Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sekar Nanda Syahrila Al Faida

NIM : K8417064

Prodi : Pendidikan Sosiologi Antropologi

1. Apa yang dimaksud dengan bahasa yang baik dan benar? Mengapa bahasa
yang baik dan benar hanya ada di dalam bahasa tulis?

Jawab : Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi.
Sebagai bahasa yang digunakan untuk komunikasi, bahasa harus efektif
maksudnya tersampaikan kepada lawan bicara. Laras bahasa yang dipilih
harus sesuai. Laras bahasa ada 5, antara lain.

1. Ragam beku (frozen), digunakan pada situasi hikmat.


2. Ragam resmi (formal), digunakan dalam komunikasi resmi.
3. Ragam konsultatif (consultative), digunakan dalam pembicaraan yang
terpusat pada pertukaran informasi.
4. Ragam santai (casual), digunakan dalam situasi yang tidak resmi dan
orang belum tentu kenal dengan akrab.
5. Ragam akrab (intimate), digunakan di antara orang yang memiliki
hubungan yang akrab dan intim.

Sedangkan, bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa baku. Ciri-ciri ragam bahasa baku sebagai berikut.

1. Penggunaan kaidah tata normatif


2. Penggunaan kata-kata baku
3. Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis (Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD))

Karena, pada bahasa tulis tidak dipengaruhi oleh situasi pemakaian. Oleh
sebab itu, dalam penggunaan bahasa tulis diperlukan ketepatan dalam
pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur
kalimat, serta kelengkapan bahasa dalam struktur kalimat. Sedangkan,
pada bahasa lisan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi sehingga besar
kemungkina terjadi pelesapan unsur kalimat. Bahasa lisan tidak harus
memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu penekanan pada intonasi
serta bahasa tubuh.

2. Bagaimana tanggapan Anda mengenai anggapan terjadinya penurunan


kebanggaan berbahasa Indonesia di kalangan remaja?
Jawab : Menurut saya, hal itu dapat terjadi karena berkurangnya minat
generasi muda untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Generasi muda
cenderung lebih menyukai sesuatu yang modern atau maju. Di era
globalisasi, masuknya budaya-budaya asing serta bahasanya tentu lebih
menarik bagi sebagian besar generasi muda untuk mempelajarinya. Selain
itu, penurunan kebanggaan berbahasa Indonesia juga di sebabkan oleh
kecanggihan alat elektronik, yang membuat para remaja masa kini
menggunakan bahasa gaul. Selanjutnya, penggunaan bahasa daerah tidak
pada tempatnya juga menyebabkan penurunan kebanggaan berbahasa
Indonesia di kalangan remaja.
3. Bagaimana tanggapan Anda terhadap perkembangan Bahasa Indonesia
saat ini?
Jawab : Di era globalisasi, Bahasa Indonesia berkembang dengan pesat.
Bahasa Indonesia mulai masuk dan terkenal di dunia Internasional. Hal
tersebut, dapat dilihat dari masuknya bahasa indonesia dalam daftar 10
bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. Menurut penelitian
University of Vermont (Amerika Serikat), bahwa Bahasa indonesia
menduduki peringkat 4 sebagai bahasa paling bahagia di dunia. Tidak
hanya itu, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan
pemakai 3 bahasa dengan 17 persen penduduknya menggunakan tiga
bahasa. Di luar negeri sendiri, beberapa kampus ternama menjadikan
Bahasa Indonesia sebagai mata kuliahnya. Di antaranya, University of
Shouthern Queensland (Australia), National University of Singapore
(NUS), University of Sydney (Australia), Tokyo University of Foreign
Studies (Jepang), Australian National University (ANU), Hong Bang
University (Vietnam), dan Hankuk University of Foreign Studies (Korea
Selatan). Selain itu, Bahasa Indonesia juga mendunia di dunia maya,
buktinya Wikipedia berbahasa Indonesia telah menduduki peringkat 26
dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia dan peringkat 3 di Asia,
setelah bahasa Jepang dan Mandarin. Bahasa Indonesia menduduki
peringkat 3 dalam bahasa tersulit di Asia dan peringkat ke 26 di dunia.
Dari kenyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan Bahasa
Indonesia diakui oleh masyarakat Internasional.

Anda mungkin juga menyukai