PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU)
produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari
kemakmuran dan kesejahteraan umat. Hal ini penting, terutama dalam rangka
ditetapkan akan memberikan dampak yang baik bagi para mustahik zakat baik
1
2
satu fungsi dari pengelolaan dana ZIS di LAZISMU Pamekasan tidak berjalan
sasaran seperti program benah rumah yang dalam program tersebut, sasarannya
Zakat memiliki peran yang sangat penting dalam Islam yaitu sebagai alat
setiap muslim yang mampu dan telah memenuhi syarat dengan ketentuan
syariat Islam, bahkan ini merupakan salah satu rukun Islam yang lima. Tidak
alat yang dapat diterapkan untuk mencapai kesejahteraan umat, disisi lain ada
mustahik pengelolaan zakat saat ini dilakukan dengan dua cara yaitu
berupa pemberian bahan makanan, dan lain-lain serta bersifat pemberian untuk
dan lain-lain.
1
Amrullah Hayatudin, “Analisis Model Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) di Masjid
Al Istiqomah Kabupaten Bandung Barat”, JIEI (Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam), Vol. 7, No. 2,
(2021), hlm, 1.
3
Pengelolaan zakat dilaksanakan atas dasar asas, yaitu syariat islam, amanat,
zakat oleh lembaga amil zakat yang profesional dan mampu mengelolan secara
tepat sasaran.
spirit kreatifitas dan inovasi, Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah
membiayai para mustahik, yang pertama dari segi pendidikan yaitu berkah,
dhuafa’, dan prestasi. Yang kedua program sekolah asuh, yaitu beasiswa
prestasi, santunan pemberdayaan guru, dan beasiswa berkah. Yang ketiga dari
segi program dakwah yaitu peduli kader da’i, penerbitan media dakwah. Yang
keempat dari program sosial yaitu, santunan yatim, medical mobile service, dan
2
Andre Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2016), hlm. 446.
3
Profil LAZISMU dan SOP LAZISMU, (Pamekasan: Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah
Muhammadiyah, 2020), hlm. 1.
4
niat untuk berqurban dengan cara menabung. Penarikan hanya dapat dilakukan
dikelola dengan baik dan benar serta tersampaikan kepada pihak yang berhak
tersendiri dalam sisi hubungan lembaga ZIS dengan para muzakki yang
merupakan donatur atau sumber dana untuk LAZIS itu sendiri. Serta apa yang
menjadi tujuan dari program tersebut tidak tercapai yakni merubah mustahik
mestinya, maka tujuan utama dari pendistribusian zakat akan terwujud yaitu
dana ZIS yang kurang tepat sasarannya, maka dapat dipahami bahwasanya
kebutuhan dalam hal tata kelola kelembagaan dengan benar yang hal itu
pengelolaan ZIS merupakan suatu hal yang penting dalam pembayaran zakat
karena dengan tata kelola yang baik pembayar zakat akan merasa yakin bahwa
zakat yang mereka bayarkan digunakan sebagaimana mestinya. Selain itu GCG
profesional.
penerapan GCG terdapat lima asas yang perlu diperhatikan diantaranya adalah:
(1) keterbukaan (2) akuntabilitas (3) tanggung jawab (4) independensi dan (5)
keadilan.4 Oleh karena itu dalam tahap pengelolaan suatu perusahaan harus
permasalahan tata kelola suatu lembaga. GCG menjadi solusi baru dalam
4
Eko Sudarmanto, Elly Susanti, Dkk, Good Corporate Governance (GCG), (Surabaya: Yayasan
Kita Menulis, 2021), hlm. 63.
6
seluruh stake holder dan juga dalam pengambilan keputusan itu berdasarkan
tentunya GCG merupakan kebutuhan yang harus diterapkan secara benar untuk
GCG, tujuan lain dari penerapan GCG yaitu untuk mengatahui bagaimana
LAZISMU harus dikelola dengan tata pengelolaan yang sesuai dengan tata
dalam hal tata kelola yang menyebabkan tidak optimalnya pengelolaan dana
ZIS. Penelitian ini sangat menarik untuk dikaji tentang Analisis Pengelolaan
Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) Dalam Perspektif Good Corporate Governance
B. Fokus Penelitian
Governance (GCG)?
C. Tujuan Penelitian
(GCG).
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Akademis
a. Bagi Kampus
b. Bagi Peneliti
yang lebih jelas mengenai kesesuaian fakta dilapangan dengan teori yang
ada.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Lembaga
dan Shodaqoh.
9
E. Definisi Istilah
Agar lebih terarah dan tidak salah pengertian mengenai penelitian yang
ditulis oleh peneliti dengan judul Analisis Pengelolaan Lembaga Amil Zakat,
1. Pengelolaaan
mustahik.
5
Hartono, Manajemen Perpustakaan Sekolah , (Yoqyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hlm. 26.
6
Ali Ridlo, “Zakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam”, Kendari: Jurnal Al-Adl, Vol. 7, No. 1,
(Januari 2014), hlm, 120.
10
ada nisabnya, infaq sebaliknya tidak ada nisab. Infaq dikeluarkan setiap
muslim dengan sukarela tanpa dibatsi oleh waktu dan jumlah tertentu,
konsep atau pemahaman yang dapat membuat sebuah sistem yang dapat
7
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2013), hlm. 217.
8
Hasbiyallah, Fiqh dan Ushul Fiqh, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017), hlm. 246.
9
Eko Sudarmanto, Elly Susanti, Dkk, Good Corporate Governance (GCG), (Surabaya: Yayasan
Kita Menulis, 2021), hlm. 58.
