Anda di halaman 1dari 12

Nasrudin andi mappaware

Latar
LatarBelakang
Belakang
 Praktek kedokteran berpegang kepada prinsip-prinsip
moral yang dijadikan arahan dalam membuat
keputusan dan bertindak.
 Nilai-nilai materialisme yang dianut masyarakat harus
dapat dibendung dengan memberikan latihan dan
teladan yang menunjukkan sikap etis dan profesional
dokter
Pendidikan
Pendidikanetik
etikkedokteran:
kedokteran:

o mengajarkan etik profesi dan prinsip moral


kedokteran,
o memberikan tools bagi pembuatan keputusan etik,
memberikan banyak latihan,
o lebih banyak memaparkan mahasiswa pada berbagai
situasi-kondisi etik-klinik tertentu (clinical ethics),
sehingga diharapkan cara berpikir etis menjadi bagian
pertimbangan dari pembuatan keputusan medis
sehari-hari.
Tujuan
TujuanPembelajaran
Pembelajaran
 Mengetahui dan menjelaskan mengenai
perbedaan pendapat antara aliran pro-
life dengan pro-choose
 Menuangkan pendapat dalam bentuk
tertulis Isu
Isu etik
etik
 Melakukan silang pendapat mengenai klinis
perbedaan pendapat antara aliran pro- klinis
EUTHANA
ABORSI
life dengan pro-choose
SIA
 Memahami dan mampu mengambil
sikap bijaksana sesuai dengan
pengetahuan, nilai-nilai yang dianut,
etika dan hukum kesehatan yang berlaku
dan pendapat pribadi
Tehnik
TehnikPelaksanaan
Pelaksanaan
 Mahasiswa : 4 kelompok, @ 30 – 40 orang
 Tiap kelas : 2 kelompok besar (Kelompok Pro dan
Kontra)
 Panitia : 2 orang mahasiswa, tugas:
 Konfirmasi kesediaan fasilitator
 Koordinasi sarana dan prasarana kegiatan kepada
koordinator Blok
 Distribusi lembar jawaban mahasiswa ke tiap mahasiswa
(termasuk panitia)
 Notulensi kegiatan tiap kelompok
Mahasiswa :
Tehnik Pelaksanaan lembar penilaian
mahasiswa

Fasilitator :
Mempunyai pengetahuan yang baik mengenai isu klinis
yang akan dijadikan topik
Mempunyai kemampuan memfasilitasi debat terbuka
Mampu bersikap netral, tidak diperkenankan untuk
memberikan pendapat pribadi selama menfasilitasi
kegiatan.
Memberikan penilaian kepanitiaan berdasarkan
ketersediaan sarana prasarana, ketepatan waktu, dan
kelancaran acara
Memberikan penilaian terhadap kemampuan diskusi
mahasiswa (individual) berdasarkan kesesuaian dengan
peran kelompok dan kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
Memberikan kesimpulan hasil kegiatan diakhir kegiatan.
Tehnik Pelaksanaan

Persiapan sebelum kegiatan :


Kewajiban koordinator Blok:
 Briefing mahasiswa : Skenario dan teknnis
pelaksanaan kegiatan.
 Briefing fasilitator yang ditunjuk : Skenario dan
analisis serta teknis pelaksanaan kegiatan.
 Membagi kelompok mahasiswa (pro dan kontra) dan
menentukan panitia untuk kedua kelompok.
Tehnik Pelaksanaan
Saat pelaksanaan
 Mahasiswa :
diberikan 1 kasus isu etika klinis : aborsi / Euthanasia
Alokasi waktu 10 menit : menulis pendapat di lembar
jawaban mahasiswa
 Panitia (Time keeper) :
memberitahukan fasilitator bahwa waktu 10 menit selesai
mengumpulkan lembar jawaban mahasiswa, dan
menyerahkannya lembar jawab mahasiswa kepada fasilitator
 Fasilitator :
memfasilitasi jalannya diskusi antar kedua kelompok (pro
dan kontra) dengan alokasi waktu 60-90 menit.
memberikan kesimpulan dari kegiatan (tidak diperkenankan
memasukkan pendapat pribadi)
 Notulen kegiatan memberikan lembar notulensi kepada
fasilitator
Lembar Jawaban Mahasiswa
SKENARIO
Euthanasia Kanker Payudara Stadium Lanjut
Seorang perempuan berumur 50 tahun menderita penyakit kanker payudara terminal (stadium
lanjut) dengan metastase yang telah resisten terhadap tindakan kemoterapi dan radiasi. Wanita
tersebut mengalami nyeri tulang yang hebat dimana sudah tidak dapat lagi diatasi dengan
pemberian dosis morphin intravena. Hal itu ditunjukkan dengan adanya rintihan ketika
istirahat dan nyeri bertambah hebat saat perempuan itu mengubah posisinya. Walapun pasien
tampak bisa tidur namun ia sering meminta diberikan obat analgesik, dan keluarganya
meminta kepada dokter untuk dilakukan penambahan dosis pemberian obat analgesik. dokter
menyimpulkan bahwa penambahan obat analgesic (morphin) dapat mempercepat kematian
pasien, pada saat itu dokter tidak memenuhi permintaan keluarga pasien untuk dilakukan
penambahan dan dosis pemberian obat analgesic. Kondisi tersebut membuat pasien dan
seluruh keluarganya sangat kecewa karena keinginannya untuk mengakhiri penderitaan
tersebut tidak dipenuhi oleh dokter.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai