Anda di halaman 1dari 24

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan individu (remaja) berlangsungterus menerus dant idak

dapat diulang kembali. Masa remaja merupakan masayang rentanterhadap

perbuatan-perbuatanyang kurang baik diakibatkan sikap merekayang suka

mencoba-coba pada halyang baru. Pada perkembanganf isik remaja mulai

nampakterutama pada bagian organ-organ seksualnya secaraf isik, pada masa

remaja pula mulai pembentukan hormon-hormon seksual sudah mulai terbentuk

ehingga perilaku atau tingkah lakunya banyak dipengaruhi oleh

hormintersebut.

Namun yang menjadi perhatian kita adalah pergaulan remaja pada

zaman sekarangini sudah sampai padataraf mengkhawatirkan. Media massa

baik elektronik maupun cetak dengan leluasa menampilkan hal-halyang menjadi

salah satufaktor penyebab kerusakan akhlak generasi muda pada masa

sekarangini. Bukan masalah akhlak saja, akibat dari itu juga menimbulkan

rendahnya kualitas belajar siswa ketika mengalami gangguan pada masa- masa

remaja.

Untuk itu bimbingan orang tua terhadap anak pada seusia remaja sangatlah

dibutuhkan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat

perkembangannya. Agar orang tua dapat memberikan bimbingan kepada putra-

putrinya hendaknya mengetahui perkembanganf isik remaja. Selain orangtua


2

terdapat beberapafaktor yang dapat membantu untuk memecahkan promatika

remaja.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Apa saja permasalahan pada dunia pergaulan remaja pada masa sekarang

ini

2. Apa pengertian dari pengertian kenakalan remaja

3. Apa yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja

4. Bagaimana cara penanggulangan kenakalan remaja?


3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma

hokum pidana yang dilakukan oleh remaja.Perilaku tersebut akan merugikan

dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya.

Definisi kenakalan remaja menurut para ahli:

 Kartono, ilmuan Sosiologi

Kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai istilah Juvenile

Delinquency merupakan gejala patologis pada remaja disebabkan oleh satu bentuk

pengabaian social.

 Santrock

Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak

dapat diterima secara social sehingga terjadi tindakan criminal.

2.2. Jenis-jenis kenakalan remaja

1.Kenakalan remaja di sekolah,misalnya:

a) Tidak masuk sekolah tanpa keterangan

b) Meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran

c) Membawa senjata tajam ke sekolah


4

2.Kenakalan remaja di luar sekolah (Masyarakat), misalnya:

a) Ikut balapan liar antar geng

b) Ikut tawuran antar geng

c) Minum-minuman keras

d) Mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti narkoba

3.Kenakalan remaja di lingkungan keluarga, misalnya:

a) Tidak mendengarkan nasehat orangtua.

b) Tidak mentaati perintah orang tua.

c) Melanggar norma yang telah disepakati bersama keluarga.

2.3.Penyebab terjadinya kenakalan remaja

Perilaku kenakalan remaja bisa disebabkan oleh factor dari remaja itu

sendiri(internal) maupun dari luar(eksternal)

 Faktor Internal

a) Krisis identitas

Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja

memungkinkan terjadinya 2 bentuk integrasi:

1. Terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam

kehidupannya.

2. Tercapainya identitas peran.Kenakalan remaja

terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi

ke dua.
5

b) Kontrol diri lemah

Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan

tingkah laku yang baik dan buruk akan terseret pada

perilaku nakal.

 Faktor eksternal

a) Perceraian orang tua

Tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau

perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku

negative pada remaja.Pendidikan yang salah dari keluarga

juga bisa mempengaruhi seperti terlalu memanjakan

anak,tidak memberikan pendidikan agama,atau penolakan

terhadap eksistensi anak.

b) Teman sebaya yang kurang baik

c) Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

2.4.Macam-macam kenakalan Remaja

A. Masa Remaja

Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami

peralihan dari satu tahap ketahap berikutnya dan mengalami perubahan baik

emosi,tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-

masalah (Hurlock, 1998).

Dalam berbagai buku psikologi terdapat perbedaan pendapat tentang

remaja namun padaintinya mempunyai pengertianyang hampir sama. Penggunaan


6

istilah untuk menyebutkan masa peralihan masa anak dengan dewasa, ada yang

menggunakan istilah puberty (Inggris) puberteit (Belanda), pubertasi

(Latin), yang berarti kedewasaan yang dilandasi sifat dan tanda-tanda kelaki-

lakian dan keperempuanan. Ada pula yang menyebutkan istilah adolescent (Latin)

yaitu masa muda. Istilah pubercense yang berasal dari kata pubis yang dimaksud

dengan pubis hair atau mulai tumbuhnya rambut di sekitar kemaluan. Istilah

yang dipakai di Indonesia para ahli psikologi juga bermacam-macam

pendapat tentang definisi remaja. D i sini dapat diajukan batasan remana adalah

masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami

perkembangan semua aspek/fungsiu ntuk memasuki masa dewasa Oleh

karenanya, remaja sangatr entan sekali mengala mimasalah psikososial,yakni

masalah psikis atau kejiwaanyangt imbul sebagai akibat terjadinya perubahan

sosial.

Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan,

namun seringkali perubahanitu hanya merupakan suatutanda-tandaf isik dan

bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang

pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan

perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat

memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi -

dimensi tersebut.
7

1.Dimensi Biologis

Pada saat seorang anak memasuki masa pubertasyang ditandai dengan

menstruasi pertama pada remaja putri atau pun perubahan suara pada remaja

putra, secara biologis dia mengalami perubahanyang sangat besar.

Pubertas menjadikan seorang anak tiba-tiba memiliki kemampuan untuk ber-

reproduksi. Pada masa pubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam

memproduksi dua jenis hormone (gonadotrophins atau gonadotrophic

hormones)yang berhubungan dengan pertumbuhan,yaitu:

a. Follicle-Stimulating Hormone (FSH )

b. Luteinizing Hormone (LH)

Pada anak perempuan, kedua hormontersebut merangsang pertumbuhan

estrogen dan progesterone: dua jenis hormon kewanitaan. Pada anak lelaki,

Luteinizing Hormone yang juga dinamakan Interstitial-Cell Stimulating

Hormone (ICSH) merangsang pertumbuhan testosterone.

Pertumbuhan secara cepat dari hormon-hormontersebut di atas merubah

sistem biologis seorang anak. Anak perempuan akan mendapat menstruasi,

sebagai pertanda bahwa sistem reproduksinya sudah aktif. Selain itu terjadi

juga perubahan fisik seperti payudara mulai berkembang, dll. Anak lelaki

mulai memperlihatkan perubahan dalam suara, otot, dan fisik lainnya yang

berhubungan dengan tumbuhnya hormontestosterone. Bentuk fisik mereka akan

berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan membawa mereka pada dunia

remaja.
8

2. Dimensi Kognitif

Perkembangan kognitif remaja, dalam pandanganJean Piaget (seorang ahli

perkembangan kognitif) merupakan periodeterakhir dantertinggi dalam

tahap pertumbuhan operasi formal (period of formal operations). Pada

periodeini,idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam

usaha memecahkan masalah-masalahyang kompleks dan abstrak. Kemampuan

berpikir para remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan

mudah dapat membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta

kemungkinan akibat atau hasilnya.

Kapasitas berpikir secara logis dan abstrak mereka berkembang sehingga

mereka mampu berpikir multi-dimensi seperti ilmuwan. Para remajat idak lagi

menerima informasi apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi itu

serta mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri.

3. Dimensi Moral

Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulaib e rtanya-tanya

mengenai berbagai fenomenayangterjadi di lingkungan sekitarnya sebagai

dasarbagi pembentukan nilai diri mereka. Elliot Turiel( 1 9 7 8) menyatakan

bahwa para remaja mulai membuat penilaiantersendiri dalam menghadapi

masalah-masalah populeryang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya:

politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dsb. Remaja tidak lagi menerima

hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka
9

selama ini tanpa bantahan. Remaja mulaim e m p ertanyakan keabsahan

pemikiran yang ada dan mempertimbangan lebih banyak alternatiflainnya.

Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan

membandingkannya dengan hal-halyang selamaini diajarkan dan ditanamkan

kepadanya. Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya kenyataan´ lain di

luar dari yang selama inidiketahui dan dipercayainya.

4. Dimensi Psikologis

Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood

(suasana hati) isa berubah dengan sangatcepat. Hasil penelitian di Chicago

oleh Mihalyi Csikszentmihalyi danReedLarson( 1984) menemukan bahwa remaja

rata-rata memerlukan hanya 4 5 menit untuk berubah dari mood³senang luar biasa

´ ke³sedih luar biasa´, sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk

halyang sama. Perubahan mood (swing) yang drastis pada para remaja ini

seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan

sehari-hari di rumah. M eski mood remajayang mudah berubah- ubah dengan

cepat, haltersebut belumtentu merupakan gejala atau masalah psikologis.

Pada usia 16 tahun ke atas, keeksentrikan remaja akan berkurang dengan

sendirinya jikaia sering dihadapkan dengan dunia nyata. Pada saat itu, Remaja

akan mulai sadar bahwa orang lain tenyata memiliki dunia tersendiri dan tidak

selalu sama dengan yang dihadapiatau pun dipikirkannya. Anggapan remaja

bahwa mereka selalu diperhatikan oleh orang lain kemudian menjadi tidak

berdasar. Pada saat inilah, remaja


10

mulai dihadapkan dengan realita dantantangan untuk menyesuaikan impian dan

angan-angan mereka dengan kenyataan. Para remaja juga sering menganggap diri

mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka terlihat tidak memikirkan

akibat´ dari perbuatan mereka. Tindakanimpulsif sering dilakukan; sebagian

karena mereka tidak sadar dan belum biasa memperhitungkan akibat jangka

pendek atau jangka panjang. Remajayang diberi kesempatan untuk

mempertangung- jawabkan perbuatanmereka, akantumbuh menjadi orang

dewasayang lebih berhati-hati, lebih percaya-diri, dan mampu bertanggung-

jawab. Dari beberapa dimensi perubahanyangterjadi pada remaja seperti yang

telah dijelaskan diatas maka terdapat kemungkinan-kemungkinan perilaku yang

bisa terjadi pada masa ini.D iantaranya adalah perilaku yang mengundang

resiko dan berdampak negative pada remaja. Perilakuyang mengundang resiko

pada masa remaja misalnya seperti penggunaan alcohol,tembakau danzat lainnya;

aktivitas socialyang berganti ± ganti pasangan dan perilaku menentang bahaya

seperti balapan, selancar udara, dan layang gantung( Kaplan danSadock,1 9 9 7).

Alasan perilaku yang mengundang resiko adalah bermacam ± macam dan

berhubungan dengan dinamikafobia balik( conterphobic dynamic ), rasa

takutdianggap tidak cakap, perlu untuk menegaskan identitas maskulin dan

dinamika kelompok seperti tekananteman sebaya.

A. Percintaan Remaja

Pengertiannya di zaman sekarang banyak anak remaja yang memulai

kebiasaannya dengan berpacaran. Karena di jaman sekarangtermasuk jaman yang


11

modern yang kebanyakan anak remaja sedang suka-sukanya berpacaran karena

kalau merekat idak melakukan hal -halyang seperti itu mereka disebut anak

kuperyang ketinggalan jaman. Sebab masa sekarang seringterjadi anak yang lagia

syik berpacaran biasanya mereka selalu senang dengan sendirinya tidak

merugikan orang lain karena itu mereka selalu berkata percintaan itu indah dan

yang lain ngontrak, itu yang sering diucapkan pada anak remaja yang sedang

bercinta.

Terkadang anak remaja sekarang banyak yang kecewa karena bercinta

merugikan mereka. Banyak anakyang rela mati demi sang kekasihnya. Oleh

karenaitu agama menyarankan bahwa anak-anakyang masih kecil beranjak

dewasa nganlah terlalu tergiur oleh hal semacam itu. Karena sanga merugikan,

bukan merugikan diri sendiri saja melainkan orang lainyang dekat dengan kita.

Dan agama menyarankan bahwa bukan tidak diperbolehkan

bercinta/berpacaran,tapi berdasarkan norma-normayang berlaku. Contoh

bercintayang didasari norma-norma agamaIslam:

a. Tidak diperbolehkan berpegangantangan.

b. Tidak diperbolehkan berdekatan/ saling berdekatan.

c. Tidak diperbolehkan berciuman.

d. Tidak diperbolehkan berboncengan mesra

Dani tu diperbolehkan bila orangitu sudah sah menjadi suami isteri. Anak remaja

sekarang banyak yang tergoda dan tergiur, karena hawa nafsunya anak remaja

sangat besar. Oleh karenaitu banyak remajayang senang bercinta karenaingin

mendapatkan hakyangt idak diperbolehkan kecuali kalau mereka sudah menikah.


12

Contoh masalah remajayang seringterjadi di zaman sekarang:

1. Banyak anak yang masih usia sekolah hamil diluar nikah.

2. Banyak anak yang mencoba melakukan bunuh diri karena putus cinta.

Dan lain sebagainya

Dan masih dalam masalah remaja. Banyak anakyang masih dalamtahap

sekolahia berpacaran dengan sangat keterlaluan akhirnyaia hamil dan

anaknya/janinnya digugurkan/dibunuh karena sang pacar/orangyang menghamili

tidak mau bertanggung-jawab, dan masih ada pula masalah karenaia sudah

bertekad dan mempunyai keinginan untuk menikah atau melangsungkan hidupnya

dengan berkeluarga, maka mayoritas anak sekolah banyak yang memutuskan

sekolahnya dan keinginannya.

Oleh sebab itu masalah itu sangatdiperhatikan oleh negara karena

merugikan diri sendiri dan orang lain,serta masalah kemiskinan, pengangguran

adalah ulah orangyangt idak bertanggung-jawab karenaia memilih berkeluarga

dibandingkan dengan bersekolah.

B. Realita Remaja : Hamil Di Luar Nikah (Free Sex)

Hamil di luar nikah terjadia kibat pergaulan bebas yang telah melampaui

batasyang banyak dilakukan oleh pasangan-pasanganyang belum mempunyai

ikatan resmi.D alam hal pernikahan biasanya oleh pasangan muda-mudi usia

sekolah atau yang masih remaja.


13

Dua sejoli yang saling mencintai dan melakukan hubungan

intim(hubungan suami isteri)yang belum saatnya disebabkan oleh:

1. Kurangnya pengawasan orangtua.

2. Gampang terpengaruh.

3. Tidak dapat menjaga diri & kepercayaan orangtua yang telah diberikan

Akibat free sex :

1. Hamil di luar nikah.

2. Membuat malu sanak keluarga.

3. Bunuh diri karena tidak tahan menanggung malu.

4. Menggugurkan janin hasil free sex karena tidak ingin menanggung malu

5. Terjadinya pembunuhan karena pihak lelaki tidak mau bertanggung-

jawab.

C. Kriminalitas Remaja

Kriminalitas merupakan masalah yang sangat serius yang dihadapi oleh

semua negara di dunia. Karena dapat merugikan dan mempengaruhi

perkembangan gaya hidup para remaja. Tingginya angka kriminalitast idak hanya

disebabkan oleh orang-orang usia dewasa,tetapi juga oleh remajayang semakin

hari semakin meningkat.

Dari kenyataan menunjukkan bahwa remaja pada eraini banyak sekali

yang terlibat dengan hal-hal yang termasuk kriminalitas seperti :

1.Penggunaan dan mengedarkan narkoba


14

Penggunaan dan peredaran narkoba saat ini semakin meluas,t idak hanya

dari kalangan dewasa saja tetapi anak-anak dan juga remaja. Kenyataan

menunjukkan bahwa saat ini banyak sekali siswa-siswi usia sekolah yang

menggunakan narkoba dari SMA, mahasiswi bahkan siswa-siswi Sekolah Dasar.

Adapun tata cara pengedar narkoba untuk meracunia fikiran para remaja

sebagai berikut :

a. Datang dari temanyang mula-mula menawarkan narkoba dengan alasan

menjernihkanf ikiranyang sedang kacau sehinggaterpengaruh.

b. Para pengedar yang mendatangi sekolah-sekolah atau kampus yang

semula menghasut para siswa-siswi untuk mencoba dan kemudian

mereka merasa ketagihan. Datang dari rasaingintahu dan ingin

mencoba.

c. Pada dasarnya narkoba sendiri i alahzat y ang bersifat adiktif

yaituzat y ang dapat mempengaruhi atau membuat ketagihanyang

dapat merusak sistem syaraf motorik dan jaringan pertahanan tubuh.

