PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Disusun oleh
KELOMPOK 4
KELAS A
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan segala Rahmat
dan Hidayah-Nya kepada kami semua. Dan sholawat serta salam senantiasa kami panjatkan
kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’at diakhirat
nanti. Dengan ini kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami
susun dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan dan untuk menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai intelegensi dan kecerdasan majemuk. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini,
Kami berharap dengan makalah ini dapat menjadi referensi dan sarana belajar dari
berbagai pihak untuk mengetahui tentang intelegensi dan kecerdasan majemuk. Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna yang masih banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu kami mohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan dalam pembuatan makalah ini serta kami meminta kritik dan saran atas
pembuatan makalah ini agar kedapannya dalam pembuatan makalah ini menjadi lebih baik.
Semoga pembuatan makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3
1.3. Tujuan ..................................................................................................................................... 3
BAB II ....................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 4
2.1. Pengertian Intelegensi ............................................................................................................ 4
2.2. Kelompok Intelegensi.............................................................................................................. 5
2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi ................................................................................. 6
2.4. Pengukuran Intelegensi .......................................................................................................... 7
2.5. Kecerdasan Majemuk.............................................................................................................. 8
2.6. Konsep – konsep Kecerdasan Majemuk ............................................................................... 10
2.7. Model Kecerdasan Majemuk ................................................................................................ 10
BAB III .................................................................................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................................................... 12
3.1. Kesimpulan............................................................................................................................ 12
3.2. Saran ..................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dikotomi anak cerdas dan tidak cerdas, serta pemberian label hiperaktif,
gangguan belajar, dan prestasi di bawah kemampuan, mendorong para pendidik untuk
mempelajari teori Multiple Intelligences. Setelah menemukan delapan bukti dari
teorinya, Gardner meneguhkan kriteria temuannya tentang sembilan kecerdasan
dalam multiple intelligences.
1
Howard Gardner (1993; Armstrong, 1993) menyadari bahwa banyak orang
bertanya-tanya tentang konsep multiple intelligences. Benarkah musikal, visual-
spasial, intrapersonal, dan kinestetik dapat dikategorikan sebagai kecerdasan, dan
bukan bakat? Untuk menguatkan temuan dan keyakinannya, Gardner menyusun
kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh setiap kategori kecerdasan. konsep yang
berbeda dengan karakteristik konsep kecerdasan terdahulu. Karakteristik yang
dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Semua inteligensi itu berbeda-beda, tetapi semuanya sederajat. Dalam pengertian
ini, tidak ada inteligensi yang lebih baik atau lebih penting dari inteligensi yang
lain (Gardner, 1993; Hine; 2003; Armstrong, 1993; 1996).
2. Semua kecerdasan dimiliki manusia dalam kadar yang tidak persis sama. Semua
kecerdasan dapat dieksplorasi, ditumbuhkan, dan dikembangkan secara optimal.
3. Terdapat banyak indikator kecerdasan dalam tiap-tiap kecerdasan. Dengan latihan,
seseorang dapat membangun kekuatan kecerdasan yang dimiliki dan menipiskan
kelemahan-kelemahan.
4. Semua kecerdasan yang berbeda-beda tersebut akan saling bekerja sama untuk
mewujudkan aktivitas yang diperbuat manusia. Satu kegiatan mungkin
memerlukan lebih dari satu kecerdasan, dan satu kecerdasan dapat digunakan
dalam berbagai bidang (Gardner, 1993: 37–38).
5. Semua jenis kecerdasan tersebut ditemukan di seluruh atau semua lintas
kebudayaan di seluruh dunia dan kelompok usia (Gardner, 1993: Armstrong,
2004:10–13).
6. Tahap-tahap alami dari setiap kecerdasan dimulai dengan kemampuan membuat
pola dasar. Kecerdasan musik, misalnya ditandai dengan kemampuan
membedakan tinggi rendah nada. Sementara kecerdasan spasial dimulai dengan
kemampuan pengaturan tiga dimensi.
7. Saat seseorang dewasa, kecerdasan diekspresikan melalui rentang pengejaran
profesi dan hobi. Kecerdasan logika-matematika yang dimulai sebagai
kemampuan membuat pola dasar pada masa balita, berkembang menjadi
penguasaan simbolik pada masa anak-anak, dan akhirnya mencapai kematangan
ekspresi dalam wujud profesi sebagai ahli matematika, akuntan, atau ilmuwan.
8. Ada kemungkinan seorang anak berada pada kondisi “berisiko” sehingga apabila
mereka tidak memperoleh bantuan khusus, mereka akan mengalami kegagalan
dalam tugas-tugas tertentu yang melibatkan
2
kecerdasan tersebut (Gardner, 1993: 27−29)
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat mengetahui tujuan pembuatan makalah tersebut
1. Mengetahui tentang apa itu inteligensi dan kecerdasan majemuk
2. Mengetahui macam-macam inteligensi
3. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi inteligensi
4. Mengetahui cara mengukur inteligensi
5. Mengetahui macam-macam kecerdasan majemuk
6. Mengetahui konsep-konsep kecerdasan majemuk
7. Mengetahui model kecerdasan majemuk
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
berupa tes berupa serangkaian tes yang digunakan untuk memprediksi untuk
mengetahui seberapa jauh taraf intelegensi seseorang.
Pada akhir abad 20 muncul suatu teori yang memberikan warna baru pada
penelitian inteligensi. Inteligensi tidak hanya dipandang sebagai kemampuan kognitif,
tetapi juga kemampuan lainnya yang terkait bagi seseorang untuk memecahkan
masalah. Muncullah teori-teori emosional inteligensi, moral inteligensi, sosial
inteligensi, dan spiritual intelegensi.
5
memiliki karakteristik, yaitu memiliki kesulitan, Kompleks, abstrak, ekonomis,
terarah pada tujuan, mempunyai nilai sosial, dan berasal dari sumbernya.
6
Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan
masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam
memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.
Kelima faktor di atas saling memengaruhi dan saling terkait satu dengan yang
lainnya. Jadi, untuk menentukan kecerdasan seseorang, tidak dapat hanya
berpedoman atau berpatokan kepada salah satu faktor saja.
IQ ada kaitanya dengan taraf inteligensi. IQ adalah angka yang diperoleh dari
tes intelegensi. Untuk mendapatkan hasil IQ kita harus mengikuti dan melakukan tes
inteligensi menggunakan alat. Pengukuran intelegensi bisa dilakukan dengan
beberapa tes diantaranya :
1. Tes dari Francis Galton
2. Tes Binet Simon, Stanford Binet
3. Tes dari Wechsler
4. Tes TIKI
5. Tes CFIT
6. Tes CPMSPM,APM
Berikut adalah rentang nilai IQ :
7
inteligensi sedangkan kecerdasan intelegensi itu adalah kecerdasan yang sifatnya laten
yang tidak semua orang bisa melihatnya tanpa alat tes inteligensi. Tetapi, tidak semua
alat tes inteligensi itu menghasilkan IQ. Contoh alat tes yang mengeluarkan IQ adalah
Tes Binet, WISC, WPPSI, IST, SPM, dll.
Banyak orang suka sekali jika hasil tes intelegensi nya itu menunjukkan IQ
yang tinggi. Mereka banyak beranggapan bahwa itu menunjukkan mereka adalah
orang yang sudah superior dan memiliki peluang untuk sukses yang besar dan dia
lebih dibandingkan yang lain. Padahal kenyataannya, orang-orang yang sukses itu
tidak selamanya memiliki IQ yang tinggi dan tidak selamanya memiliki tingkat
inteligensi yang tinggi. Masalahnya kecerdasan yang selama ini kita kenal dengan IQ
itu hanya mencakup kecerdasan yang berkaitan dengan bidang akademik padahal bisa
saja dalam bidang yang lain.
8
3. Kecerdasan Logika-Matematika
Orang dengan kecerdasan ini menyukai kegiatan yang berhubungan dengan
angka-angka, menyukai puzzle, senang membaca grafik, diagram, tabel, suka
menganalisa menyukai permainan yang perlu butuhkan strategi dan lain
sebagainya. Contohnya adalah seorang programmer, akuntan, dan pedagang.
4. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang yang berhubungan dengan gerak
fisiknya. Terutama atlet dan olahragawan. Ciri-ciri orang dengan kecerdasan ini
yaitu memiliki karakteristik aktif dalam kegiatan fisik, suka berolahraga, suka
menari, mampu menunjukkan gerakan-gerakan yang dilihatnya.
5. Kecerdasan Musikal
Kegiatan yang biasanya disenangi oleh orang pemilik kecerdasan musikal ini
adalah senang bernyanyi, senang memainkan alat musik, senang menulis lagu,
suka mendengarkan musik ketika melakukan aktivitas. Contohnya adalah
penyanyi, musisi, dan komposer.
6. Kecerdasan Intrapersonal
Karakter pemilik kecerdasan ini adalah pandai dalam memahami dirinya sendiri.
Senang menyendiri, suka merenung, suka menulis Dairi selalu berpikir realistis
biasanya pemilik kecerdasan ini senang memikirkan masa depan dan cita-citanya.
Contohnya adalah dosen, guru, dan konselor.
7. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk memahami serta membedakan
suasana hati, kehendak, motivasi, dan perasaan orang lain. Ciri orang dengan
kecerdasan interpersonal diantaranya adalah mampu berkomunikasi dengan baik,
dapat menyampaikan pendapat ,peka terhadap perasaan orang lain, cocok bekerja
dalam timbul atau tim kerja sama. Ciri anak dengan kecerdasan interpersonal
merupakan seorang pendengar yang baik, memiliki rasa percaya diri yang tinggi ,
seorang pemimpin yang baik, solidaritas yang tinggi, peka terhadap orang lain.
Contohnya adalah orang filsafat.
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan ini dimiliki oleh seseorang yang menyukai hal-hal yang berbau alam.
Senang bercocok tanam, senang memelihara binatang, suka menonton film flora-
fauna, empati dan peduli lingkungan dan sebagainya. Contohnya adalah petani,
peternak, dan nelayan.
9
9. Kecerdasan Eksistensial
Kemampuan orang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terdalam tentang
keberadaan manusia. Misalnya pertanyaan tentang mengapa aku ada, mengapa
aku hidup, mengapa aku mati, bagaimana kita mencapai tujuan hidup dan
sebagainya. Adapun ciri-ciri orang dengan kecerdasan ini antara lain sering
mempertanyakan tentang hakikat sesuatu serta sering bertanya tentang banyak hal.
2.6. Konsep – konsep Kecerdasan Majemuk
10
kecerdasan adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan
sesuatu yang bernilai dalam suatu budaya, Gardner mengembangkan seperangkat
kriteria untuk menentukan serangkaian kecakapan yang membangun kecerdasan.
Dia mengemukakan bahwa sebuah kemampuan dapat dianggap sebagai kecerdasan
jika memenuhi beberapa (tidak perlu semua) kriteria di bawah ini :
1. Memiliki potensi untuk terisolasikan karena kerusakan otak.
2. Ditunjukkan dengan keberadaan orang idiot-genius, berbakat, dan individu luar
biasa lainnya yang memperlihatkan tingkat kecakapan tinggi pada satu bidang.
3. Memiliki operasi (proses) inti atau seperangkat operasi yang dapat dikenali.
4. Memiliki sejarah perkembangan yang berbeda, berikut serangkaian kinerja puncak
yan bias didefinisikan.
5. Memiliki sejarah evolusioner atau probabilitas evolusioner.
6. Didukung oleh uji psikologis.
7. Didukung oleh temuan – temuan psikometrik.
8. Memiliki kelemahan terhadap pengodean ke dalam system symbol.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Saran yang bisa kami berikan perlu adanya sosialisasi dan pengenalan lebih
lanjut akan pengukuran intelegensi pada seseorang dan pentingnya multiple
intelengensi sebagai salah satu upaya untuk mengetahui intelegensi seseorang untuk
memaksimalkan potensi generasi yang akan datang.
12
DAFTAR PUSTAKA
13