DI SUSUN OLEH :
NAMA : RATIH SETIANINGRUM
NIM : 825348775
JUDUL PENELITIAN
1. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui Kegiatan Bermain Peran
Untuk Anak Pada Kelompok Bermain Mawar Tawangmangu Karanganyar
Semester 2 Tahun Ajaran 2018/2019
2. Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Dalam Kemandirian Anak Melalui
Kegiatan Makan Bersama Pada Anak Di Taman Penitipan Anak Taruna Robbani
Tawangmangu Karanganyar Semester 2 Tahun Ajaran 2018/2019
3. Meningkatkan Kemampuan Kognitif Pada Anak Melalui Kegiatan Menyususun
Kepingan Bentuk Geometri Di Taman Kanak-Kanak 01 Nglebak Tawangmangu
Kelompok B Tawangmangu Karanganyar Semester 2 Tahun Ajaran 2018/2019
DI SUSUN OLEH :
NAMA : RATIH SETIANINGRUM
NIM : 825348775
OLEH :
NAMA : RATIH SETIANINGRUM
NIM : 825348775
UNIVERSITAS TERBUKA
SURAKARTA
TAHUN 2019.2
LEMBAR PENGESAHAN
LAMPORAN PENELITIAN
ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD 4504)
FOKUS PENELITIAN :
Disahkan oleh
Tutor Pembimbing
ii
KELOMPOK BERMAIN
MAWAR
Alamat : Tawangmangu, Karanganyar
LEMBAR PERSETUJUAN
Dra. TRISUSWANTINAH
iii
MOTTO
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karrena
hanya limpahan kadi dan berkay-Nyalah peneliti yang menyelesaikan tugas analisis
kegiatan anak usia dini pada Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui
Kegiatan Bermain Peran Untuk Anak Pada Kelompok Bermain Mawar
Tawangmangu Karanganyar Semester 2 Tahun Ajaran 2018/2019
Namun tidak dipungkiri juga bahwa peran dan kerjasama dari berbagai pihak
yang dengan tulus ikhlas membantu pelaksanaan laporan analisis kegiatan Anak Usia
Dini.
Laporan ini dibuat untuk dapat memenuhi satu tugas dalam mata kuliah
Analisis Kegiatan Pengembangan AUD (PG PAUD 4504)
Program S1 PAUD ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari
semua pihak maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Universitas Terbuka yang telah memberi fasilitas yang memadai berupa materi
dan tutor.
2. Ir. Muhammad Kholis, M.Si., selaku kepala UBPJJ UT Surakarta.
3. Titiek Budi Lestari, SE, S.Pd.AUD. selaku Tutor S1 PAUD yang membimbing
dalam penelitian.
4. Dra.Trisuswantinah selaku Kepala Kelompok Bermain Mawar Tawangmangu,
Karanganyar yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mlakukan
observasi.
5. Pengasuh kelompok bermain mawar
Penulis berharap semoga amal baik dari Bapak dan Ibu di atas mendapat
balasan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis mengakui dalam membuat laporan ini masih banyak terdapat
kelemahan dan kekurangan, maka saran yang membangun ttap penulis harapkan.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat diterima dan bermanfaat.
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PENGESSAHAN ................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. iii
MOTTO ................................................................................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI......................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang penelitian ......................................................................... 1
B. Fokus penelitian ........................................................................................ 2
C. Tujuan penelitian ...................................................................................... 2
D. Manfaat penelitian .................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan tentang pengembangan bahasa .................................................. 5
B. Tinjauan tentang bermain ......................................................................... 8
C. Tinjauan tentang kelompok bermain ........................................................ 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek penelitian ..................................................................................... 12
B. Metode penelitian ..................................................................................... 12
C. Instrumen penelitian ................................................................................. 12
BAB IV ANALISIS DATA
A. Tabulasi data ............................................................................................. 20
B. Analisis kritis ............................................................................................ 21
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 23
B. Saran ......................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di Kelompok Bermain mawar berlokasi di
Tawangmangu maka peneliti ini difokuskan pada salah satu kegiatan yakni
“bermain peran dalam pengembangan aspek bahasa pada anak”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Mengumpulkan data mengenai
a. Alasan pendidik melakukan kegiatan bermain peran dalam
pengembangan aspek bahasa anak.
b. Tujuan pendidik melakukan kegiatan bermain peran
c. Kebijakan pendidik yang melakukan kegiatan tersebut.
2. Membuat analisis kritis mengenai pengembangan sosial emosional melalui
metode bermain.
3
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapakan mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan pendidik khususnya tentang
pengembangan aspek bahasa pada anak melalui kegiatan bermain peran di
kelompok bermain Mawar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peserta didik
- Mempelajari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitarnya
- Belajar untuk memilih bahasa yang di gunakan untuk berbagai
informasi
- Belajar untuk saling berinteaksi dengan orang lain
- Belajar menjawab dan memberikan peertanyaan
- Belajar membangun kerja sama
- Membangun kemampuan berkonsentrasi
- Membantu anak mengembangkan berbagai macam aspek
perkembangannya
b. Bagi pendidik
- Mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal
- Menambah kemampuan guru dalam memberikan pembelajaran
khususnya pada cara memilih kegiatan yang sesuai dengan tujuan
dan peerkembangan anak.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapa memberikan sumbangan bagi
sekolah/lembaga dalam proses belajar mengajar dan diharapkan data
tersebut memberikan kegiatan bermain peran yang melatih
kemandirian, tanggung jawab, kerja sama, berinteraksi satu sama lain
dalam aspek berbahasa.
d. Bagi Orang Tua
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi orang tua
tentang pentingnya kegiatan bermain pada anak usia dini sehingga
4
5
6
2. Fungsi Bahasa
Setelah memahami mengenai pengertian bahasa, alangkah baiknya
untuk mengetahui juga tentang fungsi bahasa. Berikut beberapa fungsi
bahasa:
a. Dalam tujuan praktis, fungsi bahasa yaitu untuk berkomunikasi dalam
kehidupan.
b. Dalam tujuan artistik, sebuah bahasa yang diolah dan dirangkai dengan
indah dapat memiliki fungsi bahasa sebagai sebuah media pemuasan
rasa estetis bagi manusia.
c. Dalam tujuan pembelajaran, fungsi bahasa adalah sebagai media dalam
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, baik itu yang masih berada
pada ruang lingkup bahasa itu sendiri, ataupun diluar ruang lingkup
bahasa, seperti pengetahuan sejarah dan ilmu pengetahuan yang
lainnya.
