Anda di halaman 1dari 25

Anggota Kelompok 1

Ismail Maulana Akmal Hamdi Satrifo


120410190025 120410190002

Muhammad Aliamza Annahl Ghazi Faza Razaka


120410190042 120410180049

Ismail Novio Dyfa Pratama


120410190019 120410190045
Jumlah BAZ , LAZ dan Perizinan LAZ

Gambar A

Gambar B

Sumber : Baznas (2020)


Definisi dan Fenomena

Pengertian

Menurut Ahli Hertanto Widodo dan Teten Kustiawan


manajemen keuangan dalam organisasi pengelola zakat adalah perencanaan, pengelolaan,dan pengendalian
dana untuk memenuhi ketentuan syariah dan pembatasan dari donatur serta terwujudnya efisiensi dan
efektifitas dana

Landasan Hukum

Dalam Hukum Islam terdapat Pada Surat At-Taubah Ayat 60


Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya
(mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan
untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
Fatwa MUI no.08 tahun 2011 Tentang Amil Zakat
Undang-Undang No.23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat

Definisi LAZ

Dalam hukum negara melalui undang undang adalah Lembaga Amil Zakat yang selanjutnya disingkat LAZ
adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian,
dan pendayagunaan zakat.
Prosedur Pendirian

Terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam


yang mengelola bidang pendidikan, dakwah, dan Mendapat rekomendasi dari BAZNAS
sosial atau lembaga berbadan hukum.

Memiliki kemampuan teknis, administrative dan


Bersifat Nirbala Memiliki pengawas syariat
keuangan untuk melaksanakan kegiatannya

Memiliki program untuk mendayagunakan zakat Bersedia diaudit syariat dan keuangan secara
bagi kesejahteraan umat berkalat

Bentuk Organisasi LAZ

Visi dan Misi


Aspek kelembagaan
Kedudukan dan Sifat Lembaga
Legalitas

Aspek Sumber Daya Pembagian Tugas

Memiliki SOP jelas


Mempunyai rencara kerja
Aspek Manajemen Manajemen Terbuka
Mempunyai sistem akuntansi
Manajemen keuangan yang baik
Manajemen Dana dan Manajemen Risiko
1. Penyusunan Laporan Keuangan untuk Analisis Pembiayaan

A. Prinsip penyusunan

Prinsip Transparansi Prinsip Akuntabilitas

Prinsip Respontabilitas
Manajemen Dana dan Manajemen Risiko

B. Format Penyusunan
Manajemen Dana dan Manajemen Risiko

B. Format Penyusunan
Manajemen Dana dan Manajemen Risiko

2. Menentukan Jumlah Kebutuhan Dana untuk disalurkan

LAZ menentukan jumlah kebutuhan dana untuk disalurkan yakni dengan cara menyesuaikan dengan kondisi masyarakat,
contohnya untuk Rumah Zakat Fokus penyalurannya lebih banyak untuk masyarakat fakir.

Zakat Konsumtif

Zakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, menutupi kebutuhan makanan dan


sandang.
contoh : Tanggap Darurat Bencana,Dapur Umum, Logistik, Mesjid darurat

Zakat Produktif

Zakat produktif adalah bentuk pendayagunaan zakat. Jadi, pendistribusiannya bersifat


produktif yaitu untuk menambah atau sebagai modal usaha mustahiq.
Contoh: Program Desa Berdaya
Manajemen Dana dan Manajemen Risiko
3. Jenis Program pembiayaan
dari Rumah Zakat

Wakaf Produktif
Qordhul Hasan
Program Desa Berdaya
Pemberdayaan Usaha Melalui
Penyaluran Dana Kepada Gharimin

Memberikan Edukasi
Kepada Gharimin

Untuk Kepentingan Membangkitkan Kesejahteraan


Konsumtif dan Produktif Secara Mandiri
Kondisi Zakat 5 Tahun Terakhir

Dilihat dari grafik diatas menyatakan bahwa pertumbuhan pengumpulan dana ZIS
dan DSKL terus meningkat dari tahun ketahun artinya tingkat kesadaran
masyarakat juga ikut meningkat dalam memenuhi kewajiban zakatnya lewat LAZ
Nasional.
Kondisi Terkini Rumah Zakat

Predikat Tertinggi di Bidang Audit Keuangan


Mendapatkan Lebih Banyak Kepercayaan dari
Masyarakat
Program Bersama Hadapi Corona, ada 190.820
Penerima Manfaat yang Terdampak Covid-19
Aktif Merespon Bencana Alam, ada Sebanyak 2.914
Relawan Kemanusiaan dan 126.146 Penerima Manfaat.
Metode Pengawasan

Inspeksi Teratur Pelaporan Lisan &


Pengamatan
& Langsung Tertulis

Evaluasi Melakukan
Audit Anggaran
Pelaksanaan Diskusi
Bentuk Pengawasan

Melakukan Pendampingan &


Survey Kelayakan Mustahiq
Pembinaan

Kajian Lapangan Memberi Batas Waktu Program

Memberikan Motivasi
Membuat Laporan Tertulis
Kewirausahaan
Lembaga Penjamin
Zakat Produktif yang disalurkan untuk membantu penumbuhan
usaha mustahiq tentu saja mempunyai risiko kegagalan, untuk
menanggulangi masalah tersebut maka diperlukan lembaga
penjamin agar pendayagunaan zakat pada sektor ekonomi
produktif dapat terus berjalan.
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan:

Badan Amil Zakat Nasional merupakan lembaga yang langsung dimiliki oleh pemerintah untuk membawahi
Lembaga Amil Zakat agar Khususnya Rumah Zakat yang merupakan salah satu LAZ yang besar di Indonesia
yang mana memiliki beragam program penyaluran dana ZISWAF seperti Zakat Produktif Zakat konsumtif dan
lain lain sebagai pilihan lembaga agar masyarakat dapat menyalurkan ZISWAF nya.

Saran:

LAZ harus siap untuk proses digitalisasi


LAZ sebaiknya terus memberikan inovasi
LAZ Harus selalu mengedukasi masyarakat mengenai Ziswaf
Referensi
Fitri, M. (2017). Pengelolaan Zakat Produktifsebagai Instrumen Peningkatan Kesejahteraan Umat. Economica:
Jurnal Ekonomi Islam, 149. https://journal.walisongo.ac.id/index.php/economica/article/view/1830/1429

Hasanah, S. N. (2015). STRATEGI PENGAWASAN PROGRAM PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF


MENUJU KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4966/1/111311035.pdf

Hawari, M. D. (2020). Strategi Pengelolaan Zakat Produktif Pada Rumah Zakat Indonesia Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Umat.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51273/1/MUHAMMAD%20DZAKI%20HAWARI-
FDK.pdf9

Meinaldy, Aditya Chandra. Analisis Prinsip GCG dan Penerapan PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat, Infaq, dan
Sedekah Pada Lazismu (Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Muhammadiyah) Makassar. Diss. Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar, 2020. http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/17403/1/Analisis%20Prinsip%20GCG%20Dan%20Penerapan%20PSAK%20109%20Tentang.pdf

(Ii and Gharimin 1999)Ii, B A B, and Peningkatan Usaha Gharimin. 1999. “Konsep Zakat Kepada Gharimin
Dalam Upaya Peningkatan Usaha Gharimin.” : 19–44. https://adoc.pub/download/bab-ii-konsep-zakat-
kepada-gharimin-dalam-upaya-peningkatan-.html?reader=1
Referensi

(Ii and Gharimin 1999)Ii, B A B, and Peningkatan Usaha Gharimin. 1999. “Konsep Zakat Kepada
Gharimin Dalam Upaya Peningkatan Usaha Gharimin.” : 19–44. https://adoc.pub/download/bab-ii-
konsep-zakat-kepada-gharimin-dalam-upaya-peningkatan-.html?reader=1
Pusat Kajian Strategi BAZNAS. (2019). Outlook Zakat 2020. Pusat Kajian Strategi.
https://www.puskasbaznas.com/publications/books/1113-outlook-zakat-indonesia-2020
Rusdiana, A. (2021, May 6). LAPORAN KEUANGAN RUMAH ZAKAT WTP 15 KALI BERTURUT-
TURUT. Rumah Zakat. Retrieved November 26, 2021, from https://www.rumahzakat.org/id/rumah-
zakat-raih-wtp/
(Tiara Dewi, Muhammad Amir Masruhim 2016)Tiara Dewi, Muhammad Amir Masruhim, Riski
Sulistiarini. 2016. “No Title No Title No Title.” Laboratorium Penelitian dan Pengembangan FARMAKA
TROPIS Fakultas Farmasi Universitas Mualawarman, Samarinda, Kalimantan Timur (April): 5–24.
Komisi Pengawas Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Gresik. Mengembangkan Dana ZIS yang
Lebih Produktif. Retrieved from https://baznasgresik.com/mengembangkan-dana-zis-yang-lebih-
produktif/
Amri Rusdiana (2021). Rumah Zakat Gulirkan Program Pinjaman Tanpa Bunga. Retrieved from
https://www.rumahzakat.org/id/rumah-zakat-gulirkan-program-pinjaman-tanpa-bunga/
Pertanyaan dan Jawaban

1. Era digital sudah berkembang,Bagaimana LAZ menyikapi digitalisasi tersebut kemudian bagaimana mitigasi
resiko dalam dunia lembaga amil zakat (LAZ)?
(Pertanyaan Muhammad Al Kahfi- 120410190023)
Jawaban:

Dialnsir dari Forum Zakat (FOZ) dan Filantropi Indonesia (FI), dalam risetnya menunjukkan bahwa
Lembaga amil zakat siap masuk ke era digital.

Dalam presentasi hasil penelitian, Bambang Suherman memaparkan bahwa LAZ (Lembaga Amil Zakat) sudah siap
dalam memasuki era digital. Kesiapan tersebut dilihat dari beberapa aspek atau indikator, yakni kesiapan Lembaga
(enterprise readiness segment), kesiapan SDM (Human Resource Segment), kesiapan informasi (information
readiness segment) dan Kesiapan infrastruktur TIK (ICT Readiness Segment).

“Dari segi kesiapan lembaga, hasil riset menunjukkan sebagian besar pengelola LAZ (78%) mengaku siap menghadapi
era digital," kata Bambang, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/2).

Contoh: Pada saat ini LAZ telah bekerjasama pula dengan berbagai platform, seperti Rumah zakat dan Dompet
Dhuafa yang bekerjasama dengan platform Tokopedia, BSI, untuk meningkatkan jangkauan dari LAZ dalam
mengumpulkan Dana Ziswaf.

(Jawaban Oleh Ismail Maulana - 120410190025)

Referensi:
Husaini, A (2020, July 02) Lebih efektif, Lembaga amil zakat siap transformasi ke era digital.
https://nasional.kontan.co.id/news/lebih-efektif-lembaga-amil-zakat-siap-transformasi-ke-era-digital?page=2
Pertanyaan dan Jawaban
2. Apa Tips and Trik buat masyarakat untuk mengatahui jika lembaga zakat yang di gunakan itu legal?
(Pertanyaan dari Nanda Erifa - 120410190012)

Jawaban: Cara masyarakat untuk mengetahui kelegalan lembaga zakat yaitu dengan cara
1. Terdaftar sebagai organisasi masyarakat Islam yang mengelola bidang
pendidikan, dakwah, dan sosial
2. Berbentuk lembaga berbadan hukum
3. Mendapat rekomendasi dari BAZNAS
4. Memiliki pengawas syariat
5. Memiliki kemampuan teknis, administratif, dan keuangan untuk
melaksanakan kegiatannya
6. Bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala
7. Memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat
8. Bersifat nirlaba.

(Jawaban dari Akmal Hamdi Satrifo -120410190002)

Referensi:
Oktavira, B. A. (2021, April 29). Tips Memilik LAZ yang Legal dan Terpercaya.
hukumonline.com.
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5ea6a72257082/tips-
memilih-laz-yang-legal-dan-terpercaya/
Pertanyaan dan Jawaban

3. Apa Respon LAZ Terhadap kegagalan usaha pada mustahik?


(Erviena Martin - 120410190010)

Jawaban:

Untuk menanggapi kerugian yang dialami oleh mustahik dalam kegiatan usaha yang
dilaksanakan, LAZ bersangkutan sudah melakukan antisipasi dengan adanya pengawasan
pada pelaksanaan penyaluran dana zakat dari mulai survey mustahik dan bidang usaha
apa yang akan dilakukan sampai pemberian pelatihan dan pembekalan kepada mustahik.
Jika masih terjadi kerugian maka LAZ menyiapkan lembaga penjamin agar usaha dapat
terus berjalan dari dana zakat dan tidak membebankan mustahik, tapi dengan evaluasi
yang juga akan diberikan kepada mustahik

(Jawaban dari Ismail - 120410190019)

Referensi:
Fitri, M. (2017). Pengelolaan Zakat Produktifsebagai Instrumen Peningkatan Kesejahteraan
Umat. Economica: Jurnal Ekonomi Islam, 149.
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/economica/article/view/1830/1429
Jazakumullahu Khoyran

Anda mungkin juga menyukai