Anda di halaman 1dari 3

Etiologi

Keadaan air di dalam rongga pleura (pneumotoraks) dan jumlah cairan yang abnormal di
rongga pleura (efusi pleura atau hidrotoraks) disebut hidropneumotoraks. Beberapa penyebab
hidropneumotoraks yang lebih umum adalah trauma, pembedahan, atau thorasentesis yang baru-
baru ini untuk menghilangkan cairan pleura dengan memasukkan udara ke rongga pleura. Fistula
bronkopleural, suatu hubungan abnormal dan relatif tidak umum antara bronkial dan rongga
pleura yang paling sering disebabkan oleh tumor, pembedahan, atau infeksi, juga dapat
menghasilkan udara dan cairan di rongga pleura.1
Pada penelitian yang dilakukan di India tahun 2016, etiologi terjadinya
hidropneumotoraks karena adanya infeksi. Tuberkulosis merupakan etiologi paling umum
sebesar 80,7%, infeksi bakteri akut sebesar 14%, keganasan sebesar 3,5%, dan PPOK sebesar
1,8%.2

Referensi:
1. Herring William. 2016. Learning Radiology Recognize The Basics 3rd Ed. Uniteed States
of America: Elsevier. p 65-6.
2. Awad NT and Kasargod V. 2016. Clinical profile, etiology, and management of
hydropneumothorax. An Indian experience in Lung Indian Vol 33. Mumbai: Indian Chest
Society. p 279

Diagnosis Banding
Gambaran radiologis hidropneumothorax yang tampak pada foto x-ray adalah
tampaknya air fluid level yang disebabkan oleh udara dan air yang memberikan tampilan
densitas khasnya masing-masing. Diagnosis banding dari hidropneumotoraks, berdasarkan
dari gambaran pembentukan air fluid levelnya yaitu Giant Bullous Emphysematous (GBE)
dan abses paru.

a. Giant Bullous Emphysematous (GBE)


Giant Bullous Emphysematous adalah sac/kantung besar yang berisi udara akibat
kerusakan pada parenkim paru biasanya komplikasi dari emfisema. Gambaran radiologi
GBE adalah biasanya hemithoraks dan sering terjadi di lobus superior dan medial,
dengan diameter bervariasi antara 1-20 cm. Bentuk lesi cenderung oval dan berbatas
tegas.1
(a) (b)
Gambar 2.11 (a) Contoh gambaran CT scan menunjukan adanya GBE pada paru dextra dan
menekan kearah mediastinum. (b) Foto Thorax memperlihatkan GBE pada paru dextra2.

b. Abses Paru
Abses Paru adalah proses supurasi yang berlokalisi pada parenkim paru3. Gambaran
radiologis dari ciri abses paru yang khas adalah air fluid level,
Terdapat 4 hal yang harus diperhatikan untuk dapat dikatakan sebagai abses yaitu:
1. Adanya cavitas

2. Membentuk Air fluid level,yang memberikan densitas udara yang mengisi ruang atas
cavitas dan densitas air yang menempati bagian bawah ruang cavitas.

3. Memiliki dinding tebal (thick wall) yang mengililingi cavitas atau membatasi cavitas
(jaringan paru yang sakit) dengan jaringan paru yang sehat.
4. Irreguler Border, yaitu dinding luar dari kavitas yang tidak beraturan atau rata
(smooth).
Abses paru disebabkan baik oleh infeksi seperti pada penyakit tuberculosis maupun
proses keganasan carsinoma paru, yang membedakan keduanya dapat dilihat dari inner
margin atau dinding dalam kavitas, pada infeksi biasanya mulus (smooth) dan carsinoma
paru nodular (kasar atau rough).3
Gambar 2.12 Foto thorax PA menunjukkan cavitas intrapulmoner besar dan tampak air-fluid level
yang ireguler di bagian dalamnya. Dinding kavitas berbatas tidak beraturan namun tegas, berkisar
dari yang paling tipis dan halus pada sisi lateral hingga menjadi nodular pada sisi superomedial. 3

Referensi:
1. Majdawati Ana and Kantilaras A P. 2016. Karakteristik Radiologi: Giant Bullous
Emphisematous Dibandingkan Pneumotoraks in International Conference of Medical and
Health Science and Life Sciences Conference. Yogyakarta: Repository UMY.
2. Peter Davies. 2017. Vanishing Lung Syndrome: Giant Bullous Emphysema in The Lancet
Vol 390. ScienceDirect. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(17)32246-8
3. Weerakkody, et al. 2020. Hydropneumothorax.
https://radiopaedia.org/articles/hydropneumothorax#nav_differential-diagnosis. Cited March
2, 2020 18.44

Anda mungkin juga menyukai