Anda di halaman 1dari 35

P9.

Tanaman Penghasil
ALKALOID
Dosen : Apt. Beta Ria EMD, M.Sc.
SOLANACEAE
• Nama Solanaceae berasal dari bahasa Latin solamen artinya
menenangkan→ mengacu pada efek zat sedatif yang berkaitan dengan
kandungan alkaloid (Senyawa fitokimia yang banyak dimiliki oleh anggota
suku Solanaceae)
• Solanaceae memiliki hampir 300 macam alkaloid (Friedman & McDonald,
1997).
• Alkaloid yg penting dalam suku Solanaceae → Solanin, skopolamin,
atropin, dan hiosiamin (Stanker et al., 1994).
• kadar alkaloid yang tinggi, yaitu pada Solanum xanthocarpum Schrad. dan
Nicotiana plumbaginifolia dapat memperkuat dalam penggunaan secara
luas beberapa anggota suku Solanaceae sebagai tanaman obat tradisional
(Atul, T. & Ray S., 2014).
KENTANG
• Divisi : Spermatophyta
• Subdivisi : Angiospermae
• Kelas : Dicotyledonae
• Ordo : Tubiflorae
• Famili : Solanaceae
• Genus : Solanum
• Species : Solanum Tuberosum L.
• Binomial name: Solanum Tuberosum
• Kentang mengandung glycoalkaloid : Glycoalkaloid pada
kentang antara lain α-solanin dan α-chaconine yang
bersama-sama berkonstitusi sekitar 95% yang terdapat
di kentang.
• Racun alami yang dikandung oleh kentang termasuk
dalam golongan glikoalkaloid, dengan dua macam
racun utamanya, yaitu solanin dan chaconine.
• Namun kadar zat solanin dan chaconine yang
dikandung oleh kentang berkadar rendah dan tidak
menimbulkan efek yang merugikan bagi manusia.
• Meskipun demikian, kentang yang berwarna hijau,
bertunas, dan secara fisik telah rusak atau membusuk
dapat mengandung kadar glikoalkaloid yang tinggi.
• Racun tersebut terutama terdapat pada daerah yang
berwarna hijau, kulit, atau daerah di bawah kulit.
• Kadar glikoalkaloid yang tinggi dapat menimbulkan
rasa pahit dan gejala keracunan berupa rasa seperti
terbakar di mulut, sakit perut, mual, dan muntah.
• Sebaiknya kentang disimpan di tempat yang sejuk,
gelap, dan kering, serta dihindarkan dari paparan sinar
matahari atau sinar lampu. Untuk mencegah
terjadinya keracunan, sebaiknya kentang dikupas
kulitnya dan dimasak sebelum dikonsumsi.
TEMBAKAU
• Famili : Solanaceae
• Sub Famili : Nicotianae
• Genus : Nicotianae
• Spesies : Nicotiana tabacum dan Nicotiana
rustica
Nicotiana tabacum dan Nicotiana rustica
mempunyai perbedaan yang jelas.
Pada Nicotiana tabacum, daun mahkota
bunganya memiliki warna merah muda sampai
merah, mahkota bunga berbentuk terompet
panjang, daunnya berbentuk lonjong pada ujung
runcing, kedudukan daun pada batang tegak,
merupakan induk tembakau sigaret dan tingginya
sekitar 120 cm.
Nicotianan rustica, daun mahkota bunganya
berwarna kuning, bentuk bunga seperti terompet
berukuran pendek dan sedikit gelombang, bentuk
daun bulat pada ujungnya tumpul dan kedudukan
daun pada batang mendatar agar terkulai.
• Nikotin adalah zat atau bahan senyawa alkaloid pirolidin yang
terdapat dalam Nikotiana tobacum, Nicotiana rustica dan spesies
lainnya atau sistesisnya yang bersifat adiktif dapat mengakibatkan
ketergantungan (PP RI No. 19 Tahun 2003).
• Nikotin (C10H14N2) yaitu cairan berminyak yang beracun dan tidak
berwarna atau terkadang berwarna kekuningan. Saat diekstraksi
dari daun tembakau, nikotin tak berwarna, tetapi segera menjadi
coklat ketika bersentuhan dengan udara. Nikotin dapat menguap
dan dapat dimurnikan dengan cara penyulingan uap dari larutan
yang dibasakan.
