Anda di halaman 1dari 3

Nama : Agung Dandi Putra S

Kelas : XII AP 1

No : 02

Menurut Manawadharmasastra, sumber hukum Hindu berturut-turut sesuai urutan adalah sebagai
berikut:

1. Sruti

2. Smerti

3. Sila

4. Sadacara

5. Atmanastuti

A. Sruti sebagai Sumber Hukum Hindu Pertama

Di dalam Manawadharmasastra II.10 dikatakan

‘Srutistu wedo wijneyo dharma sastram tu wai smerti, te sarwatha wam imamsye tabhyam
dharmohi nirbhabhau”.

Artinya: sesungguhnya Sruti adalah Weda, Smerti itu Dharmasastra, keduanya tidak boleh
diragukan apapun juga karena keduanya adalah kitab suci yang menjadi sumber dari pada
hukum.

Selanjutnya mengenai Weda sebagai sumber hukum utama, dapat kita lihat dari sloka II.6
dirumuskan sebagai berikut:

Wedo khilo dharma mulam smerti sile ca tad widam, acarasca iwa sadhunam atmanas tustirewa
ca.

Artinya : seluruh Weda sumber utama dari pada hukum, kemudian barulah smerti dan tingkah
laku orang-orang baik, kebiasaan dan atmanastuti.

Pengertian Weda sebagai sumber ilmu menyangkut bidang yang sangat luas sehingga Sruti dan
Smerti diartikan sebagai Weda dalam tradisi Hindu. Sedangkan ilmu hukum Hindu itu sendiri
telah membatasi arti Weda pada kitab Sruti saja. Kitab-kitab yang tergolong Sruti menurut tradisi
Hindu adalah : Kitab Mantra, Brahmana dan Aranyaka. Kitab Mantra terdiri dari : Rg Weda,
Sama Weda, Yajur Weda dan Atharwa Weda.

B. Smrti sebagai Sumber Hukum Hindu Kedua

Smrti merupakan kitab-kitab teknis yang merupakan kodifikasi berbagai masalah yang terdapat
di dalam Sruti. Smrti bersifat pengkhususan yang memuat penjelasan yang bersifat authentik,
penafsiran dan penjelasan ini menurut ajaran Hukum Hindu dihimpun dalam satu buku yang
disebut Dharmasastra.

Dari semua jenis kitab Smrti yang terpenting adalah kitab Dharmasastra, karena kitab inilah yang
merupakan kitab Hukum Hindu. Ada beberapa penulis kitab Dharmasastra antara lain:

1. Manu

2. Apastambha

3. Baudhayana

4. Wasistha

5. Sankha Likhita

6. Yanjawalkya

7. Parasara

Dari ketujuh penulis tersebut, Manu yang terbanyak menulis buku dan dianggap sebagai standard
dari penulisan Hukum Hindu itu. Secara tradisional Dharmasastra telah dikelompokkan manjadi
empat kelompok menurut jamannya masing- masing yaitu:

a. Jaman Satya Yuga, berlaku Dharmasastra yang ditulis oleh Manu.

b. Jaman Treta Yuga, berlaku Dharmasastra yang ditulis oleh Yajnawalkya.

c. Jaman Dwapara Yuga, berlaku Dharmasastra yang ditulis oleh Sankha Likhita.

d. Jaman Kali Yuga, berlaku Dharmasastra yang ditulis oleh Parasara.

C. Sila sebagai Sumber Hukum Hindu Ketiga

Sila di sini berarti tingkah laku. Bila diberi awalan su maka menjadi susila yang berarti tingkah
laku orang-orang yang baik atau suci. Tingkah laku tersebut meliputi pikiran, perkataan dan
perbuatan yang suci. Pada umumnya tingkah laku para maharsi atau nabi dijadikan standar
penilaian yang patut ditauladani. Kaedah-kaedah tingkah laku yang baik tersebut tidak tertulis di
dalam Smerti, sehingga sila tidak dapat diartikan sebagai hukum dalam pengertian yang
sebenarnya, walaupun nilai-nilainya dijadikan sebagai dasar dalam hukum positif.

D. Sadacara sebagai Sumber Hukum Hindu Keempat

Sadacara dianggap sebagai sumber hukum Hindu positif. Dalam bahasa Jawa Kuna Sadacara
disebut Drsta yang berarti kebiasaan. Untuk memahami pemikiran hukum Sadacara ini, maka
hakekat dasar Sadacara adalah penerimaan Drsta sebagai hukum yang telah ada di tempat mana
Hindu itu dikembangkan. Dengan demikian sifat hukum Hindu adalah fleksibel.

E. Atmanastuti sebagai Sumber Hukum Hindu Kelima.

Atmanastuti artinya rasa puas pada diri sendiri. Perasaan ini dijadikan ukuran untuk suatu
hukum, karena setiap keputusan atau tingkah laku seseorang mempunyai akibat. Atmanastuti
dinilai sangat relatif dan subyektif, oleh karena itu berdasarkan Manawadharmasastra109/115,
bila memutuskan kaedah-kaedah hukum yang masih diragukan kebenarannya, keputusan
diserahkan kepada majelis yang terdiri dari para ahli dalam bidang kitab suci dan logika agar
keputusan yang dilakukan dapat menjamin rasa keadilan dan kepuasan yang menerimanya.

Anda mungkin juga menyukai