Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

Implementasi Manajemen Fundraising Zakat Fitrah dan Fidyah


di Dusun Mancasan-Kleben Berdasarkan Fungsi POACE
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah: Manajemen Zakat Infaq Sodaqoh
Dosen pengampu: Muhammad Irfai Muslim, M.Si.

Oleh :

Vicky Fajar Alamsyah (19102040030)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuata’ala yang telah


memberi hidayah dan karunia-Nya sehingga laproran dalam bentuk tulisan yang
berjudul “Implementasi Fundraising Zakat di Dusun Mancasan-Kleben
Berdasarkan Fungsi POACE (Planning, Organizing, Actuating, Controlling,
Evaluation)” dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah Manajemen
Zakat Infaq Sodaqoh. Dengan segala kerendahan hati, Saya sadari bahwa
penyusunan Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu Saya
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi
makin sempurnanya isi laporan ini di masa akan datang.
Terimakasih kepada Dosen pengampu yang telah memberi wawasan
tentang Manajemen Zakat Infaq Sodaqoh. Terima kasih juga kepada orang tua
Saya yang telah memberi fasilitas sehingga dapat mengerjakan Laporan ini
dengan baik, dan tak lupa terimakasih kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung dan membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Akhirnya, Saya berharap dengan terselesaikannya laporan ini banyak
manfaat yang dapat dipetik dan diambil hikmah oleh akademisi maupun
masyarakat.

Yogyakarta, 20 April 2022

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ......................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II HASIL PEMBAHASAN ........................................................................... 3
A. Pengertian Manajemen .......................................................................... 3
B. Konsep Fundrising ................................................................................. 3
C. Manajemen Fundrising Zakat .............................................................. 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 3
A. Kesimpulan ............................................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 4
LAMPIRAN ............................................................................................................ 5

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Islam mempunyai rukun islam yang wajib diketahui. Rukun Islam


berupa syahadat, solat, zakat, puasa, dan haji bagi yang mampu, dari masing-
masing rukun Islam tersebut wajib untuk dilaksanakan setiap umat muslim.
Seorang umat Islam akan sempurna keislamannya apabila menegakan dan
melaksanakan rukun Islam dan rukun iman sebagai landasan dalam
beragama. Dari penjelasan rukun Islam tersebut pada kesempatan kali ini
penulis ingin memaparkan lebih lanjut terkait dengan pelaksanaan rukun
islam yang bisa membangun potensi kesejahteraan umat Islam yaitu Zakat.

Zakat merupakan kewajiban umat muslim yang harus ditunaikan. Di


Indonesia umat mayoritas beragama muslim, berkaitan dengan zakat maka
perlunya suatu hal untuk mengelola zakat tersebut dengan baik. Dengan
demikian perlunya manajemen fundraising zakat agar pengelolaan dan
pendistribusian dapat sesuai dengan tujuan. Fundraising berarti
mengumpulkan atau penghimpunan. Fundraising dapat diartikan sebagai
proses mempengaruhi masyarakat baik perseorangan sebagai individu atau
perwakilan masyarakat agar menyalurkan dananya kepada sebuah organisasi.
Fundraising dalam Islam, khususnya zakat, juga dapat diartikan berhubungan
dengan kemampuan perseorangan, organisasi, lembaga, badan hukum, untuk
mempengaruhi orang lain sehingga menimbulkan kesadaran motivasi untuk
membayar kewajiban seorang muslim (zakat).

Dalam mencapai tujuan fundraising zakat maka suatu lembaga atau


organisasi dapat menggunakan fungsi manajemen itu sendiri. Kegiatan
fundraising terdapat fungsi-fungsi manajemen dan langkah- langkah dalam
menjalankan fungsi-fungsi tersebut. Secara klasik fungsi manajemen ini
terdiri dari (planning, organizing, actuating, controlling, dan evaluation).
Salah satu lembaga yang kegiatannya menghimpun, mengelola, dan
mendistribusikan zakat adalah Masjid Al-Qiro’ Mancasan. Maka dari itu,

1
penulis tertarik untuk melakukan observasi terkait manajemen fundraising
zakat yang ada pada Masjid Al-Qiro’ Mancasan berdasarkan fungsi-fungsi
manajemen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka


rumusan masalah dari laporan ini adalah bagaimana implementasi fundraising
zakat fitrah dan zakat fidyah di Masjid Al-Qiro Mancasan?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari laporan riset


ini adalah untuk mengetahui implementasi fundraising zakat fitrah dan fidyah
di Masjid Al-Qiro Mancasan.

2
BAB II
HASIL PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang
dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki.
Efektif dalam hal ini adalah untuk mencapai tujuan sesuai perencanaan
dan efisiensi untuk melaksanakan pekerjaan dengan benar dan terorganisir.
Lalu juga ada pemahaman tentang manajemen dari beberapa ahli, yaitu sebagai
berikut: 1
1. George R. Terry, manajemen adalah sebuah proses yang khas yang terdiri
dari beberapa tindakan, perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan
pengawasan.
2. Mary Parker Follet, manajemen adalah sebuah seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Dengan kata lain, seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan sebuah
perusahaan.
3. Henry Fayol, manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasiaan, dan pengawasan/kontrol terhadap
sumber daya yang ada agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Berdasarkan pemaparan berbagai definisi di atas tentang manajamen
dapat diambil kesimpulan bahwa, manajemen adalah suatu kegiatan untuk
mengelola sumber daya manusia guna mencapai suatu tujuan tertentu dari
sebuah kelompok atau organisasi.

B. Konsep Fundrising
1. Pengertian
Fundraising merupakan pengumpulan dana. Fundraising compain
berarti kampanye pengumpulan dana. Fundraising juga dapat diartikan

1
Burhanudin Gesi, dkk. Manajemen Dan Eksekutif. Jurnal Manajemen. Vol. 3 No. 2. 2019

3
sebagai kegiatan dalam rangka menghimpunan dana dari masyarakat dan
sumber daya lainnya dari masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi,
perusahaan atau pemerintah) yang akan digunakan untuk membiayai
program dan kegiatan operasional organisasi/lembaga sehingga mencapai
tujuannya.2
Fundraising dapat diartikan sebagai kegiatan menghimpun dana dan
sumber daya lainnya dari masyarakat baik individu, kelompok, organisasi,
perusahaan ataupun pemerintah yang akan digunakan untuk membiayai
program dan kegiatan operasional lembaga yang pada akhirnya adalah untuk
mencapai misi dan tujuan dari lembaga tersebut.3
Fundraising tidak identik dengan uang semata, ruang lingkupnya begitu
luas dan mendalam, karena pengaruhnya sangat berarti bagi eksistensi
sebuah lembaga. Dana ZIS dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan mempersulit jurang pemisah
antara si kaya dengan si miskin.
2. Tujuan
Ada beberapa tujuan dalam fundraising zakat, yaitu sebagai berikut:4
a) Menghipun Dana
Menghimpun dana adalah merupakan tujuan fundraising yang
paling mendasar. Pengumpulan dana yang dimaksudkan tidak hanya
berupa dana uang semata, tetapi merupakan dana dalam arti luas.
Termasuk dalam pengertian dana adalah barang atau jasa yang memiliki
nilai material. Tujuan inilah yang utama dalam pengelolaan zakat dan
menyebabkan mengapa dalam pengelolaan zakat fundraising harus
dilakukan oleh suatu lembaga zakat. Aktifitas fundraising menjadi
penting karena berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu lembaga
dalam menghimpun dana. Sebuah lembaga zakat yang tidak dapat

2
Hasanudin. Strategi Fundrising Zakat dan Wakaf. Jurnal Manajemen Dakwah. No. 1. 2013. Hlm.
11
3
Ibid. Hlm. 11
4
Jauhar Faradis, dkk. Manajemen Fundraising Wakaf Produktif: Perbandingan Wakaf Selangor
(PWS) Malaysia dan Badan Wakaf Indonesia. Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum. Vol. 49 No. 2.
2015. Hlm. 506

4
mengumpulkan dana dalam proses fundraising adalah lembaga yang
gagal, meskipun memiliki keberhasilan yang lainnya.
b) Menghimpun Muzakki
Fundraising juga bertujuan untuk menambah jumlah muzakki.
Lembaga zakat dikatakan baik apabila memiliki data pertambahan
muzakki tiap hari. Pertambahan jumlah dana dapat dilakukan dengan dua
cara, pertama; menambah jumlah sumbangan pada setiap muzakki dan
donator, dan yang kedua; menambah jumlah muzakki atau donatur.
Dalam hal ini menambah muzakki merupakan cara yang relatif lebih
mudah dari pada menaikan jumlah donasi dari setiap muzakki. Dengan
alasan lembaga zakat harus berorientasi dan berkonsentrasi penuh untuk
terus menambah jumlah muzakki baru.
c) Menghimpun simpatisan dan pendukung
Menggalang simpatisan dan pendukung dibutuhkan citra lembaga
yang baik dan bersih. Hal ini tentu akan berdampak pada pendukung dan
simpatisan untuk bergabung dan membantu keberlangsungan lembaga.
Menggalang simpatisan dan pendukung bukanlah hal yang mudah
dilakukan. Membutuhkan sikap tanggap dari lembaga supaya dapat
menyampaikan tujuan diharapkan. Maka, Seseorang atau sekelompok
dapat berinterkasi dengan aktifitas fundraising yang dilakukan oleh
sebuah lembaga. Kesan positif dan bersimpati terhadap lembaga tersebut
dapat menjadi simpatisan dan pendukung lembaga meskipun tidak
menjadi muzakki. Kelompok seperti ini harus diperhitungkan dalam
aktifitas fundraising. sebagai pemberi kabar informasi kepada orang yang
memerlukan. Dengan adanya kelompok ini, maka telah memiliki jaringan
informal yang sangat menguntungkan dalam aktifitas fundraising.
d) Meningkatan atau Membangun Citra Lembaga
Secara langsung atau tidak citra baik atau buruk akan
mempengaruhi eksistensi pada sebuah lembaga amil zakat. Jika hasil
respon masyarakat positif tentu akan semakin menambah jumlah
muzakki. Namun, jika penilaian terhadap lembaga tidak baik, maka akan
berpengaruh terhadap keberlangsungan lembaga amil zakat. Dengan

5
demikian, citra ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan dampak positif. Jika ini ditunjukkan adalah citra positif,
maka dukungan dan simpatisan akan mengalir dengan sendirinya
terhadap lembaga.
e) Memuaskan Muzakki
Tujuan fundraising lain dapat dilakukan dengan memuaskan
muzakki. Memberikan kepuasaan terhadap muzakki dapat ditempuh
melalui pelayanan, program dan operasional secara keseluruhan. Hal ini
akan berpengaruh terhadap nilai donasi yang akan diberikan kepada
lembaga. Tujuan ini merupakan tujuan tertinggi dan bernilai panjang
pada lembaga. Muzakki akan mendonasikan dananya kepada lembaga
secara berulang-ulang, bahkan menginformasikan kepuasannya terhadap
lembaga secara positif kepada orang lain. Hal ini tentunya akan
berdampak pada keberlangsungan lembaga. Dengan cara ini secara
bersamaan lembaga mendapat keuntungan.
3. Model
Pada dasarnya fundraising dapat dibagi menjadi dua model, yaitu:5
a) Model Fundraising Langsung (Direct Fundraising)
Fundraising langsung adalah model yang menggunakan teknik-
teknik atau cara-cara yang melibatkan partisipasi muzakki secara
langsung. Yaitu bentuk-bentuk fundraising dimana proses interkasi dan
akomodasi terhadap respon muzakki bisa seketika (langsung) dilakukan.
Model ini secara langsung akan mempengaruhi keinginan dari muzakki
untuk melakukan donasi setelah mendapatkan promosi dari fundraiser
lembaga, maka segera dapat dengan mudah melakukan donasi yang
sudah tersedia melalui kelengkapan informasi yang telah disampaikan.
Sebagai contoh dari model ini adalah: direct email, direct advertising,
telefundraising dan presentasi langsung.
b) Model Fundraising Tidak Langsung (Indirect Fundraising)
Model fundraising tidak langsung adalah suatu model yang
menggunakan teknik-teknik atau cara-cara yang tidak melibatkan

5
Ibid. Hlm. 508

6
partipasi muzakki atau donatur secara langsung. Yaitu bentuk-bentuk
fundraising dimana tidak dilakukan dengan memberikan daya akomodasi
langsung terhadap respon muzakki atau donatur seketika. Model ini dapat
dilakukan misalnya dengan metode promosi atau persuasi yang akan
mengarah pada pembentukan lembaga yang baik dan meningkatkan citra
lembaga yang kuat, tanpa melalui arahan transaksi donasi pada saat itu.
Model ini dapat berupa: advertorial, image compaign, dan
peyelenggaraan event, perantara, relasi, referensi, serta dapat melalui
mediasi para tokoh

C. Manajemen Fundrising Zakat


1. Manajemen Fundrising Zakat Fitrah dan Fidyah Masjid Al-Qiro’
Mancasan Berdasarkan Fungsi POACE
a. Planning
Pada hari Kamis, 15 April 2022 panitia Ramadan mengadakan rapat
membahas planning pelaksanaan zakat fitrah dan fidyah berikut poin-
poin pembahasannya:
1) Zakat Mal tidak berupa beras namun berupa uang
2) Zakat Fidyah disalurkan langsung mustahik
3) Menyediakan wadah khusus untuk memisahkan beras yang
kualitasnya baik dan buruk
4) Petugas membacakan doa kepada muzakki setelah penyerahan zakat
5) Setelah tanggal 24 April tetap menerima zakat dari muzakki, namun
penyaluran langsung ke pondok atau panti asuhan
6) Berikut daftar pondok yang akan di distribusikan zakat:
a). Ponpes Al-Djauhari
b). Panti Asuhan Darul Ilmi
c). Panti Asuhan Asy-Syakur
d). Ponpes Al-Anwar
e). Panti Asuhan Asy-Syakur
7) Membuat Jadwal petugas penerima zakat berupa beras terhitung
selama tujuh hari dimulai pada tanggal 17-24 April 2022

7
8) Panitia membuat jadwal petugas kepada anggota untuk menunggu di
masjid apabila ada muzzaki yang ingin membyar zakat
9) Memastikan niat zakat pada muzakki untuk beberapa orang atau
hanya perorang
10) Amil mendapat jatah uang
b. Organizing
Berdasarkan hasil rapat bersama oleh anggota takmir masjid Al-Qiro’
terbentuklah susunan struktur keanggotaan panitia Ramadhan, sebagai
berikut:

Penanggung
Penasehat
Jawab

Ketua Wakil Ketua


Panitia Ramadan Panitia Ramadan

Sekertaris 1 Bendahara 1
Sekertaris 2 Bendahara 2

Anggotata

Adapun panitia Ramadhan 1443 H/2022 M


• Penasehat :
1. H. Wijanarka Bayu Margana
2. H. Panidjo
3. Ngaidi
• Penanggung Jawab :
1. Salma Rodhiatul (Ketua Remaja Masjid Al-Khiro)
2. Rezha Dany (Ketua Sub Karang Taruna IPPMK)
• Ketua Panitia : Lutfi Fauziah
• Wakil Ketua Panitia : Hawari Munaf Pradita
• Sekertaris :
1. Arifiastuti Karimah Nurfitriani
2. Rahmawati Haliham Nurfitriani

8
• Bendahara :
1. Sausandra Putri
2. Risa Wahyu
• Anggota :
1. Sigit Rifanto 11. Raif
2. Ikhsan 12. Agung
3. Ramadhani Wahyuning Tyas 13. Khori
4. Dyah Swasti N. 14. Shiva
5. Vina Herliana 17. Rizqi Labibah
6. Adam Muhammad R. 18. Dhica Sarah Sae
7. Nicko Shiva Diantoro 19. Vicky Fajar A
8. Pamungkas 20. Khofifah Nuraini
9. Bisma 21. Faisol
10. Rahmat

