Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN OKSIGENISASI

A. DEFINISI
Oksigen merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling vital. Oksigen dibutuhkan
olehtubuh untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel sehingga dapat mempertahankan
hidupdan aktivitas berbagai sel, jaringan, atau organ (Saputra, 2013).
Oksigen merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tubuh bersama dengan
unsur lain seperti hidrogen, karbon, dan nitrogen.Oksigen merupakan unsur yang diperlukan
tubuh dalam setiap menit kesemua proses penting tubuh seperti pernapasan, peredaran, fungsi
otak, membuang zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh,pertumbuhan sel dan jaringan,serta
pembiakan hanya berlaku apabila terdapat banyak oksigen.
B. Anatomi dan Fisiologi yang Mempengaruhi :
a.Sistem Pernapasan
Salah satu sistem tubuh yang berperan dalam oksigenasi adalah sistem pernapasan atau
sistem respirasi.Sistem respirasi dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu, sistem pernapasan atas
yang terdiri dari hidung,faring,serta laring dan sistem pernapasan bawah yang terdiri dari
trakea dan paru-paru.Sistem pernapasan atau respirasi memiliki peran sebagai penjamin
ketersediaan oksigen untuk proses metabolisme sel-sel dalam tubuh dan pertukaran gas.
b. Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler ikut berperan dalam proses oksigenasi ke jaringan tubuh yang
berperan dalam proses transfortasi oksigen. Oksigen ditransfortasikan ke seluruh tubuh
melalui aliran darah. Adekuat atau tidaknya aliran darah ditentukan oleh normal atau
tidaknya fungsi jantung. Kemampuan oksigenasi pada jaringan sangat ditentukan oleh
adekuatnya fungsi jantung. Fungsi jantung yang baik dapat dilihat dari kemampuan jantung
memompa darah dan terjadinya perubahan tekanan darah. Sistem kardiovaskuler ini akan
saling terkait dengan sistem pernapasan dalam proses oksigenasi.
c. Sistem Hematologi
Sistem hematologi terdiri dari beberapa sel darah, salah satu sel darah yang sangat berperan
dalam proses oksigenasi adalah sel darah merah, karena di dalam sel darah merah terdapat
hemoglobin yang mampu mengikat oksigen. Hemoglobin adalah molekul yang mengandung
empat subunit protein globular dan unit heme.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi :


a. Faktor fisiologis
Gangguan pada fungsi fisiologis akan berpengaruh pada kebutuhan oksigen seseorang.
Kondisi ini dapat mempengaruhi fungsi pernapasannya diantaranya adalah : 1) Penurunan
kapasitas angkut oksigen seperti pada pasien anemia atau pada saat terpapar zat beracun 2)
Penurunan konsentrasi oksigen yang diinspirasi 3) Hipovolemia 4) Peningkatan laju
metabolik 5) Kondisi lain yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti kehamilan,
obesitas dan penyakit kronis.
b. Status kesehatan
Pada orang yang sehat, sistem pernapasan dapat menyediakan kadar oksigen yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi, pada kondisi sakit tertentu, proses oksigenasi
dapat terhambat sehingga mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh seperti
gangguan pada sistem pernapasan, kardiovaskuler dan penyakit kronis.
c. Faktor perilaku
Perilaku keseharian individu dapat mempengaruhi fungsi pernapasan. Status nutrisi, gaya
hidup, kebiasaan olahraga, kondisi emosional dan penggunaan zat-zat tertentu secara tidak
langsung akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh.
e. Lingkungan
Kondisi lingkungan juga dapat mempengaruhi kebutuhan oksigen. Kondisi lingkungan yang
dapat mempengaruhinya adalah
1) Suhu lingkungan
2) Ketinggian
3) Tempat kerja (polusi)
D. Penatalaksanaan Medis :
Terapi oksigen adalah tindakan pemberian oksigen melebihi pengambilan oksigen melalui
atmosfir atau FiO2 > 21 %. Tujuan terapi oksigen adalah mengoptimalkan oksigenasi
jaringan dan mencegah respirasi respiratorik, mencegah hipoksia jaringa, menurunkan kerja
napas dan kerja otot jantung, serta mempertahankan PaO2 > 60 % mmHg atau SaO2 > 90 %.
Indikasi pemberian oksigen dapat dilakukan pada :
1) Perubahan frekuensi atau pola napas
2) Perubahan atau gangguan pertukaran gas
3) Hipoksemia

Kebutuhan oksigen dapat dipenuhi dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya


adalah inhalasi oksigen (pemberian oksigen), fisiotrapi dada, napas dalam dan batuk efektif.
a. Inhalasi oksigen
Pemberian oksigen merupakan tindakan keperawatan dengan cara memberikan oksigen
kedalam paru-paru melalui saluran pernapsan dengan menggunakan alat bantu oksigen.
b. Fisioterapi dada
Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan cara postural
drainase, clapping, dan vibrating, pada pasien dengan gangguan sistem pernapasan. Tindakan
ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan efisiensi pola pernapasan dan membersihkan
jalan.
1) Perkusi
Perkusi adalah suatu tindakan menepuk-nepuk kulit tangan pada punggung pasien yang
menyerupai mangkok dengan kekuatan penuh yang dilakukan secara bergantian dengan
tujuan melepaskan sekret pada dinding bronkus sehingga pernapasan menjadi lancar.
2) Vibrasi
Vibrasi merupakan suatu tindakan keperawatan dengan cara memberikan getaran yang kuat
dengan menggunakan kedua tangan yang diletakkan pada dada pasien secara mendatar,
tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan turbulensi udara yang dihembuskan sehingga
sputum yang ada dalam bronkus terlepas.
c. Napas dalam dan batuk efektif
Latihan napas dalam merupakan cara bernapas untuk memperbaiki ventilasi alveolus atau
memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasis, meningkatkan efisiensi batuk, dan
mengurangi stress. Latihan batuk efektif merupakan cara yang dilakukan untuk melatih
pasien untuk memiliki kemampuan batuk secara efektif dengan tujuan untuk membersihkan
laring, trakea, dan bronkiolus, dari sekret atau benda asing di jalan napas.
d. Pemberian oksigen
Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memberikan oksigen ke dalam paru melalui
saluran pernafasan dengan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen dilakukan
melalui tiga cara, yaitu melalui kanula, nasal, dan masker dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia.

D. PATHWAY
E. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama : Riyan Jubiardi
Umur : 25 Tahun
Jenis kelami : Laki-laki
Nomor Registrasi : 158066
Alamat : Negarajati 6/2
2. Keluhan utama
Sesak nafas
3. Riwayat penyakit sekarang
Sesak nafas dan batuk
4. Riwayat penyakit terdahulu
Demam dan mual sebelum masuk RS ada Riwayat perjalanan dari Jakarta
5. Riwayat penyakit keluarga
Jantung
6. Pemeriksaan fisik
1) kesehatan umum
Status meliputi keadaan penderita dengan memeriksa kesadaran, tinggi badan, berat
badan, dan tanda-tanda vital.
2) Kepala dan leher
Kaji bentuk kepala, keadaan rambut adakah pembesaran pada leher, adakah
gangguan pendengaran, adakah pembesaran JVP.
3) Sistem integumen
Turgor kulit menurun, adanya luka atau warna kehitaman pada luka, kelembapan
dan suhu kulit di daerah ulkus dan kemerahan sekitar luka.
4) Sistem pernafasan
Adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada.

7. Diagnosa yang mungkin muncul


a. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan yang ditandai
dengan dispena, dispena, penggunaan otot bantu pernafasan, pernafasan cuping hidung.
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Asupan diet
kurang yang ditandai dengan ketidakmampuan menelan makanan,membran mukosa pucat,
penurunan berat badan selama dalam perawatan.
c. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen yang ditadai dengan Dispnea setelah beraktifitas,keletihan, ketidaknyamanan setelah
beraktifitas
d. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan yang ditandai
dengan ibu/keluarga mengatakan tidak mengetahui penyakit yang diderita pasien, cara
penularan, faktor resiko, tanda dan gejala, penanganan dan cara pencegahannya.
8. Intervensi

N Diagnosa Keperawatan Noc Nic


O
1. Ketidakefektif an pola napas Status pernafasan Manajamen Jalan
berhubungan dengan keletihan otot nafas 1. Posisikan
pernafasan Definisi : Proses keluar pasien Posisi semi
masuknya udara ke fowler, atau posisi
paruparu serta pertukaran fowler Manajemen
karbondioksida dan pernafasan
oksigen di alveoli. 2.Observasi
kecepatan,irama,keda
Setelah dilakukan laman dan kesulitan
tindakan keperawatan bernafas 3.Observasi
3x24 jam status pergerakan dada,
pernafasan yang adekuat kesimetrisan
meningkat dari skala 2 dada,penggunaan
(berat) menjadi 5 (ringan) otootot bantu
dengan kriteria hasil : nafas,dan retraksi pada
1. frekuensi pernafasan dinding dada
normal (30-50x/menit) 4.Auskultasi suara
2. Irama pernafasan nafas Terapi oksigen
normal (teratur) 5. Kolaborasi
3. suara auskultasi nafas pemberian O2 6.
normal (vesikuler) Monitor aliran oksigen
4. Kepatenan jalan nafas 7.Ajarkan pasien dan
5. Tidak ada penggunaan keluarga mengenai
otot bantu nafas (tidak penggunaan perangkat
ada retraksi dinding dada) oksigen yang
6. Tidak ada pernafasan memudahkan
cuping hidung mobilitas
Ket:
1. Deviasi berat dari
kisaran normal
2. Deviasi yang cukup
berat dari kisaran normal
3. Deviasi yang sedang
dari kisaran normal
4. Deviasi ringan dari
kisaran normal
5. Tidak ada deviasi yang
cukup berat dari kisaran
normal
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Status nutrisi : Asupan Manajemen nutrisi
kebutuhan tubuh berhubungan dengan nutrisi 1.Observasi dan catat
asupan diet kurang asupan pasien (cair
Definisi : Asupan gizi dan padat)
untuk memenuhi 2.Ciptakan lingkungan
kebutuhan-kebutuhan yang optimal pada saat
metabolik mengkonsumsi makan
Setelah dilakukan asuhan (misalnya; bersih,
keperawatan selama santai, dan bebas dari
3x24jam pasien dapat bau yang mneyengat)
meningkatkan status 3.Monitor kalori dan
nutrisi yang adekuat dari asupan makanan
skala 2 (sedikit adekuat) 4. Atur diet yang
menjadi skala 3 (cukup diperlukan
adekuat) dengan kriteria (menyediakan
hasil : makanan protein
1. Asupan kalori adekuat tinggi, menambah atau
2. Asupan protein menguragi kalori,
adekuat vitamin, mineral atau
3. Asupan zat besi suplemen)
adekuat 5.Kolaborasi
Ket: pemberian obat-obatan
1. Sangat berat sebelum makan
2. Berat (contoh obat anti
3. Cukup nyeri)
4. Ringan 6.Ajarkan pasien dan
5. Tidak ada keluarga cara
mengakses
programprogram gizi
komunitas (misalnya ;
perempuan,bayi,anak)
3. Intoleransi Aktifitas berhubun gan Toleransi terhadap Manajemen energy
dengan ketidaksei mbangan antara aktifitas 1. Observasi sistem
suplai dan kebutuhan oksigen kardiorespirasi pasien
Definisi : Respon selama kegiatan
fisiologis terhadap (misalnya ; takikardi,
pergerakan yang distrimia, dispnea)
memerlukan energi dalam 2. Monitor lokasi dan
aktifitas sehari-hari. sumber
ketidaknyamanan/
Setelah dilakukan nyeri yang dialami
Tindakan keperawatan pasien selama aktifitas
2x24jam pasien dapat 3. Lakukan Rom aktif
toleransi terhadap atau pasif
aktifitas meningkat dari 4. Lakukan terapi non
skala 2 (banyak farmakologis (terapi
terganggu) menjadi 4 musik)
(sedikit terganggu) 5. Kolaborasi
dengan kriteria hasil : pemberian terapi
1. Kemudahan bernapas farmakologis untuk
ketika beraktifitas mengurangi kelelahan
2. Warna kulit idak pucat 6. Beri Penyuluhan
3. Kemudahan dalam kepada keluarga dan
melakukan ADL pasien tentang nutrisi
Ket: yang baik dan istirahat
1. Sangat terganggu yang adekuat
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu

Anda mungkin juga menyukai