Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MANAJEMEN OPERASI STRATEGIK

PADA DINAS PENDIDIKAN

DI SUSUN OLEH
AL AKHLUSSALIM
2061101076

DOSEN PENGAMPUH : Dr. Ir. Agustedi, M.Si

PRODI PASCA SARJANA


UNIVERSITAS LANCANG KUNING
RIAU
2020
LATIHAN :

Buatlah suatu fungsi operasi/produksi pada instansi/perusahaan dimana, saudara melakukan


aktivitas sehari-hari. Kegiatannya menjelaskan apa input yang dibutuhkan, bagaimana prosesnya
serta apa control yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk sesuai dengan permintaan
konsumen.

PEMBAHASAN :

Secara singkat, yang dimaksud dengan manajemen operasional adalah bentuk pengelolaan

secara optimal pada penggunaan di beragam faktor produksi perusahaan. Maksudnya,

manajemen operasional merupakan pengelola agar sumber daya manusia, barang, peralatan,

mesin, bahan baku, dan juga faktor produksi lainnya dapat menjadi barang maupun jasa yang

diperjualbelikan oleh perusahaan.

Keputusan-keputusan harus dibuat menurut tentang tipe proses, derajat otomatis, macam

mesin yang digunakan. Desain proses tidak semata-mata hanya merupakan masalah teknik tetapi

juga menyangkut pertimbangan sosial, ekonomi dan lingkungan. Pemilihan teknologi sering

dipandang sebagai suatu masalah dalam penganggaran modal (capital budgeting). Keputusan-

keputusan harus dibuat menurut tentang tipe proses, derajat otomatis, macam mesin yang

digunakan. Desain proses tidak semata-mata hanya merupakan masalah teknik tetapi juga

menyangkut pertimbangan sosial, ekonomi dan lingkungan. Pemilihan teknologi sering

dipandang sebagai suatu masalah dalam penganggaran modal (capital budgeting).


Manfaat Menjalankan Manajemen Operasional

Manajemen operasional tidak akan dibuat jika tidak ada manfaat atau tujuan yang ingin

diraih melalui kegiatan tersebut. Pada dasarnya, terdapat 5 manfaat bagi perusahaan atau pebisnis

saat menjalan manajemen operasional pada kegiatan produksinya.

• Efisiensi

Yang pertama adalah efisiensi yang meningkat bagi perusahaan. Terlihat dari pengertiannya,

tujuan utama dari manajemen operasional adalah untuk membuat kinerja perusahaan atau bisnis

lebih optimal dan efisien.

• Meningkatkan Efektivitas Produksi

Manfaat selanjutnya adalah meningkatkan efektivitas produksi perusahaan. Karena semua aspek

produksi diawasi dan dikelola oleh manajemen operasional, perusahaan akan mampu mengambil

keputusan terkait upaya peningkatan efektivitas kegiatan produksinya.

• Menekan Biaya Produksi

Tujuan yang ketiga yaitu untuk menekan pengeluaran biaya produksi. Selaras dengan manfaat

sebelumnya, pertimbangan yang dilakukan perusahaan dalam meningkatkan efektivitas produksi

secara langsung juga turut mengurangi biaya yang dikeluarkan. Dengan begitu, keuntungan yang

diperoleh perusahaan menjadi lebih optimal.


• Peningkatan Kualitas Produksi

Peningkatan kualitas produksi perusahaan menjadi manfaat keempat. Kegiatan pengecekan dan

pengelolaan yang dilakukan oleh manajemen operasional akan menjadi barang atau jasa yang

diproduksi oleh perusahaan memiliki kualitas yang terjaga. Bahkan, ruang untuk meningkatkan

kualitas produksi perusahaan juga akan lebih mudah terlihat oleh manajemen perusahaan.

• Mengurangi Lama Waktu

Manfaat terakhir adalah mengurangi lama waktu yang dibutuhkan untuk memroses produksi.

Pengawasan serta pengelolaan yang dilakukan manajemen produksi memungkinkan perusahaan

untuk memiliki durasi produksi lebih singkat. Alhasil, biaya, efektivitas, dan efisiensi perusahaan

akan menjadi lebih baik ketimbang yang tidak memiliki manajemen operasional.

Fungsi Manajemen Operasional

Selain memberikan manfaat, manajemen operasional juga memiliki beragam fungsi yang

tentunya dapat memberikan perusahaan kemampuan untuk bergerak lebih efektif.

Dikelompokkan berdasarkan tugasnya, fungsi manajemen operasional dapat dibagi menjadi

empat.

1. Fungsi Perencanaan

Fungsi yang pertama disebut sebagai fungsi perencanaan. Fungsi perencanaan ini menentukan

tujuan dari subsistem operasi organisasi perusahaan dan mengembangkan program yang sudah

dimiliki.
Tak hanya itu, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan perusahaan juga dapat

dikembangkan melalui manajemen operasional. Contoh dari fungsi perencanaan dari manajemen

operasional ini mencakupi penentuan peranan serta fokus operasi perusahaan. Fokus tersebut

meliputi perencanaan produk, fasilitas, hingga pemanfaatan sumber daya produksi.

2. Fungsi Pengorganisasian

Fungsi yang kedua adalah fungsi pengorganisasian yang mana manajemen operasional dapat

menentukan struktur individu, grup, bagian, divisi, hingga departemen di perusahaan.

Manajemen operasional mampu menyatukan subsistem-subsistem operasi tersebut agar bisa

mencapai tujuan perusahaan.

Pada fungsi pengorganisasian, manajemen operasional akan menyediakan sumber daya yang

dibutuhkan demi tercapainya tujuan perusahaan tersebut. Ditambah lagi manajer operasional

memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan hal tersebut. Jadi, fungsi

pengorganisasian dapat berjalan dengan lebih baik.

3. Fungsi Penggerakan

Lanjut ke fungsi yang ketiga, fungsi penggerakan, manajemen operasional harus memiliki sikap

kepemimpinan, pengawasan, serta motivasi para seluruh karyawan perusahaan. Hal ini bertujuan

agar karyawan dapat bekerja dengan optimal dan melaksanakan tugasnya dengan memuaskan.

4. Fungsi Pengendalian

Fungsi yang terakhir, manajemen operasional juga memiliki fungsi pengendalian. Artinya,

manajemen operasional mampu meningkatkan standar dan jaringan komunikasi perusahaan agar

organisasi perusahaan dapat bergerak sesuai rencana yang telah dibuat. Dengan begitu, tujuan

perusahaan dapat tercapai dengan lebih mudah dan efisien.


Ruang Lingkup dari Manajemen Operasional

Dalam menjalankan fungsinya, manajemen operasional memiliki ruang lingkup yang

berhubungan dengan 6 aspek perusahaan. Setiap aspek dalam ruang lingkup tanggung jawab

manajemen perusahaan tentu memiliki maksud agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan

lebih efektif dan optimal.

• Perencanaan

Aspek yang pertama adalah aspek pada perencanaan di sistem produksi. Dalam aspek ini,

manajemen operasional akan berusaha untuk menghasilkan produk atau jasa sesuai yang

diharapkan oleh konsumen. Mulai dari segi harga, kualitas, hingga keuntungan akan

direncanakan oleh manajemen operasional.

• Pengendalian

Selanjutnya ada aspek pengendalian produksi yang mengaitkan manajemen operasional dengan

pengendalian atas rencana produksi. Pengendalian tersebut bertujuan agar tujuan yang ditetapkan

perusahaan dapat tercapai.

• Sistem Informasi Produksi

Sistem informasi produksi menjadi aspek ketiga yang dimiliki oleh manajemen operasional.

Aspek ini menuntut manajemen operasional agar bisa memberikan dan mengolah informasi

dalam perusahaan dengan akurat dan cepat. Secara umum, ada 3 bagian sistem informasi

perusahaan, yakni informasi internal, pelanggan, dan pasar yang harus bisa dikelola dengan baik

agar kegiatan produksi mampu bekerja efektif serta efisien.

• Struktural
Yang keempat adalah aspek struktural yang berkaitan dengan pengaturan komponen perusahaan.

Tujuan dari pengaturan komponen tak lain adalah untuk membangun sistem manajemen

operasional terintegrasi dan mampu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.

• Fungsional

Selain itu, ada pula aspek yang berkaitan dengan kegiatan manajerial dan organisasi semua

komponen struktural serta interaksinya yang disebut dengan aspek fungsional. Kegiatan pada

aspek fungsional ini mencakupi perencanaan, pengendalian, penerapan, dan juga perbaikan

sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih optimal.

• Lingkungan

Terakhir, manajemen operasional akan berkaitan dengan aspek lingkungan yang mana

perkembangan dan kecenderungan kegiatan produksi pada lingkungan harus diperhatikan.

Artinya, manajemen operasional harus mampu melihat potensi lingkungan sekitar perusahaan

agar dapat mengambil kegiatan yang bermanfaat meningkatkan produksi.

Dalam melakukan operasi/ produksi seluruh organisasi melakukan tiga fungsi umum

yaitu Pemasaran, Produksi/ Operasi dan Keuangan/ Akuntansi. Pemasaran berfungsi sebagai

pencipta/ pembuat adanya permintaan atau setidaknya ada pesanan pembuatan barang. Produksi/

Operasi membuat barang/ jasa. Keuangan/ Akuntansi memantau, membayar seluruh tagihan dan

mengumpulkan uang.

MOP menjadi penting karena :

1. Sebagai salah satu fungsi organisasi, sangat berhubungan erat dengan fungsi organisasi

lainnya.

2. Setiap organ perlu mengetahui bagaimana memproduksi barang/ jasa

3. Operasi/ Produksi merupakan bagian termahal dari organisasi


Manajer Operasi/ Produksi menerapkan proses manajemen (perencanaan,

pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian) dalam mengambil

keputusan-keputusan fungsi Operasi/ Produksi.

Produkstivitas secara tidak langsung menyatakan kemajuan dari perbandingan antara

jumlah sumber daya yang dipakai dengan jumlah barang/ jasa yang dihasilkan. Ukuran

produktivitas adalah cara yang terbaik untuk mengevaluasi kemampuan suatu negara

menyediakan standar hidup yang baik bagi penduduknya.

Dalam Manajemen Operasional, seorang manajer dapat menggunakan tiga variable untuk

meningkatkan produktivitas yaitu Tenaga Kerja, Modal dan Manajemen. Indikator kunci dari

Tenaga Kerja adalah kecocokan pendidikan, pengetatan angkatan kerja (sehat & terjamin),

pengeluaran social untuk ketersediaan tenaga kerja (transportasi dan sanitasi). Modal diperlukan

untuk mendukung tenaga kerja. Indikator penting yang mempengaruhi investasi modal per

satuan tenaga kerja adalah Inflasi, suku bunga dan pajak.

Manajemen bertanggungjawab untuk meyakinkan bahwa tenaga kerja dan modal

digunakan secara efektif dalam meningkatkan produktivitas. Dalam hal ini manajemen

dihadapkan pada : aplikasi teknologi (termasuk pelatihan dan pendidikan), pemanfaatan ilmu

baru (perubahan dan inovasi), serta kemampuan menyelesaikan masalah trade off antara tenaga

kerja dan modal.

Masalah yang sering dihadapi dalam pengukuran Produktivitas antara lain :

1. Pengaruh elemen eksternal sering menjadi pendukung utama tingkat Produktivitas

dibandingkan keputusan Manajerial.

2. Mutu tidak selalu sejalan dengan jumlah masukan dan jumlah keluaran.
3. Ukuran unit tingkat produktivitas yang pasti, tidak ada.

Kemajuan masa depan didasarkan pada :

(1) Manajemen : teknik industri, Manajemen, statistik Ekonomi;

(2) Ilmu Pasti : biologi, anatomi, Kimia, fisik;

(3) Ilmu Informasi

Upaya MOP yang efektif harus mempunyai misi dan strategi yang jelas. Misi organisasi

merupakan sasaran yang akan dicapai, sebagai batasan dan fokus organisasi, dan merupakan

kosep yang menjadi landasan gerak organisasi. Misi menyatakan latar belakang keberadaan

perusahaan, yang dapat dianggap sebagai inti strategi (apa yang aka dicapai strategi), yang

menjadi acuan misi pendukung yang dirumuskan oleh fungsional organisasi.

Disini saya akan membahas sesuai di tempat saya bekerja yaitu Dinas Pendidikan. Tugas

pokok pengawas sekolah/satuan pendidikan adalah melakukan penilaian dan pembinaan dengan

melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi di atas minimal ada tiga kegiatan yang harus dilaksanakan

pengawas yakni:

1. Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja kepala sekolah,

kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah,

2. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah beserta

pengembangannya,

3. Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan sekolah

secara kolaboratif dengan stakeholder sekolah.


Mengacu pada SK Menpan nomor 118 tahun 1996 tentang jabatan fungsional pengawas dan

angka kreditnya, Keputusan bersama Mendikbud nomor 03420/O/1996 dan Kepala Badan

Administrasi Kepegawaian Negara nomor 38 tahun 1996 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan

fungsional pengawas serta Keputusan Mendikbud nomor 020/U/1998 tentang petunjuk teknis

pelaksanaan jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya, dapat dikemukakan

tentang tugas pokok dan tanggung jawab pengawas sekolah yang meliputi:

1. Melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan

penugasannya pada TK, SD, SLB, SLTP dan SLTA.

2. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar/bimbingan dan hasil prestasi

belajar/bimbingan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Tugas pokok yang pertama merujuk pada supervisi atau pengawasan manajerial sedangkan

tugas pokok yang kedua merujuk pada supervisi atau pengawasan akademik. Pengawasan

manajerial pada dasarnya memberikan pembinaan, penilaian dan bantuan/bimbingan mulai dari

rencana program, proses, sampai dengan hasil. Bimbingan dan bantuan diberikan kepada kepala

sekolah dan seluruh staf sekolah dalam pengelolaan sekolah atau penyelenggaraan pendidikan di

sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah. Pengawasan akademik berkaitan dengan membina

dan membantu guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran/bimbingan dan kualitas

hasil belajar siswa.

Sedangkan wewenang yang diberikan kepada pengawas sekolah meliputi: (1) memilih dan

menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal dalam melaksanakan tugas dengan

sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik profesi, (2) menetapkan tingkat kinerja guru dan tenaga
lainnya yang diawasi beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, (3) menentukan atau

mengusulkan program pembinaan serta melakukan pembinaan. Wewenang tersebut menyiratkan

adanya otonomi pengawas untuk menentukan langkah dan strategi dalam menentukan prosedur

kerja kepengawasan. Namun demikian pengawas perlu berkolaborasi dengan kepala sekolah dan

guru agar dalam melaksanakan tugasnya sejalan dengan arah pengembangan sekolah yang telah

ditetapkan kepala sekolah.

Berdasarkan kedua tugas pokok di atas maka kegiatan yang dilakukan oleh pengawas antara lain:

1. Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan setiap tahunnya pada

sekolah yang dibinanya.

2. Melaksanakan penilaian, pengolahan dan analisis data hasil belajar/bimbingan siswa dan

kemampuan guru.

3. Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses

pembelajaran/bimbingan, lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap perkembangan

hasil belajar/bimbingan siswa.

4. Melaksanakan analisis komprehensif hasil analisis berbagai faktor sumber daya pendidikan

sebagai bahan untuk melakukan inovasi sekolah.

5. Memberikan arahan, bantuan dan bimbingan kepada guru tentang proses

pembelajaran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar/

bimbingan siswa.

6. Melaksanakan penilaian dan monitoring penyelenggaran pendidikan di sekolah binaannya

mulai dari penerimaan siswa baru, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan ujian sampai

kepada pelepasan lulusan/pemberian ijazah.


7. Menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah binaannya dan melaporkannya kepada Dinas

Pendidikan, Komite Sekolah dan stakeholder lainnya.

8. Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai bahan kajian untuk

menetapkan program kepengawasan semester berikutnya.

9. Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi sekolah.

10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam memecahkan masalah

yang dihadapi sekolah berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas maka tugas pengawas mencakup: (1) inspecting (mensupervisi), (2)

advising (memberi advis atau nasehat), (3) monitoring (memantau), (4) reporting (membuat

laporan), (5) coordinating (mengkoordinir) dan (6) performing leadership dalam arti memimpin

dalam melaksanakan kelima tugas pokok tersebut (Ofsted, 2003).

➢ Tugas pokok inspecting (mensupervisi) meliputi tugas mensupervisi kinerja kepala

sekolah, kinerja guru, kinerja staf sekolah, pelaksanaan kurikulum/mata pelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, ketersediaan dan pemanfaatan sumberdaya, manajemen

sekolah, dan aspek lainnya seperti: keputusan moral, pendidikan moral, kerjasama

dengan masyarakat.

➢ Tugas pokok advising (memberi advis/nasehat) meliputi advis mengenai sekolah sebagai

sistem, memberi advis kepada guru tentang pembelajaran yang efektif, memberi advis

kepada kepala sekolah dalam mengelola pendidikan, memberi advis kepada tim kerja dan

staf sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolah, memberi advis kepada orang tua siswa

dan komite sekolah terutama dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

pendidikan.
➢ Tugas pokok monitoring/pemantauan meliputi tugas: memantau penjaminan/ standard

mutu pendidikan, memantau penerimaan siswa baru, memantau proses dan hasil belajar

siswa, memantau pelaksanaan ujian, memantau rapat guru dan staf sekolah, memantau

hubungan sekolah dengan masyarakat, memantau data statistik kemajuan sekolah,

memantau program-program pengembangan sekolah.

➢ Tugas pokok reporting meliputi tugas: melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan

kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Propinsi dan/atau Nasional,

melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan ke masyarakat publik, melaporkan

perkembangan dan hasil pengawasan ke sekolah binaannya.

➢ Tugas pokok coordinating meliputi tugas: mengkoordinir sumber-sumber daya sekolah

baik sumber daya manusia, material, financial dll, mengkoordinir kegiatan antar sekolah,

mengkoordinir kegiatan preservice dan in service training bagi Kepala Sekolah, guru dan

staf sekolah lainnya, mengkoordinir personil stakeholder yang lain, mengkoordinir

pelaksanaan kegiatan inovasi sekolah.

➢ Tugas pokok performing leadership/memimpin meliputi tugas: memimpin

pengembangan kualitas SDM di sekolah binaannya, memimpin pengembangan inovasi

sekolah, partisipasi dalam memimpin kegiatan manajerial pendidikan di Diknas yang

bersangkutan, partisipasi pada perencanaan pendidikan di kabupaten/kota, partisipasi

pada seleksi calon kepala sekolah/calon pengawas, partisipasi dalam akreditasi sekolah,

partisipasi dalam merekruit personal untuk proyek atau program-program khusus

pengembangan mutu sekolah, partisipasi dalam mengelola konflik di sekolah dengan

win-win solution dan partisipasi dalam menangani pengaduan baik dari internal sekolah
maupun dari masyarakat. Itu semua dilakukan guna mewujudkan kelima tugas pokok di

atas.

Berdasarkan uraian tugas-tugas pengawas sebagaimana dikemukakan di atas, maka

pengawas satuan pendidikan banyak berperan sebagai: (1) penilai, (2) peneliti, (3) pengembang,

(4) pelopor/inovator, (5) motivator, (6) konsultan, dan (7) kolaborator dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah binaannya. Dikaitkan dengan tugas pokok pengawas

sebagai pengawas atau supervisor akademik yaitu tugas pokok supervisor yang lebih

menekankan pada aspek teknis pendidikan dan pembelajaran, dan supervisor manajerial yaitu

tugas pokok supervisor yang lebih menekankan pada aspek manajemen sekolah.

Tabel 1. Matrik Tugas Pokok Pengawas

Rincian Pengawasan Akademik Pengawasan Manajerial


Tugas (Teknis Pendidikan/ Pembelajaran) (Administrasi dan Manajemen
Sekolah)
Inspecting/ • Pelaksanaan kurikulum mata • Pelaksanaan kurikulum sekolah
Pengawasan pelajaran • Penyelenggaraan administrasi
• Proses pembelajaran/ praktikum/ sekolah
studi lapangan • Kinerja kepala sekolah dan staf
• Kegiatan ekstra kurikuler sekolah
• Penggunaan media, alat bantu • Kemajuan pelaksanaan pendidikan
dan sumber belajar di sekolah
• Kemajuan belajar siswa • Kerjasama sekolah dengan
Lingkungan belajar masyarakat
Advising/ • Menasehati guru dalam • Kepala sekolah di dalam
Menasehati pembelajaran/bimbingan yang mengelola pendidikan
efektif • Kepala sekolah dalam
• Guru dalam meningkatkan melaksanakan inovasi pendidikan
kompetensi professional • Kepala sekolah dalam peningkatan
• Guru dalam melaksanakan kemampuan professional kepala
penilaian proses dan hasil belajar sekolah
• Guru dalam melaksanakan • Menasehati staf sekolah dalam
penelitian tindakan kelas melaksanakan tugas administrasi
• Guru dalam meningkatkan sekolah
kompetensi pribadi, sosial dan • Kepala sekolah dan staf dalam
pedagogik kesejahteraan sekolah
Monitoring/ • Ketahanan pembelajaran • Penyelenggaraan kurikulum
Memantau • Pelaksanaan ujian mata pelajaran • Administrasi sekolah
• Standar mutu hasil belajar siswa • Manajemen sekolah
• Pengembangan profesi guru • Kemajuan sekolah
• Pengadaan dan pemanfaatan • Pengembangan SDM sekolah
sumber-sumber belajar • Penyelenggaraan ujian sekolah
• Penyelenggaraan penerimaan
siswa baru
Coordinating/• Pelaksanaan inovasi • Mengkoordinir peningkatan mutu
mengkoordinir pembelajaran • SDM sekolah
• Pengadaan sumber-sumber • Penyelenggaraan inovasi di
belajar sekolah
• Kegiatan peningkatan • Mengkoordinir akreditasi sekolah
kemampuan profesi guru • Mengkoordinir kegiatan sumber
daya pendidikan
Reporting • Kinerja guru dalam • Kinerja kepala sekolah
melaksanakan pembelajaran • Kinerja staf sekolah
• Kemajuan belajar siswa • Standar mutu pendidikan
• Pelaksanaan tugas kepengawasan • Inovasi pendidikan
akademik

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, pengawas sekolah melaksanakan fungsi

supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial.

Supervisi akademik adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pembinaan dan

pengembangan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran dan

bimbingan di sekolah.

Sasaran supervisi akademik antara lain membantu guru dalam: (1) merencanakan kegiatan

pembelajaran dan atau bimbingan, (2) melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan, (3)

menilai proses dan hasil pembelajaran/ bimbingan, (4) memanfaatkan hasil penilaian untuk

peningkatan layanan pembelajaran/bimbingan, (5) memberikan umpan balik secara tepat dan

teratur dan terus menerus pada peserta didik, (6) melayani peserta didik yang mengalami

kesulitan belajar, (7) memberikan bimbingan belajar pada peserta didik, (8) menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan, (9) mengembangkan dan memanfaatkan alat Bantu dan

media pembelajaran dan atau bimbingan, (10) memanfaatkan sumber-sumber belajar, (11) me-

ngembangkan interaksi pembelajaran/bimbingan (metode, strategi, teknik, model, pendekatan

dll.) yang tepat dan berdaya guna, (12) melakukan penelitian praktis bagi perbaikan pem-

belajaran/bimbingan, dan (13) mengembangkan inovasi pembelajaran/bimbingan.

Dalam melaksanakan fungsi supervisi akademik seperti di atas, pengawas hendaknya berperan

sebagai:

1. Mitra guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran dan bimbingan di

sekolah binaannya

2. Inovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan bimbingan di sekolah

binaannya

3. Konsultan pendidikan di sekolah binaannya

4. Konselor bagi kepala sekolah, guru dan seluruh staf sekolah

5. Motivator untuk meningkatkan kinerja semua staf sekolah

Supervisi manajerial adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan

sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang

mencakup: (1) perencanaan, (2) koordinasi, (3) pelaksanaan, (3) penilaian, (5) pengembangan

kompetensi SDM kependidikan dan sumberdaya lainnya. Sasaran supervisi manajerial adalah

membantu kepala sekolah dan staf sekolah lainnya dalam mengelola administrasi pendidikan

seperti: (1) administrasi kurikulum, (2) administrasi keuangan, (3) administrasi sarana

prasarana/perlengkapan, (4) administrasi personal atau ketenagaan, (5) administrasi kesiswaan,


(6) administrasi hubungan sekolah dan masyarakat, (7) administrasi budaya dan lingkungan

sekolah, serta (8) aspek-aspek administrasi lainnya dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan. Dalam melaksanakan fungsi supervisi manajerial, pengawas hendaknya berperan

sebagai:

1. Kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan

manajemen sekolah,

2. Asesor dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah binaannya

3. Pusat informasi pengembangan mutu pendidikan di sekolah binaannya

4. Evaluator/judgement terhadap pemaknaan hasil pengawasan

Demikian hasil tugas menurut pendapat saya, Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai