Anda di halaman 1dari 23

OM SWASTIASTU

WEDA SEBAGAI SUMBER HUKUM HINDU


 Pengertian hukum: peraturan yg mengatur tingkah laku manusia dlm
kehidupan sehari-hari baik yg dibuat pemerintah ataupun yg berlaku
secara alamiah.

 Dalam pelaksanaannya kalau perlu dipaksakan agar dipatuhi/pemberian


sangsi.

 Secara Khusus Berfungsi : membatasi kepentingan, menjamin


kepentingan dan hak, membina pertalian dan menentukan arah
terciptanya kerjasama.

 Fungsi umum sbg pengendali sosial agar tercapai ketertiban.

 Tujuannya : tercapainya keadaan yg damai, adil, aman, sejahtra dan


bahagia.

 Sebuah tata aturan yang membahas aspek kehidupan manusia secara


menyeluruh yang menyangkut tata keagamaan, mengatur hak dan
kewajiban manusia baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial,
dan aturan manusia sebagai warga negara, disebut.........(HUKUM
HINDU)

2
Hukum Hindu adalah tata aturan yang membahas kehidupan
manusia secara menyeluruh (tata keagamaan, hak dan kewajiban
sbg individu, sosial, warganegara) yg berlandaskan Agama Hindu.

Hukum Hindu telah sejak lama menjadi perdebatan para Maha Rsi
terbukti banyak penulis Hukum Hindu : Gautama, baudayana,
Apastamba, Sanka Likhita, manu dll.

Dari perdebatan tsb. Lahirlah 3 aliran:


1.Yadnyawalkya oleh Yadnyawalkya
2.Mithaksara oleh Wijnaneswara
3.Dayabhaga 0leh Jimutawahana.

1 dan 2 berpengaruh luas


2 dan 3 yg berpengaruh di indonesia

Nampak pada jaman Majapahit

3
•Menurut Kitab Manava Dharmasastra dan kitab Sarasamuscaya yang merupakan sumber pokok dari dharma adalah......

Hukum tata negara, tata praja dan hukum pidana yg


berpengaruh di Indonesia bersumber dari Kitab
Manawadharmasastra – termasuk Hukum Adat di
Bali.

Kitab Manawadharmasastra sbg sumber hukum


secara selektiv,dipergunakan pada Jaman Majapahit

Menurut Kitab Manava Dharmasastra dan kitab Sarasamuscaya yang


merupakan sumber pokok dari dharma adalah...... (Sruti dan smerti)

Lembaga yang memegang peranan penting yang mengurusi tata


kemasyarakatan adalah Badan Legislatif yang menurut Hindu
adalah ...............(Parisada )

4
 Hukum dibedakan :
1. Statuta Law : dibuat sengaja oleh
penguasa.
2. Common Law/natural Law : adanya
secara alamiah.

 Unsur yg terpenting dlm hukum:


1. Unsur bersifat mengatur / Normatif
2. Unsur bersifat memaksa / Represif.

 Umat Hindu harus patuh pada Hukum :


1. Yg dibuat oleh pemerintah
2. Yg telah ditetapkan dlm Kitab Suci
Weda.

5
 Panca Sradha; percaya pd tuhan dg
hukumNya; Rta (rita) hukum tuhan yg
murni abadi.
 Rta dijabarkan kedalam kehidupan
manusia : Dharma.

 Dharma mengadung 2 hal:


1. Dharma = Norma
2. Dharma = hukum yg dpt dipaksakan
kalau dilanggar dpt dikenai sangsi.
 Dharma landasan untuk mendapatkan
kebahagiaan jasmani dan rohani.

6
Sumber Hukum Hindu
Seluruh Kitab Weda adalah menjadi sumber Hukum Hindu.
1. Sruti : Mantra, Brahmana, Aranyaka/upanisad
2. Smrti: Wedangga dan Upaweda.
Dari Kitab Wedangga yg paling penting adalah Kalpa
pada bagian Dharmasastranya

Yg lain:
Sarasamuscaya, Jambu, Siwasasana, Purwadigama,
Purwagama, Dewagama dll.

Bidang Hukum yg paling penting adalah Kitab


Manawadharmasastra:
•Bidang Hukum keagamaan
•Bidang Hukum Kemasyarakatan

7
Sumber hukum hindu yg paling terkenal adalah MDS bersumber Dharmasastra,
meliputi
1. Bidang hukum keagamaan tata keagamaan.
 Alam semesta diciptakan dan dipelihara oleh Rta.
 Ajarannya diturunkan bersifat anjuran dan larangan (dg sangsi)
 Ajarannya bersifat relatif
 Pengertian warna Dharma (pengelompokan masyarakat berdasarkan Profesi.
2. Bidang hukum kemasyarakatan ; tata cara hidup bermasyarakat
(Pidana/perdata)
3. Bidang hukum tata negara.
Terdapat 3 penulis Dharmasastra sbg sumber hukum tertua:
a. Gautama : fungsi dan tugas raja
b. Apastamba: pokok-pokok materi wyawaharapada.(18 Wyawahara pada.)
c. Baudayana :hukum pembelaan diri, karena membunuh brahmana,
pembunuhan terhadap ternak dll.