7
Komunikasi pada anak juga memiliki beberapa tujuan khusus, yaitu meliputi :
1) Bahasa Reseftif
Bahasa reseftif adalah bahasa yang pasif. Bahasa reseftif memiliki tujuan
yaitu: membantu anak dalam mengembangkan kemampuan mendengarkan
pada anak, dapat membantu anak dalam mengidentifikasi konsep melalui
pemahaman kata-kata, dapat meningkatkan kemampuan anak untuk
merespon pembelajaran langsung, dan dapat membantu abak untuk
mengkreasi setiap komunikasi lainnya.
8
2) Bahasa Ekspresif
Bahasa ekspresif adalah bahasa yang bisa membantu anak untuk
mengekspresikan keinginan anak dan perasaan anak.
b. Kemampuan Anak
Anak – anak belajar mengembangkan ketrampilan otot – otot
kecilnya misalnya anak mengancingkan baju boneka, anak juga beljar
ketrampilan membedakan penglihatan dan koordinasi mata dan
tangannya, misalnya saat anak meletakkan alat – alat meinannya ke
tempatnya.
c. Kemampuan Kognisi
Anak membuat gambar/coretan di dalam otaknya tentang
pengalaman – pengalamannya masa lalunya bdan gambar/coretan
tentang keadaan anak bayangkan imajinasi merupakan bentuk dari
kemampuan berfikir abstrak.
d. Kemampuan Sosial Emosional
Ketika bermain peran, anak – anak mendiskusikan peran –
perannya, naskah cerita, yang memungkinkan anak untuk belajar saling
menghargai pendapat teman, bekrja sama, dan mengendalikan
keinginan – keinginannya sendiri karena harus saling berbagi dengan
teman.
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (UU RI No. 20 tahun 2003).
Ada tiga prinsip dalam pengelolaan kegiatan di Kelompok Bermain
tersebut :
1. Prinsip pendidikan anak usia dini yaitu berorientasi pada kebutuhan anak,
belajar melalui bermain, kreatif, dan inovatif, lingkungan yang kondusif,
menggunakan pembelajaran terpadu, mengebangkan ketrampilan hidup,
menggunakan berbagai media dan sumbeer belajar.
2. Prinsip perkembangan anak.
3. Prinsip belajar melalui bermain.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak – anak didik dan pendidik serta
pengelola Kelompok Bermain Mawar, Tawangmangu , Karanganyar waktu
pendidikan tanggal 8 April 2019, pukul 07.30 – 10. 00 WIB.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretative yaitu menginterpretasikan
dan mengenal gejala yang diteliti di lapangan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah :
1. Observasi
Observasi adalah sistem / rencana untuk mengamati perilaku selain itu
observasi juga diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek peneliti (Margono,
2003).
Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek di tempat
terjadi/berlangsung peristiwa sehingga observer (pangamat) berada bersama
obyek yang diselidiki disebut observasi langsung.
Sedangkan observasi tidak langsung adlah ipengamatan dan
pencatatan yang dilakukan tidak pada saat peristiwa tersebut berlangsung.
2. Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang untuk mendapatkan
keterangan / pendapat tentang suatu hal atau masalah. Orang yang
mewawancara di sebut pewawancara (intervie) dan orang yang diwawancara
disebut pemberi wancara (intervie) atau disebut juga responden.
12
13
3. Teknik Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen - dokumen baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik. Dokumen yng diurakan (analisis) dibanding dan
dipadukan (sitesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan
utuh
Jadi studi dokumentasi tidak sekedar mengumpulkan dan
menuliskan/melaporkan dalam bentuk ketetapan – ketetapan tentang
sejumlah dokumen, namun yang dilaporkan adalah hasil analisis terhadap
dokumen – dokumen tersebut (Amirin, 2000)
Menurut Guba dan Lincoln (1981:228) dokumen adalah setiap bahan
tertulis atau pun film, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan
seorang penyidik.
14
Kegiatan pembelajaran sudah terprogram dan sudah tidak anak yang yang masih
ditunggu oleh orang tuanya.
1. Usia berapa saja anak – anak yang berada di Kelompok Bermain yang Ibu/Bapak
asuh ?
Jawab :
Usia anak di Kelompok Bermain Mawar 3 – 4 tahun.
2. Ada berapa jumlah anak didik yang berada pada KB yang Ibu asuh ?
Jawab :
Jumlah anak didik pada KB Mawar ada 19 anak (P=13,L=6)
3. Apa perbedaan/keistimewaan program yang Ibu asuh dibanding dengan KB
lainnya ?
Jawab :
Menanamkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Essa
Pembelajaran doa – doa berupa surat – surat pendek
Mengutamakan parenting setiap bulan
4. Bagaimana cara menyusuun rencana kegiatan untuk anak diKB yang Ibu/Bapak
asuh ?
Jawab :
Berpedoman pada promes dan RKM pengenalan dan komunikasi
5. Referensi apa yang Ibu/Bapak gunakan untuk menyusun rencana kegiatan
tersebut ?
Jawab :
Berpedoman pada Kurikulum tahun 2013.
6. Apa saja yang Ibu/Bapak ambil/manfaatkan dari referenci tersebut ?
Jawab :
Mempermudah menyusun rencana kegiatan dan mengembangkan seluruh
potensi kecerdasan anak sesuai tingkat perkembangan masing – masing.
17
7. Tadi saya melihat pada waktu kegiatan ada anak bermain peran, mengapa ibu
lakukan itu ?
Jawab :
Ini dilakukan untuk melatih anak dalam pengembangan sosial emosional anak
dalam tingkah peerkembangannya.
8. Apakah dasar pemikiran sehingga Ibu/Bapak melakukannya ?
Jawab :
Didasarkan pada visi dan misi KB
Membantu anak dalam bekerja sama, kemandirian, menghargai orang lain.
18
6. Tadi saya berbicara dengan salah satu seorang pendidik di kelompok bermain ini
dalam menurutnya kelompok bermian ini utamanya menerakpan kegiatan
pengembangan sosial emosional melalui bermain peran ?
Jawab :
Karena melalui bermain peran anak - anak mendiskusikan peran –
perannya/naskan cerita yang memungkinkan anak untuk belajar saling
menghargai pendapat orang lain, kerja sama dan mengendlikan keinginan –
keinginan sendiri karena harus saling berbagi dengan teman.
A. Tabulasi Data
Untuk memudakan analisis data, maka penelitian ini dibuat tabulasi berikut :
Wawancara Wawancara
Dengan Pendidik Dengan Pengelola
Observasi Dokumentasi
Kelompok Kelompok
Bemain Bermain
Anak – anak Di KB kami Melalui bermain Dalam kegiatan
melakukan mengembangkan peran anak – anak bermain peran
kegiatan bermian potensi yang ada mendiskusikan anak dapat tugas
peran berjualan melalui kegiatan peran – perannya. – tugas peran
bermain peran Naskah cerita yang degan temannya,
untuk memungkinkan saling berbagi
mengembangkan anak untuk belajar sehingga anak
sosial emosional saling menghargai tidak
anak. Melatih pendapat orang lain berantem/berteng
kemandirian kerja sama dan kar.
sesuai dengan mengendalikan
tingkat keinginan –
perkembangannya keinginannya
sendiri karrena
harus saling
berbagi dengan
teman Dalam kegiatan
Dengan Kegiatan bermain peran,
bermain peran pembelajaran anak dapat
anak akan berdasarkan mengendalikan
melatih perpaduan klasikal, emosinya, tidak
kemampuan BCCT, sentra dan egois, mau
bahasa melalui kelompok membagi tugas
percakapan – dengan teman
percakapan sebayanya.
dengan teman,
anak
bersosialisai
dengan teman
dan
20
21
mengembangka
n sosial
emosional anak
Penyusunan
rencana
pembelajaran
mengacu pada
promes dan
RKM
pengenalan dan
komunikasi
Guru Semua alat Kami lebih Kegiatan
memberikan perahga di KB mengutamakan pemebelajaran
kebebasan Cita Mandiri mengembangkan sudah terencana
anak dalam tersedia, sehingga berbagai potensi dan sudah
melakukan anak dapat anak sejak usia dini terprogram
kegiatan di mengembangkan agar siap mengikuti
luar dan di potensi anak pendidikan dasar
dalam ruangan menurut dan mampu
Semua APE kmampuan anak menyesuaikan diri
desediakan di masing – masing. dengan
sekolah Kegiatan lingkungannya.
termasuk dilakukan di
stetoskop, dalam ruangan
suntikan, obat sekolah
– obatan,
timbangan
berat badan,
thermometer
B. Analisis Kritis
Dari data tersewbut di atas dapat disimpulkan kegiatan – kegiatan anak
bermain peran dapat mengembangkan sosial emosional kemandirian anak
dengan baik di KB Mawar Tawangmangu.
Tujuan main peran dapat mengembangkan aspek kemampuan sosial
emosional ketika main peran, anak – anak mendiskusikan peran –
perannya/naskah cerita yang memungkinkan banak untuk belajar saling
22
A. Kesmipulan
Dari data tersaji, dapat disimpulkan beberapa hal antara lain :
1. Di Kelompok Bermain Mawar, Tawangmangu mempunyai program
penanaman sikap keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
kegiatan pembelejaran yang mempersiapkan anak – anak untuk hidup lebih
mandiri dan berkembang nilai – nilai sosial secara maksimal selain nilai
sosial juga mengembangkan moral dan tanggung jawab.
2. Kegiatan yang dilaksanakan bermian peran dapat mengambangkan sosial
emosional anak serta meningkatkan kemampuan berbahasa anak untuk
dapat belajar memahami dunia sekitarnya dan mempraktekkan kegiatan
dalam kehidupan yang nyata.
3. Lingkungan Kelompok Bermian Mawar Tawangmangu disiapkan dalam
penanaman sikap sesuai ajaran Islam yang selanjutnya akan membentuk
generasi yang berkarakter sholeh, cerdas, kreatif dan hidup berdampingan
dengan yang lain sebagai makhluk sosial.
B. Saran
1. Dalam mengembangkan sosial, emosional anak di KB MAWAR harus
disesuaikan degan kurikulum tingkat perkembangan anak dan yang paling
penting dalam melaksanakan pembelajaran harus santai dan anak tidak
tertekan.
2. Pembelajaran hendaknya benar sesuai dengan tema yang ada
3. Pada kegiatan pembelajaran pendidikan harus kreatif dan bervariasi dalam
memberikan kegiatan bermain.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
21
DI SUSUN OLEH :
NAMA : RATIH SETIANINGRUM
NIM : 825348775
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS KEGIATAN
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pembimbing
KARTINI, S.Pd,M.Pd
23
LEMBAR PERSETUJUAN
MOTTO
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR
RATIH SETIANINGRUM
NIM. 825348775
27
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PENGESSAHAN ................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................
MOTTO ................................................................................................................
