Anda di halaman 1dari 25

Pengelolaan Zakat Nasional

Lazis Muhammadiyah
Disampaikan Oleh :
Andar Nubowo, DEA
Tentang LAZISMU
Lazis Muhammadiyah (Lazismu) adalah lembaga zakat tingkat nasional
yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui
pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan
kedermawanan lain baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan
instansi lainnya.

Program Pendayagunaan Lazismu berfokus pada; Pemberdayaan


Ekonomi, Pendidikan, Sosial dan Dakwah. Dalam operasional
programnya, LAZISMU didukung oleh jaringan konsolidasi lembaga zakat
yang tersebar di seluruh propinsi sehingga program-program
pendayagunaan LAZISMU mampu menjangkau seluruh wilayah
Indonesia secara cepat dan tepat sasaran.
VISI

“Menjadi lembaga zakat terpercaya”

MISI

1. Optimalisasi pelayanan donatur


2. Optimalisasi pengelolaan yang amanah, profesional dan transparan
3. Optimalisasi pendayagunaan yang kreatif, inovatif dan produktif

KEBIJAKAN STATEGIS BUDAYA KERJA

 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat  Amanah


 Pemberdayaan Pertanian dan Peternakan  Profesional
 Pengembangan Pendidikan  Kreatif, Inovatif dan
 Pelayanan Sosial, Dakwah dan Kemanusiaan  Sinergi
REGULASI ZAKAT

UU No. 23 tahun 2011 tentang


Pengelolaan Zakat

PP No. 14 Tahun 2014 tentang


LAZISMU
Pelaksanaan Undang-undang
TERSTRUKTUR
Pengelolaan Zakat

PMA NO. 333 Tahun 2015


tentang Pedoman Pemberian
ijin Pembentukan LAZ
LAZISMU PUSAT

Penanggung jawab, koordinator dan advokasi


Membangun Sinergi dan Kolaborasi

LAZISMU (PROVINSI)

 Koordinatif, konsolidasi Kab/Kota


 Pembinaan dan Pengawasan
 Menerima tasharuf
LAZISMU KANTOR
LAYANAN
LAZISMU (KAB/KOTA) AMAL USAHA
MUHAMMADIYAH
 Fundraising
 Batas kewenangan berdasar teritori
 Pembagian segmentasi
 Menerima tasharuf

LAZISMU KANTOR
LAYANAN
AMANAH MUHAMMADIYAH

Membangun dan meningkatkan budaya organisasi dan tata kelola zakat,


infak dan sedekah Muhammadiyah melalui pembentukan Sistem
Informasi Manajemen (SIM) ZIS yang terintegrasi di semua tingkat
kepemimpinan.

 Membangun dan meningkatkan budaya organisasi


 Membangun dan meningkatkan tata kelola ZIS
 Membuat Sistem Informasi Manajemen yg terintegrasi di semua
tingkat kepemimpinan.
Fundraising & Marketing
MARKETING DAN FUNDRAISING
Keputusan Rakornas - Sidoarjo

MARKETING

BRAND IMAGE FUNDRAISING


 Keseragaman Sarana
 Profesionalisme Amil  Zakat lembaga
 Publikasi Media
 Pelatihan tenaga fundraising
SOSIALISASI  CSR
 Instruksi PP Muhammadiyah  Gemar Shadaqah
 Dai Zakat  Infaq setiap rumah
 Kotak Infaq warga persyarikatan

INVESTASI MARKETING
KEMITRAAN KORPORASI

TARGET NASIONAL 2016

RP. 250.000.000.000
Pendistribusian dan Pendayagunaan
PENDISTRIBUSIAN
Pasal 25
Zakat wajib didistribusikan kepada mustahik sesuai syariat Islam.

Pasal 26
Pendistribusian zakat, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dilakukan berdasarkan skala
prioritas dengan memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan, dan kewilayahan.

PENDAYAGUNAAN
Pasal 27
(1) Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan
peningkatan kualitas umat.
Yang dimaksud dengan ”usaha produktif adalah usaha yang mampu meningkatkan
pendapatan, taraf hidup dan kesejahteraan.
Yang dimaksud dengan ”peningkatan kualitas umat” adalah peningkatan sumber daya
manusia.
(2) Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi.
Kebutuhan dasar mustahik meliputi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan dan
kesehatan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.
AUDIT SYARIAH

Syarat dan ketentuan yang terkait dengan pendistribusian dan pendayagunaan zakat
adalah:
a. Asnaf Zakat ( 8 golongan Mustahik)
b. Distribusi dana zakat disalurkan murni tanpa kewajiban mengembalikan.
b. Perlu ada pemantauan pemanfaatan zakat, dalam jangka waktu minimal 3 (tiga)
bulan.
c. Penyaluran dengan skala prioritas.
d. Penyaluran dalam tahun berjalan.
e. Sumber dana zakat harus diketahui dan tercantum dalam tanda terima.
f. Penyaluran dalam bentuk yang bermanfaat dan dapat langsung ke mustahik.
g. Untuk
Ikhtisar kebutuhan
perencanaan yang
program bersifat
berdasar KMAdharuri (kebutuhan
333 Tahun 2015 (Babmendesak) dan wajib
III Point J), mencakup:
 dipenuhi.
Nama program
 Lokasi program
 Jumlah penerima manfaat
 Jumlah zakat yang disalurkan
 Keluaran (Output)
 Hasil (Outcome)
 Manfaat (Benefit)
 Dampak (Impact) program bagi penerima manfaat
STRATEGI

Pengurangan bantuan bersifat karitatif dan memperluas bantuan bersifat


penguatan organisasi masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat
(community development) fokus di tingkat jamaah/basis  kapasitas,
otoritas, social preneur

Distribusi dan Pendayagunaan ZIS bersinergi dengan Majelis, Lembaga,


Ortom, AUM dan Organisasi Masyarakat Sipil dengan program yang
terencana, terukur, termonitor dan selalu memetik pembelajaran untuk
perbaikan dengan pendekatan grant management.
INSTITUSI PELAKSANA
Acuan Program
8 ASNAF (Mustahik Zakat)

Golongan yang berhak menerima zakat (mustahiq) ada 8 golongan sebagaimana


telah ditegaskan dalam Al Qur’an Al Karim pada ayat berikut:

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk [1] orang-orang fakir, [2] orang-
orang miskin, [3] amil zakat, [4] para mu’allaf yang dibujuk hatinya, [5] untuk
(memerdekakan) budak, [6] orang-orang yang terlilit hutang, [7] untuk jalan Allah
dan [8] untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan
yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. At
Taubah: 60)
13 Rekomendasi Muktamar Muhammadiyah
17 Sustainable Development Goals (SDGs)
Program LAZISMU 2016

PENDIDIKAN

SAVE OUR SCHOOL (SOS)


Perbaikan infrastruktur dan peningkatan kapasitas manajemen sekolah serta komunitas
sekolah

GN-OTA
Memberikan beasiswa pendidikan jenjang sekolah dasar, menengah dan atas

SEJUTA SARJANA
Memberikan beasiswa pendidikan strata-1, secara penuh dan beasiswa penelitian

TRENSAINS
Penguatan keberlanjutan pembangunan dan pemenuhan kebutuhan, dilanjutkan sebagai
model
Program LAZISMU 2016

SOSIAL

TANGGAP DARURAT BENCANA


Pemenuhan kebutuhan dasar dan pertolongan untuk menjaga martabat kemanusiaan

DA’I MANDIRI
Memberikan dukungan finansial untuk da’i di daerah pedalaman secara produktif

MUHAMMADIYAH Aid
Memberikan bantuan kemanusiaan untuk krisis kemanusiaan internasional

KURBAN PAK KUMIS


Menerima dan mendistribusikan hewan/ daging qurban di daerah kumis, lokasi bencana dan
pedalaman

MOBILE CLINIC
Memberikan pelayanan kegawatdaruratan medis dan promosi kesehatan
Program LAZISMU 2016

EKONOMI

TANI BANGKIT
Meningkatkan kemampuan dan kemandirian petani dengan adaptasi perubahan iklim

SEJUTA UMKM
Pemberdayaan ekonomi jama’ah, melalui beberapa program: YES, BUEKA dan Penyertaan
Modal BTM
Mekanisme Kemitraan
Sinergi dan Kolaborasi Program

Mitra Program LAZISMU


Proposal Program  Analisa Kelayakan
(sesuai dengan kebijakan LAZISMU)  Penandatanganan MoU dan SPK
 Pencairan Dana Tahap 1 (30%)

Laporan Tahap 1  Verifikasi


 Pencairan Dana Tahap 2 (40%)

Laporan Tahap 2  Verifikasi


 Pencairan Dana Tahap 3 (30%)

Laporan Pelaksanaan Program Monitoring dan Evaluasi

Bersama-sama melakukan sosialisasi, publikasi dan menghimpun


partisipasi publik dalam penyaluran donasi melalui LAZISMU
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai