Anda di halaman 1dari 7

RESENSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah Evolusi

Dosen Pengampu : 1. Muh. Muttaqin,Drs.,M.Pd.

2. Iwan Ridwan Yusuf ,M.Pd.

Disusun oleh:

Chintya Adi Kusumah (1192060018)

5A – Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2021
MATERI 11

SPESIES DAN SPESIAS

A. Pengertian Spesies

Biologi mengenal dua arti pokok spesies yaitu konsep spesies reproduktif dan morfologi

(atau fenetik). Menurut konsep spesies reproduktif, spesies adalah komunitas organisme

yang bisa kawin satu sama lain, suatu individu termasuk dalam spesies yang anggota-

anggotanya berhasil bereproduksi dengannya. Menurut konsep morfologis, spesies

didefinisikan menurut ciri penampilannya. Individu dalam alam masuk ke dalam kategori

tersendiri berdasarkan perangkat fenotipnya, kriteria keanggotaan suatu spesies menurut

konsep morfologis cukup dengan melihat persamaan ciri anggota yang lain dalam spesies

yang bersangkutan.

Spesies merupakan satuan-satuan yang secara artifisial dipertemukan dalam alam, seperti

yang dikehendaki oleh nominalisme, maka setiap organisme yang hidup (dari setiap

spesies) harus bisa saling kawin dengan organisme hidup lain yang berjenis kelamin

berbeda, atau setidak-tidaknya harus ada perubahan bertahap, manakala saling kawin

menjadi semakin kurang efisien dengan semakin jauhnya jarak individu. Sedangkan Spesies

menurut Ernst Meyer adalah kelompok populasi alamiah yang secara aktual maupun

potensial bisa saling kawin, dan kelompok ini secara reproduktif terisolasi dari kelompok

lain.

B. Asal Usul Spesie

Spesies saat ini muncul dari rangkatan berurut nenek moyang. Spesies ada;ah organisme

yang memiliki keragaman. Hal penting yang harus diketahui dari keragaman adalah :

a. Lebih banyak anggotanya, maka tingkat keanekaragamannya makin tinggi. Suatu


individu memiliki sepasang alel

b. Selain itu makin luas daerah penyebarannya, maka makin tinggi pula tingkat

keanekagamannya.

c. Mutasi juga merupakan sumber dari keanekaragaman, dan proses mutasi yang

berhasil, merupakan proses yang sangat lama keberadaan suatu spesies dimuka bumi

ini, makin tinggi pula keanekaragamannya.

Dari segi asal-usul dapat pula menggolongkan proses spesiasi atas tiga atau empat

kategori yang berbeda.

1. Trangformasi Spesies

Adanya seleksi alam terhadap keanekaragaman suatu spesies. Dengan demikian ada

perubahan dari waktu ke waktu. Suatu speseis dapat mengalami perubahan secara

gradual sehingga keadaan sekarang sangat berbeda dengan ribuan tahun

sebelumnya. Besarnya perbedaan tersebut menyebabka organisme tersebut

diperlakukan sebagai dua speseies yang berbeda. Contoh: populasi fosil dari 2

lapisan yang berbeda umumnya mempunyai nama jenis yang berbeda..pembuktian

biologis yang dapat dilakukan umumnya dilandaskan atas perbedaan morfologi yang

berbeda nyata secara statistic, meskipun belum tentu berbeda secara biologis.

2. Hibridisasi Spesies

Akibat hibridisasi, maka keturunan yang dihasilkan akan terisolasi reproduksi dari

kedua tetuanya. Hal ini disebebkan oleh jumlah kromosom menjadi lain, sehingga

kalau terjadi perkawinan akan terjadi masalah dalam meiosis dan mitosis. Misalnya

spesies A (24 kromosom) kawin dengan spesies B (12 kromosom), keturunannya

mempunyai 18 kromosom. Akibatnya waktu meiosis tidak ada sel yang dapat
menghasilkan jumlah gen yang sama meskipun setiap sel anak mempunyai 9

kromosom. Apabila hybrid tersebut mengalami duplikasi kromosom terbentuklah

hybrid fertile dan berjumlah kromosom 36 buah. Individu dengan 36 kromosom

dapat mempunyai sel anak dengan jumlah de yang sama dari 18 kromosom, tetapi

individu tersebut tidak dapat kawin dengan salah satu tetuanya, kerena akan

dihasilkan sel anak dengan jumlah kromosom yang kembali tidak seimbang dengan

jumlah genya.

C. Pemecahan Spesies

Suatu spesies mempunyai sejumlah keanekaragaman. Tingkat dan macan kenekargaman

jenis tersebut bervariasi antara satu populasi dengan populasi yang lain. Makrogenesis

adalah suatu proses perubahan spesies secara radikal dan melibatkan banyak lokus gen yang

mengalami mutasi sekaligus dalam satu atau dua generasi, proses makrogenesis dapat

dikategorikan sebagai proses pemecahan spesies secara cepat.

Seleksi alam merupakan pemusnahan variasi yang merugikan dan pelestarian variasi yang

menguntungkan. Variasi apapun yang merugikan pemiliknya maka akan musnah. Seleksi

seksual merupaka perseteruan untuk memperoleh lawan jenis. Dengan hasil yang menang

akan mendapatkan keturunan dan sifat dari keunggulannya akan di wariskan pada

keturunannya sedangkan bagi yang kalah akan menghasilkan sedikit keturunan bahkan

tidak ada maka cenderung akan musnah. Ada 2 faktor yang mempengaruhi variasi yaitu

sifat organisme dan sifat kondisi.

