Dipublikasikan Oleh
Program Studi Ilmu Politik
Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Jl. H.M. Yasin Limpo No. 36 Gowa, Sulawesi Selatan
Barik Ramadhani P VOX POPULI
Volume 4, Nomor 2, Desember 2021 (95-108)
ISSN (Print): 2087-3360 (Online): 2714-7657
Abstrak
Ganja atau cannabis merupakan salah satu tanaman ciptaaan Tuhan yang
ada sejak lama di dunia termasuk di Indonesia. Salah satu contoh yang ada
di Indonesia dapat kita jumpai di Aceh sebuah daerah dimana ganja
termasuk tanaman yang telah tumbuh subur. tidak mengherankan jika
banyaknya ladang atau perkebunan ganja yang ditemukan dan dimusnah-
kan oleh pihak kepolisian, TNI dan BNN. Masyarakat Indonesia juga sudah
menjadikan ganja selama ratusan tahun untuk berbagai macam kebutuhan.
Ganja dimanfaatkan sebagai bahan ritual, obat herbal termasuk bahan
masakan tradisional. Pada tahun 1976 presiden Soeharto mengesahkan UU
Narkotika bahwa penggunaan ganja di Indonesia sudah dilarang atau
illegal. Hilangnya ingatan kita tentang sejarah panjang peradaban manusia
akan berbahaya karena rentetan sejarah ini juga merekam pola bagaimana
sebaiknya manusia berinteraksi dengan alam. Bahwa berdasarkan regulasi
yang ada sebenarnya memberikan ruang untuk melakukan riset terhadap
ganja dengan melalui mekanisme hukum serta dilakukan pengawasan yang
begitu ketat dan hati-hati agar untuk kepentingan ganja medis ini dapat
dinilai secara ilmiah atau akademis dan berdasarkan pada asas-asas yang
ada pada Undang-Undang Narkotika itu sendiri yaitu keadilan, pengayo-
man, kemanusiaan, ketertiban, perlindungan, keamanan, nilai-nilai ilmiah
dan kepastian hukum.
Kata Kunci :
Riset, Ganja Medis, Narkotika
hadapi ketakutan dan mengambil risiko Di Belahan dunia yang lain, huruf “p” dan
berhadapan dengan bahaya demi mengem- “b”merupakan kedua huruf yang sering
bangkan diri dan lingkungannya. Padahal, dipertukarkan dalam bahasa Ibrani. Kata
peradaban manusia berlangsung terus Pannag atau Bannag yang juga merupakan
karena ikhtiar orang-orang yang mau sebutan Cannabis dalam bahasa Ibrani
melampaui ketakutannya dan terus mene- menjadi asal-usul dari Bhanga dalam
rus memperjuangkan pencapaian hal-hal Sanskrit, “Bhang” dalam agama Hindu,
yang baik. dan Bang dalam bahasa Persia. Bangsa
Arya kuno di India menyebut Cannabis
Goresan tinta historis perjalanan panjang sebagai “Bhang”, dan mewariskan penam-
romantika manusia dengan ganja sejak aannya pada propinsi Bengal di India.
ribuan tahun yang lalu. Sebagaimana Bengal sendiri secara harfiah berarti
benda-benda yang dimaknai secara simbo- “Bhang Land” atau ‘tanah ganja’. Semen-
lis oleh manusia, ganja memiliki banyak tara itu, sebuah negeri baru yang bernama
nama di berbagai bangsa di dunia. Bahkan Bhangladesh yang melepaskan diri dari
perjalanan waktu telah menjadikan ganja Pakistan memiliki arti Bhang Land People
sebagai tanaman dengan sebutan yang atau “orang-orang tanah ganja”.5
paling banyak macamnya. Ganja baru
resmi dicatat dalam kerajaan tanaman Sampai sekarang ini, Indonesia masih
dengan nama ilmiah “Cannabis sativa” menjadikan UU No. 35 Tahun 2009
oleh Carolus Linnaeus pada tahun 1753.2 tentang Narkotika sebagai payung hukum
Sebelumnya ganja sudah mengungkapkan untuk menyikapi persoalan Narkotika.
sendiri kalau “cannabis” atau “ganja” Indonesia juga pada tahun 2002 telah
adalah salah satu kata dengan akar bahasa membentuk lembaga khusus di bidang
yang tertua di dunia.3 Istilah ganja dari narkotika yaitu Badan Narkotika Nasional
bahasa Sanskrit menempuh jalur yang (BNN) untuk memerangi kejahatan nar-
bebeda, istilah ini menyebar di Asia kotika di mana dasar hukumnya adalah
Tenggara ke Laos dengan nama Kan-Xa, UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
bergeser ke Vietnam dengan nama “Can- Sebelumnya, BNN merupakan lembaga
Xa” dan berubah sedikit di Thailand serta nonstruktural yang dibentuk berdasarkan
Kamboja dengan Istilah “Kancha”.4 Keputusan Presiden No. 17 Tahun 2002,
yang kemudian diganti dengan Peraturan
2
Presiden No. 83 Tahun 2007. Menyikapi
Robert Connell Clarke, Marijuana Botany:
An Advanced Study: The Propagation and problematika kontemporer mengenai
Breeding of Distinctive Cannabis (United States:
Ronin Publishing, 1993), h. 157. of Cannabis (Rochester: Inner Traditions / Bear &
3
Mia Touw, “The Religious and Medicinal Company, 2001), h. 51.
5
Uses of Cannabis in China, India and Tibet”, Rowan Robinson, The Great Book of Hemp:
Journal of Psychoactive Drugs, Vol. 13, No. 1 The Complete Guide to the Environmental,
(1981), h. 23-34. Commercial, and Medicinal Uses of the World's
4
Christian Ratsch, Marijuana Medicine: A Most Extraordinary Plant (Rochester: Inner
World Tour of the Healing and Visionary Powers Traditions / Bear & Company, 1995), h. 108.
narkoba yang cukup dinamis, maka keteta- keamanan, nilai-nilai ilmiah dan kepastian
pan MPR-RI Nomor VI/MPR/2002 ber- hukum.
dasarkan Sidang Umum Majelis Permu-
syawaratan Rakyat Republik Indonesia METODE PENELITIAN
(MPR-RI) telah memberikan rekomendasi
kepada DPR-RI dan Presiden RI untuk Penelitian ini menggunakan penelitian
melakukan perubahan atas UU No. 22 kepustakaan (library research) berdasar-
Tahun 1997 tentang Narkotika. kan kualitatif yang digunakan untuk
mencari data dalam bentuk observasi
Salah satu kasus yang pernah terjadi di secara mendalam terhadap tema yang
Indonesia seorang mantan narapidana akan diteliti untuk mendapatkan solusi
dalam kasus kepemilikan ganja, Fidelis dari masalah yang ditemukan. Dengan
Arie Sudewarto melalui putusan PN kata lain, penelitian kepustakaan merupa-
Sanggau Nomor 111/Pid.Sus/2017/PN kan metode ilmiah dalam pencarian,
Sag, dinyatakan bebas setelah menjalani pengumpulan dan menganalisis sumber
hukuman 8 (delapan) bulan penjara dan data untuk dikelolah dalam bentuk laporan
denda Rp. 1 Miliar subsider satu bulan penelitian.
dalam sidang putusan pada 2 Agustus
2017 lalu. Fidelis hanya berupaya untuk Dalam penelitian hukum ini kemudian
menyelamatkan nyawa istrinya yang melihat dari jenis data, penelitian ini
terkena penyakit sumsum tulang belakang berdasarkan pada data yang didapatkan
(Syringomyelia) segala alternatif peng- secara langsung dari hasil-hasil penelitian,
obatan telah mereka lakukan termasuk baik dalam repository, website, jurnal, dan
pengobatan herbal sampai pada akhirnya sebagainya yang disebut sebagai hasil
dengan kemampuan berbahasa inggris karya ilmiah yang berbasis pendekatan
pelaku pun belajar tentang ganja medis saintifik berkenaan dengan pemanfaatan
melalui internet. ganja dalam bidang perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Bahwa berdasarkan regulasi yang ada
sebenarnya memberikan ruang untuk Adapun sumber data yang akan diperoleh
melakukan riset terhadap ganja dengan dalam penyusunan tulisan ini yaitu bahan
melalui mekanisme hukum serta dilakukan hukum dari penelitian hukum normatif
pengawasan yang begitu ketat dan hati- berupa bahan hukum yang terdiri dari
hati agar untuk kepentingan pengem- peraturan normatif adalah bahan-bahan
bangan ilmu pengetahuan dan teknologi hukum yang berdasarkan atas bahan
ini dapat dinilai secara ilmiah atau hukum primer seperti Undang–Undang
akademis dan berdasarkan pada asas-asas Dasar Republik Indonesia Tahun 1945,
yang ada pada Undang-Undang Narkotika Kitab Undang–Undang Hukum Pidana
itu sendiri yaitu keadilan, pengayoman, (KUHP), Undang–Undang No.35 Tahun
kemanusiaan, ketertiban, perlindungan, 2009 Tentang Narkotika, Peraturan
sistem dan industri ganja nasional. Tentu dikeluarkan dalam kategori narkotika
kita mengharapkan bahwa tanaman ganja golongan I supaya memberikan ruang
(cannabis) Indonesia dan pelaku-pelaku penelitian. Sebuah lembaga kajian inde-
nasional dapat memberikan kontribusi penden dan advokasi yang fokus pada
untuk banyak orang di Indonesia dan reformasi sistem peradilan pidana
seluruh dunia. (criminal justice system) dan hukum pada
umumnya di Indonesia yakni Institute for
Hal yang sama berlaku pula bagi varietas Criminal Justice Reform (ICJR) telah
ganja asal Indonesia lainnya. Riset ilmiah mengajukan permohonan ke Mahkamah
juga diperlukan untuk pemahaman potensi Konstitusi dengan permohonan agar
yang jelas dan detail dari pemanfaatan narkotika golongan I untuk layanan
senyawa kimia dalam ganja (terutama kesehatan.
ganja asal Indonesia), entah itu ketika
senyawa-senyawa tersebut terisolasi, mau- Melalui sidang dengan nomor perkara
pun ketika senyawa-senyawa terkandung 106/PUU-XVIII/2020 pada Mahkamah
di dalam suatu produk herbal ganja, Konstitusi (MK) yakni mendengarkan
misalnya dalam bentuk bunga cannabis penyampaian atas permohonan yang
yang telah dikeringkan atau dalam bentuk sebelumnya telah diajukan. Kuasa hukum
ekstrak. pemhohon Erasmus Napitulu mengatakan
pihaknya sudah melakukan perbaikan
Perlu digaris bawahi permasalahan ini sesuai dengan arahan majelis hakim.11
sebenarnya dapat diatasi degan mudah Sejumlah perbaikan yang disampaikan
oleh pemerintah Republik Indonesia. kepada majelis hakim antara lain terkait
Kemenkes RI memiliki wewenang untuk legal standing para pemohon dalam
melakukan perubahan dalam sistem mewakili anak-anak penderita kelumpuhan
penggolongan narkotika, termasuk juga otak atau cerebral palsy yang seluruhnya
dalam hal perubahan posisi ganja di dalam berusia 17 tahun. Kemudian detail waktu
sistem tersebut. Proses ini dapat dilakukan pemeriksaan dan dilakukannya terapi
oleh Kemenkes, misalnya dengan panduan ganja, hingga rujukan kasus serupa.
hasil riset yang sudah dilakukan di dalam
maupun luar negeri. Pemanfaatan Ganja Untuk Medis
Sebuah artikel yang berjudul “The brain’s
Secara yuridis saat ini tanaman ganja own marijuana” pada majalah Scientific
berada dalam kategori narkotika golongan American, Inc yang ditulis oleh Nicoll dan
I yang berarti bahwa narkotika golongan I Alger pada tahun 2004 mengungkapkan
dilarang digunakan untuk kepentingan sebuah temuan yang luar biasa dari
pelayanan kesehatan. Maka, upaya yang
harus pertama kali dilakukan agar tanaman 11
Nanda Perdana Putra, “MK Terima
Perbaikan Permohonan Gugatan Ganja untuk
ganja (cannabis) ini dapat dilakukan riset Pengobatan” dalam https://www.liputan6.com/
dan pemanfaatannya ialah ganja harus amp/4538010 diakses 1 Oktober 2021.
berbagai dimensi. Artikel itu menyebutkan Karakteristik unik lain dari senyawa
kalau ternyata otak manusia memproduksi cannabinoil pada ganja adalah bahwa zat
zat yang berfungsi sama seperti THC, zat ini larut dalam lemak, namun tidak larut
psikoaktif utama yang dikandung oleh dalam air.16 Semua narkotika lain yang
ganja.12 Sejumlah reseptor cannabinoid menyimpan ancaman overdosis, seperi
pada otak manusia adalah 10 hingga 50 kokain, opium, heroin, dan amfetamin
kali lebih banyak daripada reseptor yang hanya dapat larut dalam air, sehingga
sudah lebih terkenal di dunia kedokteran,13 disalahgunakan dengan disuntikkan lewat
seperti dopamin dan opioid. Ini menunjuk- pembuluh darah.17
kan bahwa secara evolusi manusia lebih
“dekat” dengan tanaman ganja daripada 1. Alzheimer
tanaman obat-obatan lainnya. Alzheimer adalah penyakit saraf yang
gejalanya ditandai dengan kehilangan
Cannabinoid dan endocannabinoid dike- memori dan melambatnya respons alat
tahui telah memiliki peran mengatur gerak tubuh. Penderita Alzheimer juga
transmisi antarsel saraf. Bahkan menurut mengalami depresi, agitas, dan hilangnya
penelitian, cannabinoid dan endocanna- nafsu makan. Saat ini terdapat lebih dari
binoid menjadi penghubung komunikasi 4,5 juta warga Amerika yang mengidap
antarsel saraf yang sebelumnya tidak Alzheimer. Belum ada pengobatan yang
diketahui keberadaannya oleh para ilmu- dapat menghentikan penyakit ini. Pada
wan.14 Begitu banyaknya fungsi pada tahun 2005, Journal of Neuroscience
tubuh manusia yang diatur oleh molekul memuat penelitian dari Complutense
endocannabinoid, mengisyaratkan bahwa University dan Cajal Institute di Spanyol,
kekurangan atau kelebihan produksi yang melaporkan bahwa pemberian
molekul ini bisa mengakibatkan berbagai sintesis zat aktif ganja dapat mencegah
macam masalah kesehatan yang diakibat- kerusakan kognisi dengan mengurangi
kan oleh ketidakseimbangan. Ilmu peng- neirotoksisitas (sifat racun pada sel saraf)
obatan kuno dari berbagai bangsa dan pada tikus yang diinjeksi amyloid-beta
zaman, menempatkan keseimbangan atau peptide.18 Protein amyloidbeta peptide
“homeostasis” dalam tubuh manusia
(Singapore: World Scientific Publishing Company,
sebagai syarat utama kesehatan.15
1998).
16
Baron Ernst von Bibra, Plant Intoxicants A
12
Roger A Nicoll & Bradley Alger, "The Classic Text on the Use of Mind-Altering Plants
Brain's Own Marijuana", Scientific American, Vol. (Rochester : Healing Arts Press, 1995), h. 238.
17
291, No. 6 (2004), h. 68-75. Richard K. Ries, et al, Principles of
13
Janet E. Joy, Stanley J. Watson Jr. & John Addiction Medicine (Philadelphia:Wolters
A. Benson Jr. (eds), Marijuana and Medicine: Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins, 2009), h.
Assessing the Science Base (Washington D.C: 137.
18
National Academies Press, 1999), h. 41. Belén G. Ramírez, et al, "Prevention of
14
Mary Ellen Abood, Cannabinoids (Berlin; Alzheimer's Disease Pathology by Cannabinoids:
New York : Springer, 2005), h. 368. Neurop-rotection Mediated by Blockade of
15
P.Y. Ho and F.P. Lisowski, A Brief History Microglial Activation", Journal of Neuroscience,
of Chinese Medicine and Its Influence. 2nd ed. Vol. 25 No. 8 (2005), h. 1904-1913.
Ciri-ciri itulah yang menyebabkan tumor insulin yang menyebakan tingginya kadar
berbeda dari kanker. Tumor berkembang gula dalam darah (hiperglikimia). Diabetes
terbatas pada daerah tertentu saja dan tidak memilikki dua tipe. Pada diabetes tipe-1,
menyebar ke daerah lainnya. Kanker pankreas penderita tidak dapat mem-
menyerang orang dari berbgai umur produksi insulin sama sekali dengan
bahkan juga menyerang janin. Namun, bergantung pada suplai insulin dari luar.
secara umum risiko terserang kanker ber- Sedangkan pada diabetes tipe-2, pankreas
tambah seiring dengan bertambahnya usia. masih dapat memproduksi insulin, namun
Penggunaan ganja untuk mengu-rangi jumlahnya tidak cukup.Beberapa studi
berbagai efek samping pengobatan kanker menunjukkan bahwa cannabinoid dapat
inilah salah satunya mendongkrak popula- membantu mengurangi gejala-gejala
26
ritas ganja dalam dunia medis inter- diabetes.
nasional. Namun, penelitian medis paling
mutakhir menunjukkan bahwa ganja Dalam studi yang diterbitkan pada Journal
memiliki potensi yang lebih besar dalam Autoummunity, injeksi 5 mg CBD (canna-
pengobatan kanker. Ganja memiliki bidiol) setiap hari dapat mengurangi
kemampuan membunuh berbagai sel insiden timbulnya diabetes pada tikus
tumor dan menghambat metastasis (penye- percobaan. Sebanyak 68% tikus yang tidak
baran) sel-sel tersebut.24 mendapatkan asupan CBD mengidap
diabetes dan hanya 30% dari kelompok
Dalam wawancara dengan New Scientist tikus yang diberikan CBD mengidap
tahun 2004, tim ilmuwan yang dikepalai penyakit ini.27 Sementara pemberian CBD
Manuel Guzman di Complutense Uni- pada penelitian yang diterbitkan American
versity, Spanyol, telah menemukan aspek Journal of Pathology tahun 2006,
lain dari kegunaan ganja dalam melawan menyatakan bahwa CBD secara signifikan
kanker. Mereka membuktikan, ekstrak mengurangi risiko tikus yang menderita
ganja dapat menghambat zat kimia tertentu diabetes untuk mengalami diabetic
yang dibutuhkan oleh tumor untuk tumbuh retinopathy (kekurangan oksigen pada
dan menyebarkannya ke pembuluh darah mara dan terurainya penyaring darah ke
(angiogenesis).25 retina yang merupakan penyebab kebutaan
utama pada penderita diabetes. Kemudian
4. Diabetes studi pada tahun 2001, mengungkapkan
Diabetes adalah penyakuit autoimunitas peran senyawa delta-9-THC dalam
yang ditandai dengan turunnya produksi
26
J Ludovic Croxford & Takashi Yamamura,
24
Claudia Grimaldi, et al, “Anandamide "Cannabinoids and the immune system: potential
Inhibits Adhesion and Migration of Breast Cancer for the treatment of inflammatory diseases?",
Cells”, Experimental Cell Research, Vol. 312, No. Journal of Neuroimmunology, Vol. 166, No. 1-2
4 (2006), 363–373. (2005), h. 3–18.
25
Manuel Guzman, “Cannabinoids: Potential 27
L. Weiss, et al, "Cannabidiol lowers
Anticancer Agents”, Nature Reviews. Cancer, Vol. incidence of diabetes in non-obese diabetic mice",
3, No. 10 (2003), h. 745–755. Autoimmunity, Vol. 39, No. 2 (2006), h. 143–151.
Website