Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan didalam dunia penerbangan bisnis perawatan pesawat


terbang telah berkembang dengan cepat sesuai dengan tuntutan zaman
sekarang dan persaingan ini tidak hanya terjadi di luar negara yang
seperti kita duga sekarang ini, juga terjadi didalam negara kita sendiri.
Untuk memangkan persaingan didalam bisnis perawatan pesawat
terbang ini perlu adanya sumber daya mausia yang sangat handal dan
emaai,yang juga tidak terlepas dari kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang juga merupakan salah satu persyaratan untk menciptakan
semangat kerja dan tujuan perusahaaan.

Siswa sebagai pelajar,selain mempelajari ilmu dari


sekolah,diperlukan pengetahuan lain yang yang tidak dapat diperoleh
dalam bangku sekolah .maka dari itu,dengan adanya On The Job Training
sebagai program sekolah wajib bagi siswa siswi kelas XII, siswa dapat
melakukan observasi pada lingkungan ang akan di hadapi oleh siswa nanti
serta mengaplikasikan secara nyata ilmu yang telah didapat tersebut

B. Tujuan

Adapun tujuan melaksanakan On The Job Training adalah Supaya


siswa - siswi SMK Penerbangan Kartika Aqasa Bhakti Semarang dapat
mengaplikasikan ilmu yang di terima di sekolah supaya lebih jelas dan
lebih mengerti tentang apa yang di pelajari dari Guru - Guru di sekolah
serta dapat menanyakan hal-hal yang belum diketahui dan belum di
mengerti kepada Pembina dan juga untuk mempererat hubugan sekolah.

1
C. Manfaat
Adapun manfaat melaksanakan On The Job Training adalah
Supaya siswa-siswi SMK Penerbangan Kartika Aqasa Bhakti Semarang
mendapatkan ilmu yang lebih,yang biasanya didapatkan hanya didalam
sekolah menjadi lebih luas lagi selain itu juga memiliki pengalaman kerja
di dunia penerbangan pada umumnya dan tentu juga sesuai dengan jurusan
yang didapatkan yaitu tentang kelistrikan pesawat udara.

D. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Pertemuan 1 ( Periode Tanggal : .................... )


B. Pertemuan 2 ( Periode Tanggal : .................... )
C. Pertemuan 3 ( Periode Tanggal : .................... )
D. Pertemuan 4 ( Periode Tanggal : .................... )
E. Pertemuan 5 ( Periode Tanggal : .................... )
F. Pertemuan 6 ( Periode Tanggal : .................... )
G. Pertemuan 7 ( Periode Tanggal : .................... )

PENUTUP

A. Simpulan
B. Saran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pertemuan 1 (Periode Tanggal : 12 Maret 2021 )

1. FLIGHT INSTRUMEN
a. Apa saja sih Flight Instrument itu?
1) Altimeter
2) VSI (Vertikal Speed Indicator)
3) ASI (Air Speed Indicator)
b. Menurut cara kerja-Nya instrument dibagi menjadi 3 :
1) Gyroscopic Instrument
Contohnya : Turn & Bank indicator,Gyroscope Instrument
2) Electrical Instrument
Contohnya : Amperemeter,Voltmeter
3) Mechanical Instrument
Contohnya : Altimeter,Air Speed Indicator,Vertical Speed
Indicator
c. Prinsip dasar instrumen pesawat udara :
1) Tahan getaran
2) Harus tahan kejutan,misal saat landing
3) Jarum penunjuk harus tepat pada skala
4) Ringan, tahan karat, seimbang
5) Penunjukan skala harus terang
6) Mudah diatur, mudah dipasang dan dilepas

2. AIR SPEED INDICATOR


a. Pengertian

3
Air Speed Indicator adalah pengukur tekanan dinamis yang
penunjukannya dirubah dari satuan tekanan menjadi satuan
kecepatan biasanya dinyatakan dalam “Knot atau m.p.h”.
b. Prinsip Kerja
Bagian utama adalah sebuah diafragma dari logam yang
fleksibel.Diafragma dihubungkan dengan pitot tube,bila pesawat bergerak
maju,tekanan dinamis masuk melalui pitot tube dan menekan diafragma
sehingga mengembang dan mengempis sesuai dengan besar kecilnya tekanan
dinamis yang masuk melalui pitot tube.
Gerakan mengembang dan mengempisnya akan
diteruskan melalui sebuah rocking shaft dengan berputarnya rochking shaft,
menggerakan sector yang bergigi. Sektor yang bergigi akan memutarkan hand
shaft dimana terpasang pointer dari air speed indicator.Tekanan yang masuk
dalam diafragma samping dinamis juga tekanan statis, kedua tekanan ini
dinamakn tekanan pitot (pitot pressure).

Tekanan statis ini tidak tergantung pada kecepatan jadi


diafragma harus bebas dari pengaruh tekanan ini. Untuk menghilangkan
pengaruh tekanan statis, diafragma ditempatkan dalam rumah instrument yang
kedap udara dan dhubungkan dengan atmosfir melalui static (static vent).

c. Kesalahan Air Speed Indicator


1) Latent eror : Kurang sempurna pada system
transmisi.
2) Position ero tube : Kesalahan karena kedudukan dari
pitot tube tidak menghadap air flow sehingga tekanan
dinamis tidak sepenuhnya masuk ke dalam pitot tube.
3) Compressibility Error : Pesawat bergerak dengan kecepatan
tinggi,sehingga terjadi pemampatan udara (compression) di
dalam rongga-rongga dari pitot tube. Pada kecepataan

4
dibawah 250 knot maka compressbility error dapat
diabaikan, tetapi pada kecepatan tinggi harus diperhitung.
3. ALTIMETER
a. Pengertian
Altimeter adalah instrumen yang dipakai untuk mengetahui
ketinggian pesawat terhadap permukaan laut. Tekanan udara yang
berbeda –beda pada tinggi yang berlainan ini dipakai pada altimeter
untuk menunjukan perubahan tinggi.

b. Prinsip Kerja
Terdiri dari 3 buah kapsul logam (aneroid capsule) yang
udara didalamnya hampa (vacum), sehingga mengembang atau
mengempisnya kapsule hanya karena tekanan statik saja.yang
dipasang di dalam suatu rumah instrumen (instrumen case) yang
kedap udara (air tight). Dari rumah instrumen ini dihubungkan
dengan atmosfir melalui lubang statik (statik vent atau statik head).
Seperti kita ketahui makin tinggi suatu tempat ,tekanan udaranya
makin kecil, berarti makin tinggi pesawat terbang maka kapsulnya
makin mengembang. Pengembangan dari kapsul diteruskan melalui
sebuah tuas dimana tuas ini pada satu ujungnya dihubungkan pada
rocking shaft. Rocking shaft ini memutar gear - gear yang
dihubungkan dengan 3 buah jarum penunjuk (pointer).

c. Kesalahan Altimeter
1) Instruments error
2) Position error
3) Lag error
4) Barometris error
d. Jenis Ketinggian
1) Absolute altitude : Tinggi pesawat terhadap suatu dataran.
2) True altitude : Tinggi pesawat terhadap permukaan laut

5
(sea level).
3) Density altitude : Pressure altitude yang telah dikoreksi
terhadap suhu.
4) Pressure altitude : Skala barometrik di set pada 29,92 in Hg /
1013 m.b.
5) Indicated altitude : Dibaca dari altimeter

4. LAPISAN ATMOSFER
a. Pengertian
Atmosfer bumi adalah lapisan gas yang melingkupi bumi, dari
permukaannya sampai jauh di luar angkasa. Ketinggian atmosfer
antara ketinggian 0 km di atas permukaan tanah hingga pada
ketinggian sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
b. Jenis –Jenis lapisan Atmosfer
1) Troposfer
Terbentang mulai dari ketinggian +/- 10 – 17 Km dari permukaan
tanah,memiliki rata rata suhu 27 derajat celcius dari permukaan
laut.Dilapisan ini basanya terjadi nya cuaca.
2) Stratosfer
Memiliki ketinggian mulai dari 11 Km,suhu stabil dan dingin
yaitu +/- -57 derajat celcius,dilapisan ini merupakan tempat
pesawat terbang
3) Mesosfer
Lapisan ini ketinggian nya kurang lebih 40 Km diatas permukaan
bumi dan suhu sekitar kira kira -143 derjat celcius.
4) Thermosfer
Ketinggian nya dimulai dari 81 Km,kenikan temperature hingga
1982 derajat celcius,disini bisa memantulkan gelombang
radio,sebelum munculnya era satelit,lapisan ini berguna untuk
memancarkan radio.

6
5) Eksosfer
Merupakan lapisan tertinggi dari atmosfer. Lokasi lapisan
eksosfer sangat jauh dari inti bumi sehingga gaya gravitasi sangat
lemah dan kondisi atom dan molekul mudah lepas ke luar
angkasa.Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar.
Pada lapisan ini terdapat refleksi Cahaya matahari yang
dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang
dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal

B. Pertemuan 2 ( Periode Tanggal : 22 Maret 2021)

1. Sejarah PT.DI ( Dirgantara Indonesia)

PT. Dirgantara Indonesia (DI) (Dalam bahasa Inggris: Indonesian


Aerospace Inc)adalah industri pesawat terbang yang pertama dan
satu-satunya di Indonesia dan diwilayah Asia Tenggara. Perusahaan
ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. DI didirikanpada 23 Agustus
1976 dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan
B.J.Habibie sebagai Presiden Direktur.Industri Peswat Terbang
Nurtanio kemudian berganti nama menjadi IndustriPesawat
Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985. Setelah
direstrukturisasi,IPTN kemudian berubah nama menjadi Dirgantara
Indonesia pada 24 Agustus 2000.

PT Dirgantara Indonesia tidak hanya memproduksi berbagai


pesawat tetapi jugahelicopter, senjata, menyediakan pelatihan dan
jasa pemeliharaan (maintenanceservice) untuk mesin-mesin
pesawat. Dirgantara Indonesia juga menjadi sub-kontraktor untuk
industri-industri pesawat terbang besar di dunia seperti
Boeing,Airbus, General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya.
Dirgantara Indonesia pernahmempunyai karyawan sampai 16 ribu
orang. Karena krisis ekonomi yang melandaIndonesia, Dirgantara
Indonesia melakukan rasionalisasi karyawannya hingga
menjadiberjumlah kurang lebih 4000 orang.

Pada awal hingga pertengahan tahun 2000-an Dirgantara Indonesia


mulaimenunjukan kebangkitannya kembali, banyak pesanan dari
luar negeri sepertiThailand, Malaysia, Brunei, Korea, Filipina dan

7
lain-lain. Meskipun begitu, karenadinilai tidak mampu membayar
utang berupa kompensasi dan manfaat pensiun dan jaminan hari
tua kepada mantan karyawannya, PT. DI dinyatakan pailit
olehPengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat padaa 4
September 2007.Namun pada tanggal 24 Oktober 2007 keputusan
palilit tersebut dibatalkan.

Tahun 2012 merupakan momen kebangkitan Dirgantara Indonesia.


Pada awal 2012 Dirgantara Indonesia berhasil mengirimkan 4
pesawat CN235 pesanan KoreaSelatan. Selain itu Dirgantara
Indonesia juga sedang berusaha menyelesaikan 3pesawat CN235
pesanan TNI AL dan 24 helisuper Puma dari EUROCOPTER.

Selain beberapa pesawat tersebut Dirgantara Indonesia juga


sedang menjajakiuntuk membangun pesawat C295 (CN235 versi
jumbo) dan N219, serta kerja samadengan Korea Selatan dalam
membangun pesawat tempur KFK/IFK.

2. Logo dan Makna Logo PT. Dirgantara Indonesia (Persero)

Gambar B.1.1 Logo PT.Dirgantara Indonesia

a. Warna biru angkasa melambangkan langit tempat pesawat


terbang.
b. Sayap pesawat terbang sebanyak 3 buah yang melambangkan
fase PT. Dirgantara Indonesia, yaitu :

8
1.) PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio.
2.) PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara
3.) PT. Dirgantara Indonesia
c. Ukuran pesawat yang semakin membesar melambangkan
keinginan PT.Dirgantara Indonesia untuk menjadi perusahaan
dirgantara yang semakinmembesar setiap fasenya.
d. Lingkaran melambangkan bola dunia dimana PT. Dirgantara
Indonesia ingin menjadi perusahaan kelas dunia.

3. Visi Dan Misi PT. Dirgantara Indonesia (Persero)


VISI : Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara
berbasis pada penguasaan teknologi tinggi dan mampu
bersaing dalam pasar global dengan mengandalkan
keunggulan biaya

MISI : Sebagai pusat kompetensi dalam industri kedirgantaraan


dan misi militer serta untuk aplikasi non-aerospace yang
relevan.

C. Pertemuan 3 (Periode Tanggal : 29 Maret 2021 )

1. Pitot Static System

a. Pengertian

Pitot static system adalah salah satu system yang akan selalu bagian
dari suatu pesawat udara, mulai dari pesawat yang sederhana
(kecil) sampai pesawat yang besar atau modern.

Pengertian akan dasar-dasar bekerjanya system ini sangat penting


untuk seorang ahli teknik pesawat udara, terutama dalam
mencari sebab-sebab kerusakan yang terjadi pada system ini.
Kekurang mengertian akan cara-cara bekerja dari pitot static
system akan dapat mengakibatkan kesulitan dalam melakukan
perawatan atau perbaikan.Sistem pitot static terdiri dari :

9
1) Pitot tube
2) Static vent
3) Altimeter
4) Air Speed Indicator
5) Vertical Speed Indicator
6) Machmeter ( untuk pesawat supersonic )

Gambar C.1.1 rangkaian pitot static

Gambar Menunjukan diagram dari suatu dasar system pitot


static, pitot static tube dihubungkan dengan air speed indicator,
altimeter, vertical speed indicator oleh pitot line dan static line
yang dilengkapi dengan drain yang berfungsi untuk membuang
kotoran yang ada pada pitot line maupun static line.

2. Pitot Head atau Pitot Tube dan Static Vent


Kata pitot berasal dari penemunya seorang berkebangsaan perancis
yang bernama Henry Pitot. Pitot tube disebut juga pitot head atau
pressure head, jenis-jenis tekanan yang ada pada pitot head adalah pitot
pressure dan static pressure.
Pitot pressure : disebut juga tekanan dinamis/ dinamis pressure, ram
pressure, impact pressure yaitu tekanan udara pada suatu bidang yang
disebabkan oleh bergeraknya bidang tersebut diudara.

10
Static pressure : tekanan udara pada ruang terbuka

Gambar C.2.1 contoh pemasangan pitot head


Pada gambar Merupakan gambar konstruksi dalam pitot head,
dimana terdapat lobang dibagian depan dengan menghadap langsung
arah aliran udara yang akan menghasilkan tekanan dinamis/ pitot
pressure
lobang static yaitu lobang yang akan menghasilkan tekanan static,
lobang ini berada dibagian samping dari pada pitot head, dan tidak
menghadap langsung arah aliran udara.

Gambar C.2.2 contoh letak static vent


umumnya berada disamping tubuh pesawat (fuselage) static holes
yang demikian cara penempatannya lazim disebut static vent..Cara untuk
memperoleh tekanan atmosfir dengan meuggunakan static vent jauh lebih
baik hasilnya dibandingkan menggunakan pitot head. Pada pesawat-
pesawat kecil/ringan static vent dibuat sangat sederhana yaitu membuat
lobang-lobang pada sisi samping (fuselage skin) dari tubuh pesawat.

11
3. System Pemanas Pada Pitot Head

Gambar C.3.1 rangkaian sistem pemanas pitot head

Untuk mencegah adanya gumpalan es pada lubang pitot maka pitot head
dilengkapi dengan alat pemanas yang terbuat dari elemen pemanas yang
diletakan dibagian dalam dari pitot head. Gunanya untuk mencegah
tertutupnya lobang-lobang pipa pitot akibat adanya es gambar Adalah
jenis dari pitot heater light and relay. Cara kerja rangkaian : bila control
swtch di "ON" kan maka arus akan mengalir ke heater melalui coil
akibatnya relay akan bekerja sehingga lampu indicator akan menyala,
bila heater bekerja normal maka lampu warna amber (abu-abu) yang
menyala, dan bila heater tidak bekerja secara normal atau rusak maka
lampu warna merah yang menyala.

D. Pertemuan 4 ( Periode Tanggal : 31 Maret 2021 )


1. HARNESS
a. Pengertian
Harness adalah kumpulan beberapa kelompok kabel atau grup
kabel yang disusun menurut keperluan – keperluan pada instalasi listrik
suatu pesawat terbang.
b. Tujuan

12
Maksud dan Tujuan pembuatan harness adalah untuk menyususn
dua atau lebih kabel menjadi satu bundle dengan dilengkapi simbol –
simbol dari – dari konektor

Gambar D.1.1 flow chart

2. Schematic Diagram
Yaitu suatu gambar yang menggambarkan suatu rangkaian
menggunakan simbol – simbol listrik. Dalam schematic diagram
simbol listrik tersebut dihubungkan dengan garis yang
menggambarkan koneksi dan hubungan dari komponen –komponen
listrik dalam rangkaian.Dengan menggunakan schematic diagram,
cara kerja dari suatu sistem dapat diamati dari input sampai dengan
outputnya.
Gambar D.2.1 schematic diagram

13
3. Wiring system

Gambar D.3.1 lembar wiring


Yaitu gambar yang diperlukan untuk suatu proses pekerjaan pembuatan
harness, yang menjelaskan rooting kabel dari suatu system yang lain.

Gambar D.3.2 Contoh gambar wiring diagram


Pada wiring diagram terdapat beberapa komponen yakni wire, connector,
control box, dan instruments.
4. Stik harness
Gambar D.4.1 Stik Harness

14
Pada stik harness terdapat wire list antara lain :
1) Wire identification
2) Spec wire
3) Length
4) Diagram
5) First & second connection

Gambar D.4.2 Stik Harness


Proses pembuatan harness
Dalam pembuatan harness ini,dibidang harnessing dibagi menjadi 4
tahapan kerja, yaitu
1) Cuttting and marking
2) Looming
3) Interconnection
4) Insulation

5. Cutting & Marking

15
a. Pengertian
1) Cutting adalah proses pemotongan kabel dengan jenis,ukuran dan
panjang yang telah ditentukan dalam drawing dan operatio sheet
(OPS)
2) Marking adalah proses pemberian identitas pada kabel dan
thermofit,sesuai dengan requirment drawing,OPS dan proces
specification.
b. Tujuan
1) Menentukan system yang dilayani oleh suatu kabel atau wire
bundle.
2) Mengetahui ukuran jumlah inti dalam suatu kabel dan jenis kabel.
3) Mengethaui tujuan kabel atau wire bundle yang dipasang.
c. Jenis Material
1) Wire
2) Thermofit
d. Kabel
Adalah konduktor yang terdiri dari kumpulan wire yang
terbungkus isolasi.Fungsinya untuk menghantarkan arus,tegangan atau
sinyal listrik.
Kabel – kabel tersebut mempunyai ukuran luas penampang yang telah
ditentukan berdasarkan AWG ( American Wire Gauge).
AWG LUAS penampang (mm)
30 0,06
28 0,09
26 0,16
24 0,21
22 0,38
20 0,60
18 0,93
16 1,34

16
17
Gambar D.5.1 contoh pembacaan part number kabel

Kabel coaxial adalah kabel yang digunakan untuk system


avionic pesawat.Kabel coaxial terdiri dari conductor tunggal yang
terbungkus isolator dari bahan polyethylene atau teflon ,kemudian
dibungkus degan anyaman logam.

Keuntungan dari kabel coaxial adalah :


1) Terlindungi dari kabel muatan istrik statis
2) Terlidungi dari radiasi medan magnet yang kuat

Konfigurasi kabel coaxial tipe RG142 kabel yang berasal


dari pabrik dicetak dengan kode pabrik yang didesain dengan
warna hijau muda dengan jarak 1-5 kaki.

18
Contoh code dari pabrik :
MS25190A20913
Keterangan :
MS 25190 = military standard
A = tipe
20 = Ukuran kabel ( AWG )
9 = Kode warna dasar isolasi
1 = Kode warna strip pertama
3 = Kode warna srip kedua

6. Thermofit
a. Pengertian
Thermofit adalah selongsong yang dibuat dari bahan karet yang
apabila dipanaskan mengrut.Dugunakan untuk memberi identifikasi pada
kabel yang tidak dapat dimarking langsung atau bundle kabel.Thermofit
disebut juga sleeve,shirnkable tube atau fleksibel contractle.

Tabel tipe dan ukuran thermofit (Designation RNF-100 type)


Contoh part number thermofit :
LN29807-76gn10
Keterangan :
LN29807- : Kode tipe
76 : Kode diameter (76=3inchi)
gn : Kode warna:
gn (grun) :hijau
rt(rot) :merah
ge(geib) :kuning
sw(schwarz) :hitam
bl(blau) :biru
tanpa kode 🦷

19
Warna – warna tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-
beda :
1) Merah menunjukan nomer kode harness
2) Kuning untuk kode konektor
3) Biru untuk kode katalog
4) Putih untuk grounding atau unutk kabel yang tidak bisa
demarking langsung
5) 10 = panjang satuan (mm)

Gambar D.6.1 contoh part number thermofit

20
E. Pertemuan 5 (Periode Tanggal : 7 April 2021)
1. Looming
a. Pengertian
Looming adalah proses penyusunan dan pengikatan kabel sehingga
tersusun dalam beberapa grup atau bundle. System loomingan pada
bundle/grup agar memudahkan pemasangan,perawatan dan pemeliharaan
grup atau bundle diikat dengan menggunakan lacing.

b. Tujuan
1.) Mendapatkan struktur harness yang baik,teratur dan rapi.
2.) Mempermudah pemasangan isntalasi dalam pesawat terbang.
3.) Mempermudah pengecekan dan pemeliharaan bundle kabel.

Gambar E.1.1 jenis looming

21
c. Material dan alat
1) Lacing tape ( tali loomingan )
Lacing tape terbuat dari bahan cotton ,linen,nyilon atau
fiberglass sesuai dengan lokasi pengikatan.Tali jenins ini
mempunyai 2 bentuk:
a) Pita
b) Bulat

Gambar E.1.2 contoh bahan lacing tape


2) Looming board
Merupakan papan panel yang terdiri dari rute-rute bundle atau
grup,yang sesuai dengan ukuran sebenarnya dalam pesawat
terbang.Bundle atau grup diletakan sesuai jalurnya pada stick
diagram yang kemudian diikat dan diberi thermofit sesuai
kodenya.
Cutting plier (tang pemotong) digunakan untuk memotong tali
looming (lacing tape).
Ketentuan ketentuan dalam proses looming
a) Jumlah kabel maksimal dalam bundle tak melebihi 75 buah
kabel dengan diameter penampang antara 1,5-2 inchi.Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari kerusakan berat yang
disebabkan hubungan pendek.
b) System kabel yang tidak dilengkapi degan alat-alat
pengamanan seperti kabel.pengapian dan kabel dari
generator harus dipisahkan dari bundle utama.
c) Jari-jari pembengkokan grup atau bundle tidak boleh kurang
dari 10mkali diameter penampang luar grup atau
bundle.Jari-jari pembengkokan yang diperbolehkan minimal

22
2 kali jari-jari penampang luar grup atau bundle.Untuk kabel
koaksial tidak boleh dibengkokan kurang dari 10 kali
penampang luarnya.
d) Kekenduran dalam bundle yang diijinkan antara dua klem
penahan adalah 0,3 inchi .hal ini dimkasudkan untuk :
 Memudahkan perawatan dan pergantian terminal.
 Mencegah ketegangan pada harness yang bisa terjadi
karena getaran mesin.
 Memberi kebebasan bergerak kepada peralatan apabila
terjadi benturan.

2. Interconnection

a. Pengertian
Adalah proses penyambungan grup/bundle kabel dengan
komponen yang telah ditetapkan dalam drawing yang berupa
komponen – komponen penghubung yaitu,konektor,terminal
lug,splicedan soldier,sleeve,secara keseluruhan dalam suatu system
yang ada dalam pesawat terbang.
Proses interconnection ini merupakan kelanjutan dari proses
assembly wire bundle yang dikerjakan setelah proses cutting dan
amrking serta proses looming.proses penyambungan pada
interconnection dapat dilakukan dengan cara soldering dan crimping.

b. Tujuan
1) Memeprmudah dalam penginstalan pada pesawat terbang.
2) Mempermudah memasang dan melepas kembali (adjustable)
pada pesawat terbang.
3) Penyambungan pada pesawat terbang akan kuat dan teratur
serta mudah dalam pemeliharaan.

23
c. Splice
Merupakan material yang digunakan untuk menghubungkan
kabel dengan kabel yang lain,dimana ukuran kabel tersebut berbeda atau
untuk membuat suatu percabangan.
Splice digunakan apabila :
1) Kabel yang harus masuk pada point konektor yang terlalu besar
atau terlalu kecil,sehingga harus disambung dengna kabel yang
ukurannya sesuai.
2) Kabel yang masuk pada konektor atau point konektor,maka
sambungan percabangannya harus menggunakan splice.
3) Shieded kabel masuk kedalam konektor.

Gambar E.2.1 alat yang digunakan saat interconnection

d. Konektor
Adalah komponen yang digunakan sebagai penghubung kabel
yang dipisahkan oleh section-section pada struktur pesawat
terbang,dari suatu box konektor unit atau dari instrument lainnya.

24
Bila dilihat dari bentuk kontaknya maka konektor ada dua bagian
yaitu:
Receptacle connector yaitu konek ter dengan kontak berupa
scoket (female) yang pada umumnya berupa konetor permanent
(fixed part of the connector)yang terpasang secara permanent pada
struktur pesawat terbang atau box-box control unit.
Plug receptacle connector,yaitu konektor dengan kontak
berupa pin(male)sebgai pasangan dari konektor receptacle yang
berupa konektor tidak tepat (mobil part of the connector).

e. Kontak konektor
Adalah alat berupa pin atau socket yang digunakan untuk
menghubungkan kabel dengan konektor.Pin merupakan penerima dan
socket merupakan pengirim power.Pin dan Socket terbuat dari campuran
tembaga yang dilapisi emas untuk mencegah terjadinya korosi,sedangkan
untuk kabel agar tahan dari campuran chormel-alumel.
Gambar E.2.2 kontak konektor

f. Tail connector/shell/clamp
Fungsinya untuk menjepit wire bundle yang terpasang pada
konektor dan sebagai penahan kabel dari pembengkokan yang tajam.
Jenis tail connesctor yang biasa dipakai mempunyai part number
(p/n) sebagai berikut :

25
1) MS 3417 8-8N
2) MS 3417 8-10N
3) MS 3417 8-12N
4) MS 3417 8-14N
5) MS 3417 8-16N
6) MS 3417 8-18N
7) MS 3417 8-24N
Gambar E.2.3 tail connector

g. Jenis-Jenis Konektor
1.) Kontak persegi (Rectangular connctor), prinsip dan
pengerjaan konektor ini sama dengan konektor bulat.

Gambar E.2.4 kontak persegi

26
2.) Konektor wafer (wafer connector),konektor ini berbentuk
panjang pipih menyerupai wafer yang memilik bagian straight
plug receptacle.

Gambar E.2.5 konektor wafer

3.) Konektor koaksil (coaxil connector),


Konektor ini digunakan untuk kabel koaksil.Bagian-bagian dari
konektor ini adalah :
a) Bagian depan berbentuk lurus atau bengkok
b) Bagian tengah terdiri dari bagian sub-assy untuk dicramping
dengan alat yang sesuai.
c) Sleeve logam,yang berfungsi untuk menjaga kontinuitas
arus listrik.
i.

Gambar E.2.6 konektor koaksil

27
Gambar E.2.7 contoh part number interconnection
h. Terminal plug
Digunakan untuk menghubugkan kabel dengan strip atau dengan
komponen lainnya.Terminal plug mempunyai kode warna pada
isolasiny,yang berfungsi untuk mengetahui ukuran kabel yang dipakai dan
alat yang harus digunakan,dimana kode warna ini terdapat pada handel
dari alat cramping tersebut.

Ukuran kabel Warna kode


22-16 Merah (.) satu titik
16-14 Biru (..) dua titik
12-10 Kuning (...) tiga titik
8 Merah 8 (no.8)
6 Biru 6 (no.6)
4 Kuning 4 (no.4)
2 Merah 2 (no.2)
1/0 Biru 1/0 8 (no.1/0)
2/0 Kuning 2/0 8 (no.2/0)
GambarE.2.7Terminalplug

28
D. Pertemuan 6 (Periode Tanggal : 15 April )
1. Gyroscope
a. Pengertian
Adalah sesuatu yang berputra atau suatu roda/benda yang
berbentuk roda yang bisa berputar pada porosnya.

Gambar F.1.1 ilustrasi gerak gyroscope


Pada pelajaran instrumen pesawat terbang yang dimaksud
dengan gyroscope adalah gyro yang terdiri dari massa dari metal
yang berat yang dipasang pada suatu rangka khusus yang disebut
Gimbal. Ada dua gimbal, yaitu : inner gimbal (gimbal-bagian dalam)
dan outer gimbal (gimbal bagian luar).
Gyroscope tersebut mempunyai bidang kebebasan satu atau
lebih yang tegak lurus pada bidang putar gyro, atau gyro tersebut
dapat bebas berputar pada ketiga sumbunya, yaitu spinning freedom
pada sumbu longitudinal ( x.xl ), ulting freedom pada sumbu lateral
(y. yl), dan veering freedom pada sumbu vertical (z.zl). Apabila gyro
berputar dengan kecepatan putar yang cukup besar maka gyro ini
akan mengambil suatu kedudukan dan akan tetap pada kedudukan itu
selama tidak ada gaya dari luar yang mempengaruhi.

b. Sifat –sifat gyroscope


Gyro procession (Perubahan sudut arah dari bidang putar
gyro),mempunyai dua sifat yang sangat penting yaitu :
1) Rigidity in space (mempertahankan poros putar)
Selalu menunjuk arah yang sama atau rotor gyro akan tetap
pada bidang putarnya.Rigidity ini besarnya tergantung pada

29
kecepatan sudut dari gyro, berat dari massa gyro tersebut, dan
panjang jari-jari poros gyro.sifat ini diibaratkan roda sepeda
jika semakin cepat akan semakin stabil.
2) Gyro procession (perubahan sudut arah dari bidang putar
gyro)
Apabila pada suatu gyro yang sedang berputar diberikan gaya
ganggu ini akan dipindahkan 90 derajat searah dengan putaran
gyro.
Gyro precession akan terus ada selama gaya ganggu masih
diberikan sampai bidang putar dari gyro segaris dengan bidang
gaya ganggu.
Makin besar gaya ganggu (external force), makin besar
precessinya. Makin besar jari jari makin cepat perputaran gyro,
makin kecil precessinya.

c. Sumber penggerak gyroscope


1) Vacuum/suction system (sistem tekanan kerendahan)
Untuk memutar gyro rotor dengan menggunakan sistem
tekanan kerendahan dapat memakai dua cara yaitu dengan
"Pompa vakum" (vacuum pump) dan dengan "Tabung
venturi "(ventury tube). Yang memakai pompa vakum,
apabila mesin pesawat bekerjaakan memutar pompa vakum,
sehingga pompa vakum mempunyai daya hisap sebesar 10
inch Hg. Pompa vakum dihubungkan dengan rumah-rumah
instrumen gyro melalui pipa-pipa penghubung. Pompa vacum
akan menghisap udara dalam rumah/kotak-kotak instrumen.
Karena udara dalam rumah instrumen dihisap,
tekanannya menjadi berkurang.Berkurangnya tekanan ini
menyebabkan ada semprotan udara luar yang masuk ke
dalam rumah instrumen. Semprotan udara (air jet) ini

30
digunakan untuk memutar roda-roda gyro (gyro rotor).
Tekanan 10 inch Hg lebih dari cukup untuk memutar gyro
instrumen, dimana tekanan yang dibutuhkan hanya kurang
lebih 4 inch Hg, sehingga sebuah relief valve digunakan
untuk menurunkan tekanan menjadi 4 inch Hg. Pada sistem
ini juga dilengkapi dengan saringan udara (air filter), gunanya

untuk mencegah kotoran-kotoran udara luar yang ikut masuk


ke dalam lubang poros putar gyro.
GambarF.1.1.sumber penggerak sistem gyro jenis pompa
vakum.
Tabung venturi yang bertekanan lebih rendah dari udara
sekelilingnya dihubungkan dengan pipa ke dalam kotak-
kotak gyro instrumen. Udara dalam kotak instrumen
berhembus ke luar menuju tabung venturi yang mempunyai
tekanan yang lebih rendah, atau terhisap oleh tabung
venturi.Sehingga di dalam kotak instrumen terjadi
pengurangan tekanan udara, sehingga melalui pipa yang
berhubungan dengan udara luar terjadilah semprotan udara
luar ke dalam kotak instrumen.Semprotan udara luar inilah
yang digunakan untuk memutar rotor instrumen gyro. Sistim
ini mempunyai kerugian-kerugian dibandingkan dengan
sumber penggerak listrik, terutama pesawat terbang besar
yang mempunyai kemampuan terbang tinggi (hight altitude
aircraft); makin tinggi pesawat itu terbang, makin rendah
tekanan udara yang menyebabkan akanterjadi penyusutan
tekanan.

31
Demikian juga terhadap instrumennya sendiri, yang
mana umumnya instrumen giro sistem vakum, banyak
menggunakan lager-lager (bearings) pada waktu tertentu
akan lebih mudah mengalami kerusakan, terutama terhadap
udara yang lembab
2) Electrical (Listrik)

GambarF.1.1 rangkaian electrical penggerak system gyro

Sumber penggerak rotor giro dari gyroscopic instruments


dengan menggunakan listrik dapat dibedakan dar sumber arus yang
dipakai, yaitu :
a) Arus searah atau direct-current (DC).
b) Arus bolak-balik atau alternating current (AC). 

Sumber penggerak rotor giro yang menggunakan listrik


arus searah (DC), apakah itu arus searah dengan sistem 14 volt DC
maupun dengan 28 volt DC, prinsipnya adalah berdasarkan akan
prinsip dari motor jenis convensional permanent magnet.
Instrumen giro yang menggunakan prinsip ini, adalah Turn & Bank
indicator atau Turn & Slip indicator. Sumber penggerak rotor giro
yang menggunakan sumber arus listrik bolak-balik (AC),
umumnya menggunakan tegangan 115 volt, 400 Hz, 3 fase.
Arus ini diperoleh dari suatu inverter atau alternator .

32
Penggunaan giro dengan sumber arus bolak-balik (AC)
berdasarkan prinsip dari motor squirrel cage induction; karena
motor ini berfrekuensi tinggi, maka pemutaran motor mungkin
lebih cepat dan menjadi seimbang. Dalam rangkaian listriknya
selalu dilengkapi dengan MCB yang berfungsi untuk pengaman
bila terjadi masalah dalam rangkaian, yaitu beban lebih atau
hubung pendek.
Instrumen yang menggunakan penggerak giro dengan arus
listrik bolak - balik, ialah : 
a) Directional gyro indicator
b) Artificial horizon
Instrumen terbang (flight instrument), yang menggunakan
prinsip giro, adalah:
a) Artificial horizon
b) Directional gyro
c) Turn & Bank atau Turn & Slip indicator.

E. Pertemuan 7 (Periode Tanggal : 27 April 2021)


1. Autopilot
Penemu system auto pilot yaitu Lawrence sperry,pada tahun
1914.Fungsinya meminimalisir human error saat terbang. Willey post
merupakan orang pertama yang mengelilingi dunia menggunakan system
autopilot bersama Harold Getty sang pangeran navigator,mereka berdua
memecahkan rekor pelayaran udara dunia selama 8 hari 15 jam 5 menit
pada tahun 1933 menggunakan pesawat “Lockheed vega Winnie mae”.

a) Pengertian
Autopilot adalah perangkat lunak atau alat yang hanya dapat
mengelola pesawat dalam kondisi tertentu menggunakan sistem
hidrolik, mekanis, dan elektronik kendaraan. Sistem yang dapat
mengikuti flight plan ini dapat menstabilkan kecepatan dan

33
ketinggian serta letak bagian depan pesawat (heading). Pilot
kebanyakan memimpin pesawat dengan cara yang dikendalikan oleh
autopilot kecuali untuk pemberangkatan dan pendaratan. Autopilot
banyak digunakan pada pesawat penumpang.

b) Bagaimana cara kerja autopilot?


Autopilot dapat mengambil bagian dalam sebagian besar
mekanisme kontrol kecuali lepas landas. Secara umum, ia mengontrol
pergerakan pesawat di sekitar pusat gravitasi dan mengarahkan
pesawat sesuai dengan parameter keselamatan. Data rute disiapkan
sebelum penerbangan diunggah ke perangkat lunak ini. Sejak
autopilot diinstruksikan oleh pilot, ia mengendalikan pesawat dalam
rute ini. Pesawat; dapat memiliki tiga jenis perangkat lunak autopilot:
satu sumbu, dua sumbu, dan tiga sumbu. Pesawat generasi berikutnya
dapat dipandu oleh pilot otomatis tiga sumbu yang ditingkatkan. Pilot
otomatis generasi baru juga dapat mengarahkan yaw dengan
mengontrol kemudi bersama dengan gerakan rotasi dan berbaring.
Dalam sistem yang lebih baru, autopilot dapat melakukan sebagian
besar manuver penerbangan klasik. Penerbangan pendakian dan
penerbangan turun dipandu oleh pilot kecuali dalam kasus ekstrim.
Autopilot melakukan semua operasi sesuai dengan perintah pilot.

c) Kapan Autopilot Diaktifkan?


Autopilot diaktifkan beberapa saat setelah lepas landas dan
dimatikan sebelum mendarat. Autopilot dapat berfungsi sebagai pilot
saat penglihatan dikurangi atau sistem penerbangan tidak berfungsi.
Otorisasi perangkat lunak ini mungkin berbeda dari pesawat ke
pesawat

34
d) Bisakah Autopilot Mendaratkan Pesawat?
Itu bisa mendaratkan pesawat sesuai dengan perintah yang
diperlukan. Ini disebut sistem pendaratan otomatis. Jika pesawat
berusaha untuk mendarat dalam kondisi sulit dan kabut yang benar-
benar menghalangi pandangan, maka pendaratan pesawat dilakukan
sesuai dengan parameter keselamatan tertentu dengan bantuan ILS
(Instrument Landing System). Dalam kasus seperti itu, autopilot,
yang bertindak selaras dengan sistem lain pesawat, menyediakan
pendaratan di bawah kendali tim kokpit.
e) Auto Flight Control System (AFCS)/Auto pilot
System ini mempengaruhi tiga sumbu yaitu
1) Sumbu lateral
Angguk/pitch up pitch down
2) Sumbu Longitudional
Rolling/Guling
3) Sumbu vertical
Belok kanan dan kiri/yawing

Gambar G.1.1 ketiga sumbu

f) Auto Pilot Parts


Ada tiga parts ,cara kerjanya yaitu data sensing elements akan
masuk ke command elements lalu data tersebut diolah dan hasilnya
akan masuk ke outputs elements.Adapun bagian-bagian per
elementsnya sebagai berikut :

35
1) Sensing elements : Inputan yang masuk ke computer
(Directional Gyro indicator,Turn and bank Indicator,altitude
indicator)
2) Command elements : Flight control dan computer
3) Outputs elements : Aileron servo actuator (rolling)
Rudder servo actuator (Yawing)
Elevator srvo actuator (Pitch)

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan tujuan pembuatan laporan ,informasi yang didapat
melalui zoom (tatap muka secara daring) yang dimulai dari tanggal 12
Maret – 27 April 2021,maka dapat disimpulkan sebgai berikut :
1. Dengan diadakannya kegiatan OJT (On The Job Training) ini mampu
meningkatkan wawasan siswa siswi SMK Penerbangan Kartika Aqasa
Bhakti mengenai dunia penerbangan terutamanya sesuai dengan
program keahlian Aircraft Electricity,selain memberikan materi pihak
PT.Drigantara indonesia juga memberikan gambaran mengenai dunia
kerja dipenerbangan yang dituntut profesionalitas,jujur,teliti.
2. Materi yang didapat dari pertemuan pertama hingga pertemuan
terakhir,sebagai berikut :
a. Flight instrumen
b. Sejarah PT Dirgantara Indonesia
c. Pitot Static System
d. Harness
e. Looming
f. Gyroscope
g. Autopilots

36
B. Saran
1. Saran Untuk Perusahaan
Meningkatkan kerja sama antara Industri dengan SMK Penerbangan
Kartika Aqasa Bhakti Semarang, terutama dalam bidang rekrutment dan
On The Job Training siswa di PT Dirgantara Indonesia.
2. Saran Untuk Sekolah
Kepada pihak sekolah di mohon untuk meminta bahan dari perusahaan
untuk pengerjaan siswa On The Job Training.
DAFTAR PUSTAKA
http://instrumentandavionic.blogspot.com/2015/11/gyroscope-basic.html?
m=1 - :~:text=SIFAT%20%2D%20SIFAT%20GYROSCOPE&text=ialah
%20sifat%20dari%20pada%20gyro,akan%20tetap%20pada%20bidang
%20putarnyahttps://www.flypgs.com/en/travel-
glossary/autopilot#:~:text=An%20autopilot%20is%20a%20software,of
%20the%20aircraft%20(heading).

https://id.wikipedia.org/wiki/Wiley_Post

https://www.indonesian-aerospace.com/portofolio

https://www.academia.edu/40135771/LAPORAN_PRAKTIK_KERJA_LAP
ANGAN_PT_DIRGANTARA_INDONESIA_PERSERO_Instalasi_dan_Kon
figurasi_Remote_Server_Pada_Linux_

http://instrumentandavionic.blogspot.com/2015/11/pitot-static-system.html?
m=1

37
LAMPIRAN

Gambar zoom pertemuan pertama tanggal 12 maret 2021

Gambar pertemua kedua tanggal 22 Maret 2021

38
Gambar Pertemuaan ketiga tanggal 29 Maret 2021

Gambar Pertemuan keempat tanggal 31 Maret 2021

39
Gambar Pertemuan kelima tanggal 7 April 2021

Gambar Pertemuan keenam tanggal 15 April 2021

Gambar pertemuan Ketujuh tanggal 27 April 2021

40

Anda mungkin juga menyukai