Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Hubungan Kompetisi dengan Olahraga


Disusun guna melengkapi tugas Mata Kuliah Sosiologi Olahraga

Dosen Pengampu :
Dr. H. Harry Pranomo, M.Si.

Disusun Oleh :
WAHYU BAGUS R (6102417062)
JAM 11.OO WIB

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2019
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan fungsional
jasmani, rohani dan sosial. Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak dan apa
guna hidup bila tak mampu bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup,
meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu,
bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup. Pola hidup
yang salah, seperti kurang bergerak dan berolahraga, serta kurang istirahat dan lupa
makan. Orang-orang beralasan, mereka terlalu sibuk untuk berolahraga. Padahal olahraga
sangat dibutuhkan. Olahraga juga dapat menghilangkan stres.
Olahraga merupakan kata yang tidak asing buat kita, hampir setiap hari kita melakukan
olahraga. Namun sebagian dari kita pasti tidak tahu apa itu yang dimaksud dengan
olahraga. Oleh karena itu pada kesempatan ini akan berbagi tentanga pengertian olahraga
secara umum maupun yang didefinisikan oleh beberapa ahli.
Disamping kita mengenal olahrag kata juga harus mengerti tentang kompetisi pada
olahraga, kebanyakan orang hanya mengetahui kompetisi olahraga tanpa mempelajarinya
apa yang dimaksud kompetisi.
B. Permasalahan
1. Pengertian Kompetisi.
2. Pengertian Olahraga.
3. Hubungan Kompetisi dengan Cabang Olahraga.
4. Dampak Kompetisi.
5. Manfaat Kompetisi.

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Kompetisi.
2. Mengetahui Pengertian Olahraga.
3. Mengetahui Hubungan Kompetisi dengan Cabang Olahraga.
4. Mengetahui Dampak Kompetisi.
5. Mengetahui Manfaat Kompetisi.
PEMBAHASAN
A. Pengertian kompetisi
Kompetisi adalah kata kerja intransitive yang berarti tidak membutuhkan
objeksebagai korban kecuali ditambah dengan pasangan kata lain seperti
against (melawan), over (atas), atau with (dengan). Tambahan itu pilihan hidup dan bisa
disesuaikan dengan kepentingan keadaan menurut versi tertentu. Menurut Deaux, Dane,
& Wrightsman (1993), kompetisi adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara
mengalahkan orang lain atau kelompok. Individu atau kelompok memilih untuk bekerja
sama atau berkompetisi tergantung dari struktur reward dalam suatu situasi. Menurut
Chaplin (1999), kompetisi adalah saling mengatasi dan berjuang antara dua individu, atau
antara beberapa kelompok untuk memperebutkan objek yang sama. Kompetisi dalam
istilah biologi berarti persaingan dua organisme atau lebih untuk mendapatkan kebutuhan
hidup mereka. Berdasarkan kebutuhan tersebut kompetisi dibagi menjadi: (1) Kompetisi
teritorial yaitu kompetisi untuk memperebutkan wilayah atau teritori tempat tinggal
organisme, hal ini berkaitan dengan kompetisi selanjutnya. (2) Kompetisi makanan yaitu
kompetisi untuk memperebutkan mangsa atau makanan dari wilayah-wilayah buruan.
Kompetisi juga dapat dibagi menjadi: (1) kompetisi internal adalah kompetisi pada
organisme dalam satu spesies dan (2) kompetisi eksternal adalah kompetisi pada
organisme yang berbeda spesiesnya.
Kompetisi dapat berakibat positif atau negatif bagi salah satu pihak organisme atau
bahakn berakibat negatif bagi keduanya. Kompetisi tidak selalu salah dan diperlukan
dalam ekosistem, untuk menunjang daya dukung lingkungan dengan mengurangi ledakan
populasi hewan yang berkompetisi. Sistem kompetisi adalah sistem pertandingan yang
dipakai dalam suatu turnamen, biasanya olah raga, yang mempertemukan setiap peserta
dengan peserta lainnya secara lengkap. Sebagai contoh, dalam suatu turnamen dengan
delapan peserta, setiap peserta akan bertemu/bertanding dengan tujuh peserta lainnya.
Sistem kompetisi yang paling umum dipakai adalah sistem kompetisi penuh dan sistem
setengah kompetisi. Dalam kompetisi penuh (bahasa Inggris: double round-robin), setiap
peserta akan bertemu dengan peserta lainnya dua kali, biasanya satu pertemuan sebagai
tuan rumah ("pertandingan kandang") dan satu pertemuan sebagai tamu ("pertandingan
tandang"). Dalam sistem setengah kompetisi (round-robin), setiap peserta akan bertemu
dengan semua peserta lainnya satu kali. Sistem kompetisi penuh dipakai dalam banyak
kompetisi liga olah raga penting, seperti sepak bola dan bola basket. Sistem setengah
kompetisi biasanya dipakai dalam suatu babak penyisihan suatu turnamen, yang sering
kali dilanjutkan dengan sistem gugur. Suatu turnamen setengah kompetisi dengan empat
peserta diistilahkan dengan "quad".

B. Pengertian Olahraga
1. Pengertian Olahraga Secara Umum.
Olahraga Secara Umum adalah sebuah aktivitas yang berguna untuk melatih tubuh
seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani. Ada beberapa ahli
yang juga mengungkapkan tentang pengertian dari olahraga. Menurut ensiklopedia
Indonesia Olahraga merupakan gerakan badan yang dilakukan oleh perorangan atau
lebih yang atau dapat dikenal regu. Sedangkan dalam kamus Webster’s New
Collegiate Dictonary (1980) adalah ikut serta dalam aktivitas tubuh untuk
memperoleh kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga
pertandingan (athletic games di USA).
Olahraga menurut SOEKARNO “Olahraga adalah sebuah alat yang digunakan untuk
melaksanakan tiga tujuan revolusi Indonesia”, yaitu :
1. Negara Kesatuan RI yang kuat.
2. Masyarakat adil dan makmur.
3. Tata dunia baru.
4. Dengan kata lain, Olahraga adalah alat untuk melaksanakan ampera (amanat
penderitaan rakyat).
Undang-undang Bab II Pasal 4 nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional menetapkan bahwa keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan
meningkatkan kesehatan, kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai
moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan
kesatuan bangsa memperkokoh ketahanan nasional, serta mengangkat, harkat,
martabat dan kehormatan bangsa.
Sebagaimana dicantumkan dalam Undang-undang nomor 3 tahun 2005
tentang Sistem Keolahragaan Nasional dalam Bab IV pasal 17 bahwa ruang lingkup
olahraga meliputi kegiatan :
1. Olahraga Pendidikan.
2. Olahraga rekreasi dan.
3. Olahraga prestasi.
Olahraga pendidikan diselenggarakan sebagai bagian proses pendidikan, dilaksanakan
baik pada jalur pendidikan formal maupun non formal, biasanya dilakukan oleh
satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan, guru pendidikan jasmani dengan
dibantu oleh tenaga keolahraga membimbing terselenggaranya kegiatan keolahragaan
dapat menyelenggarakan kegiatan kejuaraan olahraga sesuai dengan tingkat dan taraf
pertumbuhan serta dilanjutkan pada tingkat daerah, wilayah, nasional dan
international. Olahraga rekreasi dilakukan sebagai bagian proses pemulihan kembali
kesehatan dan menjaga kebugaran dilaksanakan baik oleh perseorangan, satuan
pendidikan, lembaga, perkumpulan atau organisasi olahraga. Adapun tujuan dari
olahraga rekreasi adalah :
1. Memperoleh kesehatan, kebugaran jasmani dan kegembiraan;
2. Membangun hubungan sosial, serta;
3. Melestarikan dan meningkatkan kekayaan budaya daerah maupun nasional.
Guna menjaga hal yang tidak diharapkan dalam olahraga rekreasi yang mengandung
resiko maka harus mendapatkan persyaratan yang ditetapkan baik oleh perkumpulan
atau organisasi olahraga.
2. Pengertian Olahraga Prestasi.
Olahraga prestasi adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan potensi
olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Olahraga
prestasi dilaksanakan melalui proses pembinaan dan pengembangan secara terencana
berjenjang dan berkelanjutan dengan dukungan ilmu pengatahuan dan teknologi
keolahragaan. Untuk kemajuan olahraga prestasi dapat dilakukan melalui :
a. Perkumpulan olahraga.
b. Pusat litbang ilmu pengahuan dan teknologi keolahragaan.
c. Pusat pembinaan olahraga prestasi.
d. Diklat tenaga keolahragaan.
e. Kelengkapan sarana dan prasarana olahraga prestasi.
f. Sistem pemanduan dan pengembangan bakat olahraga.
g. Sistem informasi keolahragaan.
h. Melakukan/ mengikuti kejuaraan/perlombaan guna uji coba kemampuan prestasi
olahragawan pada tingkat daerah, nasionak dan internasional sesuai kemampuan
olahragawan yang bersangkutan.
Kejuataan/perlombaan digelar dengan tujuan hendak dicapai dasarnya sebagaimana
dalam AD/ART Bab VI Pasal 37 Ayat 2 adalah :
a. Memupuk persatuan dan Kesatuan Bangsa.
b. Meningkatkan Prestasi olahraga.
c. Meningkatkan ketahanan nasional.
d. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
e. Menjaring bibit-bibit atlit potensial.
f. Mempererat persahabatan dan persaudaraan.
Pelatih perlu mempertimbangkan pertumbuhan dan kebugaran jasmani para atlet
muda saat menyiapkan program, baik untuk latihan maupun kompetisi. Tidak ada
latihan yang akan menghasilkan juara bila si atlet tidak memiliki atribut-atribut yang
dipersyaratkan oleh cabang olahraga tersebut, dan pelatih harus realistik dalam
menetapkan sasaran yang harus dicapai oleh para atlet muda tersebut. Harus
diajarkan teknik yang tepat dan benar agar prestasi dapat meningkat. Jangan
membuat atlet-atlet muda kelelahan hanya gara-gara teknik yang dipelajarinya
kurang tepat.
Pelatih harus dapat menerima adanya penurunan kemampuan pada masa akil
balik, terutama pada atlet yang anggota badannya bertambah panjang, mereka akan
kesulitan mengontrol gerakan yang cepat. Anak-anak bisa diajak bertanding agar
berprestasi dalam olahraga kompetitif, namun cabang yang dipilih harus ditentukan
secara cermat dan ini dilakukan dengan sangat hati-hati terutama bila olahraga yang
dipilih memungkinkan terjadinya tackling, yang bagi mereka yang lambat
kematangannya (terutama secara fisik) akan sangat merugikan. Sangat mungkin
terjadi cedera, akibat dari ukuran, kekuatan dan daya ledak dari mereka yang terlebih
dahulu tumbuh. Harap selalu diingat, anak-anak dengan usia yang sama sangat
mungkin memiliki ukuran fisik dan kemampuan olahraga yang berbeda.
Jika suatu gerakan berpotensi menimbulkan stres, jumlah pengulangan yang
harus dilakukan oleh atlet muda harus dibatasi. Perlu diupayakan pula untuk
memodifikasi aturan permainan agar rotasi pemain/posisi kunci dalam permainan
bisa berlangsung sesering mungkin. Hal ini penting bagi pengalaman batin anak-
anak, agar masing-masing bisa merasa ikut berpartisipasi aktif dalam permainan.
Perhatian dan pengawasan secara khusus bagi atlet-atlet muda perlu dilakukan di
area latihan beban. Beban berat (heavy resistance) sangat tidak dianjurkan diberikan
bagi atlet di bawah usia 15 tahun. Beban ringan (low resistance), latihan daya tahan
dengan menggunakan latihan beban dapat diberikan sebagai pendekatan untuk
mempelajari teknik latihan beban yang benar, dan jumlah total repetisinya cukup 15–
20 kali.
Untuk memberikan fokus dan memperkuat rencana yang memperjelas
hubungan antara misi dan tujuan, maka disusun Faktor-faktor Kunci Keberhasilan
(FKK) sebagai berikut :
a. Peningkatan SDM Pengurus dan Atlet sesuai dengan tuntutan perubahan
paradigma olahraga yang berlaku.
b. Reorganisasi dan Tata Kerja Kepengurusan Cabang keolahragaan.
c. Sikap keteladanan dari pimpinan organisasi yang akuntabel dan transparan.

C. Hubungan Kompetisi dengan Cabang Olahraga


Kegiatan olahraga tidak lepas dengan adanya kompetisi baik berupa pertandingan
maupun perlombaan cabang olahraga yang dilakukan secara secara terprogram atau tidak
terprogram dalam kalender kegiatan pada cabang olahraga yang ada. Bahkan baik berupa
Kompetisi single event (pertandingan tunggal) maupun multy event (pertandingan
berbagai cabang olahraga). Kegiatan kompetisi baik berbentuk pertandingan ada juga
yang berbentuk perlombaan. Yang dimaksud dengan bentuk pertandingan adalah
kompetisi yang dilakukan oleh dua tim/perseorangan guna mencari kemenagan atau juara
dengan mendapatkan atau mengungguli angka dari lawannya. Cabang olahraga yang di
katagori pertandingan contohnya : sepak bola, bola basket, tennis meja, tennis lapangan,
bulu tangkis, sedangkan yang dimakud dengan perlombaan olahraga adalah kompetisi
yang dilakukan oleh lebih dari dua tim / perseorangan guna mencari kemenangan atau
juara dengan ditentukan oleh waktu yang sesingkat-singkatnya atau jarak yang sejauh-
jauhnya. Contoh kompetisi yang dikatagorikan perlombaan : renang, atletik dan lainnya.
Kompetisi juga biasanya dilakukan secara bersamaan atau serentak seluruh cabang
(Multy Event) atau dilakukan oleh khusu cabang olahraga tertentu (Single Event) hal ini
sebagaimana terdapat dalam PP nomor 17 tahun 2007.
1. Kompetisi Multy Event (Kompetisi Berbagai Cabang Olahraga)
Sebagaimana diatur dalam PP nomor 17 tahun 2007 dalam pasal 2 ayat 2 bentuk multy
event meliputi :
a) Pekan Olahraga Internasional.
b) Pekan Olahraga Nasional.
c) Pekan Olahraga Wilayah.
d) Pekan Olahraga Daerah.
2. Kompetisi Single Event (Kompetisi Olahraga Tunggal)
Sedangkan single event (Kompetisi tunggal) dalam ayat 3 meliputi :
a) Kompetisi Olahraga Tingkat Internasional.
b) Kompetisi Olahraga Tingkat Nasional.
c) Kompetisi Olahraga Tingkat Wilayah.
d) Kompetisi Olahraga Tingkat Daerah.
Tujuan dari penyelenggaraan pertandingan sebagaimana tertuang dalam PP nomor 17
tahun 2007 pasal 5 ayat 1 adalah untuk mewujudkan persahabatan dan perdamain
antarbangsa serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui pencapaian
prestasi olahraga. Selanjutnya pada Pasal 15 Ayat (2) dengan tujuan untuk:
1. Meningkatkan prestasi olahraga.
2. Menjaring bibit olahragawan potensial.
3. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam berbagai sektor.
4. Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
5. Selain dari itu tujuan dari diadakannya penyelenggaraan kompetisi antara lain :
a) Menjaring atlet yang berpotensi untuk dipersiapkan sebagai atlet yang akan
menjadi wakil Kabupaten Sumenep dalam mengikuti Kompetisi di Tingkat
Propinsi.
b) Memupuk rasa persatuan dan kesatuan di lingkungan cabang olahraga yang
bersangkutan.
6. Guna mengetahui hasil pembinaan yang dilakukan oleh masing masing klub di
tingkat cabang olahraga yang bersangkutan.
7. Sebagai salah satu bentuk penjaringan atlet potensial guna di rekrut dalam
Pemusatan dan Pelatihan yang diadakan oleh Pemerintah daerah.
8. Sebagai bahan evaluasi dalam memperbaiki program latihan yang selama ini
dilakukan. Dengan membaca kekuatan lawan dan untuk mengetahui kelemahan
pembinaan yang dilakukan oleh Pelatih.

D. Dampak
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan olahraga masyarakat.
2. Memunculkan prestasi-prestasi olahraga masyarakat.
3. Sumber kuantitas dan kualitas latihan dan sekaligus sebagai tolak ukur dari kegiatan
organisasi olahraga di daerah.
4. Tersedianya Generasi Muda (bibit) olahraga untuk dididik atau dibina khususnya
untuk cabang-cabang olahraga tertentu.
5. Tersedianya bibit dan pemandu olahraga sehingga program dan kegiatan-kegiatan
olahraga berjalan sesuai harapan.
6. Mempertahankan prestasi cabang olahraga unggulan untuk daerah.

E. Manfaat
1. Peningkatan kegiatan organisasi / klub / persatuan olahraga didalam masyarakat yang
aktif menyelenggarakan / mengikuti Kompetisi – Kompetisi keolahragaan.
2. Peningkatan kegiatan olahraga yang terprogram.
3. Penyediaan sarana ajang prestasi olahraga dan hiburan bagi masyarakat.
4. Peningkatan kuantitas dan kualitas latihan yang terprogram dan berjenjang mulai dari
tingkat SD sampai dengan Perguruan Tinggi.
5. Penyiapan Generasi Baru yang potensial olahraga (anak dibawah usia 10 tahun) yang
telah mulai dididik dan diarahkan kepada cabang-cabang tertentu.
6. Penyiapan atlet secara terprogram.
7. Prestasi di Pekan Olahraga Propinsi dapat meningkat dari 10 besar dapat
mempertahankan posisi paling tidak terdapat peningkatan jumlah perolehan medali..
8. Pembinaan atlet dilakukan melalui Pemusatan Latihan secara Sentralistik dilakukan
oleh KONI.

D. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Kompetisi adalah kata kerja intransitive yang berarti tidak membutuhkan
objeksebagai korban kecuali ditambah dengan pasangan kata lain seperti against
(melawan), over (atas), atau with (dengan). Tambahan itu pilihan hidup dan bisa
disesuaikan dengan kepentingan keadaan menurut versi tertentu. Menurut Deaux,
Dane, & Wrightsman (1993), kompetisi adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara
mengalahkan orang lain atau kelompok.
2. Saran
Sebaiknya semua orang yang terlibat dalam bidang olahraga harus mengetahui apa
itu kompetisi, dan apa hubungannya dengan olahraga. Agar mereka bisa mengatur dan
menjalankan sistem-sistem pertandingan dengan baik dan berjalan dengan tersusun
sesuai rencana.
E. Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Kompetisi (Diunduh pada 2 desember 2019)
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_kompetisi (Diunduh pada 30 november 2019)
http://alexandro-tips.blogspot.com/2013/07/pengertian-sistem-kompetisi.html/m=1
(Diunduh pada 30 november 2019)
https://pengertianahli.id/2013/08/pengertian-olahraga-apa-itu-olahraga.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kompetisi (Diunduh pada 1 desember2019)

Anda mungkin juga menyukai