ABSTRAK ...........................................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang penelitian .........................................................................
B. Fokus penelitian ........................................................................................
C. Tujuan penelitian ......................................................................................
D. Manfaat penelitian ....................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan tentang pengembangan sosial ....................................................
B. Tinjauan tentang bermain .........................................................................
C. Tinjauan tentang kelompok bermain ........................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek penelitian .....................................................................................
B. Metode penelitian .....................................................................................
C. Instrumen penelitian .................................................................................
BAB IV ANALISIS DATA
A. Tabulasi data .............................................................................................
B. Analisis kritis ............................................................................................
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
LAMPIRAN .........................................................................................................
28
BAB I
PENDAHULUAN
yang aktif bekerja diluar rumah, sedangkan tenaga pembantu yang kadang
kurang kesadarannya akan pentingnya mendidik anak serta pola asuh yang tepat
darinya.
Berdasarkan Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional Bagian VII
Pasal 28 ayat (4) berbunyi : pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
nonformal berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA), taman penitipan anak
(TPA) atau bentuk lain yang sederajat. TPA adalah wahana asuh kesejahtaeraan
sosial yang berfungsi sebagai pengganti orang tua serta pemberi stimulusyang
tepat dan anak merasa terpenuhi asupan yang tepat.
Anak baru lahir sampai memasuki pendidikan dasar meupakan masa
yang sangat penting sekaligus masa penentu kehidupan selanjutnya. Masa ini
sebagai masa yang tepaat untuk diberikan asupan berupa rangsangan –
rangsangan yang banyak dan tepat, hal ini berytujuan untuk semua
pengembangan kemampuan fisik motorik, bahasa, seni, kognitif, moral, sosial,
emosional dan kepribadian.
Pada pengembangan kemandirian adalah proses tumbuh kembangnya
sikap mandiri anak melalui pengenalan berbagai aktivitas yang biasa dilakukan
dalam keluarga yaitu mencuci baju. Semakin seringnya anak berlatih aktivitas
harian yang dilakukan dalam keluarga atau rumah tangga, akan menanamkan
kemampuan pada anak untuk mengerjakan aktivitas itu secara mendiri. Dengan
semakin berkembangnya sikap mandiri anak, sehingga sikap – sikap
ketergantungan anak dalam keluarga sedikit demi sedikit akan berkurang.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan, maka penelitian terfokus pada
kegiatan menanamkan kemanfirian anak melalui kegiatan bermain bersama di
Tempat PenitipanAnak Taruna Robbani,Bener,Tawangmangu, Karanganyar
yang dilaksanakan pada tanggal 25 April 2019.
31
C. Tujuan Penelitian
1. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai :
a. Bagaimana cara penanganan dan pengaturan anak di TPA yang terdiri
dari berbagai usia, mulai dari bayi sampai usia 6 bulan.
b. Kegiatan apa saja yang diberikan kepada anak – anak selama berada di
TPA.
c. Sarana dan prasarana apa saja yang harus disediakan dalam
penyelenggaraan TPA.
d. Bagamana cara menanamkan kemandirian anak melalui kegiatan
bermain bersama di Tempat Penitipan Anak Cita Mandiri Nangsri
Kebakkramat, Karanganyar.
2. Membuat analisis kritis (critical analisis) mengenai usaha menanamkan
kemandirian anak melalui kegiatan bermain bersama.
D. Manfaat Penelitian
Manfaaat yang diperoleh setelah diadakan penelitian :
1. Bagi Anak
Mengembangkan hubungan yang harmonis dan akrb antara orang tua dan
pendidik, pendidik dengan anak, juga anak dengan anak. Anak tertanam
kemandirian melalui aktivitas makan sendiri.
2. Bagi Orang Tua
Orang tua akan merasa tertambah pengalaman dan berguna sekali bagi oleh
orang tua sebagai modal dan gambaran untuk mendidik sikap kemandirian
anak dirumah.
3. Bagi Pendidik
Merasa bertambah ilmu dari pengalaman di tempat penelitian. Ilmu dari
pengalaman di tempat penelitian diracik dari pembelajaran yang
m,enyenangkan melalui permainan, sehingga anak dalam menerima
pengalaman tadi melalui bermain akan lebih bermakna dan terkesan.
32
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kemandirian Anak
Kemandirian merupakan salah satu aspek yang gigih diperjuangkan oleh
setiap remaja sebagaimana sebuah ungkapan yang disampaikan oleh Fasick yang
dikutip jalaluddin rakhmat (2006:35) “one goal of every adolescent is to be
accepted as an autonomous adult (satu tujuan dari remaja yang disepakati seperti
kemandirian orang dewasa)”.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai keadaan dapt
berdiri sendiri, tidak bergantung kepada orang lain, dan kata kemandirian
sebagai kata benda dari mandiri diartikan sebagi hal atau keadaan dapat berdiri
sendiri tanpa bergantung mbantuan orang lain. Arti ini memberi penjelasan
bahwa kemandirian merujuk pada kepercayaan dan kemampuan diri untuk
menyelesaikan persoalan – persoalan tanpa bantuan khusus dari orang lain.
Keengganan untuk di kontrol orang lain, dapat melakukan sediri kegiatan –
kegiatan dan menyelesaikan sendiri masalah – masalah yang dihadapi (Hanna
Widjaja, 2006).
Dari beberapa definisi diatas dapat diambil satu benang merah bahwa
secara substansial arti mendiri atau kemandirian atau otonom atau autonomy
mempunyai kata kunci yang sama yakni terlepas dari iketergantungan orang lain,
mempunyai tanggung jawab pribadi, serta mampu melaksanakan sesuatunya
dengan dirinya sendiri. Oleh karena itu selanjutnya dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan istilah kemandirian atau mandiri yang merujuk pada konsep
kemandirian atau autonomy yang dissampaikan oleh Steinberg (2003).
Secara psikososial kemandirian tersusun dari tiga bagian pokok yaitu: 1).
Otonomi emosional (emotional autonomy) – aspek kemandirian yang
berhubungan dengan perubahan kedekatan atau keterkaitan hubungan emosional
individu, terutama sekali dengan orang tua, 2). Otonomi bertindak (behavioral
autonomy) – aspek kemampuan untuk membuat keputusan secara bebas dan
33
menindak lanjutinya dan 3). Otonomi nilai (Vaue autonomy) – aspek kebebasan
untuk memaknai seperangkat prinsip tentang benar dan salah, yang wajib dan
yang hak, apa yang penting dan apa yang tidak penting (Steinberg, 2003).
Otonomi emosi (kemandirian secara emosi) menunjukkan kepada
pengertian yang dikembangkan remaja mengenai indiviuasi dan melepaskan diri
atas ketergantungan mereka dalam pemenuhan kebutuhan – kebutuhan dasar dari
kedua orang tua mereka (Steinberg dan Siverberg dikutip jalaluddin rakhmat,
2006). Hubungan antara anak dan orang tua berubah dengan sangat cepat,
terutama sekalu setelah anak memasuki usia remaja.
Sejalan dengan semakin mandirinya anak dalam mengurus dirinya sendiri
pada pertengahan masa kanak – kanak, maka waktu yang diluangkan orang tua
terhadap anak semakin berkurang dengan sangat tajam (Nasution, 2006:34).
Pergerakan perkembangan dalam interaksi sosial pada masa remaja bergerak dari
arah keluarga menuju luar keluarga. Artinya bahwa bila selama ini remaja ketika
masih masa kanak – kanak merreka berkutat dalam keluarga atau keluarga
menjadi lingkungan inti dalam kehidupan sehari – hari, maka pada masa remaja
hal ini mulai terkurangi seiring dengan perluasan lingkungan remaja yang
dialaminya, remaja akan berussaha melepaskan ikatannya dengan orang tuanya.
Ia berusaha menjadi dirinya sendiri, ia berusaha mencari model idealisasinya
yang sesuai dengan keinginanya. Pada fase ini ketergantungan emosional remaja
terhadap orang tuanya semakin berkurang, menyusul semakin memuncaknya
kemandirian emosional mereka, meskipun ikatan emosional anak terhadap orang
tua tidak mengkin dan tidak serta merta dapat dilakuan seccara sempurna
(Jalaluddin Rakhmat, 2006)
Seorang anak yang memiliki rasa mandiri yang tinggi adalah anak yang
berusaha keras dan hampir berhasil menggali segenap potensi dirinya sendiri
tetapi secara teratur mereka memikirkan perasaan, pikiran, perilaku dan selalu
ingin tahu bagaimana pendapat orang lain tentang dirinya dan biasanya
merupakan teman yang menyenangkan. Sebabnya yaitu karena mereka bisa
melihat kehidupan dari sisi yang cerah dan mereka berharap serta mencari
pengalaman dan hasil yang bagus.
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang penulis ambil sebagai bahan penelitian adalah
anak – anak Tempat Penitipan Anak Taruna Robbabni,Bener,Tawangmangu
Karanganyar dengan jumlah 19 anak dengan 1 Kepala, 4 pengasuh,1
Pendidik,Penelitian dilaksnakan pada tanggal 25 April 2019
B. Metode Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat pada kegiatan anak di tempat
penitipan Anak Taruna Robbani,Bener,Tawangmangu, Karanganyar,
menerapkan pola asuh kemandirian untuk menanamkan kebiasaan rutin sehari –
hari pada anak. Dengan kemandirian anak – anak belajar untuk dapat melaukan
kegiatan – kegiatan sederhana tanpa tergantung atau meminta bantuan orang
lain.
C. Instrumen Peneletian
Instrumen yang digunakan saat peneliti melaksanakan penelitian dengan
menggunakan metode – metode diantaranya adalah :
1. Penelitian dengan teknik observasi
Pengamatan secara pasif dengan dilakukan terhadap anak dank guru
pembimbing, guru mengajak anak bermain yang disukai anak, teregantung
minatnya masing – masing.
Sebenarnya peneliti duduk pada sudut tempat kegiatan untuk mengamati
kegiatan yang dilaukan anak dengan pengamatan yang memfokuskan pada
sikap kemandirian anak.
2. Penelitian dengan teknik wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti. Peneliti mendapatkan informasi tentang
berbagai hal megenai pelaksanaan pembelajaran dan perkembangan anak.
36
1. usia berapa saja anak – anak yang berada dalam Taman Penitipan Anak yang
Ibu/Bapak asuh ?
Umur 6 bulan- 5 tahun : 19 anak L:9 P : 10
2. Ada perbedaan/keistimewaan program di Taman Penitipan Anak yang
Ibu/Bapak asuh dibandingkandengan Taman
- Waktu yang lebih lama dan biaya yang lebih ringan
3. Bagaimana cara menyusun rencana kegiatan di Taman Penitipan Anak yang
Ibu/Bapak Asuh :
- Mengacu pada Buku “Acuan Menu Pembelajaran pad TPA”
4. Referensi apa ssaja yang Ibu/Bapak pergunakan untuk menyusun rencana
kegiatan anak ?
- Menanamkan kemandirian kepada anak-anak
5. Apa saja yang Ibu/Bapak ambil/manfaat dari referensi tersebut ?
- Untuk membentuk, melatih mandiri dan mendidik lewat dari 5 kemampuan
sikap perilaku, bahasa kognitif, fisik motorik dan seni sehingga anak bisa
tumbuh dan berkemabang sempurna.
6. Tadi saya melihat kegiatan makan bersama. Mengapa ibu melakukan kegiatan
tersebut ?
- Untuk menanmkan rasa kemandirian pada diri anak
7. Apa dassar pemikiran sehingga Ibu/Bapak melakukan kegiatan seperti itu ?
- Didasarkan pada visi/misi/tujuan dari pembelajaran TPA Islam, serta
menanamkan kepada anak untuk bisa mandiri atas dirinya sendiri
8. Pembelajaran seperti apa yang Ibu/Bapak tanamkan pada anak, dengan masing –
masing usia yang berbeda – beda ini ?
- Di TPA terutama menanamkan rasa kebersamaan dahulu, setelah itu
memasukkan nilai – nilai agama.
9. Mengapa menanamkan kemandirian ?
- Karena anak-anak agar mampu menjaga dirinyas sendiri
39
10. Mengapa anak – anak di TPA tidak diperbolehkan membawa mainan dari rumah
?
- Itu salah satu car menenamkan kebersamaan, mainan apa saja disini adalah
milik bersama dan untuk bermain
- Kalau anak – anak diperbolehkan membawa mainan dari rumah, rasa
egonya susah hilang karena merasaa meinannya sendiri.
40
1. Apa Visi/ Misi/ Tujuan dari Taman Penitipan Anak di dalam kontek pendidikan
anak ?
Visi : memajukan Anak untuk lebih mandiri dan terampil
Misi : bersikap santun, ramah, mandiri dan kreatif
2. Untuk mencapai visi/ misi/ tujuan tersebut, program apa yang diadakan di
Taman Penitipan Anak yang Ibu/ Bapak Pimpin ?
- APE dan semua dilaksanakan secara rutin
3. Siapa yang merancang program tesebut ?
- Pimpinan TPA
- Pendidik dan Pengasuh
4. Ada beberapa jumlah pendidik dan jumlah anak di Taman Penitipan Anak ?
Pengelola 1 orang
Pengasuh 4 orang
Pendidik 1 orang Jumlah anak ada 19 anak
5. Model pengembangan kegiatan apa yang diterapkan di Taman penitipan Anak
ini (misal model sentra, model area, model kelompok)
- Model klasik
6. Tadi saya telah berbicara dengan seorang pendidik di Taman Penitipan Anak ini,
dan menurutnya Taman Penitipan Anak ini utamanya menanamkan kemandiriaN
melalui makan bersama. Alasan apa lembaga ini mempriorItaskan hal tersebut ?
- Alasan : agar anak lebih terbiasa menjadi pribadi yang mandiri.
7. Apa dasar pemikirannya sehingga Ibu/Bapak melakukan kegiatan seperti itu ?
- Berdasarkan visi dan misi TPA dan dikarenakan banyak para orang tua yang
sibuk bekerja, sehingga anak perlu adanya orang yang mengasuh dengan
tepat, jadi dengan adanya TPA ini seperti bisa memberikan solusi yang baik
bagi orang tua yang berkarier tanpa menelantarkan anak.
8. Kapan Taman Penitipan Anak dini berdiri ?
Tahun 2008
41
BAB IV
ANALISIS DATA
melakukan aktivitas harian secara mandiri tanpa bantuan orag lain. Hal ini
dimaksudkan agar anak nanti terbentuk sebagawi manusia yang berbudi pekerti,
mempunyai rasa kemandirian yang tinggi.
Kiranya sangatlah tepat Tempat Penitipan Anak Taruna Robbani
Twangnmangu, Karanganyar dalam menyelenggarakan program ini, karena
dengan bermain anak dapat belajar menyesuaikan diri dengan anak – anak lain di
sekitarnya, sehingga sikap kemandirian anak sedikit demi sedikit dapat
terbentuk. Dengan demikian dapatlah diambil kesimpulan bahwa pentingnya
keberadaan Taman Penitipan Anak sebagai lembaga yang membantu meletakkan
dasar kearah perkembangan, sikap, pengetahuan dan ketrampilanyang diperlukan
bagi anak dari usia 0 – 3 tahun dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya
serta pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Termasuk juga persiapan
untuk memasuki pendidikan selanjutnya.
Salah satu dari pengembangan anak di Tempat Penitipan anak TARUNA
robbani,Bener,Tawangmangu, Karanganyar adalah meminta anak untuk mau
diajak melakukan kegiatan dengan program yang disiapkan guru atau sesuai
dengan kemampuan masing – masing dengan dibimbing gurunya walau sering
anak salah dan masih diam saja.
Apabila kita perhatikan maka dalam kegiatan ini dapat menarik perhatian
anak karrena anak sangat senang. Secara umum Tempat Penitipan Anak Taruna
Robbani ini telah mempunyai kagiatan – kagiatan yang baik dan terarah.
Kegiatan tersebut telah disusun sedimikian rupa sejalan dengan bidang
pengembangan sehingga untuk mencapai hasil sangat besar yaitu menanamkan
dasar – dasar kemandirian. Prioritas kemampuan ini pada hakekatnya adalah
pengembangan menanamkan kemandirian anak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
44
A. Kesimpulan
Dari Tabulasi data dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1. Tempat Penitipan Anak Taruna Robbani mempunyai program penanaman
untuk bersikap kemandirian dalam segala kegiatan. Hal ini untuk
menanamkan pembiasaan anak sejak dini agar lebih mandiri dan dapat
mengenadlikan diri pada anak dalam melakukan kegiatan yang bersifat
unrtuk dirinya sendiri dengan mandiri,Kegiatan pengembangan dalam
pembiasaan pada anak dilaksanakan dengan makan bersama
2. Dalam pencapaian pembelajaran dengan berbagai metode tapi tetap
dilaksanakan dengan bermain.
B. Saran – Saran
Dari hasil penelitian yang ditemui pada Taman Penitipan Anak bahwa :
1. Tempat Penitipan Anak Taruna Robbani telah memberi peranan atau
kontribusi yang besar pada masyarakat Tawangmangu dan sekitarnya,
terutama bagi ibu – ibu atau orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya,
tetapi anak tetap terpelihara dengan baik sesuai dengan penangannya, maka
Taman Penitipan Anak ini menjadi solusi yang sangat baik bagi keluarga
yang sibuk.
2. Pengembangan pembiasaan kemandirian di Tempat Penitipan Anak Taruna
Robbani semakin hari mudah-mudahan bisa terus meningkatkan fasilitas
dan pelayanan yang lebih baik bagi anak – anak yang ada, sehingga orang
tua semakin percaya pada Tempat Penitipan Anak Taruna Robbani tersebut
DAFTAR PUSTAKA
45
Ali Badru Zaman san Sy Dina Dwiyana. 2009, Program Pelibatab Orang Tua dan
Masyarakat, Universitas Terbuka Jakarta
Departemen Sosial Ri. 2004. Standar Pelayanan Sosial Anak di Taman Penitipan
Anak. Jakarta
Ernawulan Syaodiah dan Mubiar Agustin, 2008, Bimbingan Konseling untuk Anak
Usia Dini. Universitas Terbuka Jakarta.
Setiawan B. B. 2002. Pengasuh dan Peran Penitipan Anak. Jurnal Ilmiah PADU
Edisi Pertama
Siri Aisyah, dkk, 2008, Pengembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak
Usia Dini. Universitas Terbuka Jakarta.
Widarni D Wijana, dkk. 2008. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas
Terbuka Jakarta.
46
LAMPIRAN
(PAUD 4504)
DI SUSUN OLEH :
NAMA : RATIH SETIA NINGRUM
NIM : 825348775
PROGRAM STUDI : S1
POKJAR : KARANGANYAR
Dengan judul :
PENGEMBANGAN KOGNITIF MELALUI KEGIATAN MEMBENTUK
KEPINGAN GEOMETRI DI TAMAN KANAK – KANAK
AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL KELOMPOK B
NANGSRI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2018/2019
Mengesahkan
Tutor Pembimbing
..............................................
LEMBAR PERSETUJUAN
Demikian surar persetujuan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Karanganyar, ................................
Kepala TK Aisyiyah Bustanul Athfal
................................
MOTTO
50
ABSTRAK
51
KATA PENGANTAR
52
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas berupa laporan Analisis
Kegiatan Pengembangan Pendidik Anak Usia Dini pada TK Aisyiah Bustanul Athfat
Nangsri, Kebakkramat, Karanganyar. Laporan ini dibuat untuk dapat memenuhi slah
satu tugas dalm mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini
(PAUD 4504)
Program S1 PAUD ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan dari
semua pihak maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Universitas Terbuka yang telah memberi fasilitas yang memadai berupa materi
dan tutor.
2. Ir. Muhammad Kholis, M.Si., selaku kepala UBPJJ UT Surakarta.
3. Titiek Budi Lestari, SE, S.Pd.AUD. selaku Tutor S1 PAUD yang membimbing
dalam penelitian.
4. Sularmi, S.Pd selaku Kepala TK Aisyiah Nangsri, Kebakkramat Karnganyar.
5. Indriyani Penyelenggara TK Aisyiah Bustanul Athfal Nangsri, Kebakkramat,
Karanganyar.
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam pembuatan laporan ini yang
tidak dapat kami sebut satu persatu.
Penulis mengakui dalam membuat laporan ini masih banyak terdapat
kelemahan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mohon saran dan
kritik yang membangun dalam perbaikan laporan ini sehingga dapat membantu
penulis dalam mengadakan perbaikan.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat diterima dan bermanfaat
bagi semua pihak yang terkait khususnya bagi dunia pendidikan Taman kanak-
kanak.
Karanganyar, .............................
Penulis
BAB I
PENDHULUAN
53
B. Fokus Penelitian
54
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
a. Mengumpulkan data mengenai :
1. Alasan pendidik melakukan kegiatan menciptakan bentuk dari kepingan
geometri.
2. Tujuan pendidikan melakukan kegiatan tersebut
3. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan tersebut.
4. Metode dan strategi apa yang digunakan.
b. Membuat analisis kritis (Critical analysis) mengenai kegiatan tersebut.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan pembelajaran anak
di TK Aisyiah Nangsri, Kebakkramat, Karanganyar.
b. Sebagaimana pelatihan mahasiswa untuk melakuakn penelitian
c. Mengembangkan kemampuan siswa dalam menganalisis suatu kegiatan
anak di lembaga PAUD
d. Menambah wawasan bagi mahasiswa btentang pembelajaran yang dapat
dikembangkan ditempatnya bekerja.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
a. Anak Taman Kanak – Kanak
Penggunaan kepingan geometri dalm pembelajaran ketrampilan
menciptakan bentuk menunjukkan anak termotivasi aktif dan senang
dalam proses pembelajaran sehingga ketrampilan anak dalam
menciptakan bentuk meningkat.
b. Bagi Guru
55
BAB II
56
LANDASAN TEORI
dan segi tiga dan jangan mencoba lebih banyak benda lagi sebelum anak
memahami ketiga bentuk tersebut. Hal ini bertujuan agar anak tidak mengalami
kerancuan dalam berbagai macam objek.
Dengan mengenalkan bentuk geometri, pengembangan seni anak dapat
lebih mengarah kepada pelakssanaan kegiatan yang mengasyikkan dan menarik
minat anak sehingga melalui kegiatan tersebut seluruh aspek perkembangan
dapat berkembang seara optimal.
BAB III
59
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini ada;ah anak – anak, Pendidik dan Pimpinan TK Aisyiah
Nangsri, Kebakkramat, Karanganyar.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretative yaitu menginterprestasikan
data mengenai fenomena / gejala yang diteliti dilapangan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi
Observasi adalah sistem atau rencana untuk mengamati sesuatu dalam
penelitian ini, berguna untuk melihat fenomena yang unik/menarik untuk
dijsdiksn fokus penelitian.
b. Wawancara
Wawancara adalah tenya jawab dengan seseorang untuk mendapatkan
keterangan atau pendapatnya tentang seuaru hal atau masalah, dalam hal ini
untuk menggali informasi lebih dalam mengenai fokus penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik mengumpulkan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen – dokumen, baik dokumen tetulis,
gambar maupun elektronik. Berguna untuk mengumpulkan bukti – bukti dan
penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian.
HASIL OBSERVASI
60
HASIL WAWANCARA
61
1. Apa visi/misi/tujuan dari Taman Kanak – kanak ini dalam konteks pendidikan
anak ?
- Visi : menjadikan anak didik sehat, cerdas, ceria dan beriman
- Misi :
a. Menghantar sedini mengkin untuk mengenalkan Allah SWT &
Rasulullah
b. Memberikan wadah untuk tumbuh kembang anak usia dini secara
optimal melalui kegiatan Taman Kanak – Kanak
c. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran orang tua
atau bmasyarakat dalam upaya membina tumbuh kembang anak
secara optimal
d. Menciptakan kualitas dan kuantitas layanan lembaga penyelenggara
Pendidikan Anak Usia Dini
e. Mempersiapkan anak usia dini agar kelak lebih siap memasuki
pendidikan dasar.
2. Untuk mencapai visi/misi/tujuan tesebut, program apa yang diadakan di Taman
kanak – kanak yang Ibu/Bapak pimpin ?
Melakssanakan pembiasaan dalam kegiatan sehari - hari
3. Siapa yang merancang program tersebut :
Kepala Sekolah dan guru, namun untuk rancangan harian saya serahkan pada
guru kelas.
4. Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak di Taman Kanak – kank ini ?
Pendidik : 10 arang
Anak : 133 anak
5. Model pengembangan kegiatan apa yang diteapkan di Taman kanak – kanak ini
(misal : model sentra, model area, model kelompok) ?
Pembelajaran menggunakan model kelompok kadang model sentra.
6. Tadi saya telah berbicara dengan salah seorang pendidik di Taman kanak –
kanak ini, dan menurutnya taman kanak – kanak ini utamanya menerpkan
kegiatan pengembangan kognitif. Alasan apa lembaga ini memperioritaskan hal
tersebut ?
63
BAB IV
ANALISIS DATA
64
A. Tabulasi Data
Dari hasil penelitian agar mudah menganalisis data maka dibuat tabulasi data
sebagai berikut :
Wawancara
Wawancara
Observasi Dengan Pimpinan Dokumentasi
Dengan Guru
TK
Anak Tadi saya Pengembangan Lembar kegiatan
menciptakan mengembangkan kognitif anak anak
bentuk dari kognitif anak dilaksanakan
kepingan dalam indikator dengan tujuan
geometri menjadi menciptakan meningkatkan
bentuk binatang bentuk dari kreatifitas dan
kuda kepingan kemampuan befikir
geometri serta anak dalam
kemampuan menyelesaikan
berfikir kreatif mesalah.
anak.
Alat peraga Tadi alat peraga Jarang beli, alat Lembar kegiatan
hanya yang saya peraga sebaiknya anak
menggunakan pergunakan hasil kreatifitas
media belajar ukurannya kurag guru karena setiap
anak dan tidak sesuai, hari berbeda sesuai
sesuai sebenarnya alat dengan kegiatan
peraga harus jelas yang dilaksankan
dilihat anak
Pengelolaan Sebenarnya Model kelompok
ruang dan cara model kelompok,
mengajar guru tetapi dalam
dengan model memilih kegiatan
kelompok tetapi sama dan anak
anak tidak mmau
melaksanakan diarahkan dan
kegiatan memilih kegiatan
pembelajaran yang berbeda
secara klasikal.
B. Analisi Kritis
65
5. Obyektifitas
Model pembelajaran juga harus jelas, jika model kelompok maka kegiatan juga
dilaksanakan secara kelompok, artinya penataan ruang secara kelompok.
Pemilihan kegiatan juga secara kelompok, sebaiknya anak diberi batasan dalam
memilih kegiatan, selain itu keterlibatan dalam belajar juga sangat penting.
Keterlibatan (engagement) menurut Fisher (1991), seorang anak akan belajar
dari demonstrasi apabila ia terlibat didalamnya dan menurut Brian Cambourne
(1998) anak akan terlibat dalam suatu kegaiatn apabila ia merasa kegiatan
tersebut berarti dan berguna bagi dirinya ketia ia berfikir bahwa ia akan
mendapat pengalaman yang menyenangkan.
BAB V
67
A. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. TK Aisyiah Nangsri, Kebakkramat, Karanganyar mempunyai alasan yang
tept dalam menciptakan bentuk denan kepingan geomettri yang merupakan
kegiatan untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak khususnya
mengembangkan kreatifitas anak melalui kegiatan pengkonstruksian benda
atau manipulasi obyek, mengubah bentuk geometri menjadi bentuk lain.
2. Kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan anak lebih dimaknai sebagai
kegiatan yang menyenangkan
3. Pemakaian alat peraga yang tidak sesuai tidak membantu anak dalam
berlajar dan memahami fungsi dari alat tersebut.
4. Pengorganisasian anak tanpa diikuti strategi yang tepat juga tidak akan
berhasil.
B. Saran
Hal – hal yang disarankan penulis adalah :
1. Penggunaan alat peraga sebaiknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi
serta keterbacaan anak.
2. Pengelolaan kelas/pengorganisasian anak perlu adanya strategi agar sesuai
dengan yang direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA
68
Anonim. (2009). Permendiknas No. 58. Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta : Depdiknas
Elkind (1987). Metode Pengembangan Perilaku Kemampuan Dasar Anak Usia Dini.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Zaman Badru, Dkk. (2005). Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta : Universitas
Terbuka.