Agenda : Workshop Anti Perundungan dan Tindak Kekerasan Disekolah SMK Sultan
Fattah Demak
Susunan Acara
1. Pembukaan
3. Sambutan Kepala SMK Sultan Fattah Demak yang diwakili oleh Waka Humas Ibu Hj.
5. Tanggapan / Diskusi
1. Pada hari Selasa, 19 Oktober 2021 di Ruang aula SMK Sultan Fattah Demak telah
Sultan Fattah Demak dalam rangka mensukseskan kegiatan SMK Pusat Keunggulan.
2. Acara dimulai pukul 08.00 – 11.00 Wib dibuka oleh Pembawa Acara Bpk. Acka Nurun
Tajalla, S.Pd dan dihadiri oleh Dewan Guru SMK Sultan Fattah Demak dan Siswa Agen
Perundungan
4. Sambutan Kepala SMK Sultan Fattah Demak / Yang Mewakili Waka Humas Ibu Hj.
Perundungan dan tindak kekerasan dikenal banyak orang sebagai bullying. Baik disadari
atau tidak, bullying terjadi di sekitar kita tak terkecuali lingkungan sekolah. Berdasarkan
perundungan. Persentase angka perundungan siswa di Indonesia ini berada di atas angka
pencegahan dan penanganan kekerasan pada anak, dengan tujuan menciptakan iklim
yang aman dan nyaman untuk anak belajar, sehingga visi pendidikan Indonesia, yaitu
nasional tak terkecuali cyber bullying. Oleh karena itu, Pusat Penguatan Karakter
UNICEF Indonesia menargetkan SMK Sultan Fattah Demak sebagai SMK Pusat
Perundungan dan Kekerasan Berbasis Sekolah sebagai upaya penguatan karakter siswa
dan upaya membangun iklim yang aman di sekolah dengan mengaktifkan peran siswa
siswa, dan orang tua. Fokus penekanan program ini adalah pada peran siswa sebagai
agen perubahan yang memiliki tujuan mengubah norma sosial di sekolah untuk
sehingga dapat memberikan inspirasi dan membuat perubahan positif disertai pelatihan
Dari sisi guru, siap membimbing siswa agar menjadi generasi yang baik untuk keluarga,
sekolah, dan lingkungan sekitar sehingga bersama siswa menciptakan lingkungan kelas
sampai saat ini. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah terjadinya perundungan di
dunia pendidikan, salah satunya diawali dengan bimbingan teknis atau bimtek kepada 30
siswa yang nantinya akan disiapkan menjadi agen perubahan duta anti perudungan dan
tindak kekerasan di sekolah. Terpilihnya 30 siswa SMK Sultan Fattah Demak melalui
sistem U Report Indonesia, yakni wadah komunikasi anak muda dari UNICEF untuk
menyuarakan pendapat.
Sebelum melakukan aksinya, 30 siswa ini mendapat pembinaan dan pelatihan selama 10
kali oleh 2 fasilitator sekolah. Setelah selesai pembinaan, agen perubahan melakukan
Bapak Endri Kurniawan, S.Pd selaku ketua pelaksana Bimtek Agen Perubahan Duta
Anti Perundungan dan Tindak Kekerasan di Sekolah mengungkapkan bahwa program ini
merupakan program dari Kementerian Pendidikan, yang bekerjasama dengan Puspeka
dan UNICEF. Ia menambahkan bahwa program ini sangat penting, mengingat masih
dampak negatif bagi pelaku maupun korban. Lebih lanjut beliau mengatakan, sebagai
langkah awal kami mencetak 30 agen perubahan duta anti perundungan dan tindak
kekerasan perwakilan tiap-tiap kelas. Dari siswa-siswi ini nantinya kita harapkan bisa
perundungan. “Dari 30 calon agen perubahan ini, nantinya bisa melaporkan atau
menyampaikan informasi kepada pembimbing atau pembina, jika melihat ada aksi
perundungan,” terangnya.
Sementara itu, salah satu calon agen perubahan anti perundungan, Ela Novita
mengatakan bahwa ia sangat senang terpilih menjadi salah satu agen perubahan anti
perudungan. Karena secara pribadi dirinya sangat tidak setuju dengan praktik-
sekolah,” pungkasnya.
Terpilihnya duta anti perundungan dan tindak kekerasan dari siswa ini, mempunyai
maksud agar program mudah diterima oleh siswa lain karena yang menyampaikan teman
mereka sendiri.
6. Doa dan Penutup
Acara Workshop Perundungan dan Tindak Kekerasan SMK Sultan Fattah Dema Pusat
Keunggulan di tutup dengan doa yang di pimpin oleh Bpk. Samsul Ma’arif, S.Pd.I.
Megetahui,
Kepala SMK Sultan Fattah Demak Notulis