Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NI PUTU SINTA HERDAYANTI

NOMOR : 25
KELAS : XII AKUNTANSI
MAPLE : PADBP

RINGKASAN MATERI PADBP

HUKUM HINDU

Kitab Suci Hindu Weda Sebagai Sumber Hukum Hindu.


A. Perkembangan Hukum Hindu
Hukum hindu adalah sebuah tata aturan yang membahasa aspek kehidupan manusia
secara memyeluruh yang menyangkut tata keagamaan, mengatur hak dan kewajiban
manusia baik sebagai individu maupun sebagai mahluk social, dan aturan manusia
sebagai warga negara (tata negara).

Aliran Hukum Hindu Diantaranya


1. Aliran Yajnyawalkya Oleh Yajnyawalkya
2. Aliran Mithaksara Oleh Wijnaneswara
3. Aliran Dayabhaga Oleh Jimutawahana
Dari ketiga aliran tersebut akhirnya keberadaan hukum hind dapat
berkembang dengan pesat khususnya di wilayah india dan sekitarnya , dua
aliran yang terakhir mendapat perhatian khusus dan dengan penyebaranya
yang sangat luas yaitu aliran yajnyawalkya dan aliran wijananeswara. Adapun
aliran yang mempengaruhi hukum hindu di Indonesia yang paling dominan
adalah Mithaksara dan Dayabhaga.

B. Sumber-Sumber Hukum Hindu


Weda Smrti sebagai sumber Hukum Hindu dapat dikelompokan menjadi dua
kelompok yaitu :
1. Kelompok Vedangga / Batang tubuh Weda ( Siska, Wyakarana , Chanda, Nirukta,
Jyotisa , dan Kalpa).
2. Kelompok UpaVeda / Weda tambahan ( itihasa, Purana , Arthasastra, Ayur Weda
Dan Gandharwa Weda).

Kitab – kitab sumber hukum yang bersumber pada weda diantaranya :


1. Kitab Sarasmuscaya
2. Kitab Suara
3. Kitab Siwasana
4. Kitab Purwadigama
5. Kitab Purwagama
6. Kitab Devagama ( Kerthopati)
7. Kitab Kutara Manawa
8. Kitab Adigama
9. Kitab Kerthasima
10. Kitab Kerthasima Subak
11. Kitab Paswara

Bidang – bidang hukum hind sesuai dengan sumber hukum hindu yang
paling terkenal adalah manawa Dharmasastra , adapun pembagianya terdiri
dari :
1. Bidang hukum keagamaan
2. Bidang hukum kemasyarakantan
3. Bidang hukum tata kenegaraan

Kitab hukum hindu yang pertama dikenal adalah Dharmasutra. Ada tiga
penulis yang terkenal adalah sebagai berikut :
1. Gautama adalah penulis kitab Dharmasutra yang karya hukumnya
lebih menekankan pembahasan aspek hukum dalam rangkaian
peletakan dasar tentang fungsi dan tugas raja sebagai pemegang
dharma.
2. Apastamba adalah penulis kitab Dharmasutra yang karya hukumnya
lebih menekankan pembahasan tentang pokok – pokok matreri
wyawaharapada.
3. Baudhayana adalah penulis kitab Dharmasutra yang karya hukumnya
lebih menegakan pembahasan tentang pokok-pokok diri.

Menurut kitab Dharmasastra yang ditulis oleh manu, keberadaan titel


hukum atau wyawaharapada dibedakan jenisnya menjadi delapan
belas (18) , antara lain:
1. Rinadana , yaitu ketentuan tentang tidak membayar hutang
2. Niksepa, adalah hukum mengenai deposito dan perjanjian
3. Aswamiwikrya adalah tentang penjualan barang tiak bertuan
4. Sambhuya samutthana yaitu perikatan antara firman
5. Dattasyanapakarma adalah ketentuan mengenai hibah dan
pemberian
6. Wetanadana yaitu hukum mengenai tidak membayar upah
7. Samwidwyatikarma adalah hukum mengenai tidak melakukan
tugas yang di pejanjikan
8. Krayawikrayanusaya artinya pelaksanaan jual beli
9. Swamipalawiwada artinya perselisihan antara burh dengan
majikan
10. Simawiwada artinya perselisihan mengenai perbatasan
11. Waparusya adalah mengenai penghinaan
12. Dandaparusya artinya penyerangan dan kekerasan.
13. Steya adalah hukum mengenai pencurian
14. Shasa artinya mengenai kekerasan
15. Stripundharma adalah hukum mengenai kewajiban suami-istri
16. Stridharma artinya hukum mengenai kewajiban seorang istri
17. Wibhaga aalah hukum pembagian waris
18. Dyutasamahwya adalah hukum perjudian dan pertaruhan

Manawa Dharmasastra II.6 Menjelaskan bahwa seluruh weda


merupakan sumber utama dari pada dharma ( agama hindu )
kemudian barulah smrti di sampin kebiasaan – kebiasaan yang
baik dari orang -orang yang menghayati weda serta kemudian
acara tradisi dari orang-orang suci dan akhirnya atmanatusti “rasa
puas diri sendiri”
Urutanya adalah :
1. Weda Sruti
2. Weda Smrti
3. Sila
4. Acara (sada cara )
5. Atmanastusti

Selanjutnya berdasaran perkembangan ilmu pengetahann ,


peninjauan sumber hukum hindu dapat dilakukan meliputi
berbagai macam kemungkinan antara lain :
1. Sumber hukum dalam arti sejarah
2. Sumber hukum hindu dalam arti sosiologi
3. Sumber hukum hindu dalam arti formal
4. Sumber huku hindu dalam arti pilsafat
5. Sumber hukum menurut weda.

Ada beberapa penulis kitab Dharmasastra antara lain :


1. Manu
2. Apastambha
3. Baudhayana
4. Wasistha
5. Sankha likhits
6. Yanjawalkya
7. Parasara

Secara tradisional dharmasastra telah dikelompokan


menjadi 4 kelompok menurut zamanya masin – masing
yaitu :
1. Zaman satya yuga , berlaku dharmasastra yang
ditulis olrh manu
2. Zaman treta yuga , belaku dharmasastra yang di
tulis oleh yajnawalkya
3. Zaman dwapara yuga , berlaku dharmasastra yang
di tulis oleh sankha likhita
4. Zaman kali yuga , berlaku dharmasastra yang di
tulis oleh parasara

C. Sloka kita suci yang menjelaskan sumber hukum hindu


Himpunan sabda suci uhan yang maha esa disebut weda, dan bentuknya berupa styair-
syair yang indah disebut mantram.
Sloka adalah sejenis puisi yang mengandung ajaran, biasanya terdiri dari 4 lirik yang
berirama yang mengandung lampiran dan isi.

D. Hubungan hukum hindu dengan budaya adat istiadat dan kearifan daerah setempat
Hukum hindu adalah hukum agama dalam arti yang sebenar benarnya . sebagai
hukum agama, hukum hindu dapat disejajarkan di wilayah tertentu dimana umat
sedharma berada, dalam arti yang sebenar-benarnya. Sebagai hukum agama, hukum
hindu disamakan pengertianya dengan dharma yang bersumber pada Rta.
Kitab – kitab hukum hindu dalam bentuk komplikasi seperti, Adigama, Agama,
Kutaragama , Purwadigama, Dan Kutara, Manawa , Memang Amat Sering
Dijadikan Sumber Penyusunan Hukum Adat.

Anda mungkin juga menyukai