ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai karakter yang relevan
diintegrasikan ke dalam Kurikulum Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Pengambilan data dilakukan
dengan pemberian angket kepada dosen pengampu matakuliah IAD di Undiksha pada tahun
2014 dan studi literatur. Jumlah dosen yang dilibatkan sebagai sampel sebanyak 18 orang
dari 25 dosen pengampu mata kuliah IAD. Pengambilan sampel dilakukan secara
disproportionate stratified random sampling berdasarkan lama waktunya mengampu
matakuliah IAD. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
ada lima nilai karakter yang layak dan mendesak disampaikan kepada mahasiswa, yaitu:
jujur, peduli terhadap lingkungan, disiplin, tanggung jawab, dan kerja keras. Dari studi
literatur didapatkan informasi tentang perlunya mengajarkan berperilaku sopan dan santun
kepada peserta didik.
Kata-kata kunci: pendidikan karakter, Ilmu Alamiah Dasar.
ABSTRACT
This research aims to identified values relevant character is integrated into the curriculum of
Basic Natural Sciences (BNS). Data were collected by administering a questionnaire to the
lecturer of the course BNS in Undiksha in 2014 and literature studies. The number of
lecturers involved as a sample were 18 of the 25 lecturers BNS subjects. Sampling was done
by disproportionate stratified random sampling based on the length of time support the course
BNS. The data were analyzed descriptively. The results showed there are five character
values that deserve and urge delivered to the students, namely: honesty, caring for the
environment, discipline, responsibility, and hard work. Information obtained from literature
studies about the need to teach behave in a polite and courteous to the learners.
Key words: character education, Natural Science Basic.
131
Proceedings Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA V Tahun 2015
Mata kuliah IAD diajarkan dengan tujuan di matakuliah IAD. Jumlah sampel sebanyak 18
antaranya agar mahasiswa memiliki orang. Pengambilan data dilakukan dengan
kepedulian terhadap lingkungan hidup dan angket dan studi literatur, selanjutnya
berperan dalam mencari solusi pemecahan dianalisis secara deskriptif.
masalah lingkungan secara arif (SK Dirjen
Dikti tahun 2006). Walaupun mengemban 3. Pembahasan Hasil
amanat untuk mahasiswa, Temuan penelitian ini berkaitan
kenyataannya kurikulum IAD di Perguruan dengan nilai-nilai karakter yang relevan
Tinggi, termasuk di Undiksha, hanya diintegrasikan ke dalam Kurikulum IAD
membekali mahasiswa dengan konsep-konsep adalah sebagai berikut. Para pengampu
sains, serta belum menyiapkan mereka pada matakuliah IAD di Undiksha memandang
proses pembentukan kepribadian, yang dapat adanya beberapa nilai karakter yang mendesak
membuat mereka menjadi semakin tahu diri perlu ditumbuh-kembangkan pada mahasiswa.
dan mampu menahan diri. Untuk itu, Lima nilai yang perlu mendapat penekanan,
kurikulum IAD perlu diperkaya dengan nilai- diurut berdasarkan prioritasnya, mulai dari
nilai karakter. prioritas tertinggi adalah jujur (disampaikan
Pendidikan karakter perlu diberikan oleh 87,50% responden), peduli lingkungan
kepada mahasiswa, mengingat tidak ada (disampaikan oleh 75% responden), disiplin
jaminan masyarakat kampus bisa resisten dari (disampaikan oleh 68,75% responden),
penyakit hedonisme, premanisme, dan tanggung jawab (disampaikan oleh 62,50%
cuekisme. Ketiga faham tersebut seharusnya responden), dan kerja keras (disampaikan oleh
tidak dibiarkan terus berkembang dan harus 56,25% responden). Uraian terhadap kelima
ada upaya nyata untuk membatasinya. nilai karakter tersebut dapat dipaparkan
Penentuan IAD sebagai wahana untuk sebagai berikut.
menanamkan nilai-nilai karakter didasarkan
atas pandangan, bahwa pembelajaran sains a. Jujur
yang benar akan mengarahkan mahasiswa Menurut Asmani (2012), jujur atau
memiliki karakter ilmiah, seperti memiliki rasa kejujuran merupakan perilaku yang didasarkan
ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, atas upaya untuk menjadikan diri sebagai
inovatif, jujur, hidup sehat, percaya diri, orang yang selalu dapat dipercaya. Hal
menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, tersebut dapat diwujudkan dalam perkataan,
bertanggungjawab, dan peduli lingkungan tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri
(Chusnani, 2013). sendiri maupun pihak yang lainnya. Bagi
Tujuan penelitian ini adalah untuk masyarakat Bali, kejujuran (satya) merupakan
mengidentifikasi dan mendeskripsikan nilai- kode etik manusia, yang sangat diperlukan
nilai karakter yang layak diintegrasikan ke untuk menyangga dunia (Atharwa Weda XII.
dalam Kurikulum IAD di Undiksha. Temuan 1.1). Karena demikian pentingnya kejujuran
penelitian tersebut dapat dimanfaatkan sebagai untuk menjaga harmoni dengan diri sendiri dan
bahan informasi dan bertransformasi diri bagi lingkungan, maka perilaku jujur dipandang
para dosen pengampu matakuliah IAD di sebagai ajaran agama yang utama (satya
perguruan tinggi yang bermaksud parama dharma). Nilai kejujuran dijadikan
mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam landasan untuk mengembangkan sikap mental
perkuliahan yang diasuhnya. dan jalan pikiran dalam budaya Bali dan
agama Hindu. Sifat jujur, benar, dan setia
2. Metode pada kata-kata dan tindakan merupakan sifat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan terpuji, yang dijadikan salah satu indikator
Mei Agustus 2014 di Universitas Pendidikan keimanan seseorang (Pudja, 1984).
Ganesha Singaraja. Populasi penelitian adalah b. Peduli lingkungan
para dosen pengampu matakuliah IAD di
Undiksha yang terdiri dari 25 orang dosen. Peduli lingkungan merupakan sikap
Pengambilan sampel dilakukan secara dan tindakan yang selalu berusaha mencegah
disproportionate stratified random sampling kerusakan lingkungan alam di sekitarnya.
berdasarkan lama waktunya mengampu Selain itu, kepedulian terhadap lingkungan
juga mencakup upaya-upaya untuk
132
Proceedings Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA V Tahun 2015
memperbaiki kerusakan alam yang sudah mencapai tujuan tertentu, termasuk untuk
terjadi serta selalu ingin memberikan bantuan membangun kepercayaan diri.
kepada orang lain dan masyarakat yang
d. Tanggung jawab
membutuhkan (Asmani, 2012). Sikap peduli
terhadap lingkungan, baik lingkungan alam Tanggung jawab adalah sikap dan
maupun sosial, bagi masyarakat Bali perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
berkembang dari konsepsi palemahan dan dan kewajibannya, sebagaimana seharusnya ia
pawongan dalam filosopi Tri Hita Karana. lakukan terhadap dirinya sendiri, masyarakat,
Konsepsi palemahan, yang menuntun manusia lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara,
agar selalu hidup harmonis dengan alam, dan Tuhan (Asmani, 2012). Kata tanggung
mendudukkan manusia sebagai bagian dari jawab dalam masyarakat Bali disejajarkan
alam. Manusia hanya menjadi salah satu mata dengan kata swadharma, yang di dalamnya
rantai dari jaring-jaring kehidupan yang tidak tercakup makna kewajiban, dan berkaitan
bisa lepas dari alam. Alam akan tetap ada, dengan harga diri (Rgveda VII.32.21). Orang
bahkan tetap lestari, tanpa campur tangan yang melarikan diri dari tanggung jawabnya,
manusia. Namun sebaliknya, manusia tidak sesungguhnya telah kehilangan harga dirinya.
akan pernah ada, atau akan berhenti ada, tanpa Atas dasar itu, Bhagavadgita III.8 menyerukan,
dukungan alam. Konsepsi pawongan seperti yang telah
menuntun manusia agar tetap menjaga e. Kerja keras
hubungan harmonis dengan manusia yang
lainnya, sebagaimana diungkapkan dengan Kerja keras merupakan perilaku yang
mahawakya Tat Twam Asi (Mantra, 1993). menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
Ungkapan tersebut secara harfiah mengandung mengatasi berbagai hambatan guna
makna adalah Maksudnya, setiap menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan)
orang semestinya memandang orang lain dengan sebaik-baiknya (Asmani, 2012). Bagi
sebagaimana dirinya sendiri, sehingga tumbuh masyarakat Bali, sabda suci Tuhan dalam
rasa cinta kasih dan empati yang murni. Rgveda IV.33.11, dipandang sebagai motivasi
agar setiap orang selalu berusaha dan bekerja
c. Disiplin
keras. Dalam mantra itu disebutkan,
Disiplin merupakan tindakan yang tidak pernah menolong orang yang malas dan
menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada tidak mau bekerja Agar mampu
berbagai ketentuan dan peraturan (Asmani, bekerja keras, perlu didukung dengan etos
2012). Dalam kaitan dengan disiplin, kerja, yaitu kerja yang dilandasi pengetahuan,
masyarakat Bali mengenal kata brata yang kesadaran, kebijaksanaan, kecerdasan, etika,
dapat diartikan sebagai disiplin tertentu. dan pengertian tentang hakekat kerja.
Dengan menyitir berbagai mantra dalam Veda,
Selain kelima nilai karakter tersebut,
Titib (1996) menyatakan, bahwa sikap disiplin
terdapat beberapa nilai karakter yang relevan
mesti dilandasi dengan pengendalian diri yang diajarkan kepada mahasiswa sesuai konteks
kuat (tapa). Selanjutnya, dengan disiplin
kompetensi yang hendak disasar. Berbagai
seseorang akan bisa mencapai penyucian diri,
muatan pendidikan karakter yang dapat
penghormatan, dan keyakinan. Dengan
diintegrasikan ke dalam Kurikulum IAD
demikian, tindakan disiplin merupakan sikap
ditampilkan dalam Tabel 1.
mental yang harus dimiliki setiap orang untuk
133
Proceedings Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA V Tahun 2015
134
Proceedings Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA V Tahun 2015
IPA dan Memahami manfaat dan dampak IPA Menyadari peranan sains dan
Teknologi dan teknologi bagi kehidupan sosial, teknologi untuk membantu manusia
bagi serta peranan IPA dan teknologi masa dalam memecahkan masalah.
Kehidupan depan.
Manusia
Perkembang- Memahami bioteknologi, teknologi Menyadari produk teknologi sebagai
an Teknologi informasi, dan teknologi kearifan lokal. alat bantu untuk mencapai tujuan
Penting hidup, bukan untuk memperalat
hidup.
Isu Memahami isu lingkungan global, isu Menyadari tindakan mengekploitasi
Lingkungan lingkungan nasional, isu lingkungan dan mencemari lingkungan sebagai
lokal, dan studi kasus. tindak kejahatan terhadap
lingkungan.
135
Proceedings Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA V Tahun 2015
136