Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Hidrodinamika Laut

ANGIN PERAIRAN ACEH

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
NOVEMBER, 2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angin merupakan udara yang bergerak. Angin ini pergerakannya akan dapat dirasakan
oleh manusia. Angin sebagai salah satu unsur yang ada di alam ini mempunyai kekuatan dan
juga sumber yang berbeda- beda. Angin ini bisa dibagi menjadi beberapa macam karena
dilihat dari sumber, waktu terjadinya, dan juga kekuatannya. Ada beberapa jenis angin seperti
misal angin darat, angin laut, angin lembah, angin gunung, angin topan, angin muson, angin
puting beliung, dan lain sebagainya. Semua jenis angin tersebut mempunyai pengertian
masing- maing dan tentu saja mempunyai ciri khas tertentu sehingga dinamakan sebagai
angin yang demikian.

Angin adalah pergerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang
bertekanan rendah. Pembentukan arah angin terjadi karena perbedaan tekanan udara di dua
tempat berbeda. Aliran angin berasal dari tempat yang memiliki tekanan udara tinggi menuju
ke tempat yang bertekanan udara rendah.

Proses munculnya angin, tak lepas dari sinar matahari ke bumi. Pancaran sinar matahari
yang tak merata di permukaan bumi, maka udara bergerak naik dan turun. Kondisi itu
menghasilkan daerah tekanan udara yang tinggi dan rendah. Saat udara naik, tekanan
menurun. Proses terjadinya angin selanjutnya adalah akibat perbedaan suhu udara, di mana
daerah yang menerima lebih banyak penyinaran matahari akan memiliki suhu yang lebih
tinggi dibandingkan daerah lainnya. Pada daerah bersuhu lebih tinggi, udara bergerak
mengembang atau memuai sehingga tekanan udaranya rendah.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari materi angin kali ini adalah untuk mengetahui sebaran angin di perairan Aceh
pada tahun 2022 16 Mei.

1.3 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari materi angin adalah:
1. Mahasiswa mendapatkan pemahaman, pengalaman dan pengetahuan dalam mengolah
data angin.
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan informasi data angin di suatu perairan yang
digunakan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat sebaran angin
disuatu perairan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara membuat script serta mampu mengcombine data
angin dan bathymetri yang digunakan.
5. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi data script yang dipakai.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA

Angin merupakan udara yang bergerak yang terjadi karena adanya perbedaan suhu
antara udara panas dan udara dingin. Adanya perbedaan suhu udara ini karena adanya
perbedaan tekanan udara di permukaan bumi. Udara bergerak dari daerah yang memiliki
tekanan udara yang tinggi ke daerah yang memiliki tekanan udara yang rendah. Pada
dasarnya angin yang bertiup di permukaan bumi terjadi karena adanya penerimaan radiasi
surya yang tidak merata di permukaan bumi, sehingga mengakibatkan perbedaan suhu udara
(Habibie dkk, 2017).

Daerah sekitar khatulistiwa, yaitu pada busur 0°, adalah daerah yang mengalami
pemanasan lebih banyak dari matahari dibanding daerah lainnya di Bumi, artinya udara di
daerah khatulistiwa akan lebih tinggi dibandingkan dengan udara di daerah kutub. Pertukaran
panas pada atmosfer akan terjadi secara konveksi. Berat jenis dan tekanan udara yang disinari
cahaya matahari akan lebih kecil dibandingkan jika tidak disinari. Perbedaan berat jenis dan
tekanan inilah yang akan menimbulkan adanya pergerakan udara (Trewartha, 2015).

Angin diberi nama sesuai dengan dari arah mana angin datang, misalnya angin timur
adalah anginyang datang dari arah timur, angin laut adalah angin dari laut ke darat, dan
anginlembah adalah angin yang datang dari lembah menaiki gunung. Angin lokal disebabkan
perbedaan tekanan lokal dan juga dipengaruhi topograpy, gesekan permukaan disebabkan
gunung, lembah dan lain – lain. Variasi harian disebabkan perbedaan temperatur antara siang
dan malam. Perbedaan temperatur daratan dan lautan juga mengakibatkan angin sepoi –
sepoi, bagaimanapun angin tidak mengalir sangat jauh di daratan (Klara, 2013).

