TEKNIK BROADCASTING I
JUDUL JOBSHEET
“SUMBER SINYAL PATTERN GENERATOR”
Disusun Oleh
INNAYA MAULIDA
3.33.17.0.09
TK 2A
Kelompok
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menentukan sinyal sentral pada pattern generator.
2. Mahasiswa dapat menentukan sinyal gambar pada pattern generator.
3. Mahasiswa dapat menentukan sinyal warna pada pattern generator.
4. Mahasiswa dapat menentukan variasi sinyal gambar pada pattern generator.
Gambar 1a. pola color bar (a), pola dots (b) dan pola kotak (c)
Juga ketika berkas ulasan secara vertikal, garis-garis pengulasan yang berurutan
pada layar tabung gambar harus menyajikan elemen-elemen gambar yang sama
seperti garis-garis yang sesuai dengan tabung kamera. Jadi, sebuah synchronizing
pulses (pulsa penyelarasan) horisontal dipancarkan untuk setiap garis horizontal,
guna mempertahankan penyelarasan (sinkronisasi) pengulasan horisontal. Sebuah
pulsa sinkronisasi vertikal dipancarkan pada masing-masing medan, untuk
menyelaraskan gerak pengulasan vertikal. Jadi pulsa sinkronisasi horizontal
mempunyai frekuensi sebesar 15.625 Hz, dan frekuensi pulsa sinkronisasi vertikal
adalah 60 Hz.
Gambar 2. Pulsa Sinkronisasi
V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Atur selector switch dari pattern generator pada posisi video.
2. Pasang output pattern generator pada video in pada TV warna di paralel
dengan osiloskop dan T-BNC.
3. Atur selector tuner TV pada posisi video (Av).
4. Nyalakan pattern generator, TV, dan osiloskop.
5. Atur selector pattern pada gambar pola dot matrik, amati pada layar osiloskop
dan tentukan sinyal sinkronnya.
6. Pindahkan selector pattern pada bentuk pola gambar cross.
7. Amati sinyal gambar dalam satu garis gambar.
8. Pindahkan selector pattern pada posisi white.
9. Amati sinyal sinkron dan sinyal gambar pada satu garis gambar.
10. Pindahkan selector pattern pada posisi color.
11. Amati sinyal raster burst color & mencatat hasilnya dalam bentuk label.
12. Lakukan variasi percobaan dalam berbagai bentuk pola gambar
VI. DATA HASIL PERCOBAAN
a. Video Player
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
b. Generator Pattern
1.
2.
3.
4.
5.
6.
VII. ANALISIS
Pada praktikum kali ini mengenai sinyal pattern generator. Selain itu pada
praktikum ini menggunakan 2 input yang berbeda yang digunakan secara bergantian
yaitu video player dan pattern generator. Disini dapat dilihat bahwa variasi sinyal
lebih banyak pada video player. Praktikum kali ini menghasilkan sinyal sinkronisasi,
sinyal sentral, sinyal gambar, dan sinyal warna. Sinyal sinkron yaitu suatu sinyal yang
selalu diberikan secara periodik dan tetap, berfungsi untuk mengemudikan jalannya
scanning raster disetiap pesawat televisi sehingga pembentukan sinyal video menjadi
gambar akan tetap dan tetap susunannya sama dengan posisi semula di bidang
rastekamera (produksi gambar), maka dari itu sinyal sinkron selalu disertakan
bersama dengan sinyal video kemanapun dikirimnya. Untuk pembentukan raster
dengan sistem scanning ini maka diperlukan dua macam sinkronisasi yaitu sinyal
sinkronisasi horizontal dan sinyal sinkronisasi vertical.
Pada pengulasan horisontal waktu yang diperlukan untuk pengulasan/scanning satu
garis lengkap dengan retrace adalah sebesar H, yaitu 1/15,625 detik atau 64 μs. Dan
pada pengulasan vertikal, lebar pulsa pengosongan vertikal adalah 0,08 V dengan V
adalah waktu yang diperlukan untuk pengulasan satu field yaitu 1/50 detik. Maka waktu
yang diperlukan untuk pengosongan vertikal atau VBI (Vertical Blanking Interval) adalah
sebesar 0,08 x 1/50 detik = 1600 μs. Waktu sebesar ini dapat memuat sebanyak 1600 μ
/64 μ = 25 garis pengulasan horizontal. Jadi akan ada maksimum 25 garis yang
dikosongkan setiap field atau 50 garis setiap frame gambar. Dimana ada 16 garis
pengulasan horisontal yang terbuang setiap field atau 32 garis setiap frame gambar. Garis
pengulasan horisontal yang tidak terpakai ini dapat digunakan untuk mengirimkan sinyal-
sinyal penguji dan sinyal-sinyal acuan (V.I.T.S. – Vertical Insertion Test Signal).
Pola Dots ini berfungsi memeriksa dan mengatur konvergensi statis di tengah layar
dengan kecerahan yang rendah dan termasuk sinyal chrominance. Terlihat pola yang
muncul adalah kumpulan titik putih yang tersebar membentuk matrik dengan layar
berwarna hitam sesuai dengan modul pattern generator. Berdasarkan teori diperoleh
nilai frekuensi sebesar 4 Khz. Jadi jika mendapatkan bentuk tegangan dan frekuensi
yang konstan maka pola dots yang ditampilkan pada layar televisi juga sempurna.
Pola Horizontal Line dan Vertikal Line berfungsi untuk memeriksa dan mengatur
konvergensi dinamik horisontal dan vertikal dan konvergensi sudut. Berdasarkan teori
nilai frekuensi Horizontal Line sebesar 4,2 KHz dan frekuensi Vertikal Line sebesar
3,85 KHz.Terlihat bahwa pola yang muncul adalah kumpulan garis putih yang
tersebar secara vertical dan horizontal dengan layar berwarna hitam sesuai dengan
modul pattern generator.
Pola Raster digunakan untuk menampilkan warna tertentu selain itu pola ini berisi
sinyal 100% putih (tanpa informasi warna) dengan burst bergantian. Warna yang ada
dan dapat ditampilkan oleh pattern generator adalah warna merah, hijau, biru dan
warna gabungan dari warna - warna tersebut. Berdasarkan teori nilai frekuensi sebesar
4,35 KHz. Untuk recorder video pola ini sangat ideal untuk pengaturan arus penulisan
(rekam) luminansi. Pola ini dapat pula untuk mengatur demodulator FM (pengaturan
level putih).
Pola Color terdiri dari 8 balok warna vertikal standart dan sebuah balok referensi
horisontal. Gelombang ini hadir dari 3 warna primer, 3 warna komplementer, putih
dan hitam. Balok 8 warna disusun dalam urutan penyusutan luminan dimulai dari kiri
ke kanan : Putih Kuning Cyan Hijau Magenta Merah Biru Hitam. Pola ini digunakan
untuk men-set kontrol operasi pesawat penerima pada posisi yang benar. Balok
horizontal (level putih) pada bagian bawah pola ini digunakan sebagai standart saat
mengatur amplitudo sinyal beda warna dengan hubungan dengan sinyal luminan
dalam tabung gambar. Berdasarkan teori nilai frekuensi sebesar 4,4 KHz. Terlihat
pada gambar ada 8 warna yang tersusun 2 baris atas dan bawah.
VIII. KESIMPULAN
a. Menggunakan 2 input yang bergantian yaitu video player dan pattern
generator
b. Pada pattern generator terdapat 6 variasi sinyal gambar yaitu dots, cross hatch,
vertical line, horizontal line, raster, color
c. Variasi sinyal gambar pada video player lebih banyak dibanding pattern
generator
d. Sinyal sinkronisasi berfungsi untuk mengemudikan jalannya scanning raster
disetiap pesawat televisi