11
F. Penelitian Terdahulu
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
dokumen. dan
sedekah.10
2 Nia Analisis Jurnal Dalam 1. Dalam
Lovenia Kepuasan penelitian ini penelitian ini
Muzakki persamaannya perbedannya
Terhadap terletak pada terletak pada
Implementasi pembahasan subjek
Good penerapan penelitian.
Corporate prinsip Good Dalam
Governance Corporate penelitian Nia
Pada Governance Lovenia
Organisasi (GCG) subjek
Pengelola penelitiannya
Zakat di Kota adalah
Yogyakarta muzakki
(Studi Kasus sedangkan
Pada subjek dalam
Lembaga penelitian ini
Amil Zakat adalah
di lembaga amil
Yogyakarta) zakat, infaq
dan sedekah.
2. Dalam
penelitian Nia
Lovenia jenis
penelitianya
adalah
kuantitatif
sedangkan
dalam
penelitian ini
kualitatif.
3. Dalam
penelitian Nia
Lovenia
metode
pengumpulan
datanya
menggunakan
kuisioner
sedangkan
dalam
penelitian ini
menggunakan
observasi
10
Serlin Naska Sari, “Penerapan Prinsip Good Corporate Governance Dalam Pengelolaan Zakat
(Studi kasus Pada BAZNAS Kota Makassar)”, (Skripsi, Universitas Muhammadiyah, Makassar,
2019).
13
lapangan,
wawancara,
dan studi
dokumen.11
3 Nida Penerapan Jurnal Dalam 1. Dalam
Maulida Good penelitian ini penelitian
Adyanti Corporate persamannya Nida Maulida
Governance terletak pada Adyanti jenis
(GCG) Pada pembahasan penelitiannya
Lembaga penerapan dan adalah
Pengelola menganalisis deskriptif
Zakat Dalam prinsip Good kuantitatif
Perspktif Corporate dengan
Masyarakat Governance metode survei
(Studi Kasus (GCG) sedangkan
Pada dalam
BAZNAS penelitian ini
dan LAZ di jenis
Indonesia) penelitiannya
adalah
kualitatif
deskriptif.
2. Dalam
penelitian
Nida Maulida
Adyanti
metode
pengumpulan
datanya
menggunakan
metode
wawancara
dan
menyebarkan
kuisioner
sedangkan
dalam
penelitian ini
menggunakan
metode
observasi
lapangan,
wawancara,
11
Nia Lovenia, “Analisis Kepuasan Muzakki Terhadap Implementasi Good Corporate Governance
Pada Organisasi Pengelola Zakat di Kota Yogyakarta (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat di
Yogyakarta)”, Reviu Akuntansi dan Bisnis Indonesia, Vol. 1, No. 1, (Juli 2017).
14
dan studi
dokumen.12
4 Tri Pengaruh Skripsi Dalam Dalam penelitian
Cahyana Good penelitian ini Tri Cahyana
Casuba Corporate persamannya Casuba metode
Governance terletak pada penelitiannya
dan pembahasan menggunakan
Intellectual penerapan design penelitian
Capital prinsip Good kausal dengan
Terhadap Corporate menggunakan
Peningkatan Governance metode analisis
Kinerja (GCG) uji instrumen
Lembaga data, uji asumsi
Amil Zakat klasik dan uji
Kota Medan hipotesis dan
Pada Tahun selanjutnya
2014-2018 digunakan
regresi linear
berganda
sedangkan dalam
penelitian ini
jenis
penelitiannya
adalah kualitatif
deskriptif
dengan
menggunakan
metode
pengumpulan
data : observasi
lapangan,
wawancara dan
studi dokumen.13
5 Sri Analisis Jurnal Dalam Dalam penelitian
Wahjuni Perbandingan penelitian ini Sri Wahjuni
Latifah Good persamannya Latifah jenis
Corporate terletak pada penelitiannya
Governance pembahasan adalah
BAZNAS penerapan kuantitatif
dan prinsip Good dengan
LAZNAS Corporate menggunakan
Governance metode content
12
Nida Maulida, “Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Pada Lembaga Pengelola Zakat
Dalam Perspktif Masyarakat (Studi Kasus Pada BAZNAS dan LAZ di Indonesia)”, Jurnal
Prosiding Ilmu Ekonomi, Vol. 5, No. 2, (Agustus 2019).
13
Tri Cahyana Casuba, “Pengaruh Good Corporate Governance dan Intellectual Capital Terhadap
Peningkatan Kinerja Lembaga Amil Zakat Kota Medan Pada Tahun 2014-2018”, (Skripsi,
Universitas Sumatera Utara, Sumatera, 2021).
15
(GCG) analysis
kemudian
dilakukan uji
hipotesis dengan
mann whitney U
text terhadap
laporan data
tahunan 2016-
2017 dengan
sampel delapan
belas BAZNAS
dan LAZNAS.
Sedangkan
dalam penelitian
ini jenis
penelitiannya
adalah kualitatif
deskriptif
dengan
menggunakan
metode
pengumpulan
data : observasi,
wawancara dan
studi dokumen.14
14
Sri Wahjuni Latifah, “Analisis Perbandingan Good Corporate Governance BAZNAS dan
LAZNAS”, Jurnal Akuntansi Faculty Of Economics & Business Universitas Bengkulu, Vol. 9,
No. 2, (Juli 2019).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengeloaan ZIS
1. Pengertian Pengeloaan ZIS
Secara umum manajemen berasal dari bahasa latin dari asal kata
manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu
bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager
ditentukan oleh syariat sehingga dapat tercapai misi utama zakat yaitu
15
Sri Mulyono, Anggri Puspita Sari, Dkk, Pengantar Manajemen, (Bandung: Media Sains
Indonesia, 2021), hlm. 1-2.
16
Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat, (Pengelolaan Informasi dan
Dokumentasi BAZNAS RI, 2011), hlm. 2.
16
17
zakat.
maksud dan tujuan dari organisasi pengelolaan zakat.19 Oleh karena itu
pengelola lembaga.
gaji dan layanan pembayaran melalui ATM dll. Dengan fasilitas tersebut
b. Pendistribusian Zakat
20
Ibid, Pasal 21-23.
19
yaitu:
yaitu:
21
Al-Qur’an, at-Taubah (9):60.
22
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan zakat.
20
secara gratis, dan program lain.25 Dalam pendistribusian zakat itu sesuai
c. Pendayagunaan Zakat
23
Didin Hafiduddin, dkk, The Power of Zakat : Perbandingan Pengelolaan Zakat Asia Tenggara,
(Malang: press 2008), hlm. 13.
24
Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, (Pengelolaan Informasi dan
Dokumentasi BAZNAS RI, 2011), hlm. 12.
25
Diakses dari Lazismu.org pada tanggal 08 Maret 2022 pukul 22:41.
21
dari zakat.27
tepat sasaran dan tepat guna, maka pendayagunaan zakat akan lebih
terpenuhi.28
26
Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, (Pengelolaan Informasi dan
Dokumentasi BAZNAS RI, 2011), hlm. 2.
27
Sintha Dwi Wulansari, “Analisis Peranan Dana Zakat Produktif Terhadap Perkembangan Usaha
Mikro Mustahik (Studi Kasus Rumah Zakat Kota Semarang)”, Skripsi Ekonomika dan Bisnis
Semarang 2013, hlm. 31.
28
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan zakat.
22
d. Pelaporan Zakat
pelaksanaan zakat, infaq dan sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya
kepada BAZNAS dan pemerintah daerah setiap 6 bulan dan akhir tahun,
atau kota.29
atau elektronik, dan laporan keuangan ini nantinya akan di audit syariat
29
Ibid, Pasal 29.
23
1. Zakat
a. Pengertian Zakat
tumbuh dengan subur. Secara bahasa, zakat berarti berkah, tumbuh, suci
(Al-Mu’jam Al-Wasith-396).
atas setiap muslim yang telah sampai nisab (batas minimal harta yang
ِ ِ ِِ ِ
َ ص ِّل َعلَْي ِه ْمۗ ا من
َ َص ٰلوت
ۗك َس َك ٌن مِلُ ْم َ ص َدقَ ًة تُطَ ِّه ُرُى ْم َوتَُزِّكْي ِه ْم ِبَا َو
َ ُخ ْذ م ْن اَْم َواِل ْم
َوال ٰلّوُ ََِسْي ٌع َعلِْي ٌم
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q,S, At-
Taubah: 103).31
zakat juga dapat dipahami sebagai bagian dari bentuk jihad dalam jalan
30
Gus Arifin, Zakat, Infak dan Sedekah, (Jakarta: PT. Dex Media Kumpotindo, 2011), hlm. 3.
31
Al-Qur’an, at-Taubah (9):103.
24
dan hidup yang sempit. Hal ini didasarkan pada Firman Allah SWT
استَ ِقْي ُم ْوٓا اِلَْي ِو ِ ِ ِ قُل اِمَّنَآ اَنَا۟ ب َشر ِّمثْلُ ُكم ي و ٰحىٓ اِ َ م
ْ ََل اَمَّنَآ ا ِٰلُ ُك ْم اٰلوٌ مواح ٌد ف ُْ ْ ٌ َ ْ
ِ
اَلخَرِة ُى ْم ٰكف ُرْو َن ِ ِ ِ
ْيۙ المذيْ َن ََل يُ ْؤتُ ْو َن م ِ ِ
ٰ ْ الزٰكوَة َو ُى ْم ب َْ استَ ْغف ُرْوهُ ۗ َوَويْ ٌل لِّلْ ُم ْش ِرك
ْ َو
Artinya: Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia
seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah
Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju
kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan besarlah
bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya. (yaitu) orangorang yang
tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan)
akhirat.” (Q.S. Al-Fushilat: 6-7).32
kewajiban zakat.
diatur dalam syariat Islam yakni ada delapan yang berhak menerima
ibnusabil.
32
Al-Qur’an, al-Fushilat (41):6-7.
25
sehari-hari (fuqara).
zakat (amilin).
sabil.
33
Ani Mardiantari, Habib Ismail, Dkk, “Peran Zakat, Infak dan sedekah (ZIS)”, Jurnal Institut
Agama Islam Ma’arif NU Metro Lampung, Vol.7, No.2, (September, 2019), hlm, 5.
26
c. Tujuan Zakat
diharta kita)
sebagainya).
27
sifat benci dan dengki. Ketiga zakat bagi masyarakat meliputi: tanggung
2. Infaq
a. Pengertian Infaq
Infaq secara umum adalah shorful mal ilal hajah (mengatur atau
34
Ahmad Furqon, Manajemen Zakat, (Semarang: CV. Karya Abadi Jaya, 2015), hlm. 16.
35
Wawan Shofwan Shalehudin, Risalah Zakat, Infak dan Sedekah, (Bandung: Faktur, 2011), hlm.
19.
28
dan yang kedua yaitu, infaq yang bersifat sunah. Infaq wajib yaitu, infaq
3. Sedekah
a. Pengertian Sedekah
cinta dengan jujur dan tulus. Adapun shadaqq artinya benar atau jujur
dapat dipercaya lawan kata dari dusta, shadaqa dalam pengeluaran harta
36
Al-Qur’an, al-Baqarah (2):3.
29
urusan sdekah.37
perbuatan yang positif kepada sesama, baik kepada fakir miskin atau
yang lain. Sedekah merupakan salah satu kunci untuk meraih keberkahan
rezeki yang berlimpah dan berkah, itulah yng dijanjikan Allah bagi
ۗ ِ ْي الن
ماس ِ ٍ ٍ ََِل خي ر ِِف َكثِ ٍْي ِّمن مَّْن ٰوىهم اِمَل من اَمر ب
َْ َص ََل ٍحۢ ب
ْ ص َدقَة اَْو َم ْع ُرْوف اَْو ا َ ََ ْ َ ْ ُ ْ ْ ْ َْ َ
َ ات ال ٰلِّو فَ َس ْو
ف نُ ْؤتِْي ِو اَ ْجًرا َع ِظْي ًما ِ ك ابتِغَاۤء مرضِ
َ ْ َ َ ْ َ َوَم ْن يم ْف َع ْل ٰذل
Artinya: “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan
mereka, kesuali bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi
sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara
manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena ridha Allah
maka kelak Kami memberinya pahala yang basar.” (Q.S. An-Nisa’ (4) :
114.38
kepada sesama, baik kepada fakir miskin. Selain itu juga sedekah
37
Wawan Sofwan Sholehuddin, Risalah Zakat, Infak dan Sedekah, (Bandung: Tim takafur,2011),
hlm. 21.
38
Al-Qur’an, an-Nisa’ (4):114.
30
bersedekah.
b. Bentuk-Bentuk Sedekah
kemungkaran.
10) Membimbing orang buta, tuli, dan bisu serta menunjuki orang yang
bentuk sedekah itu bukan hanya berbentuk materi akan tetapi mencakup
semua kebaikan baik yang bersifat fisik atau non fisik. Sedekah dibagi
pada tahun 1984 dalam tulisan Robert I. Ticker dalam bukunya yang
Laporan ini dipandang menjadi tolak ukur atau titik balik yang menentukan
39
Wawan Sofwan Sholehuddin, Risalah Zakat, Infak dan Sedekah, (Bandung: Tim takafur, 2011),
hlm. 26.
32
GCG adalah suatu mekanisme tata kelola organisasi secara baik dalam
organisasi.41
GCG merupakan isu yang relatif baru dalam dunia tata kelola
manajemen bisnis. GCG secara umum berkaitan dengan sistem, proses dan
40
Eko Sudarmanto, Elly Susanti, Dkk, Good Corporate Governance (GCG), (Surabaya: Yayasan
Kita Menulis, 2021), hlm. 2.
41
Ibid, 58.
42
Ibid, 3.
33
a. Transparansi
43
Ibid, 7.
44
KEPMEN BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate
Governance pada BUMN, 2002. Pasal 3 bagian (1).
34
kepentingan lainnya.
b. Akuntabilitas
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, dan hal itu menjadi dasar
45
Eko Sudarmanto, Elly Susanti, Dkk, Good Corporate Governance (GCG), (Surabaya: Yayasan
Kita Menulis, 2021), hlm. 24.
35
c. Resposibilitas
hal ini tanggung jawab kaitannya dengan prinsip lembaga yang sehat di
terhadap stakeholder.
kompetitif. Tidak sekedar hanya pasif dan reaktif saja melihat fenomena
d. Independensi
Indepedensi adalah prinsip yang berdasarkan pada sikap
profesional dan tidak tergantung pada orang lain serta tidak dapat
diintervensi oleh orang lain. Dengan kata lain kemandirian bebas atas
46
Ibid. hlm. 27.
36
tata kelola yang efektif dan efisien serta melakukannya sendiri tanpa ada
agama.48
e. Keadilan
Keadilan adalah perlakuan dari perusahaan terhadap pihak-pihak
seharusnya.49
berlaku. Dengan kata lain kewajaran adalah adanya perlakuan yang adil
47
Ibid. hlm. 27.
48
Peraturan Pemerintahan No. 14 tahun 2014 pasal 2 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 23
Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
49
Bena Eka Putri, “Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Pada PT Purnama
Semesta Alamiah”, Jurnal AGORA, Vol. 2, No. 2 (2014), hlm, 2.
37
kriterianya.50
perusahaan.
perusahaan. Prinsip ini juga dapat digunakan untuk melihat sejauh mana
organisasi atau perusahaan dalam mengelola sumber daya yang tersedia dan
prinsip ini dapat diketahui sejauh mana organisasi atau perusahaan mampu
melakukan tata kelolanya sendiri dan tetap pada jalur yang tepat untuk
50
Eko Sudarmanto, Elly Susanti, Dkk, Good Corporate Governance (GCG), (Surabaya: Yayasan
Kita Menulis, 2021), hlm. 27.
BAB III
METODE PENELITIAN
pada suatu latar belakang alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan
dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Sedangkan
terjadi, dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. 51
tentang pengelolaan lembaga amil zakat, infaq dan sedekah yang akan
prinsip GCG.
B. Kehadiran Peneliti
memperoleh data yang akurat dalam suatu penelitian. Adapun cara untuk
51
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2017), hlm.
5.
38
39
C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
mustahik.
40
ada.52 Sebagian data sekunder digunakan untuk mengambil data hasil dari
E. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Wawancara
tentang apa, mengapa, dan bagaimana tentang masalah yang diberikan oleh
pada lampiran.
52
Sandu Siyoto, M. Ali Sodik, Pengantar Metodologi Penelitian“, (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015), hlm. 68.
41
berlangsung.
2. Instrumen Observasi
Pamekasan.
3. Instrumen Dokumentasi
1. Wawancara
wawancara ini setiap informan diberi pertanyaan dan pengumpulan data dari
LAZISMU.
2. Metode Observasi
tujuan mengetahui aktivitas secara langsung terkait apa yang terjadi dalam
3. Metode Dokumentasi
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat edar, majalah, prasasti,
43
penelitian ini.
G. Analisis Data
dari analisis data ini terletak tiga proses yaitu mendeskripsikan dokumen,
dengan analisis, data tersebut akan diberi arti dan makna yang berguna dalam
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya terlalu banyak untuk hal
itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Meredupsi artinya merangkum
53
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015), hlm. 53.
54
Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif”, Jurnal Alhadharah UIN Antasari, Vol. 17, No. 33,
(Januari-Juni, 2018), hlm, 91.
44
Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah (LAZIS) perlu mereduksi data
2. Penyajian Data
3. Penarikan Kesimpulan
kesimpulan pada akhir analisis data dan dari hasil kesimpulan akan
mengetahui jawaban dari masalah yang teliti. Data tersebut harus diuji
mencocokkan data dengan cacatan yang dibuat dalam penelitian data awal
dan data yang telah diverifikasi, yang nantinya akan menjadi landasan
penarikan kesimpulan).
55
Ibid, 94.
45
Dalam penelitian ini, data yang telah terkumpul akan diolah dan
penarikan kesimpulan.
1. Triangulasi
sumber sesuatu yang lain diluar data sebagai pembanding terhadap data
hasil wawancara, hasil obsevasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari
2. Reduksi
3. Penarikan Kesimpulan
I. Tahap-Tahap Penelitian
persayaratan penelitian.
Pada tahap analisi data yang perlu dilaksanakan ada tiga tahap yang
meliputi: yang pertama reduksi data, kedua penyajian data, dan yang ketiga
Pada tahap ini peneliti juga menyusun data yang telah terkumpul
secara sistematis dan terperinci sehingga data tersebut mudah difahami dan
5. Tahap penyelesaian
laporan ini sangat penting dan juga mendapatkan perhatian yang serius,
47
Sampang.
BA B IV
LAPORAN PENELITIAN
instansi lainnya.
457/2002).
48
49
b. Visi – Misi
1) Visi
terpercaya.
Muhammadiyah.
2) Misi
dan Transparan.
produktif.
c. Tujuan
produktif.
2) Badan Pengurus
3) Manajer Eksekutif
4) Finance
5) Fundrising
6) Marketing
51
Muthmainnah, S.Pd
Rabiatul Adawiyah
Direktur
Eksekutif
Khoirul Jannah,
S,Pd.I, M.M
2. Program Kerja
a. Pilar Pendididkan
b. Pilar Kesehatan
Peduli Kesehatan.
c. Pilar Ekonomi
tidak terjebak pada praktek ribawi antara lain ZISPRO modal usaha, dan
d. Pilar Dakwah
f. Program Qurban
Bagi mitra donator yang memiliki niat untuk berqurban dengan cara
B. Temuan Penelitian
produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari
Kabupaten Pamekasan
kemudian infaq dan shadaqah dibagi menjadi dua terikat dan tidak terikat,
kemudian terikat dibagi menjadi dua terikat khusus dan terikat lebih khusus.
sebagai berikut:
gaji dan layanan pembayaran melalui ATM dll. Dengan fasilitas tersebut
57
Huddin Imam Ahmad, Karyawan Bidang Finance, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
58
Taufiqurrahman, Karyawan Bidang Fundraising dan Marketing, Wawancara Langsung, (17 Juni
2022)
56
Baru setelah itu membuat program. Dan dalam pengumpulanan dana ZIS
harus sesuai dengan SOP dan sesuai dengan intruksi pusat, dan program
“Untuk pengumpulan zakat fitrah adalah 2,5% dan seperti qurban saya
sering mengikuti program di LAZISMU karena ada Tabungan
Fasilitas Qurban (TAFAQUR), jadi setiap bulannya bisa menabung
untuk qurban. Dan saya mendapatkan bukti dari LAZISMU
sedangkan untuk pelaporan pajak itu sendiri tidak mempengaruhi,
dikarenakan saya memang tidak bekerja.”59
menyatakan bahwa dalam pehitungan zakat itu 2,5% dan juga ada
59
Muriatul Aini, Muzakki, Wawancara Via WA, (14 Juni 2022)
60
Tausiburrahman, Muzakki, Wawancara Langsung, ( 17 Juni 2022)
57
menyampaikan bahwa:
produktif. Hal ini juga disampikan oleh bapak Huddin Imam Ahmad.
mungkin supaya tidak salah sasaran, karena sasaran itu sesuai dengan
8 asnaf.”64
hal pendistribusian dana ZIS itu tergantung dari situasi dan kondisi selain
64
Taufiqurrahman, Karyawan Bidang Fundraising dan Marketing, Wawancara Langsung, (17 Juni
2022)
65
Muriatul Aini, Muzakki, Wawancara Via WA, (14 Juni 2022)
66
Tausiburrahman, Muzakki, Wawancara Langsung, ( 17 Juni 2022)
59
mengatakan bahwa:
“Ea saya mendapatkan dana ZIS sebelum bulan puasa, berupa bantuan
bedah rumah dengan sistem semua bahan bangunan dan tukang dari
LAZISMU semua. Sebesar 7 juta.”68
bahwa mendapatkan dana ZIS itu ada yang berupa uang, bahan
bangunan, dan juga mesin jahit tergantung apa yang mereka butuhkan.
Selain itu juga ada pembinaan dalam program yang mereka berikan.
67
Abdul Azis, Mustahik, Wawancara Langsung, (14 Juni 2022)
68
Muammar, Mustahik, Wawancara Langsung, (17 Juni 2022)
60
Pamekasan:
bahwa:
dana ZIS itu sudah sesuai dengan syariat dan mereka juga percayakan
69
Taufiqurrahman, Karyawan Bidang Fundraising dan Marketing, Wawancara Langsung, (17 Juni
2022)
70
Huddin Imam Ahmad, Karyawan Bidang Finance, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
71
Muriatul Aini, Muzakki, Wawancara Via WA, (14 Juni 2022)
72
Tausiburrahman, Muzakki, Wawancara Langsung, ( 17 Juni 2022)
61
menyatakan bahwa:
pelaksanaan zakat, infaq dan sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya
kepada BAZNAS dan pemerintah daerah setiap 6 bulan dan akhir tahun,
73
Abdul Azis, Mustahik, Wawancara Langsung, (14 Juni 2022)
74
Muammar, Mustahik, Wawancara Langsung, (17 Juni 2022)
62
75
Huddin Imam Ahmad, Karyawan Bidang Finance, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
76
Taufiqurrahman, Karyawan Bidang Fundraising dan Marketing, Wawancara Langsung, (17 Juni
2022)
77
Muriatul Aini, Muzakki, Wawancara Via WA, (14 Juni 2022)
63
“Iya sudah sesuai, karena sudah sesuai dengan peraturan yang ada.” 78
dengan UU dan peraturan yang ada, dan juga sesuai dengan amanah yang
Govermance (GCG).
78
Tausiburrahman, Muzakki, Wawancara Langsung, ( 17 Juni 2022)
64
a. Transparansi
79
Khoirul Jannah, Direktur LAZISMU Pamekasan, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022).
80
Huddin Imam Ahmad, Karyawan Bidang Finance, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
65
LAZISMU.
“Komunikasi baik dan tidak ada kendala, baik itu masalah dana yang
akan diberikan kepada mustahik dan juga mengenai penyalurannya.”83
bahwa:
81
Taufiqurrahman, Karyawan Bidang Fundraising dan Marketing, Wawancara Langsung, (17 Juni
2022)
82
Muriatul Aini, Muzakki, Wawancara Via WA, (14 Juni 2022)
83
Tausiburrahman, Muzakki, Wawancara Langsung, ( 17 Juni 2022)
66
diberikan.
b. Akuntabilitas
fungsi dan tugas-tugas sesuai wewenang yang dimiliki oleh seluruh organ
“Jadi, LAZISMU ini ketika sudah ada, pertama yang dibentuk oleh
profinsi itu pengurus dulu, pengurus itu ada dewan Syariah, dewan
pengawas, dan badan pengurus. Dari tiga ini kemudian mereka
melakukan tindakan intruksi, pengawasan kepada pengurus, dan dari
penguruslah kemudian membentuk tim yang akan melakukan itu.
Pelaksanaan itu dilakukan oleh eksekutif, yang dibentuk oleh
pengurus.”85
Berdasarkan hasil wawancara kepada direktur LAZISMU dapat
84
Abdul Azis, Mustahik, Wawancara Langsung, (14 Juni 2022)
85
Khoirul Jannah, Direktur LAZISMU Pamekasan, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
67
menyatakan bahwa:
pelaporannya melalui majalah, yang kedua media sosial, dan yang ketiga
menyatakan bahwa:
86
Huddin Imam Ahmad, Karyawan Bidang Finance, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
87
Taufiqurrahman, Karyawan Bidang Fundraising dan Marketing, Wawancara Langsung, (17 Juni
2022)
88
Muriatul Aini, Muzakki, Wawancara Via WA, (14 Juni 2022)
89
Tausiburrahman, Muzakki, Wawancara Langsung, ( 17 Juni 2022)
68
bahwa:
“Iya kita melaporkan kepada lazismu itu capaiannya, dana itu terpakai
untuk apa saja.”90
Berdasarkan hasil wawancara kepada mustahik dapat disimpulkan
c. Responsibilitas
“Respon masyarakat selama ini bagus, karena mulai dulu itu secara
terbuka sehingga respon dari masyarakat itu baik terhadap lazismu
pamekasan. Dan itu keleluasaan untuk orang yang sakit dari rumah ke
rumah sakit itu bisa. Sedangkan untuk fasilitas LAZISMU itu masih
banyak yang kurang, termasuk ambulan.”91
Selain itu juga menurut bapak Taufiqurrahman yang menyatakan
bahwa:
90
Abdul Azis, Mustahik, Wawancara Langsung, (14 Juni 2022)
91
Huddin Imam Ahmad, Karyawan Bidang Finance, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
69
sasaran.
bahwa:
d. Independen
sendiri.
berpendapat bahwa:
96
Khoirul Jannah, Direktur LAZISMU Pamekasan, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022).
97
Huddin Imam Ahmad, Karyawan Bidang Finance, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
71
program LAZISMU Pamekasan sesuai dengan SOP yang ada, dan juga
Pamekasan.
98
Taufiqurrahman, Karyawan Bidang Fundraising dan Marketing, Wawancara Langsung, (17 Juni
2022)
99
Muriatul Aini, Muzakki, Wawancara Via WA, (14 Juni 2022)
72
bahwa:
memberikan dana.
e. Keadilan
bahwa lazismu itu memilki binaan internal jadi yang menjadi acuan
100
Abdul Azis, Mustahik, Wawancara Langsung, (14 Juni 2022)
101
Muammar, Mustahik, Wawancara Langsung, (17 Juni 2022)
102
Khoirul Jannah, Direktur LAZISMU Pamekasan, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022).
