Anda di halaman 1dari 2

MIFTAKHUL ILMIYANTO || 041811535022

Proses costing

Proses costing merupakan metode akuntansi yang menelusuri dan terakumulasi biaya
langsung, dan mengalokasikan biaya tidak langsung dari proses manufaktur. Biaya dikeluarkan untuk
produk, biasanya dalam batch besar, yang mungkin mencakup produksi sebulan itu. Akhirnya, biaya
harus dialokasikan untuk unit individu produk. Ini memberikan biaya rata-rata untuk masing-masing
unit, dan merupakan kebalikan dari ekstrim Job costing yang mencoba untuk mengukur biaya
individu produksi masing-masing unit. Process costing biasanya bab signifikan.

Proses penetapan biaya adalah jenis operasi biaya yang digunakan untuk memastikan biaya
produk pada setiap proses atau tahap pembuatan. CIMA mendefinisikan process costing sebagai
“Metode biaya diterapkan di mana barang atau jasa hasil dari urutan operasi atau proses yang terus
menerus atau berulang-ulang. Biaya dirata-ratakan atas unit yang diproduksi selama periode”.
Process costing cocok untuk industri yang memproduksi produk homogen dan di mana produksi
aliran kontinu. Sebuah proses dapat disebut sebagai sub-unit organisasi khusus yang ditetapkan
untuk biaya pengumpulan tujuan.

Karakteristik sistem biaya proses yang diterapkan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai
berikut:

- Sistem produksi merupakan sistem produksi yang berjalan terus menerus (intermitten);
- Produk yang dihasilkan merupakan produksi massal dan bersifat seragam (homogen);
- Tujuan produksi adalah untuk membentuk persediaan (inventory).

Dalam laporan pertanggung-jawaban untuk sistem biaya proses ini, terdiri dari 3 bagian yakni:

- Bagian pertama berisi informasi data produksi yang sekaligus laporan arus fisik. Perlu
dipahami bahwa pengertian unit dalam bagian ini adalah unit ekuivalen.
- Bagian kedua berisi informasi total akumulasi biaya yang menjadi tanggung-jawab Manajer
Departemen Produksi yang bersangkutan.
- Bagian ketiga berisi informasi bagaimana total biaya didistribusikan menjadi nilai dari barang
dalam proses dan produk jadi.

Kalkulasi Metode FIFO

Dalam metode ini, biaya persediaan awal barang dalam proses dipisahkan dari biaya yang
ditambahkan pada periode berjalan dan tidak dirata-ratakan dengan biaya tambahan baru. Metode
ini menghasilkan 2 angka biaya per unit:

- Persediaan awal barang dalam proses yang diselesaikan;


- Unit yang dimulai dan diselesaikan dalam periode yang sama.

Biaya persediaan awal barang dalam proses dicantumkan sebagai satu angka terpisah. Biaya yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan unit persediaan awal ditambahkan kebiaya tadi. Jumlah kedua
biaya ini kemudian ditransfer ke departemen berikutnya.

Memperhitungkan Adanya Persediaan Produk Dalam Proses Awal


Dalam suatu departemen produksi, produk yang belum selesai diproses pada akhir periode akan
menjadi persediaan produk dalam proses pada awal periode berikutnya.

Produk dalam proses awal periode ini akan membawa harga pokok persatuan yang berasal
dari periode sebelumnya, yang kemungkinan akan berbeda dengan harga pokok per satuan yang
dikeluarkan oleh departemen produksi yang bersangkutan dalam periode sekarang. Dengan
demikian jika dalam periode sekarang dihasilkan produk selesai yang ditransfer ke gudang atau ke
departemen berikutnya, harga pokok yang melekat pada persediaan produk dalam proses awal akan
menimbulkan masalah dalam penentuan harga pokok produk selesai tersebut.

Metode FIFO

Dalam metode ini, menganggap biaya produksi periode sekarang pertama kali digunakan
untuk menyelesaikan produk yang pada awal periode masih dalam proses, baru kemudian sisanya
digunakan untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam proses periode sekarang. Oleh karena
itu dalam perhitungan unit ekuivalensi tingkat penyelesaian persediaan produk dalam proses awal
harus diperhitungkan. Dalam departemen setelah departemen I, produk telah membawa harga
pokok dari periode sebelumnya digunakan pertama kali untuk menentukan harga pokok produk
yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang.

Unit Ekuivalen

Unit ekuivalen adalah jumlah unit selesai yang sama ataupun serupa yang sudah bisa dihasilkan
dengan berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar dilakukan atas berbagai unit produk yang
sudah selesai ataupun yang selesai sebagian. Namun, unit ekuivalen berbeda dengan unit lainnya
secara fisik.

Umumnya, suatu perusahaan manufaktur mempunyai produk selesai pada akhir periode akuntansi.
Berdasarkan sistem perhitungan process costing, unit produk yang baru saja selesai sebagian
tersebut bisa dengan mudah ditangani karena biaya pesanannya sudah tersedia di kartu biaya
pesanan. Tapi, pada sistem perhitungan process costing, biaya produk untuk setiap unit produk yang
sudah selesai sebagian tidak tersedia.

Dengan melakukan perhitungan unit yang sudah selesai dan sudah selesai sebagian, maka kita
memerlukan cara untuk mengukur jumlah pekerjaan produksi secara tepat yang dilakukan selama
periode tersebut. Unit ekuivalen adalah salah satu ukuran yang umum digunakan.

Unit ini harus bisa dijumlahkan secara terpisah untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung
dan juga overhead pabrik, karena proporsi total pekerjaan yang dilakukan pada setiap unit produk
pada persediaan barang dalam proses tidak selamanya sama.

Selain itu, overhead juga seringkali dibebankan berdasarkan pada jam tenaga kerja, dan beberapa
perusahaan umumnya menggunakan dua kategori, yakni bahan baku langsung dan juga biaya
konversi.

Anda mungkin juga menyukai