Anda di halaman 1dari 3

MK AGAMA HINDU.

1. Jawaban:
Menawa dharmasastra adalah satu kitab hukum Hindu yang paling populer dan (masih) paling
banyak diacu oleh umat. Manawa Dharmashastra, seperti yang dikenal sekarang ini, terdiri dari
12 Adhyaya (bab atau buku) yang memuat 18 aspek hukum atau Wyawahara yang dapat
dikategorikan dalam bentuk hukum perdata agama, pidana serta peraturan-peraturan yang
bersifat mengatur kehidupan sosial kemasyarakatan secara umum. Jadi ia merupakan kitab
hukum Hindu dengan cakupan bahasan yang amat lengkap, luas dan ber-relevansi keluar
maupun kedalam.
Pembahasan
Manawa Dharmashastra adalah satu kitab hukum Hindu yang paling populer dan (masih) paling
banyak diacu oleh umat, disamping kitab-kitab Smrti lainnya. Smrti merupakan kelompok kedua
secara hierarkis sesudah kelompok Sruti (kelompok kitab-kitab Wahyu), yang dipandang sebagai
kitab hukum Hindu karena didalamnya banyak memuat syariat (dalam bahasa Arab) Hindu yang
disebut Dharma. Karena itu, kitab Smrti juga disebut sebagai Dharmashastra. Dalam hal ini,
Dharma berarti hukum dan Shastra berarti ilmu.
Manawa Dharmashastra merupakan kitab hukum pertama dalam Hindu. Menurut mithologinya,
Manu mendiktekan hukumnya ini dalam seratus ribu sloka kepada Maharshi Brghu, yang pada
gilirannya mengajarkan kepada Rshi Narada. Narada, berdasarkan pertimbangannya mengurangi
aturan itu menjadi dua belas ribu sloka. Kitab hukum ini kemudian dikurangi lagi menjadi
delapan ribu sloka oleh Rshi Markandeya. Percaya atau tidak, Rshi yang lain, Sumanthu,
menguranginya lagi menjadi empat ribu sloka. Akhirnya, Rshi lain yang tidak dikenal,
mengurangi lagi menjadi 2.685 sloka.
Manawa Dharmashastra, seperti yang dikenal sekarang ini, terdiri dari 12 Adhyaya (bab atau
buku) yang memuat 18 aspek hukum atau Wyawahara yang dapat dikategorikan dalam bentuk
hukum perdata agama, pidana serta peraturan-peraturan yang bersifat mengatur kehidupan sosial
kemasyarakatan secara umum. Jadi ia merupakan kitab hukum Hindu dengan cakupan bahasan
yang amat lengkap, luas dan ber-relevansi keluar maupun kedalam. Kitab Dharmashastra ini
banyak sehingga penulisnya juga banyak pula untuk disebutkan diantaranya adalah: Baudhayana,
Harita, Apastambha, Wasistha, Sankha-likhita, Usana, Kasyapa, Yajnawalkya, Gautama (bukan
Siddhartha Gautama) dan Brhaspati. Penamaan kitab-kitab Smrti, umumnya mengambil nama
penulisnya, seperti: Gautamasmrti, ditulis oleh Rshi Gautama. Salah satu yang paling populer
dan paling banyak diacu di Indonesia adalah Sarasamuschaya, gubahan Bhagawan Wararuci.
Mengenai Sarasamuschaya, para indolog masih berbeda pendapat tentang kapan digubah dan
siapa sebetulnya orang suci ini. Apakah beliau orang suci Nusantara ataukah India. Dari
beberapa pandangan yang dikemukakan tentang siapa beliau, tampak bahwa beliau sebagai orang
suci yang juga fasih menggunakan bahasa Sanskerta, disamping bahasa Kawi atau Jawa Kuno,
dua bahasa yang digunakan didalam naskahnya.
Dua tokoh pemikir Hindu, yaitu Sankhalikhita dan Wikhana berpandangan bahwa Manawa
Dharmasastra adalah ajaran dharma yang khas untuk zaman Krtayuga, sedangkan sekarang
adalah zaman Kaliyuga. Keduanya mengelompokkan dharmasastra yang dipandang sesuai
dengan zaman masing-masing, yaitu:
- Manawa Dharmasastra sesuai untuk zaman Krta Yuga
- Gautama Dharmasastra sesuai untuk zaman Treta Yuga
- Samkhalikhita Dharmasastra sesuai untuk zaman Dwapara Yuga
- Parasara Dharmasastra sesuai untuk zaman Kali Yuga.
2. Jawaban:
Wedangga atau Vedanga (IAST vedāṅga) yang berarti "bagian-bagian" merupakan sastra sebagai
"alat bantu" dalam memahami Veda. Wedangga merupakan buku sumber dalam mempelajari
dan mendalami secara nyata dari mantra-mantra Veda. Wedangga memiliki enam bagian, di
antaranya adalah:
Siksha (śikṣā): fonetika dan fonologi (sandhi).
Chanda (chandas): irama.
Vyakarana (vyākaraṇa): tata bahasa.
Nirukta (nirukta): etimologi.
Jyotisha (jyotiṣa): astrologi dan astronomi.
Kalpa (kalpa): ilmu mengenai upacara keagamaan
Regweda. Samaweda.Yajurweda.Atharwaweda.
3. jawaban :

Catur asrama dikatakan sebagai jenjang dalam kehidupan manusia karena Catur Asrama
merupakan kata yang diambil dari Bahasa Sansekerta. Catur artinya empat, sedangkan Asrama
artinya tempat ‘kerohanian’. Jenjang kehidupan pada Catur Asrama mencakup tatanan waktu,
usia, rohani, dan sifat manusia. Susunan ini adalah pendukung bagi perkembangan spiritual
seseorang, mulai dari bayi hingga menua.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa Catur Asrama merupakan empat tahap kehidupan yang dilandasi
petunjuk kerohanian agama Hindu.
4. jawaban:
Kriteria kepemimpinan menurut Nitisastra:
1. Abhikamika, artinya pemimpin harus tampil simpatik, berorientasi kebawah dan
mengutamakan kepentingan rakyat ban yak dari pada kepentingan pribadi atau golongan.
2. Pradja, artinya harus bersikap arif dan bijaksana serta menguasai ajaran agama, ilmu
pengetahuan, teknologi serta dapat dijadikan panutan bagi rakyat.
3. Utsaha, artinya pemimpin harus proaktif , berinisiatif, kreatif, dan inovatif (sebagai
pelopor pembaharuan), serta rela mengebdi tanpa pamrih untuk kepentingan dan
kesejahtraan masyarakat.
4. Atma sampad, artinya pemimpin mempunyai keperibadian, berintegritas tinggi, moral
yang luhur serta objektif, serta mempunyai wawasan untuk masa depan, demi kemajuan
bangsa.
5. Sakya samanta, artinya pemimpin sebagai fungsi control mampu mengawasi bawahannya
(secara efektif,efisien, dan ekonomis), serta berani menindak secara adil bagi yang
bersalah tanpa pilih kasih/tegas.
6. Aksudra pari sakta, artinya pemimpin harus akomodatif, mampu memadukan perbedaan
dengan permusyawarahan dan pandai berdiplomasi , mampu menyerap aspirasi bawahan
dan rakyatnya.
5. jawaban:

Pandangan tentang pajak menurut Manawa Dharma Sastra X.118: Hal tersebut tertuang dalam
kitab Manawa Dharmasastra X, 118 (Pudja dan Sudartha, 2003) yang menjelaskan: “Seorang
Ksatria yang dalam keadaan susah mengambil seperempat dari hasil panen dinyatakan bebas dari
kesalahan, kalau ia melindungi rakyatnya dengan sebaik-baiknya menurut
kemampuannya” Sloka tersebut berhubungan tugas ksatria yang berkecimpung dalam
pemerintahan dibenarkan dalam pemungutan pajak, dengan catatan telah benar-benar
memperhatikan kesejahteraan rakyatnya sesuai kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai