KELOMPOK 3
Nama Kelompok :
1. Jeni Febronia
2. Jeviani Laman
3. Kiki Arung
4. Masriani
5. Miftahuljannah Sibiti
6. Misnawati Damis
7. Mustakarrul
Infeksi Oportunistik yang sering terjadi pada Penderita HIV di Rumah Sakit yaitu :
1) Infeksi Tuberkulosis
2) Diare Kriptosporidial
3) Kandidiasis Orofaringeal
4) Ensefalitis Toksoplasmik
5) Pneumonia Pneumocystis
1) Agen Infeksi
Infeksi ini disebabkan oleh patogen yang tidak bersifat invasif pada orang sehat,
namun dapat menyerang tubuh apabila sistem imunitas menurun. Dalam hal ini yakni
virus bakteri, atau parasit penyebab Infeksi Oportunistik pada Pasien HIV seperti
bakteri Mycobacterium tuberculosis, Parasit protozoa Kriptosporidium, dan
Toxoplasma gondii.
2) Reservoir
Reservoir atau sumber agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembangbiak dan siap
ditularkan kepada pejamu atau manusia. Dalam hal ini yakni pasien lain yang terkena
TB, makanan yang tidak dicuci bersih, ataupun makanan mentah yang tidak dimasak
hingga matang sempurna.
3) Portal of Exit
Portal of exit (pintu keluar) adalah lokasi tempat agen infeksi (mikroorganisme)
meninggalkan reservoir melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih serta
transplasenta. Dalam hal ini contohnya yakni Mycobacterium tuberculosis yang
keluar dari mulut pasien TB saat bersin atau batuk tanpa tutup mulut.
4) Metode Transmisi
Metode Transmisi (cara penularan) adalah metode transport mikroorganisme dari
reservoir ke pejamu yang rentan. Dalam hal ini contohnya metode transmisi melalui
droplet yang dikeluarkan oleh pasien TB pada saat batuk atau bersin, ataupun
memakan makanan yang tidak bersih atau tidak matang sempurna.
5) Portal of entry
Portal of entry (pintu masuk) adalah lokasi agen infeksi memasuki pejamu yang
rentan dapat melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih dan kelamin atau
melalui kulit yang tidak utuh. Dalam hal ini contohnya ketika Mycobacterium
tuberculosis yang keluar dari pasien penderita tiba masuk ke saluran pernapasan
pasien HIV.
6) Susceptible host
Susceptible host (Pejamu rentan) adalah seseorang dengan kekebalan tubuh menurun
sehingga tidak mampu melawan agen infeksi. Dalam hal ini pejamu yang rentan
adalah pasien penderita HIV.
1) Terapkan gaya hidup sehat, termasuk melakukan seks yang aman. Gunakan kondom
saat berhubungan intim, untuk mencegah infeksi menular seksual.
2) Cuci dan masak makanan dengan baik. Pastikan kebersihan peralatan masak yang
digunakan untuk mengolah makanan.
3) Hindari mengonsumsi susu, daging, dan telur yang mentah atau kurang matang.
4) Gunakan sarung tangan untuk mengambil kotoran hewan peliharaan, dan jauhkan
kucing dari dalam ruangan agar tidak membawa kuman yang dapat membahayakan
diri.
5) Hindari berbagi penggunaan sikat gigi atau handuk dengan orang lain.
6) Hindari menelan atau meminum air yang langsung berasal dari kolam, danau, atau
sungai.
7) Lakukan tes HIV secara rutin jika berisiko tinggi terkena infeksi ini. Konsultasi
kepada dokter terkait risiko yang terjadi.
8) Ikuti program vaksinasi yang diwajibkan dan dianjurkan oleh pemerintah untuk
menjaga kekebalan tubuh.
9) Bagi wanita, lakukan pemeriksaan panggul dan Pap smear untuk mendeteksi kanker
atau infeksi.
Antibiotik menyerang infeksi yang disebabkan bakteri. Kotri juga dipakai untuk
menyerang beberapa infeksi yang disebabkan jamur, termasuk beberapa infeksi
oportunistik pada Odha.
Flukonazol adalah obat antijamur. Obat ini dipasarkan dengan nama merek Diflucan.
Tetapi versi generik dengan nama Fluconazole atau nama lain sama dengan versi
bermerek, hanya harganya jauh lebih murah.
Obat antijamur menyerang infeksi yang disebabkan oleh berbagai jenis jamur.
Flukonazol menyerang beberapa infeksi oportunistik pada Odha.
Flukonazol digunakan jika infeksi jamur tidak dapat diobati dengan krim.
Obat ini bekerja melawan beberapa jenis jamur, termasuk infeksi jamur (sejenis
jamur) yang disebut kandidiasis.
Dapson adalah obat antibiotik (anti bakteri). Antibiotik menyerang infeksi yang
disebabkan bakteri. Dapson juga dipakai untuk menyerang beberapa infeksi
oportunistik (IO) pada Odha.
Dapson biasanya dipakai sebagai obat penyakit kusta, atau masalah kulit dermatitis
herpetiformis. Untuk Odha yang tidak tahan memakai kotrimoksazol, pilihan terbaik
untuk mencegah PCP adalah dapson. Untuk mengobati PCP, pilihan kedua adalah
dapson bersama dengan trimetoprim.
Klaritromisin dipakai untuk infeksi bakteri yang ringan dan sedang. Obat ini berhasil
melawan beberapa jenis bakteri yang berbeda, terutama klamidia, hemo- filius dan
streptokokus. Bakteri ini dapat menginfeksikan kulit, hidung, teng- gorokan, dan paru.
Sipro dipakai untuk banyak infeksi bakteri yang berbeda. Obat ini berhasil terhadap
beberapa jenis bakteri yang berbeda, termasuk infeksi yang resistan terhadap obat
lain, termasuk penisilin.
Azitromisin adalah obat antibiotik (antibakteri). Obat ini dipasarkan dengan beberapa
nama merek. Namun versi generik dengan nama azitromisin adalah sama dengan versi
bermerek, hanya harganya jauh lebih murah.
KELOMPOK 3
NAMA KELOMPOK :
8. Jeni Febronia
9. Jeviani Laman
10. Kiki Arung
11. Masriani
12. Miftahuljannah Sibiti
13. Misnawati Damis
14. Mustakarrul