8
 18 titel hukum / wyawaharapada di dalam Dharmasastra
yg ditulis oleh MR. Manu:
1. Rinadana; ketentuan tdk membayar hutang
2. Niksepa; Hukum deposito dan perjanjian
3. Aswamiwikraya; penjualan barang tak bertuan
4. Sambhuya-samutthana; perikatan antara firma
5. Dattasyanapakarma; ketentuan mengenai ibah dan pemberian
6. Wetanadana; hukum mengenai tdk membayar upah
7. Samwidwyatikarma; hukum tidak melakukan tugas yg
diperjanjikan.
8. Krayawikrayanusaya; pelaksanaan jual beli.
9. Swamipalawiwada; perselisihan antara buruh dan majikan
10. Simawiwada; perselisihan mengenai perbatasan
11. Waparusya; mengenai penghinaan
12. Dandapurusya; penyerangan dan kekerasan.

9
13. Steya; hukum mengenai pencurian
14. Sahasa; mengenai kekerasan
15. Stripundharma; hukum mengenai suami istri
16. Stridharma ; hukum mengenai kewajiban seorang istri
17. Wibhaga; hukum pembagian waris
18. Dyutasamahwya; hukum perjudian dan pertaruhan.

 Menurut Kitab Manawadharmasastra II.6 sumber hukum hindu


adalah:
1. Seluruh Weda (Sruti: Mantra, Brahmana, Aranyaka/Upanisad)
2. Smrti
3. Sila (tingkah laku orang suci, bijaksana)
4. Sadacara (Drsta, kebiasaan yang berlaku di daerah tsb)
5. Atmanastusti (Rasa puas, senang pada diri sendiri)

10
 Menurut Kitab Manawadharmasastra II.6 sumber hukum hindu
adalah:
1.Seluruh Weda (Sruti: Mantra, Brahmana, Aranyaka/Upanisad)
2.Smrti
3.Sila (tingkah laku orang suci, bijaksana)
4.Sadacara (Drsta, kebiasaan yang berlaku di daerah tsb)
5.Atmanastusti (Rasa puas, senang pada diri sendiri)

11
Sumber Hukum Hindu
 Peninjauan sumber Hukum Hindu :
1. Dari tinjauan sejarah.
2. Dari tinjauan sosiologis
3. Dari tinjauan filsafat
4. Dari tinjauan arti formil.

I. Dari Tinjauan sejarah :


Weda Sruti (Reg Weda) dimulai + 2.000 SM dan Weda
ditulis sekitar abad X SM. Antara Waktu 2.000 – 1.000
SM. Isi Weda disampaikan secara lisan (Parampara).
Fase berikutnya : Kitab Dharmasastra (Smrti)
berkembang sejak abad X. Smrti dibagi 2 : Wedangga
dan Upaweda. Wedangga dibagi : Siksa, Wyakara,
Nirukta, Chanda, Jyotisa, Kalpa Sutra. Kalpa Sutra di
bagi: Srauta Sutra, Ghrya Sutra, Dharma Sutra, Sulwa
Sutra.

12
 Dharmasutra isinya: aturan-aturan dasar yg mencakup
bidang hukum, agama, kebiasaan-kebiasaan/ acara
dan sistacara.

 Bentuk penulisan Hukum Hindu:


a. Bentuk Sutra (singkat) tahun1.000 SM.
b. Bentuk Sastra (Panjang terurai) abad VI SM.

 Jenis-jenis Kitab Dharma Sastra:


a) Manawa Ds. Berlaku Jaman Kerta Yuga (MR. Manu)
b) Gautama Ds. Berlaku jaman treta Yuga (MR Gautama)
c) Sankhalikhita Ds. Berlaku jaman Dwapara Yuga.(MR.
Sankhalikhita)
d) Parasara Ds. Berlaku jaman Kali Yuga. (MR Parasara)

13
 Sejarah pertumbuhan hukum hindu ditandai
oleh adanya 3 :
a. Aliran Yajnyawalkya oleh Yajnyawalkya.
b. Aliran Mitaksara oleh Yajnaneswara.
c. Dayabhaga oleh Jimutawahana.
 Aliran yg banyak berpengaruh di indonesia :
Mitaksara dan Dayabhaga.
 Sumber seperti; Usana, Gajahmada,
Sarasamuscaya, Kutaramanawa, Agama,
Adigama, Purwadigama, Rajasasana,
Siwasasana, Paswara adalah berupa copy/
salinan atau pengembangan.

