Anda di halaman 1dari 4

”NASKAH SIMULASI PASIEN KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN”

Nama Kelompok 4:
1. Andi ratu batari sangala (Pasien)
2. Frengki (Perawat 2)
3. Grace (Ibu pasien)
4. Pramesti rahayu (Narator)
5. Tasya yunus (Perawat 1)
6. Elmiati nadi (Kaka pasien)
7. Jeviani laman (Moderator)

“Seorang pasien yang berumur 25tahun mengalami ketidakberdayaan dan keputusasaan


dibawa oleh ibu dan kakanya ke rumah sakit jiwa untuk dilakukan terapi karena anaknya
yang sudah 5 hari berdiam di kamar dan terus-terusan menangis sambil teriak, dikarenakan
pasien menderita penyakit diabetes selama 2 tahun dan harus di amputasi”.

Grace/Ibu pasien : Permisi sus


Tasya/Perawat 1 : Iya, ada yang bisa saya bantu?
Grace/Ibu pasien : Jadi gini sus anak saya tadi tiba-tiba menangis dan teriak-teriak gitu
sus
Elmi/kaka pasien : Iyah sus dan sudah 5 hari ini adik saya hanya berdiam terus di kamar,
saya mencoba untuk bicara dengan adik saya tapi dia hanya diam ajah
dan terus-terusan menangis
Tasya/Perawat 1 : Baik kalau begitu saya minta data pasiennya dulu yah bu
Grace/Ibu pasien : Oiya baik sus
Tasya/Perawat 1 : Nama anak ibu siapa?
Grace/Ibu pasien : Ratu
Tasya/Perawat : Umurnya berap bu?
Grace/Ibu pasien : 25 tahun
Tasya/Perawat : Alamatnya dimana bu?
Grace/Ibu pasien : Palopo
Tasya/Perawat : Baik, kalau begitu tunggu sebentar yah nnti akan ada perawat lain
yang akan menangani anak ibu
Grace/Ibu pasien : Iya sus
“Setelah melakukan registrasi pasien ditemui oleh seorang perawat yang akan memberikan
terapi dan berkomunikasi dengan pasien”.

Frengki/Perawat 2 : Assallamuallaikum permisi, ini dengan ibu pasien dan kakanya yah?
Grace/Ibu pasien : Iyah sus
Frengki/Perawat : Mohon maaf yah, ibu dan kaka bisa menunggu di luar sbentar? Saya
akan berbincang-bincang dengan pasien dulu yah
Grace/Ibu pasien : Oiya baik sus
Elmi/kaka pasien : Baik dek, kaka sama ibu menunggu di luar yah, adek di sini dulu yah
Ratu/pasien : Iyah kak

 Fase Orientasi
Frengki/perawat 2 : Selamat pagi ibu
Ratu/pasien : Selamat pagi
Frengki/perawat 2 : Ibu perkenalkan saya perawat frengki, ibu namanya siapa?
Ratu/pasien : Andi ratu
Frengki/perawat 2 : Ibu senangnya di panggil dengan nama siapa?
Ratu/pasien : Ratu
Frengki/perawat 2 : Oke baik bu, apakah boleh saya berbincang-bincang dengan ibu?
Ratu/pasien : Boleh
Frengki/perawat 2 : Ibu ingin kita bicara diamana?
Ratu/pasien : Disini ajah
Frengki/perawat 2 : Untuk waktunya ibu maunya berapa menit?
Ratu/pasien : eemmm 15 menit

 Fase Kerja
Frengki/perawat 2 : Oke baik, ibu bagaimana perasaanya hari ini?
Ratu/pasien : eemm saya sedang tidak baik
Frengki/perawat 2 : Semalam ibu tidurnya nyeyak tidak?
Ratu/pasien : Saya tidak bisa tidur sus
Frengki/perawat 2 : Saya liat sepertinya hari ini ibu sedang bersedih yah?
Ratu/pasien : Iya sus, jadikan saya sudah 2 tahun menderita penyakit diabetes terus
katanya harus di amputasi
Frengki/perawat 2 : Oooo begitu, bagaiman dengan hubungan keluarga ibu apkah baik-
baik saja?
Ratu/pasien : Tidak baik juga mereka kurang mendukung saya
Frengki/perawat 2 : Okee jadi selama ini ibu sudah melakukan apa saja untuk mengobati
penyakit ibu?
Ratu/pasien : Saya sudah kedokter terus saya juga rutin minum obat
Frengki/perawat 2 : Baik, saya ingin bertanya kepada ibu, menurut ibu apa akibatnya jika
ibu terus berfikiran negativ dan juga selalu menyendiri?
Ratu/pasien : Mungkin akan stress dan banyak fikiran
Frengki/perawat 2 : Betul bu, jadi ibu jangan stress dan banyak fikiran yah karena itu
dapat mempengaruhi penyakit ibu
Ratu/pasien : Baik sus
Frengki/perawat 2 : Nah jadi setelah ini ibu harus mampu mengelolah fikiran ibu supaya
ibu tidak stress dan banyak fikiran, ibu juga harus banyak-banyak
berdoa dan berusaha untuk sembuh yah bu
Ratu/pasien : Iyah sus
Frengki/perawat 2 : Baik, biar ibu selalu bersemangat dalam pengobatan, ibu bisa
mengebangkan harapan-harapan yang positif dengan tidandakan
konfirmasi positif, jadi misalnya saya tenya kepada ibu, apa harapan
ibu dari kondisi ibu saat ini?
Ratu/pasien : Saya ingin sembuh
Frengki/perawat : Nah jadi seperti itu bu, itu harapan yang baik, ibu juga harus selalu
tanamkan dalam hati dan juga fikiran ibu yah bahwa ibu bisa sembuh
dan gula darah ibu akan kembali normal contohnya seperti ini ibu bisa
katakan “memang saat ini gula darah saya masih naik dan juga belum
normal, tetapi suatu saat nanti gula darah saya akan kembali normal
dan saya akan kembali sembuh” seperti itu yah ibu
Ratu/pasien : Baik sus
Frengki/perawat : Ibu bisa lakukan tidakan yang tadi itu apa bila ibu sedang mengalami
stress dan banyak fikiran, bagaimana apakah ibu sudah mengerti?
Ratu/pasien : Iyah mengerti sus
Frengki/perawat : Oke baik ibu bisa sebutkan kembali apa yang sudah kita diskusikan
hari ini?
Ratu/pasien : Jadi saya tidak boleh stress dan banyak fikiran dan saya juga harus
katakana pada diri saya bahwa saya bisa sembuh dan gula darah saya
akan kembali normal lagi, seperti itu sus
Frengki/perawat : Okey bagus yah bu jadi ibu sudah mengerti apa yang saya sudah
jelaskan, nah sekarang bagaimana perasaanya setelah berbincang-
bincang dengan saya?
Ratu/pasien : Saya merasa legah sus

 Fase Terminasi
Frengki/perawat : Baik ibu karena kita sudah berbincang-bincang dan alhamdullilah
berjalan dengan lancar, bagaimana apakah ada lagi yang ibu mau tanyakan
Ratu/pasien : Emmm sudah tidak ada sus
Frengki/perawat : Baik kalau begitu saya permisi dulu yah bu
Ratu/pasien : Iyah sus terimakasih

Anda mungkin juga menyukai