Disusun Oleh:
Kelompok 5 (Alih Jenjang A)
1. Agi Algiana (01021081)
2. Ainun Nur Akidah (01021082)
3. Eka Umi Barkah (01021278)
4. Endah Nurkhoiriyyah (01021211)
5. Endang Kurniasih (01021212)
6. Fadila Indrayati (01021213)
7. Januarti Rosalinda T. H (01021281)
8. Valenda Gustomi (01021292)
9. Aulia Safitri (Online)
10. Diyah Khusnul H (Online)
I. TUJUAN
- Menentukan kecepatan alir dan sudut istirahat serbuk
- Menentukan kerapatan curah, kerapatan mampat, dan kerapatan sejati
b. Propilenglikol
- Pemerian : tidak berwarna, kental, praktis tidak berbau, cair, dengan rasa manis, rasa
sedikit pedas mnyerupai gliserin
- Kelarutan : larut dengan aseton, kloroform, etanol 95%, gliserin, dan air. Larut pada
1 : 6 bagian eter, tidak larut dengan minyak atau tetap minyak mineral
ringan, tetapi akan larut beberapa minyak essensial.
- Stabilitas : secara kimia stabil jika dicampur dengan methanol 95%, gliserin atau air,
larutan cair, dan dapat disterilisasi menggunakan autoklaf.
- Penyimpanan : disimpan dalam wadah tertutup dan terlindung dari cahaya, pada suhu
sejuk dan tempat kering.
- Khasiat : humektan
III. ALAT DAN BAHAN
Alat:
- Corong
- Penggaris
- Gelas Ukur 100 ml
- Piknometer 25 ml
- Timbangan analitik
Bahan:
- Saccharum Lactis
- Propilenglikol
V. DATA PENGAMATAN
a) Menentukan Kecepatan Alir Serbuk dan Sudut Istirahat
t = 2,7 cm
D1 = 8,2 cm
D2 = 7,5 cm
D3 = 8 cm
D4 = 8,1 cm
8,2+7,5+8+8,1
Drata-rata =
4
= 7, 95 cm
7,95
r =
2
= 3,975 cm
-1 t
tan =
r
2,7
=
3,975
= 0,68
tan-1 0,68 = 34,21
Kesimpulan kecepatan alir cukup
Sudut istirahat tan-1 0,68 = 34,21О
b) Menentukan Kerapatan Mampat
Sampel Jumlah Ketukan Volume Kerapatan Longgar
Saccharum Lactis 0 80 0,62
50 57 0,88
100 56 0,89
150 56 0,89
200 56 0,89
250 55 0,91
W2 X W3
Kerapatan Sejati = 25 (W2+W3−W4) g/ml
26,2 gram x 1,5 gram
= g/ml
25 (26,2 gram+1,5 gram−26,9 gram)
39,3 gram
= g/ml
25 (27,7 gram−26,9 gram)
39,3 gram
= g/ml
25 x 0,8 gram
39,3 gram
= g/ml
20 gram
= 1,965 g/ml
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu tentang percobaan mikromeritik yang bertujuan untuk
menentukan kecepatan alir dan sudut istirahat serbuk serta menentukan kerapatan curah, kerapatan
mampat, dan kerapatan sejati. Mikromeritik itu sendiri merupakan ilmu dan teknologi yang
mempelajari tentang partikel kecil, diperkenalkan oleh Dalla Valle. Adapun sampel yang
digunakan dalam praktikum ini adalah saccharum lactis dan untuk pelarutnya menggunakan
propilenglikol.
a) Uji Kecepatan Alir dan Sudut Istirahat
Sampel serbuk diletakkan dalam corong alat uji kecepatan alir yang bagian bawahnya
ditutup, sampel serbuk yang keluar dari alat tersebut dihitung kecepatan alirnya dengan
menghitung waktu yang diperlukan oleh sejumlah serbuk untuk turun melewati corong
tersebut dengan menggunakan stopwatch dari mulai dibukanya tutup bagian bawah hingga
semua massa granul mengalir keluar dari alat uji. Onggokan granul dapat digunakan untuk
menghitung sudut istirahat. Diameter rata – rata onggikan granul dan tinggi puncak
onggokan granul diukur.
Hubungan antara sudut istirahat dengan kecepatan alir
Sudut Istirahat Sifat Aliran
< 25 Sangat baik
25 – 30 Baik
30 – 40 Cukup
> 40 Sangat sukar
Dari uji yang telah dilakukan dididapatkan hasil sudut istirahat adalah 34,21О, sehingga
dapat disimpulkan bahwa sifat kecepatan alirnya cukup.
b) Kerapatan Curah dan Kerapatan Mampat
Untuk menentukan kerapatan curah dan kemampatan mampat menggunakan alat berupa
gelas ukur 100 ml dan sampel berupa saccharum lactis. Nilai dari kerapatan longgar
memiliki nilai lebih kecil dari kerapatan mampat. Hal ini dikarenakan pada kerapatan
longgar masih terdapat volume rongga atau ruang antar partikel, sedangkan setelah
dimampatkan (diketuk) sesuai dengan jumlah ketukan yang ditentukan (0,50,100,150,
200,250) volume rongga atau ruang antar partikel sudah jauh lebih berkurang.
Dari uji yang telah dilakukan didapatkan hasil kerapatan mampat sebesar 0,91 dan
kerapatan longgar sebesar 0,62. Sehingga kompresibilitasnya adalah sebesar 31,86 %.
c) Kerapatan Sejati
Penentuan kerapatan sejati merupakan penentuan kerapatan partikel yang sederhana karena
hanya membutuhkan alat berupa piknometer dan cairan pelarut yang tidak melarutkan zat,
dalam praktikum kali ini pelarut yang digunakan adalah propilenglikol serta sampel
saccharum lactis. Sampel yang digunakan sebesar 1,5 gram dan piknometer 25 ml. Dari uji
yang telah dilakukan didapatkan hasil kerapatan sejati sebesar 1,965 g/ml.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Mikromeritik adalah ilmu dan teknologi yang mempelajari tentang partikel kecil.
2. Dari uji sudut istirahat yang telah dilakukan didapatkan hasil 34,21О dengan sifat
kecepatan alirnya cukup.
3. Dari uji kerapatan curah dan kerapatan mampat didapatkan hasil sebesar 0,91 untuk
kerapatan mampat dan 0,62 untuk kerapatan curah dengan kompresibilitasnya sebesar
31,86%.
4. Dari uji kerapatan sejati yang telah dilakukan didapatkan hasil sebesar 1,965 g/ml.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Direktorat Jenderal Pengawasan
Obat dan Makanan: Jakarta.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Direktorat Jenderal Pengawasan
Obat dan Makanan: Jakarta.
Martin, dkk. 1993. Farmasi Fisik 2 Edisi III. Jakarta: UI Press. Pp 522-537, 1077-1119.
Rowe, dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition.
Pharmaceutical Press: USA.
IX. LAMPIRAN
a) Kecepatan Alir dan Sudut Istirahat
❖ Sampel dimasukkan ke dalam corong lalu ukur diameter dan tinggi onggokan
b) Kerapatan Mampat
❖ Sampel Saccharum Lactis
❖ Piknometer + Propilenglikol
❖ Piknometer + Propilenglikol + SL