Disusun Oleh:
Kelompok 3
Kelas 6/A
Atas asung kerta wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini “akuntansi syariah sebagai
dasar pengembangan akuntansi zakat, infaq dan shadaqoh” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan kami menyusun tugas ini adalah bertujuan sebagai pelengkap dan penunjang
proses belajar mengajar untuk mata kuliah “Akuntansi Zakat”. Kami menyadari bahwa tugas
ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan kami dalam hal pengetahuan,
pengalaman dan kemampuan kami.
Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya. Tidak lupa pula
kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
kesempurnaan tugas ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, Semoga tugas ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan zakat menurut UU No. 23 Tahun 2011 adalah suatu kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan pengorganisasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan
zakat. Di Indonesia, Lembaga yang memiliki kewenangan mengelola zakat yaitu Badan Amil
Zakat Nasional (BAZNAS) yang dibentuk pemerintah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang
dibentuk masyarakat dan dikukuhkan pemerintaah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahid dan Raodah (2010), masyarakat
muslim masih belum puas dengan pengelolaan zakat terutama di bidang distribusi zakat.
Apabila masalah ini dibiarkan terlalu lama akan memunculkan masalah baru yaitu
ketidakpercayaan masyarakat muslim terhadap pengelolaan zakat di Indonesia, yang akan
berimbas pada gagalnya optimalisasi potensi zakat saat ini. Hasil survey nasional yang
dilaksanakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan 97% masyrakat
menginginkan OPZ bekerja secara akuntabel dan transparan, 90% meminta adanya
kemudahan akses dalam pengawasan pendistribusian zakat, 90% menuntut pembuplikasian
laporan keuangan di media massa, 75% masyarakat tidak ingin menyalurkan zakat ke
Lembaga yang tidak akuntabel dan transparan.
Sebagai pengelola zakat yang mengandalkan donatur dari umat, transparansi dan
akuntabilitas dalam pengelolaan Zakat dan Infak/Sedekah (ZIS) menjadi perhatian
utama OPZ. Oleh karena itu dalam pengelolaannya harus diterapkan standar akuntansi ZIS
sesuai konsep Akuntansi Syari’ah yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
nomor 109 mengenai akuntansi zakat dan infak/sedekah yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI). PSAK no. 109 digunakan sebagai pedoman bagi OPZ dalam
pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi-transaksi zakat dan
infak/sedekah. Dengan adanya standardisasi tersebut maka akan terjadi keseragaman
(uniformity) dan keterbandingan (comparability) dalam pencatatan dan pelaporan
keuanganyang dibuat oleh Organisasi Pengelola Zakat yang ada di Indonesia, hal ini
juga dapat membantu memudahkan akuntan publik dalam melakukan audit atas laporan
keuangan OPZ.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, masalah yang dibahas adalah sebagai
berikut:
1. Apa Pengertian Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah
2. Bagaimana Tinjauan Tentang Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) Dalam UU No. 23
Tahun 2011
3. Apa Peran Sistem Informasi Akuntansi bagi Organisasi Pengelola Zakat (OPZ)
4. Bagaimana Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah Berdasarkan PSAK No.109
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Pengertian Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah
2. Untuk mengetahui Tinjauan Tentang Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) Dalam UU
No. 23 Tahun 2011
3. Untuk mengetahui Peran Sistem Informasi Akuntansi bagi Organisasi Pengelola Zakat
(OPZ)
4. Untuk mengetahui Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah Berdasarkan PSAK No.109
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah
Akuntansi zakat dan infak/sedekah ialah suatu proses akuntansi atas transaksi-
transaksi zakat dan infak/sedekah berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam yang dapat
digunakan guna pengambilan keputusan pihak terkait seperti muzakki, pemerintah,
masyarakat muslim, mustahik, dah lainnya.
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Kruangan (PSAK) 109, tujuan dari
akuntansi ZIS adalah mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan
transaksi zakat dan infak/sedekah, dimana dapat diaplikasikan guna membantu para amil
yang mengelola ZIS.
B. Tinjauan Tentang Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) Dalam UU No. 23 Tahun 2011
Pada awalnya, permasalahan mengenai zakat diatur dalam UU No. 38 tahun 1999,
namun UU tersebut dinilai sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
masyarakat saat ini, sehingga UU tersebut disempurnakan menjadi UU No. 23 Tahun
2011 tentang pengelolaan zakat.
Penyempurnaan UU mengenai pengelolaan zakat menimbulkan pro dan kontra di
masyarakat, karena tidak semua isi dan pasal yang ada dalam UU tersebut dapat
diterima oleh semua pihak dan masyarakat. UU zakat yang baru mendapatkan kritik
keras dari banyak LAZ dan sebagian masyarakat yang selama ini menjadi amil zakat
secara tradisional. Sebagaimana yang disampaikan oleh Juwaini (2011), kritik tersebut
ditujukan kepada tiga masalah krusial yang ada didalamnya, yaitu :
1. Syarat izin pendirian LAZ yaitu harus didirika oleh organisasi kemasyarakatan islam.
Namun, pada kenyataannya banyak LAZ yang terbentuk dan beroperasi tidak
didirikan oleh ORMAS Islam.
2. Tidak diatur serta dijelaskan mengenai kedudukan dan posisi LAZ daerah, LAZ
kabupaten/kota, maupun LAZ provinsi.
3. Apabila kelompok masyarakat atau organisasi tidak memiliki izin sebagai LAZ,
maka tidak boleh mengelola zakat.
B. Saran
REFERENSI
Dosen, Z. B., Akuntansi, T., Stie, S., Bengkalis, S., & Alam, S. (n.d.). PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI
ZAKAT PADA BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) DAN LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) DI INDONESIA.
Hermawan, S., Restu, D., & Rini, W. (2016). PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH
PERSPEKTIF SHARIAH ENTERPRISE THEORY. In Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia (Vol. 1, Issue
1).
Irman Firmansyah, & Rahmani, D. A. (2022). Perkembangan Penelitian Akuntansi Zakat: Pendekatan
Bibliometrik. Jurnal Reviu Akuntansi Dan Keuangan, 12(3), 494–510.
https://doi.org/10.22219/jrak.v12i3.22743
Rahman, T. (2015). AKUNTANSI ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH (PSAK 109): Upaya Peningkatan Transparansi
dan Akuntabilitas Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) (Vol. 6, Issue 1).