• Nikotin menyebabkan ketagihan karena dapat memicu dopamine
yaitu unsur kimia di dalam otak yang berhubungan dengan perasaan
senang
• Nikotin adalah bahan alkaloid toksik yang merupakan senyawa amin
tersier, bersifat basa lemah dengan pH 8,0. Pada pH tersebut,
sebanyak 31% nikotin berbentuk bukan ion dan dapat melewati
membran sel. Pada pH ini nikotin berada dalam bentuk ion dan
tidak melewati membran secara cepat sehingga hanya terjadi sedikit
absorpsi nikotin dari asap rokok
TOMAT
• Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
• Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
• Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
• Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
• Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
• Sub Kelas : Asteridae
• Ordo : Solanales
• 10
• Famili : Solanaceae (Suku terung-terungan)
• Genus : Solanum
• Spesies : Solanum lycopersicum L
• Daun tanaman tomat berbentuk oval,
bagian tepinya bergerigi dan mambentuk
celah –celah menyirip agak melengkung ke
dalam. Daun berwarna hijau dan merupakan
daun majemuk ganjil yang berjumlah 5 – 7.
Ukuran panjang daun sekitar (15 – 30 cm)
dan lebar daun antara (10 x 25 cm) dengan
panjang tangkai sekitar 3 – 6 cm. Diantara
daun yang berukuran besar biasanya
tumbuh 1 – 2 daun yang berukuran kecil.
Daun majemuk pada tanaman tomat
tumbuh berselang seling atau tersusun spiral
mengelilingi batang tanaman. • Daun tomat dikenal memiliki kandungan glikoalkaloid
yang beracun yang apabila dikonsumsi dalam jumlah
banyak akan menyebabkan sulit bernafas, mual, muntah,
dan bahkan terjadi pada hewan ternak ketika diberikan
sebagai pakan ternak, sehingga orang enggan
memanfaatkanya
• Daun tomat secara empiris kerap digunakan sebagai
pestisida untuk tanamantanaman di ladang, namun
penggunaanya dengan air kemudian air rebusan disaring
dan disemprotkan pada tanaman
ARACEAE
TALAS
• Kingdom : Plantae
• Divisi : Spermatophyta
• Subdivisi : Angiospermae
• Kelas : Monocotyledonae
• Ordo : Arales
• Family : Araceae
• Genus : Colocasia
• Spesies : Colocasia esculenta (L.) Schott
• Daun berwarna kuning kehijauan
berbentuk bulat telur sampai segitiga dan
panjang daun 20 hingga 55 cm.
• Biji talas didapatkan sedikit dan bunga
jarang ditemui.
• Umbi talas mempunyai pati dan banyak
perakaran disekitar umbi. Umbi talas
yang masih kecil atau daun talas muda
bisa tumbuh dari tangkai daun talas.
Warna tangkai daun talas bisa berwarna
hijau, ungu, kemerahan, atau hijau
kekuningan dengan panjang antara 28
hingga 150 cm (Backer dan Brink, 1968).
PINANG
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae(suku pinang-pinangan)
Genus: Areca
Spesies: Areca catechu L
• Areca catechu L. (pinang) merupakan tanaman MORFOLOGI
famili Arecaceae yang dapat mencapai tinggi 15-
20 m dengan batang tegak lurus bergaris tengah
15 cm. Buahnya berkecambah setelah 1,5 bulan
da 4 bulan kemudian mempunyai jambul daun-
daun kecil yang belum terbuka. Pembentukan
batang baru terjadi setelah 2 tahun dan berbuah
pada umur 5-8 tahun tergantung keadaan
tanah. Tanaman ini berbunga pada awal dan
akhir musim hujan dan memiliki masa hidup 25-
30 tahun. Biji buah berwarna kecoklatan sampai
coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk dengan
warna yang lebih muda. Pada bidang irisan biji
tampak perisperm berwarna coklat tua dengan
lipatan tidak beraturan menembus endosperm
yang berwarna agak keputihan (Depkes RI,
1989).
• Biji buah pinang mengandung
alkaloid, seperti arekolin (C8 H13
NO2), arekolidine, arekain, guvakolin,
guvasine dan isoguvasine, tanin
terkondensasi, tannin terhidrolisis,
flavan, senyawa fenolik, asam galat,
getah, lignin, minyak menguap dan tidak
menguap, serta garam (Wang et al.,
1996)
RUBIACEAE
Jenis-jenis Rubiaceae yang digunakan dalam pengobatan tradisional
dan modern, serta minuman fungsional dalam kehidupan masyarakat
misalnya Coffea arabica, Morinda citrifolia, Chinchona succirubra dan
sebagainya.
KOPI
• Kigdom : Plantae
• Subkigdom : Tracheobionta
• Super Divisi : Spermatophyta
• Divisi : Magnoliophyta
• Kelas : Magnoliopsida
• Sub Kelas : Asteridae
• Ordo : Rubiales
• Famili : Rubiaceae
• Genus : Coffea
• Spesies :Coffea sp. ( Cofffea arabica L., Coffea canephora, Coffea
• liberica, Coffea excels). (Rahardjo, 2012)
• Daun kopi memiliki bentuk bulat telur, bergaris ke
samping, bergelombang, hijau pekat, kekar, dan
meruncing di bagian ujungnya. Daun tumbuh dan
tersusun secara berdampingan d ketiak batang,
cabang dan ranting. Sepasang daun terletak dibidang
yang sama di cabang dan ranting yang tumbuh
mendatar. Kopi Arabika memiliki daun yang lebih
kecil dan tipis apabila dibandingkan dengan spesies
kopi Robusta yang memiliki daun lebih lebar dan
tebal. Warna daun kopi Arabika hijau gelap,
sedangkan kopi Robusta hijau terang (Panggabean
2011).
• Bunga kopi tersusun dalam kelompok, masing-
masing terdiri dari 4–6 kuntum bunga. Pada setiap
ketiak daun dapat menghasilkan 2–3 kelompok
bunga ehingga setiap ketiak daun dapat
menghasilkan 8–18 kuntum bunga atau setiap buku
menghasilkan 16–36 kuntum bunga. Bunga kopi
berukuran kecil, mahkota berwarna putih dan berbau
harum. Kelopak bunga berwarna hijau, pangkalnya
menutupi bakal buah yang mengandung dua bakal
biji. Benang sari terdiri dari 5–7 tangkai berukuran
pendek. Bunga kopi biasanya akan mekar pada awal
musim kemarau. Bunga berkembang menjadi buah
dan siap dipetik pada akhir musim kemarau (Najiyati
dan Danarti 2007)
• Buah kopi mentah berwarna hijau muda. Setelah itu,
berubah menjadi hijau tua, lalu kuning. Buah kopi matang
(ripe) berwarna merah atau merah tua. Ukuran panjang
buah kopi Arabika sekitar 12–18 mm, sedangkan kopi
Robusta sekitar 8– 16 mm. Buah kopi terdiri dari
beberapa lapisan, yakni eksokarp (kulit buah), mesokarp
(daging buah), endokarp (kulit tanduk), kulit ari dan biji
(Panggabean 2011). Buah kopi terdiri dari daging buah
dan biji. Daging buah terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan
kulit luar (exocarp), daging buah (mesocarp), dan kulit
tanduk (endocarp) yang tipis, tetapi keras. Kulit luar
terdiri dari satu lapisan tipis. Kulit buah yang masih muda
berwarna hijau tua yang kemudian berangsuran
surmenjadi hijau kuning, kuning, dan akhirnya menjadi
merah, merah hitam jika buah tersebut sudah masak
sekali. Daging buah yang sudah masak akan berlendir dan
rasanya agak manis. Biji terdiri dari kulit biji dan lembaga
(Ciptadi dan Nasution 1985 dalam Najiyati dan Danarti
2007). Kulit biji atau endocarp yang keras biasa disebut
kulit tanduk
Mikroskopis
serbuk biji kopi
KINA
• Kingdom: Plantae
• (tanpa takson): Angiospermae
• (tanpa takson): Eudikotil
• (tanpa takson): Asteridae
• Ordo: Gentianales
• Famili: Rubiaceae
• Genus: Cinchona
• Kina tumbuh dengan tinggi kurang lebih 5 hingga 17 meter
MORFOLOGI
• Batang pohon kina berkayu berbentuk bulat dan warna
batangnya cokelat kehijauan
• Akarnya berjenis akar tunggang dan berwarna putih
kecokelatan
• Buah pohon kina bentuknya kotak, keras dan berwarna
cokelat muda
• Biji buah kina sangat kecil dan berwarna hitam
• Bunga pohon kina bersifat majemuk, berbentuk bintang,
berwarna putih kekuningan, serta di bagian pangkalnya
menyatu dan warnanya hijau
• Daun kina berbentuk lonjong dan ujungnya tumpul,
warnanya hijau ketika pohon masih mudah dan berubah
kemerahan saat sudah tua
• Kulit kayu kina mengandung senyawa alkaloid, saponin,
flavonoid dan polyphenol, namun tidak semua jenis pohon
kina mampu memproduksi kinin atau senyawa alkaloid
lainnya
MIKROSKOPIS
APOCYNACEAE
TAPAK DARA
• Divisi : Plantae
• Sub divisi : Angiospermae
• Kelas : Dicotyledoneae
• Bangsa : Gentianales
• Suku : Apocynaceae
• Marga : Catharanthus
• Spesies : Catharanthus roseus (L.) G. Don.
Alkaloid INDOL → Vinkristin, Vinblastin
• Habitus tapak dara berupa tumbuhan semak,
termasuk tumbuhan tahunan, tingginya sekitar 1-2
m, memiliki batang berkayu, bulat, bercabang,
beruas-ruas dan berwarna hijau. Daun tapak dara
tergolong daun tunggal dengan letaknya silang
berhadapan, mempunyai morfologi bulat telur
dengan ujungnya terdapat getah dan pangkal
tumpul, tepi rata, mengkilat, memiliki tangkai dengan
panjang 2-6 cm, lebar daun 1-3 cm, pertulangan
menyirip, serta berwarna hijau. Bunga tapak dara
ialah jenis bunga tunggal, terletak di ketiak daun,
memiliki mahkota berbentuk terompet, panjang
tangkai 2,5-3 cm, memiliki kelopak bertajuk lima,
berbentuk runcing, benang sari berjumlah lima,
kepala sari berwarna kuning,dan tangkai putik putih.
Buahnya kotak dengan bentuk pipih, ketika masih
muda berwarna hijau setelah tua maka akan
berwarna coklatBiji kecil, keras dan berwarna coklat.
Akar berupa akar tunggang dan berwarna putih
(Badan POM Republik Indonesia, 2008).
• Catharanti RadixAkar tapak dara adalah akar dari
tumbuhan Catharanthus roseus
• Makroskopis: Organoleptis berupa tidak berbau,
rasa pahit, serbuknya berwarna putihkekuningan.
• Mikroskopik serbuknya berupa fragmen pengenal
adalahfragmen jaringan gabus terpotong
paradermal berbentuk polygonal,dengan dinding
tebal, fragmen jaringan gabus dengan sel-sel
berbentuk empat persegi panjang, berwarna
coklat. Fragmen parenkim xylemberbentuk
polygonal, dinding tebal dengan noktah kecil-kecil,
fragmenparenkim korteks bentuk hamper bulat,
berdinding tipis, fragmen floembentuk bulat
panjang dengan dinding tidak beraturan
Fragmen pengenalnya adalah
berupa parenkim xilem
berbentuk polygonaldinding tebal
dengan noktah kecil-kecil
berjalur-jalur seperti
batuberwarna hijau kelam sampai
cokelat
parenkim xylem cataranthi radix
PULE PANDAK
Rauwolfia serpentina, Apocynaceae --> Reserpin
(antihipertensi)

• Kerajaan: Plantae
• Divisi: Magnoliophyta
• Kelas: Magnoliopsida
• Ordo: Gentianales
• Famili: Apocynaceae
• Genus: Rauwolfia
• Spesies: R. serpentina

Anda mungkin juga menyukai