Macam-macam narkoba contohnya ganja, heroin, sabu-sabu, putaw, morfin,

dll. Ciri-ciri pengguna narkoba:

a. mata lelap

b. Pupil mengecil

c. Badan kurus

d. Bibir berwarna kebiru-biruan

e. Pandangan kosong

f. Jarang mandi
15

Akibat dari narkoba :

a.D apat menyebabkan H I V danA ID S .

b. Overdosis bagi yang terlalu banyak menggunakannya.

c. Akanterasa sakit di seluruh tubuh jika telat mengkonsumsinya

d.Akan melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya

e. Kematian.

2. Pencurian barang dan kendaraan bermotor

Pencurian barang-barang elektronik dan kendaraan bermotor sekarangini

sedang marakterjadi. Kepolisian menyatakant ingkat kriminalitas dalam halini

banyak dilakukan oleh orang-orang karenafaktor ekonomi. Pencurian tidak hanya

dilakukan oleh orang dewasa saja tetapi juga para remaja. Faktor-faktoryang

mempengaruhi para remaja untuk melakukan pencurian:

a. K emiskinan

b. Keinginan untuk memiliki barangtersebut

c. Ejekan dari teman-teman deka

d. Ingin mempunyai sesuatutetapi tidak kesempatan karenafaktor ekonomi

3 . Pemerkosaan

Banyak anak-anak di bawah umur yang menjadi korban pemerkosaan

karena kurangnya pengawasan dari pihak orangtua. Dan kesalahan bagi pihak

pemerkosa. Pemerkosaan terjadi karena tersangka melihat tubuh korban yang

sangat molek dan rasaingin menikmati.


16

Faktor-faktor terjadinya pemerkosaan :

a. Kurangnya pengawasan dari orangtua.

b. Korbanyangterlalu membuka aurat.

c. Tidak dapat menahan nafsu.

d. Adapun juga karenafaktor balas dendam.

e. Kurangnya jatah biologis dari i steri.

f . Pergaulan Remaja

Pergaulan remaja di identikkan dengan sekumpulan anakyang membentuk

suatu kelompok(geng) dengan peraturan-peraturantertentuyang beragam

tidak sedikit dari remaja yang salah dalam memilih pergaulan.

Macam-macam pergaulan

1.Pergaulan Bebas

Kenyataan menunjukkan bahwa banyak darir e m a ja yang salah

dalam memilih pergaulan seperti :

a. Bergaul dengan anak-anakyang jauh dari pengawasan orangtua

b. Bergaul dengan anak-anak pengguna barang-barangterlarang

c. Bergaul dengan anak-anak geng motor dan sebagainya.

Adapun akibat dari salah memilih pergaulan :

a. Tidak memperdulikan perkataan orangtua

b. Perlakuannya semakin hari semakin brutal

c. Ikut turut serta menggunakan barang-barangterlarang

d. M elakukan hal-halyang kurang baik

e. Semakin jauh dari orangtua


17

f. Sering membolos saat sekolah

g. Masa depan hancur karena hamil diluar nikah

2.Penyebab pergaulan bebas antara lain :

a. Gara-gara kurang perhatian atau pengawasan dari orangtua sehingga

anaknya mudahterpengaruh oleh orang lain seperti : anak berandalan, anak

punk, anak jalanan, dan anak-anak nakal, dsb.

b. Keluarga yang tidakteraturyang biasanya mementingkan pekerjaan sendiri

dan tidak peduli terhadap anak-anaknya sehingga anaknya jarang

berkumpul dengan orangtuanya.

Penyebab pergaulan bebas bisa juga dari kurangnya kasih sayang dari

orangtua kepada anaknya. Maka jangan sampai kita kurang pengawasan dari

orangtua. Karena orangtua bisa menjadi semangat hidup kita.Dan janganlah kita

menjadi anak yang tidak tahu sopan santun.

Akibat pergaulan bebas dan saling bermusuhan termasuk akhlaq yang

tidak baik, karena bisa merusak masyarakat yang lain, dan merugikan

orang lain. Dan membuat kita selalu bermusuhan dan di penuhi rasa saling

membenci yang menimbulkan pertengkaran. Karena denganitu manusia akan lupa

diri dan melakukan hal -halyangt idak baik. Oleh karenaitu berusahalah untuk

melawan kejahatan agar tidak terjerumus dalam lembah kegelapan.Menanggu

langi m as alah yang terjadi pada rem aja Selain ketiga masalah psikososial yang

sering terjadi pada remaja seperti yang disebutkan dan dibahas diatas terdapat pula
18

masalah masalah lain pada remaja seperti tawuran, kenakalan remaja, kecemasan,

menarik diri, kesulitan

belajar, depresi dll. Semua masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari berbag

aipihak mengingat remaja merupakan calon penerus generasi bangsa.Di tangan

remajalah masa depan bangsaini digantungkan.

2.5. Cara menanggulangi kenakalan remaja

Terdapat beberapa carayang dapat dilakukan dalam upaya untuk mencegah

semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja,yaitu antara lain:

1. Peran Orang tua

Adapun peran-peran yang harus dilakukan dalam menaggulangim asalah

remaja adalah:

a. Menanamkan pola asuhyang baik pada anak sejak prenatal dan balita

b. Membekali anak dengan dasar moral dan agama

c. Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua± anak

d. Menjalin kerjasamayang baik dengan guru

e. Menjai tokoh panutan bagi anak baik. Menjaga lingkungan yang sehat

f. Menerapkan disiplin yang konsisten pada anak

g. Hindarkan anak dari NAPZA

2.Peran Guru

a. Bersahabat dengan siswa

b. Menciptakan kondisi sekolahyang nyaman


19

c. Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada

kegiatan ekstrakurikuler.

d. Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga.

e. Meningkatkan peran dan pemberdayaan guruBP

f. Meningkatkan disiplin sekolah dan sangsi yang tegas

g. Meningkatkan kerjasama dengan orangtua, sesama guru dan sekolah

lain

h. Meningkatkan keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek

setempat.

i. Mewaspadaia daya provokator

j. Mengadakan kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah

k. Menciptakan kondisi sekolahyang memungkinkan anak berkembang

secara sehat dalah half isik, mental, spiritual dan sosial

l. Meningkatkan deteksi dini penyalahgunaanN APZA

3.Peran Pemerintah dan masyarakat

a. M enghidupkan kembali kurikulum budi pekerti

b. Menyediakan sarana/prasaranayang dapat menampung agresifitas

anak melalui olahraga dan bermain

c. M enegakkan hukum, sangsi dan disiplinyangtegas

d. Memberikan keteladanan

e. Menanggulangi NAPZA, dengan menerapkan peraturan dan

hukumnya secarategas
20

f. Lokasi sekolah dijauhkan darip u s at perbelanjaan dan

pusathiburan

4.Peran Teman

 Pergaulan Secara Sehat

Pergaulan secara sehat sangat bagus dan tidak merugikan siapa pun

terutama diri kita sendiri. Pergaulan sehat sangatlah penting bagi remaja agar

tidak salah pilih terhadap pergaulan.

Keuntungan dari pergaulan yang secara sehata ntara lain :

a. Tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

b. Tidak membuat kekecewaanterhadap orangtua.

c. Orang-orang makin senangterhadap perlakuannya.

d.patut dicontoh untuk mencari pergaulanyang secara sehat/fisik.

5.Peran Media

1. Sajikan berita tanpa kekerasan(jam tayang sesauiu sia)

2. Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak provokatif)

3. Adanya rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang

bebas biaya khusus untuk remaja dan Peri laku Hidup Sehat

Remaja yang bersikap hidup sehat adalah remaja:

1. Mengerti tujuan hidup

2. Memahami faktor penghambat maupun pendukung perkembangan

kematangannya.
21

3. Bergaul dengan bijaksana

4. Terus menerus memperbaikidiri

Dengan demikian remaja dapat diharapkan menjaga remajayang handal

dan sehat. Remaja harus mengetahui dirinya memiliki kekhawatiran dan harapan,

dengan kata lain remaja harus mengerti dirinya sendiri. Faktor yang berkembang

pada setiap remaja antara lain fisik, intelektual, emosional, spiritual. Kecepatan

perkembangantersebut adalah sebagai berikut:

1. Fisik35%

3. Intelektual 20%

4. Emosional 30%

5. Spiritual 1 5%

Faktor fisik berkembang secara tepat sedangkan faktor lainnya

berkembang tidak sama besar. Perkembangan yang tidak seimbang inilah yang

menimbulkan kejanggalan dan berpengaruhterhadap perilaku remaja. Bagaimana

seseorang remaja melihatdirinya sendiri, orang lain serta hubungannya dengan

orang laintermasuk orangtua dan pembina?

Kadangkadang ia ingin dianggap sebagai anak-anak, orang dewasa, orang

lain dianggap sebagai orangtua,teman. Hubungan dirinya dengan orang lain

dianggap bersifat:

1. Otoriter demokratis

2. Tertutup terbuka

3. Formal informal
22

Semua tersebutdiatas dalam keadaan "dalam perjalanan menuju" Sehingga

dapat dilihat segalanya masih dalam proses dant idak berada dalam kutub atau

masa anak-anak ataupun kutub atau masa dewasa. "Dalam perjalanan menuju" ini

yang menonjol adalah:

a. Fisik yang kuat

b. Emosi yang cepat tersinggung

c. Sering mengambil keputusan tanpa berfikir panjang

Pertimbangan agama, falsafah, ataupun tatakrama hanya kadang-kadang

saja dipakai. Dan"Dalam perjalanan menuju" yang paling penting diketahui oleh

remaja dalahbagaimana remaja dapat berproses

a. Menuju fisik yang ideal

b. Menuju emosi kelakian ataupun kewanitaan yang utuh

c. Menuju cara berfikir dewasa

d. Menuju mempercayai hal- hal yang agamais, bersifat falsafah dan

bersifat tatakrama
23

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dari isi makalah ini, saya mengambil beberapa kesimpulan bahwa:

a. Kenakalan remaja terjadi karena berbagai faktor baik darik on disiremaja

itu sendiri maupun dari faktor lingkungan yang tidak sehat.

b. Akibat yang di timbulkan dari tindakan remaja yang tidak baik dapaat

merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.

c. Perilaku remaja yang sering kalim dengan akibatkan kehamilan di luar

nikah, di sebabkan oleh kurangnya kesadaran remajaitu sendiri akant

indakanya, dan bahwa remajatersebut masih dalam kondisi labil, dalam

arti belum mampu mengendalikan diri dengan baik.

d. Tindakan remaja yang sering kali menampakan aurat, dapat memicu

terjadinya tindakan yang tidak baik, ( pemerkosaan )

e. Hidup yang sehat adalah hidup yang teratur, dekat dengan orang tua, dan

rajin beribadah, sehinggaiman seseorang akan baik jika diimbangi dengan

tindakan baik pula.

B. Saran

Dalam penggulangan permasalahan remaja tidak hanya dituntut pribadi

remaja itu sendiri untuk berubah. Akan tetapi perlu bantuan dan dukungan baik

dari orang tua, guru dan lingkungan masyarakat.


24

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat (2001). Buku Pedoman Umum Tim

Pembina, Tim Pengarah & Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh

Proyek Peningkatan Kesehatan Khusus APBD 2002.

Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &

Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.

Kozier, B (1991). Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice.


Fourth Edition. California : Addison-Wesley Publishing Company.

Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Stuart & Sundeen (1998). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. 6 th. Ed.

Philadelphia: The C V Mosby.

Azwar, S. 2002. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka


Pelajar Offset

Kaplan dan Sadock.1997. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri

Klinis (Edisi ke 7, Jilid 1). Jakarta. Binarupa Aksara.

BKKBN. 2001. Remaja Mengenai Dirinya. Jakarta. BKKBN

Dep. Kesehatan RI. 1997. AIDS di Tempat Kerja. Jakarta

UNESCO and UNAIDS. 2002. HIV/AIDS and Education: A Too/kit for


Ministries of Education

Anda mungkin juga menyukai