Kelompok 6
Kelompok 6
INFEKSI TORCH
Kelompok6
1. Mutmaninnah
2. Rosdiatun
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “INFEKSI TORCH”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi sususnan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
4.2 Saran.................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh
(Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus/CMV dan Herpas Simplex Virus II
(HSV-II) dalam wanita hamil. TORCH merupakan singkatan dari
Toxoplasma gondi (toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes
Simplex Virus (HSV) and other diseases,.Infeksi TORCH ini sering
menimbulkan berbagai masalah kesuburan (fertilisasi) baik pada wanita
maupun pria sehingga menyebabkan sulit terjadinya kehamilan. Infeksi
TORCH bersama dengan paparan radiasi dan obat-obatan teratogenik dapat
mengakibatkan kerusakan pada embrio. Beberapa kecacatan janin yang bisa
timbul akibat TORCH yang menyerang wanita hamil antara lain kelainan
pada saraf, mata, kelainan pada otak, pru-paru, mata, telinga, tergnggunya
fungsi motorik, hidrosepalus, dan lain sebagainya.
1.2 Tujuan
PEMBAHASAN
TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh
(Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus/CMV dan Herpas Simplex Virus II
(HSV-II) dalam wanita hamil. TORCH merupakan singkatan dari
Toxoplasma gondi (toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes
Simplex Virus (HSV) and other diseases,.Infeksi TORCH ini sering
menimbulkan berbagai masalah kesuburan (fertilisasi) baik pada wanita
maupun pria sehingga menyebabkan sulit terjadinya kehamilan.
1. Toxoplasmosis
a. Definisi
b. Etiologi
c. Manifestasi Klinis
1) Sakit kepala
2) Lemah
3) Sulit berpikir jernih
4) Demam
5) Mati rasa
6) Koma
7) Serangan jantung
8) Perubahan pada penglihatan (seperti penglihatan ganda, lebih
senditif terhadap cahaya terang, atu kehilangan penglihatan)
9) Kejang otot, dan sakit kepala parah.
d. phatway dan Patofisiologi
TORCH
Membentuk ookista
Sporozoit
Dimakan hewan ex: Manusia makan
kambing, sapi, kuda. daging yang
tidak matang
Tinja kucing yang mengandung
spora mencemari tanaman Kista
1. Microcepali
2. Cerebral klasifikasi Didapatkan di jaringan
3. Chorioretinitis otak, retina & hati
Kucing
e. Siklus Hidup
2. Rubella
a. Definisi
Definisi suatu infeksi yang utama menyerang anak-anak dan
dewasa yang khas dengan adanya rasti demam dan lymphadenopaly.
Etiologi Rubella virus merupakan suatu toga virus yang dalam
penyebabnya tidak membutuhkan vector.
b. Gejala Klinis
Pada janin, infeksirubelladapatmenyebabkanabortusbilaterjadi pada
trimestre I. Mula-mula replikasi virus terjadidalam jeringan janin, dan
menetapdalamkehidupanjanin, dan
mempengaruhipertumbuhanjaninsehinggamenimbulkankecacatanatau
kelainan yang lain.
Infeksiibu pada trimester II juga dapatmenyebabkankelainan yang
luas pada organ. Menetapnya virus dan interaksi antara virus dan sel
di dalamuterusdapatmenyebabkankelainan yang luas pada periode
neonatal, sepertianemiahemolitikadenganhematopoesis extra meduler,
hepatitis, nefritis interstitial, encefalitis, pancreatitis interstitial, dan
osteomielitis.
Gejalarubellakongenitaldapatdibagidalam 3 kategori:
1. Sindroma rubella kongenital yang meliputi 4 defek utama yaitu:
a. Gangguan pendengaran tipe neurosensorik. Timbul bila infeksi
terjadi sebelum umur kehamilan 8 minggu. Gejala ini dapat
merupakan satu-satunya gejala yang timbul.
b. Gangguan jantung meliputi PDA, VSD, dan stenosis katup
pulmonal.
c. Gangguan mata : katarak dan glukoma. Kelainan ini jarang
berdiri sendiri
d. Retardasi mental
2. Extended-sindroma rubella kongenital. Meliputi cerebral palsy,
retardasi mental, keterlambatan pertumbuhan dan berbicara,
kejang, ikterus, dan gangguan imunologi (hipogamaglobulin).
3. Delayed-sindroma rubella kongenital. Meliputi panensefalitis, dan
Diabetes Mellitus tipe 1, gangguan pada mata dan pendengaran
yang baru muncul bertahun-tahun kemudian.2,14
Manifestasi klinis
1) Demam ringan
2) Merasa ngantuk
3) Sakit tenggorokan
4) Kemerahan sampai merah terang/pucat, menyebar secara cepat
dari wajah keseluruh tubuh, kemudian menghilang secara cepat.
5) Kelenjar leher membengkak
6) durasi 3-5 hari
c. patofisiologi
Virus sesudah masuk melalui saluran pernapasan akan
menyebabkan perdangan pada mukosa saluran pernapasan untuk
kemudian peradangan pada mukosa saluran pernapasan inilah virus
akan menyebrang ke sekelilingnya. pada infeksi rubella yang
diperoleh post natal virus rubella akan disekresikan dari faring selama.
Pada rubella yang kongenal saluran pernafasan dan urin akan tetap
mengeksresikan virus smpai usia 2 tahun. hal ini perlu deperhatikan
dalam perawatan bayi dirumah sakit dan dirumah untuk mencegah
terjadinya penularan. Sesudah sembuh tubuh akan mencegah
terjadinya penularan. sesudah sembuh tubuh akan memebentuk
kekebalan baik erupa antibody maupun kekebalan seluler yang akan
mencegah terjadinya infeksi ulangan.
4. Herpes
a. Defenisi Herpes adalah suatu penyakit menular seksual didaerah
kelamin, kulit disekeliling rectum daerah disekitarnya disebabkan oleh
virus Herpes Simplek.
Ulserasi
A. Pengkajian
1) Identitas klien
2) Keluhan utama : Demam
3) Riwayat kesehatan : suhu tubuh meningkat, malaise, sakit
tenggorokkan, mual dan muntah, nyeri otot.
4) Riwayat kesehatan dahulu :
a. Klien sering berkontak langsung dengan binatang
b. Klien sering mengkomsumsi daging setengah matang
c. Klien pernah mendapatkan transfuse darah
5) Data psikologis
6) Data psikospritual
7) Data social dan ekonomi
8) Sistem saraf pusat
9) Fontanel yang menonjol
10) Letargi
11) Temperature yang tidak stabil
12) Hipotonia
13) Tremor yang kuat
14) System pencernaan
15) Hilangnya keinginan untuk menyusui
16) Penurunan intake melalui oral
17) Muntah
18) Diare
19) Distensi abdomen
20) System integument: suka berkeringat malam, suhu tubuhnya
meningkat, timbulnya rash pada kulit.
21) Kucing
22) Adanya lesi
23) Ruam
24) System pernapasan
25) Apnea
26) Sianosis
27) Takipnea
28) Penurunan saturasi oksigen
29) Nasal memerah, mendengkur, dan retraksi dinding dada
30) System kardiovarkular
31) Takikardi
32) Menurunnya denyut perifer
33) Pucat
34) Riwayat kesehatan keluarga
35) Apakah ada anggota yang menderita sifilis
36) Keluhan dan reaksi bayi terhadap penyakitnya
37) Tingkat adaptasi bayi terhadap penyakitnya
B. Diagnosa keperawatan
1.) Nyeri akut b.d agen cidera biologis
2.) Hipertermi b.d proses perjalanan penyakit
3.) Resiko Infeksi
C. Intervensi Keperawatan
Temperatur regulation
1. Monitor sushu
minimal tiap 2 jam
2. Rencanakan
monitoring suhu
secara kontinyu
3. monitor TD, nadi,
dan RR
4. Monitor warna dan
suhu kulit
5. Monitor tanda-
tanda hipertermi
dan hipotermi
6. Tingkatkannintake
cairan dan nutrisi
7. selimuti pasien
untuk mencegah
hilangnya
kehangatan suhu
8. anjutkan pada
pasien cara
mencegah
ketelitian akibat
pana
9. diskusikan tentang
pentingnya
pengaturan suhu
dan kemungkinan
efek negatif dari
kedinginan
10. beritahukan
tentang indikasi
terjadinya kelitihan
dan penanganan
emergency yang
diperlukan
11. Ajarkan indikasi
dari hipotermi dan
penanganan yang
diperlukan
12. beri anti pietik jika
perlu
vital sign mentoring
1. monitor TD, nadi,
suhu dan RR
2. Catat adanya
fluktasi tekanan
darah
3. Monitor VS sat
pasien berbaring,
duduk, atu berdiri
4. AuskultsiTD pada
kedua lengan dan
bandingkan
5. Monitor TD, Nadi,
suhu dan RR
sebelum, sesudah
dan setelah
aktivitas
6. Monitor
kualitasdari nadi
7. Monitor frekuensi
dan irama
pernapasan
8. monitor suara paru
9. monitor pola
pernapasan
abnormal
10. monitor suhu,
warna dan
kelembaban kulit
11. monitor adanya
cushing triad
(tekanan nadi yang
melebar,
bradikarsi.
peningkatan
sistolik)
12. identifikasi
penyebab dari
perubahan vital
sign
3 Resiko Infeksi NOC NIC
Immuni status Infencion control (kontrol
Canowletg: infeksen infeksi)
kontrol bersihkan
Risk kontrol : lingkungan setelah
Kriteria hasil : dipakai pasien lain
D. Implementasi
Implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi
E. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan maupun
perkembangan kesehatan pasien setelah dilakukan tindakan atau implementasi
keperawatan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
TORCH adalah infeksi penyakit yang disebabkan oleh virus Toxoplasma,
Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes Simplex Virus (HSV) yang
terdiri dari HSV 1 dan HSV 2 serta kemungkinan oleh virus lain yang
dampak klinisnya lebih terbatas, misalnya Measles, Varicella, Echovirus,
Mumps, virus Vaccinia, virus Polio, dan virus Coxsackie-B. Penyakit ini
sangat berbahaya dan menyerang siapa saja. Bagi ibu hamil dapat
mengakibatkan keguguran, cacat pada bayi, juga pada wanita belum hamil
bisa akan sulit mendapatkan kehamilan.
4.2 Saran
Untuk selalu waspada terhadap penyakit TORCH dengan cara mengetahui
media dan cara penyebaran penyakit ini kita dapat menghindari kemungkinan
tertular. Hidup bersih dan makan makanan yang dimasak dengan matang
DAFTAR PUSTAKA