Oleh :
Penulis
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
penulis tertarik untuk melakukan observasi terkait manajemen fundraising
zakat yang ada pada Masjid Al-Qiro’ Mancasan berdasarkan fungsi-fungsi
manajemen.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
HASIL PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang
dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki.
Efektif dalam hal ini adalah untuk mencapai tujuan sesuai perencanaan
dan efisiensi untuk melaksanakan pekerjaan dengan benar dan terorganisir.
Lalu juga ada pemahaman tentang manajemen dari beberapa ahli, yaitu sebagai
berikut: 1
1. George R. Terry, manajemen adalah sebuah proses yang khas yang terdiri
dari beberapa tindakan, perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan
pengawasan.
2. Mary Parker Follet, manajemen adalah sebuah seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Dengan kata lain, seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan sebuah
perusahaan.
3. Henry Fayol, manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasiaan, dan pengawasan/kontrol terhadap
sumber daya yang ada agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Berdasarkan pemaparan berbagai definisi di atas tentang manajamen
dapat diambil kesimpulan bahwa, manajemen adalah suatu kegiatan untuk
mengelola sumber daya manusia guna mencapai suatu tujuan tertentu dari
sebuah kelompok atau organisasi.
B. Konsep Fundrising
1. Pengertian
Fundraising merupakan pengumpulan dana. Fundraising compain
berarti kampanye pengumpulan dana. Fundraising juga dapat diartikan
1
Burhanudin Gesi, dkk. Manajemen Dan Eksekutif. Jurnal Manajemen. Vol. 3 No. 2. 2019
3
sebagai kegiatan dalam rangka menghimpunan dana dari masyarakat dan
sumber daya lainnya dari masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi,
perusahaan atau pemerintah) yang akan digunakan untuk membiayai
program dan kegiatan operasional organisasi/lembaga sehingga mencapai
tujuannya.2
Fundraising dapat diartikan sebagai kegiatan menghimpun dana dan
sumber daya lainnya dari masyarakat baik individu, kelompok, organisasi,
perusahaan ataupun pemerintah yang akan digunakan untuk membiayai
program dan kegiatan operasional lembaga yang pada akhirnya adalah untuk
mencapai misi dan tujuan dari lembaga tersebut.3
Fundraising tidak identik dengan uang semata, ruang lingkupnya begitu
luas dan mendalam, karena pengaruhnya sangat berarti bagi eksistensi
sebuah lembaga. Dana ZIS dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan mempersulit jurang pemisah
antara si kaya dengan si miskin.
2. Tujuan
Ada beberapa tujuan dalam fundraising zakat, yaitu sebagai berikut:4
a) Menghipun Dana
Menghimpun dana adalah merupakan tujuan fundraising yang
paling mendasar. Pengumpulan dana yang dimaksudkan tidak hanya
berupa dana uang semata, tetapi merupakan dana dalam arti luas.
Termasuk dalam pengertian dana adalah barang atau jasa yang memiliki
nilai material. Tujuan inilah yang utama dalam pengelolaan zakat dan
menyebabkan mengapa dalam pengelolaan zakat fundraising harus
dilakukan oleh suatu lembaga zakat. Aktifitas fundraising menjadi
penting karena berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu lembaga
dalam menghimpun dana. Sebuah lembaga zakat yang tidak dapat
2
Hasanudin. Strategi Fundrising Zakat dan Wakaf. Jurnal Manajemen Dakwah. No. 1. 2013. Hlm.
11
3
Ibid. Hlm. 11
4
Jauhar Faradis, dkk. Manajemen Fundraising Wakaf Produktif: Perbandingan Wakaf Selangor
(PWS) Malaysia dan Badan Wakaf Indonesia. Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum. Vol. 49 No. 2.
2015. Hlm. 506
4
mengumpulkan dana dalam proses fundraising adalah lembaga yang
gagal, meskipun memiliki keberhasilan yang lainnya.
b) Menghimpun Muzakki
Fundraising juga bertujuan untuk menambah jumlah muzakki.
Lembaga zakat dikatakan baik apabila memiliki data pertambahan
muzakki tiap hari. Pertambahan jumlah dana dapat dilakukan dengan dua
cara, pertama; menambah jumlah sumbangan pada setiap muzakki dan
donator, dan yang kedua; menambah jumlah muzakki atau donatur.
Dalam hal ini menambah muzakki merupakan cara yang relatif lebih
mudah dari pada menaikan jumlah donasi dari setiap muzakki. Dengan
alasan lembaga zakat harus berorientasi dan berkonsentrasi penuh untuk
terus menambah jumlah muzakki baru.
c) Menghimpun simpatisan dan pendukung
Menggalang simpatisan dan pendukung dibutuhkan citra lembaga
yang baik dan bersih. Hal ini tentu akan berdampak pada pendukung dan
simpatisan untuk bergabung dan membantu keberlangsungan lembaga.
Menggalang simpatisan dan pendukung bukanlah hal yang mudah
dilakukan. Membutuhkan sikap tanggap dari lembaga supaya dapat
menyampaikan tujuan diharapkan. Maka, Seseorang atau sekelompok
dapat berinterkasi dengan aktifitas fundraising yang dilakukan oleh
sebuah lembaga. Kesan positif dan bersimpati terhadap lembaga tersebut
dapat menjadi simpatisan dan pendukung lembaga meskipun tidak
menjadi muzakki. Kelompok seperti ini harus diperhitungkan dalam
aktifitas fundraising. sebagai pemberi kabar informasi kepada orang yang
memerlukan. Dengan adanya kelompok ini, maka telah memiliki jaringan
informal yang sangat menguntungkan dalam aktifitas fundraising.
d) Meningkatan atau Membangun Citra Lembaga
Secara langsung atau tidak citra baik atau buruk akan
mempengaruhi eksistensi pada sebuah lembaga amil zakat. Jika hasil
respon masyarakat positif tentu akan semakin menambah jumlah
muzakki. Namun, jika penilaian terhadap lembaga tidak baik, maka akan
berpengaruh terhadap keberlangsungan lembaga amil zakat. Dengan
5
demikian, citra ini dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan dampak positif. Jika ini ditunjukkan adalah citra positif,
maka dukungan dan simpatisan akan mengalir dengan sendirinya
terhadap lembaga.
e) Memuaskan Muzakki
Tujuan fundraising lain dapat dilakukan dengan memuaskan
muzakki. Memberikan kepuasaan terhadap muzakki dapat ditempuh
melalui pelayanan, program dan operasional secara keseluruhan. Hal ini
akan berpengaruh terhadap nilai donasi yang akan diberikan kepada
lembaga. Tujuan ini merupakan tujuan tertinggi dan bernilai panjang
pada lembaga. Muzakki akan mendonasikan dananya kepada lembaga
secara berulang-ulang, bahkan menginformasikan kepuasannya terhadap
lembaga secara positif kepada orang lain. Hal ini tentunya akan
berdampak pada keberlangsungan lembaga. Dengan cara ini secara
bersamaan lembaga mendapat keuntungan.
3. Model
Pada dasarnya fundraising dapat dibagi menjadi dua model, yaitu:5
a) Model Fundraising Langsung (Direct Fundraising)
Fundraising langsung adalah model yang menggunakan teknik-
teknik atau cara-cara yang melibatkan partisipasi muzakki secara
langsung. Yaitu bentuk-bentuk fundraising dimana proses interkasi dan
akomodasi terhadap respon muzakki bisa seketika (langsung) dilakukan.
Model ini secara langsung akan mempengaruhi keinginan dari muzakki
untuk melakukan donasi setelah mendapatkan promosi dari fundraiser
lembaga, maka segera dapat dengan mudah melakukan donasi yang
sudah tersedia melalui kelengkapan informasi yang telah disampaikan.
Sebagai contoh dari model ini adalah: direct email, direct advertising,
telefundraising dan presentasi langsung.
b) Model Fundraising Tidak Langsung (Indirect Fundraising)
Model fundraising tidak langsung adalah suatu model yang
menggunakan teknik-teknik atau cara-cara yang tidak melibatkan
5
Ibid. Hlm. 508
6
partipasi muzakki atau donatur secara langsung. Yaitu bentuk-bentuk
fundraising dimana tidak dilakukan dengan memberikan daya akomodasi
langsung terhadap respon muzakki atau donatur seketika. Model ini dapat
dilakukan misalnya dengan metode promosi atau persuasi yang akan
mengarah pada pembentukan lembaga yang baik dan meningkatkan citra
lembaga yang kuat, tanpa melalui arahan transaksi donasi pada saat itu.
Model ini dapat berupa: advertorial, image compaign, dan
peyelenggaraan event, perantara, relasi, referensi, serta dapat melalui
mediasi para tokoh
7
8) Panitia membuat jadwal petugas kepada anggota untuk menunggu di
masjid apabila ada muzzaki yang ingin membyar zakat
9) Memastikan niat zakat pada muzakki untuk beberapa orang atau
hanya perorang
10) Amil mendapat jatah uang
b. Organizing
Berdasarkan hasil rapat bersama oleh anggota takmir masjid Al-Qiro’
terbentuklah susunan struktur keanggotaan panitia Ramadhan, sebagai
berikut:
Penanggung
Penasehat
Jawab
Sekertaris 1 Bendahara 1
Sekertaris 2 Bendahara 2
Anggotata
8
• Bendahara :
1. Sausandra Putri
2. Risa Wahyu
• Anggota :
1. Sigit Rifanto 11. Raif
2. Ikhsan 12. Agung
3. Ramadhani Wahyuning Tyas 13. Khori
4. Dyah Swasti N. 14. Shiva
5. Vina Herliana 17. Rizqi Labibah
6. Adam Muhammad R. 18. Dhica Sarah Sae
7. Nicko Shiva Diantoro 19. Vicky Fajar A
8. Pamungkas 20. Khofifah Nuraini
9. Bisma 21. Faisol
10. Rahmat
c. Actuating
1) Pelaksanaan pengumpulan zakat selama 7 hari yaitu sejak tanggal 17
April 2022 sampai 24 April 2022.
2) Pelaksanaan pengelolaan dan pendistribusian zakat pada tanggal 24
April 2022 pukul 10.00 – 15.00 WIB
3) Sebelum pendistribusian zakat, ketua takmir memberikan pengantar
kepada panitia dan pengurus masjid yang terlibat dalam kegiatan
pengelolaan zakat. Dilanjutkan dengan doa bersama dan serah terima
zakat kemudian pendistribusian dilakukan dengan pembagian
dibeberapa tujuan yang sudah direncanakan.
4) Sebelum pendistribusian zakat, ketua takmir memberikan pengantar
kepada panitia dan pengurus masjid yang terlibat dalam kegiatan
pengelolaan zakat. Dilanjutkan dengan doa bersama dan serah terima
zakat kemudian pendistribusian dilakukan dengan pembagian
dibeberapa tujuan yang sudah direncanakan.
5) Kemudian panitia menimbang beras kembali dari muzzaki dan
membeli beras dengan menggunakan muzakki yang membayar zakat
9
dengan uang, hal ini untuk melengkapi kekurangan data penerima
zakat dengan rincian sebagai berikut :
No Jenis Zakat kg Keterangan
1. Beras 913,05 kg Sebelum ditimbang
2. Beras 982 kg Sesudah ditimbang
3 Beras 1.082kg Sesudah membeli beras
2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasaan diatas yaitu membahas fundraising mulai dari
pengumpulan dana, dimana fundraising sangat memebutuhkan dana yang
cukup untuk di gunakan zakat, menhimpun muzaki supaya suatu lembaga zakat
dapat pemasukan dana jika tiap hari/bulan suatu lembaga zakat semakin
bertambah muzakinya maka semakin baik suatu lembaga tersebut untuk
pengumpulan dana. Mengumpulkan simpatisan dan pendukung hal tersebut
dilakukan supaya suatu lembaga bisa terlihat lebih baik dan bagus hal ini tentu
akan berdampak pada pendukung dan simpatisan untuk bergabung dan
membantu keberlangsungan lembaga. Dan ada membangun citra lembaga ini
berhubungan dengan mengimpun simpatisan dan pendukung semakin bagus
simpatisan semakin bagus juga lembaganya.dan terakhir yaitu ada memuaskan
muzaki yang bertujuan supaya muzaki merasa puas ketika memberikan dana
hal itu dapat dilakukan dengan pelayanan, program dan operasional secara
keseluruhan. Hal ini akan berpengaruh terhadap nilai donasi yang akan
diberikan kepada lembaga
3
DAFTAR PUSTAKA
4
LAMPIRAN