Anda di halaman 1dari 22

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kata memiliki peran yang sangat penting dalam tiap bahasa yang ada di dunia.
Sekumpulan kata dapat membentuk sebuah kalimat yang akhirnya memiliki makna tertentu. Kata
bahkan dipelajari secara khusus dan mendalam pada cabang ilmu linguistik yang disebut
morfologi.

Kata dalam sebuah bahasa pasti memiliki ciri khas tertentu. Begitu pula kata dalam
bahasa Jerman. Kata dalam bahasa Jerman dibentuk dan diperluas melalui beberapa proses,
antara lain Wortbildung, Entlehnung, Bedeutungsverӓnderung dan Urschöpfung (Donalies,
2005 : 15). Melalui proses tersebut, kata dalam bahasa Jerman menjadi lebih beragam.

Proses yang paling sering digunakan untuk memperluas kosakata dalam bahasa Jerman
adalah Wortbildung atau pembentukan kata. Worbildung sendiri terbagi dalam beberapa kategori,
yaitu die Komposition, die Derivation, die Kurzwortbildung dan die Neumotivierung und das
Wortspiel (Donalies, 2005 : 51). Kategori Wortbildung yang paling sering ditemukan dan
digunakan dalam bahasa Jerman adalah die Komposition dan die Derivation.

Sedangkan kelas kata yang paling penting dalam bahasa Jerman adalah Verb, Nomen dan
Adjektiv. Morfologi sebagai ilmu yang meneliti bentuk kata dan struktur yang ada didalamnya,
membahas berbagai proses yang dapat terjadi pada masing-masing kelas kata tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja jenis-jenis kata dalam bahasa Jerman?
2. Bagaimana cara penempatan kata-kata terserbut pada kalimat?
3. Apa pengertian dari kata menurut bahasa Jerman?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui jenis-jenis kata dalam bahasa Jerman.
2. Dapat mengetahui bagaimana penempatan kata pada kalimat yang baik.

1
3. Mengerti dan paham definisi kata dalam Bahasa Jerman

Bab II

Pembahasan

2.1 Pembagian Kata dalam Bahasa Jerman


2.1.1 Adverb
Pada umumnya adverb dalam bahasa Jerman memiliki suku kata yang tidak
fleksibel. Bisa juga diartikan: Pada titik mana dalam kalimat itu berdiri, bentuk tetap
tidak berubah. Kata keterangan (adverb) bisa ditempatkan dibeberapa kalimat , tapi
selalu dekat dengat suatu peristiwa. Kata keterangan mudat di kecohkan dengan kata
sifat (adjectives).
 Macam-macam Kata Keterangan (Adverb)
1. Adverbien des Ortes (Lokaladverbien) Menjawab pertanyaan-pertanyaan
tetang wo, wohin, dan woher. Termasuk juga: überall, draußen, vorn,
hinten, hier, dort, dorthin, zuoberst, links, rechts.
Contoh: links stand das Orchester, rechts  der Showmaster.
2. Adverbien der Zeit (Temporaladverbien) Menjawab dari pertanyaan wann
dan wie lange. Termasuk juga: montags, abends, wieder, heute, jetzt, sofort,
stets, nochmals, derzeit, zwischendurch, zunächst, bald.
Contoh: Freitags gibt es in der Mensa Fisch. Ich gehe zwischendurch gern
einmal essen.
3. Adverbien der Art und Weise (Modaladverbien) Pertanyaan yang tepat
dijawab dengan kata wie, auf welche Weise dan womit. Termasuk juga:
blindlings, gratis, einigermaßen, überhaupt, ungefähr, anders, sehr,  gern,
ziemlich, möglicherweise, barfuß, hoffentlich.
Contoh: Sie erhalten beim Kauf gratis  einen Kugelschreiber dazu. Die
Kinder turnten barfuß. Sie liest sehr  gern Krimis.
4. Adverbien des Grundes (Kausaladverbien) Memberikan informasi tentang
sebab-akibat suatu peristiwa, biasanya menggunakan kata warum. Termasuk
juga: folglich, darum, dennoch, notfalls, anstandshalber, daher, deshalb. 

2
Contoh: Notfalls verschieben  wir die Party auf Sonntag. Sie hat  eine
Allergie, darum meidet 
sie bestimmte Gewürze. 
5. Relativadverbien memperkenalkan tentang relative klausal. Termasuk juga:
wo, wie, woher, wohin, wodurch
Contoh: Das ist der Platz, wo  ich meine Tasche verlor. Es ist
interessant, wie du die Dinge siehst.
6. Konjunktionaladverbien menghubungkan tentang negara dan fakta.
Termasuk juga: deshalb, daher, deswegen, sonst.
Contoh: Du hast kein Rad, deshalb fährst du Zug. Gib mir ein Stück
Kuchen, sonst bleibe ich hungrig.

