Anda di halaman 1dari 89

STRATEGI DAKWAH KOMUNITAS SEDEKAH

NGIDER DALAM MEMBANGUN KESADARAN


BERSEDEKAH DI JAKARTA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh


Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh :

Putra Akbar Alkautsar


NIM : 1112051000106

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
 
 
 
ABSTRAK

Putra Akbar Alkautsar


1112051000106
 
Strategi Dakwah Komunitas Sedekah Ngider Dalam Membangun Kesadaran
Bersedekah Di Jakarta
Islam sebagai agama dakwah mewajibkan setiap pemeluknya untuk
berdakwah sesuai dengan kemampuannya, dakwah dapat dilakukan oleh siapa
saja baik perorangan maupun komunitas, salah satunya komunitas sedekah ngider.
Komunitas ini berdakwah dengan mengajak masyarakat untuk bersedekah, karena
dakwah tidak harus dengan ceramah atau tausyiah namun bisa berupa hal
sederhana seperti sedekah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka timbul sebuah rumusan masalah
dalam penelitian ini, yaitu : Bagaimana perumusan strategi dakwah komunitas
Sedekah Ngider dalam membangun kesadaran bersekedah ? Bagaimana
implementasi strategi dakwah komunitas Sedekah Ngider dalam membangun
kesadaran bersedekah ? Bagaimana evaluasi strategi dakwah komunitas Sedekah
Ngider dalam membangun kesadaran bersedekah ?
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep strategi yang
dikemukakan oleh Fred R. David dalam Manajemen Strategis Konsep. Konsep
yang dilalui terdapat tiga tahapan dalam proses strategi. Tiga tahapan tersebut
adalah tahapan perumusan strategi, implementasi strategi, dan tahapan evaluasi
strategi.
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif
dengan teknik analisis data deskriptif. Kemudian sumber data didapat melalui
observasi di lapangan, melalui wawancara dengan komunitas sedekah ngider yang
menjadi subjek dakwah dalam penelitian ini. Dokumentasi dari aktifitas dakwah
yang dilakukan oleh komunitas sedekah ngider.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, strategi dakwah yang
telah dilakukan oleh komunitas sedekah ngider melalui tahapan-tahapan strategi
yang terdiri dari strategi perumusan berupa menentukan visi, misi dan tujuan,
analisis lingkungan, dan perencanaan program kegiatan. dan strategi implementasi
berupa program yang menggalang dana, program yang menyalurkan dana, dan
program edukasi. serta strategi evaluasi yang mengevaluasi program secara
menyeluruh dan evaluasi yang bersifat preprogram yang dilaksanakan.

Kata kunci : strategi, dakwah, komunitas, sedekah, ngider, kesadaran, mengajak

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan ungkapan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat


Allah SWT, Yang Maha Pemberi Cahaya, Maha Pemberi Ilmu, dan Maha
 
Pemberi Hidayah. Dengan segala rahmat dan nikmat yang dilimpahkan, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini yang berjudul “strategi dakwah
komunitas sedekah ngider dalam membangun kesadaran bersedekah”. selain itu
semoga terdapat pembelajaran yang diambil dalam proses penyelesaian penulisan
ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, karena atas perjuangannya dan pengorbanannya dapat memberikan
pelajaran dan teladan bagi umat Islam.

Penyelesaian skripsi ini bukanlah perkara yang mudah dan instan. Begitu
banyak halangan melintang yang membuat penyelesaiannya tersendat. Begitu
banyak hal yang harus penulis perjuangkan agar skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Namun berkat uluran tangan dan motivasi yang tak pernah henti dari
berbagai pihak, pada akhirnya penulisan skripsi ini dapat rampung seperti yang
diharapkan.

Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati, penulis ingin


mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Dr. H. Arief Subhan, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi.
2. Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Dakwah
Dan Ilmu Komunikasi.
3. Dr. Roudhonah, M.Ag. selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Dakwah Dan
Ilmu Komunikasi.
4. Dr. Suhaimi, M.Si. selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Dakwah Dan
Ilmu Komunikasi.
5. Drs. Masran, MA. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
6. Fita Fathurrkhmah, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.

ii
7. H. Mulkannasir, BA, S.Pd, MM. selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia membimbing dan telah banyak memberi berbagai macam
masukan, saran dan inspirasi yang amat berharga bagi penulis selama
penyusunan skripsi ini.
8.  Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, MA. Ph.D. selaku dosen Pembimbing
Akademik yang telah mengarahkan seluruh mahasiswa untuk mengikuti
kegiatan akademik.
9. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan ilmu yang sangat berharga selama penulis menjalani
perkuliahan.
10. Seluruh staf dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah melayani dalam
peminjaman referensi untuk keperluan penelitian ini.
11. Komunitas Sedekah Ngider, Ketua Umum Komunitas Sedekah Ngider,
Taufik Ary dan beserta para anggota lainnya yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk keperluan wawancara terkait penelitian ini.
12. Ibunda Maesal Tanjung S.Pd. terima kasih atas perjuangan dan
pengorbanan selama ini dan dalam memberikan semangat, doa serta saran
yang amat berharga bagi penulis. Semoga beliau selalu dalam lindungan-
Nya dan dipanjangkan umur-Nya.
13. Adik tersayang Samudra Prakasa Tanjung, terima kasih telah menemani
hari-hari penulis dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini.
14. Teman-teman satu perjuangan KPI D angkatan 2012, Sholahul Imani El
Azmi, Irvan Fatahillah, Septian Wahid, Asep Hermawan, Danang
Triatmojo, Mugni Nurrachman, Andanu Ibrahim, Ahmad Sopyan Assauri,
Fadel Muhammad Anugrah, Meteor Mardiansyah, Bill Tesyar, dan semua
teman-teman angkatan KPI D 2012 terima kasih.
15. Teman-teman Fourth Family, Agung Pratomo, Pallen Alditia, Barry
Saputra, Erik Setiawan, Muhammad Yusuf, Novia Khairunnisa,
Ardiansyah, Destri Pratiwi, terima kasih telah memberikan motivasi bagi
penulis.

iii
16. Teman teman sepondok pesantren Daarul Muttaqien, Muhammad Akbar,
Manbaul Irfan, Wahyu Firmansyah, Ngaunul Umam, Muhammad
Saepudin, Aditya Yudi, terima kasih telah memberikan pencerahan kepada
penulis.
  Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini
17.
yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat,
penulis ucapkan terima kasih.
Dengan segala kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini, penulis
berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat di bidang akademis dan praktis
bagi penulis dan bagi para pembaca. Serta dapat menjadi referensi dan amalan di
bidang dakwah, khususnya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Juli 2018

Putra Akbar Alkautsar

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR
  ISI ......................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ..............................................................1

B. Batasan dan rumusan masalah ...................................................6

C. Tujuan dan manfaat penelitian ...................................................6

D. Metodologi penelitian ................................................................7

E. Tinjauan pustaka ........................................................................9

F. Sistematika penulisan ...............................................................10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Strategi .....................................................................................11

1. Pengertian strategi ..............................................................11

2. Tahapan strategi .................................................................12

3. Pentingnya manajemen strategi .........................................13

B. Dakwah ....................................................................................15

1. Pengertian dakwah .............................................................15

2. Unsur dakwah.....................................................................16

3. Tujuan dakwah ...................................................................22

4. Bentuk dakwah ...................................................................23

C. Strategi dakwah ........................................................................24

1. Pengertian strategi dakwah ................................................24

v
2. Prinsip strategi dakwah ......................................................25

D. Komunitas ................................................................................26

1. Pengertian komunitas .........................................................26

  E. Sedekah ....................................................................................27

1. Pengertian sedekah .............................................................27

2. Macam-macam sedekah .....................................................28

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil komunitas sedekah ngider ..............................................30

B. Struktur komunitas sedekah ngider ..........................................32

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Perumusan strategi komunitas sedekah ngider ........................37

B. Implementasi strategi komunitas sedekah ngider ...................43

C. Evaluasi strategi komunitas sedekah ngider ............................55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..............................................................................59

B. Saran .........................................................................................60

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................62

LAMPIRAN

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Program kampung sedekah komunitas sedekah ngider………….…... 44

Gambar 2 Klenceng sedekah komunitas sedekah ngider ……………………..... 45


 

Gambar 3 Produk baju usaha bersama ngiders punya ………………………..... 46

Gambar 4 Program sedekah ngider berbagi untuk Indonesia ………………….. 47

Gambar 5 Pemeriksaan kesehatan di dalam program sedekah ngider

Berbagi untuk Indonesia …………………………………………….. 47

Gambar 6 Kegiatan kampung belanja sedekah dalam sedekah ngider

Berbagi untuk Indonesia …………………………………………….. 48

Gambar 7 Lomba mewarnai bagi anak-anak ……………………………...…... 48

Gambar 8 Program sedekah ngider on the street 12 Februari 2017 Garut ……... 50

Gambar 9 Program kegiatan berbagi nasi bungkus komunitas ……………….... 51

Gambar 10 Program sedekah qurban …………………………………………... 52

Gambar 11 Program berbagi nasi bungkus dan gerakan cinta masjid …………. 53

Gambar 12 Kegiatan ruang inspirasi bagi masyarakat …………………………. 54

Gambar 13 Kegiatan kajian dan obrolan perkara Islam pagi-pagi ……………... 55

vii
 
BAB I

PENDAHULUAN

  Latar Belakang Masalah


A.
Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang mengajak dan
memerintahkan umatnya untuk selalu menyebarkan dan menyiarkan ajaran
Islam kepada seluruh umat manusia.1.

Dakwah dalam Al-Qur’an adalah sejarah yang mengungkapkan


tentang kehidupan dan Sunnatullah yang tidak berubah. Al-Qur’an selalu
mengungkap pertarungan sisi yang bathil dan yang pada akhirnya
kemenangan akan selalu berada pada pihak yang membela kebenaran.
Apabila kita memperhatikan Al-Qur’an dan Sunnah maka kita akan
mengetahui, sesungguhnya dakwah menduduki tempat dan posisi paling
utama. Dakwah merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah
perkembangan Islam

Islam sebagai agama dakwah mewajibkan setiap pemeluknya untuk


berdakwah sesuai dengan kemampuan yang ia miliki. setiap anak adam
yang beragama Islam tanpa terkecuali, adalah juru dakwah yang
mengemban tugas untuk menjadi tauladan moral ditengah masyarakat
yang kompleks dengan persoalan-persoalan kehidupan. Tugas dakwah
yang demikian berat dan luhur itu mencakup pada dua aspek yaitu amar
makruf dan nahi munkar (mengajak pada kebaikan dan mencegah dari
kemunkaran).

Dalam situasi masyarakat masa kini yang mengikuti alur


perkembangan dalam era globalisasi, dakwah perlu digerakkan sebagai
pembimbing manusia ke jalan yang benar.2 Oleh karena itu, setiap individu
Muslim perlu bersatu padu untuk sama-sama melaksanakan usaha dakwah,

1
Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987) , h. 1.
2
A. Anas, Paradigma Dakwah Kontemporer, (Semarang (ID): Walisongo, 2005), h. 76.

1
2

menyampaikan ajaran Islam serta memberikan kesadaran mengenai


ketinggian Islam untuk mewujudkan masyarakat muslim yang terbaik.
Ajaran-ajaran Islam yang dianut oleh manusia di berbagai belahan
dunia merupakan bukti paling kongkrit dari aktivitas dakwah yang
  dilakukan selama ini. Saat ini dakwah mengalami kemajuan dalam
berbagai hal di antaranya dari teknik atau metode dakwahnya serta media
dakwah yang sangat variatif dan menarik perhatian masyarakat. Namun
dalam proses berdakwah hendaknya pesan-pesan agama disampaikan
dengan cara yang baik seperti yang terangkum dalam surat An-Nahl ayat
125:

Artinya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan


pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang
yang mendapat petunjuk”.3

Untuk mengetahui efektivitas dakwah tidak cukup dengan dakwah-


dakwah biasa, namun di perlukan strategi dakwah. Strategi dakwah
merupakan perpaduan dari perencanaan (planning) dan kepemimpinan
dakwah untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam mencapai tujuan tersebut
strategi dakwah harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya
secara teknik (taktik) harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan

Kementrian urusan Agama Islam, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (medina Al-


3

Munawwarah: komplek percetakan Al-Qur’anul Karim, 1998), h. 421.


3

(approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan


kondisi.4
Dalam kehidupan manusia yang sangat berkembang pada saat ini,
dakwah Islam memerlukan sebuah strategi dalam penyampaiannya.
  Seorang pendakwah berperan sebagai subjek dakwah dan diharuskan
memiliki strategi, pola pikir yang berkaitan dengan sistem. Dimana
dakwah merupakan sebuah sistem, dan strategi merupakan salah satu
bagian yang sejajar dengan unsur-unsur dakwah seperti tujuan dakwah,
objek dakwah dan sumber dakwah.
Terkadang dakwah tidak harus dengan ceramah ataupun berorasi
tentang mana yang salah dan mana yang benar. Tindakan tersebut bisa
berupa hal-hal yang sederhana seperti sedekah. Sedekah (shadaqoh)
diartikan dengan banyak penafsiran. seperti, sedekah adalah pemberian
harta kepada orang-orang fakir, orang yang membutuhkan, ataupun pihak-
pihak lain yang berhak menerima, tanpa disertai imbalan atau keuntungan
dari sedekah tersebut.5
Bersedekah dapat pula diartikan memberikan sebagian harta kita
baik itu berupa uang, makanan, maupun barang yang masih ada
manfaatnya kepada orang yang memang membutuhkannya dengan ikhlas
semata-mata karena Allah SWT.
Sedekah akan mendekatkan kita kepada Allah, Zat Yang Maha
Pemberi Rizki dan harta yang kita miliki. Artinya, semakin kita bakhil,
akan semakin jauh kita dari rezeki dan nilai hakiki kekayaan yang
sebenarnya.
Akan sangat baik untuk kita bisa memulai membiasakan diri untuk
menyisihkan sebagian rezeki kita untuk orang lain, entah itu untuk orang
tua, saudara, teman, tetangga, ataupun guru. Ada baiknya orang-orang
yang memiliki hubungan kekeluargaan lebih didahulukan, kemudian
tetangga dekat, tetangga jauh, dan seterusnya.
Ayat tentang sedekah disebutkan dalam Al-Qur’an pada Q.S, Al-
Baqarah Ayat 261 :
4
Samsul Munir, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet Ke-1, h.95.
5
Juhali Syiah, Mimbar-Mimbar Amal, (Surabaya: Akses Printing, 2000), h. 24.
4

Artinya :
“perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.6
Dakwah dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana
saja. Dakwah dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Tidak hanya dilakukan oleh perorangan saja, tetapi dapat dilakukan juga
oleh suatu kelompok, komunitas, atau organisasi. Di Jakarta ada
sekumpulan generasi muda kreatif yang membuat sebuah komunitas yang
bernama Sekedah Ngider,
Salah satu pelaku dakwah, yakni komunitas Sedekah Ngider
mengajak masyarakat untuk membangun kesadaran dalam bersedekah.
Awalnya, Sedekah Ngider sebagian besar adalah alumni Remaja Masjid
Attin TMII. Mereka sejak lama mengenal satu sama lain dan membawa
pemikiran yang sama, terkait kesibukan satu dengan yang lain maka
terbentuklah kerinduan akan berbuat kebaikan demi tetap bisa beramal dan
menyambung silahturahmi.
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam bersedekah ini sangat erat
kaitannya dengan tingkat keimanan dan pengetahuan seseorang akan
pentingnya sedekah itu sendiri. Diketahui bahwa banyak yang bersedekah
menunggu kaya, menunggu ketika sedang ada uang lebih. Namun setelah

Tim Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al Qur’an, Al-Qur’an Dan


6

Terjemahanya, (Jakarta: Departemen Agama RI, 1985), h. 65.


5

diberi kekayaan atau uang yang lebih, sering kali tidak disedekahkan atau
dilupakan.
Setiap individu yg beragama Islam, seharusnya memiliki kesadaran
yang tinggi untuk bisa menafkahkan sebagian hartanya untuk yang
  membutuhkan. Setidaknya, apabila kesadaran ini muncul, bisa mengurangi
tingkat kemiskinan yang sudah merajalela dimana-mana. Karena harta
yang kita miliki sebenarnya terdapat hak untuk kaum miskin atau orang
yang membutuhkannya. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an pada Q.S,
Adz-Dzariyat ayat 19 :

Artinya :
“dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang
meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian”.7
Namun harapan tersebut sangat sulit di realisasikan oleh
masyarakat. Karena sudah sangat jelas dan gamblang, Allah SWT sudah
memerintahkan kita agar selalu membantu sesama, dengan bersedekah.
Karena itulah, berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis
tertarik untuk meneliti mengenai strategi dakwah komunitas tersebut.
sekaligus dijadikan pembahasan untuk skripsi dengan judul “Strategi
Dakwah Komunitas Sedekah Ngider Dalam Membangun Kesadaran
Bersedekah”.

B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka
agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas, penulis membatasi
penelitian ini pada hal-hal sebagai berikut:
1. Dibatasi pada strategi dakwah
2. Dibatasi pada komunitas Sedekah Ngider
3. Dibatasi pada membangun kesadaran bersedekah

Tim Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al Qur’an, Al-Qur’an Dan


7

Terjemahanya, (Jakarta: Departemen Agama RI, 1985) , h. 859.


6

4. Dibatasi pada masyarakat Jakarta


C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalah diatas maka Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.  Bagaimana perumusan strategi dakwah komunitas Sedekah Ngider
dalam membangun kesadaran bersekedah ?
2. Bagaimana implementasi strategi dakwah komunitas Sedekah Ngider
dalam membangun kesadaran bersedekah ?
3. Bagaimana evaluasi strategi dakwah komunitas Sedekah Ngider dalam
membangun kesadaran bersedekah ?
D. Tujuan penelitian
Berdasarkan masalah yang ada di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perumusan strategi dakwah komunitas Sedekah
Ngider dalam membangun kesadaran.
2. Untuk mengetahui implementasi strategi dakwah komunitas Sedekah
Ngider dalam membangun kesadaran.
3. Untuk mengetahui evaluasi strategi dakwah komunitas Sedekah
Ngider dalam membangun kesadaran.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Akademis
Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
dan mengembangkan teori-teori yang berkaitan dengan strategi
dakwah yang dilakukan oleh sebuah komunitas, yang meliputi
perumusan, implementasi, dan evaluasi.
2. Manfaat Praktis
penelitian ini diharapkan untuk menambah bahan informasi bagi
para peneliti yang berminat untuk mengkaji lebih mendalam mengenai
strategi dakwah dan dan sebagai acuan semangat atau inspirasi bagi
kaum muda untuk lebih mendalami agama.

3. Manfaat bagi komunitas sedekah ngider


7

Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan komunitas sedekah


ngider dapat lebih menganalisa faktor-faktor pendukung dan
penghambat dalam kegiatan dakwah yang dilakukan komunitas
tersebut.
F.  Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif
yaitu penelitian yang tidak menggunakan data-data statistik dan jenis
penelitiannya adalah analisis deskriptif seperti yang di definisikan
oleh Jalaludin Rachmat sebagai metode yang hanya memaparkan
situasi dan peristiwa dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan.
Penelitian deskriptif timbul karena adanya suatu peristiwa yang
menarik perhatian peneliti namun belum ada kerangka teoritis yang
menjelaskannya.8

1. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui beberapa tahap:
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara
mengadakan tanya jawab langsung kepada narasumber dengan
menggunakan wawancara terstruktur yang disiapkan oleh penulis.9
b. Observasi
Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan
dan mengikuti. inti dari observasi adalah adanya perilaku yang
tampak dan ada tujuan yang ingin dicapai. Perilaku yang tampak
dapat berupa perilaku yang dapat dilihat langsung oleh mata, dapat
dihitung, dan dapat diukur. Selain itu, observasi haruslah
mempunyai tujuan tertentu. Pengamatan yang tanpa tujuan bukan
merupakan observasi. Pada dasarnya tujuan observasi untuk
mendeskripsikan lingkungan (site). Yang diamati, aktivitas-
aktivitas yang berlangsung, individu individu yang terlibat dalam
8
Jalaludin Rachmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005), h. 24-25.
9
M. Nasir, Metodologi Penelitian (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1998), h. 182.
8

lingkungan tersebut beserta aktivitas dan perilaku yang


dimunculkan, serta makna kejadian berdasarkan perspektif
individu yang terlibat tersebut.10
c. Dokumentasi
  Dokumentasi Yaitu teknik pengumpulan data melalui
pengumpulan dokumen-dokumen untuk memperkuat informasi.
Dokumentasi dapat dilakukan untuk mencari data mengenai
permasalahan yang diteliti dari berbagai macam dokumen seperti
arsip, artikel dan buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan
yang penulis teliti.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah komunitas Sedekah Ngider.
Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah strategi
dakwah dalam membangun kesadaran bersedekah.
3. Waktu dan tempat penelitian
Tempat penelitian ini berlangsung di Jakarta dan adapun waktu
yang ditempuh dalam penelitian ini adalah dari bulan November 2016
sampai Mei 2017.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses penyederhanaan ke dalam bentuk
yang lebih mudah dan diinterpretasikan.11 Dalam penelitian ini penulis
melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan strategi dakwah
komunitas Sedekah Ngider. Kemudian menganalisnya, dengan membuat
perbandingan antara data temuan dengan teori yang telah ada sebelumnya.
Dan terakhir disajikan dalam bentuk laporan hasil penelitian.

5. Pedoman Penulisan

10
Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010),
h. 131-132
11
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, (Jakarta : LP3S,
1989), Cet Ke-1, h. 263.
9

Penulisan dalam penelitian ini menggunakan teknik yang mengacu


pada buku pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi)
yang diterbitkan oleh ceQDa (Center for Quality Development and
Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2007.
G.
  Tinjauan pustaka

1. “STRATEGI DAKWAH KOMUNITAS PEJUANG SUBUH


DALAM MENGAJAK SHALAT SUBUH BERJAMAAH DI
JAKARTA” oleh SITTY ANNISAA, mahasiswi Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam skripsi ini memiliki kesamaan konsep yaitu strategi dakwah,
konsep strategi pun meliputi perumusan strategi, implementasi strategi
dan evaluasi strategi. Namun yang membedakan adalah subjek dan
objeknya. Sitty Annisaa meneliti tentang komunitas Pejuang Subuh
dalam mengajak shalat subuh, sedangkan penulis tentang komunitas
Sedekah Ngider dalam membangun kesadaran bersedekah.
2. Skripsi karya Hj. Rachmi Ardhilah, mahasiswi Jurusan Komunikasi
Dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “PERAN PROGRAM
NIKMATNYA SEDEKAH UNTUK MEMBANGUN KESADARAN
BERSEDEKAH PADA JAMAAH DI MNC TV.” Skripsi ini
membahas tentang perannya program acara nikmatnya bersedekah
tersebut dapat membangun kesadaran bersedekah jamaah yang ada
MNC TV. Sedangkan penulis membahas strategi dakwah komunitas
Sedekah Ngider dalam membangun kesadaran bersedekah.
3. Skripsi yang berjudul “STRATEGI DAKWAH USTADZ
MUHAMMAD ARIFIN ILHAM DI KALANGAN MASYARAKAT
PERKOTAAN” skripsi ini disusun oleh mahasiswa yang bernama
Muhammad Yusra Nuryazmi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
tahun 2015. Dalam skripsi ini si peneliti fokus pada strategi dakwah
Ustadz Muhammad Arifin Ilham pada masyarakat perkotaan yang
dimana masyarakat kota condong melepaskan diri dari kepentingan
10

orang banyak. Berbeda dengan penulis yang meneliti bagaimana


strategi dakwah sebuah komunitas yang mengajak untuk bersedekah.
H. Sistematika Penulisan
Pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab. Untuk memudahkan
  pemahaman terhadap skripsi ini maka penulis menyusun sistematika
penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab pertama ini penulis menyampaikan latar
belakang masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian,
tinjauan pustaka, sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas Tinjauan Teoritis, yang terdiri dari
strategi, dakwah, strategi dakwah, komunitas, penjelasan
dalil-dalil terkait bersedekah.
BAB III : GAMBARAN UMUM
Bab ini menjelaskan profil dari komunitas Sedekah
Ngider, visi dan misi komunitas Sedekah Ngider, kegiatan
komunitas Sedekah Ngider, dan tanggapan masyarakat
terkait komunitas Sedekah Ngider.
BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini menjelaskan tentang temuan data dari proses
pengumpulan data, selanjutnya temuan itu akan dianalisis
dengan cara mengkorelasikan dengan teori yang ada
dalam penelitian ini.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini sebagai penutup berisi Kesimpulan dan
Saran.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi
  1. Pengertian Strategi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia strategi adalah ilmu dan
seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan
suatu kebijakan tertentu dalam perang.12 Atau dapat pula diartikan
sebagai suatu rencana yang cerdas mengenai kegiatan untuk mencapai
serangkaian tujuan atau cita- cita yang telah ditentukan.

Menurut Ali Murtopo definisi strategi secara etimologi, sebenarnya


berasal dari bahasa yunani, yaitu stratos dan agein. Stratos memiliki
arti pasukan perang dan kata agein berarti memimpin.13 Jadi, strategi
adalah konsep militer yang bisa diartikan sebagai seni perang para
jendral atau suatu rancangan yang terbaik untuk memenangkan
peperangan. Dalam strategi harus ada yang dicamkan, yakni “tidak ada
sesuatu yang berarti dari segalanya kecuali untuk mengetahui apa yang
akan dikerjakan oleh musuh, sebelum mereka mengerjakannya”.14

Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendy mengemukakan


bahwa “strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen
untuk mencapai tujuan.”15 Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
rencana saja tidak cukup untuk bisa sampai ke tujuan, melainkan ada
tahapan-tahapan lainnya agar sesuai dengan apa yang diharapkan.

Menurut konsep manajemen strategis Fred R. David menyebutkan


manajemen strategis adalah seni atau ilmu yang terdiri atas perumusan,

12
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1092.
13
Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan, (Jakarta: Center For Strategic And International
Studies CSIS, 1978), Cet Ke-1, h. 40.
14
Hafied Cangara, Perencanaan Dan Strategi Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013),
Cet. Ke-1, h. 61.
15
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007), Cet Ke-1, h. 40.

11
12

implementasi, dan evaluasi keputusan lintas fungsi yang


memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya.16

2. Tahapan–tahapan Strategi
Menurut Musa Hubeis dan Mukhamad Najib dalam buku
 
manajemen strategik menjelaskan bahwa proses manajemen strategik
terdiri atas tiga tahapan utama, yaitu perumusan strategi, implementasi
strategi, serta evaluasi strategi, yaitu:
a. Perumusan strategi
Pada tahap perumusan ini yang harus dilakukan adalah melakukan
analisis lingkungan internal dan eksternal, mengembangkan visi
dan misi yang jelas, menyusun sasaran dan tujuan perusahaan,
merumuskan pilihan-pilihan strategik dan memilih strategi yang
tepat, serta menentukan pengendalian.
b. Implementasi strategi
Tahapan ini merupakan tahapan yang kritis karena banyak
organisasi yang mampu menyusun perumusan strategi yang baik
namun tidak mampu mengimplementasikannya. Dalam
implementasi strategi ada beberapa hal penting yang harus
dilakukan yaitu: penetapan tujuan tahunan, perumusan kebijakan,
memotivasi anggota dan mengalokasikan sumber daya.
c. Evaluasi strategi
Evaluasi strategi adalah proses yang ditujukan untuk memastikan
apakah tindakan-tindakan strategik yang dilakukan perusahaan
sudah sesuai dengan perumusan strategi yang telah dibuat atau
ditetapkan.17

16
Fred R. David, Strategic Management Concepts and Cases Thirteenth Edition (New
Jersey: Pearson Education Inc, 2007), h. 37.
17
Musa Hubeis Dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2014), Cet Ke-1, h. 23-28.
13

Sedangkan Fred R. David mengemukakan konsep manajemen


strategis yang menjelaskan tiga tahapan strategi, diantaranya:18
a. Perumusan strategi
Perumusan strategi merupakan tahapan pertama dalam strategi. Di
  tahap ini, yang dilakukan adalah membangun visi dan misi,
mengidentifikasi kesempatan dan ancaman dari luar organisasi,
mengidentifikasi kekuatan internal dan kelemahan, menentukan
tujuan jangka panjang, menghasilkan alternatif strategi, serta
menentukan sasaran yang tepat.
b. Implementasi strategi
Implementasi strategi merupakan tahapan di mana setelah strategi
dirumuskan yaitu pelaksanaan strategi yang telah ditetapkan.
Implementasi strategi sering disebut dengan tahap aksi dalam
manajemen strategis. Tahapan ini untuk menggerakkan strategi
yang telah dirumuskan menjadi aksi. Mengingat bahwa
implementasi strategi menjadi tahapan yang paling sulit, tahapan
ini memerlukan pribadi yang disiplin, komitmen, dan
pengorbanaan. Strategi yang sudah dirumuskan tetapi tidak
diimplementasikan, menjadi tidak berguna
c. Evaluasi strategi
Evaluasi strategi merupakan tahapan di mana keberhasilan yang
telah dicapai dapat diukur kembali untuk penetapan tujuan
berikutnya. Terdapat tiga hal yang dilakukan dalam tahapan ini,
diantaranya meninjau kembali faktor internal dan eksternal dari
dasar startegi, mengukur hasil, serta pengambilan aksi-aksi untuk
dijadikan perbaikan. Evaluasi menjadi tolak ukur berhasil atau
tidak terhadap strategi yang telah diterapkan.

3. Pentingnya Manajemen Strategi


Ada beberapa alasan penting mengapa kita perlu mempelajari teori
atau konsep manajemen strategi antara lain:

18
Fred R. David, Strategic Management Concepts and Cases Thirteenth Edition, h. 38.
14

a. Prestasi kerja mudah ditingkatkan


Apabila sebuah organisasi memahami arah kegiatan organisasi
secara baik, maka perusahaan tersebut pun mampu melaksanakan
tugas dengan baik. Sehingga usaha untuk mencapai prestasi kerja
  cepat direalisasikan secara lebih mudah.
b. Penggunaan informasi akan semakin kokoh
Apabila kita menganalisis manajemen strategi, kita mulai
mengidentifikasi faktor-faktor penting yang bisa mengarahkan
perusahaan dalam mengantisipasi ataupun mengadaptasi suatu
perubahan. Walaupun dampak perubahan itu bersifat positif
ataupun negatif, namun hal tersebut akan mendorong kita
mengetahui betapa pentingnya informasi yang aktual, lengkap,
akurat dan relevan guna mendukung validitas dari keputusan
penting perusahaan.
c. Peranan dalam perusahaan akan semakin jelas
Apabila kita menyadari makna strategi, nilai keyakinan, dan
sasaran yang diharapkan kepemimpinan, ini akan memudahkan
dalam menyusun berbagai saran bagi kepentingan kepemimpinan,
akibatnya aktivitas yang harus kita perankan akan semakin jelas.
d. Korelasi aktivitas fungsi manajemen mudah dicerna
Jika kita menguasai manajemen strategi dengan baik, maka ini
akan membuka wawasan kita, dalam memahami bagaimana cara
memanfaatkan sumberdaya perusahaan secara optimal, maka kita
akan menyadari bahwa tugas utama seorang pemimpin pada
hakekatnya adalah melaksanakan fungsi manajemen secara
keseluruhan.19

19Iban Sofyan, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015), Cet Ke-1, h. 4-5.
15

B. Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu da’a,
yad’u, da’wan, du’a, yang diartikan sebagai mengajak/menyeru,
  memanggil, seruan, permohonan, dan permintaan.20
Secara terminologi ada beberapa pendapat yang mengemukakan
dakwah sebagai berikut :
Menurut Syeikh Ali Makhfuz, sebagaimana dikutip oleh Abdul
Rosyad Shaleh bahwa dakwah mendorong manusia agar memperbuat
kebaikan dan menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat kebaikan
dan melarang mereka dari perbuatan munkar agar mereka mendapat
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sedangkan menurut Muhammad Natsir, dikutip oleh Abdul Rosyad
Shaleh mendefinisikan dakwah sebagai usaha-usaha menyerukan dan
menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat konsepsi
Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, yang
meliputi amar ma’ruf nahi munkar, dengan berbagai macam media
dan cara yang diperbolehkan.21
Toha Yahya Umar mendefinisikan bahwa dakwah secara umum
sebagai ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara atau tuntutan
bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk menganut,
menyetujui, melaksanakan suatu ide/gagasan, pendapat atau pekerjaan
tertentu. Adapun definisi dakwh menurut Islam yaitu mengajak
manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan
perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka didunia
dan diakhirat.22
Menurut Asmuni Syukir, dakwah dapat diartikan dari dua segi,
yakni yang bersifat pembinaan dan yang bersifat pengembangan.
Pembinaan memiliki arti suatu kegiatan yang untuk mempertahankan

20
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009),
Cet. ke-2, h.17.
21
A.Rosyad Shaleh, Manajemen Da’wah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), Cet ke-1,
h.8.
22
Toha Yahya Umar, Ilmu Da’wah, (Jakarta: Vidjaya Jakarta, 1967), Cet ke-1, h.1.
16

dan menyempurnakan sesuatu hal yang telah ada sebelumnya.


Sedangkan pengembangan memiliki arti suatu kegiatan yang mengarah
pada pembaharuan atau mengadakan sesuatu yang belum ada.23
Pendapat lain dikemukakan oleh M.Quraish Shihab yang
  mengatakan bahwa dakwah sebagai seruan atau ajakan kepada
keinsafan, atau mengubah situasi yang tidak baik menjadi lebih baik.24
dakwah juga merupakan ajakan yang tujuannya dapat tercapai hanya
dengan persetujuan tanpa paksaan dari objek dakwah. Dakwah
merupakan ajakan untuk berpikir, berdebat, dan berargumen untuk
menilai suatu kasus yang muncul.25
Setelah membaca beberapa penjelasan di atas maka menurut
penulis bahwa dakwah adalah sebuah aktivitas atau kegiatan yang
sudah direncanakan untuk menyeru dan mengajak kepada manusia
mencapai sebuah tujuan atas dasar keridhaan Allah SWT. Dengan cara
untuk beriman dan mentaati perintah Allah SWT Serta mengamalkan
ajaran-ajaran Islam.
2. Unsur-unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat
dalam kegiatan dakwah. Unsur-unsur tersebut terdiri atas da’i atau
pelaku dakwah, mad’u atau penerima dakwah, maddah atau materi
dakwah, wasilah atau media dakwah, thariqah atau metode dakwah,
dan atsar atau efek dakwah.26 Unsur dakwah tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Da’i (pelaku dakwah)
Pelaku dakwah atau da’i merupakan salah satu unsur penting
dalam proses dakwah. Da’i adalah orang yang melaksanakan
dakwah, baik dengan lisan, tulisan, maupun perbuatan yang
dilakukan secara individu, kelompok, atau melalui

23
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983),
h.20.
24
M.Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1992), h. 194
25
Munzier Suparta Dan Harjani Henfni, Metodologi Dakwah, (Jakarta: Rahmat Semesta,
2006), h.31.
26
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana, 2009),
Cet. ke-2, h.21.
17

organisasi/lembaga.27 Da’i sering juga disebut dengan muballigh,


yakni orang yang menyampaikan ajaran Islam. Seorang da’i
dituntut untuk mengetahui segala unsur yang tercakup dalam
pelaksanaan dakwah: isi dakwah, unsur manusia yang dihadapi,
  unsur kondisi (ruang dan waktu), unsur bentuk dan cara dakwah
yang sesuai. Seorang da’i harus pula memiliki tiga faktor yang
melekat pada dirinya, pertama, imannya harus kuat dan mantap
agar orang lain tidak ragu-ragu menerima dakwahnya. Kedua,
pribadi da’i harus bisa menjadi contoh. Yang ketiga, da’i harus
peka terhadap alam sekitar, di samping harus trampil dalam
menilai situasi medan, dan trampil pula dalam memilih atau
menampilkan dakwahnya sesuai dengan tempat, waktu dan
massa.28

b. Mad’u (penerima dakwah)


Dalam bahasa komunikasi dakwah, mad’u bisa disebut dengan
komunikan, penerima pesan, khalayak, audience, receiver.
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran/mitra pesan yang
dikirim oleh sumber. jika pesan dakwah tidak diterima oleh mad’u,
maka akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali
menuntut perubahan, apakah ada sumber pesan atau saluran.
Penerima dalam bentuknya dalam komunikasi dakwah biasa terdiri
dari satu orang atau lebih bisa dalam bentuk kelompok, dan
massa.29 Terdapat tiga golongan mad’u, yakni golongan cerdik
cendikiawan, golongan awam, dan golongan yang berbeda dengan
golongan kedua tersebut. Muhamad Munir dan Wahyu Ilahi
melanjutkan penjelasannya bahwa golongan cerdik cendikiawan
adalah golongan yang cinta kebenaran, dapat berpikir secara kritis,
dan cepat dapat menangkap persoalan. Golongan awam adalah

27
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, h.71.
28
Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah, (Ciputat: Lembaga Penelitian
Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h.72-72.
29
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung:Remaja Rosda Karya, 2010), Cet ke-1
h.87.
18

orang kebanyakan yang belum dapat berpikir secara kritis dan


mendalam, serta belum dapat menaangkap pengertian yang tinggi.
Golongan yang berbeda dengan golongan tersebut, yaitu mereka
senang membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja
  dan tidak mampu membahasnya secara mendalam.30

c. Maddah (materi dakwah)


Maddah atau disebut materi dakwah adalah isi pesan yang
disampaikan da’i kepada mad’u. sumber materi dakwah harus
merujuk kepada sumber pokok, yaitu Al-Qur’an dan al-sunnah al-
nabawiyah, sebab yang menjadi materi dakwah itu ialah ajaran
Islam.31

Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi empat


masalah pokok, yaitu masalah akidah, masalah syariah, masalah
muamalah, dan masalah akhlak.32 Materi yang disampaikan oleh
seorang da’i aruslah sesuai dengan kemampuan seseorang dalam
memahami sesuatu. Seseorang yang intelektualitasnya rendah
harus disampaikan dengan bahasa dan contoh yang dimengerti oleh
mereka.33

d. Wasilah (media dakwah)


Kata media merupakan jamak dari bahasa latin yaitu medion, yang
berarti alat perantara. Sedangkan secara istilah media berarti segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.34
Menurut Rubiyanah dan Ade Masturi Untuk menyampaikan ajaran
Islam kepada umat, dakwah dapat menggunakan berbagai media,
seperti berikut ini :

30
Muhammad Munir Dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, h.21.
31
Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah, h.82.
32
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009),
Cet Ke-2, h.24.
33
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), Cet. Ke-1
h.33.
34
Nurul Badruttaman, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, (Jakarta: Penerbit Grafindo
Khazanah Ilmu, 2005), Cet Ke-1, h.157.
19

1) Media Cetak
Yang dimaksud media cetak di sini adalah buku, majalah,
surat kabar dan sejenisnya. Media cetak merupakan salah
satu alat yang ampuh dalam komunikasi. Keistimewaan
  yang dimiliki oleh media ini, dan tidak dimilki pada media
lain, yaitu bahwa media tersebut bisa dibaca berulang-ulang
kali sehingga benar-benar dapat mempengaruhi sasarannya.

2) Media Elektronik
a) Media Audio
Yang termasuk dalam media audio adalah radio. Radio
dapat menembus ke pelosok-pelosok yang tidak bisa
dicapai oleh media cetak. Ia juga tidak mengenal batas-
batas teritorial suatu Negara. Ada beberapa factor
efektivitas yang dimiliki radio, yaitu: daya langsung,
daya tembus dan daya tarik. Dakwah melalui siaran
radio tidak mengalami proses yang kompleks. Setiap
materi dakwah tinggal diucapkan di depan corong radio
sebanyak yang diinginkan.
b) Media Audio Visual
Yang termasuk dalam media audi visual adalah televisi,
film, dan internet. Ketiga media ini tidak kalah
pentingnya jika dibandingkan dengan radio. Para da’i
pun mengambil peran di program-program keislaman di
televisi untuk menyampaikan pesan dakwah karena
setiap informasi yang disampaikan sangat mudah
sampai ke tengah masyarakat. Sedangkan media film
memberikan pengaruh yang sangat besar pada jiwa
manusia. Karena pesan-pesan yang termuat dalam
adegan-adegan film akan membekas di dalam jiwa
penonton. Berdasarkan pesan di dalam film itulah, film
dapat menjadi media dakwah yang efektif, di mana
20

pesan-pesannya bisa disampaikan kepada penonton


secara halus dan menyentuh relung hati mereka tanpa
merasa digurui. Adapun media internet, merupakan
makhluk teknologi yang penting untuk dijadikan alat
  yang efektif dalam menyampaikan pesan dakwah,
karena penggunaan internet saat ini sangat besar
jumlahnya. Oleh karenanya, para da’i harus mampu
memanfaatkan media internet sebagai media dakwah.
Penyampaian pesan dakwah di internet akan mudah
diakses, dan informasinya lebih cepat diketahui.
Melalui internet, para da’i bisa menjelaskan informasi
yang benar tentang Islam, yang selama ini tidak sedikit
terjadi distorsi pemahaman, yang diperoleh dari
informasi yang keliru.35
e. Thariqah (metode dakwah)
Thariqah atau metode dakwah adalah jalan atau cara yang
digunakan pelaku dakwah atau da’i untuk meyampaikan ajaran
materi dakwah (Islam). Metode dakwah sangat penting peranannya
dalam penyampaian dakwah. Metode yang tidak benar, meskipun
materi yang disampaikan baik, maka pesan baik tersebut bisa
ditolak oleh penerima pesan atau penerima dakwah. Metode
dakwah ada tiga, yakni bi al hikmah, mau’izatul hasanah, dan
mujadalah billati hiya ahsan. 36

Hal ini terdapat dalam QS. An-Nahl ayat 125 yang berbunyi:

35
Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah, h.101-114.
36
Acep Aripudin, Pengembangan Metode Dakwah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2011), Cet Ke-1 h.8.
21

Artinya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan


pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
 
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.37

Ayat tersebut dapat diberikan penjelasan bahwa Bi al hikmah


adalah berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi
mad’u (obyek dakwah) dengan memilih materi dakwah yang sesuai
dengan kemampuan mad’u, serta dalam segi penyampaiannya
harus variatif sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi,
Sehingga mereka tidak merasa terpaksa atau keberatan. Mau’izatul
hasanah adalah berdakwah dengan memberikan materi yang
memberikan nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran Islam
dengan rasa lemah lembut dan penuh kasih sayang. Sehingga dapat
menyentuh hati para mad’u. mujadalah billati hiya ahsan adalah
berdakwah dengan cara bertukar pikiran atau berdiskusi. Diskusi
adalah salah satu metode dakwah persuasif. Dalam diskusi ini,
terjadi adu argumentasi antara da’i dan mad’u. namun da’i tidak
memberikan tekanan kepada mad’u. dari sini diharapkan akan
terlahir sebuah pendirian yang meyakinkan, terutama bagi obyek
dakwah.38
f. Atsar (efek dakwah)
Dalam setiap aktivitas dakwah pasti akan menimbulkan reaksi.
Artinya, jika dakwah telah dilakukan oleh seorang da’i dengan
materi dakwah, wasilah, dan thariqah tertentu, maka akan timbul
respons dan efek pada penerima dakwah.39

37
Kementrian urusan Agama Islam, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (medina Al-
Munawwarah: komplek percetakan Al-Qur’anul Karim, 1998), h. 421
38
Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah, h.93.
39
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, h.34.
22

Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,


dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah
menerima pesan dakwah. Dengan bahasa lain, efek merupakan
perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan
  tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.40
Jalaluddin Rahmat sebagaimana dikutip M.Munir dan Wahyu Ilaihi
menyatakan bahwa efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada
apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini
berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan,
kepercayaan, atau informasi. Efek afektif timbul bila ada
perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci
khalayak, yang meliputi segala yang berhubungan dengan emosi,
sikap serta nilai. Sedangkan efek behavioral merujuk pada perilaku
nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan,
kegiatan atau kebiasaan berperilaku.41
3. Tujuan Dakwah
Tujuan dakwah sebagai ilmu mempunyai tujuan yang hendak
dicapai bagi da’i maupun mad’u yaitu memberikan pemahaman
tentang Islam kepada masyarakat agar mau menerima ajaran Islam
dan mengamalkannnya dalam kehidupan sehari-hari, baik masalah
pribadi, keluarga, maupun sosial kemasyarakatan. Agar terdapat
kehidupan yang penuh dengan keberkahan samawi dan keberkahan
ardhi, serta mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat dan terbebas
dari azab neraka.42

Sedangkan tujuan jangka panjang dakwah itu adalah untuk


mengadakan perubahan sikap masyarakat. Sikap yang dimaksud
adalah perilaku-perilaku yang tidak terpuji bagi masyarakat yang

40
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, h.117.
41
Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, h.35.
42
Didin Hafidhuddin, Dakwah Aktual, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), Cet Ke-1 h.78.
23

tentunya membawa kepada kemudharatan dan mengganggu


ketentraman masyarakat di lingkungannya.43

Berdasarkan penjelasan di atas tentang tujuan dakwah, penulis


menyimpulkan bahwa tujuan dakwah adalah untuk merubah hidup
 
manusia baik diri sendiri maupun masyarakat, kearah yang lebih baik
cara berfikirnya maupun tingkah laku atau akhlaknya.

4. Bentuk-bentuk Dakwah
Menurut Rubiyanah dan Ade Masturi bahwa bentuk-bentuk
dakwah itu ada tiga yaitu dakwah Bi Al-Lisan, dakwah Bi Al-Qalam
dan dakwah Bi Al-Hal. Bentuk dakwah tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut :
a. Dakwah Bi Al-Lisan
Dakwah bi al-lisan adalah penyampaian pesan dakwah melalui
lisan berupa komunkasi atau ceramah langsung antara da’i dan
mad’u atau objek dakwah. Dakwah bi al-lisan sebagai kegiatan
penyampaian pesan-pesan kebenaran yang bersumber dari Al-
Qur’an dan sunnah memerlukan penyampaian yang cermat, jitu,
dan akurat, sehingga dapat mengenai sasaran dakwah.44

b. Dakwah Bi Al-Qalam
Dakwah bi al-qalam adalah suatu kegiatan dakwah yang dilakukan
melalui tulisan, seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, internet,
artikel, sosial media, dan sebagainya. Tulisan-tulisan tersebut
mengandung seruan mengenai amar ma’ruf nahi munkar. Dakwah
bi al-qalam memiliki beberapa keunikan dan kelebihan, yakni
suatu tulisan dapat dibaca di mana saja dan kapan saja karena tidak
dibatasi ruang dan waktu.45

M.Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), Cet Ke-1
43

h.7.
44
Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah, (Ciputat: Lembaga Penelitian
Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h.42.
45
Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah, h.53.
24

c. Dakwah Bi Al-Hal
Dakwah bi al-hal adalah dakwah melalui sebuah tindakan atau
perbuatan nyata yang meliputi keteladanan. Sehingga dapat
dilakukan oleh siapa saja tanpa harus memiliki keahlian dalam
  bidang dakwah. dakwah bi al-hal lebih mengarah kepada tindakan
menggerakan mad’u, sehinga lebih berorientasi pada
pengembangan masyarakat dan untuk meningkatkan kualitas umat
yang pada akhirnya akan membawa perubahan sosial.46

C. Strategi Dakwah
1. Pengertian Strategi Dakwah
Strategi dakwah sangat erat kaitannya dengan manajemen, karena
orientasi kedua term atau istilah tersebut sama-sama mengarah kepada
sebuah keberhasilan planning yang sudah ditetapkan oleh individu
maupun organisasi. Strategi dakwah dapat diartikan sebagai metode,
siasat, taktik atau manuver yang dipergunakan dalam kegiatan
dakwah.47

Menurut Moh Ali Azis, sebagaimana ditulis oleh Asmuni Syukir


bahwa strategi dakwah merupakan perencanaan yang berisi rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan dakwah tertentu.
Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini, yaitu:

a. Strategi merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan dakwah)


termasuk pengguanaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya atau kekuatan. Dengan demikian, strategi merupakan proses
penyusunan rencana kerja, belum sampai pada tingkat tindakan.

46
Nurul Badruttaman, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, (Jakarta: Penerbit Grafindo
Khazanah Ilmu, 2005), Cet Ke-1, h.184.
47
Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah, (Ciputat: Lembaga Penelitian
Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h.60.
25

b. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Arah dari semua


keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Oleh
sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan
yang jelas dan dapat diukur keberhasilannya.48
  Strategi dakwah harus dipandang sebagai kiat yang melibatkan
penalaran dengan menggunakan semua sumber daya dan mencapai
tujuan secara efisien dan efektif.49
Menurut penulis strategi dakwah adalah kolaborasi yang tepat
antara semua unsur dakwah mulai dari da‟i serta organisasi atau
lembaganya, pesan, metode, dan media yang sesuai dengan kondisi
dan situasi khalayak. Strategi dakwah dimaksudkan untuk
meminimalkan hambatan, baik yang bersifat teknis psikologis, sosial,
dan kultural, serta melakukan konfrontasi dengan pesan-pesan lain.
2. Prinsip-prinsip Strategi Dakwah
Menurut Achmad Mubarok seperti dikutip oleh Wahyu Ilaihi bahwa
dalam prinsip-prinsip strategi dakwah adalah sebagai berikut:

a. Berdakwah harus dimulai dari diri sendiri kemudian menjadikan


keluarganya sebagai contoh bagi masyarakat.
b. Citra positif dakwah akan sangat melancarkan komunikasi dakwah,
sebaliknya citra buruk akan membuat semua aktivitas dakwah
menjadi kontradiktif. Citra positif bisa dibangun dengan
kesungguhan dan konsistensi dalam waktu lama, tetapi citra buruk
dapat dibangun seketika hanya oleh satu kesalahan fatal. Dalam hal
ini, keberhasilan membangun komunitas Islam, meski kecil akan
sangat efektif untuk dakwah.
c. Dalam menghadapi kesulitan, da’i harus bersabar, jangan bersedih
atas kekafiran masyarakat dan jangan sesak napas terhadap tipu
daya mereka (Q.S 16:27), karena sudah menjadi sunatullah bahwa
setiap pembawa kebenaran akan dilawan oleh orang kafir, bahkan
setiap nabi pun harus mengalami diusir kaumnya. Seorang da’i
48
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1978), h.32.
49
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), Cet Ke-1
h.23.
26

hanya bisa mengajak, sedangkan yang memberi petunjuk adalah


Allah SWT.50
D. Komunitas
1. Pengertian Komunitas
  Pengertian komunitas ada dua konteks utama, yaitu lokalitas yang
terbentuk pada batasan geografis tertentu (geographical locality) dan
identitas yang sama, atau minat/kepentingan/kepedulian terhadap hal
yang sama (sense of identity or community of interest). Misalnya,
komunitas Kota Bandung, berarti orang yang tinggal di daerah
Bandung dengan dibatasi oleh batas geografis tertentu. Selain itu,
misalnya komunitas penggemar mobil antik, berarti yang dianggap
memiliki sejumlah minat/kepentingan/kepedulian terhadap hal yang
sama, yakni mobil antik. Faktor utama yang menjadi dasar suatu
komunitas adalah adanya interaksi yang lebih besar diantara para
anggotanya sehingga menumbuhkan rasa keterikatan keakraban yang
menimbulkan kenyamanan bagi para anggotanya. Pada umumnya,
mereka memiliki kebiasaan yang sama.51

Karakteristik yang membedakan komunitas dengan kelompok lain


adalah adanya perasaan nyaman pada anggotanya untuk hidup dalam
komunitas karena memiliki persamaan, baik dalam etnik, kebiasaan,
bahasa maupun faktor pengikat lainnya, seperti minat. Secara umum,
tujuan dibentuknya suatu komunitas adalah untuk memenuhi
kebutuhan hidup, baik fisik maupun psikis.52

Secara ringkas konsep komunitas adalah sebagai berikut:

a. Sebagai system pertengahan di antara masyarakat: sebagai


makrosystem dan kelompok kesil sebagai microsystem.

50
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010), Cet Ke-1
h.23.
51
Atie Rachmiatie, Radio Komunitas: Eskalasi Demokratisasi Komunikasi (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2007), Cet. ke-1, h. 72.
52
Atie Rachmiatie, Radio Komunitas: Eskalasi Demokratisasi Komunikasi, h. 73.
27

b. Memiliki populasi yang karakteristiknya teridentifikasi oleh


perasaan saling memiliki, dan kesadaran anggotanya sebagai
bagian dari komunitas tersebut.
c. Sebagai organisasi dan pertukaran dari kepentingan sesame
  anggotanya.
d. Memiliki fungsi-fungsi yang berbeda satu sama lain.
e. Beradaptasi dengan lingkungannya melalui pertukaran potensi
yang dimiliki masing-masing anggota.
f. Menciptakan dan memelihara organisasi serta kelembagaan untuk
memenuhi kebutuhan subsistem dan suprasistem masing-masing.53
E. Sedekah
1. Pengertian Sedekah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan sedekah
adalah pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak
menerimannya. Di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan
kemampuan pemberi.54

Secara etimologi, sedekah asal kata dari bahasa arab Ash-Shadaqah


yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim
kepada kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi
oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang
diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho
allah swt dan pahala semata.55

Secara terminologi, sedekah diartikan sebagai pemberian seseorang


secara ikhlas, kepada yang berhak menerimanya diiringi pemberian
pahala dari Allah. Berdasarkan pengertian ini, maka infaq (pemberian
sumbangan) harta untuk kebaikan termasuk dalam sedekah.56

53
Atie Rachmiatie, Radio Komunitas: Eskalasi Demokratisasi Komunikasi, h. 76.
54
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002), Edisi Ke-3, h. 1008.
55
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), Cet Ke-2, h. 80.
56
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, h. 80.
28

Sedekah dapat diberikan kepada fakir miskin untuk kepentingan


umum atau kepentingan orang banyak. Semakain banyak orang yang
menerima/menikmati sedekah yang kita berikan semakin besar nilai
syukur kita kepada Allah SWT lebih besar dan lebih baik, yaitu
  sedekah berupa harta benda yang bersifat lama, dan selalu memberikan
manfaat, inilah yang disebut sadaqah jariyyah. Selama barang itu
masih dimanfaatkan, selama itu pula orang yang bersedkah masih
mendapat pahalanya.57

Siapa saja yang sudah mengetahui hakikat sedekah pasti akan


mengetahui pula kemanisan-kemanisan yang ada di dalamnya. Betapa
dalam sedekah itu tersembunyi sifat gotong royong dan tolong
menolong. Siapa saja yang dekat dengan orang-orang yang
mempunyai kegemaran dalam bersedekah, pasti merasa hidupnya
terlindungi.

Jadi, menurut penulis definisi sedekah adalah perbuatan seseorang


yang dilakukan untuk orang lain maupun diri sendiri dengan harta,
perbuatan atau perkataan mereka dengan tidak menentukan waktu dan
orang yang menerima dan bernilai ibadah.

2. Macam-macam Sedekah
Dari pengertian di atas, bisa diartikan bahwa terdapat macam-
macam sedekah. Sehingga sedekah bukan sekedar diartikan pada
proses mengeluarkan harta yang kita miliki untuk kita bagikan kepada
orang lain saja. Ada beberapa macam makna sedekah, menurut
teungku Muhammad hasbi ash shiddieqy, di antaranya adalah:58

a. Sedekah hati. Yakni jenis sedekah yang bisa kita wujudkan dengan
jalan menjauhkan hati untuk tidak berprasangka buruk dan berpikir
negative pada orang lain. Sebaliknya, hati selalu digunakan untuk
berpikir positif pada orang lain dan mendoakan hal yang baik.

57
Nursyamsudin, Fiqh, (Jakarta: Depag RI, 2009), Cet Ke-1, h. 126.
58
Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Zakat, (Semarang: Pustaka Rizki Putra,
2006), Cet Ke-11, h.275.
29

b. Sedekah social. Yaitu dengan selalu menjalin hubungan baik


kepada manusia lain serta bisa mengedepankan rasa saling
menghormati pada sesame manusia.
c. Sedekah pemikiran. Wujud sedekah yang berupa proses pencarian
  solusi jika di lingkungan kita terdapat masalah. Sehingga dengan
pemikira, kita bisa membantu mencari jalan keluar dari masalah
yang ada tersebut.
d. Sedekah informasi. Kita bisa memberikan informasi yang kita
ketahui kepada orang lain yang membutuhkan agar bisa diperoleh
manfaat. Seperti menyampaikan kepada orang lain. Daerah mana
yang terjadi bencana alam dan jenis bantuan apa yang dibutuhkan
di lokasi tersebut.
Dengan demikian, salah satu hal yang harus dilakukan oleh kaum
muslimin dalam hidupnya adalah bersedekah. Ini akan membuat
manfaat besar, tidak hanya bagi diri dan keluarganya, tapi juga orang
lain. Namun, banyak orang yang merasa tidak bisa bersedekah karena
tidak ada harta yang dimilikinya. Padahal banyak cara bisa kita
lakukan untuk bersedekah meskipun kita tidak punya harta, sehingga
tidak ada alasan untuk tidak bersedekah.
BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Komunitas Sedekah Ngider


  1. Sejarah Berdirinya Komunitas Sedekah Ngider
Komunitas Sedekah Ngider adalah komunitas dakwah yang artinya
bukan hanya konsen di sedekah, tapi yang paling utama didakwahnya.
Namun intinya pada setiap kegiatan dakwah itu, mengajak teman-
teman dan saudara-saudara kita untuk bersedekah.59
Komunitas Sedekah Ngider berasal dari komunitas remaja masjid
At-Tin, yang berjumlah 13 orang. Namun karena merasa berbeda visi
& misi dengan remaja masjid tersebut, pada akhirnya mereka yang
memisahkan diri tersebut membuat lagi suatu grup/komunitas yang
bermanfaat bagi masyarakat namun juga para anggotanya bisa jalan-
jalan sekaligus berdakwah. Maka terbentuklah Komunitas Sedekah
Ngider.
Komunitas Sedekah Ngider launching untuk pertama kalinya pada
tanggal 3 April 2016, bertempat di Cilodong di kediaman Ustadzah
Lulu Susanti. Sedangkan untuk pembicaraan tentang pembentukan
Komunitas Sedekah Ngider pertama kali di akhir bulan maret.
Sejak komunitas Sedekah Ngider berdiri hingga saat ini, kurang
lebih ada 100 anggota yang bergabung dengan sedekah ngider. Para
anggota yang bergabung dengan Sedekah Ngider disebut dengan
pejuang ngiders. Namun dalam setiap komunitas ada saja anggota yang
aktif dan ada pula yang tidak aktif.
“memang biasanya disetiap komunitas/organisasi tidak semua
anggota ada yg aktif, ada yg ketika kumpul aktif tetapi di grup
whatsapp pasif, tetapi anggota yg aktif ada sekitar 50 orang.”60

Komunitas sedekah ngider memiliki beberapa akun sosial media,


seperti website, Instagram, dan Facebook. Di dunia internet inilah

59
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Sekretariat Sedekah Ngider, Jakarta, 7
Februari 2017.
60
Taufik Ary, Jakarta, 7 Februari 2017

30
31

sedekah ngider berdakwah sekaligus mengajak masyarakat untuk


bersedekah. Seperti di akun instagram sedekah ngider yaitu
@sedekahngider, diakun ini foto yang diupload berupa
ajakan/motivasi untuk bersedekah serta foto-foto kegiatan sedekah
  ngider. Instagram @sedekahngider memiliki 917 foto, dan 1303
pengikut61 Sedangkan untuk fanpage di facebook, sedekah ngider
memiliki 443 penyuka.62

Komunitas Sedekah Ngider memiliki duta Sedekah Ngider Adhiya


Putri (artis & pemain sinetron), duta sahabat ngiders bidang
pendidikan Elizabeth Fitriana (dosen UNPAD/ alumni University of
Melbourne), dan Pembina Sedekah Ngider Ustadzah Lulu Susanti (juri
Hafidz Indonesia RCTI).63

2. Arti Logo Sedekah Ngider

Arti warna orange (kombinasi merah dengan kuning) orange


melambangkan keceriaan, kehangatan, persahabatan, optimism. Warna
ini memiliki daya tarik yang kuat, karena mampu merangsang
pandangan mata.

61
Diakses dari Instagram @sedekahngider pada 1 Agustus 2018 14:42 WIB.
62
Diakses dari Facebook Sedekah Ngider pada 1 Agustus 2018 14:46 WIB.
63
Suri Anggri, Sedekah Itu Tidak Menunggu Kaya, Tapi Tentang Mau Atau Tidak, artikel
diakses Pada Jumat 03 Maret 2017 jam 19:36 WIB dari http://m.harianamanah.id/berita-sedekah-
itu-tidak-menunggu-kaya-tapi-tentang-mau-atau-tidak.html
32

Gambar tangan diatas dan dibawah, menandakan saling berbagi,


lingkaran memberi kesan yang dinamis, bergerak, memiliki kecepatan,
sesuatu yang berulang, tidak terputus, tidak memiliki awal atau akhir,
abadi, memiliki kualitas, dapat diandalkan, sesuatu yang sempurna,
  serta kehidupan. Sedangkan pita melambangkan peduli, dukungan dan
perhatian.

B. Struktur Organisasi Komunitas Sedekah Ngider


1. Struktur organisasi kepengurusan komunitas sedekah ngider
adalah sebagai berikut :
33

2. Susunan kepengurusan komunitas sedekah ngider


a. Dewan Pembina : Ustzh Lulu Susanti
Ust Oot Kuswara
b. Dewan penasehat : Drg.Elizabeth F
  c. Duta ngiders : Adhitya Putri
d. Founder : Taufik Ary
e. Ketua umum : Taufik Ary
f. Sekretaris umum : Lylan Maulani
g. Bendahara Umum : Iif
h. Ka departemen program & pemberdayaan : Iqbal
i. Sekretaris : Rina
j. Ka departemen marketing komunikasi : Heru
k. Sekretaris : Lisa
l. Ka departemen sumber daya manusia : Maulana
m. Sekretaris : Kiki
n. Ka departemen wirausaha & penghimpunan : Fiyah
o. Sekretaris : Sari

3. Visi Dan Misi Komunitas Sedekah Ngider


1. Visi Komunitas
Berdakwah untuk menciptakan, meningkatkan dan
menumbuhkan kepedulian sosial masyarakat agar lebih peka
terhadap bersedekah.64
2. Misi Komunitas
Dalam mencapai visi komunitas, sedekah ngider memiliki
beberapa misi, diantaranya :65
a. Menjadikan sedekah sebagai kebiasaan sehari-hari.
b. Menjadikan sedekah sebagai sarana untk mengembangkan
kreativitas social.

64
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Sekretariat Sedekah Ngider, Jakarta, 7
Februari 2017.
65
Diakses pada 1 November 2016 jam 20:43 WIB dari Http://sedekahngider.org/tentang-
kami.html
34

c. Menjadikan sedekah sebagai sarana untuk mempererat


persaudaraan.
d. Menjadikan sedekah sebagai sarana untuk membantu
mengurangi kemiskinan.
  4. Program Kegiatan Komunitas Sedekah Ngider
1. Kampung Sedekah
Kampung sedekah merupakan salah satu program unggulan
komunitas sedekah ngider, program ini bertujuan menjadikan
wilayah disekitar rumah kreatif sedekah ngider menjadi
perkampungan sedekah yang pertama di Jakarta. Dengan
membagikan klenceng sedekah yang nantinya akan di isi oleh
masyarakat dengan niat dan tujuan untuk bersedekah. dan para
pejuang ngiders setiap bulannya akan berkeliling kerumah warga
yang terdapat klenceng sedekah, untuk mengambil uang yang telah
disedekahkan oleh masyarakat. adapun uang dari hasil
pengumpulan klenceng sedekah tersebut akan digunakan untuk
masyarakat kembali, seperti bimbingan belajar gratis, pemeriksaan
kesehatan gratis, pengadaan ambulance, santunan anak yatim
dhuafa, berbagi karung beras, berbagi nasi bungkus untuk Jemaah
sholat jumat, warung sembako murah, pelatihan kreativitas, biaya
pendidikan anak yang tidak mampu dan membantu warga yang
sakit dan terkena musibah.
2. Sedekah Ngider Berbagi Untuk Indonesia
Program sedekah ngider berbagi untuk Indonesia ini dilakukan
setiap bulan di minggu pertama. para pejuang ngiders keliling
kemasjid dalam suatu waktu tersebut ada kegiatan santunan
terhadap anak yatim-piatu sekitar 30-50 anak kemudian
pemeriksaan gratis untuk 100 orang, dan ada lomba mewarnai
edukasi sedekah sekitar 100 anak, tausiyah, serta diadakan
kampung belanja sedekah, para pejuang ngiders mencoba untuk
berdakwah dengan ketika para masyarakat memasuki pasar harus
35

membaca doa, serta adapula edukasi tentang pengenalan mata uang


dinar.
3. Sedekah Ngider On The Street
Sedekah ngider on the street atau sedekah on the street
  merupakan salah satu kegiatan dari program sedekah ngider yang
diadakan per 6 bulan sekali. program ini diadakan di luar
jabodetabek, dan program ini lebih kepada bakti social (baksos).
Karena pejuang ngiders akan mengadakan acara demi acara di
sebuah desa berupa santunan anak yatim, tausiyah, pemberian buku
dan baju layak pakai dsb.
4. Berbagi Nasi Bungkus
Program ini dilaksanakan pada minggu ke 3 setiap bulan.
Program ini adalah dimana pejuang ngiders berkeliling ke masjid-
masjid sekitar 5-10 masjid pada setiap program ini dilakukan.
Program ini membagi-bagikan nasi bungkus untuk para marbot
masjid dan juga pemberian baju layak pakai untuk para marbot.
5. Ruang Inspirasi
Program ini bersifat pelatihan kewirausahaan dan pelatihan
menulis agar para masyarakat dapat berwirausaha sendiri serta
dapat menumbuhkan minat menulis bagi masyarakat.
6. Kopi Pagi
Kajian dan obrolan perkara Islam pagi-pagi atau yang disingkat
kopi pagi ini merupakan kegiatan internal komunitas sedekah
ngider yang diadakan setiap 2 minggu sekali. Kopi pagi ini lebih
kepada silaturahmi antar pejuang ngiders namun disertai dengan
kajian atau sharing dengan para ustadz, dan juga ada pengajian Al-
Qur’an.
7. Sedekah Qurban
Program sedekah qurban ini dimana masyarakat yang ingin
bersedekah namun sejumlah uang yang diberikan tadi dibelikan
hewan qurban untuk didistribusikan ke wilayah-wilayah terpencil
dan diberikan kepada warga yang tidak mampu.
36

8. Kakak Asuh
Program yang diadakan untuk membiayai sekolah anak-anak
  yatim piatu serta para kaum dhuafa, Agar mereka juga dapat
merasakan pendidikan yang layak.
9. Gerakan Cinta Masjid
Program ini berusaha mengapresiasi profesi pengurus masjid,
para pejuang ngiders secara rutin berbagi nasi bungkus kepada
pengurus masjid. Profesi ini sangat berpengaruh terhadap
keberlangsungan aktivitas ibadah di masjid, namun profesi ini
tidak mendapat apresiasi dengan kecilnya gaji mereka.
10. Usaha Bersama SN (Ngiders Punya)
Tujuan dari program Ngiders Punya ini adalah mengajak
masyarakat untuk belanja sekaligus bersedekah. Ngiders Punya ini
memiliki produk berupa kaos, gantungan kunci, mug, kencleng,
stiker, goodybag dan lain-lain.
BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA STRATEGI DAKWAH KOMUNITAS


SEDEKAH NGIDER

Komunitas sedekah ngider merupakan salah satu komunitas di Indonesia


 
yang bergerak dibidang dakwah, komunitas ini memiliki visi menumbuhkan
kesadaran masyrakat terhadap sedekah dan misi untuk mengajak orang untuk
menjadikan sedekah suatu kebiasaan sehari-hari. Meskipun jumlah komunitas
dakwah sangat banyak namun komunitas sedekah ngider ini tetap mampu
berdakwah dengan program-program yang dimilikinya.

Disetiap dakwahnya, komunitas sedekah ngider selalu menanamkan nilai-


nilai agama terutama dalam bersedekah. Adapun dakwah komunitas sedekah
ngider ini berupa santunan kepada anak yaitm-piatu, pemeriksaan kesehatan
secara gratis, kampung belanja sedekah, edukasi sedekah, dan tausiyah mengenai
sedekah, Kegiatan dakwah tersebut dilakukan rutin setiap bulan.

Untuk mengetahui tahapan strategi dakwah yang digunakan oleh


komunitas sedekah ngider dalam membangun kesadaran bersedekah, maka
peneliti menggunakan konsep yang dikemukakan oleh Fred R. David, yaitu dalam
strategi terdapat perumusan, implementasi, dan evaluasi. Sebagaimana
diungkapkan oleh Asmuni Syukir bahwa Strategi disusun untuk mencapai tujuan
tertentu, Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan
yang jelas dan dapat diukur keberhasilannya.66

Oleh karena itu strategi dalam berdakwah sangatlah diperlukan untuk


mencapai tujuan yang diinginkan dalam dakwah tersebut. Karena para pendakwah
harus menghadapi kondisi mad’u yang memiliki perbedaan latar belakang, baik
dalam segi pendidikan, lingkungan, dan pemahaman agama.

A. Perumusan strategi komunitas sedekah ngider


Menurut Fred R David perumusan merupakan pengembangan visi dan
misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran
antara kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang,

66
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya: Al-Ikhlas, 1978), h.32

37
38

pencarian strategi-strategi alternatif dan pemilihan strategi tertentu untuk


mencapai tujuan.

Tahap perumusan strategi adalah tahap yang paling utama dalam


menentukan suatu pelaksaan startegi. Adapun langkah-langkah dalam
 
perumusan strategi dakwah komunitas sedekah ngider sebagai berikut.

1. Menentukan visi, misi dan tujuan


Dalam sebuah komunitas atau organisasi tahap awal yang harus
dimiliki untuk mencapai sebuah tujuan adalah menentukan visi, misi dan
tujuan komunitas tersebut.
a. Visi
Adapun visi komunitas sedekah ngider adalah meningkatkan dan
menumbuhkan kepedulian sosial dimasyarakat melalui sedekah.
b. Misi
1) menjadikan sedekah sebagai kebiasaan sehari-hari.
2) menjadikan sedekah sebagai sarana untuk mengembangkan
kreatifitas sosial.
3) menjadikan sedekah sebagai sarana untuk mempererat
persaudaraan.
4) menjadikan sedekah sebagai sarana untuk membantu
mengentaskan kemiskinan.
Setelah menentukan visi dan misi yang akan dilaksanakan langkah
selanjutnya yaitu menentukan tujuan dari komunitas sedekah ngider,
adapun tujuan dari komunitas sedekah ngider yaitu mengajak serta
membangun kesadaran masyarakat untuk bersedekah sebagai kebiasaan
harian dan juga membuat sebuah kampung sedekah dengan berkerjasama
dengan rt rw, serta membuat kampung belanja sedekah agar syiar dakwah
selalu terasa.
2. Analisis lingkungan
Setelah mendapatkan visi, misi dan tujuan maka langkah beikutnya
yaitu analisis lingkungan. Di dalam analisis lingkungan terdapat faktor
internal dan eksternal, faktor internal tersebut berasal dari internal
39

komunitas sedekah ngider sedangkan faktor eksternal berasal dari


lingkungan sekitar atau dari masyarakat.
Adapun faktor internal itu ada kekuatan dan juga kelemahan yang
berasal dari komunitas sedekah ngider, untuk kekuatan yang dimiliki oleh
  komunitas sedekah ngider yaitu dari pendanaan untuk melaksanakan
program rutin, dan juga SDM sedekah ngider yang tidak sungkan untuk
menjadi donatur tetap bagi komunitasnya sendiri. Dan untuk
kelemahannya itu sendiri juga berasal dari SDM pejuang ngider yang di
mana terkadang memiliki semangat yang pasang surut dan juga
banyaknya anggota komunitas sedekah ngider dari total keseluruhan yang
tidak aktif.
Sedangkan untuk faktor eksternal datang dari lingkungan atau
masyarakat itu sendiri, di dalam faktor eksternal ini yang menjadi peluang
yaitu adanya dukungan dari para donatur tetap yang senantiasa selalu
membantu komunitas sedekah ngider demi kelancaran program yang
dilaksanakan dan juga datang dari masyarakat sekitar yang sangat
memberi dukungan terhadap program yang dilakukan oleh komunitas
sedekah ngider dan juga dari masyarakat yang memiliki tingkat kesadaran
bersedekah yang tinggi dan telah merasakan dampak positif dari
bersedekah itu sendiri. kekuatan atau pendukung itulah yang sangat
membantu proses dakwah yang dilakukan oleh komunitas sedekah ngider.
Dan yang menjadi ancaman berasal dari lingkungan adalah
masyarakat yang masih rendah tingkat kesadaran sedekahnya dan juga
sifat masyarakat yang sering menunda-nunda dalam bersedekah.
pemikiran atau mindset seperti inilah yang menjadi penghambat yang
datang dari masyarakat, sehingga komunitas sedekah ngider harus
berusaha untuk mengubah pemikiran masyarakat agar mereka mau untuk
bersedekah dan menjadikan bersedekah sebagai sebuah kebiasaan yang
mendatangkan dampak positif dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.
40

3. Perumusan program-program
Dalam perumusan strategi yang dilakukan oleh komunitas sedekah
ngider maka komunitas ini menyusun program-program yang akan
dilakukan untuk melakukan dakwahnya, berdasarkan hasil wawancara
  dengan peneliti, komunitas sedekah ngider mengajak masyarakat untuk
bersedekah melalui program-program rutin bulanannya dengan mengajak
masyarakat untuk selalu bersedekah dan menanamkan nilai manfaat
ketika bersedekah. adapun program-program yang direncanakan yaitu :
a. Kampung sedekah
Program yang direncanakan untuk membuat kampung sedekah
pertama yang ada di Jakarta, Dengan cara membagikan klenceng
sedekah bagi masyarakat dan di isi oleh masyarakat. Dan pada
setiap bulannya akan dikumpulkan dan dana yang diperoleh akan
digunakan untuk bimbel gratis, klinik gratis, pengadaan
ambulance, santunan anak yatim dan dhuafa, berbagi sembako dan
lain-lain.
b. Sedekah ngider berbagi untuk Indonesia
Program yang akan dilaksanakan setiap bulan pada minggu
pertama, sedekah ngider berbagi untuk Indonesia diadakan di
masjid tertentu dengan berbagai macam kegiatan seperti santunan
anak yatim, pemeriksaan kesehatan, lomba mewarnai edukasi
sedekah, tausiyah, serta diadakan kampung belanja sedekah. Agar
masyarakat bisa berbelanja sekaligus bersedekah.
c. Sedekah ngider on the street
program komunitas sedekah ngider yang direncanakan dan
dilakukan setiap 6 bulan sekali di luar jabodetabek. Program ini
berupa bakti sosial (baksos) kepada masyarakat yang ada
diperdesaan dan kegiatan yang dilakukan seperti santunan anak
yatim, tausiyah, dan pemberian baju serta buku yang masih layak
untuk digunakan.
41

d. Berbagi nasi bungkus


Program ini direncanakan untuk setiap minggu ke 3 perbulannya,
diprogram ini para anggota sedekah ngider berkeliling ke beberapa
masjid untuk membagikan nasi bungkus kepada para marbot
  masjid dan juga dibagikan untuk fakir miskin yang ada diluar sana.
e. Ruang inspirasi
Program ini berupa pelatihan kewirausahaan dan juga pelatihan
menulis kepada warga yang berada disekitar kampung sedekah,
agar masyarakat dapat memiliki kemampuan untuk berwirausaha
yang menarik dan kreatif.
f. Kopi pagi
Program ini diadakan untuk para pejuang ngiders yang
direncanakan setiap 2 minggu sekali. Program ini dilakukan untuk
menjali tali silaturahmi antar sesama anggota namun disertai
dengan kajian keagamaan.
g. Sedekah qurban
Program sedekah qurban direncanakan bagi warga yang ingin
bersedekah namun uang sedekah tadi akan dibelikan hewan qurban
dan daging qurban itu akan diberikan kemasyarakat yang ada di
desa-desa terpencil. Sehingga warga desa juga dapat merasakan
makan daging sapi sama seperti yang lainnya.
h. Kakak asuh
Program yang diadakan untuk membiayai anak-anak kaum dhuafa
dan yatim piatu, agar mereka juga dapat merasakan dan
mendapatkan pendidikan yang layak seperti anak-anak yang lain
diluar sana.
i. Gerakan cinta masjid
Program ini bertujuan untuk membantu para marbot masjid dengan
memberikan nasi bungkus bagi para marbot. Agar para marbot
menjadi lebih bersemangat dalam bekerja untuk menjaga masjid.
42

j. Usaha bersama SN (sedekah ngider)


Program usaha sekedah ngider ini bertujuan agar masyarakat dapat
berbelanja produk-produk usaha sedekah ngider namun sekaligus
bersedekah. dan juga mengajak para anggota komunitas untuk
  menjadi wirausaha melalui program usaha bersama sedekah ngider.

