PELATI
HAN KEPEMIMPINAN
NASIONALTINGKATII
EDITOR:
ErnaIr
awat i
,S.Sos.
,M.
Pol
.Adm.
AgitKri
sti
ana,S.AP.
DI
SUSUN OLEH:
Ti
m Kedeput i
anKaji
ankebi j
akan
danInovasiAdmini
strasiNegara
denganKedeputianKebi j
akan
PengembanganKompet ensi
ASN LAN-RI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga buku Kumpulan Studi Kasus untuk
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II dapat diterbitkan dengan baik.
Buku ini merupakan kumpulan dari beberapa kasus terpilih yang diharapkan
dapat memberikan pemahaman untuk para peserta Pelatihan Kepemimpinan
Nasional Tingkat II dalam mengikuti pembelajaran.
Kami sangat berterimakasih atas kerjasama dan bantuan dari
Kedeputian Kajian dan Kebijakan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI dalam
penyusunan studi kasus pada buku ini. Studi kasus yang ada dalam buku ini
bukan menjadi suatu acuan tetap yang harus diterapkan dalam
pembelajaran, tetapi diharapkan memicu bagi para fasilitator untuk
menelusuri kasus-kasus lain yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
Demikian buku Kumpulan Studi Kasus untuk Pelatihan Kepemimpinan
Nasional Tingkat II kami buat dengan harapan dapat memberikan informasi
yang berguna dan memberikan manfaat bagi semua pihak.
Muhammad Taufiq
i
DAFTAR ISI
ii
KUMPULAN STUDI KASUS UNTUK
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK. II
This case was written by Eva Rachmi Kasim, Irhamahayati, Febrianti Wisnu Subroto and Eddi Wibowo under the
supervision of Philipus Parera and Netta Sjafei with the support of Erna Irawati from field and published sources for the
Centre of Policy Analyst Development (PUSAKA) – The National Institute of Public Administration Republic of Indonesia
(LAN). Funding for this case was provided by Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG)
Department of Foreign Affairs and Trade of the Government of Australia in collaboration with Tempo Institute. PUSAKA
LAN - RI cases are developed solely as the basis for class discussions. Cases are not intended to serve as endorsements,
sources of primary data, or illustrations of effective or ineffective management
Peserta JKN disebut juga sebagai peserta BPJS Kesehatan. Sifat dari
kepesertaan BPJS Kesehatan adalah wajib baik bagi seluruh warga Indonesia
maupun warga asing yang sudah menetap selama 6 bulan di Indonesia.
Setiap perusahaan di Indonesia juga wajib mendaftarkan karyawannya
menjadi anggota BPJS Kesehatan dengan membayar iuran wajib setiap
bulannya sesuai ketentuan. Kepesertaan BPJS Kesehatan juga wajib bagi
pekerja informal atau lepas. Para karyawan wajib mendaftarkan diri dan
membayar iuran sesuai dengan manfaat dan keuntungan yang diinginkan.
Gambar 1. Skema Hubungan Regulator, BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan dan Peserta
1
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/04/14/o5mpeo361-bpjs-
kesehatan-klarifikasi-potensi-defisit, diakses 22 Juni 2016
This case was written by Lucy Sandra Butar Butar, Riyadi Santoso, Agit Kristiana and Ike Yuliami under the supervision
of Netta Sjafei and Mynca Lapian, with the support of Erna Irawati from field and published sources for the Centre of
Policy Analyst Development (PUSAKA) – The National Institute of Public Administration Republic of Indonesia (LAN).
Funding for this case was provided by Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG) Department of
Foreign Affairs and Trade of the Government of Australia in collaboration with Tempo Institute. PUSAKA LAN - RI cases
are developed solely as the basis for class discussions. Cases are not intended to serve as endorsements, sources of
primary data, or illustrations of effective or ineffective management
perusahaan rokok baik mikro, sedang, hingga besar masih berjumlah 1.664
unit perusahaan, dengan jumlah tenaga kerja 472.898 orang. Jumlah
perusahaan rokok pada tahun 2012 telah berkurang menjadi 1.320 unit dan
terus berkurang pada 2013 menjadi 1.206 unit perusahaan. Dengan melihat
kembali tingginya jumlah dana penerimaan negara, sebagaimana tersebut
diatas dan angka serapan tenaga kerja dari industri rokok menyebabkan
pemerintah perlu turun tangan mengatur perkembangan industri rokok.
ini setara 30 persen dari total keseluruhan biaya yang dikeluarkan ASKES.
Angka ini kemungkinan akan terus membesar setara jumlah perokok yang
terus meningkat. "Karena itu perokok tidak perlu diikutsertakan dalam
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2014. Jika diikutsertakan, negara bisa
bangkrut karena menanggung biaya yang begitu besar," kata Ketua Pengurus
Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI), dr. Zainal Abidin, MH pada diskusi
'Gangguan Kesehatan Dan Pembiayaan Penyakit Terkait Rokok, Tanggung
Jawab Siapa?' di Jakarta, Kamis (31/10/2013) lalu.2
2
Dikutip dari pernyataan dr. Zainal Abidin, MH pada diskusi 'Gangguan Kesehatan Dan
Pembiayaan Penyakit Terkait Rokok, Tanggung Jawab Siapa?' di Jakarta, Kamis (31/10/2013).
www.health.kompas.com
3
Winarto dan Utami (2016). Kini, Kasus Swastanisasi Air Jakarta di tangan MA. Nasional
Kontan. Jakarta, diakses pada tanggal 5 Mei http://nasional.kontan.co.id/news/kini-kasus-
swastanisasi-air-jakarta-di-tangan-ma, 2016;
This case was written by Yuli Hijrah Saputri, Aflakhur Ridlo and Cecep Suhendar under the supervision of Netta Sjafei and
Hiliard Sjafei with the support of Erna Irawati from field and published sources for the Centre of Policy Analyst
Development (PUSAKA) – The National Institute of Public Administration Republic of Indonesia (LAN). Funding for this
case was provided by Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG) Department of Foreign Affairs
and Trade of the Government of Australia in collaboration with Tempo Institute. PUSAKA LAN – Republic of Indonesia
cases are developed solely as the basis for class discussions. Cases are not intended to serve as endorsements, sources
of primary data, or illustrations of effective or ineffective management
4
Margareth (2016). Penggugat Kecewa Banding Swastanisasi Air Jakarta Ditolak. Merdeka.
diakses pada tanggal 5 Mei 2016http://www.merdeka.com/jakarta/penggugat-kecewa-
banding-swastanisasi-air-jakarta-ditolak.html,
5
Kruha (2011). Menggugat Praktek Proivatisasi Air di Indonesia. Kruha. diakses pada 16
Agustus 2016.
Koalisi Rakyat untuk Hak atas Air melalui Arif Maulana sebagai
koordinator, sejak dulu kecewa terhadap cara pemerintah mengelola air di
Jakarta. Bersama kawan-kawannya gabungan dari sejumlah lembaga
swadaya masyarakat, ia membentuk Koalisi Masyarakat Menolak
Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ). Kelompok ini menggugat pemerintah
melalui citizen law suit (CLS). Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Keuangan, DPRD, PAM Jaya,
Aetra, dan Palyja masuk daftar tergugat.
6 Kruha (2012). Warga Daftarkan Gugatan Pembatalan Kontrak Swastanisasi Air Jakarta diakses pada 16 Agustus
2016.
http://www.kruha.org/page/id/dinamic_detil/19/279/Siaran_Pers/Gugatan_Warga_Negara_Menolak_Swastanisa
si_Air_.html
7 Rizal dan Dimas (2013). Siapa Melaba Air Bersih Jakarta. Majalah Detik. diakses pada 5 Mei
2016https://unionism.files.wordpress.com/2013/09/siapa-melaba-air-bersih-jakarta.pdf.
Aetra, dan PT. Palyja untuk menyiapkan bahan baku air dan
mendistribusikannya ke pelanggan. Hal ini akan mengakibatkan PAM Jaya
tidak akan mampu mengatasi defisit air di Jakarta dan meningkatkan
ketersediaan air yang saat ini hanya 18.000 per detik untuk memenuhi
kebutuhan air di Jakarta yang diprediksi 27.443 liter per detik pada 2019. 8
8Huda (2016). Hari Air Sedunia, PDAM: Jakarta Tak Punya Air . Tempo. diakses pada 5 Mei 2016.
tps://m.tempo.co/read/news/2016/03/22/083756069/hari-air-sedunia-pdam-jakarta-tak-punya-air
Sejak tahun 2000 hingga 2009, kapasitas semen berada pada posisi
44,8 juta ton dan tidak ada pembangunan pabrik baru kecuali upaya
optimalisasi yang dilakukan oleh beberapa pabrikan. Hal ini disebabkan
9
http://translampung.com/berita-utama/253-harga-semen-ri-termahal-di-dunia-.html, diakses 25 Oktober 2016
10
http://Kontan.co.id/9 Juni 2009/ 06.11 WIB, diakses 27 Oktober 2016
This case was written by Netta Sjafei, Sakdullah and Widhi Handoyo with the support of Erna Irawati from field and
published sources for the Centre of Policy Analyst Development (PUSAKA) – The National Institute of Public Administration
Republic of Indonesia (LAN). Funding for this case was provided by Australia Indonesia Partnership for Economic
Governance (AIPEG) Department of Foreign Affairs and Trade of the Government of Australia in collaboration with Tempo
Institute. PUSAKA LAN–Republic of Indonesia cases are developed solely as the basis for class discussions. Cases are not
intended to serve as endorsements, sources of primary data, or illustrations of effective or ineffective management
utilisasi produksi masih berada pada kisaran 70%, yang berarti kebutuhan
domestik masih dapat dipenuhi oleh industri semen dalam negeri. Selain itu,
pembangunan pabrik semen pada kapasitas minimum 1 juta ton
membutuhkan investasi minimum Rp. 1,5 trilyun dengan ROI sekitar 15
tahun, sehingga hal ini menjadi faktor pertimbangan bagi produsen semen
dalam melakukan ekspansi maupun bagi calon investor baru bidang
persemenan.11
11
Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian, “Roadmap
Industri Semen”, Jakarta 2009
12
Ibid.
13
Dikutip dari putusan 01/2010 halaman 31
14
Dikutip dari putusan 01/2010 halaman 19
15
Dikutip dari putusan 01/2010 halaman 8
16
Perkara Nomor: 01/KPPU-I/2010yang memeriksa dugaan pelanggaran Pasal 5 dan Pasal 11 Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (selanjutnya disebut
“UU No. 5 Tahun 1999”) berkaitan dengan Penetapan Harga dan Kartel Dalam Industri Semen
P
rekomendasi terkait Revisi Plan Of Development (POD-1) Blok
Masela kepada Menteri ESDM Sudirman Said. Revisi diajukan
karena INPEX dan Shell, kontraktor kilang gas Blok Masela
(singkatan dari Maluku Selatan), ingin menambah kapasitas
produksi dari 2,5 juta ton per tahun menjadi 7,5 juta ton per tahun
menggunakan teknologi offshore dengan perkiraan investasi sebesar USD
14,8 miliar atau setara dengan 192.4 triliun rupiah.18
18
Laporan Tahunan SKK Migas 2015
This case was written by Hilarian Ari Wijayatmoko, Riris Elisabeth, Wahyudi and Ahmad Shobirin under the supervision of
Yandhrie Arvian and Netta Sjafei with the support of Erna Irawati from field and published sources for the Centre of Policy
Analyst Development (PUSAKA) – The National Institute of Public Administration Republic of Indonesia (LAN). Funding
for this case was provided by Australia Indonesia Partnership for Economic Development (AIPEG) Department of Foreign
Affairs and Trade of the Government of Australia in collaboration with Tempo Institute. PUSAKA LAN – Republic of
Indonesia cases are developed solely as the basis for class discussions. Cases are not intended to serve as endorsements,
sources of primary data, or illustrations of effective or ineffective management
(subsea pipeline) sejauh 600 km atau 170 km ke Pulau Aru atau Tanimbar.
Harga pipa bawah laut yang mahal, waktu pengerjaan lama, serta tingginya
biaya perawatan dari subsea pipeline juga menjadi pertimbangan.
Perbandingan estimasi biaya konstruksi disampaikan oleh SKK Migas
diperlihatkan pada tabel dibawah ini:
19
http://www.beritasatu.com, Selasa, 29 Desember 2015
P
dengan adanya surat dari Menteri Keuangan yang pada
intinya tidak menyetujui pembayaran elektronik melalui
Payment Gateway. Inovasi berbentuk kemudahan membayar
biaya paspor dengan kartu debit/kartu debit melalui mesin
Electronic Data Capture (EDC) digagas oleh Wamenkumham Denny
Indrayana tidak lama setelah dilaksanakannya diskusi publik mengenai
pelayanan publik yang profesional dan transparan pada tanggal 23 Desember
2013 di kantor Kemenkumham. Dihadiri oleh Joko Widodo, Tri Rismaharini,
Ignasius Jonan, Kepala Lembaga Administrasi Negara, Amir
Syamsuddin dan Denny Indrayana sebagai nara sumber, diskusi tersebut
menyimpulkan bahwa kunci Utama dari pelayanan publik yang profesional
dan transparan adalah otomatis dan elektronik.
20
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
This case was written by Widhi Novianto, Dian Eka Rahayu Sawitri and Wulan Puspita Puri under the supervision of M.
Taufiqurohman and Netta Sjafei, with the support of Erna Irawati from field and published sources for the Centre of Policy
Analyst Development (PUSAKA) – The National Institute of Public Administration Republic of Indonesia (LAN). Funding
for this case was provided by Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG) Department of Foreign
Affairs and Trade of the Government of Australia in collaboration with Tempo Institute. PUSAKA LAN – Republic of
Indonesia cases are developed solely as the basis for class discussions. Cases are not intended to serve as endorsements,
sources of primary data, or illustrations of effective or ineffective management
Hal serupa selama ini telah dijalani oleh BNI sebagai Bank Persepsi,
namun tidak diberikan teguran dimana berdasarkan LHP BPK pengenaan
admin fee yang dibebankan kepada pemohon paspor yang melakukan
pembayaran PNBP Via BNI pada bulan Oktober 2013 hingga Oktober 2014
dengan nilai total admin fee sebesar Rp. 11.809.730.000,00. (exibit)21.
Sebagai pembanding transaksi PNBP Kemenkumham via payment gateway
melalui vendor hanya sebesar Rp. 605.872.000,00
Selain itu juga adanya desakan dari Unit Kerja Presiden Bidang
Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) dalam hal peningkatan
pelayanan kepada publik dan dalam rangka Reformasi Birokrasi di bidang
Pelayanan Publik, mendorong Kemenkumham melaksanakan sistem
pembayaran online paspor atau yang lebih dikenal dengan sistem Payment
Gateway.
21
LHP BPK
Sejak dirilis pada tanggal 20 April 2016, PM No. 32 tahun 2016 telah
mendapat protes dan sorotan dari berbagai kalangan, yaitu dari para
pengemudi taksi online, peneliti, serta kalangan masyarakat pengguna jasa
taksi online. Ketua Tim advokasi ADO, Andyawal Simanjuntak menyebut
peraturan tersebut akan membunuh profesi mereka. “Nanti kalau Permenhub
No. 32/2016 ini diresmikan, bakal ada tarif atas dan tarif bawah dan
nominalnya itu akan sama dengan nominal taksi konvensional.” 22
Aksi protes tersebut juga dipicu oleh tindakan Polda Metro Jaya, atas
gagasan Dishub DKI Jakarta pada tanggal 30 Juli 2016 yang
mengkandangkan 11 kendaraan yang tidak dilengkapi dengan buku KIR dari
22
CNN Indonesia, Senin 19/09/2016 16:57 WIB “Asosiasi Sopir Taksi Online Tolak Uji KIR
dan Balik Nama STNK"
This case was written by Netta Sjafei and Grace Silvia Lumantow, with the support of Erna Irawati and Taufik Achmad
from field and published sources for the Centre of Policy Analyst Development (PUSAKA) – The National Institute of Public
Administration Republic of Indonesia (LAN). Funding for this case was provided by Australia Indonesia Partnership for
Economic Governance (AIPEG) Department of Foreign Affairs and Trade of the Government of Australia in collaboration
with Tempo Institute. PUSAKA LAN – Republic of Indonesia cases are developed solely as the basis for class discussions.
Cases are not intended to serve as endorsements, sources of primary data, or illustrations of effective or ineffective
management
23
Koran Jakarta 1/8/2016, “Razia Kendaraan/Warga Keluhkan Taksi Sewa naikkan Tarif Sepihak-11
Taksi Online dikandangkan”
24
http://rechtsvinding.bphn.go.id/view/view_online.php?id=203. “Polemik Peraturan Menteri
Perhubungan terkait Transportasi Berbasis Aplikasi.” Penulis adalah Peneliti pada Pusat Studi Hukum
dan Kebijakan Indonesia (PSHK) dan Pengajar pada Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) Jentera.
biasanya tarif untuk jarak tersebut hanya Rp190.000. Hal ini disoroti oleh
YLKI, melalui Wakil Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
Sudaryatmo mengkritisi kenaikan tarif angkutan umum sewa online itu secara
sepihak dan sudah melanggar persaingan usaha yang sehat (predatory
pricing), padahal perusahaan tersebut seharusnya mengikuti tarif taksi sesuai
yang ditetapkan pemerintah. Dia menegaskan bahwa yang dilakukan
operator taksi aplikasi dapat dilaporkan kepada Komite Pengawas Persaingan
Usaha (KPPU).
Di lain pihak, kehadiran Uber, Grab Car dan perusahaan start up sejenis
membantu pemerintah membuka lapangan pekerjaan dan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat menengah ke bawah yang saat ini
mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang
layak.
regulasi tariff angkutan darat nasional yang telah ada sebelumnya, diatur
bahwa tarif untuk angkutan ekonomi ditetapkan oleh Pemerintah, sedangkan
tambahan layanan yang diberikan (dalam kelas eksekutif) tarifnya ditetapkan
oleh pelaku usaha (PP No. 41 Tahun 1993). Tarif angkutan penumpang tidak
dalam trayek kecuali taksi ditetapkan oleh penyedia jasa angkutan. Tarif taksi
ditetapkan oleh Menteri dalam PP No. 41 Tahun 1993 (pasal 49). Tarif
tersebut terdiri dari tarif awal, tarif dasar tarif jarak dan tarif waktu yang
ditunjukkan dalam argometer. Penetapan tarif untuk taksi ditetapkan oleh
Menteri. (Pasal 48 dan Pasal 49). Regulasi tersebut tidak relevan dengan fakta
di lapangan, dimana tarif taksi ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat
untuk batas atas dan Organda untuk batas bawahnya.
P
(Sumut) tercatat hanya tumbuh 6,96%, turun dibanding
periode yang sama tahun sebelumya 8,71%27. Hal ini
dikarenakan beberapa faktor antara lain infrastruktur yang
belum memadai, tumpang tindihnya peraturan pusat dan
daerah, ketidakpastian biaya yang harus dikeluarkan untuk pajak serta
berbelitnya-belitnya pengurusan izin investasi. Kekurangan listrik sejak dulu
menjadi hambatan infrastruktur yang paling berat di seluruh Indonesia, hal
ini dikarenakan pembangunan pembangkit listrik tenaga air ( PLTA) di
Indonesia masih minim. Dari total potensi pembangkit listrik tenaga air
(hidropower) sebesar 72 Gigawatt (GW), Indonesia baru memanfaatkan 4,2
GW28. Krisis listrik ini telah menjadi persoalana utama sektor usaha di
Sumatera. Sementara investasi tidak bisa dipisahkan dengan ketersediaan
energi.
26
Studi Kasus disusun Tim Pusat Pembinaan Analis Kebijakan, Lembaga Administrasi Negara, 2018.
27
Daniel Pekuwali (2018). “Investasi di Sumut Triwulan I Turun”. Diakses tanggal 11 Agustus 2018 pada
http://www.medanbisnisdaily.com/news/online/read/2018/06/17/40742/investasi_di_sumut_triwul
an_i_turun/
28
Aprilia Ika (2017). "72 Tahun Merdeka, Mengapa Pembangunan PLTA di Indonesia Masih
Minim?", Diakses tanggal 11 Agustus 2018 pada
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/06/03/192637226/72.tahun.merdeka.mengapa.pembangu
nan.plta.di.indonesia.masih.minim.
29
Bintang Pradewo (2018). “PLTA Batang Toru akan Pacu Investasi Kawasan Sumatera”. Diakses
tanggal 11 Agustus 2018 pada https://www.jawapos.com/jpg-today/07/08/2018/plta-batang-toru-
akan-pacu-investasi-kawasan-sumatera
30
L Gora Kunjana (2018). “PLTA Batangtoru, Model Pembangkit Irit Lahan”. Diakses tanggal 11 Agustus
2018 pada http://www.beritasatu.com/energi/494335-plta-batangtoru-model-pembangkit-irit-
lahan.html
Disisi lain menurut Dana Tarigan, Direktur Eksekutif Walhi Sumut, meski
digambarkan sebagai proyek hijau dari sumber energi terbarukan,
pembangunan dan operasi PLTA Batangtoru akan lebih banyak merugikan
daripada memberikan manfaat. Hal ini karena pembangunan PLTA
Batangtoru hakikatnya mengancam kehidupan masyarakat, satwa dan
kelestarian lingkungan. Ekosistem Batang Toru merupakan hamparan hutan
primer dengan luas 1.400 km persegi. Ia juga rumah bagi 180 ekor orangutan
Tapanuli. Proyek pembangunan PLTA Batang Toru dikhawatirkan akan
semakin mengikis habitat orangutan Tapanuli dan mengiris sisa hutan dengan
jalan baru, powerline, terowongan, dan fasilitas lain yang dibangun. Ini akan
31
Akhdi Martin Pratama (2018). "PLTA Batangtoru Diklaim Ramah Lingkungan",Diakses tanggal 11
Agustus 2018 pada https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/14/165159126/plta-batangtoru-
diklaim-ramah-lingkungan.
32
Fiki Ariyanti (2018). “Ada PLTA Terbesar di Sumut, RI Bisa Hemat Rp 5 Triliun per Tahun”. Diakses
tanggal 11 Agustus 2018 pada https://www.liputan6.com/bisnis/read/3563447/ada-plta-terbesar-di-
sumut-ri-bisa-hemat-rp-5-triliun-per-tahun
Di hilir Sungai Toru juga terdapat 100.000 orang yang sebagian besar
berprofesi sebagai petani. Pembangunan bendungan PLTA Batangtoru
berpotensi mengganggu debit air sungai yang digunakan masyarakat untuk
mengairi lahan pertanian produktif. Jika demikian, maka lebih dari 1.200
hektar lahan pertanian produktif akan terancam dan masyarakat akan
kehilangan mata pencahariannya. Selain itu, dengan adanya bendungan air,
maka air akan disedot naik untuk kebutuhan daya listrik, artinya air sungai
akan menurun. Jika terjadi naik turun air sungai (baik di hulu dan hilir), maka
akan berpengaruh pada penggunaan air untuk masyarakat sekitar karena
akan ada waktu air sungai kering.34
33
Indra Nugraha (2018). “Para Ilmuan Dunia Kirim Surat ke Jokowi Khawatirkan Pembangunan PLTA
Batang Toru”. Diakses tanggal 11 Agustus 2018 pada http://www.mongabay.co.id/2018/07/12/para-
ilmuan-dunia-kirim-surat-ke-jokowi-khawatir-pembangunan-plta-batang-toru-ancam-orangutan-
tapanuli/
34
Ibid
35
Ibid
Sarullah masih bisa dinaikkan kapasitasnya menjadi 1.000 mega watt. Ada
juga energi terbarukan dari udara seperti tenaga listrik kincir angin yang baru-
baru ini diresmikan. Energi tersebut tidak akan pernah habis dan merupakan
energi hijau yang ramah lingkungan.36
36 AyatS Karokaro (2018). “Walhi Gugat Gubernur Sumatera Utara Terkait Izin Lingkungan PLTA Batang
Toru”. Diakses tanggal 11 Agustus 2018 pada http://www.mongabay.co.id/2018/08/10/walhi-gugat-
gubernur-sumatera-utara-terkait-izin-lingkungan-plta-batang-toru/
Berdasarkan survey yang dilakukan pada tahun 2015, dari 876.880 jiwa
penduduk Kota Padang, 323.963 di antaranya berada pada usia di bawah 20
tahun, dan lebih dari separuh warga Padang, yaitu sebanyak 66,2% adalah
perokok40. Beberapa penelitian yang dilakukan telah menggambarkan bahwa
jumlah remaja laki-laki yang merokok di Kota Padang cukup tinggi, misalnya
seperti hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Anduring Kecamatan
Kuranji Kota Padang pada tahun 2005. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
diperoleh 53,3% remaja laki-laki merokok di kelurahan tersebut.41 Kemudian,
hasil penelitian lain yang di lakukan di SMAN 10 Kota Padang pada tahun
2006 didapatkan bahwa terdapat lebih dari separuh siswa laki-laki di SMA
tersebut yang merokok42. Begitu juga dengan hasil penelitian di SMAN 14
Kota Padang pada tahun 2008, diperoleh 68,7% siswa laki-laki dari SMA
37 Studi Kasus disusun oleh Tim Pusat Pembinaan Analis Kebijakan, Lembaga Administrasi Negara, 2018.
38http://www.rri.co.id/madiun/post/berita/427080/ruang_publik/ini_tindak_lanjut_revisi_ranperda_
kawasan_tanpa_rokok_di_padang.html
39https://www.alagraph.com/berita/detail/jalan-berliku-perda-kawasan-tanpa-rokok
40https://www.harianhaluan.com/mobile/detailberita/44631/bersihkan-padang-dari-iklan-rokok
41 http://repository.unand.ac.id/17294/1/FAKTOR.pdf
42Afrida. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Merokok Siswa Laki-Laki SMU 10 Padang
Tahun 2006 [Skripsi]. Padang: PSIKM FK UNAND; 2006
tersebut yang merokok43. Prevalensi ini lebih tinggi dari pada rata-rata
nasional yakni sebesar 65,9% .
43 Akmal D. Perbedaan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Merokok Siswa Laki-Laki
antara SMA 14 dan SMA 10 Padang Tahun 2008 [Skripsi]. Padang: PSIKM FK UNAND; 2008
44https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/01/19/p2ssg3284-padang-mulai-batasi
iklan-rokok
Namun, usulan revisi Perda Kota Padang Nomor 24 Tahun 2012 bukan
tanpa hambatan. Adanya pengajuan revisi Perda tersebut terutama terkait
dengan poin pelarangan iklan rokok juga menghadapi penentangan oleh
beberapa pihak. Bagi pelaku usaha periklanan larangan iklan rokok di seluruh
ruang publik di Kota Padang dianggap mendiskriminasikan kelompok usaha.
Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan (P3I) Sumatera Barat Deni Masriyeldi
menilai jika larangan iklan rokok diberlakukan secara keseluruhan akan
membunuh industri advertising di daerah itu46.
45 http://www.sumateratime.com/2017/08/banyak-terima-masukan-pansus-revisi.html?m=0
46http://kalimantan.bisnis.com/read/20170816/12/681439/perda-ktr-padang-p3isumbar-minta-
larangan-iklan-rokok-ditinjau-ulang
47http://industri.bisnis.com/read/20170816/12/681439/javascript
Salah satu point penting dalam revisi Perda KTR Kota Padang adalah
keputusan pemerintah untuk melakukan penghapusan iklan-iklan
bertemakan rokok di ruang-ruang publik. Pemerintah perlu untuk
mempertimbangkan berbagai aspek dan kepentingan berbagai pihak dalam
memutuskkan hal ini, agar tidak terjadi dampak negatif terhadap semua pihak
secara jangka panjang. Apakah iklan rokok akan dilarang di ruang publik di
Kota Padang atau tidak.
SMART GANGNAM
Visi Walikota ini menjadi arah berbagai Departemen yang ada di Kota
Kwon. Salah satunya adalah Departemen of Parking Management (DPM)
yang melakukan berbagai perubahan untuk mendukung terciptanya
pelayanan pemerintah yang berbasis digital.
Konflik kepentingan
Hasil
Pendahuluan
50
Studi Kasus disusun oleh Tim Pusat Pembinaan Analis Kebijakan, Lembaga Administrasi
Negara, 2018.
Padahal air yang dihasilkan dari sumber-mata air yang ada di sekitar
kawasan karst CAT Watuputih melebihi kebutuhan dasar masyarakat akan air
yang rata-rata membutuhkan15-20 liter/hari/orang. Jika nilai ini devaluasi
sebagai potensi ekonomi, maka jumlah air yang dihasilkan akan melebihi nilai
yang didapat dari sektor pertambangan yang justru berpotensi mengurangi
51
Putusan Peninjauan Kembali (PK) atas Perkara Nomor Register. 99/PK/TUN 2016
52
lapisan dimana terdapat konsentrasi air hasil infiltrasi air hujan
53
Putusan Peninjauan Kembali (PK) atas Perkara Nomor Register. 99/PK/TUN 2016
bahkan menghilangkan pasokan dan distribusi air pada sumber-mata air yang
ada di sekitar kawasan karst CAT Watuputih.
54
https://nasional.kompas.com/read/2012/08/29/22553220/Aktivitas.Tambang.Pada.Karst
.Menyusutkan.Keanekaragaman.Hayati.
55
https://nasional.kompas.com/read/2017/04/03/19530081/bupati.rembang.warga.asli.pe
nolak.semen.kendeng.hanya.segelintir
56
https://regional.kompas.com/read/2016/12/13/17133451/dinilai.bermanfaat.warga.seki
tar.dukung.pabrik.semen.rembang.
57
https://www.merdeka.com/uang/menengok-dampak-jika-pembangunan-pabrik-semen-
rembang-dibatalkan.html
58
http://www.semenindonesia.com/200-warga-rembang-kunjungi-pabrik-semenindonesia-
di-tuban-melihat-manfaat-pabrik-bagi-masyarakat-sekitar/
59
Keberhasilan Semen Gresik Tuban http://www.semenindonesia.com/keberhasilan-tuban-
diterapkan-di-rembang/
bagi negara. Selain itu, berbagai inisiatif yang dilakukan oleh PT. Semen
Indonesia (Persero) telah menunjukkan keseriusan dari mereka untuk
melakukan industrialisasi dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Asap bukan merupakan sesuatu yang asing bagi Singapura. Asap lintas
batas negara (transboundary haze) yang disebabkan oleh pembakaran hutan
di Sumatera dan Kalimantan, telah menjadi masalah sporadik di Asia
Tenggara sejak 1985. ASEAN memberikan predikat “masalah paling serius di
Asia Tenggara” (the most serious problem in the region), diikuti dengan
masalah semakin parah di tahun 1997/1998.
Discussion Questions.