Alqur'an adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaa malaikat Jibril untuk dibaca,
dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia.
Fungsi Al-quran ada beberapa macam mulai dari fungsi Al-quran dalam agama Islam,
fungsi Al-quran bagi kehidupan manusia, dan fungsi Al-quran sebagai sumber ilmu.
Al-quran juga merupkan dasar hukum Islam dan sumber syariat islam yang memiliki
manfaat bagi umat manusia. Nabi Muhammad adalah seorang rasul yang dipercaya
menerima muksizat Al-quran yang bertugas untuk menyampaikan, mengamalkan, dan
menafsirkan Al-quran.
Al-quran diturunkan menggunakan bahasa arab dan maknanya dari Allah SWT.
Hingga sampai saat ini keaslian Al-quran tetap dijaga dan terus dibukukan dengan
menggunakan bahasa arab. Saat ini Al-quran juga sudah diterjemahkan ke berbagai
bahasa asing terutama bahasa Indonesi
ini bertujuan agar Al-quran lebih mudah di pahami dan dipelajari oleh umat Islam.
Namun bahasa asli Al-quran yaitu bahasa Arab tetap dipertahankan untuk menjaga
keasliannya.
2. Al-Furqon (Pemisah)
Fungsi Al-quran sebagai pemisah adalah Al-quran dapat memisahkan antara yang hak
dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah. Di dalam Al-quran dijelaskan
beberapa hal mengenai yang boleh dilakukan atau yang baik, dan yang tidak boleh
dilakukan atau yang buruk.
2
3. Al-Asyifa (Obat)
Al-quran bisa menjadi obat penyakit mental di mana membaca Al-quran dan
mengamalkannya daoat terhindar dari berbagai hati atau mental. Meskipun Al-quran
hanya sebatas tulisan saja, namun membacanya dapat memberikan pencerahan bagi
stiap orang yang beriman.
4. Al-mau'izah (Nasihat)
Di dalam Al-Quran terdapat banyak pengajaran, nasihat-nasihat, peringatan tentang
kehidupan bagi orang-orang yang bertakwa, yang berjalan di jalan Allah. Nasihat
yang terdapat di dalam Al-Quran biasanya berkaitan dengan sebuah peristiwa atau
kejadian, yang bisa dijadikan pelajaran bagi orang-orang di masa sekarang atau masa
setelahnya.
Di dalam Al-quran terdapat cerita-cerita dari masa lalu yang kemudian berdasarkan
kisahb umat terdahulu kita bisa belajar agar tidak mengulangi kesalahan yang pernah
mereka buat sebelumnya.
2. Ilmu hukum
Di dalam Al-quran juga terdapat ilmu hukum yang dibahas. Contohnya saja terdapat
hukum pernikahan, warisan, zakat, dan lain sebagainya.
3. Ilmu tasawuf
Ilmu tasawuf adalah ilmu cara untuk mensucikan jiwa, menjernihkan akhlak dan
batin.
Itulah beberapa fungsi Al-quran yang perlu kamu ketahui. Al-quran adalah kitab bagi
orang Islam, yang didalamnya berisi berbagai penjelasan mengenai hukum dan
tatacara yang Islam ajarkan untuk menjalani kehidupan di dunia.
Al-quran juga mengandung banyak ilmu sejarah dari masa terbentuknya manusia
hingga perjuangan Nabi Muhammad SAW.
lebih luas dari ruang lingkup agama Nasrani yang hanya mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan, agama Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan,
tetapi juga hubungan manusia dengan manusia dalam masyarakat termasuk dengan
diri sendiri dan alam sekitarnya yang kita kenal dengan lingkungan hidup.
Memahami ajaran Islam dengan sebaik-baiknya, merupakan komitmen umat Islam
terhadap Islam. Setiap muslim dan muslimah mempunyai komitmen terhadap Islam,
intinya terdapat dalam Alquran surat al-‘Asr. Artinya lebih kurang: ”Demi waktu.
Sesungguhnya manusia senantiasa berada dalam kerugian. Kecuali, orang-orang yang
beriman dan beramal saleh, saling nasihat-menasihati tentang kebenaran dan saling
berwasiat dengan kesabaran”.
Berpangkal tolak dari surat al-‘Asr, ada lima komitmen atau keterikatan seorang
muslim dan muslimah terhadap Islam. Komitmen itu adalah:
1. Menyakini, mengimani kebenaran agama Islam seyakin-yakinnya.
2. Mempelajari, mengilmui ajaran Islam secara baik dan benar.
3. Mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
4. Mendakwahkan, menyebarkan ajaran Islam secara bijaksana disertai argumentasi
yang meyakinkan dengan bahasa yang baik, dan
5. Sabar dalam berislam, dalam menyakini, mempelajari, mengamalkan dan
mendakwahkan agama Islam, agama yang diridhai Allah, agama yang kita peluk
bersama, agama yang menyelamatkan kehidupan kita di dunia ini dan membahagiakan
hidup kita di akhirat kelak.
mengajarkan agama budaya adalah filsuf atau pemimpin kerohanian atau pendiri
agama itu sendiri.
3. Agama wahyu mempunyai kitab suci yang berisi himpunan wahyu yang
diturunkan Allah. Wahyu yang ada dalam kitab suci itu tidak boleh berubah atau
diubah. Agama budaya tidak mempunyai kitab suci. Agama budaya yang telah
berperadaban mungkin mempunyai kitab suci, namun isinya dapat berubah karena
perubahan filsafat agama atau kesadaran agama masyarakatnya.
4. Ajaran agama wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah Yang Maha Benar,
Maha Mengetahui segala-galanya. Karena itu pula kebenarannya tidak terikat pada
ruang dan waktu. Sedangkan ajaran agama budaya kebenarannya relatif, terikat pada
ruang dan waktu tertentu.
5. Sistem hubungan manusia dengan Allah, dalam agama wahyu, ditentukan oleh
Allah sendiri dengan penjelasan lebih lanjut oleh Rasulullah. Sistem hubungan ini
tetap tidak berubah bagaimanapun dahsyatnya perubahan karena perkembangan
budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Sistem hubungan manusia dengan Tuhan
dalam agama budaya berasal dari akal berdasarkan kepercayaan dan pengetahuan serta
pengalaman manusia yang senatiasa berubah atau bertambah.
6. Konsep ketuhanan agama wahyu ialah monoteisme (paham yang mempercayai
hanya satu Tuhan) murni sebagaimana yang disebutkan dalam ajaran agama langit itu.
Konsep ketuhanan agama budaya, karena disusun oleh akal manusia, berkembang
sesuai dengan perkembangan akal manusia mulai dari dinamisme (kepercayaan bahwa
segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yang dapat mempengaruhi
keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup) sampai
kepada monoteisme tidak murni atau monoteisme terbatas.
7. Dasar-dasar ajaran agama wahyu bersifat mutlak, berlaku bagi seluruh umat
manusia. Sedangkan dasar-dasar agama budaya bersifat relatif karena ditujukan
kepada manusia dalam masyarakat tertentu yang belum tentu sesuai dengan
masyarakat lain.
8. Sistem nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaraskan dengan
ukuran dan hakikat kemanusiaan. Yang bernilai baik diwajibkan agar manusia
memperoleh keselamatan dan kebahagian. Yang bernilai buruk dilarang atau
diharamkan-Nya untuk mencegah kecelakaan dan penderitaan manusia di dunia ini
dan di akhirat kelak. Nilai-nilai agama budaya ditentukan oleh manusia sesuai dengan
cita-cita, pengalaman serta penghayatan masyarakat yang menganutnya. Nilai-nilai itu
mungkin sesuai untuk suatu masyarakat pada suatu masa tertentu, mungkin juga harus
diubah lagi di suatu masyarakat pada masa lain.