14
II. Peninjauan sumber hukum hindu dalam arti
sosiologi.
 Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
masyarakat dengan segala seluk beluknya.
 Hukum bersifat dinamis. Perkembangan hukum
sangat dipengaruhi oleh pandangan
masyarakat/ tokoh/lembaga masyarakat.
 Sumber Dharma / hukum bukan hanya Sruti dan
Smrti tetapi juga: Sila (tingkah laku yg baik),
Acara (kebiasaan), Atmanastuti (rasa
puas/senang) yg ada di masyarakat.
 Penerapan Dharma/hukum berdasarkan :
Samaya/waktu, Desa/tempat, acara/kebiasaan,
kula/keluarga, warna / golongan dan
samanya/sifat-sifat umum.
 Kesimpulannya: ilmu sosiologi sangat berperan
dlm menunjang sumber-sumber hukum hindu.

15
 Ilustrasi
WEDA : SRUTI / SMRTI/
MANAWA DHRAMASASTRA
SUMBER
HUKUM
DALAM ATURAN YG MELEMBAGA
HINDU DLM MASYARAKAT: SILA,
ACARA, ATMANASTUTI.

Aspek sosiologis sangat besar pengaruhnya sebagai


sumber Hukum Hindu

16
Menurut sejarah perkembangan Hukum
Hindu di bedakan dalam empat
periode/zaman

1. Zaman Krta Yuga ; oleh Manu


2. Zaman Treta Yuga ; oleh Gautama
3. Zaman Dwaparan Yuga ; oleh
Samkhalikhita
4. Zaman Kali Yuga ; oleh Parasara

17
 IV. Sumber Hukum dalam Tinjauan Formil yg dibuat
lembaga yang berwenang:
a. Traktat; pendapat ahkli hukum yg terkenal
b. Kebiasaan Internasional
c. Asas-asas Hukum yg diakui oleh bangsa-bangsa yg
beradab.
d. Keputusan-keputusan hukum sebagai yuriprudensi bagi
suatu negara
e. Ajaran-ajaran yg dipublisir oleh para akhli sebagai alat
tambahan dalam bidang pengetahuan hukum.

 Sumber Hukum Menurut Kitab Manawa Dharmasastra:


1. Weda
2. Smrti
3. Sila (tingkah laku orang beradab)
4. Acara/sadhacara (Adat istiadat dalam masyarakat)
5. Atmanastuti (rasa puas /senang pada diri sendiri)

18
Sumber hukum menurut Weda:
1.Mds,II,6 disebutkan
a. Sruti
b. Smrti
C. Sila
d. Sadhacara
e. Atmanastusti

2.P N Sen dan G C Sangkar :


a. Sruti
b. Smrti
c. Sila
d. Sadacara
e. Atmanastusti
f. Nibanda (Kitab yg berisi, kritik, gubahan baru dengan
komentar yg memberikan pandangan terhadap suatu hal yg sudah
dibicarakan.

19
 Acara dalam mengadili;
1. Ahwana; pemanggilan terdakwa untuk datang di
pengadilan
2. Asadha; tindakan penuntutan umum untuk
melakukan penahanan agar tidak melarikan diri.
 Gugatan yg sempurna disebut Bhasa dan yg tidak
sempurna disebut Praksabhasa.

20
 Praksabhasa (gugatan tdk sempurna);
1. Bertentangan dg pengalaman manusia (Aprasidha)
2. Isinya tdk memuat kebenaran yg memerlukan
tindakan (nirawadha)
3. Isinya tdk menghendaki penindakan
(Nisprayojana)
4. Isinya tdk mungkin dpt dibuktikan (Asambhawa)
5. Isinya bertentangan dg kepentingan negara
(purarastra wiruddha)
 Setelah mendengar Tuduhan, tertuduh harus
memberikan tangkisan (Uttara), Keputusan
(siddhi) diberikan setelah mengadakan
pendengaran (Kriya)

 Keputusan sidang yang tertulis disebut Jaya Patra


(diberikan oleh raja ditulis dalam prasasti)

21
 Acara pemeriksaan.
Empat macam saksi dalam pembuktian
hukum:
 Lekhya; bukti otentik/tertulis
 Bhukti; bukti pemilihan atas materiil
 Saksi: bukti saksi
 Diwya; bukti sumpah

 Pokok-pokok pemikiran tentang saksi:


1. Setidak-tidaknya dihadapkan tiga saksi.
2. Saksi sudah berumahtangga/dewasa
3. Saksi diberikan oleh kedua belah pihak
4. Saksi harus bebas dari lobha.
OM SANTIH SANTIIH SANTIH OM

23

Anda mungkin juga menyukai