Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN DIABETES MILITUS

DISUSUN OLEH

KELOMPOK VII

1. ROSTITA WATI
2. YUNI ALFIANA SAPUTRI
3. NABIL TORIK

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG S1
MATARAM

2019
KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan yang maha esa atas terselesaikan makalah
kami ini dengan judul Asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan diabetes militus. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas kuliah keperawatan Martenitas 2(dua) serta membantu
mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca terhadap ibu hamil dengan diabetes militus.
Pemahaman tersebut dapat di pahami melalui pendahuluan pambahasan makalah, serta penarikan
garis kesimpilan dalam makalah ini.

Makalah ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehinga pembaca dapat
memahami makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
untuk itu melalui kesempata ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah
membantu

Didalam makalah ini dapat kami temukan informasi yang berguna untuk mengetahui dan
menambah wawasan walau makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
membutuhkan kritik dan saran yang membangun.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DIABETES MILITUS

Penyakir diabetes militus (DM) merupakan kelainan herediter dengan carri influensi atau
absenya insulin dalam sirkulasi darah, kosentrasi gula darah tinggi , dan kurangnya glikogenesis.
Diabetes mellitus dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan, karena penyakit ini akan
banyak menimbulkan perubahan perubahan metabolic dan hormonal pada penderita yang juga
dipengaruhi kehamilan, sebaliknya juga diabetes akan mempengaruhi kehamilan dengan
frekuensi 0,30,7%

Kehamilan dengan diabetes mellitus menurut pyke ada tiga pengertia yaitu:

1. Diabetes mellitus kelas satu yaitu gestational diabetes dimana diabetes timbul pada waktu
hamil dan menghilang setelah melahirkan .
2. Diabetes kelas dua yaitu progestationak diabetes dimana sejak sebelum hamil dan
berlanjut setelah hamil.
3. Diabetes kelas tiga yaitu progestational diabetes yang disertai komplikasi penyulit
penyakit pembuluh darah seperti retinopati dan kelainan pembuluh darah penggung.

2.2 ETIOLOGI DIABETES MELLITUS

Penyebab dan faktor resiko terjadinya diabetes mellitus adalah”

1. Umur yang mulai tua


2. Obesitas/gemuk
3. Herediter
4. Riwayat melahirkan bayi dengan BB lebih 4 kg.
5. Riwayat abortus yang berulang-ulang.

2.3 klasifikasi diabetes mellitus

1.klasifikasi menurut usia dan timbulnya


Kelas A : GTT abnormal, tidak ada gejala, euglikemia diatur dengan diet tanpa pemberian
insulin, tidak ada komplikasi lama dan timbulnya kapan saja.

Kelas B : timbulnya pada usia diatas 20 tahun, lamanya kurang dari 10 th, tidak ada
komplikasi.

Kelas C : Timbulnya pada usia diantara 10-19 tahun , lamanya diantara 10-19 tahun , tidak
ada kompikasi.

Kelas D: timbulnya pada usia dia atas 10 tahun, lamanya lebih dari 20 tahun ditemui tanda
angiopati , retinopati, pengapuran pembuluh darah tungkai/ kaki.

Kelas E : lamanya dan usia timbu kapan saja, adanya penyakit jantung arteriosklerotik.

Kelas H : lama dan usia timbulnya kapan saja, adanya penyakit jantung arteriosklerotik.

Kelas R : lama dan usia timbulnya kapan saja, ada retinopati berat.

Kelas RF : lama dan usia timbulnya kapan saja, adaretinopaty dan nefropati.

Kelas T : lama dan usia timbulnya apan saja, hamil setelah transplantasi ginjal.

2. klasifikasi menurut penggunaaan insulin


a. Non insulin dependen diabetes mellitus.
Tidak memerlykan insulin dalam pengendalian klukosa darah .
b. Insulin dependen diabetes mellitus.
Memerlukan insulin dalam pengendalian klukosa darah.