Die Präpositionen an, gegen, über, um und unter dimasukkan diantara Adverb, ketika


kelima Präpositionen tersebut menunjukkan jumlah atau angka. Kita dapat memilih
adverb mana yang ingin di gunakan. Contoh: In die
Vorstellung kamen über 200 junge Menschen. In die Vorstellung kamen
(ungefähr/etwa/fast) 200 junge Menschen.

Ada beberapa Adverb yang hanya dapat dikaitkan dengan Verben tertentu. Perhatian:
Kata majemuk (Verbindungen) dengan Verben selalu ditulis bersamaan. Contoh:
abhandenkommen dan beiseiteschieben.

 Komparation (Steigerung) beberapa Adverb membentuk kenaikan


(Steigerung), yaitu sebagai berikut:

3
 Verwendung des Adverbs im Satz Adverb dapat digunakan secara berbeda-
beda pada kalimat dan kemudian mengambil alih fungsi yang berbeda, itu dapat
digunakan pada:
1. Adverbiale Bestimmung, jika mengacu kepada kata kerja atau seluruh
kalimat. Contoh: Hier  entstehen fünf Neubauten. Gestern hat es geregnet.
2. Sebagai atribut, jika dikaitkan dengan masing-masing kata atau frasa, dalam
kasus ini Adverb dapat didahului atau diikuti.
3. Dalam jarak yang tidak berubah di Präposition. Contoh: Ich bin
in spätestens  zwei Tagen zurück.  Sie kommt in frühestens zwanzig
Minuten  nach Hause.
2.1.2 Konjunktion
Semua konjunktion, Bindewort, atau Fügewort adalah bagian dari bahasa Jerman.
Menggabungkan kata-kata, frase, atau Hauptsätze, Nebensätze serta frase individual
satu sama lain. Konjungsi bagian dari kata yang tidak fleksibel. Jadi tidak di
pasangkan dengan gender, jumlah, dan kasus dari suatu kalimat, seperti
Nomen, Adjektive atau Numerale. Ada dua jenis Konjungsi: koordinat
(nebenordnende) dan subkoordinat (unterordnende). Nebenordnende
menggabungkan dua Hauptsätze, dua Nebensätze, atau dua klausa, dimana
unterordnende Konjunktion selalu memulai dengan Nebensätze, oleh karena itu
dihubungkan Hauptsätze dengan Nebensätze.

4
2.1.3 Interjektionen
Interjektionen adalah kata-kata yang mengungkapkan sebuah perasaan. Sering
digunakan pada percakapan untuk mengungkapkan perasaan atau mendapatkan
perhatian lawan bicara atau pendengar. Tidak memiliki fungsi sintaksis, termasuk
juga dengan partikel dan karenanya tidak dapat diubah atau dipindahkan. Biasanya
mendahului kalimat dan dipisahkan oleh koma.
 Contoh Interjektionen:
Aha, nanu, ätsch, aua, igitt, hurra, hoppla, oh, ach.
 Contoh Interjektionan dalam Kalimat:
 „Hey! Was soll das?“
 „Oh, das ist aber nett!“
 „Hä, wieso das denn?“
 „Igitt, schon wieder Spinat!“
 „Ach ja, was ich noch sagen wollte ...“
 „Mist, schon wieder nicht gewonnen!“
 „Ach, wenn du wüsstest!“
 „Oje, das wird hart!“
2.1.4 Nomen
Kebanyakan kata dalam bahasa kita adalah kata benda (nomen). Seseorang juga
sering berbicara tentang  Substantiven, Hauptwörtern atau Namenwörtern. Selain
kata benda, ada bagian dari bahasa, yaitu: Verben, Artikel, Adjektive, Pronomen,

5
Partikel dan Interjektionen. Kata benda selalu dikapitalisasikan dengan bezeichnen,
Namen, Lebewesen, Dinge atau Begriffe.
Seringkali kata benda disertai dengana artikel. Terdapat perbedaan antara dem
bestimmten Artikel (der, die, das) dan dem unbestimmten Artikel (eine, ein).
Bestimmten Artikel digunakan ketika ada sesuatu yang istimewa serta unik, dan
unbestimmten Artikel digunakan ketika itu sesuatu hal yang tidak spesifik.
Contoh:
 Susi will sich eine Uhr kaufen.
Penjelasan: Susi tidak ingin jam tangan yang khusus tetapi dia (masih)
tidak tahu dan sedang mencari (untuk saat ini) aneka jam.
 Ben gefällt die Uhr von Peter.
Penjelasan: Ben menyukai jam khusus, yaitu jam dari Peter dan tidak ingin
jam yang lain.
 Der Baum der Müllers wird gefällt.
Penjelasan: Bukan sembarang pohon yang dapat ditebang oleh penebang
phon, tetapi pohon yang spesifik.
 Wir brauchen noch einen Weihnachtsbaum.
Penjelasan: Bukan sebuah pohon yang mempunyai sepsifikasi tertentu,
tetapi pohon natal umum yang biasa di jual.
 Genus
Sebuah kata benda umumnya memiliki gender, yang disebut Genus (Plural:
die Genera). Entah itu maskulin, feminism, atau netral. Genus memiliki tiga
artikel yaitu der, die, dan das.
Contoh:
 Maskulinum: der Berg, der Schnee, der Ball
 Femininum: die Tasse, die Sonne, die Wiese
 Neutrum: das Buch, das Auto, das Bild
 Numerus
Kata benda juga memiliki jumlah yang bisa disebut dengan nama plural. Bisa
dalam bentuk tunggal dan jamak.

6
 Kasus
Dalam satu kalimat, kata benda muncul dalam gaya tata bahasa yang disebut
kasus (Plural: Kasus yang bertemu dengan panjang u). di Jerman terbagi
menjadi 4 kasus, yang daoat ditentukan dengan pertanyaan di bawah ini.

 Contoh Maskulin

 Contoh Feminim

 Contoh Netral

7
2.1.5 Pronomen
 Personal Pronomen
Kata ganti dari ich, du, er, sie, es, wir, ihr, sie dan ihre. Kata ganti bisa
menggantikan kata benda yang telah disebutkan, berbicara tentang diri sendiri
atau berbicara tentang orang lain.

 Contoh:
 Personal pronomen orang ketiga (er, sie, es) biasanya mengganti kata
benda yang sebelumnya menggunakan nama.
Contoh: Ich habe eine Katze. Sie ist sehr niedlich.
(Untuk menghindari kesalah pahaman, harus selalu jelas kata benda
mana yang akan diganti).
 Personal pronomen dapat bermakna hal yang tidak pribadi.
Contoh: Es regnet. Es  ist schon spät.
 Personal pronomen dapat mengganti seluruh frasa yang ada di
belakang kalimat.
Contoh: Es freut mich, dass du mich besuchst.
(Alih-alih dari: Dass du mich besuchst, freut mich)
 Personal Pronomen orang pertama (ich, wir) digunakan ketika sedang
berbicara tentang diri sendiri.
Contoh: Ich habe Hunger. Mir ist kalt.
Wir gehen ins Kino. Uns ist das egal.
 Ketika sedang berbicara dengan orang lain, menggunakan kata ganti
orang kedua (du, ihr) atau bentuk sopan dari anda (Sie)

8
 Contoh: Wie heißt du? Wie geht es dir?
Woher kommt ihr? Welche Musik gefällt euch?
Können Sie das bitte wiederholen? Kann ich Ihnen helfen?
 Possesivepronomen
Kata ganti yang menyatakan bentuk kepemilikan. Kata ganti
Possesivepronomen menyesuaikan akhirannya dengan kata benda.
Possesivepronomen als Begleiter

Possesivepronomen als Ersatz

 Reflexivpronomen

9
Kata ganti dari mich/mir, dich/dir, uns, euch, sich. Digunakan untuk kata
kerja yang ada tindakan timbal balik dan selalu berhubungan dengan subjek.
Sebagian besar reflexivpronomen dalam kasus akkusativ, tapi ada beberapa
juga dalam kasus dativ.
 Reflexivpronomen dapat menjadi kasus dativ apabila terdapat objek
akkusativ.
Contoh: Ich dusche mich.
Ich putze mir die Zähne.
 Hanya dapat menggunakan kata kerja timbal-balik dalam bentuk
jamak. Kata kerja ini meliputi: sich kennen, sich sehen, sich lieben,
sich streiten, sich einigen
Contoh: Ich glaube, wir kennen uns. (= wir kennen einander)
Tom und Albert streiten sich. (= der eine mit dem
anderen)

 Relativpronomen

Contoh:

