Anda di halaman 1dari 9

LEAN PROCESS OF ZERO WASTE MANAGEMENT WITH DYNAMIC

SYSTEM AND COST-BENEFIT ANALYSIS IN BANDUNG CITY

Abstract

The increase in household waste generation and the limited land of the Final
Disposal Site (TPA) are problems from year to year in Bandung City. The land
capacity in the Sarimukti TPA decreases every year. In contrast, waste generation
increases. This research was conducted to improve the current management of
household waste by converting temporary disposal sites into integrated waste
processing sites so that waste does not need to be transported back to the final
disposal site. Besides that, it changes people's behaviour using the 5S concepts.
Namely Seiri (Concise), Seiton (Neat), Seiso (Clean), Seiketsu (Treat), and
Shitsuke (Diligent), to reach zero waste gradually. Babakan Village in Cirebon
Regency was used as a sample because it is a pilot project for applying zero-waste
technology that Prof. Dr Zaenal Abidin has carried out. With a dynamic system
approach and cost-benefit analysis, zero-waste technology can be applied in the city
of Bandung as described in the lean canvas business model. The study results show
that with the presence of this functionary, waste generation in the TPA can be
reduced by 49% per year. Based on the three scenarios used to obtain the results,
with the pessimistic scenario, the city of Bandung has not reached zero waste in the
fifth year. The most likely scenario in the fifth year has reached zero waste
condition, and the optimistic scenario in the fourth year has reached zero waste
condition. The value of the Benefit-Cost Ratio (BCR) for each scenario is 0.660,
0.767, and 1.172. However, zero waste conditions will not be achieved if people are
unaware of processing waste into valuable products. Nevertheless, with the
implementation of the 5S concept, it is hoped to change people's behaviour to
process waste. The research output is the preparation of the Business Model Canvas
so that the resulting performance is more optimal than before.
Keywords: Dynamic Systems, Cost-Benefit Analysis, Zero Waste Management,
Lean Operations, Business Model Canvas.
Bahasa Indonesia Abstrak :
Meningkatnya timbulan sampah rumah tangga sebesar 5,9% pertahun dan
terbatasnya lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi permasalahan dari
tahun ke tahun di Kota Bandung. Kapasitas lahan di TPA Sarimukti setiap tahun
semakin berkurang sehingga timbulan semakin meningkat. Penelitian ini dilakukan
untuk meningkatkan pengelolaan sampah rumah tangga saat ini dengan mengubah
tempat pembuangan sementara menjadi tempat pengolahan sampah terpadu
sehingga sampah tidak perlu diangkut kembali ke tempat pembuangan akhir.
Disamping itu mengubah perilaku masyarakat dengan menggunakan konsep 5S
yaitu Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Bersih), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke
(Rajin), untuk mencapai zero waste secara bertahap. Desa Babakan di Kabupaten
Cirebon dijadikan sebagai sampel karena merupakan pilot project penerapan
teknologi zero waste yang telah dilakukan oleh Prof. Dr. Zaenal Abidin. Dengan

1
pendekatan sistem dinamis dan analisis biaya-manfaat, teknologi zero-waste dapat
diterapkan di kota Bandung seperti yang digambarkan dalam model bisnis lean
canvas. Hasil kajian menunjukkan bahwa dengan adanya alih fungsi tersebut,
timbulan sampah di TPA dapat berkurang sebesar 49% per tahun. Berdasarkan
ketiga skenario yang digunakan untuk memperoleh hasil, dengan skenario pesimis,
Kota Bandung belum mencapai zero waste pada tahun kelima. Skenario
kemungkinan besar pada tahun kelima telah mencapai kondisi zero waste, dan
skenario optimis pada tahun keempat telah mencapai kondisi zero waste. Nilai
Benefit-Cost Ratio (BCR) untuk masing-masing skenario adalah 0,660, 0,767, dan
1,172. Namun, kondisi zero waste tidak akan tercapai bila masyarakat tidak sadar
bahwa mengolah sampah dapat menjadi produk yang bernilai. Namun demikian,
dengan penerapan konsep 5S diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat
dalam mengolah sampah. Luaran penelitian adalah penyusunan Lean Business
Model Canvas sehingga kinerja yang dihasilkan lebih optimal dari sebelumnya

INTRODUCTION

Dalam beberapa tahun terakhir, telah banyak penelitian terkait pengelolaan


sampah. Pengelolaan Sampah di dunia sedang bergeser dari TPA tradisional dan
daur ulang sampah kota serta industri menuju strategi pengelolaan sampah terpadu.
Pengelolaan sampah terpadu ini diharapkan mampu mencapai target zero waste dan
pengalihan 100% dari tempat pembuangan sampah tradisional untuk mendukung
program ekonomi sirkuler yang dapat bermanfaat bagi masyarakat (Silva et al.
2017). Seperti yang dilakukan oleh Jepang dalam mengolah sampahnya dengan
membagi menjadi tiga tahapan dasar, yaitu pertama melakukan identifikasi jenis
sampah, kedua mengklasifikasikan sampah berdasarkan jenisnya, ketiga
melakukan pengolahan sampah di TPA terpadu. Pemerintah Jepang telah berhasil
menerapkan daur ulang sampah dengan regulasi yang ketat melalui sistem daur
terpadu untuk setiap produk; Daur ulang diwajibkan oleh produsen dan distributor,
dan konsumen harus membayar biaya daur ulang, termasuk biaya pembuangan
peralatan rumah tangga dan mobil bekas (Rahim, 2020). Dengan konsep serupa,
Singapura berhasil menekan produksi sampah pada tahun 2019 sebesar 6% dari
tahun sebelumnya. Sementara itu negara Uni Eropa dan Amerika Serikat dalam
strategi pengelolaan sampahnya menerapkan konsep Daur ulang dan Re-Use untuk
mencapat target zero waste dan mendukung program ekonomi sirkuler. Proses daur

2
ulang yang dilakukan mencapai 48%, sementara 29% diolah menjadi energi, dan
sisanya dibuang ke tempat pembuangan akhir terpadu sebesar 23%, sampai saat ini
Jerman merupakan negara yang paling sukses dalam menerapkan strategi
penanganan sampah berkelanjutan, 70% sampah berhasil di daur ulang dan sisanya
diolah menjadi sumber energi sehingga tidak ada sampah yang dibuang ke tempat
pembuagnan umum. Ini menunjukkan bahwa di negara Uni Eropa sampah sudah
dikelola secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penerapan strategi ini dapat
menekan laju sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (Sistem Landfil),
beberapa negara Uni Eropa telah sukses dalam penerapannya seperti Austria,
Jerman, Swedia, Belgia, Denmark, Luxembur, Norwegia, serta Finlandia adalah
negara yang sangat signifikan penurunannya, Landfili pada tahan 2006 sekitar
57,85% berhasil ditekan menjadi 0,92% pada tahun 2017. Sehingga banyak negara
sudah tidak menggunakan sistem landfill karena mereka memaksimalkan daur
ulang dan mengubah sampah menjadi energi untuk mencapai kondisi zero waste
dan ekonmi sirkuler (Rahim, 2020).

Tantangan utama dalam pengelolaan limbah padat di negara berkembang


adalah memberi manfaat bagi masyarakat secara sosial, ekonomis, dan ramah
lingkungan, yang khususnya sulit dilakukan di masyarakat ekonomi berkembang
(Zohoori dan Ghani 2017; Fuss et al. 2018). Pandangan ekonomi baru ini
membutuhkan pengembangan dan rencana baru untuk mendorong pengelolaan zero
waste, desain produk, penggunaan kembali, dan produksi ulang, mengurangi
dampak lingkungan, dan mencapai target "zero waste ke tempat pembuangan akhir"
Upaya di seluruh dunia untuk Zero Waste dan Zero Carbon Waste atau Waste-To-
Energy dan Sistem Sampah Cerdas biasanya digariskan sebagai jalur untuk
mencapai kerangka kerja MSWM yang lebih Berkelanjutan (Fuss et al. 2018).

(Minghua et al. 2009) menemukan bahwa peningkatan timbulan sampah


berbanding lurus dengan peningkatan populasi suatu daerah. Di Indonesia
peningkatan penduduk yang terjadi setiap tahun berbanding lurus dengan
peningkatan sampah selama tahun 2015 – 2020 sebesar 5,9% menjadi 67,8 juta ton
(Figure I), sebanyak 66% berasal dari rumah tangga (Kementerian Lingkungan

3
Hidup dan Kehutanan, 2020; Damanhuri & Kojima, 2020; Klemeš et al., 2020).
Sementara itu peningkatan sampah rumah tangga juga terjadi di Kota Bandung
sebesar 20% karena adanya Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) (Damanhuri
& Kojima, 2020). Disamping itu Kota Bandung tidak memiliki Tempat
Pembuangan Akhir yang memadai, sehingga banyak sampah yang dibuang ke
sungai, menumpuk di pinggir jalan dan menimbulkan pencemaran lingkungan. Hal
ini berdampak pada terhambatnya optimalisasi layanan sampah kota karena kondisi
infrastruktur yang buruk Kondisi ini menyebabkan kekurangan pengumpul sampah
kota, kondisi infrastruktur yang buruk (Zohoori dan Ghani 2017).

Jumlah timbulah sampah (Juta Ton)


70 67.8
66.5 67.1
68 65.8
65.2
66 64.4
64
62
2015 2016 2017 2018 2019 2020

Figure 1. Total Waste Generation


Source : (Pojok Iklim, 2018)

Proses Open Dumping membutuhkan lahan yang sangat luas dengan tingkat
penggunaan lahan mencapai 57% sehingga dianggap boros karena akan memakan
lahan yang sangat luas. Selain itu, pemanfaatan lahan dengan ide Open Dumping
dan Sanitary Landfill hanya 3 tahun. Menggunakan cara ini hanya akan membuat
sampah terus menumpuk tanpa ada manfaat ekonomi yang dihasilkan. Sementara
itu, dengan inovasi MBT (Mass Biological Technology), dapat memperluas
keberadaan kotoran, yaitu sekitar 25 tahun. Dengan menggunakan metode ini dapat
menghasilkan bahan bakar alternatif dari 1 Kg sampah yang dihasilkan menjadi
0,38 Kg bahan bakar alternatif (Indirawati. 2020).

Berbeda dengan zero waste management, kehidupan tanah tetap lestari.


Limbah yang diolah berupa bahan bakar minyak, media tanam, pengawet kayu,
pestisida organik, pupuk cair khusus, konsentrasi organik cair tertentu, kompos zero
waste management. Setiap 1 kg sampah bisa bernilai Rp. 800.000 dan juga dapat

4
meningkatkan pendapatan di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan (Abidin,
2020).

Ekonomi sirkular dapat menjawab respons untuk pengembangan lebih


lanjut latihan pengelolaan limbah padat saat ini di seluruh dunia sejak pedoman
penilaian nilai limbah dan dukungan penggunaan kembali menciptakan ekonomi
(Ferronato et al. 2019). Hal ini dapat diterapkan tanpa batas waktu dan tergantung
pada perbedaan struktur, ekonomi, dan kondisi sosial di masing-masing daerah.
Konsep zero waste adalah semua sumber sampah dibuang sampai tidak ada sampah
lagi, dengan menggunakan metode 3R yaitu Reduce, Reuse, Recycle. Konsep dan
metode ini masih menimbulkan sampah di tempat pembuangan akhir.

Metode 3R baru yaitu Reuse, Recycle, Recovery, dapat memaknai zero


waste sebagai setiap limbah yang dihasilkan yang akan memberikan manfaat nilai
ekonomi bagi masyarakat dan mendukung teknologi masaro (Abidin et al., 2020).
Dapat menekan laju pertumbuhan sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan
Akhir (TPA).

Kebaruan utama dalam penelitian ini adalah yang pertama mengkaji


penerapan Zero Waste Management di Kota Bandung dalam rangka mewujudkan
lean waste processing dan perubahan perilaku masyarakat dalam penanganan
sampah menggunakan simulasi sistem dinamis dengan bantuan cost-benefit
analysis untuk menggambarkan kelayakan metode Zero Waste Management.
Tinjauan pustaka menemukan penelitian menggunakan metode Zero Waste
Management dalam pengelolaan sampah (Abidin et al., 2020). (Yuan et al., 2011)
meneliti penerapan metode pengolahan sampah sanitary landfill menggunakan
simulasi sistem dinamis dan analisis biaya-manfaat. (Chaerul & Rahayu, 2019)
mempelajari kelayakan metode pengolahan sampah menggunakan analisis biaya-
manfaat. Belum ada penelitian sebelumnya yang secara eksplisit membahas
penerapan metode Zero Waste Management di Kota Bandung menggunakan
simulasi dinamik sistem dan analisis biaya-manfaat untuk mencapai lean waste
processing.

5
Sehingga tujuan penelitian adalah sebagai berikut, pertama, untuk
mengetahui dampak dari pengolahan sampah rumah tangga yang saat ini dilakukan
di Kota Bandung. Kedua, Mengetahui lean operation dari pengolahan Zero Waste
Management rumah tangga di Kota Bandung dan ketiga, Mengetahui simulasi dari
pengolahan Zero Waste Management rumah tangga menggunakan System
dynamics di Kota Bandung, keempat, Mengetahui total biaya dan total manfaat
yang dibutuhkan dari pengolahan Zero Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Berbasis Sistem Dinamika Menggunakan Analisis Biaya-Manfaat di Kota
Bandung, Kelima. Mengetahui model bisnis lean canvas baru untuk pengelolaan
Zero Waste Management rumah tangga di Kota Bandung.

6
REFERENCE

Abidin AZ, Choliq NS, Yemensia EV, Hastuti R. 2020. Study on Environmental
Health Aspect of Plastic Refinery in MASARO Cirebon Unit in Indonesia.
Proc 2020 4th Int Conf Green Energy Appl ICGEA 2020.:116–120.
doi:10.1109/ICGEA49367.2020.239716.
alfiyati. 2008. Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) sebagai
Metode pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. J Keperawatan Indones.
12(1):58–62.
Assauri S. 2008. Manajemen Produksi Dan Operasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Ayub. 2021. MODEL DINAMIS KETAHANAN PANGAN UNTUK
MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN: STUDI KASUS DI
KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Institut
Pertanian Bogor.
BPS Kota Bandung. 2020. Kota bandung Dalam Angka. Badan Pus Stat Kota
Bandung.:1–392.
Chaerul M, Rahayu SA. 2019. Cost-benefit Analysis dalam Pengembangan
Fasilitas Pengolahan Sampah: Studi Kasus Kota Pekanbaru. J Pengelolaan
Sumberd Alam dan Lingkung (Journal Nat Resour Environ Manag. 9(3):710–
722. doi:10.29244/jpsl.9.3.710-722.
Dobraja K, Barisa A, Rosa M. 2016. Cost-benefit Analysis of Integrated Approach
of Waste and Energy Management. Energy Procedia. 95:104–111.
doi:10.1016/j.egypro.2016.09.030.
DPKM-UGM TY. 2020. Dampak Awal Pandemik COVID-19 terhadap UMKM. J
Chem Inf Model. 53(9):1689–1699.
Epstein E. 2011. Facilities Planning.
Ghezzi A, Cavallo A. 2018. Agile Business Model Innovation in Digital
Entrepreneurship: Lean Startup Approaches. J Bus Res.
doi:https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2018.06.013.
Heizer J, Render B. 2016. Manajemen Operasi : Manajemen Keberlangsungan dan
Rantai Pasokan. Jakarta: Salemba Empat.
Indirawaty NS. 2020. PERANCANGAN BISNIS PROSES RE-ENGINEERING
DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA MENJADI
SUMBER ENERGI TERBARUKAN (Study Kasus di Jawa Barat).
Kollikkathara N, Feng H, Yu D. 2010. A system dynamic modeling approach for
evaluating municipal solid waste generation, landfill capacity, and related
cost management issues. Waste Manag. 30(11):2194–2203.

7
doi:10.1016/j.wasman.2010.05.012.
http://dx.doi.org/10.1016/j.wasman.2010.05.012.
Maurya A. 2012. Running Lean: Iterate from Plan A to a Plan That Works. O'Reilly
Media.
Nguyen T, Cook S, Ireland V. 2017. Application of System dynamic s to Evaluate
the Social and Economic Benefits of Infrastructure Projects.
doi:10.3390/systems5020029.
Osada T. 1995. Sikap Kerja 5S. Cetakan ke. Jakarta: PPM.
Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung. 2020. Data Rata-rata Produksi
Sampah di Kota Bandung.
http://data.bandung.go.id/beta/index.php/portal/detail_data/95bcdbc2-6f0b-
4bf0-8958-87ebe946cf77.
Pietzsch N, Ribeiro JLD, de Medeiros JF. 2017. Benefits, challenges and critical
factors of success for Zero Waste: A systematic literature review. Waste
Manag. 67:324–353. doi:10.1016/j.wasman.2017.05.004.
Planellas M, Muni A. 2019. Scenario Analysis. Strategy Decis.:76–79.
doi:10.1017/9781108665797.013.
Pojok Iklim. 2018. Pengelolaan Sampah dan Perubahan Iklim.
http://simlit.puspijak.org/Newface/detailPub/other/119.
Popli K, Sudibya GL, Kim S. 2017. A Review of Solid Waste Management using
System dynamic s Modeling. J Environ Sci Int. 26(10):1185–1200.
doi:10.5322/jesi.2017.26.10.1185.
Rahmiyati AL, Abdillah AD, Susilowati S, Anggaraini D. 2019. Cost-benefit
Analysis (CBA) Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Susu Pada
Karyawan di PT. Trisula Textile Industries Tbk Cimahi Tahun 2018. J Ekon
Kesehat Indones. 3(1):125–134. doi:10.7454/eki.v3i1.2740.
Rejeki S. 2015. Sanitas, Hygiene, dan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3).
Bandung: Rekayasa Sains.
Ricci M. 2014. Zero Waste Planning at the University of Illinois at Urbana-
Champaign.
Sampeliling S, Sitorus SRP, Nurisyah S, Pramudya B. 2012. STUDI KASUS DI
DKI JAKARTA Sustainable Urban Agriculture Development Policy : A Case
Study in Jakarta memegang peran penting di dalam menyejahterakan
masyarakat . Revitalisasi sektor pertanian pada usaha tani intensif atau
moderen . Kegiatan masyarakat ta. Anal Kebijak Pertan. 10(3):257–267.
Susanti EY, Adhi DS, Manar DG. 2016. Analisis Faktor Penghambat Penerapan
Kebijakan Sanitary Landfill di TPA Jatibarang Semarang Sesuai Dengan
Undang - Undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. :13.

8
Swink M, Melnyk SA, Cooper MB, Hartley JL. 2011. Managing Operations:
Across the Supply Chain Index.
Yuan HP, Shen LY, Hao JJL, Lu WS. 2011. A model for cost-benefit analysis of
construction and demolition waste management throughout the waste chain.
Resour Conserv Recycl. 55(6):604–612. doi:10.1016/j.resconrec.2010.06.004

Anda mungkin juga menyukai