Anda di halaman 1dari 30

KEPERAWATAN GERONTIK

“Asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan sistem pernafasan”

Dosen pembimbing : Ns. Agung Riyadi, S.Kep., M.Kes

Disusun oleh: Kelompok VII

1. Viola kriselly ( P05120219039)


2. Wira saputra ( P05120219040)
3. Wulan anggraeni ( P05120219041)
4. Yinita rasiyani ( P05120219043)
5. Yogi kurniawan ( P05120219044)
6. Yola atika (P05120219045)

Kelas : 3A DIII Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN

PENGKAJIAN
A. Struktur dan Sifat Keluarga
1. Struktur Keluarga
a. Biodata
Nama : Ny. E
Umur : 65 tahun
Alamat : Ujung Karang
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Rejang
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal Pengkajian : 08 Agustus 2021
b. Status kesehatan saat ini, (Keluhan utama)
Ny.E mengeluh sudah ± 1 tahun batuk berdahak, dan sering merasa
sesak seperti tertimpa benda berat.
c. Riwayat kesehatan masa lalu
Ny. E sering mengalami sesak dan bertambah berat apabila
melakukan aktivitas dan berkurang apabila istirahat.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Ny. E mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit menular maupun penyakit keturunan. Dalam keluarganya
tidak ada yang menderita penyakit yang sama seeperti yang diderita
pasien saat ini.
e. Daftar nama anggota keluarga
NO NAMA HUBUNGAN JK UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
KELUARGA
1 Tn. P Suami L 69 tahun Tidak sekolah Petani
k

2
2 Ny. M Anak Pr 36 tahun SMA IRT
3 Tn. L Menantu L 37 tahun SMA Buruh
k
4 An. Y Cucu L 8 tahun SD Pelajar
k

f. Genogram

2. Sifat Keluarga
a. Pengambilan keputusan : Tn. L (Menantu)
b. Pola aktifitas sehari-hari :
1) Istirahat dan tidur : Tidur ± 4-5 jam (susah tidur karena batuk
dan sesak)
2) Nutrisi : makan 2x/hari porsi sedang
3) Personal hygiene : Mandii
4) Sarana dan hiburan keluarga : Televisi
A. Faktor Sosial, Budaya dan Ekonomi
1. Pekerjaan :-
2. Penghasilan :-
3. Penentu keuangan keluarga : Suami dan menantu
4. Suku dan agama : Rejang dan Islam
5. Peranan anggota keluarga : Membantu mengurus rumah an merawat
anggota keluarga yang sakit.

B. Faktor Lingkungan
1. Kondisi rumah : Baik
2. Penerangan dan ventilasi : Baik
3. Persediaan air bersih : Banyak
4. Pembuangan sampah : Dibakar
5. Pembuangan air limbah : Subtitank
6. Jamban : Jamban jongkok didalam rumah
7. Letak lingkungan rumah : Dekat Pabrik sawit
8. Sarana komunikasi dan transportasi : Handphone dan sepeda motor

3
9. Fasilitas pelayanan kesehatan : BPJS
D.    Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga
NO NAMA HUBUNGAN JK UMUR STATUS IMUNISASI
KELUAGA KESEHATAN
1 Tn. P Suami Lk 69 th Baik Lengkap
2 Ny. M Anak Pr 36 th Baik Lengkap
3 Tn. L Menantu Lk 37 th Baik Lengkap
4 An. Y Cucu Lk 8 th Baik Lengkap

C. Pengkajian Psikososial
1. Psikososial : Ny. E melewati hari-harinya didalam rumah dan dikebun
belakang rumah, menyadari dan memahami fungsi peran sebagai kepala
keluarga berhak untuk mengatur segala kehidupannya.
2. Identifikasi : Dalam setiap permasalahan Ny. E selalu
mendiskusikannya dengan keluarga
3. Spiritual : Ny. E beragama islam selalu taat dalam beribadah dan
berdoa untuk kesembuhannya. Akan tetapi sejak 1 tahun belakangan ini
Ny. E tidak nyaman beribadah karena terus-terusan batuk berdahak dan
saat sesak

D. Pengkajian Psikologis
1. Emosi : Emosi pasien nampak stabil
2. Konsep diri : Baik
3. Pola komunikasi : Baik
4. Pola interaksi : Baik dengan keluarga dan warga sekitar
5. Pola pertahanan diri : Meminta pendapat keluarga jika ada masalah

E. Pengetahuan keluarga tentang perubahan dan perkembangan keluarga


Ny. E memahami bahwa manusia akan berkembang menjadi tua.

F. Harapan Keluarga
Keluarga berharap semua anggota keluarga selalu sehat terutama Ny. E

G. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)

4
Keadaan umum:
1. Kesadaran : Compos mentis
2. TTV :
- TD : 140/90 mmHg
- N : 80 x/menit
- R : 30 x/menit
- S : 36°c
3. Kulit:
Turgor kulit elastis warna coklat dan tidak ada luka
4. Kepala:
Bentuk kepala bulat, rambut sebagian putih
5. Leher:
Ada pembesaran kelenjar getah bening dan tidak ada gerakan menyimpang
pada trakea
6. Dada:
- Inspeksi: bentuk dada normo chest
- Auskultasi: Terdengar bunyi wheezing
- Perkusi: redup dan timpani disebelah kiri dan sonor sebelah kanan
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan
7. Jantung:
- Inspeksi: Ictus cordis tidak terlihat
- Auskultrasi: S1 (Penutupan katup mitral dan trikuspidalis)
S2 (Penutupan katub aorta dan pulmonalis)
- Perkusi: terdengar redup di sebelah kiri
- Palpasi: icus cordis teraba dan tidak ada pembengkakan
8. Abdomen:
- Inspeksi: bentuk abdomen cekung
- Auskultasi: bising usus 13 x/menit
- Perkusi: tidak ada suara hipertimpani
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan

5
H. Pengkajian Fisik Klien Lansia
IDENTITAS DIRI :
Nama Lansia : Ny. E
Umur : 65 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Jenis Kelamin : Lk
Alamat : Desa Ujung Karang
Tanggal Pengkajian : 08 Agustus 2021
a.
NO KEPALA YA TIDAK KETERANGAN
1. Sakit kepala 
2. Riwayat trauma 
3. Pusing  Kurang tidur
4. Gatal kulit kepala 
b.
NO MATA YA TIDAK KETERANGAN
1. Perubahan penglihatan  Usia
2. Kacamata
3. Air mata berlebihan 
4. Pruiritus 
5. Bengkak 
6. Diplopia 
7. Pandangan kabur  Usia
8. Fotophobia 
9. Riwayat infeksi 
10. Palpebral  Kehitaman akibat kurang
tidur
c.
NO TELINGA Y TIDAK KETERANGAN
A
1. Perubahan 
2. pendengaran 
3. Keluaran 
4. Tinitus 
5. Vertigo 
6. Sensitifitas 
7. pendengaran 
Riwayat infeksi 

6
Alat protesa 
d.
NO MULUT TENGGOROKAN YA TIDAK KETERANGAN
1. Sakit tenggorokan  Batuk
2. Lesi /ulkus 
3. Serak /perubahan suara  Batuk
4. Kesulitan menelan 
5. Pendengaran gusi 
6. Caries gigi 

e.
NO LEHER YA TIDAK KETERANGAN
1. Kekakuan 
2. Nyeri 
3. Benjolan /massa 
4. Keterbatan gerak 
f.
NO SITEM SARAF PUSAT YA TIDAK KETERANGAN
1. Sakit kepala 
2. Kejang 
3. Sinkope /serangan jatuh 
4. Paralisis 
5. Paresis 
6. Masalah koordinasi 
7. Tremor /spasme 
8. Parestesia 
9. Cedera kepala 
10. Masalah memori  Usia
g.
NO SISTEM ENDOKRIN YA TIDAK KETERANGAN
1. Intoleransi panas 
2. Intoleransi dingin 
3. Goiter 
4. Pigmentasi kulit  Usia
5. Perubahan rambut  Beruban
6. Poliphagia 
7. Polidipsi 
8. Poliuri 
h.
N SISTEM CARDIOVASKULER YA TIDA KETERANGAN
O K
1. Nyeri dada 
2. Palpitasi 
3. Sesak nafas 
4. Dispnoe d’effort 
5. Dispnoe noktural 
6. Orthopnoe 

7
7. Murmur 
8. Edema 
9. Varises 
10. Perestesia 
11. Perubahan warna kulit 
i.
N SISTEM GASTROINTESTINAL YA TIDA KETERANGAN
O K
1. Disphagia 
2. Nyeri ulu hati 
3. Mual /muntah 
4. Hematemesis 
5. Perubahan nafsu makan 
6. Intoleran makanan 
7. Ikterus 
8. Diare 
9. Konsultipasi 
10. Perdarahan rektum 
11. Haemoroid 
j.
NO SISTEM INTEGUMEN YA TIDAK KETERANGAN
1. Lesi /luka 
2. Pruitus 
3. Perubahan pigmentasi  Usia
4. Perubahan tekstur  Usia
5. Perubahan nevi 
6. Sering memar 
7. Perubahan rambut  Beruban
8. Perubahan kuku  Usia
9. Penonjolan tulang kalus 
k.
NO SISTEM HEMOPOETIK YA TIDAK KETERANGAN
1. Perdarahan /memar abnormal 
2. Pembengkakan kelenjar limfe 
3. Anemia 
4. Riwayat transfusi darah 
l.
NO SISTEM PERKEMIHAN YA TIDAK KETERANGAN
1. Disuria 
2. Frekwensi 
3. Menetes 
4. Ragu – ragu 
5. Dorongan 
6. Hematoria 
7. Poliuria 
8. Oliguria 
9. Nokturia 

8
10. Inkotinensia 
11. Batu 
12. Infeksi 
m.
N SISTEM MUSKULOKELETAL YA TIDA KETERANGAN
O K
1. Nyeri persendian  Usia
2. Kekakuan  Usia
3. Pembengkakan sendi 
4. Deformitas 
5. Spasme 
6. Kelemahan otot  Usia
7. Masalah cara berjalan 
8. Nyeri pinggang 
9. Proteksi 

I. Pengkajian Fungsional Pada Lansia


1. Katz Indeks
Ny. E Termasuk didalam kategori:
a. Mandiri dalam makan, kontinensia, menggunakan pakaian, pergi ke
toilet, berpindah tempat dan mandi.

Keterangan :
 Mandiri : Berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif
dari orang lain
 Ketergantungan artinya : Apabila klien menolak melakukan fungsi
tersebut /tidak mampu melakukan fungsi tersebut

2. Barthel Indeks
Termasuk manakah klien ?
NO KRITERIA DENGAN MANDIRI KETERANGAN
BANTUAN
1 Makan 10 Frekuensi : 2-3x
Jumlah : 1/2
Jenis : nasi, sayur,
tempe
2 Minum 10 Frekuensi : 5/6 gls
Jumlah : 2000 L
Jenis : air putih
3 Berpindah dari kursi ke 10
tempat tidur, sebaliknya

9
4 Personal toilet (Cuci muka, 5 Frekuensi : 1x/hari
menyisir rambut,
menggosok gigi)
5 Keluar masuk toilet 5
(Mencuci pakaian, menyeka
tubuh)
6 Mandi 15 Frekuensi : 2x/hari
7 Jalan dipermukaan datar 5
8 Naik turun tangga 5
9 Mengenakan pakaian 10
10 Kontrol bowel (BAB) 10 Frekuensi : 1x/hari
Konsistensi : padat
11 Kontrol bladder (BAK) 10 Frekuensi : 6-
7x/hari
Jumlah : 1500 Ml
Warna : kuning
keruh
12 Olah raga /latihan 5 Frekuensi : tidak
pernah
Jenis :-
13 Reaksi pemanfaatan waktu 5 Frekuensi : -
luang Jenis : nonton TV
Total score 15 90
Jumlah skoring :
a. 130 : Mandiri
b. 65 – 125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total

J. Pengkajian Status Mental Lansia


1. SPMSQ (Short Portable Mental Status Questioner)
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual
NO PERTANYAAN BENAR SALA KETERANGAN
H
1 Tanggal berapa hari ini ?  Lupa
2 Hari apa sekarang ini ? 
3 Apa nama tempat ini ? 
4 Dimana alamat anda ? 
5 Berapa umur anda ? 
6 Kapan anda lahir (Min tahun lahir) ? 
7 Siapa presiden Indonesia sekarang ?  Lupa
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?  Lupa
9 Siapa nama ibu anda 
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap lakukan  Tidak tahu
pengurangan 3 dari setiap angka baru (20
– 3,17 – 3, 14 – 3,11 – 3)
Total score
Interprestasi hasil :

10
a. Salah 0 - 3 fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 kerusakan intelektual berat

2. MMSE (Mini Mental Status Exam)


Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental
ASPEK NILAI NILAI KRITERIA KET
KOGNITI MAKSIMAL KLIEN
F
Orientasi 5 5 Menyebut dengan benar :
waktu o   Tahun
o   Musim
o   Tanggal
o   Hari
o   Bulan
Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada :
ruang o   Negara Indonesia
o   Propinsi Jawa Barat
o   Kota Bandung
o   Desa
o   Rumah
Registrasi 3 3 Sebutkan nama objek yang telah
disebut oleh pemeriksa : (Contoh)
o   Gelas
o   Sendok
o   Piring
Perhatian 5 5 Minta klien meyebutkan angka 100 –
dan 15 sampai 5 kali :
kalkulasi o   85
o   70
o   55
o   40
o   25
Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi 3 obyek
kembali pada no. 2 (Pada registrasi diatas)
o   Gelas
o   Sendok
o   Piring
Bahasa 9 7 Tunjukan klien benda, tanyakan apa
namanya : (Contoh)
o   Jam tangan
o   Pensil
Minta klien untuk mengulangi kata –
kata ”tidak ada, jika dan atau tetapi.

11
o   Bila benar, 1 point
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut terdiri dari 3 langkah :
o   Ambil kertas ditangan anda
o   Lipat dua
o   Taruh di lantai
Perintahkan klien dengna menutup mata
klien, untuk point seperti no. 1
o   Jam tangan /Pensil
Perintahkan pada klien :
o   Menulis 1 kalimat
o   Menyalin 1 gambar
Interprestasi nilai :
Score 28 interpretasi nilai
24 – 30 : Tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : Gangguan kognitif sedang
0 – 17 : Gangguan kognitif berat

K. Pengkajian Keseimbangan Untuk Klien Lansia


1. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
a. Bangun dari kursi (Analisa)
Ny. E sedikit menopang lututnya saat bangun dari kursi
b. Duduk ke kursi (Analisa)
Ny. E tidak mengalami kesulitan saat hendak duduk ke kursi
c. Menahan dorongan pada sternum (Pemeriksaan mendorong sternum
klien perlahan – lahan 3 kali, analisa)
Ny. E terlihat meringis saat pemeriksa mendorong sternum
d. Mata klien tertutup dengan pengkajian menahan dorongan pada
sternum
Ny. E merasakan sedikit pusing saat membuka mata dan tidak dapat
menahan dorongan pada sternum
e. Perputaran leher (Perintahkan klien untuk memutarkan leher sesuai
kemampuan, tanyakan yang dirasakan klien setelah memutar leher)
Ny. E tidak merasakan kaku pada saat memutarkan lehernya ke arah
kiri dan kanan
f. Gerakan menggapai sesuatu (Analisa)
Ny. E tidak kesulitan saat disuruh menggapai benda diatas lemari

12
g. Membungkuk (Perintahkan klien untuk mengambil obyek di lantai,
analisa)
Ny. E tidak kesulitan saat disuruh mengambil pensil yang berada di
lantai
2. Komponen berjalan /gerakan
a. Perintahkan klien untuk gerjalan ke tempat yang telah ditentukan
(Jarak dekat, analisa): Ny. E tidak mengalami kesulitan saat disuruh
berjalan ke kamar yang berjarak kurang lebih 2 meter
b. Ketinggian langkah kaki (Mengangkat kaki pada saat melangkah,
analisa): Ketinggian kaki Ny. E saat melangkah terlihat sedikit kaku
c. Kontinuitas langkah kaki (Observasi dari samping klien, analisa),
langkah kaki konsisten /tidak: Langkah kaki Ny. E terlihat konsisten
saat berjalan
d. Kesimetrisan langkah (Observasi dari samping klien, analisa), panjang
langkah sama /tidak: Saat Ny. E melangkah, panjang langkah kaki
kanan dan kiri Ny. E terlihat sama
e. Penyimpangan jalur pada saat berjalan (Observasi dari belakang klien,
analisa), berjalan pada satu garis lurus /tidak: Pada saat berjalan, Ny. E
bisa berjalan satu garis lurus
f. Berbalik arah (Analisa, klien berhenti /tidak sebelum berbalik arah):
Pada saat berbalik arah, Ny. E berhenti terlebih dahulu untuk menjaga
keseimbangan

L. Pengkajian Status Mental Klien Lansia (Analisa)


1. Penampilan Ny. E saat dilakukan pengkajian terlihat rapi dan sopan
2. Interaksi selama wawancara cukup aktif, Ny. E bisa mengikuti segala
sesuatu yang diperintahkan tenaga kesehatan
3. Persepsi perawat terhadap Ny. E adalah Ny. E cukup terlihat aktif saat
pengkajian dan bisa diajak berkomunkasi dengan baik walaupun ada yang
terlupa
4. Pola konsep kehidupan menurut Ny. E adalah bahwa hidup itu untuk
bekerja dan beribadah dan menjadi yang terbaik bagi keluarga

13
5. Identifikasi kognitif dan fungsi mental
6. Orientasi tempat Ny. E bisa menyebutkan tempat dimana ia berada
sekarang dengan benar
7. Orientasi waktu Ny. E tidak dapat menyebutkan sekarang tanggal dan
bulan berapa dengan tepat0OL
8. Orientasi orang Ny. E bisa menyebutkan dengan siapa saja dia sekarang
tinggal dan dengan siapa dia berbicara
9. Bahasa Ny. E tidak mengalamai kesulitan saat berbicara menggunakan
bahasa sunda

Analisa data

N Tanda dan gejala Etiologi Masalah keperawatan


O
1 Data subjektif: Spasme jalan napas Bersihan jalan nafas tidak
 Pasien mengatakan efektif
batuk berdahak
 Pasien mengatakan
sering merasa sesak
seperti tertimpa
benda berat

Data objektif:
 Frekuensi nafas 30
x/menit
 Pasien tampak
batuk berdahak
 Pasien tampak
sesak
 Auskutasi dada:
terdengar suara
wheezing
2 Data subjektif: Sesak nafas dan Gangguan pola tidur

14
 Pasien mengatakan batuk
hanya tidur ± 4-5
jam/hari
 Pasien mengatakan
susah tidur karena
batuk terus-
menerus dan
merasa sesak
 Pasien merasa
pusing karena
kurang tidur

Data objektif:
 Klien nampak
batuk terus menerus
 Terdapat lingkaran
hitam pada
palpebral bawah

15
MASALAH KEPERAWATAN:
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak nafas dan batuk

16
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama: Ny. E

Ruangan:

No Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil (NOC) Rencana Tindakan (NIC) Rasional


1. Bersihan jalan nafas tidak Setelah diberikan intervensi NIC : Latihan Batuk Efektif
efektif b/d spasme jalan nafas keperawatan selama …x… Observasi
jam, diharapkan pasien 1. Identifikasi kemampuan 1. mengetahui
mampu menunjukkan: batuk kemampuan batuk
SLKI : Bersihan Jalan Nafas 2. Monitor adanya retensi pasien
Ekspetasi : Meningkat sputum 2. mengetahui seberapa
Pada level : 3. Monitor tanda dan gejala banyak jumlah sputum
 1 : Meningkat infeksi saluran napas 3. mengetahui adanya
 2 : Cukup Memburuk 4. Monitor input dan output tanda-tanda dan gejala
 3 : Sedang cairan (mis. jumlah dan infeksi pada saluran
 4 : Cukup Membaik karakteristik) pernapasan
 5 : Meningkat Terapeutik 4. memantau input dan
Dengan Kriteria Hasil : 1. Atur posisi semi fowler output pasien
1. Batuk efektif atau fowler
1/2/3/4/5

17
2. Produksi sputum 2. Pasang perlak dan 1. membantu ekspansi
1/22/3/4/5 bengkok dipangkuan paru dan memudahkan
3. Mengi 1/2/3/4/5 pasien pernafasan
4. Wheezing 1/2/3/4/5 3. Buang sekret pada 2. Antisipasi apabila
5. Dispnea 1/2/3/4/5 tempat sputum pasien batuk dan ingin
6. Ortopnea 1/2/3/4/5 mengeluarkan dahak
7. Frekuensi nafas Edukasi 3. Mencegah terjadinya
1/2/3/4/5 1. Jealskan tujuan dan penyebaran bakteri
8. Pola nafas 1/2/3/4/5 prosedur batuk efektif pada sekret
2. Anjurkan tarik nafas
dalam melalui hidung 1. meningkatkan volume
selam 4 detik, ditahan pau, distribusi
selama 2 detik, kemudian ventilasi, dan
keluarkan dari mulut pembersihan saluran
dengan bibir mencucu nafas
(dibulatkan) selama 8 2. ventilasi maksimalkan
detik membuka area
3. Anjurkan mengulangi atelaksis dan
tarik napas dalam hingga peningkatan gerakan

18
3 kali secret agar mudah
4. Anjurkan batuk dengan dikeluarkan
kuat langsung setelah
tarik napas dalam yang
ke-3 3. melonggarkan saluran
Kolaborasi pernafasan akibat
1. Kolaborasi pemberian penumpukan lendir
mukolitik atau maupun secret agar
ekspektoran, jika perlu mudah dikeluarkan
4. mengeluarkan secret
atau lendir yang
memenuhi pernafasan

1. menurunkan
kekentalan secret
2. Gangguan pola tidur b/d Setelah diberikan intervensi NIC: dukungan tidur
sesak nafas keperawatan selama …x… Observasi
jam, diharapkan pasien 1. Identifikasi pola 1. menentukan seberapa

19
mampu menunjukkan: aktivitas dan tidur besar pola aktivitas dan
NOC : Pola Tidur 2. Identifikasi factor tidur mengganggu
Ekspetasi : Membaik pengganggu tidur (fisik masalah tidur pasien
Pada level : dan/atau psikologis)
 1 : Menurun 3. Identifikasi makanan 2. mengetahui
 2 : Cukup Menurun dan minuman yang kemungkinan adanya
 3 : Sedang mengganggu tidur (mis. penyebab dan
 4 : Cukup Meningkat kopi, teh, alcohol, frekuensi gangguan
 5 : Meningkat makan mendekati waktu tidur yang disebabkan
Dengan Kriteria Hasil : tidur, minum banyak air beberapa faktor
1. Keluhan sulit tidur sebelm tidur) tersebut
1/2/3/4/5 Terapeutik 3. mengetahui seberapa
2. Keluhan sering 1. Modifikasi lingkungan besar makanan dan
terjaga 1/2/3/4/5 (mis. pencahayaan, minuman mengganggu
3. Keluhan tidak puas kebisingan, suhu, matras pola tidur pasien
tidur 1/2/3/4/5 dan tempat tidur)
4. Keluhan pola tidur 2. Fasilitasi
berubah 1/2/3/4/5 menghilangkan stress
5. Keluhan istirahat sebelum tidur

20
tidak cukup1/2/3/4/5 3. Lakukan prosedur untuk 1. meminimalkan pasien
meningkatkan untuk dapat tidur jika
kenyamanan (mis. pijat, lingkungannya
pengaturan posisi, terapi menyesuaikan
akupresur) 2. meningkatkan lamanya
4. Sesuaikan jadwal tidur pasien
pemberian obat dan/atau
tindakan untuk 3. merelaksasikan otot-
menunjang siklus tidur- otot agar diberikan
terjaga kenyamanan saat tidur
Edukasi
1. Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit 4. meningkatkan siklus
2. Anjurkan menghindari tidur pasien agar
makanan/minuman yang terjaga
mengganggu tidur]ajarkan
faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur (mis. 1. memperkuat sistem

21
psikologis, gaya hidup) kekebalan tubuh, saat
3. Ajarkan relaksasi otot tidur tubuh akan
autogenik atau cara mengeluarkan
nonfarmakologi lainnya sitokin, senyawa ini
membantu melawan
peradangan dan
infeksi
2. meningkatkan pola
tidur yang cukup,
caranya batasi
aktivitas, jaga
kesehatan dan jangan
makan makanan yang
dapat mengganggu
proses tidur
3. memperbaiki masalah
persendian otoot,
melenturkan otot
tubuh, fan

22
memulihkan
ketegangan

23
IMPLEMENTASI dan EVALUASI

EVALUASI
PENGKAJIAN IMPLEMENTASI
SUMATIF (RESPON
(S-O-A-P) (Waktu & Tindakan) FORMATIF (RESPON HASIL)
PERKEMBANGAN)
Tgl 08-08-2001 Hari ke 1 jam : 16.00 – 17. 00 Hari ke 1 jam : 16.00 – 17.00 Hari ke 1 jam : 16.00 – 17.00
Diagnosa 1 1. Mengindentifikasi kemampuan batuk 1. Pasien mampu untuk batuk S : Pasien mengatakan sesak nafas
S: 2. Memonitor adanya retensi sputum 2. Terdapat adanya sputum pada pasien dan sputum sudah sedikit berkurang
 Pasien mengatakan batuk 3. mengatur posisi semi fowler atau 3. Pasien dengan posisi semi fowler O : sesak nafas dan batuk berdahak
berdahak fowler 4. Setelah melakukan tarik nafas dalam pasien tampak berkurang
 Pasien mengatakan sering
4. Mengajarkan teknik tarik nafas dalam sesak nafas sudah berkurang A : Masalah sebagian teratasi
merasa sesak seperti tertimpa
melalui hidung selam 4 detik, ditahan P : Intervensi Di lanjutkan
benda berat
selama 2 detik, kemudian keluarkan
O:
dari mulut dengan bibir mencucu
 Frekuensi nafas 30 x/meni
(dibulatkan) selama 8 detik
 Pasien tampak sesak nafas
 Pasien tampak batuk berdahak
TTV :
- TD : 140/90 mmHg
- N : 80 x/menit
- R : 30 x/menit

24
- S : 36°c

A:

Masalah yang di alami pasien


yaitu Bersihan jalan nafas tidak
efektif

P:

Intervensi yang dilakukan


Bersihan jalan nafas

25
EVALUASI
PENGKAJIAN IMPLEMENTASI
SUMATIF (RESPON
(S-O-A-P) (Waktu & Tindakan) FORMATIF (RESPON HASIL)
PERKEMBANGAN)
Diagnosa 2 Hari ke 1 jam : 19.00 – 20. 00 Hari ke 1 jam : 19.00 – 20.00 Hari ke 1 jam : 19.00 – 20.00
S: 1. Mengindentifikasi factor pengganggu 1. pasien susah tidur karna sesak nafas dan S : Pasien mengatakan susah tidur
Pasien mengatakan susah tidur tidur (fisik dan/atau psikologis) batuk berdahak berkurang
karena batuk terus-menerus dan 2. Memodifikasi lingkungan (mis. 2. pasien merasa nyaman setelah O : pasien tampak sudah bisa tidur
merasa sesak pencahayaan, kebisingan, suhu, dimodifikasi kenyaman ruangan A : Masalah sebagian teratasi
O: matras dan tempat tidur) 3. pasien nyaman setelah merubah posisi P : Intervensi Di lanjutkan
Terdapat lingkaran hitam pada 3. Menganjurkan keluarga melakukan dan dipijat oleh keluarga
palpebral bawah prosedur untuk meningkatkan
A: kenyamanan (mis. pijat, pengaturan
posisi,)
Masalah yang di alami pasien
yaitu Gangguan pola tidur

P:

Intervensi yang dilakukan Pola

26
tidur

DOKUMENTASI

27
28
BAB IV

PENUTUP

B. Kesimpulan
Lansia adalah suatu periode penutup dalam hidup seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang berusia 60 tahun atau lebih
yang secara fisik masih potensial maupun tidak potensial. Semakin bertambahnya umur seseorang maka fungsi anatomi fisiologi
seorang lansia semakin menurun termasuk fungsi dari sistem pernapasan, kerja paru-paru semakin melambat, sehingga membuat
banyak seorang lansia mengalami berbagai penyakit pada sistem pernafasannya. Macam-macam gangguan pada sistem pernapasan
seorang lansia yang sering ditemui yaitu pneumonia, asma, tb paru, bromkiektasis, dan efusi pleura.

C. Saran
Sebagai seorang perawat kita harus mengetahui tentang asuhan keperawatan lansia salah satunya adalah gangguan sistem
pernafasan pada lansia. Dengan adanya makalah ini penulis berharap pembaca mengetahui tentang lansia dan asuhan keperawatan pada
lansia dengan gangguan pada sistem pernafasan dan mengetahui masalah-masalah lansia yang lainnya.

29
DAFTAR PUSTAKA

Bailo, S. G. dan Maglaya, A. S. 1998. Perawatan Kesehatan Keluarga. Terjemah Pusdiknakes RI. Jakarta: Depkes RI
Dharmojo, Boedhi dan Hadi Martono. 2006. Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) Edisi ke 5. Jakarta: FK-UI
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Stanley, M & Beare, P. G. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC
Wahyudi, Nugroho. 2008. Keperawatan Gerontik Edisi 3. Jakarta: EGC

30

Anda mungkin juga menyukai