Dan ketika merencanakan program-program yang telah disebutkan


diatas, para anggota komunitas sedekah ngider juga memisahkan
tausiyahnya Melalui beberapa tingkatan, yang pertama tingkat dewasa
dengan pemeriksaan kesehatan, disaat pemeriksaan tersebut komunitas
sedekah ngider menghimbau untuk selalu bersedekah. Sedangkan untuk
tingkat anak-anak dengan mengadakan lomba mewarnai anak-anak diajak
untuk lebih mengenal apa itu sedekah.
“Untuk perumusannnya itu sendiri kita lebih kepada
membangun kesadarannya melalui program program kita tadi,
contoh ketika sedang mengadakan kegiatan/program kita, itu yang
pertama untuk tingkat dewasa kita mengajak bersedekahnya seperti
ini, ketika mereka melakukan pemeriksaan kesehatan itu mereka
kita himbau untuk selalu bersedekah, sedangkan untuk tingkatan
anak-anak melalui lomba mewarnai kita ajak anak-anak sejak dini
untuk mengenal yg nama nya sedekah”67

Komunitas sedekah ngider juga mengenalkan program yang


bernama klenceng sedekah, klenceng tersebut berbentuk kaleng dan
diberikan secara gratis kepada siapapun untuk di isi dengan niat untuk
bersedekah. Ketika sudah saat nya untuk diambil maka pejuang ngiders
akan mengambil klenceng tersebut dan uangnya untuk disedekahkan
melalui program komunitas sedekah ngider.
“juga ada yg namanya klenceng sedekah, itu berbentuk kaleng,
siapapun yg ingin itu gratis. Jadi nanti kita tinggal bilang ke yang
bersangkutan kapan bisa kita ambil klenceng nya itu,”68
Kemudian komunitas sedekah ngider mempunyai sebuah produk
usaha yang bernama ngiders punya. Mereka berjualan produk-produk

67
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Sekretariat Sedekah Ngider, Jakarta, 7
Februari 2017.
68
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Jakarta, 7 Februari 2017.
43

berupa baju, pin, gantungan kunci, mug, stiker dan lain-lain melalui
online shop ataupun ketika sedang melalukan sebuah program-program
tertentu.

“kemudian kita juga punya produk usaha yang bernama


  ngiders punya, itu ada kaos, pin , gantungan kunci, dll, tujuan dari
produk ngiders punya itu adalah kita mengajak masyarakat utk
belanja sekaligus bersedekah. Jadi kita mengajak nya itu
banyaknya melalui program, karena kita mengajaknya secara halus
tidak terlalu frontal”69
Perumusan strategi komunitas sedekah ngider yang peneliti pahami
melalui hasil wawancara dengan ketua komunitas sedekah ngider bahwa
sedekah ngider berdakwah melalui program-program yang
dilaksanakannya dengan mengingatkan dan mengenalkan tentang sedekah
namun dengan cara yang tidak terlalu frontal atau bisa juga disebut
dengan cara yang halus.

Maka dapat dikatakan bahwa dakwah memerlukan sebuah strategi


agar dakwah yang dilakukan dapat memberikan efek terhadap mad’u.
dalam tahapan perumusan strategi dakwah yang dilakukan komunitas
sedekah ngider sesuai dengan konsep Fred R David. Karena komunitas
sedekah ngider merencanakan segala strategi yang digunakan sebelum
berdakwah agar dakwah tersebut mencapai sebuah tujuan tertentu.

B. Implementasi strategi komunitas sedekah ngider


Menurut Fred R David tahap implementasi adalah tahapan di mana
terdapat kegiatan menjalankan atau mengimplementasikan sebuah rencana
yang sudah dirumuskan. Tahapan ini untuk menggerakkan strategi yang telah
dirumuskan menjadi aksi.
Bicara tentang implementasi berarti berbicara tentang bagaimana
komunitas sedekah ngider mengaplikasikan perumusan strategi yang telah
direncanakan. Untuk mengajak orang orang untuk bersedekah, komunitas
sedekah ngider rutin menjalankan program-program kegiatan bulanan.
Adapun kegiatan tersebut diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu
kegiatan yang bersifat penggalangan dana, Kegiatan yang bersifat penyaluran
69
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Jakarta, 7 Februari 2017.
44

dana dan kegiatan yang bersifat edukasi. Adapun kegiatan yang berupa
penggalangan dana tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kampung sedekah
Program kampung sedekah ini merupakan salah satu kegiatan
  unggulan baru komunitas sedekah ngider yang bersifat penggalangan
dana dan bersifat penyaluran dana. Karena salah satu kegiatan yang ada
di dalam program kampung sedekah yaitu klenceng sedekah, kegiatan ini
menerapkan warga disekitar rumah kreatif sedekah ngider, yang berada di
Rt 15 Rw 09 kelurahan kelapa dua wetan untuk bersedekah melalui
klenceng sedekah yang telah dibagikan kepada warga, dan di isi dengan
uang yang akan disedekahkan. Kegiatan klenceng sedekah tadi
merupakan sifat dari penggalangan dana komunitas sedekah ngider.
Adapun uang yang telah disedekahkan oleh warga tersebut akan
digunakan untuk mengadakan bimbel gratis, klinik gratis, pengadaan
ambulance, santunan anak yatim dan dhuafa, berbagi sembako serta untuk
kesejahteraan warga itu sendiri. dengan menyalurkan dana sedekah
tersebut untuk warga, maka penyaluran dana juga ada di kegiatan
klenceng sedekah ini. dan jika ada dana lebih dari kegiatan klenceng
sedekah akan dipergunakan untuk menyelenggarakan program-program
sedekah ngider yang lain dan bersifat penyaluran dana.

Gambar 1 : program kampung sedekah komunitas sedekah ngider


45

Sumber : https://www.instagram.com/sedekahngider/ yang diakses pada


minggu 04 Agustus 2018

Gambar 2 : klenceng sedekah komunitas sedekah ngider


Sumber : : https://www.instagram.com/sedekahngider/ yang diakses pada
minggu 04 Agustus 2018

2. Usaha Bersama Ngiders Punya


Komunitas sedekah ngider memiliki produk usaha yang dimiliki
secara bersama, yaitu ngiders punya. Ngider punya itu sendiri memiliki
produk berupa kaos, gantungan kunci, mug, kencleng, stiker, goodybag
dan lain-lain.
Salah satu program internal komunitas sedekah ngider yang
bertujuan untuk mengenalkan produk usaha ngiders punya yang hasil dari
penjual tersebut akan digunakan untuk menambah anggaran program-
program penyaluran dana komunitas sedekah ngider.
Tujuan dari program usaha ngiders punya ini yakni mengajak
masyarakat untuk belanja sekaligus bersedekah, karena sedekah tak hanya
berupa dengan memberikan uang kepada fakir miskin namun bisa juga
dengan berbelanja.70

70
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Jakarta, 7 Februari 2017.
46

Gambar 3 : produk baju usaha bersama ngiders punya


Sumber : dokumentasi pribadi penulis diambil pada 02 Februari 2017

Setelah mengetahui beberapa program penggalangan dana komunitas


sedekah ngider di atas tadi, maka yang selanjutnya yaitu program-program
penyaluran dana yang dilakukan oleh komunitas sedekah ngider yaitu :

1. Sedekah ngider berbagi untuk Indonesia


Program sedekah ngider berbagi untuk Indonesia ini merupakan
program unggulan dalam hal menyalurkan dana dari komunitas sedekah
ngider yang dilakukan rutin setiap bulan. Di dalam program ini ada
berbagai macam kegiatan seperti santunan anak yatim-piatu, pemeriksaan
kesehatan gratis, lomba mewarnai untuk anak-anak, tausiyah dan
kampung belanja sedekah. Adapun kegiatan yang berupa edukasi seperti
lomba mewarnai, tausiyah dan juga himbauan untuk bersedekah keitka
kegiatan pemeriksaan gratis dan kampung belanja sedekah.
47

Gambar 4 : program sedekah ngider berbagi untuk Indonesia


Sumber : https://www.instagram.com/sedekahngider/ yang diakses pada Rabu 17
Mei 2017

Gambar 5 : pemeriksaan kesehatan di dalam program sedekah ngider berbagi


untuk Indonesia

Sumber : https://www.instagram.com/sedekahngider/ yang diakses pada Rabu 17


Mei 2017
48

Gambar 6 : kegiatan kampung belanja sedekah dalam sedekah ngider berbagi


untuk Indonesia

Sumber : https://www.instagram.com/sedekahngider/ yang diakses pada Rabu 17


Mei 2017

Gambar 7 : lomba mewarnai bagi anak-anak

Sumber : https://www.instagram.com/sedekahngider/ yang diakses pada Rabu 17


Mei 2017
49

Dari kegiatan-kegiatan tersebut para pejuang ngiders berusaha untuk


berdakwah dengan cara menanamkan nilai sedekah disetiap kegiatan
tersebut, seperti ketika sedang pemeriksaan kesehatan maka pejuang
ngiders akan mengingatkan masyarakat untuk bersedekah. Dan juga
  ketika lomba mewarnai anak-anak akan dikenalkan dengan apa itu
sedekah, jadi pejuang ngiders mengajarkan untuk bersedekah sejak
kecil.71
Kegiatan-kegiatan ini merupakan kegiatan nyata kepada
masyarakat, kegiatan ini termasuk dalam bentuk dakwah bi al-hal, yakni
dakwah melalui tindakan atau aksi nyata. Dakwah bi al lisan juga
termasuk di dalamnya, seperti memberikan tausiyah, nasihat serta
sharing, dan hal tersebut untuk mengajak dan membangun kesadaran
masyarakat untuk bersedekah. Untuk kegiatan ini dapat dilihat pada
gambar 4,5,6 dan 7.
2. Sedekah ngider on the street
Adapun program sedekah ngider on the street merupakan salah
satu program rutin yang hanya dilaksanakan per 6 bulan sekali. Program
ini diadakan diluar Jabodetabek, program ini bertujuan untuk bakti sosial
ke pelosok pelosok daerah yang kurang sumber dayanya.
Kegiatan yang sering dilakukan adalah santunan anak yatim-piatu,
pemberian baju dan buka yang layak pakai, dan tausiyah. Program ini
mengajarkan untuk selalu membantu masyarakat diluar sana yang
merasa kekurangan maupun yang tidak mencicipi pendidikan serta
infastruktur yang sama dengan masyarakat yang ada dikota-kota besar.72

71
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Jakarta, 7 Februari 2017.
72
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Jakarta, 7 Februari 2017.
50

Gambar 8 : program sedekah ngider on the street 12 Februari 2017 Garut

Sumber : https://www.instagram.com/sedekahngider/ yang diakses pada Rabu 17


Mei 2017

3. Berbagi nasi bungkus


Berbagi nasi bungkus adalah salah satu program komunitas
sedekah ngider yang dikerjakan pada setiap minggu ke 3 setiap bulan.
pejuang ngiders akan berkeliling kesuatu tempat atau masjid dan
memberikan atau membagikan satu bungkus nasi dan juga pakaian layak
pakai untuk diberikan kepada fakir miskin ataupun marbot masjid.
Program berbagi nasi bungkus tersebut mengajak kita bahwa
sedekah tak hanya berbentuk uang namun bisa berbentuk nasi bungkus
ataupun pakaian layak pakai, dan juga mengajarkan kita untuk selalu
bersedekah kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun.73

73
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Jakarta, 7 Februari 2017.
51

Gambar 9 : program kegiatan berbagi nasi bungkus komunitas


Sumber : https://www.instagram.com/sedekahngider/ yang diakses pada Rabu 17
Mei 2017

4. Sedekah qurban
Program sedekah qurban ini merupakan program komunitas
sedekah ngider yang dimana masyarakat yang ingin bersedekah namun
tetap mendapatkan pahala berqurban. Karena di program ini masyarakat
diajak untuk bersedekah namun uang yang terkumpul tadi akan dibelikan
hewan qurban dan hasil daging hewan qurban tersebut akan di
distribusikan atau diberikan kemasyarakat yang ada dipedesaan, karena
masyarakat pedesaan itu sendiri sangat membutuhkan daging hewan
qurban tersebut.
Program ini mengajarkan kita bahwa untuk berqurban tidak harus
dengan kita membeli seekor hewan qurban seorang diri namun bisa
dengan bersedekah qurban seperti program komunitas sedekah ngider ini.
Dan juga berusaha untuk memberikan daging hewan qurban kepada yang
lebih sangat membutuhkan, karena pada saat ini kebanyakan yang
menerima daging hewan qurban adalah mereka yang dapat dikatakan
orang yang mampu dan bukan mereka yang tidak mampu, mampu disini
yaitu mereka yang mampu makan daging dalam kehidupan sehari-harinya
52

bukan mereka yang tidak mampu makan daging, yang bahkan memakan
daging hanya ketika saat Idul Adha.74

Gambar 10 : program sedekah qurban

Sumber : https://www.instagram.com/sedekahngider/ yang diakses pada Rabu 17


Mei 2017

5. Berbagi nasi bungkus


Program ini merupakan salah satu kegiatan komunitas sedekah
ngider yang didalamnya ada kegiatan gerakan cinta masjid. Kegiatan dari
program ini membagi-bagikan nasi bungkus kepada para fakir miskin,
kaum dhuafa dan marbot masjid. ketika membagikan nasi bungkus kepada
marbot masjid, para anggota komunitas sedekah ngider juga memberikan
peralatan sholat dan juga Al-Qur’an untuk bisa dipergunakan di masjid
yang menerima sumbangan tersebut. Sehingga marbot masjid merasakan
bahwa pekerjaan mereka juga layak untuk dihargai oleh masyarakat yang
lain.

74
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Jakarta, 7 Februari 2017.
53

Gambar 11 : program berbagi nasi bungkus dan gerakan cinta masjid

Sumber : https://www.instagram.com/sedekahngider/ yang diakses pada minggu


04 Agustus 2018

Setelah mengetahui program-program penggalangan dana dan penyaluran


dana, maka komunitas sedekah ngider juga memiliki program-program
edukasi yang bersifat mengedukasi masyarakat untuk selalu bersedekah dan
juga mengedukasi para anggota komunitas sedekah ngider. Adapun program
komunitas sedekah ngider yang berupa edukasi yaitu :

1. Ruang inspirasi
Program ruang inspirasi ini bersifat lebih kepada pelatihan
membangun jiwa kreatif, kewirausahaan dan pelatihan menulis. Agar
masyarakat dapat memulai wirausahanya sendiri dengan kreatifitas yang
tinggi, dan juga pelatihan menulis agar masyarakat dapat menulis dengan
baik dan benar serta menulis dengan penuh kretifitas.
Kegiatan ruang inspirasi tersebut sangat bermanfaat bagi
masyarakat karena akan memberikan segudang manfaat bagi kehidupan
sehari-hari dan memberikan ilmu kewairausahaan untuk memulai sebuah
usaha baru yang mampu bersaing dipasaran.75

75
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Jakarta, 7 Februari 2017.
54

Gambar 12 : kegiatan ruang inspirasi bagi masyarakat

Sumber : https://www.instagram.com/sedekahngider/ yang diakses pada Rabu 17


Mei 2017

2. Kopi pagi
Program kajian dan obrolan perkara Islam pagi-pagi atau yang
disingkat kopi pagi ini adalah merupakan salah satu program internal atau
program komunitas sedekah ngider yang diadakan dan diperuntukkan
bagi para pejuang ngiders.
Kegiatan kopi pagi ini diadakan setiap sebulan dua kali bertempat
dikediaman para pejuang ngider. Untuk menjaga tali silaturahmi antar
sesama pejuang ngiders serta sekedar sharing tentang komunitas atau
fenomena dimasyarakat dan juga biasanya diisi oleh tausiyah dari seorang
ustadz atau ustadzah,

Kegiatan tersebut bertujuan sebagai sarana menjaga tali silaturahmi


antar sesama anggota dan juga pengajian Al-Qur’an yang diadakan untuk
meningkatkan keimanan kita dan kualitas bacaan kita.76

76
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Jakarta, 7 Februari 2017.
55

Gambar 13 : kegiatan kajian dan obrolan perkara Islam pagi-pagi (Kopi Pagi)

Sumber : https://www.instagram.com/sedekahngider/ yang diakses pada Rabu 17


Mei 2017

C. Evaluasi strategi komunitas sedekah ngider


Menurut Fred R David, Evaluasi strategi merupakan tahapan di mana
keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali. Terdapat tiga hal yang
dilakukan dalam tahapan ini, diantaranya meninjau kembali factor internal
dan eksternal, mengukur hasil, dan serta pengambilan aksi-aksi untuk
dijadikan perbaikan.
Adapun evaluasi yang dilakukan yaitu dengan evaluasi secara menyeluruh
dan evaluasi perprogram yang telah dilakukan oleh komunitas sedekah ngider
itu sendiri. Untuk evaluasi menyeluruh komunitas sedekah ngider melihat
dari analisis lingkungan yang berupa faktor-faktor mendukung dari internal
dan eksternal baik dari komunitas sedekah maupun dari masyarakat.
Evaluasi yang dilakukan oleh komunitas sedekah ngider dikerjakan pada
saat program yang dilaksanakan telah selesai. Jadi para pejuang ngider
melakukan evaluasi program-program yang mereka kerjakan ketika selesai
acara agar para departemen-departemen acara tidak lupa apa yang kurang
dari program yang telah dikerjakan pada saat itu. Karena jika evaluasi
ditunda-tunda maka kebiasaan malas akan terjadi dan para anggota akan lupa
56

apa yang kurang dari program yang telah mereka laksanakan. setiap evaluasi
yang dilakukan maka akan disertai pula oleh lpj yang diberikan untuk setiap
departemen yang ada,
“Kalau untuk evaluasi kita setiap selesai kegiatan kita selalu
melakukan laporan pertanggung jawaban artinya, setelah acara selesai
  kita langsung memberikan kertas laporan pertanggung jawaban karena
jika ditunda-tunda akan malas, jadi langsung setelah selesai kita cari
kekurangannya dimana. Untuk laporan pertanggung jawaban itu sendiri
kita beri waktu 1 minggu untuk diselesaikan”77

Sedangkan evaluasi komunitas sedekah ngider dalam membangun


kesadaran bersedekah melihat faktor internal dan eksternal. Faktor internal
yang dihadapi oleh komunitas sedekah ngider datang dari internal atau
anggota komunitas itu sendiri. Dalam hal ini para pejuang ngider terkadang
memiliki rasa semangat yang pasang surut, tergantung dari mood anggota itu
sendiri. Namun ada juga penghambat dari kurang aktifnya pejuang ngiders,
seperti ketika sedang melaksanakan kegiatan atau berkumpul sangat aktif
namun ketika di grup whatsapp pasif. Oleh karena itu kesulitan yang dialami
oleh komunitas sedekah ngider berasal dari sumber daya manusia itu sendiri.

Untuk faktor penghambat yang berada dimasyarakat sangat dirasakan oleh


komunitas sedekah ngider yaitu penghambat dalam masyarakat adalah sifat
menunda-nunda yang artinya masih banyak mindset masyarakat yang ketika
diajak untuk bersedekah namun justru menunda untuk bersedekah, sedangkan
kita tahu bahwa dengan bersedekah maka kita akan mendapatkan balasan
baik dari apa yang telah kita sedekahkan. Oleh karena itu kendalanya
mungkin masih banyak mindset masyarakat yang menginginkan banyak
rezekinya namun enggan dan berat untuk bersedekah. padahal rezeki itu
bukan hanya berbentuk uang, namun juga kesehatan, karier yang baik dan
lain-lain.

“Untuk penghambat lebih kepada menunda artinya ketika diajak


banyak masyarakat yg bilang iya nanti, iya nanti gampang, iya nanti
nunggu gajian, Begitu gajian ditanya lagi, yah udah abis ni duit gue, dsb
jadi kendalanya lebih kepada mungkin belum memahami banget cara kita
mau banyak rezeki, rezeki bukan hanya uang, tetapi jg kesehatan dll Jadi
msaih bnyak masyarakat yg mindsetnya seperti itu, dan itu sangat susah,

77
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Jakarta, 7 Februari 2017.
57

artinya masih ada masyarakat yang lebih tetapi sangat berat untuk
mengeluarkan untuk bersedekah.”78

Faktor pendukung selama komunitas sedekah ngider berdakwah juga


sangat banyak yang dirasakan, salah satunya yaitu masyarakat yang tingkat
kesadaran
 
bersedekahnya tinggi. Masyarakat seperti ini merupakan salah satu
contoh masyarakat yang telah merasakan manfaat dari bersedekah, karena
ketika sudah bersedekah maka selanjutnya akan terus menerus untuk
bersedekah, contoh seperti inilah yang menjadi target komunitas sedekah
ngider. Faktor pendukung pun juga datang dari para pejuang ngider, yaitu
banyaknya para pejuang ngider yang berprofesi sebagai perawat sehingga
muncul ide untuk mengadakan pengobatan gratis dan juga ide untuk baksos
setiap 6 bulan sekali ke daerah-daerah terpencil, semangat para pejuang
ngider ini lah yang sangat membantu untuk keberlangsungan komunitas
sedekah ngider itu sendiri.

Faktor pendukung juga dirasakan saat penggalangan dana untuk program


acara kegiatan komunitas sedekah ngider, para pejuang ngider juga memiliki
tingkat kesadaran bersedekah yang tinggi, tanpa rasa engga para pejuang
ngider menjadi donator tetap dari awal merintis hingga sekarang ini untuk
setiap program yang akan dilaksanakan setiap bulannya. Dan juga
berdatangan para donator tetap dan tidak tetap yang dengan siap membantu
menyumbangkan dana demi kelancaran kegiatan komunitas sedekah ngider.

“Kalo untuk dana selama ini kta tidak ada hambatan karena dari
awal merintis ada rasa tidak peimis dari para pejuang, artinya awal
meritis perjuangannya membangun / mengadakan sebuah event selalu
ada kemudahan dan alhamdullilah pelan-pelan ada donator tetap tetapi
sebelum ada donator, teman-teman pejuang sendiri sudah menjadi
donator itu sendiri.”79
Untuk evaluasi perprogram yang dilakukan oleh komunitas sedekah ngider
yaitu dilakukan setiap kali program yang telah dilaksanakan tadi telah usai,
agar para anggota komunitas sedekah ngider masih mengingat apa saja
kekurangan dalam sebuah program yang telah dilaksanakan.

78
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Jakarta, 7 Februari 2017.
79
Taufik Ary, Ketua Umum Sedekah Ngider, Jakarta, 7 Februari 2017.
58

Sedangkan dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat terutama


dalam program yang telah dilakukan oleh komunitas sedekah ngider yaitu
masyakarat merasa sangat terbantu dengan kegiatan yang dilakukan oleh
komunitas sedekah ngider. Mulai dari kegiatan santunan anak yatim dan
dhuafa,
  bimbel gratis bagi anak-anak, berbagi sembako, dan lain-lain.

Masyarakat juga merasakan manfaat dari bersedekah itu sendiri, seperti


bersedekah menjadi kebiasaan harian, meningkatnya kepedulian sosial
terhadap masyarakat terutama yang tidak mampu, saling tolong menolong
antar sesama warga yang sedang dalam kesulitan dan meningkatnya tingkat
keimanan terutama dalam hal bersedekah.

Berdasarkan pengamatan penulis, komunitas sedekah ngider melakukan


evaluasi dengan cara melihat kembali faktor-faktor penghambat serta faktor
pendukung yang ada di masyarakat maupun yang berasal dari internal
komunitas sedekah ngider itu sendiri. Dengan cara seperti itu maka akan
diketahui apa saja yang masalah yang terjadi juga fenomena yang ada di
masyarakat.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan temuan data dalam penelitian ini, maka
 
peneliti dapat menarik kesimpulan dalam penelitian Strategi Dakwah
komunitas sedekah ngider dalam membangun kesadaran bersedekah yaitu:
1. Perumusan strategi dakwah komunitas sedekah ngider
Tahap pertama yang dilakukan oleh komunitas sedekah ngider
dalam membangun kesadaran bersedekah dengan mengingatkan dan
menanamkan nilai-nilai bersedekah dengan melaksanakan program-
program yang telah dibuat. Dengan mengingatkan masyarakat untuk
selalu bersedekah maka komunitas sedekah ngider membuat program
rutin untuk dilaksanakan agar dapat mengingatkan masyarakat untuk
selalu bersedekah dengan cara yang tidak terlalu frontal. Dan juga
menentukan visi dan misi agar dapat tercapai tujuan yang ingin dicapai
oleh komunitas sedekah ngider. Dan juga melakukan analisis
lingkungan terhadap faktor-faktor yang menjadi pendukung dan
penghambat dalam kegiatan komunitas sedekah ngider.
2. Implementasi strategi dakwah komunitas sedekah ngider
Tahap kedua pada strategi dakwah komunitas sedekah ngider adalah
implementasi strategi dakwah dengan melakukan kegiatan-kegiatan
rutin perbulan maupun per 6 bulan, memposting gambar di Instagram,
menjual produk ngiders punya dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan
tersebut diantara lain adalah kampung sedekah, sedekah ngider berbagi
untuk Indonesia, sedekah ngider on the street, berbagi nasi bungkus,
ruang inspirasi, kopi pagi, sedekah qurban, kakak asuh, gerakan cinta
masjid, produk usaha ngiders punya.
3. Evaluasi strategi dakwah komunitas sedekah ngider
Tahap terakhir dalam strategi dakwah komunitas sedekah ngider yaitu
evaluasi strategi, para pejuang ngiders melakukan evaluasi setiap kali
kegiatan yang dilaksanakan telah selesai agar tidak lupa dengan
kekurangan yang ada di kegiatan tersebut. Dan juga evaluasi yang

59
60

dilakukan dengan meilhat faktor-faktor yang menjadi pendukung serta


penghambat yang datang dari internal komunitas sedekah ngider
maupun yang datang dari masyarakat itu sendiri. Dan juga menentukan
dampak positif yang didapat oleh masyarakat yang terkena dakwah
  oleh komunitas sedekah ngider.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian ini, maka peneliti mencoba memberikan
beberapa saran, sebagai berikut :
1. Kepada komunitas sedekah ngider adalah agar laporan pertanggung
jawaban setiap program diberikan kepada masyarakat, sehingga
masyarakat juga dapat memberikan saran bagi komunitas sedekah
ngider, melakukan kerjasama dengan pemerintah setempat agar
pemerintah setempat juga dapat merasakan kehadiran komunitas
sedekah ngider membantu masyarakat, dan sasaran masyarakat dengan
tingkat dewasa dan anak-anak maka disarankan agar lebih aktif lagi
untuk mengajak serta menanamkan nila-nilai sedekah dengan
memberikan tausiyah ketika melaksanakan program. Dan juga agar
lebih aktif lagi untuk mengunggah di media sosial mengenai tips dan
ajakan untuk bersedekah. agar dapat menarik perhatian para pengguna
media sosial yang mayoritas penggunanya adalah anak muda atau
remaja. Sehingga semua tingkatan masyarakat dapat mengerti tentang
nilai-nilai bersedekah.
2. kepada para akademisi, strategi dakwah yang dapat diterapkan atau
dilakukan oleh pelaku dakwah dapat berbeda-beda dari satu pelaku ke
pelaku dakwah yang lain. Perlu juga memperhatikan dasar atau asas
dalam menentukan strategi dakwah yang akan dilakukan. Para
akademisi dapat menentukan hal apa saja yang ahrus ada dalam
pembahasan strategi dakwah.
3. Kepada para pembaca, dalam kegiatan dakwah perlu melakukan
strategi. Menjadi da’i atau praktisi dakwah tidak hanya mengandalkan
satu sisi dalam kegiatan berdakwah. Misalnya, hanya melalui media
sosial. Meskipun kekinian, namun dengan cara bertemu langsung
61

dengan para mad’u juga perlu dilakukan. Hal tersebut agar dakwah
yang dilakukan dapat maksimal. Inovasi saat ini juga menjadi poin
penting dalam berdakwah. Karena sebuah kreativitas juga diperlukan
agar banyak orang yang tertarik serta banyak sasaran dakwah yang
  mengikuti atau melakukan hal yang ditujukan untuk semakin dekat
kepada Allah SWT.
 
DAFTAR PUSTAKA

Anas, Ahmad. Paradigma Dakwah Kontemporer, Semarang: Walisongo,


2005.
 

Arifin, Anwar. Dakwah Kontemporer, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010.

Aripudin, Acep. Pengembangan Metode Dakwah, Jakarta: Raja Grafindo


Persada, 2011. Cet ke-1.

Ash Shiddieqy, M. Hasbi. Pedoman Zakat, Semarang: Pustaka Rizki Putra,


2006. cet ke-11.

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997.

Badruttaman, Nurul. Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, Jakarta: Penerbit


Grafindo Khazanah Ilmu, 2005, cet ke-1.

Cangara, Hafied. Perencanaan Dan Strategi Komunikasi, Jakarta: Rajawali


Pers, 2013, cet. ke-1.

David, Fred.R. Strategic Management Concepts and Cases Thirteenth


Edition NewJersey: Pearson Education Inc, 2007.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Ghazali, M. Bahri. Da’wah Komunikatif, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,
1997, cet ke-1.
Hafidhuddin, Didin. Dakwah Aktual, Jakarta: Gema Insani Press, 1998, cet
ke-1.
Haroen, Nasrun. Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007, cet
ke-2.
Herdiansyah, Haris. Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2010.
Hubeis, Musa dan Mukhamad Najib. Manajemen Strategik, Jakarta: Elex
Media Komputindo, 2014, cet ke-1.

62
63

Ilaihi, Wahyu. Komunikasi Dakwah, Bandung: Remaja Rosda Karya,


2010, cet ke-1.
Kementrian urusan Agama Islam. Al-Qur’an dan Terjemahannya, medina
Al- Munawwarah: komplek percetakan Al-Qur’anul Karim, 1998.
  Masturi, Ade dan Rubiyanah. Pengantar Ilmu Dakwah, Ciputat: Lembaga
Penelitian Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
Munir, Muhammad dan Wahyu Ilaihi. Manajemen Dakwah, Jakarta:
Kencana, 2009, cet. ke-2.
Munir, Samsul. Ilmu Dakwah, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, cet ke-1.
Murtopo, Ali. Strategi Kebudayaan, Jakarta: Center For Strategic And
International Studies CSIS, 1978.
Nasir, Muhammad. Metodologi Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia,
1998.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Rachmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005.
Rachmiatie, Atie. Radio Komunitas: Eskalasi Demokratisasi Komunikasi
Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007, cet. ke-1.
Shaleh. A. Rosyad. Manajemen Da’wah Islam, Jakarta: Bulan Bintang,
1993, cet ke-1.
Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1992.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survey, Jakarta
: LP3S, 1989, cet ke-1.
Sofyan, Iban. Manajemen Strategi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015, cet ke-
1.
Suparta, Munzier Dan Harjani Henfni, Metodologi Dakwah, Jakarta:
Rahmat Semesta, 2006.
Syamsudin, Nur. Fiqh, Jakarta: Depag RI, 2009, cet ke-1.
Syiah, Juhali. Mimbar-Mimbar Amal, Surabaya: Akses Printing, 2000.
Syukir, Asmuni. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam Surabaya: Al-
Ikhlas, 1978.
BERITA ACARA WAWANCARA

Narasumber : Lylan Maulani

Jabatan : Sekretaris
 
Umum Komunitas Sedekah Ngider

Lokasi : Sekretariat Komunitas Sedekah Ngider

Tanggal dan waktu : 07 Februari 2017 Pukul 14:35 WIB

1. Apa sih komunitas sedekah ngider itu sendiri ?


Jawab :
Komunitas yang lebih kearah berbagi kepada sesama
2. Apa alasan ikut dalam komunitas sedekah ngider ?
Jawab :
Alasan saya ikut karena memang saya suka berbagi kepada sesama dan juga rasa
kekeluargaan terhadap anggotanya sangat dirasakan, yang artinya rasa nyaman timbul
terhadap setiap anggota sedekah ngider
3. Menurut kaka apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam internal
komunitas sedekah ngider ?
Jawab :
Kalo untuk penghambat ya pasti ada salah satunya ada anggota yang aktif dan ada juga
yang tidak aktif tergantung dari pasang surut mood setiap para anggota, sedangkan untuk
factor pendukung banyak dari para anggota kita yang juga senang bersedekah dan
berbagi.
4. Apa saja faktor pendukung dan penghambat terhadap masyarakat ?
Jawab :
Kalo untuk masyarakat itu sendiri Alhamdulillah sampai saat ini belum ada penghambat,
karena mereka merespon baik terhadap segala program yang kita adakan, alhamdulillah
disetiap tempat yang kita adakan acara masyarakat selalu mendukung, mulai dari tempat
acara, fasilitas dan lain-lain, mereka selalu mensupport, karena memang basicnya kita
 
BERITA ACARA WAWANCARA

Narasumber : Taufik Ary

 
Jabatan : Ketua Komunitas Sedekah Ngider

Lokasi : Sekretariat Komunitas Sedekah Ngider

Tanggal dan waktu : 07 Februari 2017 Pukul 14:35 WIB

1. Apakah itu komunitas sedekah ngider ?

Jawab :

Komunitas dakwah yang artinya kita bukan hanya konsen disedekah tapi diutamanya

didakwahnya macam-macam, tapi intinya pada setiap kegiatannya itu mengajak teman-teman dan

saudara kita untuk sedekah. Makanya kita fokus kedalam satu hal

2. Awal komunitas sedekah ngider terbentuk bagaimana ?

Jawab :

Awalnya si sebenarnya kita dari komunitas remaja masjid dijakarta hanya saat itu kita ada sekitar

13 orang, kita merasa berbeda visi dengan remaja masjid tersebut. akhirnya kita memisahkan diri

kemudian kita membuat suatu grup/komunitas yang bermanfaat dimana kita bisa jalan-jalan tapi

juga berdakwah. kemudian terfikirkan untuk membuat komunitas sedekah ngider. Alhamdulillah

pertanggal 3 april 2016 kita launching komunitas sedekah ngider untuk pertama kalinya

bertempat di kediaman ustazah lulu susanti. Tetapi untuk pembicaraan sedekah ngider pertama

kali diakhir bulan maret

3. Bagaimana susunan kepengurusan komunitas ini ?

Jawab :
Susunan kepengurusan sedekah ngikder berbeda dengan komunitas yang lain, kita membuat

benar-benar terstruktur. artinya teman-teman yang bergabung dengan komunitas ini ada

pembelajaran organisasi. diawal merintis itu kita membuat departemen, yang pertama ada ketua
 
umum kemudian ada bendahara di bawahnya ini ada 3 departemen, ada departemen

kewirausahaan, ini lebih membangun bidang usaha yg di mana nanti ini jadi kemandirian buat tim

sedekah ngider. yang artinya kita bukan hanya sekedar mengajak atau meminta tapi kita punya

satu wadah untuk bisa berusaha dan mandiri, termasuk penggalangan dana. Kemudiaa ada

departemen program, artinya program yang melibatkan banyak masa dan banyak jamaah itu

tugasnya departemen program, kemudian ada departemen markom lebih ke arah maintance sosial

media dan pihak-pihak tertentu.

4. Berapa total anggota komunitas sedekah ngider ?

Jawab :

Jumlah anggota komunitas ini sejak berdiri sampai hari ini ada 100, Cuma memang biasanya

dalam suatu organisasi tidak semua anggota ada yang aktif ada yang ketika kumpul aktif tetapi

digrup whatsapp pasif, tetapi anggota yang aktif ada sekitar 50 orang.

5. Apa visi misi komunitas sedekah ngider ?

Jawab :

Bicara visi misi kita sebenarnya kita pengen berdakwah ingin menciptakan kemandirian dan lebih

peka terhadap besedekah. untuk misi ada banyak salah satunya mengurangi kemiskinan dengan

bersedekah

6. Apa saja program/kegiatan sedekah ngider dalam berdakwah ?

Jawab :

Kita dalam 1 bulan itu ada beberapa kegiatan yang rutin, kalau yang sifatnya umum itu ada

namanya program sedekah ngider berbagi untuk Indonesia. jadi setiap bulan kita wajib keliling

kemasjid dalam suatu waktu, kita ada 5 kegiatan pertama santunan anak yatim sekitar 30-50 anak

kemudian pemeriksaan kesehatan gratis untuk 100 orang dan lomba mewarnai edukasi sedekah
sekitar 100 anak kemudian ada tausiyah dan kampung belanja sedekah. jadi kita mencoba

mengajak berdakwah dengan ketika masuk pasar membaca doa masuk pasar kemudian

pengenalan mata uang dinar, jadi kita bikin koin namanya koin dinar jadi satu dinar nominalkan 5
 
ribu walupun itu bukan nominal yang sesungguhnya tapi kita ingin orang Islam tahu kita punya

mata uang sendiri karena banyak orang yang tidak tahu jadi kita memberikan edukasi walaupun

susah. Karena kita bukan mengejar keuntungan. program tadi dilaksanakan di minggu pertama,

kemudian diminggu ke 3 ada program gerakan cinta masjid dan berbagi nasi bungkus jadi kita

keliling masjid dalam 1 hari bisa 5-10 masjid, setiap hari jumat kita keliling naik kendaraan ke

masjid-masjid berbagi nasi bungkus untuk para marbot masjid sama pakaian layak pakai

kemudian ada lagi kegiatan lain ruang inspirasi yang diadakan di sekretariat sedekah ngider.

Program ini bersifat pelatihan dan kewirausahaan dan pelatihan penulisan. Kalau untuk sedekah

ngider itu sendiri ada kopi pagi, kita bersilaturahim namun ada kajiannya/sharing dengan ustadz

kemudian ada pula pengajian tahsin Al-Qur’an setiap 2 minggu sekali.

7. Apa tujuan dari komunitas sedekah ngider ?

Jawab :

Untuk tujuan itu sendiri kita ingin selain mengajak orang bersedekah, juga membuat sebuah

kampung sedekah dan berkerjasama dengan rt rw ingin menjadikan sebuah kampung sedekah.

jadi satu orang punya kelenceng sedekah kemudian juga ada kampung belanja sedekah agar syiar

dakwah berasa.

8. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam internal komunitas ?

Jawab :

Kalau bicara tentang penghambat itu lebih kepada membangun sdm karena kita dari awal

membangun kita tidak memaksa orang untuk bergabung dengan kita artinya kita ingin selektif

dalam memilih orang yang orangnya ingin fight bukan hanya sekedar coba. Sedekah bukan hanya

dengan uang tapi juga dengan membantu anggota lain juga bersedekah. Jadi lebih ke internal

seperti anggota yang tiba-tiba turun semangatnya dan untuk faktor pendukung kita sangat
terbantu walaupun kita tidak pernah minta, banyak pejuang yang perawat nah, dari situ lah awal

muncul ide baksos setiap bulan kemudian banyak teman-teman yang punya semangat luar biasa

dalam sedekah.
 
9. Adakah faktor penghambat dalam masalah dana ?

Jawab :

Untuk dana selama ini kita tidak ada hambatan karena dari awal merintis ada rasa tidak pesimis

para pejuang, karena setiap ada kegiatan budgetnya mislanya 5 juta 1 program, tapi ternyata kita

dapat bantuan akhirnya kita merasa lebih dan lebih. artinya awal meritis perjuangannya

membangun / mengadakan sebuah event selalu ada kemudahan dan alhamdullilah pelan pelan ada

donator tetap tapi sebelum ada donutur teman pejuang sendiri sudah menjadi donator itu sendiri.

Jadi setiap bulan itu untuk acara sedekah ngider berbagi untuk Indonesia itu membutuhkan dana

kurang lebih 10 juta. Dan saya dapat info dari komunias sedekah yang lain bahwa komunitas kita

termasuk esktrem artinya biasanya komunitas yang lain bikin santunan atau acara tidak setiap saat

atau per 6 bulan atau pada saat moment tertentu seperti bulan ramadhan. Tetapi kita tidak seperti

itu, bahkan dalam sewaktu waktu kita bikin 5 kegiatan sekaligus, tapi Alhamdulillah selama ini

masalah dana kita belum ada kendala.

10. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam lingkungan masyarakart ?

Jawab :

Untuk penghambat lebih kepada menunda artinya ketika diajak banyak masyarakat yang bilang

iya nanti, iya nanti gampang, iya nanti nunggu gajian,. Begitu gajian ditanya lagi, yah udah abis

ni duit gue, dsb jadi kendalanya lebih kepada mungkin belum memahami banget cara kita mau

banyak rezeki, rezeki bukan hanya uang, tetapi juga kesehatan dll. karena yang saya pahami

banyak sedekah sendiri saya rasakan dengan gantinya banyak juga uang yang dikembalikan oleh

Allah SWT lebih banyak yang saya rasakan. Apalagi yang jadi pengusaha, kalau ingin rezeki

banyak ya banyakin aja sedekahnya. ya walaupun dalam hitungan matematika duniawi semakin

banyak dikeluarin ya semakin habis. Jadi masih bnyak masyarakat yang mindsetnya seperti itu,
dan itu sangat susah, artinya bukan hanya diinternal itu sendiri tetapi masih ada masyarakat yang

lebih tetapi sangat berat untuk mengeluarkan bersedekah. seharusnya untuk orang yang sudah

bekerja sedekahnya juga harus lebih banyak, bukan seperti anak sekolahan yang hanya 2 ribu,
 
masa yang kerja juga sedekahnya 2 ribu harusnya lebih banyak seperti 50-100 ribu.

11. Adakah faktor penghambat dari kurangya pemahaman agama masyarakat ?

jawab :

kalo untuk pemahaman agama ini sih relative ya, mungkin masyarakat punya pandangan yang

berbeda-beda, tetapi kalo yang namanya sedekah pasti masyarakat sudah tau apa manfaat nya .

masyarakat sudah tau bahwa dengan bersedakah maka Allah akan menggantikan dengan berkali-

kali lipat tetapi pada pada praktek/penerapannya ketika uang itu sudah ada ditangan, itu amat

berat sekali untuk disedekahkan, artinya sangat berat untuk disedekahkan, kalo hanya 2 ribu its ok

lah, tetapi kalo sudah 50 ribu ke atas itu sangat berat, artinya orang yang kaya banget tuh

istilahnya berfikir “yasudah biar nanti Allah yang mengganti ini”. nah tugas kita itu adalah

merubah mindset teman/saudara kita di luar sana.

12. Bagaimana perencaan strategi dakwah komunitas ini dalam membangun kesadaran

bersedekah ?

jawab :

Untuk perencanaannya itu sendiri kita lebih kepada membangun kesadarannya melalui program

program kita tadi, contoh ketika sedang mengadakan kegiatan/program kita, itu yg pertma untuk

tingkat dewasa kita mengajak bersedekahnya seperti ini, ketika mereka melakukan pemeriksaan

kesehatan itu mereka kita himbau untuk selalu bersedekah, sedangkan untuk tingkat anak anak

melalui lomba mewarnai kita ajak anak-anak sejak dini untuk mengenal yang namanya sedekah,

juga ada yang namanya klenceng sedekah, itu berbentuk kaleng, siapapun yang ingin itu gratis.

Jadi nanti kita tinggal bilang ke yang bersangkutan kapan bisa kita ambil klencengnya itu,

kemudian kita juga punya produk usaha yang bernama ngiders punya, itu ada kaos, pin,

gantungan kunci, dll, tujuan dari produk ngiders punya itu adalah kita mengajak masyarakat
untuk belanja sekaligus bersedekah. Jadi kita mengajaknya itu banyaknya melalu program, karena

kita mainnya soft tidak terlalu frontal.

13. Untuk produk ngiders punya itu asal dana dari siapa saja ?
 
Jawab :

Kalo untuk dana investasi, kita menyebutnya dana investasi, itu asalnya dari para pejuang itu

sendiri, jadi 3 bulan yang lalu kita launching tanggal 24 desember ketika kita ada kegiatan akbar

di masjid At Tin yaitu kegiatan santunan anak yatim. kita lanching di sana kita butuh dana 5 juta

untuk launching usaha ini silahkan temen pejuang yang ingin investasi disini, kemudian teman-

teman menginvestasikan uangnya mulai dari 100 ribu sampai seterusnya, kemudian terkumpullah

5 juta akhirnya kita buatlah produk ngiders punya yang brandingnya tentang sedekah. Dan per 3

bulan akan ada report bagi hasil. Jadi keuntungan dari hasil penjualan tadi dibagi kepada pejuang

yang ikut invetasi.

14. Bagaimana implementasi dari perencanaan strategi program komunitas sedekah ngider ?

Jawab :

Kalo untuk penerapan kita punya program yang sudah rutin kita lakukan dan terschedule artinya

program tersebut mateng, jadi kita tinggal eksekusi dilapangan kalo dari sisi konsep/perencanaan

kita sudah punya departemen-departemen yang bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing.

kalau untuk menggalang jama’ah atau massa kita serahkan kepada masjid ditempat kita

melaksanakan program tersebut karena dakwah juga butuh kerjasama dengan pihak tertentu,

karena jika kita bergerak sendiri akan terasa lebih sulit. makanya kita melibatkan masjid agar

orang juga kembali lagi kemasjid insya Allah kalau untuk perencanaan dan penerapan kita tinggal

eksekusi.

15. Bagaimana evaluasi terhadap dakwah yang sudah dilakukan komunitas sedekah ngider ?

Jawab :

Kalo untuk evaluasi kita setiap selesai kegiatan kita selalu melakukan lpj artinya setelah acara

selesai kita langsung memberikan kertas lpj karena jika ditunda-tunda akan males, jadi langsung
 
 
 
 
 

Anda mungkin juga menyukai