9. Agama wahyu menyebut sesuatu tentang alam yang kemudian dibuktikan
kebenaranya oleh ilmu pengetahuan (sains) modern. Demikian juga dengan peristiwa-
peristiwa yang telah berlalu dibuktikan kebenarannya oleh sejarah, sedangkan ramalan
tentang peristiwa yang akan datang kebenaranya akan dibuktikan oleh pengalaman
7
manusia. Hal-hal yang disebutkan agama budaya tentang alam sering dibuktikan
kekeliruan oleh sains. Demikian pula pemberitaannya tentang peristiwa-peristiwa
sejarah. Sedang ramalan-ramalannya tentang peristiwa-peristiwa yang akan datang
sering tidak sesuai dengan pengalaman manusia.
10. Melalui agama wahyu, Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan, dan
peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil, yaitu manusia sempurna,
manusia baik yang bersih dari noda dan dosa. Pembentukan manusia menurut agama
budaya disandarkan pada pengalaman dan penghayatan masyarakat penganutnya yang
belum tentu diakui oleh masyarakat lain yang berbeda cita-cita, pengalaman dan
penghayatannya.
Analanis dan kesimpulan para orientalis, kecuali karya yang diakui dan diberi catatan
pembenarannya oleh sarjana muslim, sebaiknya dihindari oleh orang yang baru belajar
Islam,, terutama tulisan para orientalis sebelum perang dunia kedua, untuk mencegah
kesalahpahaman. Orientalis adalah orang barat yang khusus mempelajari Islam,
budaya, bahasa-bahasa timur untuk tujuan-tujuan tertentu yang berubah dari masa ke
masa.
Keempat, dihubungkan dengan berbagai persoalan asasi yang dihadapi manusia
dalam masyarakat dan dilihat relasi serta relevansinya dengan persoalan-persoalana
politik, economi, sosial, budaya sepanjang sejarah manusia terutama sejarah umat
Islam.
Kelima, memahami Islam dengan bantuan ilmu-ilmu pengetahuan yang
berkembang sampai sekarang, seperti ilmu alamiah, ilmu-ilmu sosial dan budaya,
serta ilmu-ilmu kemanusiaan. Ketiga bidang ilmu ini besarta cabang dan rantingnya
merupakan ilmu-ilmu bantu dalam mengkaji dand memahami Islam.
Keenam, tidak menyamakan Islam dengan umat Islam, terutama dengan keadaan
umat Islam pada suatu masa di suatu tempat. Penjajahan Barat yang melanda umat
Islam selama berabad-abad telah menyebabkan umat Islam berada dalam keadaan
lemah, miskin, terbelakang. Terpecah-pecah dalam berbagai firqah atau kelompok-
kelompok, terlepas atau segaja dilepaskan dari ajaran agamanya. Keadaan seperti ini
sering menyebabkan para ahli ilmu-ilmu sosial terutama, menarik kesimpulan yang
tidak benar dan tidak dipertanggungjawabkan tentang Islam. Dengan melihat
kenyataan keadaan umat Islam di suatu tempat pada suatu masa demikian halnya,
mereka lalu menarik kesimpulan bahwa demikian pulalah agama dan ajaran Islam.
Ketujuh, pelajarilah Islam dengan metode yang selaras dengan agama dan ajaran
Islam. Beberapa sarjana muslim telah mengemukakan pendapatnya mengenai
berbagai metode yang sesuai dengan agama dan ajaran Islam. Menurut Ali Syari’ati,
orang tidak dapat memilih hanya satu metode tunggal dari sekian banyak metode yang
dapat dipergunakan, karena Islam bukan agama satu dimensi saja. Untuk mempelajari
Islam yang banyak dimensinya itu, selain dari metode filosofis orang harus
mempergunakan juga metode-metode yang terdapat dalama ilmu-ilmu manusia
dewasa ini. Ia menyebut metode sejarah dan sosiologi, dua metode dalam bidang studi
dan spesialisiasinya. Soal-soal yang bersifat kosmologis dan berkaitan dengan ilmu-
ilmu alam serta gejala-gejala alam, harus dipelajari dan dipahami menurut metode
ilmu-ilmu alam. Dll.
sini ialah pengakuan tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa. Di samping ini menjadi
dasar pula soal kerasulan, wahyu, kitab suci, yaitu al-Qur’an, soal ajaran yang dibawa
nabi Muhammad, yaitu soal mukmin dan muslim, soal orang yang tidak percaya
kepada ajaran-ajaran itu yakni orang kafir dan musyrik, hubungan makhluk, terutama
manusia dengan pencipta, soal akhir hidup manusia yaitu syurga dan neraka dan lain
sebagainya.
Semua soal ini dibahas oleh ilmu tauhid atau ilmu kalam yang dalam istilah baratnya
disebut teologi. Aspek teologi merupakan aspek yang penting sebagai dasar Islam.
Salah satu ajaran dasar lain dalam ajaran agama Islam ialah aha manusia yang
tersusun dari badan dan roh itu berasal dari Tuhan, dan kembali kepada Tuhan. Tuhan
adalah suci dan roh yang dating dari Tuhan juga suci dan akan dapat kembali ke
tempat asalnya di sini Tuhan, kalau ia tetap suci. Kalau ia menjadi kotor dengan
masuknya kedalaman tubuh manusia yang bersifat materi itu, ia tak akan kembali ke
tempat asalnya.
Selanjutnya Islam berpendapat bahwa hidup manusia di dunia ini tidak bias terlepas
dari hidup manusia di akhirat, bahkan lebih dari itu corak hidupnya manusia di dunia
ini menentukan corak hidupnya di akhirat kelak. Kebahagiaan di akhirat bergantung
pada hidup baik di dunia. Hidup baik menghendaki, masyarakat manusia yang teratur.
Oleh sebab itu Islam mengandung peraturan-peraturan tentang kehidupan masyarakat
manusia. Demikianlah terdapat peraturan-peraturan mengenai hidup kekeluargaan
(perkawinan, perceraian, waris, dan lain-lain). Tentang hidup hidup ekonomi dalam
bentuk jual beli, sewa menyewa, pinjam meminjam perserikatan dan lain-lain tentang
kehidupan kenegaraan, tentang kejahatan (pidana), tentang hubungan Islam dan bukan
Islam, tentang orang kaya dengan orang miskin dan sebagainya. Semua ini di bahas
dalam lapangan hukum Islam dalam istilah islamnya di sebut ilmu fikih. Fikih
memberikan gambaran tentang aspek hukum dan Islam.
Lebih lanjut lagi Islam mengajarkan bahwa Tuhan adalah pencipta semesta alam. Oleh
karena itu perlu di bahas arti penciptaan, materi yang diciptakan, hakekat roh,
kejadian alam, hakekat aqal, hakekat wujud, arti qidam (tidak bermula) dan lain-lain.
Pemikiran dan pembahasan dalam hal-hal ini dilakukan oleh akal. Maka timbullah
persoalan akal dan wahyu serta falsafat dan agama ini semua di bahas oleh falsafat
dalam Islam.
Jadi Islam, berlainan dengan apa yang umum di ketahui, bukan hanya mempunyai
satu-dua aspek, akan tetapi mempunyai beberapa aspek, Islam sebenarnya mempunyai
aspek teologi, aspek ibadat, aspek moral, aspek mistisisme, aspek filsafat, aspek
sejarah, aspek kebudayaan dan lain-lain sebagainya.
Dalam pada itu aspek teologi tidak hanya mempunyai satu aliran tetapi berbagai
aliran: ada aliran yang bercorak liberal, yaitu aliran yang banyak memakai kekuatan
akal di samping kepercayaan kepada wahyu dan ada pula yang bersifat tradisional,
yaitu aliran yang sedikit memakai akal dan banyak memakai atau bergantung pada
12
wahyu. Di antara kedua aliran ini terdapat pula aliran-aliran yang tidak terlalu liberal,
tetapi tidak pula tradisional. Dalam aspek hokum demikian pula terdapat bukan hanya
satu mazhab, tetapi berbagai mazhab dan yang diakui sekarang hanya empat mazhab
yaitu: Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali.
3. Tali kekang dari pada ucapan dan perilaku (yang keji dan biadab).
C. Tujuan Agama Islam Dalam Kehidupan Manusia
Salah satu syarat kehidupan manusia yang teramat penting adalah keyakinan, yang
oleh sebagaian orang dianggap menjelma sebagai agama. Agama ini bertujuan untuk
mencapai kedamaian rohani dan kesejahteraan jasmani. Dan untuk mencapai kedua ini
harus diikuti dengan syarat yaitu percaya dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa selalu merasa dilindungi
oleh tuhan dalam suasana, keadaan yang bagaimanapun mereka tidak merasa takut.
Tuhan tidak akan mengizinkan, mengingat kebutuhan manusia akan rasa aman itulah
yang menjadi pokok atau pangkal utama bagi manusia untuk mempercayai/Tuhan dan
perlunya hidup beragama.
Setiap orang yang percaya akan kebesaran Tuhan yang menciptakan alam semesta ini
mereka akan selalu memuja atas rahmat-Nya. Setiap daerah, setiap agama dan setiap
agama mempunyai cara-cara tersendiri untuk mendekatkan diri dan memuja kepada
Tuhan. Misalnya, seperti Bali, yang mana sebagian penduduk memeluk agama hindu-
dharma. Mereka mempunyai cara tersendiri di dalam melakukan pemujaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Mereka memuja Tuhan dengan memakai sesajen yang berisi
berbagai macam buah-buahan dan kembang yang berwarna-warni, yang semanya
ditujukan untuk memuja tuhan. Begitu pula halnya dengan daerah-daerah lain seperti:
Jawa, Madura, Kalimantan, Sumatera dan lain sebagainya semua mempunyai cara-
cara tersendiri untuk mendekatkan diri dan memuja Tuhan sesuai dengan agamanya
masing-masing. Meskipun caranya berbeda-beda, akan tetapi tujuannya sama yaitu
Tuhan Yang Maha Kuasa sang pencipta alam dunia ini.
Kapanpun dan di manapun kita berada, kalau kita senantiasa mengingat_Nya,
meskipun dalam keadaan bahaya kita pasti bias untuk mengatasinya. Kita bisa
menyelesaikan segala sesuatu dengan penuh keenangan dan bijaksana. Dan untuk
mencapai semua ini cukup kita dengan melakukan ibadat, sembahyang maupun
dengan doa-doa yang semuanya bertujan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Yang jelas dan yang paling dapat diterima adalah bagi agama monoteisme,
yakni Tuhan yang bersifat Ar-Rahman Ar-Rahim, yaitu Tuhan yang menyayangi dan
menentramkan. Tuhan yang memenuhi jiwa manusia. Manusia dengan jalannya
sendiri-sendiri selalu berusaha untuk mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha
Esa. Kita tidak tahu dimana tuhan itu berada, dan bagaimana bentuknya, rasaNya,
bauNya. Kita tahu itu tahu itu semua. Tetapi yang jelas tuhan itu ada, dan kita
mempercayainya.
Karena tanpa adanya Tuhan, kehidupan ini, beserta segala isi dunia ini tidak akan
ada. Dengan percaya kepada-Nya, dan selalu mengingat_Nya, maka kita akan bias
tenang dan tenteram dalam menghadapi segala hal.[5]
Adapun yang tujuan agama Islam terhadap kehidupan manusia adalah:[6]
1. Penyelamat manusia baik di dunia maupun di akhirat
14
kehilangan harta kekayaannya yang akan habis atau dicuri oleh orang lain, orang yang
miskin apalagi, selalu merasa kurang bahkan cenderung tidak mensyukuri hidup.
Lain halnya dengan orang yang beriman, orang kaya yang beriman tebal tidak akan
gelisah memikirkan harta kekayaannya. Dalam ajaran Islam harta kekayaan itu
merupakan titipan Allah yang didalamnya terdapat hak orang-orang miskin dan anak
yatim piatu. Bahkan sewaktu-waktu bisa diambil oleh yang maha berkehendak, tidak
mungkin gelisah.
Begitu juga dengan orang yang miskin yang beriman, batinnya akan selalu tentram
karena setiap yang terjadi dalam hidupnya merupakan ketetapan Allah dan yang
membedakan derajat manusia dimata Allah bukanlah hartanya melainkan keimanan
dan ketakwaannya.
d. Pengendali Moral
Setiap manusia yang beragama yang beriman akan menjalankan setiap ajaran
agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam, akhlak amat sangat diperhatikan dan di
junjung tinggi dalam Islam. Pelajaran moral dalam Islam sangatlah tinggi, dalam
Islam diajarkan untuk menghormati orang lain, akan tetapi sama sekali tidak
diperintah untuk meminta dihormati.
Islam mengatur hubungan orang tua dan anak dengan begitu indah. Dalam Al-Qur’an
ada ayat yang berbunyi: “dan jangan kau ucapkan kepada kedua (orang tuamu) uf!!”
Tidak ada ayat yang memerintahkan kepada manusia (orang tua) untuk minta
dihormati kepada anak.
Selain itu Islam juga mengatur semua hal yang berkaitan dengan moral, mulai dari
berpakaian, berperilaku, bertutur kata hubungan manusia dengan manusia lain
(hablum minannas/hubungan sosial). Termasuk di dalamnya harus jujur, jika seorang
berkata bohong maka dia akan disiksa oleh api neraka. Ini hanya contoh kecil
peraturan Islam yang berkaitan dengan moral. Masih banyak lagi aturan Islam yang
berkaitan dengan tatanan perilaku moral yang baik, namun tidak dapat sepenuhnya
dituliskan disini.
Abdullah yang memiliki silsilah dan keturunan yang jelas. Beliau dilahirkan di mekah
tahun 571 masehi dan mendapat wahyu yang pertama kali ketika beliau berusia 40
tahun. Isi kitab Al-Quran semuanya firman Allah yang disampaikan dengan bahasa
arab salah satu bahasa yang telah, sedang dan akan digunakan manusia sepanang
masa. Ajaran Isalam berlaku Universal untuk segala tempat dan bangsa serta berlaku
abadi sepanjang masa sebagaimana diungkapkan AL-Quran surat AL-Ambyaa.
(21):107 yang artimya:
Dan tidaklah kami menggutus kamu, melainkan untuk (menjadi )rahmat bagi semesta
alam.
Ayat ini megisyaratkan bahwa ajaran yang diturunkan kepada Nabi Muhamad(Islam)
ditujukan untuk semua manusia pada semua tempat dan waktu
.
2.Islam Agama Universal
Agama Islam sering dipandang secara sempit sebagai agama dogma dan berisi ibadah
ritual saja. Padahal aspek ruitual hanya sebagaian saja dan komponen ajaran Islam,
karena ajaranya berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan manusia yang sekaligus
memberikan nilai-nilai esensial terhadap semmua aspek tersebut.
Islam diturunkan untuk menata kehidupan manusia di dunia, sedangkan akhirat adalah
hasil dari kehidupan dunia Islam menunjukkan jalan dan arah yang ditempuh untuk
mencapai kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat
3. Islam Agama Rahmat Lil Alamin
Islam diturunkan kepada manusia berfungsi sebagai rahmad namun nilai rahmat
tersebut akan berpengaruh kepada manusian yang melaksanaakan ajaran agamanya
secara totalitas sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqrah ayat 208
yang artinya:
Hai orang-orang beriman, masuklah kamu kedalam Islam seluruhnya, dan jaganlah
kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu.