Disusun oleh;
Rachmawati Amaria 201040200009
Zahwa Eka Diningrat 201040200028
Revaldy Kurniawan Pratama 201040200035
A. TINJAUAN PUSTAKA
a. Onde-onde
Gambar 1.
Onde – onde buah naga
Sumber : Diyanahung (2020)
Onde-onde adalah salah satu jajanan pasar yang disukai oleh semua kalangan yang
berasal dari tepung ketan yang dibentuk menjadi bulatan, biasanya isiannya berupa
kacang hijau, dilumuri wijen, dan digoreng diatas minyak panas hingga kecoklatan.
Pembuatan onde-onde pada umumnya menggunakan tepung ketan putih dengan isian
yang terbuat dari tepung ketan dan di dalamnya diisi bubuk kacang hijau. Variasi yang
lain hanya dibuat dari tepung terigu dan diberi warna pada permukaannya seperti
putih, merah, atau hijau yang dikenal sebagai onde-onde gandum (Anugerah, 2017).
Onde-onde merupakan jajanan khas yang memiliki nilai historis yang tinggi.
Jajanan yang sudah ada sejak zaman majapahit ini menjadi makanan khas dari kota
Mojokerto. Onde-onde perlu dilestarikan, namun jajanan ini kian lama semakin tidak
diminati. Langkanya produk ini diduga karena minimnya peminat sehingga banyak
yang beralih produk. Minimnya peminat ini diduga karena kurangnya inovasi yang
diberikan, sehingga konsumen merasa bosan dengan jajanan tersebut. Inovasi tersebut
dilakukan dengan cara memperhatikan aspek penampilan dan kandungan gizinya.
Salah satu inovasi yang dapat diberikan dengan memperhatikan aspek penampilan dan
kandungan gizinya adalah membuat onde - onde dengan mencampurkan buah naga
merah sebagai pewarna alami warna merah pada onde – onde (Astawan, M dan Kasih,
A. L. 2008).
Gambar 2.
Tepung ketan putih
Ilustrasi tepung beras/credit: Freepik.com
Bahan dasar dalam pembuatan onde-onde adalah tepung ketan putih, yang berbentuk
bulat dan dilumuri oleh wijen. Fungsi dari tepung ketan putih dalam pembuatan onde-
onde sebagai bahan dasar pembuatan onde-onde. Tepung ketan putih dipilih disbanding
tepung beras ketan hitam dikarenakan tepung ketan putih memiliki fungsi sebagai
pembuat tekstur renyah dan gurih pada kue tradisional pada umumnya (Karimah.2020).
Tepung beras ketan adalah bahan utama dalam proses pembuatan kue-kue basah khas
Indonesia. Tepung ketan mudah dijumpai dalam bentuk kering dipasar atau swalayan-
swalayan. Syarat penggunaan tepung beras ketan dalam pembuatan dodol adalah tepung
dalam keadaan halus, putih bersih, kering, bebas dari kotoran dan aromanya khas tepung
ketan (tidak apek). Keunggulan tepung beras ketan dibanding tepung-tepung lain adalah
kandungan amilopektin yang lebih tinggi. Amilopektin inilah yang menyebabkan tepung
ketan (beras ketan) lebih pulen dibandingkan dengan tepung lainnya. Makin tinggi
kandungan amilopektin pada pati maka makin pulen pati tersebut (Margareta, 2013).
2. Tepung Beras
Gambar 3.
Tepung Beras
iStockphoto/tashka2000
Tepung beras merupakan salah satu alternatif bahan dasar dari tepung komposit
dan terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Tepung beras adalah
produk setengah jadi untuk bahan baku industri lebih lanjut. Untuk membuat
tepung beras membutuhkan waktu selama 12 jam dengan cara beras direndam
Pembuatan roti dari tepung beras atau campuran tepung beras dan terigu 30:70
menggunakan beras dengan kadar amilosa rendah, suhu gelatinisasi rendah, dan
viskositas gel yang rendah akan menghasilkan roti yang baik. Beras yang mengandung
kadar amilosa sedang sampai tinggi 20-27 dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan beras pratanak dalam kaleng dan sup nasi dalam kaleng. Beras beramilosa
tinggi dapat digunakan sebagai bahan bakupembuatan bihun. Beras jenis ini mempunyai
stabilitas dan daya tahan untuk tetap utuh dalam pemanasan tinggi, serta mempunyai
sifat retrogradasi yang kuat, sehingga setelah dingin pasta yang terbentuk menjadi kuat,
tidak mudah hancur. Tepung beras diperoleh dari penggilingan atau penumbukan beras
dari tanaman padi Oryza sativa Linn. Tepung beras diklasifikasikan menjadi empat
berdasarkan ukuran partikelnya, yaitu butir halus 10 mesh, tepung kasar atau bubuk 40
mesh, tepung agak halus 65-80 mesh, dan tepung halus ≥ 100 mesh Hubeis 1984.
Penggilingan beras menjadi bentuk tepung dapat meningkatkan daya gunanya sebagai
penyedia kebutuhan kalori dan protein bagi manusia, serta bahan baku industri pangan,
meskipun kandungan zat gizinya menjadi lebih rendah. Ukuran partikel tepung beras
lebih halus mempunyai penyerapan air yang lebih tinggi. Kerusakan pati pada tepung
yang berukuran kasar lebih rendah daripada tepung halus. Tepung jenis ini lebih banyak
digunakan untuk pembuatan roti yang menggunakan bahan 100 tepung beras, sedangkan
tepung halus yang mengalami kerusakan pati yang lebih tinggi lebih disukai untuk
tepung campuran yang mengandung 36 tepung beras. Beras kaya akan vitamin B,
juga mengandung sedikit lemak dan mineral. Protein yang terdapat di dalam tepung
beras lebih tinggi dari pada pati beras yaitu tepung beras sebesar 5,2 - 6,8% dan pati
tersebut terdiri dari pati merupakan bagian besar dan bagian kecil beras adalah
gula, selulosa, hemiselulosa dan pentosa. Pati yang ada dalam beras 85-90% dari
berat kering beras, pentosa 2,0-2,5% dan gula 0,6-1,4% dari berat beras pecah
kulit. Oleh karena itu, sifat-sifat pati merupakan faktor yang dapat menentukan
Gambar 4.
Kacang Hijau
Sumber: kacang hijau (freepik)
banyak ditanam oleh petani di Indonesia. Kacang hijau merupakan tanaman palawija
yang memiliki banyak varietas dan merupakan salah satu komoditi yang penting
berumur pendek (60 hari) setelah masa tanam. Tanaman kacang hijau tumbuh dengan
ukuran yang cukup pendek, memiliki akar tunggang, batang dengan cabang yang kecil
dan tegak, berbulu, berwarna hijau dan kecoklatan, daun majemuk dengan tiga helai
daun pertangkai, bunga yang berbentuk seperti kupu-kupu dan buah yang berbentuk
polong. Biji atau buah dari tanaman kacang hijau ini berbentuk bulat dengan berat
setiap butirnya biasanya sekitar 0,5 mg – 0,8 mg serta memiliki ukuran yang lebih
kecil dibandingkan tanaman kacang yang lain seperti kedelai dan kacang tanah
(Leatemia, 2011).
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan sumber protein nabati.
Kacang hijau termasuk sumber protein sebanyak 22% sehingga menempati urutan
ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau mengandung asam amino cukup
tinggi dan beberapa vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh yakni asam amino,
tryptofan dan lysin. Dalam 100 gram biji kacang hijau mengandung tryptofan 96 mg,
lysin 197 mg, asam amino glutamat 297 mg juga mengandung beberapa vitamin
seperti vitamin B1, B2, B3, B5, B12, D, E dan vitamin K. Atas dasar indikator tersebut
maka mengonsumsi kacang hijau sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung dan
Kelas Magnoliopsida, Ordo Rosales, Spesies Vigna radiata L (Purwono dan Hartono,
2005).
4. Wijen Biji
Gambar 5. Wijen
Sumber : Fuadiy.Rizal, 2011
Wijen (Sesamum indicum L) merupakan salah satu komoditas sumber minyak
nabati. Wijen atau Sesamum indicum L. syn, dan Sesamum orientalis L. adalah semak
semusim yang termasuk dalam famili Pedaliaceae. Tanaman ini dibudidayakan sebagai
sumber minyak nabati, yang dikenal sebagai minyak wijen, yang diperoleh dari
ekstraksi bijinya. Semak wijen batangnya berkayu saat dewasa. Bunga tumbuh dari
ketiak daun, biasanya tiga namun hanya satu yang biasanya berkembang baik jadi
polong buah, seperti kampul. Polong wijen akan mudah pecah saat buah masak dan
mengering. Sifat ini telah diperbaiki melalui pemuliaan, sehingga buah tidak mudah
pecah ketika mengering. Banyaknya polong per tanaman berkisar dari 40 hingga 400
per tanaman. Biji wijen sendiri kecil-kecil dan ringan, saking kecil dan ringan, dalam 2-
6 gr terdapat 1000 biji. Warnanya tergantung varietas : putih, kuning, coklat, merah
muda, atau hitam. Tanaman wijen memang memerlukan suhu yang cukup tinggi untuk
tumbuh. Tanaman ini cukup tahan terhadap kondisi kering, meskipun hasilnya akan
digunakan untuk onde-onde dan tidak perlu disangrai terlebih dahulu karena
selanjutnya akan digoreng. Minyak wijen biasa digunakan untuk bahan campuran
makanan seperdi salad, minyak wijen digunakan beberapa tetes saja agar rasa yang
didapat tidak pahit. Ampas biji wijen (setelah diekstrak minyaknya) menjadi sumber
5. Gula pasir
Gula pasir adalah jenis gula yang paling mudah dijumpai, digunakan seharihari
untuk pemanis makanan dan minuman. Gula pasir berasal dari cairan sari tebu. Setelah
dikristalkan, sari tebu akan mengalami kristalisasi dan berubah menjadi butiran gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan
komoditi perdagangan utama. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis
untuk makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari
sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan
oleh sel. Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren. Gula
merupakan hal paling banyak digunakan dan memegang peranan penting dalam
kehidupan manusia. Berbagai makanan dan minuman menggunakan bahan dari gula
untuk pemanis misalnya untuk makanan kue, biskuit, roti, martabak manis dan
sebagainya. Karena kebutuhan gula semakin bertambah hampir 95%, maka produksi
gula semakin meningkat. Mengenai sejarah negara-negara maju gula sangat di perlukan
6. Garam
konsumsi beryodium merupakan garam yang telah diperkaya dengan yodium yang
garam sebagai zat aditif atau suplemen dalam bentuk kalium iodat (KIO3). Garam
beryodium yang dianjurkan untuk dikonsumsi ialah garam yang telah memenuhi SNI
membangkitkan cita rasa dan aroma bahan-bahan lain. Garam merupakan salah satu
bahan kimia yang sering dimanfaatkan oleh manusia khususnya dalam bidang
Susu adalah emulsi lemak dalam air yang mengandung gula, garam-garam mineral
dan protein dalam bentuk suspensi koloidal. Air susu mengandung unsurunsur gizi yang
sangat baik bagi pertumbuhan dan kesehatan. Komposisi unsurunsur gizi tersebut
sangat beragam tergantung pada beberapa faktor, seperti faktor keturunan, jenis hewan,
makanan yang meliputi jumlah dan komposisi pakan yang diberikan, iklim, waktu,
lokasi, prosedur pemerahan, serta umur sapi. Komposisi utama susu adalah air, lemak,
protein (kasein dan albumin), laktosa (gula susu) dan abu (Muharastri, 2008).
Susu yang dikonsumsi oleh manusia sebagian besar berasal dari sapi perah, karena
jenis ternak ini adalah penghasil susu yang potensial. Ternak lain seperti kerbau,
kambing, domba dan kuda juga menghasilkan susu, tetapi masih dalam jumlah terbatas.
Susu yang berasal dari sapi perah lazim disebut susu, sedangkan susu dari ternak yang
lain diberi sebutan sesuai dengan nama hewan penghasilnya. Sebagai contoh, susu dari
kerbau disebut susu kerbau dan susu dari kambing disebut susu kambing. Susu sapi
mengandung semua bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan anak sapi yang
dilahirkan. Susu juga sebagai bahan minuman manusia yang sempurna, karena di
dalamnya mengandung zat gizi dalam perbandingan yang optimal, mudah dicerna dan
Hermina Jatinegara
Minyak merupakan campuran dari ester asam lemak dengan gliserol. Jenis minyak
umumnya dipakai untuk menggoreng adalah minyak nabati seperti minyak sawit,
minyak kacang tanah, minyak wijen dan sebagainya. Minyak goreng jenis ini
mengandung sekitar 80 % asam lemak tak jenuh jenis asam oleat dan linoleat, kecuali
Minyak goreng adalah bahan pangan dengan komposisi utama trigliserida yang berasal
dari bahan nabati dengan tanpa perubahan kimiawi termasuk hidrogenasi, pendinginan dan
telah melalui proses rafinasi atau pemurnian yang digunakan untuk menggoreng (Sartika,2009).
Minyak goreng berfungsi sebagai penghantar panas, penambah rasa gurih, dan
penambah nilai kalori bahan pangan. Pada umumnya masyarakat banyak menggunakan
jenis minyak goreng yang berasal dari nabati, seperti: minyak kelapa sawit, kopra,
kacang kedelai, biji jagung, biji bunga matahari, biji zaitun (olive), dan lain- lain
(Karimah, 2020).
2021 ZahyMaulana/Shutterstock.
Buah naga termasuk buah pendatang baru yang cukup populer, hal ini dapat
disebabkan oleh penampilannya yang eksotik, rasanya yang manis menyegarkan dan
manfaat kesehatan yang dikandungnya. Tanaman buah naga berasal dari Meksiko,
Amerika Tengan dan Amerika Selatan, namun seiring dengan perkembangan jaman
merupakan buah pitaya berbentuk bulat lonjong seperti nanas yang memiliki sirip
warnah kulitnya merah dihiasi sulur atau sisik seperti naga. Buah ini termasuk dalam
keluarga kaktus, yang batangnya berbentuk segitiga dan tumbuh memanjat. Batang
tanaman ini mempunyai duri pendek dan tidak tajam. Bunganya seperti terompet putih
bersih, terdiri atas sejumlah benang sari berwarna kuning (Panjuantiningrum, 2009).
Adapun alasan memanfaatkan kulit buah naga dalam pembuatan onde-onde ini,
selain dalam rangka meningkatkan nilai guna dan nilai jual dari limbah, juga melihat
dari komposisi gizi dari kulit buah naga yang berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan
baku dalam pembuatan pangan. Kulit buah naga mengandung polifenol dan lycopene
yang merupakan antioksidan alami yang dikenal dapat melawan kanker, penyakit
jantung, dan menurunkan tekanan darah. Selain itu, kulit buah naga merah memiliki
kandungan nutrisi, senyawa aktif dan serat pangan (46,7%). Serat pangan bermanfaat
(Feranose,2009).
Buah naga ada empat jenis yaitu buah naga daging merah, buah naga daging putih,
buah naga super merah dan buah naga daging kuning. Keempat jenis buah naga
Daging buah naga merah memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dibanding
jenis buah baga putih. Aktifitas antioksidan pada ekstrak daging buah naga merah
(Hylocereus Polyrhizus) menghasilkan konsentrasi yang cukup tinggi sekitar 75,4%.
Daging buah naga merah memiliki banyak kandungan antioksidan salah satunya fenol
dan asam askorbat yang memiliki kekuatan untuk menangkap logam sehingga dapat
meningkatkan daya tahan tubuh dan melancarkan metabolisme. Dalam suatu hasil
penelitian menunjukkan bahwa buah naga merah baik untuk sistem peredaran darah.
Secara keseluruhan buah naga merah mengandung protein, serat, karotine, kalsium dan
D. INOVASI PANGAN
Pangan tradisional dikenal dengan tampilan dan rasanya yang sederhana. Seiring
perkembangan zaman, banyak orang yang mulai melakukan inovasi agar lebih
dapat menciptakan pasar baru untuk menarik minat masyarakat karena tidak banyak
Inovasi pangan yang digunakan yaitu dengan memanfaatkan buah naga, yaitu
onde-onde isi cokla atau kacang dari buah naga. Onde-onde dari buah naga ini
merupakan produk diversifikasi pangan fungsional yaitu pangan dengan nilai gizi
yang baik serta banyak kandungan bermanfaat bagi tubuh. Adapun alasan
memanfaatkan buah naga dalam pembuatan onde-onde ini, selain dalam rangka
meningkatkan nilai guna, juga melihat dari komposisi gizi dari buah naga yang
alami yang dikenal dapat melawan kanker, penyakit jantung, dan menurunkan
tekanan darah. Selain itu, buah naga merah memiliki kandungan nutrisi, senyawa
aktif dan serat pangan (46,7%). Serat pangan bermanfaat untuk mengontrol berat
dihasilkan memiliki warna merah muda cenderung sedikit ungu yang merupakan
warna alami dari kulit buah naga, sehingga tidak ada penambahan pewarna lain
● Bahan isian :
2. 50 ml Air susu
3. 50 gr Gula Pasir
4. Sejumput Garam
1. Timbangan digital
2. Mangkok adonan
3. Spatula
4. Loyang
5. Kompor
6. Blender
7. Piring
8. Kukusan
9. Kemasan onde – onde
c. Cara membuat
2. Dimasukkan tepung ketan, terigu, gula pasir, buah naga yang sudah
dihaluskan. Kemudian dimasukkan air susu sedikit demi sedikit.
3. Adonan dicampur dan diuleni hingga adonan licin dan bisa
dibentuk. Di bentuk membulat.
Ditimbang
Direbus ( t = 20 menit)
Dipipihkan
Dihancurkan
Dimasukkan bahan isian
Susu (50 ml),
Direbus lagi (t= 5 menit) Gula,garam
Dilumuri Wijen
Didinginkan
Digoreng hingga matang
(T = 60 - 100℃, t = 5-10 menit)
Ditimbang dan dibentuk bulat
Hasil
Hasil
F. KEUNGGULAN PRODUK
G. LABEL KEMASAN
Keterangan : panjang 6 cm adalah label yang terlihat dibagian atas kemasaan dan
lebar 12 cm adalah label yang terlihat dibagian bawah kemasan
H. DESIGN KEMASAN
Astawan M, Kasih AL, 2008, Khasiat Warna-warni Makanan, Jakarta, Gramedia Pustaka
Umum
Feranose, 2009, Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Naga Merah Terhadap Kadar Glukosa
Darah Tikus Putih, Tesis Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,
Surakarta
Hasnelly dan Sumartini. 2011. Kajian sifat fisiko kimia formulasi tepung komposit produk
organik. Seminar Nasional PATPI.
Leatemia, A & R. Y. Yumthe. 2011. Studi Kerusakan Akibat Serangan Hama Pada Tanaman
Pangan Di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku.
Jurnal Agroforesti. 4 (1): 53 - 56
Margareta, Putri. 2013. Eksperimen Pembuatan Dodol Ganyong Komposit dengan Tepung
Ketan Putih Penambahan Sari Buah Parijoto. Skripsi. Jurusan teknologi Jasa dan
Produksi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang: Semarang.
Muharastri, Y. 2008. Analisis Kepuasan Konsumen Susu UHT Merek Real Good di Kota
Bogor.Skripsi. Departemen Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
IPB.
Mohamad. 2002. Ilmu Ternak dan Pengolahan Pangan edisi 2. Gramedia Pustaka :
Yogyakarta.
Mutiara Nugraheni, 2014.“Pewarna Alami Sebagai sumber Aplikasiya pada Makanan dan
Kesehatan”.Yogyakarta : Graha Ilmu
Oktaviani., Ratnawati, D., & Anggraini, D. Z. (2014). Pemanfaatan Ekstrak Kulit Buah
Naga Merah (Hylocereus polyrhizus sp.) Sebagai Pewarna dan Pengawet Alami
Mie Basah. GRADIEN, 8(2), 819-824.
Palupi, N. 2008. Pengaruh Pengolahan Terhadap Nilai Gizi Pangan. IPB. Bogor
Purwono dan Hartono, R. (2005). Kacang hijau. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.
Sartika, R.A.D. 2009. Pengaruh Suhu dan Lama Proses Menggoreng (Deep Frying)
Terhadap Pembentukan Asam Lemak Trans. Markara Sains 13: 23-8.
Wahyudi. 2013. Pemanfaatan Kulit Pisang (Musa Paradisiaca) sebagai Bahan Dasar Nata
De Banana Pale dengan Penambahan Gula Aren Dan Gula Pasir. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.