Anda di halaman 1dari 9

Resume Pendidikan Agama

● Iman kepada Nabi dan Rosul


○ Iman Kepada Hari Kiamat
○ Iman Kepada Qoda dan Qodar
● Manfaat Beriman

Nama : Siti Khoiriyah N. R


Prodi : Pendidikan Ekonomi B
STKIP YPM Bangko
PENGANTAR

Salah satu ajaran pokok Islam yang harus diketahui oleh semua umat Islam pada khususnya
dan manusia secara umum adalah akidah. Banyak orang yang telah berislam tapi barangkali
belum mengetahui secara benar bagaimana akidah Islam dan cara mengamalkannya. Ini bisa
dipahami lantaran banyak diantara kita yang memeluk agama Islam hanya karena supaya
mendapat identitas saja, kemudian sebagian yang lain karena semata-mata lahir dari orangtua
dan lingkungan Islam. Cara beragama seperti ini jelas tidak benar. Karenanya sangat penting
untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar akidah Islam.

A.Iman kepada para rasul Allah:


a.Pengertian Iman Kepada Rasul

1
Pertama kita akan membahas mengenai pengertiannya. Iman Kepada Rasul menurut
Bahasa Arab merupakan Percaya
Secara istilah atau luasnya, iman kepada rasul berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Rasul itu benar-benar utusan Allah yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan
yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.
Ada juga sebutan Ulul Azmi. Ulul Azmi adalah utusan Allah yang memiliki kesabaran dan
ketabahan yang tinggi dalam menyampaikan risalah pada umatnya.
5 Nabi Ulul Azmi :
1. Nabi Nuh As.
2. Nabi Ibrahim As.
3. Nabi Musa As.
4. Nabi Isa As.
5. Nabi Muhammad Saw.
Dengan mengimani Rasul Allah SWT. adalah kewajiban semua umat Islam karena
merupakan rukun Iman yang ke 4. Hal ini diperkuat dalam dalil Naqli pada Al-Quran
Dalil Naqli
1. Surah Al-An’am Ayat 48

Quran Surah Al-An’am ayat 48


Artinya :
“Dan kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan
memberi peringatan.Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada
kekawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”(QS. Al An’am 6 : 48).

2. Surah An-Nisaa Ayat 136

Quran Surah An-Nisaa Ayat 136


Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab
yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab- Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah
tersesat sangat jauh.” (Q.S. An-Nisa/4: 136)

2
b. Tugas Para Rasul
1. menyampaikan ajaran kepada manusia dan mengajaknya ke jalan yang benar
2. membimbing manusia ke dalam kebaikan dan menjauhi kejahatan
3. membawa kabar gembira (surga) dan peringatan (neraka)
4. memperbaiki kondisi umat manusia
5. memberikan teladan yang baik

c.Hikmah Diutusnya Rasul Allah


1. Sebagai suri tauladan yang baik untuk manusia
2. Mengeluarkan manusia dari kebiasaan menyembah selain Allah
3. Menjelaskan kepada manusia tentang ghaib yang tidak bisa masuk dalam akal pikiran
4. Untuk menegakan hujjah atas manusia, agar tidak membantah perintah Tuhan
5. Membersihkan, mensucikan dan menjauhi dari sesuatu yang merusak

d. Tanda-tanda beriman kepada Rasul Allah


1. teguh keimanannya terhadap Allah SWT
2. mempercayai ajaran yang disampaikan para rasul
3. mengamalkan ajaran para rasul
4. menjadikan rasul sebagai teladan hidup, baik sebagai pribadi maupun pemimpin umat
Mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih
sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi mereka semua
tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak
ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan yang nyata. Wajib
mengimani bahwa semua wahyu kepada nabi dan rasul itu adalah benar dan bersumber dari
Allah Ta’ala. Juga wajib mengakui setiap nabi dan rasul yang kita ketahui namanya dan yang
tidak kita ketahui namanya.

B. Iman kepada hari akhir:


a.Pengertian
Pengertian iman kepada hari akhir atau kiamat secara bahasa (etimologi) ialah percaya akan
adanya hari akhir.
Sedangkan secara istilah pengertian iman kepada hari akhir ialah percaya dan meyakini
akan adanya kehidupan yang kekal (akhirat) dan abadi setelah kehidupan di dunia
Kita sebagai orang islam harus meyakini bahwa dunia ini sementara dan setelah dunia ini
berakhir.
Manusia akan dibangkitkan dari alam kubur untuk menerima kebenaran yang
sesungguhnya dan bertanggung jawab atas segala perbuatan baik maupun buruknya sewaktu
di dunia.

b. Pemahaman Hari Akhir


Hari akhir, dapat dipahami dalam dua kalimat, yaitu :
Hari akhir berarti hari yang paling akhir dalam hidup dan kehidupan makhluk di dunia ini,
yang dikenal dengan hari kiamat.

3
Hari akhir berarti hari kebangkitan atau hari akhirat, yaitu terjadinya kehidupan alam akhirat
dengan rangkaian peristiwa di dalamnya.
Nah, kita sudah tahu hal tersebut. Sebaiknya kita membenahi diri dan bersiap diri dengan
beramal soleh sebanyak-banyaknya.

c. Jenis Kiamat
Di dalam islam, kita mengenal 2 jenis kiamat, yaitu :
1.Kiamat Sughro (Kecil)
Kiamat sughro merupakan kiamat kecil yang merupakan rusaknya sebagian makhluk hidup
ataupun lingkungan.
Contohnya seperti kematian manusia dan bencana
Tanda kiamat kecil : ilmu agama seakan tidak penting, banyak terjadi bencana alam.

2. Kimat Kubro (Besar)


Kiamat kubro merupakan kiamat besar yang merupakan hancurnya seluruh alam semesta
dengan segala isinya.

Intinya seluruh kehidupan di dunia sudah tidak ada lagi dan berlanjut ke kehidupan
selanjutnya yaitu di alam akhirat
Tanda kiamat besar : matahari terbit dari barat, rusaknya Ka’bah.

Dalil Naqli

Quran Surah Az-Zumar Ayat 68


Artinya:"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali
siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba
mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)."

d. Fungsi
Ada banyak fungsi dari beriman kepada hari kiamat, yaitu :
1. Menjadikan manusia bersikap hati-hati dalam hidup di dunia sehingga akan selalu taat
kepada petunjuk-petunjuk agam dan membatasi diri terhadap kesenangan hidup di
dunia.
2. Berusaha menjadi manusia yang baik selama hidup di dunia, yakni berbakti kepada
Allah swt, orang tua, dan berbuat baik terhadap sesama manusia.
3. Menyadarkan manusia akan adanya hari akhir sebagai kehidupan yang hakiki bagi
manusia.
4. Menyadarkan manusia bahwa kehidupan di hari akhir adalah tujuan setiap manusia
yang hidup di dunia.
5. Mendorong manusia untuk memperbanyak amal sholeh dan meninggalkan segala
larangan-larang-Nya.

4
6. Menyadari bahwa alam seisinya akan hancur lebur maka setiap orang muslim harus
banyak melakukan amal kebaikan serta menjauhi segala amal perbuatan yang tidak
baik atau menjauhi larangan Allah swt.
7. Mengingat bahwa hidup di dunia ini merupakan sawah ladang kehidupan alam akhirat
atau merupakan jembatan untuk menuju ke alam akhirat maka kita harus
membelanjakan atau menginfakkan sebagian harga untuk menghindari diri dari sifat
rakus, tamak, dan kikir.
8. Berani dan tidak takut mati karena membela agama, serta menegakkan dan
menjunjung tinggi agama Islam.
9. Tidak iri terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain.
10. Dapat menenteramkan jiwa orang yang mendapat perlakukan kurang adil.
Mengimani tanda-tanda hari kiamat. Mengimani hari kebangkitan di padang mahsyar hingga
berakhir di Surga atau Neraka.

C. Iman kepada qada dan qadar, yaitu takdir yang baik dan buruk:
Mengimani kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu atas izin dari Allah. Karena
seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat dan sifat mereka demikian pula perbuatan mereka
melalui kehendak Ilahi.

Rukun iman Syiah


Rukun Iman menurut Syi'ah berbeda dengan Sunni. Prinsip-prinsip keimanan Syiah terdiri
dari:
1. At-Tauhid (Keesaan)
2. Al-Adhalah (Keadilan)
3. An-Nubuwah (Kenabian)
4. Al-Imamah (Keimaman, kepemimpinan pasca Nabi Muhammad)
5. Al-Ma'ad

Dalil
Di antara dalil yang disebut di dalam Al-Qur'an,
Surah Al-Baqarah
‫اط َو َما أُوتِ َي ُمو َس ٰى َو ِعي َس ٰى َو َما‬
ِ َ‫وب َواأْل َ ْسب‬
َ ُ‫ق َويَ ْعق‬ َ ‫نز َل إِلَ ٰى إِ ْب َرا ِهي َم َوإِ ْس َما ِعي َل َوإِس‬
َ ‫ْحا‬ ُ ُ
ِ ‫قُولُوا آ َمنَّا بِاهَّلل ِ َو َما أ‬
ِ ‫نز َل إِلَ ْينَا َو َما أ‬
ُ ِّ‫أُوتِ َي النَّبِيُّونَ ِمن َّربِّ ِه ْم اَل نُفَر‬
َ‫ق بَ ْينَ أَ َح ٍد ِّم ْنهُ ْم َونَحْ نُ لَهُ ُم ْسلِ ُمون‬
Katakanlah, “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami,
dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya,
dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan
kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara
mereka, dan kami berserah diri kepada-Nya."
Qur'an Al-Baqarah:136

Surah Al-Anbiya'
ِ ْ‫ت َواأْل َر‬
َ‫ض ۚ َو َم ْن ِعن َدهُ اَل يَ ْستَ ْكبِرُونَ ع َْن ِعبَا َدتِ ِه َواَل يَ ْستَحْ ِسرُون‬ ِ ‫َولَهُ َمن فِي ال َّس َما َوا‬

5
Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya,
tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.Qur'an
Al-Anbiya':19

Manfaat Beriman

Di kalangan para ahli, baik di bidang kedokteran jiwa, psikologi, sosiologi, dan lain-lain
yangmelakukan pnelitian mengenai daya tahan manusia terhadap berbagai kesulitan yang
datang silihberganti dalam hidupnya, pada umumnya mereka menyimpulkan bahwa yang
dapat dijadikanperisai untuk semua itu adalah kepercayaan kepada Tuhan. Sehubungan
dengan itu, manusiamemerlukan tempat berpijak berupa iman. Apabila iman sudah menjadi
landasan hidupnya, maka iaakan mampu menguasai keadaan yang dihadapinya.

6
Pengaruh iman terhadap kehidupan manusia sangat besar. Berikut ini dikemukakanbeberapa
manfaat dan pengaruh iman pada kehidupan manusia :
● Melenyapkan kepercayaan kepada kekuasaan benda
Orang yang beriman hanya percaya kepada kekuatan dan kekuasaan Allah. Keyakinan
yangdemikian menghilangkan sifat mendewa-dewakan manusia, menghilangkan
kepercayaan akankesaktian benda keramat, mengikis kepercayaan kepada tahayul,
khurafat , jampi-jampi, dansebagainya. Yang menjadi pegangan orang beriman dalam
hal ini adalah firman Allah dalam surat Al-Fatihah yang senantiasa dibaca berulang
setidaknya 17 kali dalam sehari.

● Menanamkan sikap “self help” dalam kehidupan


Tidak sedikit orang yang melepaskan pendiriannya karena kepentingan
penghidupannyaseperti menjual kehormatan, memperbudak diri untuk kepentingan
materi, dan lain sebagainya.Dalam Al-Quran surat Hud ayat 6 dapat dijadikan sebagai
pegangan hidup untuk menjagakeimanannya :
“Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rizkinya danDia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semua tertulis dakamkitab yang nyata (lauh al-mahfud)”

● Melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen


Orang-orang beriman selalu berbuat dengan ikhlas, tanpa pamrih, serta
senantiasakonsekuen dengan apa yang telah diikrarkannya (selaras antara hati dan
perbuatannya).Berikut merupakan firman Allah dalam surat Al-An’aam ayat 162 yang
berbunyi :
“katakanlah : sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan semesta alam”

Sikap hidup secara keseluruhan dari orang yang beriman, terlihat dari
pelaksanaanibadahnya, baik ibadah, baik ibadah khusus (mahdhah) maupun ibadah
muamalah (gairu mahdhah),sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Al- Baqarah ayat
83 dan 150, surat At-Taubah ayat 24,surat Yunus ayat 107, dan surat Ali Imran ayat 73 dan
145.

Secara umum sikap dan perilaku kehidupan orang beriman terlihat dari ungkapan
danperbuatan di bawah ini :
a. Memulai pekerjaan yang baik dengan Bismillahirahmanirrahim
b.Mengakhiri pekerjaan dengan membaca al-hadudillah
c.Berjanji kepada seseorang dengan ucapan Insya Allah
d.Bersumpah dengan ucapan Wallahi, Billahi , atauTallahi
e.Menghadapi suatu kegagalan dengan ucapan Masya Allah
f.Mendengar berita orang yang meninggal dunia dengan ucapan Innalillahi wa inna illaihi
raji’un

7
g.Memohon lindungan Allah dalam menghindari suatu keadaan yang tidak baik dengan
ucapan A’udzu Billahi min dzalik
h.Mengagumi sesuatu dengan ucapan Subhanallah
i.Melakukan kekhilafan dengan ucapan Astagfirullah

● Menanamkan semangat berani menghadapi maut


Banyak diantara manusia yang tidak berani mengemukakan kebenaran karena
takutmenghadapi resiko atau kematian. Orang beriman yakin sepenuhnya bahwa
kematian itu di tanganAllah. Oleh karena itu pegangan orang beriman mengenai
kehidupan dan kematian adalah firmanAllah pada surat An-Nisa ayat 48 :
“Dimana saja kamu berada, kematian akan datang mendapatkan kamu kendatipun
kamu di dalambenteng yang tinggi lagi kokoh”

● Memberikan ketentraman jiwa


Orang beriman dalam hidupnya mempunyai keseimbangan, hatinya tentram
(mutmainnah), jiwanya tenang (sakinah), sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-
Ra’d ayat 28 dan surat Al-Fathayat 4 :
“...(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah.Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram”

“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin


supaya keimananmereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada)”

● Mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan thayyibah)


Kehidupan manusia yang baik adalah kehidupan orang-orang yang selalu
melakukankebaikan dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik. Seperti firman
Allah dalam surat An-Nahl ayat 97 :
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnyaakan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”

Dari hal-hal yang dikemukakan tersebut dapat dikatakan bahwa iman adalah landasan
darisikap, pikiran, dan perbuatan yang sekaligus yang sekaligus merupakan tujuan, yaitu
untuk mencapaikemuliaan dari keridhaan Allah.

Anda mungkin juga menyukai