2.4 patofisiologi diabetes mellitus

Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan karbohidrat yang menunjang
pemsokan makanan bagi janin serta persiapan menyusui. Glukosa dapat berfungsi serrta tepat
melalui plasenta kapan janin, sehingga kadar dalam darah janin hamper menyerupai pada kadar
darah ibu. Insulin ibu takdapat mencapai janin, sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi
kadar gula darah pada janin, sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar gula darah
terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormone lainya misalnya estrogen,
steroid dan plasma laktrogen. Akibat lambatnya resopsi makanan maka terjadi hiper glikemia
yang relative lama dan ini menuntut kebutuhan insulin. Menjelang aterem kebutn insulin
meningkat sehinga mencapi tiga kali dari normal. Hal ini disebabkan tekanan diabetis dalam
kehamilan. Secara fisiolagis telah terjadi resitensi insulin yaitu bila iaditambah dengan insulin
ekogen ia tidak mudah menjadi hipoglekimia. Menjadi masalah ialah seorang ibu tidak mampu
meningkatkan produksi insulin, relative hipoinsulin yang mengakibatkan hierglikemi. Resisten
insulin juga disebabkan oleh adanya hormone estrogen, progesterone, kortison, praloktin dan
plasenta laktogen. Hormone tersebut mempengaruhi anfinitas insulin. Hal ini patut
diperhitungkan dalam pengendalian diabetes mellitus.

2.4 Tanda dan Gejala/ Manifestasi klinis Diabetes Militus


1. Poliuri
2. Polidipsi
3. Poligafi
4. Mual, muntah
5. Obesitas/ penambahan berat badan pada klien diabetes gestasi tapi pada iddm
pasien tidak gemus sebelum hamil
6. Hipoglikemia
7. Hiperglikemi
2.5 Pemeriksaan penunjang Diabetes militus
1. Pemeriksaan alfa foto protein. Untuk mencari kemungkinan kelainan congenital
dan neurologis
2. Pasien diberi tes beban glukosa 50 gram dan 1 jam kemudian di periksa kadar
gula darahnya bila nilainya lebih dari 150 mg/dl maka perlu dilanjutkan tes
toleransi glukosa 3 jam
3. Tes toleransi glukosa abnormal
a. Puasa kadarnya kurang dari 90 mg/dl
b. Jam 1 kadarnya kurang dari 165 mg/dl
c. Jam 2 kadarnya kurang dari 147 mg/dl
d. Jam 3 kadarnya kurang dari 125 mg/dl
2. 6 Penatalaksanaan Diabetes Militus
1. Diet / mempertahankan glukosa darah.
Penderita dengan berat badan cukup di beri diet mengandung 1200-1800
kalori selama hamil. Pada triwulan pertama di anjurkan 30-40 kalori /kg berat
badan,garam di batasi untuk mengatasi retesi urine dan oedema. Pada triwulan ke
dua metabolism karbohidrat dalam tubuh berubah jadi ibu memerlukan lebih
banyak kalori dan protein
2. Pengobatan
a. Insulin
b. Non insulin / obat oral diabetikum
3. Penanggulangan obstetric
Jika diabetes lebih berat dan memerlukan insulin, sebaiknya kehamilan di akhir
dini (dalam kehamilan 36 minggu)
4. Pada waktu mau tidur di berikan 25 mg KH untuk mencegah ketosis pada malam
hari
2.7 Komplikasi
1. Pengaruh dalam kehamilan
a. Abortus
b. Partus prematurus

c. Hidramnion
d. Kelainan letak janin
e. Insufisiensi plasenta
2. Pengaruh janin
a. Abortus
b. Cacat bawaan
c. Dismaturitas
d. Janin besar
e. Kematian dalam kandungan
f. Kematian neonatal
g. Kelainan neurologi
2.8 Asuhan Keperawatan Dengan Diabetes militus
1. Pengkajian
a. Sirkulasi.
Nadi pedals dan pengisian kapiler ekstremitas menurun, melambat pada DM
durasi lama, edema, peningkatan tekanan darah
b. Eliminasi.
Dapat mengalami riwayart pyelonevritis, infeksi saluran perkemihan, nefropati,
poliuri
c. Makanan /cairan.
Polidipsi, polipagi, mual muntah, obesitas nyeri tekan abdomen, hipoglikemi,
glikosuria.
d. Keamanan.
Integritas atau sensasi kulit lengan, paha, bokong dan abdomen dapat berubah
karena injeksi insulin sering, kerusakan penglihatan, riwayat gejala infeksi dan
budaya positif infeksi khususnya perkemihan
e. Seksualitas.
Tinggi fundus uteri lebih tinggi atau lebih rendah dari normal terhadap usia
gestas, riwayat neonatus besar terhadap usia gestasi, hidramnion, anomaly
congenital, lahir mati tidak jelas
f. Interaksi sosial.
Masalah social ekonomi dapat meningkatkan resiko komplikasi ketidak kuatan
system pendukung yang bertanggung jawab mempengaruhi control diabetic
g. Penyuluhan /pembelajaran. BB janin klien sangat mempengaruhi saat lahir
kemungkinan 4 kg/lebih

Anda mungkin juga menyukai