10
 Die Polizei sucht den Mann, der die Bank überfallen
hat. (Relativpronomen im Nominativ)
 Das ist der Mann, dessen Hut weggeflogen ist. (Relativpronomen im
Genitiv)
 Wer ist der Mann, dem wir begegnet sind? (Relativpronomen im
Dativ)
 Der Mann, den wir gegrüßt haben, ist mein Lehrer. (Relativpronomen
im Akkusativ)
 Demonstrativpronomen
Demonstrativpronomen kata ganti untuk menekankan sesuatu.
 Dieser/Jener
Welches Auto möchten Sie kaufen, dieses oder jenes?
Welches Kleid soll ich anziehen? – Dieses.
 Der/Derjenige/Derselbe
Wer ist der Junge? – Das weiß ich nicht. Den kenne ich nicht.
Derjenige, der das Rätsel zuerst löst, bekommt einen Preis.
Hat sie einen neuen Freund? – Nein, es ist derselbe wie neulich.

 Interrogativpronomen (Fragefürwort)
Menggantikan kata benda dalam kalimat tanya.
 Wer/was/wem/wen/wessen
11
Kata ganti untuk kalimat tanya siapa. Wer untuk Nominativ, Wem
untuk Dativ, dan Wen untuk Akkusativ. Sementara untuk Genetiv
adalah Wessen.
Contoh:
Wer hat das gesagt?
Was ist das?/Was hast du gegessen?
Wem hast du das Buch gegeben?
Wen habt ihr angerufen?
Wessen Tasche ist das?
 Welcher/was für ein
Kata ganti untuk kalimat tanya yang menanyakan tentang tipe barang.
Contoh:
Manuela hat einen Hund.
o Was für einen (Hund hat sie)?
o Einen Chihuahua.
o Welcher (Hund) gehört Manuela, der große oder der kleine?
o Der kleine.

 Deklination von Pronomen


Deklination Pronomen

12
Deklination Possesivartikel

2.1.6 Adjektive
Kata sifat menunjukan bagaimana seseorang atau benda itu. Di Jerman ada 3 kata
sifat yang harus dapat di bedakan. Terutama yang paling penting adalah bagaimana
cara mendeklinasi kata sifat.
 Ada 3 kata sifat di Jerman yang dibedakan yaitu: attributive, prädikative dan
adverbiale Adjektive.

 Prädikative dan adverbiale Adjektive tidak berubah. Kata sifat prädikative


ketika kata sifat yang tidak berubah yaitu: sein/bleiben/werden steht.
Contoh: Der Clown ist lustig.
 Adverbiale Adjektive adalah kata sifat yang tidak dapat diubah ketika hal
tersebut singkatan dari kata kerja (kecuali sein/bleiben/warden)

13
Contoh: Der Clown springt lustig herum.
 Attributive Adjektive berdiri diantara kata benda dan menyesuaikan
bentuknya dengan kata benda. Artinya diharuskan mendeklinasi kata sifat ini
dan mengubah ujungnya, tergantung dari artikel yang dipakai.
Contoh: Er ist ein sehr lustiger Clown.
 Steigerung von Adjektiven terdapat tiga kata sifat yaitu Positive, Komparativ,
dan Superlativ.

 Positive merupakan bentuk dasar dari kata sifat.


Contoh: Maria läuft so schnell wie Susanne.
 Komparativ merupakan bentuk peningkatan pertama kata sifat. Di
Jerman digunakan als untuk membandingkan dengan yang lain.
Contoh: Friederike läuft schneller als Maria.
Maria läuft langsamer als gestern.
 Superlativ merupakan bentuk peningkatan paling tinggi dari kata sifat.
Rumus: am + Adjektivendung -sten
Contoh: Friederike läuft am schnellsten. (adverbial)
Diese Läuferin ist am schnellsten. (prädikativ)
Rumus: bestimmter Artikel + Adjektivendung -ste
Contoh: Sie ist die schnellste Läuferin. (attributiv)
Diese Läuferin ist die schnellste. (prädikativ)
2.1.7 Verb
Kata kerja dalam bahasa Jerman dapat disebut sebagai “Tuwörte”, “Zeitwörter”,
atau “Tätigkeitswörter”. Kamus selalu memberikan kata kerja dalam bentuk Infinitiv
(Bentuk dasar = tidak ada konjugasi). Kata kerja terdiri dari Verbstamm (induk kata
kerja) dan akhiran “en”, sangat jarang ada kata kerja dengan akhiran “n”.

14
 Kata kerja menentukan “Verbergänzungen” contoh:
 Kata kerja "kaufen", "lieben" und "machen" adalah sebuah Nominativ
dan dimiliki oleh Akkusativ.

 Kata kerja "antworten, "glauben" und "helfen" adalah sebuah


Nominativ dan dimiliki oleh Dativ.

Lihat juga: Ergänzungen dan Prädikat

 Sebuah kata kerja menunjukan Zeitform (Oleh karena itu disebut


"Zeitwörter").

Kata kerja mengubah bentuk Nominativ menjadi bentuk


Konjunktion, dengan demikian dapat memberikan informasi tentang jumlah
orang (tunggal atau jamak), waktu (Präsens, Perfekt, ...), atau model
(Indikatif atau Konjunktiv). Berubahan kata tersebut disebut
Konjunktionen.

15
 Cara untuk mengkonjugasi kata kerja

 Infinitiv yaitu " lernen ".


 Verbstamm yaitu "lern".

 Verbendung " - en " di konjugasikan dapat berubah menjadi


(-e, -st, -t und -en).
 Singular
 Orang pertama tunggal yang berbicara
Contoh: Ich lerne gerne Fremdsprachen.
 Orang kedua tunggal yang menjadi sasaran
Contoh: Lernst du Portugiesisch?.
 Orang ketiga tunggal yang menjadi sasaran.
Contoh:
o Maskulin: Der Mann spricht Deutsch. Er lernt
Spanisch.
o Feminin: Die Frau spricht Englisch. Sie lernt
Chinesisch.
o Neutral: Das Kind spricht Italienisch. Es lernt
Japanisch.
 Plural
 Orang pertama jamak yang berbicara

16
Contoh: Wir lernen Deutsch.
 Orang kedua jamak
Contoh: Liebe Kinder, lernt ihr immer noch
Französisch?
 Orang ketiga jamak yang dibicarakan
Contoh: Hans und Hilde wollen Serbisch lernen. Sie
wollen auch Türkisch lernen.
 Orang ketiga jamak untuk “anda”
Contoh: Herr Jansen, lernen Sie auch Griechisch?
 Prädikat
Bagian terpenting dalam kalimat, diungkapkan melalui kata kerja.
Namun, kata kerja tidak dapat berdiri sendiri selalu membutuhkan
Nominativ. Jadi Nominativ selalu menjadi subjek.
Subjek bisa menjadi seseorang

Subjek bisa menjadi kata benda

2.1.8 Präpositionen
 Präposisi bertemu dengan Kasus

17
 Lokale Präpositionen

Jika menjawab pertanyaan “Wo” (Apakah ada perubahan atau pada


tempat yang sama). Jika terjadi perubahan maka menggunakan kasus
Dativ.

18
(Contoh Dativ)

(Contoh Akkusativ)

19
(Präpositionen mit dem Dativ)

(Präpositionen mit dem Akkusativ)


 Temporale Präpositionen

20
(Präpositionen mit dem Dativ)

(Präpositionen mit dem Akkusativ)

 Modale Präpositionen

2.1.9 Artikel
Kata benda bahasa Jerman kebanyakan menggunakan artikel. Pada artikel
yang sering dikenali terdapat tiga jenis (Maskulin, Feminim, Neutral) ,
jumlah (Singular, Plural), dan kasus (Nominativ, Akkusativ, Dativ,
Genitiv) Terdapat pula artikel tidak tentu (ein, eine) dan artikel yang tentu
(der, die, das).
Contoh: Lena ist eine Freundin von lara und die Freundin von Franz.
Lena hat ein Eis gekauft. Das Eis schmeckt ihr sehr gut.

 Unbestimmter Artikel (Artikel yang tak tentu) menggunakan artikel ein


(maskulin, neutral) dan eine (feminim). Artikel ini digunakan ketika ingin

21
membicarakan sesuatu, namun sesuatu itu tak pasti, menyebutkan pertama
kali sebuah kata pada awal teks
Contoh: Lena ist eine Freundin von Lara.
Lena hat ein Eis gekauft.
 Bestimmter Artikel (Artikel yang tentu) menggunakan artikel der (Maskulin), die
(Feminim), dan das (neutral). Artikel ini digunakan untuk membicarakan sesuatu yang
telah pasti dan ketika kalimat itu berada di kondidi atau situasi yang di kenal
Contoh : Lena ist die Freundin Von Franz
Das Eis schmeckt ihr sehr gut.

Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

22

Anda mungkin juga menyukai