Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN ORGANISASI

PROYEK KONSTRUKSI
(Kuliah – 4)

Oleh:
Bowo Prihatno, ST.,MT.

Dipresentasikan dalam kuliah Manajemen Proyek


Universitas Teknologi Yogyakarta
2021 1
PENGERTIAN

Manajemen Proyek :

Semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi


suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek
untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat biaya, tepat
mutu dan tepat waktu.

2
PENGERTIAN

Organisasi:

Bersatunya kegiatan-kegiatan dari dua individu atau lebih


dalam satu koordinasi dan berfungsi mempertemukan mereka
menjadi satu tujuan.

3
SISTEM MANAJEMEN PROYEK

PERENCANAAN
Tentukan tujuan
Survey Sumberdaya
Susun Strategi

SUMBER HASIL
DAYA AKHIR
PROYEK PROYEK

PENGENDALIAN PELAKSANAAN
Ukur pencapaian sasaran Alokasi sumberdaya
Pelaporan Petunjuk pelaksanaan
Penyelesaian masalah Koordinasi & Motivasi

TIM PROYEK
(bentuk organisasi)

4
BAGIAN 1

ORGANISASI
PROYEK KONSTRUKSI

5
JENIS ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI

1. Tradisional (traditional / classic organisation)

2. Swakelola (force account)

3. Proyek Putar Kunci (turn key project)

Proyek yang memisahkan kegiatan perencanaan,


4.
kegiatan pengawasan dan pelaksanaan proyek

Proyek yang menggunakan konsultan manajemen


5.
sebagai manajer konstruksi

6
1. ORGANISASI TRADISIONAL

Ciri-ciri Organisasi Tradisional (traditional / classic organisation)

▪ Konsultan Perencana terpisah

▪ Kontraktor utama tunggal

▪ Banyak melibatkan subkontraktor atau dikerjakan sendiri oleh


kontraktor utama

▪ Jenis-jenis kontrak yang biasanya ditetapkan: harga tetap (fixed


cost ), harga satuan (unit price), maksimum bergaransi, kontrak
biaya tambah upah tetap.

7
1. ORGANISASI TRADISIONAL

OWNER
(Pemilik Proyek)

KONTRAKTOR
KONSULTAN
UTAMA

Kerja dengan
SUB-KONTRAKTOR
kemampuan sendiri

8
2. ORGANISASI SWAKELOLA

Ciri-ciri Organisasi Swakelola (Pembangun+Pemilik)

▪ Pemilik proyek bertanggungjawab atas perencanaan dan


pelaksanaan proyek (tugas konsultan perencana dan kontraktor
dijalankan sendiri)

▪ Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri secara


fakultatif (tidak wajib) atau dilaksanakan oleh kontraktor/sub-
kontraktor.

▪ Jenis kontrak yang ditetapkan: harga tetap, harga satuan, kontrak


yang dinegosiasikan.
9
2. ORGANISASI SWAKELOLA

OWNER
(Pemilik Proyek)

DIVISI DIVISI
PERENCANAAN PELAKSANAAN

KONTRAKTOR Kerja dengan


SUB-KONTRAKTOR kemampuan sendiri

10
3. ORGANISASI PUTAR KUNCI

Ciri-ciri Organisasi Putar Kunci

▪ Satu perusahaan bertanggung jawab baik untuk perencanaan


maupun pelaksanaan konstruksi.

▪ Melibatkan kontraktor spesialis

▪ Jenis kontrak yang ditetapkan: harga tetap, harga maksimum


bergaransi, kontrak konstruksi desain dengan biaya tambah upah
tetap.

Istilah lain: BOOT (build, own, operate, transfer)


11
3. ORGANISASI PUTAR KUNCI

OWNER
(Pemilik Proyek)

KONSULTAN
KONTRAKTOR

DIVISI DIVISI
PERENCANAAN PELAKSANAAN

KONTRAKTOR Kerja dengan


SUB-KONTRAKTOR kemampuan sendiri

12
4. ORGANISASI YANG MEMISAHKAN PERENCANAAN-PENGAWASAN

Ciri-ciri Organisasi yang memisahkan perencanaan dan pengawasan

▪ Pihak yang bertanggungjawab terhadap kegiatan perencanaan


berbeda dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
pengawasan.

▪ Jenis kontrak yang ditetapkan: harga tetap, harga maksimum


bergaransi, kontrak konstruksi desain dengan biaya tambah upah
tetap.

13
4. ORGANISASI YANG MEMISAHKAN PERENCANAAN-PENGAWASAN

OWNER
(Pemilik Proyek)

KONSULTAN KONSULTAN
PERENCANA SUPERVISI

KONTRAKTOR

14
5. ORGANISASI YANG MENGGUNAKAN KONSULTAN MANAJEMEN

Ciri-ciri Organisasi yang menggunakan konsultan manajemen

▪ Pemilik proyek menggunakan jasa konsultan manajemen


konstruksi yang ditugaskan untuk mewakili pemilik proyek.

▪ Konsultan dan kontraktor bertanggung jawab kepada pemilik


proyek yang diwakili oleh konsultan manajemen konstruksi.

15
5. ORGANISASI YANG MENGGUNAKAN KONSULTAN MANAJEMEN

OWNER
(Pemilik Proyek)

MANAJEMEN
KONSTRUKSI

KONSULTAN
KONTRAKTOR
PERENCANA

16
BAGIAN 2

ORGANISASI PERUSAHAAN
JASA KONSTRUKSI
(Tim Proyek)

17
PENGERTIAN

Tim Proyek Konstruksi :


Adalah semua personil yang tergabung dalam organisasi
pengelola proyek konstruksi.

Masing-masing perusahaan yang terlibat dalam pelaksanaan


proyek berwenang membentuk tim untuk menjalankan tugas
dalam sebuah proyek konstruksi.

18
BENTUKAN TIM PROYEK ... (Perusahaan Kontraktor)

Organisasi Matrik Lemah


Memiliki anggota yang berasal dari staf setiap fungsi yang ada di perusahaan, sehingga
memiliki kelemahan dalam kemampuan manajerial yang terbatas.

Pimpinan
Perusahaan

Manajer Manajer Manajer


Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian

Staf Staf Staf


Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian

Staf Staf Staf


Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian
Tim Proyek

19
BENTUKAN TIM PROYEK ... (Perusahaan Kontraktor)

Organisasi Matrik Seimbang


Memiliki anggota yang berasal dari staf setiap fungsi yang ada di perusahaan, dan
diangkat salah satu staf berkemampuan manajerial untuk menjadi kepala proyek

Pimpinan
Perusahaan

Manajer Manajer Manajer


Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian

Staf Staf Staf


Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian

Staf Staf
Kepala Proyek
Perencanaan Pelaksanaan
Tim Proyek

20
BENTUKAN TIM PROYEK ... (Perusahaan Kontraktor)

Organisasi Matrik Kuat


Memiliki anggota yang berasal dari staf setiap fungsi yang ada di perusahaan, dan
seorang kepala proyek yang memang memiliki kualifikasi sebagai kepala proyek.

Pimpinan
Perusahaan

Manajer Manajer Manajer Manajer


Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian Kepala Proyek

Staf Staf Staf


Kepala Proyek
Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian

Staf Staf Staf


Kepala Proyek
Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian
Tim Proyek

21
BENTUKAN TIM PROYEK ... (Perusahaan Kontraktor)

Struktur Organisasi Proyek

Pimpinan
Perusahaan

Kepala Proyek Kepala Proyek Kepala Proyek


“A” “B” “C”

Staf Staf Staf


Perencanaan Perencanaan Perencanaan

Staf Staf Staf


Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan

Staf Staf Staf


Pengendalian Pengendalian Pengendalian
22
CONTOH TIM PROYEK ... (Perusahaan Kontraktor)

Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Gedung “A”

Bertanggungjawab kepada Direktur / Project Manager


Pemberi Kerja (Owner) Ir. Puntadewa, MT.

Mengendalikan Proyek
agar tercapai 3 sasaran utama: Kepala Proyek / Site Manager
Biaya, Mutu, Waktu Ir. Werkudoro
serta K3 Proyek

Perencana & Drafter Pelaksana Lapangan Logistik Adm. Keuangan


Janoko, ST. Nakulo, ST. Sadewo, AMd. Setyaki, SE.

Menjalankan fungsi Menjalankan fungsi pelaksanaan, pengendalian waktu dan Menjalankan fungsi
perencanaan pekerjaan mutu pekerjaaan pengendalian biaya

Catatan: Nama personil hanya sebagai contoh.

23
Tugas 2 (Capaian Pembelajaran M2)

Buatlah Resume (ringkasan studi pustaka) yang menjelaskan:


a. Pengertian dan uraian penjelasan tentang “Work Breakdown
Structure (WBS)”
b. Contoh diagram WBS pada pengelolaan sebuah proyek.

▪ Kerjakan Berkelompok (maksimal 2 orang)


▪ Jumlah halaman bebas, A4 atau F4 Tulisan Tangan, dikonversi dalam format PDF.
▪ Kumpulkan di elearning UTY maksimal 3 hari sejak jadwal kuliah, sampai hari Sabtu
sore jam 16.00 WIB.
▪ File diberi nama: Tugas 2 MP - Kelas - Nama 1 – Nama 2
contoh: Tugas 2 MP - B - Budiman - Budiyono

24
Terimakasih
Selamat Belajar

25

Anda mungkin juga menyukai