D. PemisahanGeografi

Proses spesiasi dapat dilihat antara lain dari adanya pemisahan berdasarkan daerah

geografis suatu geografis tertentu memberikan kondisi lingkungan tertentu. Komposisi


spesies yang hidup disana berbeda dengan yag berada didaerah lain. Karena banyaknya

factor yang berinteraksi, kemungkinan adanya proses yang berinteraksi akan mengarah

kepada proses spesiasi.

E. KecepatanSpesiasi

Yang paling menentukan keceptan spesiasi yaitu keanekaragaman, perubahan lingkungan

dan relung kosong yang tersedia. Kecepatan mutasi menentukan berapa banyak

keanekaragaman baru yang akan dihasilkan. Salah satu aspek yang juga diperhitungkan

adalah kecepatan perubahan generasi. Kecepatan spesiasi 223 ternyata tidak berjalan

menurut garis lurus dan tidak sama bagi semua kelompok organisme.

Keanekaragaman dapat terjadi dalam banyak tingkatan mulai dari DNA hingga kromosom.

Keanekaragaman antara Amphibi dan mamalia terlihat bahwa umur amphibian relative

pendek, sedangkan mamalia jauh lebih panjang. Tetapi jika diperhatikan dari jumlah spesies

2 kelompok tersebut adalah seimbang. Mengingat bahwa amphibi telah berada di bumi

sekitar 150 juta tahun, sedangkan mamalia baru sekitar 75 tahun. Maka terlihat bahwa

kecepatann evolusi amphibia jauh lebih lambat dibandingkan dengan kecepatan evolusi

mamalia.

Mutasi yang paling potensial menyebabkan spesiasi adalah mutasi yang mengubah tingkah

laku secara drastis, sehingga tingkah laku organisme tersebut sangat berubah.

F. Seleksi Pemisahan/Disrifsi

Seleksi dapat mengarah kepada perubahan spesies secara gradual, sedangkan seleksi

stabilisasi dan seleksi siklis tidak akan mengarah kepada spesiasi. Seleksi diruptif merupaka

alternative lain yang mengarah pada spesiasi. Adanya seleksi disruptif menyebabkan

hambatan dari dua fenotip untuk melakukan perkawinan diantara anggota yang mempunyai
fenotip yang sama.

G. Perubahan Komposisi Genetika antar Populasi

Suatu populasi suatu tempat mempunyai frekuensi alel tertentu. Alel yang sangat cocok

akan berada dalam frekuensi yang dominan. Pada populasi yang lain tekanan seleksi alam

akan memberikan komposisi alel yang berbeda tetapi cocok untuk menunjang kehidupan

didaerah tersebut. Dengan demikian setiap populasi mempunyai kekhasan masing-masing.

Lebih jauh populasi tersebut berbeda, makin besar perbedaan frekuensi dan juga macam

alelnya.

H. Perubahan Struktur Gen

Akibat mutasi dapat memberikan pengaruh yang cukup besar. Hal ini biasanya menyangkut

masalah fisiologi, tingkah laku dan morfologi. Dapat dibayangkan kalau dalam proses

fertilisasi terjadi ketidak cocokan antara sperma dengan alat refroduksi maka pembuahan

dapat terjadi. Atau apabila struktur tubuh jantan dan betina tidak setimbang, maka

perkawinan tidak juga dapat terjadi.

I. Perubahan Kromosom

Adanya perbedaan struktur kromosom menyebabkan gamet mungkin tidak dapat tumbuh

karena ada gangguan pada proses meiosis dan kadang kadang juga pada proses mitosis.

Dengan demikian tidak akan terjadiperubahan kromosom

J. Evolusi Mosaic

Suatu genus terlihat jelas para anggota-anggotanya mempunyai banyak kesamaan tetapi ada

sejumlah kecil persamaan antar individu. Apabila persamaan persamaan tersebut kita

kumpulkan dapat terlihat bahwa suatu ciri spesifik dapat dimiliki beberapa anggota dari

genus tersebut.
Arus genetik memberikan komposisi alel yang tidak merata diseluruh populasi spesies

tersebut. Dengan berlangsungnya waktu yang lama maka spesies tersebut terpecah-pecah

menjadi populasi-populasi dengan komposisi alel yang berbeda beda di daerah penyebaran

spesies tersebut. Apabila perbedaan genetik menjadi besar maka setiap bagian populasi

tersebut akan berpotensi menjadi spesies tersendiri. Oleh karena itu pada saat dilakukan

penelitian prosesnya sudah lama bekerja dan ada sejumlah alel yang sudah berubah kalau

dibandingkan dengan keadaan dahulu.

K. KoevolusimekanismeKombinasi

Koevolusi merupakan suatu penomena yang menarik. kalau dalam pembahasan terdahulu

yang menjai topik adalah bagaimana suatu populasi suatu spesies menjadi spesies yang baru

maka proses koevolusi merupakan proses yang jauh lebih rumit. Hal ini disebabkan adanya

dua spesies atau lebih berevolusi bersama-sama. Seperti yang udah diketahui kehidupan dua

spesies dapat bersifat:

a. Kompetitif

b. Mangsa dan pemangsa

c. Hidup bersama

Anda mungkin juga menyukai