Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah Evolusi
Disusun oleh:
5A – Pendidikan Biologi
2021
MATERI 11
A. Pengertian Spesies
Biologi mengenal dua arti pokok spesies yaitu konsep spesies reproduktif dan morfologi
(atau fenetik). Menurut konsep spesies reproduktif, spesies adalah komunitas organisme
yang bisa kawin satu sama lain, suatu individu termasuk dalam spesies yang anggota-
didefinisikan menurut ciri penampilannya. Individu dalam alam masuk ke dalam kategori
konsep morfologis cukup dengan melihat persamaan ciri anggota yang lain dalam spesies
yang bersangkutan.
Spesies merupakan satuan-satuan yang secara artifisial dipertemukan dalam alam, seperti
yang dikehendaki oleh nominalisme, maka setiap organisme yang hidup (dari setiap
spesies) harus bisa saling kawin dengan organisme hidup lain yang berjenis kelamin
berbeda, atau setidak-tidaknya harus ada perubahan bertahap, manakala saling kawin
menjadi semakin kurang efisien dengan semakin jauhnya jarak individu. Sedangkan Spesies
menurut Ernst Meyer adalah kelompok populasi alamiah yang secara aktual maupun
potensial bisa saling kawin, dan kelompok ini secara reproduktif terisolasi dari kelompok
lain.
Spesies saat ini muncul dari rangkatan berurut nenek moyang. Spesies ada;ah organisme
yang memiliki keragaman. Hal penting yang harus diketahui dari keragaman adalah :
b. Selain itu makin luas daerah penyebarannya, maka makin tinggi pula tingkat
keanekagamannya.
c. Mutasi juga merupakan sumber dari keanekaragaman, dan proses mutasi yang
berhasil, merupakan proses yang sangat lama keberadaan suatu spesies dimuka bumi
Dari segi asal-usul dapat pula menggolongkan proses spesiasi atas tiga atau empat
1. Trangformasi Spesies
Adanya seleksi alam terhadap keanekaragaman suatu spesies. Dengan demikian ada
perubahan dari waktu ke waktu. Suatu speseis dapat mengalami perubahan secara
diperlakukan sebagai dua speseies yang berbeda. Contoh: populasi fosil dari 2
biologis yang dapat dilakukan umumnya dilandaskan atas perbedaan morfologi yang
berbeda nyata secara statistic, meskipun belum tentu berbeda secara biologis.
2. Hibridisasi Spesies
Akibat hibridisasi, maka keturunan yang dihasilkan akan terisolasi reproduksi dari
kedua tetuanya. Hal ini disebebkan oleh jumlah kromosom menjadi lain, sehingga
kalau terjadi perkawinan akan terjadi masalah dalam meiosis dan mitosis. Misalnya
mempunyai 18 kromosom. Akibatnya waktu meiosis tidak ada sel yang dapat
menghasilkan jumlah gen yang sama meskipun setiap sel anak mempunyai 9
dapat mempunyai sel anak dengan jumlah de yang sama dari 18 kromosom, tetapi
individu tersebut tidak dapat kawin dengan salah satu tetuanya, kerena akan
dihasilkan sel anak dengan jumlah kromosom yang kembali tidak seimbang dengan
jumlah genya.
C. Pemecahan Spesies
jenis tersebut bervariasi antara satu populasi dengan populasi yang lain. Makrogenesis
adalah suatu proses perubahan spesies secara radikal dan melibatkan banyak lokus gen yang
mengalami mutasi sekaligus dalam satu atau dua generasi, proses makrogenesis dapat
Seleksi alam merupakan pemusnahan variasi yang merugikan dan pelestarian variasi yang
menguntungkan. Variasi apapun yang merugikan pemiliknya maka akan musnah. Seleksi
seksual merupaka perseteruan untuk memperoleh lawan jenis. Dengan hasil yang menang
akan mendapatkan keturunan dan sifat dari keunggulannya akan di wariskan pada
keturunannya sedangkan bagi yang kalah akan menghasilkan sedikit keturunan bahkan
tidak ada maka cenderung akan musnah. Ada 2 faktor yang mempengaruhi variasi yaitu
D. PemisahanGeografi
Proses spesiasi dapat dilihat antara lain dari adanya pemisahan berdasarkan daerah
factor yang berinteraksi, kemungkinan adanya proses yang berinteraksi akan mengarah
E. KecepatanSpesiasi
dan relung kosong yang tersedia. Kecepatan mutasi menentukan berapa banyak
keanekaragaman baru yang akan dihasilkan. Salah satu aspek yang juga diperhitungkan
adalah kecepatan perubahan generasi. Kecepatan spesiasi 223 ternyata tidak berjalan
menurut garis lurus dan tidak sama bagi semua kelompok organisme.
Keanekaragaman dapat terjadi dalam banyak tingkatan mulai dari DNA hingga kromosom.
Keanekaragaman antara Amphibi dan mamalia terlihat bahwa umur amphibian relative
pendek, sedangkan mamalia jauh lebih panjang. Tetapi jika diperhatikan dari jumlah spesies
2 kelompok tersebut adalah seimbang. Mengingat bahwa amphibi telah berada di bumi
sekitar 150 juta tahun, sedangkan mamalia baru sekitar 75 tahun. Maka terlihat bahwa
kecepatann evolusi amphibia jauh lebih lambat dibandingkan dengan kecepatan evolusi
mamalia.
Mutasi yang paling potensial menyebabkan spesiasi adalah mutasi yang mengubah tingkah
laku secara drastis, sehingga tingkah laku organisme tersebut sangat berubah.
F. Seleksi Pemisahan/Disrifsi
Seleksi dapat mengarah kepada perubahan spesies secara gradual, sedangkan seleksi
stabilisasi dan seleksi siklis tidak akan mengarah kepada spesiasi. Seleksi diruptif merupaka
alternative lain yang mengarah pada spesiasi. Adanya seleksi disruptif menyebabkan
hambatan dari dua fenotip untuk melakukan perkawinan diantara anggota yang mempunyai
fenotip yang sama.
Suatu populasi suatu tempat mempunyai frekuensi alel tertentu. Alel yang sangat cocok
akan berada dalam frekuensi yang dominan. Pada populasi yang lain tekanan seleksi alam
akan memberikan komposisi alel yang berbeda tetapi cocok untuk menunjang kehidupan
Lebih jauh populasi tersebut berbeda, makin besar perbedaan frekuensi dan juga macam
alelnya.
Akibat mutasi dapat memberikan pengaruh yang cukup besar. Hal ini biasanya menyangkut
masalah fisiologi, tingkah laku dan morfologi. Dapat dibayangkan kalau dalam proses
fertilisasi terjadi ketidak cocokan antara sperma dengan alat refroduksi maka pembuahan
dapat terjadi. Atau apabila struktur tubuh jantan dan betina tidak setimbang, maka
I. Perubahan Kromosom
Adanya perbedaan struktur kromosom menyebabkan gamet mungkin tidak dapat tumbuh
karena ada gangguan pada proses meiosis dan kadang kadang juga pada proses mitosis.
J. Evolusi Mosaic
Suatu genus terlihat jelas para anggota-anggotanya mempunyai banyak kesamaan tetapi ada
sejumlah kecil persamaan antar individu. Apabila persamaan persamaan tersebut kita
kumpulkan dapat terlihat bahwa suatu ciri spesifik dapat dimiliki beberapa anggota dari
genus tersebut.
Arus genetik memberikan komposisi alel yang tidak merata diseluruh populasi spesies
tersebut. Dengan berlangsungnya waktu yang lama maka spesies tersebut terpecah-pecah
menjadi populasi-populasi dengan komposisi alel yang berbeda beda di daerah penyebaran
spesies tersebut. Apabila perbedaan genetik menjadi besar maka setiap bagian populasi
tersebut akan berpotensi menjadi spesies tersendiri. Oleh karena itu pada saat dilakukan
penelitian prosesnya sudah lama bekerja dan ada sejumlah alel yang sudah berubah kalau
K. KoevolusimekanismeKombinasi
Koevolusi merupakan suatu penomena yang menarik. kalau dalam pembahasan terdahulu
yang menjai topik adalah bagaimana suatu populasi suatu spesies menjadi spesies yang baru
maka proses koevolusi merupakan proses yang jauh lebih rumit. Hal ini disebabkan adanya
dua spesies atau lebih berevolusi bersama-sama. Seperti yang udah diketahui kehidupan dua
a. Kompetitif
c. Hidup bersama