NAMA
RACHMAWATI AMARIA
NIM : 201040200009
KELOMPOK :6
JAWABAN
2. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan yang bersifat khusus.
Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan
peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk kegiatan pengukuran atau penentuan.
TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di
dalam mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara
– cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium
untuk meneliti mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan
adanya pengenalan alat yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat
– alat yang berhubungan dengan penelitian untuk memudahkan dalam melakukan
penelitian (Dwidjoseputro, 2003).
Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat
yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium
mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di
laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain tabung reaksi, cawan petri,
pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter,
dsb. (Anonym, 2012).
Di samping peralatan gelas tersebut, pada laboratorium mikrobiologi masih
ada sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose
(inokulum), inkubator untuk membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang
kostan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan, penangas
air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham
untuk penelitian fermentasi.(Anonym, 2012).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara
kerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari
kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing
alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna. (Walton, 1998).
Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam
melakukan pengukuran dan perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam
laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril
dapat menyebabkan kegagalan pda praktikum yang dilakukan. (Sudarmadji, 2005)