73
yang lain.
menyatakan bahwa:
“Semuanya satu jalan sesuai dengan SOP, artinya dari karyawan tidak
boleh meninggal kebutuhan masyarakat yang membutuhkan selagi
kantor masih mampu atau karyawan jika sudah tidak mampu baru
wilayah.“103
menyatakan bahwa:
103
Huddin Imam Ahmad, Karyawan Bidang Finance, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
104
Taufiqurrahman, Karyawan Bidang Fundraising dan Marketing, Wawancara Langsung, (17
Juni 2022)
74
“Secara tertulis tidak ada, umpamanya kalau ada hasil harus diberikan,
lazismu itu berkewajiban mendistribusikan dana ZIS kepada 8 asnaf,
kita sebagai mustahik menerima manfaat itu sesuai dengan
peruntukan. Dan tentu dijalankan sesuai dengan tujuan lazismu
memberikan dana ZIS. Dengan kita mengerjakan sesuai secara
langsung kita menjaga amanah dari dana yang diberikan oleh muzakki
kepada LAZISMU.”106
bahwa tidak ada perjanjian secara tertulis antara pihak LAZISMU dan
tersebut kita menjaga amanah dari dana yang diberikan oleh muzakki
kepada LAZISMU.
105
Muriatul Aini, Muzakki, Wawancara Via WA, (14 Juni 2022)
106
Abdul Azis, Mustahik, Wawancara Langsung, (14 Juni 2022)
75
C. Pembahasan
Kabupaten Pamekasan
secara produktif dana zakat, infaq, wakaf dan dana kedermawanan lainnya
suatu lembaga dalam hal ini dari segi pengelolaan dana ZISnya.
Pengelolaan zakat dilaksanakan atas dasar asas, yaitu syariat islam, amanat,
pengelolaan zakat oleh lembaga amil zakat yang profesional dan mampu
107
Andre Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2016), hlm. 446.
76
berikut:
kemudian infaq dan shadaqah dibagi menjadi dua terikat dan tidak terikat,
kemudian terikat dibagi menjadi dua terikat khusus dan terikat lebih khusus.
108
Profil LAZISMU dan SOP LAZISMU, (Pamekasan: Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah
Muhammadiyah, 2020), hlm. 1.
109
Khoirul Jannah, Direktur LAZISMU Pamekasan, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022).
77
a. Penghimpunan Zakat
Oleh karena itu aktivitas penghimpunan dana zakat pada sebuah lembaga
pengelola lembaga.
gaji dan layanan pembayaran melalui ATM dll. Dengan fasilitas tersebut
kesenjangan antara potensi dan realisasi akan berkurang. Hal ini sama
110
Miftahul, Huda. Pengelolaan Wakaf dalam Persefektif Fundraising. Jakarta: Kementrian
Agama RI, 2012, hlm, 25.
78
b. Pendistribusian Zakat
dana zakat yang terkumpul dapat tersalurkan secara tepat sasaran dan
yaitu:
yaitu:
112
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan zakat.
80
dua pola yaitu konsumtif dan produktif dari dua pola pendistribusian
dana ZIS tersebut dengan harapan dapat tersalurkan secara tepat sasaran
113
Didin Hafiduddin, dkk, The Power of Zakat : Perbandingan Pengelolaan Zakat Asia Tenggara,
(Malang: press 2008), hlm. 13.
114
Abdul Azis, Mustahik, Wawancara Langsung, (14 Juni 2022)
81
c. Pendayagunaan Zakat
dari zakat.115
tepat sasaran dan tepat guna, maka pendayagunaan zakat akan lebih
terpenuhi.116
mustahik.
kemiskinan.
d. Pelaporan Zakat
117
Taufiqurrahman, Karyawan Bidang Fundraising dan Marketing, Wawancara Langsung, (17
Juni 2022)
118
Muammar, Mustahik, Wawancara Langsung, (17 Juni 2022)
83
pelaksanaan zakat, infaq dan sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya
kepada BAZNAS dan pemerintah daerah setiap 6 bulan dan akhir tahun,
atau kota.119
atau elektronik, dan laporan keuangan ini nantinya akan di audit syariat
119
Ibid, Pasal 29.
120
Huddin Imam Ahmad, Karyawan Bidang Finance, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
84
mengembangkannya.
menjawab kebutuhan dalam hal tata kelola kelembagaan dengan benar yang
profesional.
LAZISMU harus dikelola dengan tata pengelolaan yang sesuai dengan tata
a. Transparansi
kepentingan lainnya.
Pamekasan yaitu:
121
KEPMEN BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate
Governance pada BUMN, 2002. Pasal 3 bagian (1).
86
muzakki.
b. Akuntabilitas
122
Huddin Imam Ahmad, Karyawan Bidang Finance, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
123
Tausiburrahman, Muzakki, Wawancara Langsung, ( 17 Juni 2022)
124
Eko Sudarmanto, Elly Susanti, Dkk, Good Corporate Governance (GCG), (Surabaya: Yayasan
Kita Menulis, 2021), hlm. 24.
87
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, dan hal itu menjadi dasar
sebagai berikut:
“Jadi, LAZISMU ini ketika sudah ada, pertama yang dibentuk oleh
profinsi itu pengurus dulu, pengurus itu ada dewan Syariah, dewan
pengawas, dan badan pengurus. Dari tiga ini kemudian mereka
melakukan tindakan intruksi, pengawasan kepada pengurus, dan dari
penguruslah kemudian membentuk tim yang akan melakukan itu.
Pelaksanaan itu dilakukan oleh eksekutif, yang dibentuk oleh
pengurus. Hal tersebut bertujuan untuk lebih mempermudah dalam
melaksanakan program, selain itu juga mereka melaporkan kendala
dan capaian kepada pengurus”125
“Pertama, dilaporkan melalui majalah. yang kedua seperti program
yang sudah terlaksana dilaporkan media sosial (IG, FB, dan Youtobe).
Yang ketiga laporan kewilayah dengan sistem online dan kemudian
berkasnya diantarkan kepusat setelah itu dilakukan audit.”126
“Iya kita melaporkan kepada lazismu itu capaiannya, dana itu terpakai
untuk apa saja.”127
Berdasarkan hasil wawancara dari informan dapat disimpulkan
125
Khoirul Jannah, Direktur LAZISMU Pamekasan, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
126
Taufiqurrahman, Karyawan Bidang Fundraising dan Marketing, Wawancara Langsung, (17
Juni 2022)
127
Abdul Azis, Mustahik, Wawancara Langsung, (14 Juni 2022)
88
mampu membuat suatu lembaga berjalan dengan efektif. Selain itu juga
c. Responsibilitas
hal ini tanggung jawab kaitannya dengan prinsip lembaga yang sehat di
yaitu:
kompetitif. Tidak sekedar hanya pasif dan reaktif saja melihat fenomena
129
Taufiqurrahman, Karyawan Bidang Fundraising dan Marketing, Wawancara Langsung, (17
Juni 2022)
130
Huddin Imam Ahmad, Karyawan Bidang Finance, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
90
menyatakan bahwa:
kendala yang dilalui oleh LAZISMU Pamekasan yaitu dalam hal fasilitas
131
Abdul Azis, Mustahik, Wawancara Langsung, (14 Juni 2022)
132
Muammar, Mustahik, Wawancara Langsung, (17 Juni 2022)
91
d. Independensi
profesional dan tidak tergantung pada orang lain serta tidak dapat
diintervensi oleh orang lain. Dengan kata lain kemandirian bebas atas
tata kelola yang efektif dan efisien serta melakukannya sendiri tanpa ada
agama.134
133
Eko Sudarmanto, Elly Susanti, Dkk, Good Corporate Governance (GCG), (Surabaya: Yayasan
Kita Menulis, 2021), hlm. 27.
134
Peraturan Pemerintahan No. 14 tahun 2014 pasal 2 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No 23
Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
92
mereka bekerjasama dengan pihak yang satu visi dan misi, LAZISMU
Pamekasan tidak bekerjasama dengan partai politik. Selain itu juga ketika
135
Khoirul Jannah, Direktur LAZISMU Pamekasan, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022).
136
Huddin Imam Ahmad, Karyawan Bidang Finance, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
137
Muammar, Mustahik, Wawancara Langsung, (17 Juni 2022)
93
efisien.
e. Keadilan
berlaku. Dengan kata lain kewajaran adalah adanya perlakuan yang adil
kriterianya.138
perusahaan.
berikut:
138
Eko Sudarmanto, Elly Susanti, Dkk, Good Corporate Governance (GCG), (Surabaya: Yayasan
Kita Menulis, 2021), hlm. 27.
94
1) Muzakki
bukti berupa sms, selain itu juga muzakki akan dibeikan laporan
(PDM).
3) Pihak Internal
minggu.
95
sebagai berikut:
139
Khoirul Jannah, Direktur LAZISMU Pamekasan, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022).
140
Huddin Imam Ahmad, Karyawan Bidang Finance, Wawancara Langsung, (13 Juni 2022)
96
penyaluran dana ZIS dengan efektif. Penyaluran dana ZIS bisa berupa
141
Taufiqurrahman, Karyawan Bidang Fundraising dan Marketing, Wawancara Langsung, (17
Juni 2022)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
masalah tujuan masalah yang penulis jabarkan pada kajian pustaka dan analisis
produktif dari dua pola pendistribusian dana ZIS tersebut dengan harapan
97
98
mengentaskan kemiskinan.
tahap yang pertama persatu minggu, perbulan dan triwulan dengan tujuan
muzakki.
99
dengan efektif. Selain itu juga dapat menjadi dasar dalam mengambil
diberikan.
Pamekasan yaitu dengan cara bekerjasama dengan pihak yang satu visi
B. Saran
Dari beberapa temuan yang didapatkan oleh peneliti baik dari hasil kajian
GCG dengan cukup baik, akan tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dan diperbaiki dalam pengelolaan dan juga penerapan GCGnya yaitu sebagai
berikut:
pemaksimalan media massa lainnya seperti, FB, IG, Youtube dan media
massa lainnya. Dengan cara membuat tim media dengan tujuan untuk
Al-Qur’an
Arifin, Gus. Zakat, Infak dan Sedekah. Jakarta: PT.dex media kumpotindo,2011.
Furqon, Ahmad. Manajemen Zakat. Semarang: CV. Karya Abadi Jaya, 2015.
Rosdakarya, 2017.
Mulyono, Sri dan Anggri Puspita Sari, Dkk. Pengantar Manajemen. Bandung:
Alfabeta 2015.
Faktur, 2011.
Soemitra, Andre. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana, 2016.
102
103
Sudarmanto, Eko dan Elly Susanti, Dkk. Good Corporate Governance (GCG).
Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif”, Jurnal Alhadharah UIN Antasari, Vol.
Mardiantari, Ani dan Habib Ismail, Dkk. Peran Zakat, Infak dan sedekah (ZIS).
September, 2019.
Agustus 2019.
Profil LAZISMU dan SOP LAZISMU. Pamekasan: Lembaga Amil Zakat Infaq dan
Ridlo, Ali. Zakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Kendari: Jurnal Al-Adl, Vol.