c. Actuating
1) Pelaksanaan pengumpulan zakat selama 7 hari yaitu sejak tanggal 17
April 2022 sampai 24 April 2022.
2) Pelaksanaan pengelolaan dan pendistribusian zakat pada tanggal 24
April 2022 pukul 10.00 – 15.00 WIB
3) Sebelum pendistribusian zakat, ketua takmir memberikan pengantar
kepada panitia dan pengurus masjid yang terlibat dalam kegiatan
pengelolaan zakat. Dilanjutkan dengan doa bersama dan serah terima
zakat kemudian pendistribusian dilakukan dengan pembagian
dibeberapa tujuan yang sudah direncanakan.
4) Sebelum pendistribusian zakat, ketua takmir memberikan pengantar
kepada panitia dan pengurus masjid yang terlibat dalam kegiatan
pengelolaan zakat. Dilanjutkan dengan doa bersama dan serah terima
zakat kemudian pendistribusian dilakukan dengan pembagian
dibeberapa tujuan yang sudah direncanakan.
5) Kemudian panitia menimbang beras kembali dari muzzaki dan
membeli beras dengan menggunakan muzakki yang membayar zakat

9
dengan uang, hal ini untuk melengkapi kekurangan data penerima
zakat dengan rincian sebagai berikut :
No Jenis Zakat kg Keterangan
1. Beras 913,05 kg Sebelum ditimbang
2. Beras 982 kg Sesudah ditimbang
3 Beras 1.082kg Sesudah membeli beras

6) Pembagian zakat dilakukan oleh pantia dan pengurus zakat yang


sudah masuk kedalam susunan pengurusan. Dibagi kedalam beberapa
kelompok dengan satu kelompok terdiri dari 3-4 orang menuju rumah
warga sesuai tempat tinggal masing-masing.
7) Selama pendistribusian zakat kami menemui beberapa kendala yang
menghambat proses berjalannya pendistribusian zakat yaitu: Cuaca
yang tiba-tiba hujan, kualitas beras yang bermasalah terdapat beras
yang berkutu.
8) Pendistribusian zakat ke rumah warga berlangsung selama satu hari
selama 5 jam dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.
d. Controlling
1) Diawasi oleh ketua dan takmir sealam proses penerimaan dan
pendistribusian zakat.
e. Evaluation
1) Perlunya Bukti pembayaran zakat, maka untuk kedepannya
diharapkan panitia menyediakan bukti pembayaran zakat tersebut.
2) Belum adanya penyimpanan tempat beras yang baik, kedepannya
diharapkan adanya ruang penyimpan beras dengan memanfaatkan
Gudang masjid yang telah dibersihkan.
3) Panitia yang kurang tepat waktu saat pelaksanaan fundraising.
Diharapkan untuk kedepannya pantia tepat waktu kehadirannya pada
saat perhitungan zakat.
4) Perlu dibuatnya banner yang memuat informasi terperinci tentang
penyerahan zakat.

2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasaan diatas yaitu membahas fundraising mulai dari
pengumpulan dana, dimana fundraising sangat memebutuhkan dana yang
cukup untuk di gunakan zakat, menhimpun muzaki supaya suatu lembaga zakat
dapat pemasukan dana jika tiap hari/bulan suatu lembaga zakat semakin
bertambah muzakinya maka semakin baik suatu lembaga tersebut untuk
pengumpulan dana. Mengumpulkan simpatisan dan pendukung hal tersebut
dilakukan supaya suatu lembaga bisa terlihat lebih baik dan bagus hal ini tentu
akan berdampak pada pendukung dan simpatisan untuk bergabung dan
membantu keberlangsungan lembaga. Dan ada membangun citra lembaga ini
berhubungan dengan mengimpun simpatisan dan pendukung semakin bagus
simpatisan semakin bagus juga lembaganya.dan terakhir yaitu ada memuaskan
muzaki yang bertujuan supaya muzaki merasa puas ketika memberikan dana
hal itu dapat dilakukan dengan pelayanan, program dan operasional secara
keseluruhan. Hal ini akan berpengaruh terhadap nilai donasi yang akan
diberikan kepada lembaga

3
DAFTAR PUSTAKA

Burhanudin Gesi, R. L. (2019). Manajemen dan Eksekutif. Jurnal Manajemen,


3(2).
Hasanudin. (2013). Strategi Fundrising Zakat dan Wakaf. Jurnal Manajemen
Dakwah(1).
Jauhar Faradis, d. (2015). Manajemen Fundraising Wakaf Produktif:
Perbandingan Wakaf Selangor (PWS) Malaysia dan Badan Wakaf
Indonesia. Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum, 49(2).

4
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai