Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

Manajemen Fundraising Zakat

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah:

Dosen pengampu:

Oleh:

Zillannatus Valindayu Aaliyah

()

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI


Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuata'ala yang telah


memberi hidayah dan karunia-Nya sehingga laproran dalam bentuk tulisan
yang berjudul "Implementasi Fundraising Zakat" dapat terselesaikan
dengan baik. Dengan segala kerendahan hati, Saya sadari bahwa
penyusunan Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
Saya mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua
pihak demi makin sempurnanya isi laporan ini di masa akan datang.
Terimakasih kepada Dosen pengampu yang telah memberi wawasan tentang
Manajemen Zakat Infaq Sodaqoh. Terima kasih juga kepada orang tua Saya
yang telah memberi fasilitas sehingga dapat mengerjakan Laporan ini
dengan baik, dan tak lupa terimakasih kepada teman-teman seperjuangan
yang telah mendukung dan membantu sehingga laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Akhirnya, Saya berharap dengan terselesaikannya laporan ini banyak


manfaatyang dapat dipetik dan diambil hikmah olehakademisi maupun
masyarakat.

Kediri, 26 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................

Daftar Isi ............................................................................................

BAB l PENDAHULUAN ................................................................

A. Latar belakang ...................................................................

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan ................................................................................

BAB ll PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen......................................................

B. Konsep Funduraising ........................................................

C. Manajemen Funduraising Zakat .....................................

BAB III PENUTUP ........................................................................

A. Kesimpulan ........................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam mempunyai rukun islam yang wajib diketahui. Rukun Islam berupa
syahadat, solat, zakat, puasa, dan haji bagi yang mampu, dari masing-masing
rukun Islam tersebut wajib untuk dilaksanakan setiap umat muslim. Seorang umat
Islam akan sempurna keislamannya apabila menegakan dan melaksanakan rukun
Islam dan rukuniman sebagai landasan dalam beragama. Dari penjelasan rukun
Islam tersebut pada kesempatan kali ini penulis ingin memaparkan lebih lanjut
terkait dengan pelaksanaan rukun islam yang bisa membangun potensi
kesejahteraan umat Islam yaitu Zakat. Zakat merupakan kewajiban umat muslim
yang harus ditunaikan. Di Indonesia umat mayoritas beragama muslim, berkaitan
dengan zakat maka perlunya suatu hal untuk mengelola zakat tersebut dengan
baik. Dengan demikian perlunyamanajemen fundraising zakat agar pengelolaan
dan pendistribusian dapat sesuai dengan tujuan. Fundraising berarti
mengumpulkan atau penghimpunan. Fundraising dapat diartikan sebagai proses
mempengaruhi masyarakat baik perseorangan sebagai individu atau perwakilan
masyarakat agar menyalurkan dananya kepada sebuah organisasi. Fundraising
dalam Islam, khususnya zakat, juga dapat diartikan berhubungan dengan
kemampuan perseorangan, organisasi, lembaga, badan hukum, untuk
mempengaruhi orang lain sehingga menimbulkan kesadaran motivasi untuk
membayar kewajiban seorang muslim (zakat). Dalam mencapai tujuan fundraising
zakat maka suatu lembaga atau organisasi dapat menggunakan fungsi manajemen
itu sendiri. Kegiatan

fundraising terdapat fungsi-fungsi manajemen dan langkah- langkah dalam


menjalankan fungsi-fungsi tersebut. Secara klasik fungsi manajemen ini terdiri
dari (planning, organizing, actuating, controlling, dan evaluation). Oleh karena itu
penulis tertarik untuk mengulas terkait Funduraising ini
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakangyang telah di paparkan diatas, maka rumusan


masalah dari laporan ini adalah bagaimana implementasi fundraising zakat ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari laporan riset ini
adalah untuk mengetahui implementasi fundraising zakat

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Management

Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang di lakukan


oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut
dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Efektif
dalam hal ini adalah untuk mencapai tujuan sesuai perencanaan dan efisiensi
untuk melaksanakan pekerjaan dengan benar dan terorganisir. Lalu juga ada
pemahaman tentang manajemen dari beberapa ahli, yaitu sebagai

berikut: pengawasan.

1. George R. Terry, manajemen adalah sebuah proses yang khas yang terdiri
dari beberapa tindakan, perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan
2. Mary Parker Follet, manajemen adalah sebuah seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Dengan kata lain, seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan.
Fayol, manajemen adalah Suatu proses
perencanaan,pengorganisasian,pengkoordinasiaan, dan pengawasan/kontrol
terhadap sumber daya yang ada agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

B. Konsep Fundrising

Berdasarkan pemaparan berbagai definisi di atas tentang manajamen dapat


diambil kesimpulan bahwa, manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengelola
sumber daya manusia guna mencapai suatu tujuan tertentu dari sebuah kelompok
atau organisasi.

1. Pengertian

Fundraising merupakan pengumpulan dana. Fundraising compain berarti


kampanye pengumpulan dana. Fundraising juga dapat diartikan sebagai kegiatan
dalam rangka menghimpunan dana dari masyarakat dan sumber daya lainnya dari
masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau pemerintah)
yang akan digunakan untuk membiayai program dan kegiatan operasional
organisasi/lembaga sehingga mencapai tujuannya.

Fundraising dapat diartikan sebagai kegiatan menghimpun dana dan sumber


daya lainnya dari masyarakat baik individu, kelompok, organisasi, perusahaan
ataupun pemerintah yang akan digunakan untuk membiayai program dan kegiatan
operasional lembaga yang pada akhinya adalah untuk mencapai misi dan tujuan
dari lembaga tersebut. Fundraising tidak identik dengan uang semata, ruang
lingkupnya begitu luas dan mendalam, karena pengaruhnya sangat berarti bagi
eksistensi sebuah lembaga. Dana ZIS dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan mempersulit jurang
pemisah antara si kaya dengan si miskin.

2. Tujuan
Ada beberapa tujuan dalam fundraising zakat, yaitu sebagai berikut:4

a) Menghipun Dana

Menghimpun dana adalah merupakan tujuan fundraising yang paling


mendasar.Pengumpulan dana yang dimaksudkan tidak hanya berupa dana uang
semata, tetapi mnerupakan dana dalam arti luas. Termasuk dalam pengertian dana
adalah barang atau jasa yang memiliki nilai material. Tujuan inilah yang utama
dalamn pengelolaan zakat dan menyebabkan mengapa dalam pengelolaan zakat
fundraisingharus dilakukan oleh suatu lembaga zakat. Aktifitas fundraising
menjadi penting karena berpengaruhterhadap keberlangsungan suatu lembaga
dalam menghimpun dana. Sebuah lembaga zakat yang tidak dapat mengumpulkan
dana dalam proses fundraising adalah lembaga yang gagal, meskipun memiliki
keberhasilan yang lainnya.

b) Menghimpun Muzakki

Fundraising juga bertujuan untuk menambah jumlah muzakki. Lembaga


zakat ikatakanbaik apabila memiliki data pertambahan muzakki tiap hari.
Pertambahan jumlah dana dapat dilakukan dengan dua cara, pertama; menambah
jumlah sumbangan pada setiap muzakki dan donator, dan yang kedua; menambah
jumlah muzakki atau donatur. Dalam hal ini menambah muzakki merupakan cara
yang relatif lebih mudah dari pada menaikan jumlah donasi dari setiap muzakki.
Dengan alasan lembaga zakat harus berorientasi dan berkonsentrasi penuh untuk
terus menambah jumlah muzakki baru.

c) Menghimpun simpatisan dan pendukung

Menggalang simpatisan dan pendukung dibutuhkan citra lembaga yang baik


dan bersih. Hal ini tentu akan berdampak pada pendukung dan simpatisan untuk
bergabung dan membantu keberlangsungan lembaga. Menggalang simpatisan dan
pendukung bukanlah hal yang mudah dilakukan. Membutuhkan sikap tanggap
dari lembaga supaya dapat menyampaikan tujuan diharapkan. Maka, Seseorang
atau sekelompok dapat berinterkasi dengan aktifitas fundraising yang
dilakukanoleh sebuah lembaga. Kesan positif dan bersimpati terhadap lembaga
tersebut dapat menjadi simpatisan dan pendukung lembaga meskipun tidak
menjadi muzakki. Kelompok seperti ini harus diperhitungkan dalam aktifitas
fundraising. sebagai pemberi kabar informasi kepada orang yang memerlukan.
Dengan adanya kelompok ini, maka telah memiliki jaringan informal yang sangat
menguntungkan dalam aktifitas fundraising.

d) Meningkatan atau Membangun Citra Lembaga

Secaralangsung atau tidak citra baik atauburuk akan mempengaruhi


eksistensi pada sebuah lembaga amil zakat. Jika hasil respon masyarakat positif
tentu akan semakin menambah jumlah muzakki. Namun, jika penilaian terhadap
lembaga tidak baik, maka akan berpengaruh terhadap keberlangsungan lembaga
amil zakat. Dengan demikian, citra ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan dampak positif. Jika ini ditunjukkan adalah citra positif, maka
dukungan dan simpatisan akan mengalir dengan sendirinya terhadap lembaga.

e) Memuaskan Muzakki

Tujuan fundraising lain dapat dilakukan dengan memuaskan muzakki.


Memberikan kepuasaan terhadap muzakki dapat ditempuh melalui pelayanan,
program dan operasional secara keseluruhan. Hal ini akan berpengaruh terhadap
nilai donasi yang akan diberikan kepada lembaga. Tujuan ini merupakan tujuan
tertinggi dan bernilai panjang pada lembaga. Muzakki akan mendonasikan
dananya kepada lembaga secara berulang-ulang. bahkan menginformasikan
kepuasannya terhadap lembaga secarapositif kepada orang lain. Halini tentunya
akan berdampak pada keberlangsungan lembaga. Dengan cara ini secara
bersamaan lembaga mendapat keuntungan.

3. Model

Pada dasarnya fundraising dapat dibagi menjadi dua model, yaitu:

a) Model Fundraising Langsung (Direct Fundraising)


Fundraising langsung adalah model yang menggunakan teknik-teknik atau
cara-cara yang melibatkan partisipasi muzakki secara langsung. Yaitu bentuk-
bentuk fundraising dimana proses interkasi dan akomodasi terhadap respon
muzakki bisa seketika (langsung) dilakukan. Model ini secara langsung akan
mempengaruhi keinginan dari muzakki untuk mnelakukan donasi setelah
mendapatkan promosi dari fundraiser lembaga, maka segera dapat dengan mudah
melakukan donasi yang sudah tersedia melalui kelengkapan informasi yang telah
disampaikan. Sebagai contoh dari model ini adalah: direct email, direct
advertising, telefundraising dan presentasi langsung.

b) Model Fundraising Tidak Langsung (Indirect Fundraising)

Model fundraising tidak langsung adalah suatu model yang menggunakan


teknik-teknik atau cara-cara yang tidak melibatkan partipasi muzakki atau donatur
secara langsung. Yaitu bentuk-bentuk fundraising dimana tidak dilakukan dengan
memberikan daya akomodasi langsung terhadap respon muzakki atau donatur
seketika. Model ini dapat dilakukan misalnya dengan metode promosi atau
persuasi yang akan mengarah pada pembentukan lembaga yang baik dan
meningkatkan citra lembaga yang kuat, tanpa melalui arahan transaksi donasi
pada saat itu. Model ini dapatberupa: advertorial,image compaign, dan
peyelenggaraan event, perantara, relasi, referensi, serta dapat melalui mediasi para
tokoh

C. Manajemen Fundrising Zakat

1. Manajemen Fundrising Zakat Mancasan Berdasarkan Fungsi POACE

a. Planning

panitia Ramadan mengadakan rapat membahas planning pelaksanaan zakat


fitrah dan fidyah berikut poi poin pembahasannya:

1) Zakat Mal tidak berupa beras namun berupa uang


2) Zakat Fidyah disalurkan langsung mustahik

3) Menyediakan wadah khusus untuk memisahkan beras yang

kualitasnya baik dan buruk

4) Petugas membacakan doa kepada muzakki setelah penyerahan zakat

5) Setelah itu tetap menerima zakat dari muzakki, namun penyaluran


langsung ke pondok atau panti asuhan

6) Panitia membuat penjadwalan organizing untuk penanggung jawab dan


pengelolaan dst.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasaan diatas yaitu membahas fundraising mulai dari


pengumpulan dana, dimana fundraising sangat memebutuhkan dana yang cukup
untuk di gunakan zakat, menhimpun muzaki supaya suatu lembaga zakat dapat
pemasukan dana jika tiap hari/bulan suatu lembaga zakat semakin bertambah
muzakinya maka semakin baik suatu lembaga tersebut untuk pengumpulan dana.
Mengumpulkan simpatisan dan pendukung hal tersebut dilakukan supaya suatu
lembaga bisa terlihat lebih baik dan bagus hal ini tentu akan berdampak pada
pendukung dan simpatisan untuk bergabung dan membantu keberlangsungan
lembaga. Dan ada membangun citra lembaga ini berhubungan dengan mengimpun
simpatisan dan pendukung semakin bagus simpatisan semakin bagus juga
lembaganya. dan terakhir yaitu ada memuaskan muzaki yang bertujuan supaya
muzaki merasa puas ketika memberikan dana hal itu dapat dilakukan dengan
pelayanan, program dan operasional secara keseluruhan. Hal ini akan berpengaruh
terhadap nilai donasi yang akan diberikan kepada lembaga

DAFTAR PUSTAKA

Burhanudin Gesi, R. L. (2019). Manajemen dan Eksekutif. Jurnal


Manajemen,

3(2).

Hasanudin. (2013). Strategi Fundrising Zakat dan Wakaf. Jurnal Manajemen

Dakwah().

Jauhar Faradis, d. (2015). Manajemen Fundraising Wakaf Produktif:

Perbandingan Wakaf Selangor (PWS) Malaysia dan Badan Wakaf

Indonesia. Jurnal lImu Syariah dan Hukum, 49(2).

Anda mungkin juga menyukai