Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA (KKN)


UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA TAHUN 2022/2023
LOKASI:
Dukuh Ngroto, Dusun Bulurejo 2, Desa Hargomulyo,
Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Arif Budiman, S.S, M.A

Disusun Oleh:
Kinaton Ageng Laksono 18107010054
Ahmad Isnanto Muttahidin 19102040006
Muhammad Akmal Nurhanan 19102040020
Vicky Fajar Alamsyah 19102040030
Fatichatun Ni’mah Farichah 19102040069
Khofifah Nuraini 19102040100
Mohammad Iqbal Wildan M 19103060011
Muhammad Bagas Wibowo 19107030043
Mahsa Pruenela 19107030049
Fadhilah Budiman Hasibuan 19107030058
Rizkiana Nabila 19107030060
Rahadian Akhiru Nur Arya 19107030070

KULIAH KERJA NYATA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2022/2023
Daftar Isi

Daftar Isi .................................................................................................................................... 1


LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 5
A. Letak Geografi.................................................................................................................... 5
B. Demografi Desa................................................................................................................... 5
BAB II.......................................................................................................................................10
Proses Transformatif-ABCD ......................................................................................................10
A. Pengetahuan tentang Transformatif-ABCD .....................................................................10
B. Pemetaan Aset ................................................................................................................10
1. Aset Manusia ...............................................................................................................10
2. Aset Transect (Aset Fisik dan Alam).............................................................................12
3. Aset Grup atau Asosiasi ...............................................................................................15
4. Aset Institusi/Lembaga ................................................................................................16
5. Proses Pengenalan Leaky Bucket Kepada Masyarakat ...................................................16
6. Perencanaan Aksi ........................................................................................................17
BAB III .....................................................................................................................................19
Perubahan Sosial KKN Transformatif-ABCD.............................................................................19
A. Hasil Pelaksanaan Program Kerja ...................................................................................19
B. Kondisi Sosial Sebelum KKN ...........................................................................................24
C. Perubahan Sosial Setelah KKN ........................................................................................25
BAB IV .....................................................................................................................................26
Refleksi dan Rekomendasi .........................................................................................................26
A. Refleksi Kegiatan KKN ...................................................................................................26
B. Rekomendasi ..................................................................................................................29
BAB V .......................................................................................................................................31
Penutup dan Referensi ...............................................................................................................31
A. Kesimpulan.....................................................................................................................31
B. Saran ..............................................................................................................................31
Referensi................................................................................................................................33

1
Kontributor ...........................................................................................................................33
Lampiran-Lampiran ..................................................................................................................34

2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KULIAH KERJA NYATA
Bismillahirrahmanirrahim
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dari perbaikan seperlunya dari KKN
Mandiri Integrasi-Interkoneksi Tahun Akademik 2022/2023 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ke
108 :
1. Kelompok : 62
2. Lokasi : Desa Hargomulyo
3. Kecamatan : Ngrambe
4. Kabupaten : Ngawi
Maka dipandang sudah memenuhi syarat untuk diajukan sebagian Laporan Akhir Kerja
KKN Mandiri UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dari kelompok tersebut diatas. Demikian
pengesahan ini kami berikan, semoga dapat dipergunakan sebagai mestinya.

Hargomulyo, September 2022

Dosen Pendamping Lapangan Ketua Kelompok KKN

Dr. Arif Budiman, S.S, M.A Kinaton Ageng Laksono

Menyetujui,

Kepala Desa Hargomulyo

Susilo

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta Angkatan ke-108 kelompok mandiri 62 Dukuh Ngroto, Dusun Bulurejo 2,
Desa Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dapat diselesaikan
dengan baik dan lancar. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan dan ditujukan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa rahmat dan hidayah bagi kesejahteraan dan keselamatan
dunia dan akhirat.
Laporan Akhir KKN ini disusun berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan selama 45 hari,
dimulai dari tanggal 4 Juli sampai 19 Agustus 2022. Kegiatan yang dilaksanakan telah disesuaikan
dengan kondisi dan situasi Dukuh Ngroto dan kemampuan anggota KKN 62. Tersusunnya Laporan
Akhir ini tidak lepas dari bantuan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis
diberikan kemudahan dalam menyelesaikan tugas KKN di Dukuh Ngroto.
2. Bapak Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A., selaku rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta;
3. LPPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta selaku Panitia Pelaksana Kuliah Kerja Nyata
(KKN) UIN Sunan Kalijaga angkatan ke-108;
4. Bapak Dr. Arif Budiman, S.S, M.A. selaku Dosen Pembimbing Lapangan;
5. Bapak Susilo selaku Lurah;
6. Bapak Kamino selaku Kepala Dusun;
7. Tokoh Masyarakat, bapak, ibu, serta seluruh masyarakat Dukuh Ngroto;
8. Teman-teman peserta KKN Mandiri angkatan ke-108 khususnya kelompok 62;
9. Pemuda Karang Taruna Dukuh Ngroto;
10. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
kegiatan ini dapat terlaksana.
Kami menyadari atas banyaknya kekurangan dalam penyusunan Laporan Akhir Kuliah
Kerja Nyata ini. Namun kami berharap kegiatan yang telah terlaksana dapat bermanfaat bagi
masyarakat Dusun Bulurejo dan kita semua.

3
Yogyakarta, 2 September 2022

Penyusun

Kelompok KKN Mandiri 62

4
BAB I

A. Letak Geografi
Alamat lengkap dari tempat KKN Mandiri ini adalah Dukuh Ngroto, Dusun Bulurejo,
Kelurahan Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Dusun ini
merupakan dusun yang berada di sekitar lereng gunung Lawu bagian utara. Memiliki suasana
sejuk dikelilingi kebun teh milik perusahaan swasta. Terdapat sejumlah 5 RT dalam satu dusun
ini, diantaranya terdapat 2 RT yaitu RT 1 dan RT 2 yang akan digunakan sebagai lokasi
pelaksanaan KKN Mandiri angkatan 108 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Secara kependudukan RT 1 dan 2 dusun ini dihuni kurang lebih 80-an KK dan memiliki
latar belakang umur, agama, profesi, dan pendidikan yang berbeda-beda. Kemajemukan ini
membuat dusun kecil ini menjadi sangat potensial dikembangkan terlebih adanya beberapa
tempat yang sangat potensial untuk pariwisata.

B. Demografi Desa
1. Jumlah Penduduk
Secara kependudukan RT 1 dan 2 dusun ini dihuni kurang lebih 80-an KK.
Adapun data kependudukan adalah sebagaimana berikut:
0-5 tahun : 23 jiwa
5-12 tahun : 31 jiwa
12-19 tahun : 28 jiwa
19-60 tahun : 151 jiwa
60 tahun : 37 jiwa
2. Pekerjaan Masyarakat
Masyarakat Dukuh Ngroto Sebagian besar adalah masyarakat yang
menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Sehingga mayoritas dari
masyarakat mendapat penghasilan dari bertani. Selain itu, sebagian pula banyak
yang bekerja sebagai pemetik daun teh yang dikelola oleh swasta. Hanya sebagian
kecil saja yang bekerja sebagai PNS , merantau, dan lainnya.

5
3. Perekonomian Masyarakat
Perekonomian merupakan suatu hal yang sangat penting dalam berjalannya
roda kehidupan pada masyarakat. Berdasarkan data-data perekonomian masyarakat
akan dikelompokkan menjadi 3 golongan ekonomi masyarakat yaitu rumah tangga
kelas atas, rumah tangga kelas menengah dan rumah tangga kelas bawah. Untuk
mengelompokkan golongan ekonomi masyarakat tersebut digunakan 3 kriteria,
yaitu jumlah anggota keluarga, pendapatan perbulan, dan pengeluaran perbulan.
Perekonomian yang ada di Dukuh Ngroto ini masih termasuk ke dalam
rumah tangga kelas bawah. Hal tersebut dikarenakan banyak ketimpangan yang
terlihat antara jumlah dari anggota keluarga dengan pendapatan perbulan yang
mereka dapatkan sangat tidak sesuai dengan pengeluaran kebutuhannya.
4. Pendidikan Masyarakat
Pendidikan masyarakat Dukuh Ngroto rata-rata saat ini mengenyam
Pendidikan pada jenjang SMA. Sedangkan, penduduk dewasa rata-rata hanya
mengenyam pendidikan hingga jenjang SD. Di Dukuh Ngroto juga hanya terdapat
1 gedung SD, 1 tempat mengaji TPA, dan Sekolah Minggu Gereja.
5. Kesehatan Masyarakat
Aspek kesehatan lingkungan di masyarakat adalah sebagai berikut :
1.) Air bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum
apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Syarat-syarat
Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
b. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3
mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l)
c. Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per
100 ml air).

6
2.) Pembuangan kotoran/tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban
dengan syarat sebagai berikut :

a. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi


b. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang
mungkin memasuki mata air atau sumur
c. Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
d. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
e. Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap
dipandang
f. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan
tidak mahal

3.) Kesehatan Pemukiman

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi


kriteria sebagai berikut :

a. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan,


penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari
kebisingan yang mengganggu
b. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang
cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan
penghuni rumah.
c. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit
antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih,
pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan,
cukup sinar matahari pagi, terlindunginya makanan dan
minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup

7
d. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan
baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah
antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi
yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak
cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

4.) Pembuangan sampah

Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus


memperhatikan faktor-faktor /unsur, berikut :

a. Penimbunan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi


produksi sampah adalah jumlah penduduk dan
kepadatannya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial
ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan
teknologi
b. Penyimpanan sampah
c. Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
d. Pengangkutan
e. Pembuangan
6. Keagamaan
Mayoritas penduduk Dukuh Ngroto memeluk agama Islam. Jika dihitung
total penduduk yang beragama muslim pada RT 1&2 sejumlah 60 jiwa. Sedangkan
40 penduduk lainnya merupakan penduduk beragama katolik. Walaupun adanya
perbedaan tersebut tidak membuat persatuan dan kerukunan warga Dukuh Ngroto
berkurang.
7. Kebudayaan
Dukuh Ngroto merupakan bagian dari Kabupaten Ngawi yang memiliki
berbagai budaya yang masih dilestarikan dari zaman nenek moyang yang secara
turun temurun selalu diterapkan sampai sekarang. Beberapa budaya yang masih
dilestarikan yaitu tradisi Rasulan dan tradisi Nyadran. Tradisi Rasulan merupakan
salah satu tradisi yang masih dilakukan oleh masyarakat di Dukuh Ngroto sebagai

8
satu bentuk tradisi perayaan pasca-panen yang diselenggarakan di Dukuh Ngroto.
Biasanya tradisi Rasulan diisi dengan kegiatan mengumpulkan segala hasil bumi
yang menggunakan wadah yang terbuat dari pelepah pisang dan di bawa di atas
kepala untuk dikumpulkan pada suatu tempat menjadi satu. Sementara, tradisi
Nyadran merupakan salah suatu tradisi dan adat istiadat yang masih dilakukan oleh
masyarakat di Dukuh Ngroto sebagai rasa syukur atas sumber air yang diberikan
oleh Allah SWT.

9
BAB II

Proses Transformatif-ABCD

A. Pengetahuan tentang Transformatif-ABCD


ABCD merupakan suatu pendekatan pada pengembangan masyarakat dimana
masyarakat merupakan peserta dan penentu upaya pembangunan di lingkungannya, atau
biasa disebut dengan community-driven development (CDD), dalam upaya masif untuk
mencapai keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat. Pengembangan masyarakat harus
dilakukan dengan menempatkan manusia untuk mengidentifikasi kekuatan mereka sejak
awal dan semua potensi serta aset mereka yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan.
Hanya dengan mengetahui kekuatan dan aset, manusia akan tahu dan berkeinginan untuk
terlibat sebagai peserta untuk mengambil inisiatif dalam semua upaya perbaikan.
Dengan memahami kekuatan dan aset yang dimiliki, serta mengembangkan agenda
perubahan yang didiskusikan bersama, isu keberlanjutan program yang meningkatkan
kualitas hidup diharapkan dapat terwujud. Melalui pendekatan ABCD, anggota masyarakat
didorong untuk mengembangkan agenda perubahan yang mereka anggap penting.
Pendekatan ABCD merupakan pendekatan yang mengarah pada pemahaman dan
penggabungan aset, potensi, kekuatan dan pemanfaatannya secara mandiri dan maksimal.
Prinsip-prinsip Pengembangan Masyarakat Berbasis Aset (ABCD) adalah: Setengah penuh
lebih bermakna, memiliki potensi, partisipasi, kemitraan, bias positif, berasal dari dalam
masyarakat, dan mengarah pada energi.

B. Pemetaan Aset
1. Aset Manusia
Aset Manusia membahas mengenai sumber daya manusia yang ada dalam suatu
komunitas atau masyarakat yang berkualitas dan mampu mengembangkan aset serta
sumber daya yang ada. Setiap komunitas memiliki sumber kekuatan yang menopang,
mendorong dan mengembangkan dirinya untuk bertahan. Sumber kekuatan ini adalah
individu-individu spesifik dalam merancang kegiatan yang dapat mengembangkan
potensi masyarakat. Modal individu dalam suatu komunitas adalah tenaga, bakat,
keahlian, kepribadian, penalaran, keterampilan, dll. Aset tersebut dapat digunakan untuk

10
membangun dan mengembangkan fasilitas dan potensi yang ada pada masyarakat
Dukuh Ngroto. Masyarakat di Dukuh Ngroto memiliki berbagai macam kemampuan
dan keahlian yang berbeda-beda seperti bidang :
a. Perkebunan
Rata-rata warga Dukuh Ngroto bekerja sebagai pemetik teh dan sebagian
besar memiliki perkebunan terong, cengkeh, dan sayur mayur lainnya.
b. Pertukangan
Warga Dukuh Ngroto memiliki keahlian pertukangan, seperti membuat
kandang ternak, dan menggali sumur. Selain itu warga Dukuh ngroto juga
memiliki keahlian dalam pengerjaan bangunan-bangunan, seperti
membangun rumah, memperbaiki jalan, membuat jalan setapak dan membuat
saluran air yang dialirkan ke seluruh rumah warga. Sehingga apabila
masyarakat sekitar membutuhkan tukang, masyarakat tidak perlu jauh-jauh
mencari keluar desa.
c. Peternakan
Dalam bidang peternakan, Dukuh Ngroto termasuk daerah yang cukup
maju. Setiap rumah hampir memiliki hewan ternak seperti ayam, kambing,
dan sapi.
d. Tata Rias
Beberapa ibu-ibu di Dukuh Ngroto memiliki keahlian dalam tata rias,
terutama rias pengantin. Warga Dukuh Ngroto sudah memiliki keinginan dan
kesadaran untuk belajar tata rias, sehingga mereka mengasah skill dengan
mengikuti kursus yang diadakan oleh pemerintah daerah setempat.
e. Produksi Usaha Rumahan
Karena Dukuh Ngroto memiliki akses jalan yang cukup sulit, maka warga
setempat memanfaatkan kesempatan ini untuk membuka usaha rumahan.
Seperti usaha produksi tempe dan usaha produksi roti serta jajanan pasar.
Beberapa warga juge membuka toko kelontong.
f. Gotong Royong
Warga Dukuh Ngroto memiliki kepedulian antar masyarakat yang cukup
tinggi. Masyarakat memiliki jadwal tetap untuk melaksanakan gotong

11
royong. Seperti melakukan kerja bakti untuk bersih-bersih lingkungan dan
memperbaiki sarana prasarana yang ada.
Selain itu, ibu-ibu dan karang taruna Dukuh Ngroto biasa melakukan
sinoman atau membantu masyarakat lainnya yang mengadakan acara seperti
pernikahan.
g. Ramah Tamah
Ramah tamah merupakan salah satu daya tarik dari Dukuh Ngroto.
Masyarakat Ngroto selalu bersikap ramah kepada sesama warga maupun
pendatang baru.

2. Aset Transect (Aset Fisik dan Alam)


Aset fisik adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh masyarakat atau desa dan
berpotensi untuk digunakan dan dikembangkan dalam bentuk fisik. Aset fisik ini dapat
berupa bangunan maupun infrastruktur yang dimiliki Dukuh Ngroto seperti rumah,
toko, perkantoran, jalan raya, jembatan, sarana air bersih, transportasi dan lain-lain.
Adapun aset fisik yang ada di Dukuh Ngroto dapat kita lihat pada tabel berikut :

Keadaan

No. Aset Fisik Jumlah


Baik Kurang Baik Tidak Baik

1. Kantor
K Desa 1 ✔

2. Puskesmas
P 1 ✔

3. Posyandu 1 ✔

4. Masjid 1 ✔

12
5. Gereja 1 ✔

6. Musholla 2 ✔

7. Lapangan
L Voli 1 ✔

8. PAUD 1 ✔

9. Sekolah Dasar 1 ✔

10. Kantor BPD 1 ✔

11. Jalan Raya - ✔

12. Transportasi - ✔

Aset fisik yang ada di Dukuh ini membantu masyarakat untuk berkembang dengan
menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di Dukuh Ngroto. Aset-aset fisik diatas seperti
masjid, gereja, musholla, dan lapangan voli berada di Dukuh Ngroto. Sementara kantor
desa, puskesmas, posyandu, PAUD, sekolah dasar, dan Kantor BPD berada di luar daerah
Dukuh Ngroto, namun masih dapat dijangkau oleh masyarakat.
Warga Dukuh Ngroto memiliki keberagaman karena terdapat dua agama yang
hidup berdampingan, yaitu agama islam dan katolik. Sehingga terdapat dua rumah ibadah
yaitu gereja dan masjid. Untuk gereja memiliki kondisi yang baik, namun masjid memiliki
kondisi yang kurang baik. Seperti kamar mandi dan tempat wudhu yang kurang memadai,
penerangan yang kurang dan luas masjid yang cukup kecil.
Sementara untuk lapangan voli memiliki fungsi yang cukup berguna bagi
masyarakat Dukuh Ngroto. Selain digunakan untuk bermain atau latihan voli secara rutin,

13
lapangan tersebut juga menjadi tempat pertemuan untuk kegiatan-kegiatan dengan jumlah
warga yang banyak.
Untuk jalan raya yang berada di Dukuh Ngroto sebenarnya memiliki kondisi yang
cukup baik, namun medan yang cukup terjal, menanjak dan berkelok-kelok menjadikan
masyarakat cukup kesulitan untuk mencapai Dukuh Ngroto.
Aset alam adalah zat yang diproduksi di alam dan dapat digunakan atau
dimanfaatkan oleh manusia untuk kepentingan manusia. Dukuh Ngroto sangat kaya akan
aset alam, aset-aset ini dapat dikembangkan masyarakat Dukuh Ngroto untuk
meningkatkan sarana sanitasi dasar di Dukuh Ngroto. Berikut adalah aset alam yang
terdapat di Dukuh Ngroto :
a. Tanah
Tanah di Dukuh Ngroto tergolong subur karena terbentuk dari
proses vulkanisme Gunung Lawu yang cukup mengandung unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman. Tanah ini sangat cocok untuk dijadikan lahan
perkebunan. Rata-rata tumbuhan yang hidup di Desa Barugaia adalah
kelapa, teh, pisang, dll.

b. Air
Ketersediaan air dan sumber air di Dukuh Ngroto sudah sangat
memadai dan mencukupi kebutuhan air seluruh masyarakat dukuh.
Terdapat satu sumber mata air di Dukuh Ngroto yang dikelola oleh
masyarakat. Sumber air yang memadai ini sangat membantu masyarakat
dalam ketersediaan air di Dukuh Ngroto sehingga kekurangan air tidak
dirasakan lagi oleh masyarakat.
c. Udara
Kondisi udara di Dukuh Ngroto masih sangat baik karena sumber
pencemar udara di Dukuh ngroto yang masih kurang. Hanya pada waktu-
waktu tertentu kualitas udara di Desa Barugaia menurun ini disebabkan oleh
proses pembakaran sampah yang dilakukan oleh masyarakat di Dukuh

14
Ngroto tapi proses ini tidak mempengaruhi secara signifikan kondisi udara
di Dukuh Ngroto.
3. Aset Grup atau Asosiasi
Mengidentifikasi aset biasanya dimulai dengan daftar kelompok sukarela di
tingkat desa, karena ini adalah kelompok orang yang telah disahkan pada beberapa
bentuk aktivitas masyarakat. Kelompok-kelompok ini kadang-kadang disebut "asosiasi"
untuk membedakannya dari institusi, yaitu organisasi yang anggotanya adalah
karyawan. Asosiasi adalah cara orang mengatur sekitar tugas-tugas tertentu. Kelompok
seringkali dapat melampaui tujuan awal mereka untuk menjadi kontributor penuh untuk
proses pengembangan, bahkan jika itu bukan misi awal mereka.
Karena rasa solidaritas dan kebersamaannya yang tinggi, warga di Dukuh
Ngroto memiliki aset grup atau asosiasi. Adapun aset grup atau asosiasi di Dukuh
Ngroto adalah Karang Taruna, kumpul rutin RT, dan arisan ibu-ibu.
Karang Taruna merupakan organisasi kepemudaan yang dibentuk masyarakat
sebagai wadah untuk pengembangan diri dan berorientasi pada kesejahteraan
masyarakat suatu desa atau kelurahan. Karang Taruna di Dukuh Ngroto selalu berperan
dalam kegiatan sosial. Karang Taruna kerap mengkoordinir kegiatan warga seperti
rasulan atau kerja bakti yang rutin dilaksanakan. Selain itu Karang Taruna selalu hadir
untuk membantu dalam penyelenggaraan acara-acara masyarakat, seperti acara
pernikahan, syukuran sampai ketika ada warga yang meninggal dunia.
Selain itu, terdapat pertemuan rutin di RT 01 dan RT 02. Untuk pertemuannya
sendiri masih dibagi menjadi 2, yaitu pertemuan ibu-ibu dan bapak-bapak. Di Dukuh
Ngroto untuk pertemuan ibu-ibu diadakan pada siang hari, sementara bapak-bapak
diadakan pada malam hari. Pertemuan RT ini bertujuan untuk membahas masalah yang
terjadi ataupun membahas acara yang akan diadakan di Dukuh Ngroto.
Kemudian terdapat pertemuan ibu-ibu yang melibatkan kedua RT, yaitu RT 01
dan RT 02. Pertemuan yang diadakan sekali sebulan ini membahas sinoman atau
membantu membantu masyarakat Dukuh Ngroto dalam mengadakan acara pernikahan.
Ibu-ibu Dukuh Ngroto bahkan memiliki seragam khusus untuk sinoman, yang dipakai
ketika membantu acara pernikahan. Pertemuan ini berfungsi untuk membagi tugas
masing-masing, seperti penerima tamu, masak, cuci piring, dan lain-lain.

15
4. Aset Institusi/Lembaga
Kelembagaan lokal seringkali diabaikan sebagai sumber aset yang dapat
digunakan kelompok desa untuk mendukung kegiatan pembangunan mereka.
Mendaftarkan badan-badan lokal seringkali mengungkap aset potensial yang
sebelumnya tidak dipertimbangkan desa untuk mendukung upaya pembangunan
mereka.
Dukuh Ngroto memiliki perangkat desa. Mulai dari lurah, kepala dusun, badan
pengawas desa (BPD), dan rukun tetangga (RT). Adapun ketua dari masing-masing
perangkat desa adalah:
a. Lurah : Susilo
b. Kepala Dusun : Kamino
c. Badan Pengawas Desa : Susilo
d. Ketua RT 01 : Imam Suyuti
e. Ketua RT 02 : Wanto

5. Proses Pengenalan Leaky Bucket Kepada Masyarakat


Leaky Bucket adalah alat yang berguna untuk mempermudah warga atau
komunitas untuk mengenal berbagai perputaran asset ekonomi lokal yang mereka
miliki. Hasilnya bisa dijadikan untuk meningkatkan kekuatan secara kolektif dan
membangunnya secara bersama. Disisi lain, leaky bucket juga merupakan kerangka
kerja yang berguna dalam mengenali berbagai aset komunitas kerja yang berguna dalam
mengenali asset peluang ekonomi atau warga, tetapi juga dalam mengelola aset peluang
ekonomi yang memungkinkan dalam menggerakan komunitas atau warga.
Pada Dukuh Ngroto, kami menjalankan dua proses Leaky Bucket kepada seluruh
masyarakat yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Ekowisata
Dalam program ekowisata ini kami memperkenalkan dan mengajak
warga dan komunitas yang ada disana untuk dapat mengembangkan seluruh
potensi yang ada di sana terutama pada aspek pariwisata yang diharapkan
dapat menjadi sebuah nilai ekonomis yang menguntungkan. Dengan

16
melalui beberapa kali pelaksanaan sosialisasi yang dilaksanakan dengan
rutin, masyarakat di dukuh Ngroto mendapatkan berbagai materi yang
dijelaskan. Dengan adanya hal tersebut diharapkan masyarakat Dukuh
Ngroto dapat terbantu dalam pengembangan wisata lokal yang mereka
miliki sehingga dapat berkembang lebih maju menjadi ekowisata.
2. Program Legalitas Masjid dan TPQ
Program legalitas masjid dan TPQ di Dukuh Ngroto ini dilakukan
guna mempermudah pengembangan masjid dan TPQ di daerah setempat,
seperti bantuan melalui Dana Hibah dari APBD. Oleh karena itu, jika suatu
badan, lembaga, atau organisasi ingin memperoleh hibah dari APBD, maka
statusnya harus berbadan hukum Indonesia. Dengan melalui berbagai
proses yang panjang seperti melalui mengumpulkan data-data dari Dukuh
Ngroto, persyaratan-persyaratan dari KUA, hingga Kementerian Agama
Kabupaten Ngawi.

6. Perencanaan Aksi
Perencanaan aksi yang akan dilakukan dalam KKN UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta Angkatan 108 di Dusun Bulurejo II, Kelurahan Hargomulyo, Kecamatan
Ngrambe, Ngawi, terbagi dalam beberapa program kerja, diantaranya adalah:
1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan utama dari memberdayakan potensi desa baru sebagai
pariwisata alam adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan pendapatan
per kapita dari warga Desa Bulurejo II sendiri, sehingga mereka tidak hanya
bergantung pada kegiatan pertanian dan yang hanya memutarkan uang di
dalam masyarakat sendiri. Diharapkan dengan adanya program pariwisata
ini mereka akan mendapatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia,
sehingga persiapan fasilitas saja tidak akan cukup jika tidak diiringi dengan
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dalam rangka mempersiapkan warga untuk siap menjadi desa
wisata, diperlukan pengetahuan dan keterampilan berbicara, karenanya
diperlukan pelatihan public speaking sederhana untuk warga. Media massa
merupakan sumber informasi yang sangat penting. Namun, diperlukan

17
penyuluhan mengenai konsumsi media yang tepat. Hal ini untuk
memberikan edukasi mengenai informasi mana yang layak dikonsumsi dan
mana yang tidak. Selain itu memberikan edukasi mengenai penggunaan
media digital untuk memberikan kemudahan dalam mengembangkan
potensi wisata yang ada.
2. Program Pendidikan
Bimbingan Belajar dan Mengajar, kegiatan ini berguna untuk
membantu anak-anak dalam mencapai keberhasilan belajar secara optimal,
yang mana anak-anak diberikan bimbingan belajar tambahan sekaligus
membantu sekolah apabila mengalami kekurangan tenaga pengajar selain
itu juga diselingi dengan kegiatan kreativitas kepada anak-anak di tempat
KKN.
3. Program Keagamaan
Meningkatkan kualitas pengetahuan, pemahaman dan pengamalan
ajaran agama Islam dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari di
masyarakat. Dengan membentuk kelompok pengajian bapak- bapak/ibu-ibu
dan remaja, mengajar dan membina anak-anak TK/TPA al-Qur’an di
masjid, serta mengaktifkan kegiatan keagamaan yang dapat memakmurkan
masjid.
4. Promosi Pariwisata
Pelaksanaan untuk program promosi pariwisata terbagi atas
beberapa hal yaitu revitalisasi sarana, prasarana dan fasilitas fisik di sekitar
potensi objek wisata Dusun Bulurejo II, edukasi masyarakat agar memiliki
orientasi dan visi yang terfokus pada pengembangan potensi pariwisata desa
mereka, dan terakhir adalah kampanye eksternal untuk menarik minat
wisatawan melalui pengembangan media sosial.
5. Kegiatan Sosial Kemasyarakatan, Olahraga dan Seni
Bentuk kegiatan seperti pembukaan KKN, berpartisipasi dalam
acara 17 Agustus, berpartisipasi dan membantu dalam acara Idul Adha,
membantu kegiatan ibu-ibu posyandu, kerja bakti untuk perawatan balai
desa dan masjid di Dusun Bulurejo II dan penutupan KKN.

18
BAB III

Perubahan Sosial KKN Transformatif-ABCD

A. Hasil Pelaksanaan Program Kerja

1. Nama Program Belajar Bersama

Tujuan Membantu memberdayakan masyarakat dalam hal


pendidikan khususnya anak-anak SD-SMA.

Sasaran Anak-anak usia sekolah (SD-SMA)

Sumber Dana Pribadi

Besar Dana Rp 253.000

Waktu Pelaksanaan 4 Juli - 19 Agustus 2022

Indikator Keberhasilan Anak-anak mampu memahami pelajaran yang


disampaikan oleh mahasiswa KKN

Keberhasilan Berhasil

Penanggung jawab Rizkiana Nabila

Evaluasi Kegiatan belajar bersama berjalan cukup lancar.


Anak-anak kooperatif dan datang sesuai jadwal yang
ditentukan. Namun terdapat salah satu kendala yang
dihadapi, yaitu sulit menjangkau anak-anak di RT
01 karena posko tempat belajar berada di RT 02.
Tidak tersedianya tempat yang memadai diantara
kedua RT tersebut menjadikan tempat belajar
sebagai kendala.

2. Nama Program Mengajar TPA

Tujuan Untuk mencerdaskan warga sekitar tentang


pengetahuan agama islam dan al-quran.

19
Sasaran Anak-anak dan warga desa yang beragama islam.

Sumber Dana Pribadi

Besar Dana Rp 85.000

Waktu Pelaksanaan 4 Juli - 19 Agustus 2022

Indikator Keberhasilan Anak didik dapat memahami dan mengamalkan


materi TPA yang diberikan

Keberhasilan Berhasil

Penanggung jawab Muhammad Iqbal Wildan Muqqodas

Evaluasi Warga desa mendukung penuh kegiatan untuk


menghidupkan TPA kembali. Anak-anak juga cukup
semangat dalam mengikuti kegiatan TPA setelah
magrib. Namun terdapat kendala terkait dengan
adanya dua masjid dan musala yang digunakan
sebagai tempat untuk TPA. Karena jarak yang cukup
jauh, cukup sulit untuk menjangkau kedua tempat
secara bersamaan. Namun hal itu dapat diselesaikan
dengan membagi jadwal di hari yang berbeda.

3. Nama Program Mengurus Legalitas Masjid dan Ijin operasional


TPQ

Tujuan Agar masjid setempat mendapatkan nomor ID dan


dapat dengan mudah mengadakan penggalangan
dana.

Sasaran Warga Sekitar sebagai pengurus masjid

Sumber Dana Pribadi

Besar Dana Rp 200.000

Waktu Pelaksanaan 4 Juli - 19 Agustus 2022

Indikator Keberhasilan Mendapatkan nomor identitas dan sertifikat masjid

20
serta ijin operasional TPQ

Keberhasilan Berhasil

Penanggung jawab Vicky Fajar Alamsyah

Evaluasi Dalam melaksanakan program kerja di Dukuh


Ngroto, mengurus legalitas masjid dan ijin
operasional TPQ merupakan program kerja yang
memiliki rentang waktu paling lama dan paling sulit.
Karena harus pergi ke Kantor Urusan Agama
(KUA) dan KEMENAG Ngawi yang jarak
tempuhnya cukup jauh dari Dukuh Ngroto. Namun
hal tersebut dapat diselesaikan tepat sebelum
penarikan KKN.

4. Nama Program Sosialisasi Ekowisata

Tujuan Memberi pengetahuan mengenai ekowisata daerah


sana kepada warga sekitar.

Sasaran Warga Desa Hargomulyo, Dukuh Ngroto

Sumber Dana Pribadi

Besar Dana Rp 405.000

Waktu Pelaksanaan 4 Juli - 19 Agustus 2022

Indikator Keberhasilan Warga sekitar memiliki kesadaran tentang


pemberdayaan wisata di daerah tersebut

Keberhasilan Berhasil

Penanggung jawab Rahadian Akhiru Nur Arya

Evaluasi Program kerja sosialisasi ekowisata ini berjalan


cukup lancar. Warga kooperatif berkumpul setiap
malam senin untuk menghadiri sosialisasi. Warga
juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan mau
belajar mengenai ekowisata. Selain itu, warga juga
aktif bertanya terkait ekowisata.

21
5. Nama Program Idul Adha

Tujuan Membantu panitia Qurban dan warga sekitar dalam


pelaksanaan Hari Raya Idul Adha

Sasaran Warga desa Hargomulyo , Dukuh Ngroto

Sumber Dana Masyarakat

Besar Dana -

Waktu Pelaksanaan 9 Juli 2022

Indikator Keberhasilan Warga sekitar merasa terbantu dalam


mempersiapkan sholat Idul Adha dan dalam
melaksanakan pemotongan hewan Qurban dengan
adanya mahasiswa KKN.

Keberhasilan Berhasil

Penanggung jawab Muhammad Akmal Nurhanan

Evaluasi Program kerja ini berjalan dengan lancar. Anggota


KKN 62 aktif membantu warga dalam
mempersiapkan hari raya Idul Adha. Seluruh
anggota ikut membantu, salah satunya adalah
menjadi pengisi khutbah hari raya Idul Adha.
Kegiatan lainnya adalah bersih-bersih masjid,
takbiran, mempersiapkan makanan untuk bapak-
bapak yang bekerja menyembelih Qurban, sampai
ikut membantu dalam proses penyembelihan dan
membersihkan hewan Qurban.

6. Nama Program Kerja Bakti

Tujuan Membantu kegiatan masyarakat dalam membangun


desa khususnya Dukuh Ngroto dalam membangun
prasarana

Sasaran Desa Hargomulyo, Dukuh Ngroto

Sumber Dana Desa

22
Besar Dana -

Waktu Pelaksanaan 7 dan 12 Juli, 1 dan 6 Agustus

Indikator Keberhasilan Memperbaiki prasarana yang ada di desa khususnya


Dukuh Ngroto, agar warga dapat mendapatkan
kenyamanan di desa.

Keberhasilan Berhasil

Penanggung jawab Kinaton Ageng Laksono

Evaluasi Program kerja ini dilaksanakan cukup baik


meskipun terdapat sedikit kendala. Waktu untuk
melaksanakan kerja bakti tidak rutin, sehingga
terkadang terjadi kurangnya komunikasi dengan
warga terkait dengan waktu pelaksanaannya.

7. Nama Program Kemerdekaan

Tujuan Untuk merayakan dan meramaikan kemerdekaan


Republik Indonesia serta menumbuhkan rasa cinta
tanah air.

Sasaran Anak-anak dan seluruh warga Dukuh Ngroto

Sumber Dana Desa dan Pribadi

Besar Dana Rp 600.000

Waktu Pelaksanaan 16 Agustus 2022

Indikator Keberhasilan Anak-anak dan warga dapat memeriahkan hari


kemerdekaan dengan mengikuti lomba 17 Agustus.

Keberhasilan Kurang Berhasil

Penanggung jawab Muhammad Isnanto Mutahidin

Evaluasi Program kerja ini mengalami cukup banyak kendala.


Tujuan untuk melaksanakan lomba-lomba tidak
terpenuhi. Seluruh lomba baik untuk anak-anak
maupun lomba tumpeng untuk ibu-ibu ditiadakan
karena warga sedang dalam keadaan berduka.
Namun kendala ini dapat ditangani. Pelaksanaan
lomba diganti dengan membagi-bagikan bingkisan

23
peralatan sekolah kepada 40 anak-anak di Dukuh
Ngroto.

B. Kondisi Sosial Sebelum KKN


1. Kondisi Sosial Masyarakat
Kondisi sosial di desa Hargomulyo khususnya dukuh Ngroto, warga desa
disana memiliki hubungan antar sesama, norma dan kepercayaan yang dapat
meningkatkan potensi produktif suatu masyarakat. Hal tersebut dibangun di atas
hubungan gotong royong antar sesama warga desa walaupun memiliki perbedaan
dalam hal kepercayaan dan keyakinan terhadap tuhan (agama), warga desa Ngroto
tetap menjunjung tinggi hubungan dengan masyarakat dan norma-norma
bermasyarakat.
Melalui kondisi sosial seperti hubungan antar masyarakat, kerjasama,
kekeluargaan, dan aset sosial lainnya, dapat membantu masyarakat dalam mengelola
desa mereka menjadi lebih baik. Kerjasama dikalangan masyarakat desa masih
sangat baik, dibuktikan dengan adanya gotong royong yang dilakukan warga desa
Ngroto di setiap kegiatan desa yang berlangsung. Selain kegiatan gotong royong
dalam kepentingan desa, warga juga tetap melakukan tolong menolong antar warga
desa yang membutuhkan. Hal tersebut dapat menumbuhkan rasa kepedulian antar
sesama warga desa untuk saling membantu satu sama lainnya.
Warga dukuh Ngroto sangatlah ramah dalam menyambut masyarakat asing
untuk berkunjung ke desa mereka, baik itu pelajar yang ingin belajar bagaimana cara
warga desa dalam menjalani kegiatan sehari-hari mereka maupun masyarakat luar
yang sekedar ingin menikmati kondisi alam di dukuh Ngroto ini.
2. Kondisi Sosial Pemuda Desa
Kondisi sosial pemuda pemudi desa disana dapat dikatakan cukup baik
karena pemuda desa disana aktif dalam bermasyarakat, contohnya: pemuda desa di
dukuh Ngroto selalu ikut serta dalam kegiatan masyarakat seperti gotong royong,
ikut serta dalam karang taruna, ikut serta dalam membantu kegiatan yang diadakan
oleh salah satu warga di sana dan lainnya. Pemuda desa di sana juga sering membantu

24
keluarga mereka dalam bekerja lebih tepatnya dalam mengurus ternak mereka.
Sedangkan untuk aktivitas lain pemuda desa seperti olahraga kebanyakan mengikuti
pencak silat dan voli.
3. Kondisi Sosial Anak-anak Desa
Anak anak di dukuh Ngroto sangatlah ceria, dimana kegiatan sehari hari
mereka adalah sekolah, bermain, dan mengaji. Dalam hal belajar dapat dikatakan
minat mereka masih minim, anak anak di desa terlebih untuk anak yang laki laki.
Sedangkan untuk kegiatan belajar keagamaan di masjid dapat dikatakan masih sangat
minim juga, anak anak desa jarang sekali ke masjid untuk belajar agama, baik dalam
hal belajar membaca Al-Quran ataupun belajar terkait agama islam di masjid
dikarenakan tidak adanya pengajar tetap di masjid Al-Amanah.
4. Kondisi Pemahaman Masyarakat tentang Ekowisata
Sedangkan kondisi sosial terkait pemahaman terhadap kondisi potensi wisata
di daerah desa sangat kurang dikarenakan warga desa menganggap beberapa tempat
yang dapat menjadi potensi wisata merupakan hal yang wajar atau lumrah karena
mereka sudah terbiasa melihat hal tersebut.

C. Perubahan Sosial Setelah KKN


Kondisi sosial secara umum di desa Hargomulyo dukuh Ngroto setelah kegiatan KKN
berakhir, kedekatan dan gotong royong masyarakat desa semakin solid setiap harinya. Gotong
royong dalam urusan pembangunan desa ataupun tolong menolong antar warga desa semakin
membaik dan semakin solid walaupun terdapat perbedaan keyakinan dan kepercayaan
terhadap tuhan mereka. Kondisi anak anak desa yang sebelumnya hanya memiliki sedikit
minat untuk datang ke masjid untuk belajar agama, ketika kegiatan KKN berlangsung minat
anak anak desa semakin meningkat dengan adanya tenaga pengajar dari anggota KKN. Setelah
kegiatan KKN berakhir di harapkan anak-anak desa tetap memiliki semangat untuk terus
belajar agama yang nantinya akan adanya tenaga pengajar yang akan datang. Sedangkan
kondisi sosial terkait pemahaman masyarakat mengenai ekowisata desa. Pemahaman
masyarakat sedikit demi sedikit terbuka setelah dilakukannya sosialisasi yang dilakukan oleh
anggota KKN. Pemahaman warga desa mulai terbuka untuk menjual desa tanpa kehilangan
jati diri desanya, dengan menjual kearifan lokal yang ada di desa tersebut, menjual sumber
daya alam yang ada dan memiliki potensi untuk menjadi desa wisata.

25
BAB IV

Refleksi dan Rekomendasi

A. Refleksi Kegiatan KKN


Dukuh Ngroto merupakan salah satu dukuh yang berada di Kota Ngawi, Jawa
Timur. Dukuh Ngroto berada di kaki Gunung Lawu dengan keindahan alamnya yang masih
terjaga dan berpotensi menjadi desa wisata sebab adanya kebun teh dengan pemandangan
yang indah. Selain itu, kondisi air di dusun ini sangat baik karena langsung dari sumber
mata air serta bahan pangan yang mudah didapat karena selain dekat dengan pasar, warga
yang sangat ramah dan selalu memberikan bahan pangan secara cuma-cuma. Meskipun
akses jalan masih tergolong kurang namun itu bukan hal yang terlalu dipermasalahkan oleh
kelompok KKN Mandiri 62. Selama KKN, posko yang ditempati dengan seizin perwakilan
dari pemilik rumah merupakan salah satu rumah warga dimana pemilik rumah tersebut
sedang merantau dan akhirnya tidak terpakai.
Banyak sekali kenangan yang tercipta selama pelaksanaan KKN terutama dari
anggota kelompok KKN maupun dari para warga dukuh Ngroto seperti keluarga bapak
Susilo selaku pembimbing selama di dukuh Ngroto, bapak Priyadi dan keluarga dan lain-
lainnya. Selain itu juga mendapat banyak ilmu sosial dari warga dukuh tersebut dan banyak
hal-hal baru seperti salah satunya adat istiadat yang ada di dukuh Ngroto yang baru dan
pertama kali dijumpai dan diketahui.
Melihat pelaksanaan kegiatan KKN yang telah dilakukan selama ini, banyak sekali
hikmah yang dapat dijadikan pengalaman serta pelajaran berharga yang tidak akan pernah
terlupakan.
1. Belajar Bersama
Pengalaman yang didapatkan dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan
belajar selama berada di dukuh Ngroto yaitu berhadapan dengan beragam
karakteristik anak. Terdapat anak yang dalam menempuh proses pembelajaran
mengalami kesulitan saat menerima materi pembelajaran, terdapat juga anak
yang dapat menerima dengan baik materi yang diajarkan tanpa kesulitan sama
sekali. Kesulitan belajar dalam bentuk yang ditunjukkan oleh anak-anak di
dukuh Ngroto disebabkan oleh beberapa hal, penyebab tersebut dapat bersifat

26
psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, yang menyebabkan prestasi belajar
anak mengalami hambatan. Ditambah efek pandemi Covid-19, menyebabkan
anak peserta didik kehilangan hasil belajar mereka selama 2 tahun sebelumnya.
Kesulitan dalam menghadapi anak-anak menjadikan kelompok KKN
Mandiri 62 sadar bahwasannya memang belum mampu menjadi pengajar yang
baik dan harus lebih banyak belajar. Pelaksanaan bimbingan belajar ini dapat
terlaksana dengan baik berkat kerja sama antara kelompok KKN dengan para
orang tua. Bahwasannya peran orang tua juga sangat penting guna memotivasi
anak-anak mereka agar mau belajar dan bisa menjadi anak yang cerdas untuk
kedepannya.
2. Mengajar TPA
Tidak jauh beda dengan pengalaman yang didapat dari belajar bersama
dengan anak-anak di dukuh Ngroto. Satu hal yang menjadi hambatan yaitu
kesadaran dari para warga dukuh Ngroto akan pentingnya ilmu agama salah
satunya adalah mengaji Al-Quran sangatlah rendah. Hal ini menyebabkan
minat dan kesadaran para anak-anak menjadi kurang karena minimnya
dukungan dari para orang tua. Namun berkat dukungan dari takmir masjid dan
mushola kelompok KKN Mandiri 62 tetap semangat dengan harapan
munculnya kesadaran akan pentingnya belajar ilmu agama di dukuh Ngroto.
3. Mengurus Legalitas Masjid dan Ijin Operasional TPQ
Dalam mengurus legalitas masjid dan ijin operasional TPQ dukuh Ngroto
yang mengharuskan kelompok KKN Mandiri 62 terjun langsung ke KUA dan
KEMENAG. Kegiatan ini didukung penuh oleh para warga dan ketua RT. Ilmu
yang didapatkan melalui program kerja pengurusan legalitas ini seperti
kemampuan dalam surat-menyurat dan mengenal budaya organisasi dalam
suatu instansi serta mengenal lebih dekat penyuluh KUA. Dukungan dari para
penyuluh KUA juga membuat kelompok KKN Mandiri 62 termotivasi untuk
menuntaskan dan menyelesaikan legalitas masjid sampai akhir, meskipun di
tengah-tengah pengurusannya terdapat hal-hal sedikit menghambat seperti
terjadi salah komunikasi, kurangnya dokumen-dokumen, dan lain-lainnya.
Kemudian dalam mengurus ijin operasional TPQ juga pada akhirnya dapat

27
mengenal warga dari dukuh dan dusun lain sebab banyak pihak yang terlibat
untuk ditanyai terkait persyaratan-persyaratan dalam mengurus izin
operasional. Selain membantu dalam mengurus ijin operasional TPQ di dukuh
Ngroto, kelompok KKN Mandiri 62 juga membantu mengurus ijin operasional
TPQ di dukuh Ngetrep hingga KEMENAG selain itu juga mendapat dukungan
penuh dari para birokrasi KEMENAG.
4. Sosialisasi Ekowisata
Sosialisasi ini direncanakan akan dilaksanakan 4 kali pertemuan dengan
materi-materi yang bertahap selama melaksanakan kegiatan KKN di dukuh
Ngroto ini. Sosialisasi ini membahas bagaimana cara dan langkah-langkah agar
suatu desa bisa menjadi desa wisata dan menjadikan ladang usaha baru bagi
warga yang tinggal di sana. Selama pelaksanaannya, sosialisasi ini dilakukan
secara bergilir di beberapa rumah warga dukuh Ngroto dan dilaksanakan setiap
pukul 20.00 WIB. Antusias warga sangat besar dan warga sangat tertarik
dengan materi yang disampaikan sehingga ini menjadi motivasi bagi kelompok
KKN Mandiri 62 agar lebih baik lagi dalam menyampaikan materi kepada
warga serta menambah kemampuan berbicara didepan banyak pihak. Namun
sosialisasi ini hanya bisa dilaksanakan sebanyak 3 kali dikarenakan adanya
keadaan berkabung dari dukuh Ngroto.
5. Idul Adha
Menjelang Idul Adha di dukuh Ngroto, warga di sana melakukan takbiran
dari lepas isya’ hingga menjelang waktu sholat Ied. Selama takbiran itu
mahasiswa kelompok KKN Mandiri 62 bersama warga bergantian dalam
memakmurkan masjid. Hingga sampai tiba hari idul adha bersama para warga
shalat dilaksanakan bersama dan melakukan penyembelihan juga
membersihkan daging serta membagikannya ke warga-warga dukuh Ngroto.
Setelah kegiatan selesai dilanjutkan dengan makan bersama dengan para
warga. Ilmu baru yang didapatkan dalam kegiatan ini yaitu ikut serta dalam
penyembelihan hewan kurban secara langsung dan ikut berpartisipasi dalam
melakukan penyembelihan juga dalam mendata warga-warga yang akan
mendapatkan daging kurban.

28
6. Kerja Bakti
Gotong royong yang ditunjukkan oleh warga dukuh Ngroto selama kerja
bakti serta pemilihan hari dalam melaksanakan kerja bakti dengan
menghormati waktu ibadah warga Ngroto yang beragama katolik menunjukkan
bahwa mereka sangat menjaga hubungan antar sesama. Selalu ramai dan
antusias demi menjaga kebersihan serta mengembangkan keadaan lingkungan
dukuh menjadi lebih baik. Kelompok KKN Mandiri 62 mengikuti kegiatan
kerja bakti mulai dari mengecor akses jalan, meratakan jalan untuk menambah
lahan parkiran, dan banyak lagi kerja bakti lainnya yang diikuti. Dari kerja
bakti ini juga dapat menjadikan mahasiswa kelompok KKN Mandiri 62 lebih
mengenal satu sama lain dengan para warga dukuh Ngroto.

B. Rekomendasi
Kami menyadari bahwa dalam pelaksanaan KKN masih terdapat kekurangan
sehingga diperlukan adanya langkah untuk penyempurnaan. Maka dari itu kami akan
menyampaikan saran atau rekomendasi untuk kebaikan bersama.

1. Saran atau rekomendasi untuk mahasiswa KKN selanjutnya


a. Perlu adanya usaha dalam meningkatkan kesadaran masyarakat agar
lebih berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan guna
menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat.
b. Melaksanakan survei dan observasi kepada masyarakat dan
lingkungan dengan sebaik-baiknya, hal ini agar memudahkan dalam
merancang program kerja yang tepat untuk memajukan masyarakat
dan aset-aset desa.
c. Senantiasa mahasiswa KKN untuk menaati norma-norma yang
berlaku di masyarakat baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
d. Diharapkan selama KKN berlangsung, mahasiswa KKN harus
bersikap terbuka dan sopan dalam menerima masukan atau kritikan
dari masyarakat. Hal ini penting, karena memudahkan mahasiswa
KKN berbaur dengan masyarakat.

29
e. Sebelum menjalankan program kerja, hendaknya mahasiswa KKN
mempersiapkan diri semaksimal mungkin baik dari pengetahuan,
keterampilan, dan mental agar bisa siap dalam menghadapi kendala
ketika program kerja berlangsung.
2. Saran atau rekomendasi untuk LPPM
a. Diharapkan kepada LPPM untuk lebih informatif terhadap
mahasiswa peserta KKN sebelum pelepasan. Karena berdasarkan
pengalaman kami, keterlambatan informasi dapat menghambat
perencanaan dan persiapan mahasiswa sebelum pelepasan KKN.
b. Diharapkan kepada LPPM dalam penempatan lokasi KKN,
sebaiknya mahasiswa peserta KKN ditempatkan pada lokasi yang
benar-benar membutuhkan banyak perubahan. Sehingga mahasiswa
KKN akan lebih termotivasi untuk belajar lebih banyak dalam
mengembangkan potensi dari lokasi KKN.
3. Saran atau rekomendasi untuk warga dukuh Ngroto
Bagi masyarakat, diharapkan agar hasil yang diperoleh sebaiknya
dikembangkan sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi
bagi masyarakat dukuh Ngroto di masa yang akan datang.

30
BAB V

Penutup dan Referensi

A. Kesimpulan
Alhamdulillah Puji Syukur Allah SWT. yang telah memberikan kesehatan serta
kemudahan sehingga dengan waktu 45 hari ini kegiatan KKN 108 UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta yang dilaksanakan oleh kelompok 62 sehingga dapat berjalan dengan lancar
dan baik sesuai apa yang diharapkan. Walaupun masih banyak kekurangan, namun secara
keseluruhan semua program kerja yang direncanakan dapat terlaksana.
Keberhasilan pelaksanaan KKN ini tentunya tidak lepas dari kontribusi dan kerja
antar peserta KKN Kelompok 62, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Perangkat desa,
Karang Taruna Dukuh Ngroto, serta masyarakat Dukuh Ngroto yang turut berpartisipasi
dan memberikan respon positif serta dukungan secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu, tidak ada ungkapan lain yang dapat penyusun haturkan selain terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang turut berkontribusi menyukseskan
kegiatan KKN ini.

B. Saran
Kami KKN 108 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Kelompok 62 selaku peserta
KKN mempunyai beberapa masukan atau saran kepada panitia pelaksana KKN UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta dan peserta KKN selanjutnya, diantaranya :
1. Mempertemukan Dosen Pembimbing Lapangan jauh-jauh hari sebelum hari
pemberangkatan KKN sehingga program kerja dapat tersusun secara maksimal.
2. Rencana program kerja yang akan dilaksanakan hendaknya dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan perangkat desa dan masyarakat setempat.
3. Evaluasi dan Briefing dilakukan setiap pelaksanaan program kerja.
4. Pentingnya memahami apa itu arti KKN sehingga dalam melaksanakan KKN di
lapangan dapat berproses dan bermasyarakat dengan baik.
5. Perlu meningkatkan pelayanan dan perhatian serius dari panitia KKN dan LPPM
dalam hal akses website, jumlah kelompok, waktu pelaksanaan dan dana program
kerja.

31
6. Hendaknya pihak LPPM memberi informasi dan saran berupa surat, dll diberikan
jauh dari hari sebelum pelaksanaan KKN dimulai sehingga tidak menyulitkan
mahasiswa yang rumahnya jauh dan yang hendak mencari tempat KKN karena
hanya terkendala surat.
Demikian laporan akhir ini disusun berdasarkan data-data dan dokumentasi yang
ada. Penyusun berharap agar laporan ini dapat mempermudah pelaksanaan evaluasi dan
penilaian serta dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Penyusun menyadari bahwa
laporan akhir ini masih jauh dari kata kesempurnaan, sehingga kritik dan saran sangat kami
butuhkan demi sempurnanya laporan ini.

32
Referensi
Agus Afandi. Asset Based Community Development (ABCD). Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel
Andi Ariyadin Putra. (2015). Identifikasi Aset Sarana Sanitasi Dasar Dengan
Pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) Di Desa Barugaia Kecamatan
Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Alaudin Makassar
Nadhir Salahudin, Afida Safriani, Moh. Ansori, Eni Purwati, Mohammad Hanafi, dkk.
(2015). Panduan KKN ABCD UIN SUNAN AMPEL SURABAYA Asset Based Community-
driven Development (ABCD).
Nurdiyanah, Rika Dwi Ayu Parmitasari, Irvan Muliyadi, Serliah Nur, Nadyah Haruna, Nur
Khairunnisa. (2016). Panduan Pelatihan Dasar Asset Based Community-driven Development
(ABCD). Makassar
Kelompok KKN 67 Tematik. (2017). Posdaya Berbasis Asset Based Communities
Development (ABCD) Artikel Sirkulasi Keuangan (Leaky Bucket), 35-38.
Hasanah, Sovia. (2017). Kewajiban Masjid Berbadan Hukum Agar Bisa Memperoleh
Dana Hibah dari APBD.

Kontributor
1. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Arif Budiman, S.S, M.A. yang telah memberikan
dukungan dalam hal program kerja.
2. Pihak Karang taruna dan masyarakat dukuh Ngroto yang telah memberi support dalam
kegiatan selama KKN.
3. Pihak Dinas Pariwisata Kota Ngawi yang telah memberi tambahan materi untuk sosialisasi
tentang EKOWISATA.
4. Pihak Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngrambe dan Kementerian Agama Kota
Ngawi yang telah memberi kemudahan dalam mengurus legalitas TPQ dan No. ID Masjid.

33
Lampiran-Lampiran
1. Kerja Bakti

34
2. Sosialisasi

35
3. Legalitas TPQ dan No. ID Masjid

36
4. Belajar bersama

37
5. Belajar TPQ/TPA

38
6. Bancaan/Yasinan

39
7. Penyembelihan hewan qurban

40
8. Posyandu

41
9. Penyerahan hadiah dan kenang-kenangan

42
43

Anda mungkin juga menyukai