Arah angin adalah arah dari mana angin berhembus atau dari mana arus angin datang
dan dinyatakan dalam derajat yang ditentukan dengan arah perputaran jarum jam dan dimulai
dari titik utara bumi dengan kata lain sesuai dengan titik kompas. Umumnya arus angin diberi
nama dengan arah darimana angin tersebut bertiup, misalnya angin yang berhembus dari
utara maka angin utara. Kecepatan angin adalah kecepatan dari menjalarnya arus angin dan
dinyatakan dalam knot atau kilometer per jam maupun dalam meter per detik (Fadholi, 2013).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Praktikum
Adapun hasil praktikum dari matreri Angin dengan data pembuatan tahun 2022 Mei
16 maka dihasilkan gambar peta sebagai berikut:

Gambar 3.1.1 Hasil Script Angin di perairan Aceh

3.2 Hasil Praktikum

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara
tinggi ke bertekanan udara rendah. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini
dinamakan konveksi. Faktor-faktor yang menyebabkan angin terjadi antara lain adalah
gradien barometris, lokasi, tinggi lokasi, dan waktu. Kecepatan angin ditentukan oleh
perbedaan tekanan udara antara tempat asal dan tujuan angin dan resistensi medan yang
dilaluinya. Jenis-jenis angin antara lain adalah:

1. Angin Laut dan Angin Darat

Angin laut merupakan kebalikan dari angin darat, yakni angin yang bertiup dari laut ke
darat. Merupakan kebalikan dari angin darat, maka angin laut ini berhembusnya pada waktu
pagi atau siang hari, yakni sekitar pukul 09.00 hingga pukul 16.00.
Angin darat adalah angin yang bertiup dari darat menuju ke laut. Angin darat ini terjadi
ketika malam hari, yakni sekitar pukul 20.00 hingga pukul 06.00 pagi.

2. Angin Lembah dan Angin Gunung

Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah menuju arah puncak gunung.
Sehingga dapat dikatakan bahwa angin lembah ini bertiup dari atas ke bawah. Umumnya,
angin lembah ini bertiup pada waktu siang hari.

Angin gunung adalah angin yang merupakan kebalikan dari angin lembah. Angin gunung
merupakan jenis angin yang bertiup dari arah puncak gunung menuju arah lembah. Angin
gunung ini umumnya terjadi ketika malam hari.

3. Angin Muson

Angin muson merupakan angin yang bertiup di antara benua Asia dan Australia.

4. Angin fohn

Angin fohn ini juga disebut dengan angin jatuh. Angin jatuh atau fohn ini merupakan
angin ynag terjadi dan bergantung pada hujan orografis.

Alat untuk mengukur angin terbagi dalam beberapa macam, diantaranya adalah
anemometer untuk mengukur kecepatan angin, wind vane untuk mengetahui arah angin, dan
windsock yang digunakan untuk memperkirakan besar kecepatan angin.

Untuk memunculkan seperti gambar 3.1.1 diatas diperlukan langkah-langkah sebagai


berikut:

Langkah 1 yang di lakukan yaitu pengambilan titik koordinat dengan cara mengambil
titik koordinat pada google maps, dimana latitudenya 2.0 dan 7.0 sedangkan longitudenya
93.0 dan 99.0. Kemudian membuka website ERDDAP pada google dan ketik pada kolom
pencarian “Wind” lalu di search, selanjutnya akan muncul tampilan seperti di bawah ini dan
klik pada bagian “graph” dan pastikan pada bagian tulisan “Wind, All Metop ASCAT, 0.25°,
Global, Near Real Time, 2013-present (Monthly)”
Gambar 3.2.1 Halaman pencarian data angin

Begitu juga pada pengambilan data batimetri. Ketik pada kolom pencarian ‘batimetri’ lalu
klik search, selanjutnya akan muncul tampilan seperti di bawah ini dan klik pada bagian
‘graph’ dan pastikan pada bagian tulisan “SRTM15_PLUS Estimated Topography, 15
seconds, Global, v1”

Gambar 3.2.2 Halaman pencarian data bathymetri

Setelah muncul tampilan tersebut maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini untuk
memasukan longitude dan latitudenya untuk memunculkan data yang mau kita download.
Gambar 3.2.3 Data angin yang ada pada Perairan Aceh.

Gambar 3.2.4 Data bathymetri pada Perairan Aceh.

Setelah memasukan longitude dan latitude pada erddap dan klik redraw the grap setelah itu
klik download dan jangan lupa ubah file download nya ke format “.nc”.

Langkah terakhir pembuatan peta Angin Perairan Aceh adalah dengan membuka
aplikasi MATLAB kemudian masukkan file data angin dan bathymetri yang sudah di
download kedalam satu folder, selanjutnya klik New Script agar dapat mengetik script pada
laman ‘Editor’. Adapun script yang digunakan pada pembuatan peta angin perairan Aceh
sebagai berikut:

clc;clear all;close all


ncdisp('bathymetri.nc');
z=ncread('bathymetri.nc','z');
% z
% Size: 1441x1201
% Dimensions: longitude,latitude
ncdisp('wind.nc');
% x_wind
% Size: 25x21x1x1
% Dimensions: longitude,latitude,altitude,time
% y_wind
% Size: 25x21x1x1
% Dimensions: longitude,latitude,altitude,time

layer=1
xa=ncread('wind.nc','x_wind');
xa=permute(xa,[2 1 4 3]);
x0=xa(:,:,:,layer);
clear('xa')

ya=ncread('wind.nc','y_wind');
ya=permute(ya,[2 1 4 3]);
y0=ya(:,:,:,layer);
clear('ya')

size(x0)
Yr=2022

p=5
D=1

x=linspace(93,99,25);
y=linspace(2,7,21);
%[x0y0]=meshgrid(x,y);
x1=linspace(93,99,1441);
y1=linspace(2,7,1201);

x0=x(1:D:end);
y0=y(1:D:end);
LATLIMS=[2 7]
LONLIMS=[93 99];

x=x0(1:D:end,1:D:end);
y=y0(1:D:end,1:D:end);
for i=1:1441
for j=1:1201
if z(i,j)<=0
z(i,j)=NaN;
else
z(i,j)=-10;
end
end
end

surf(x1,y1,z');
view(0,90);
hold on;
quiver(x0,y0,x*p,y*p,1,'LineWidth',1);
xlim(LONLIMS);
ylim(LATLIMS);
xlabel ('longitude')
ylabel ('latitude')
title ('angin perairan aceh (16 Mei 2022)')
box on;
hold on;
grid on;

quiver(98,3,0.1*p,0,0,'LineWidth',2);
text(98,3.15,'0.1m/s','FontSize',10,'Color',[1 1 1]);

o Baris pertama berfungsi untuk membersihkan semua jendela pada MATLAB.


o Ncdisp berfungsi untuk menampilkan data .nc.
o Ncread berfungsi untuk membaca data.
o Yr berfungsi sebagai tahun yang digunakan.
o P berfungsi untuk menentukan ukuran quiver (tanda panah).
o For I berfungsi sebagai size dari data .nc batimetri.
o Surf berfungsi untuk menampilkan bentuk tiga dimensi.
o View berfungsi untuk melihat bidang diatasnya (datar).
o Hold on berfungsi perintahnya agar gambar yang muncul tidak tertimpa.
o Box on berfungsi untuk menampilkan garis pinggir pada peta.
o Quiver perintah untuk menentukan vektor/tanda panah.
o Color [1 1 1] berfungsi untuk kode warna putih.

Langkah selanjutnya run script pada mathlab, lalu akan muncul gambar sebagai berikut:

Gambar 3.2.5 Peta Angin Perairan Aceh


BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini adalah:
1. Faktor-faktor yang menyebabkan angin terjadi adalah perbedaan tekanan/ gradien
baromatis, letak tempat, ketinggian tempat, dan suhu udara.
2. Pembentukan arah angin terjadi karena perbedaan tekanan udara di dua tempat yang
berbeda.
3. Angin dibedakan dalam beberapa jenis diantaranya angin laut dan darat, angin lembah
dan gunung, angin timur, angin fohn, angin muson barat dan angin siklon.
4. Apabila suhu udara rendah maka tekanan udara tinggi, sedangkan jika suhu udara
tinggi maka tekanan udara rendah.
5. Quiver memberikan perintah untuk menentukan vektor/tanda panah.

4.2 Saran

Semoga praktikum materi angin laut ini, yang merupakan mata kuliah wajib dari
hidrodinamika laut dapat bermanfaat dan memberi pengetahuan untuk saya maupun bagi
mahasiswa lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Fadholi Akhmad., Stasiun Meteorologi Pangkalpinang. 2013. Analisis Data Arah Dan

Kecepatan Angin Landas Pacu (Runway) Menggunakan Aplikasi Windrose Plot

(Wrplot). Jurnal Ilmu Komputer, Pulau Bangka.

Habibie Najib., Sasmito Achmad, Kurniawan. 2017. Kajian Potensi energy Angin di Wilayah

Sulawesi dan Maluku. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. Sulawesi.

Klara Syerly, Abd Latif Had, Baharuddin, M. Uswah Pawara. 2013. Kajian Potensi Energi

Angin di Perairan Barat dan Selatan Pulau Sulawesi. Prosiding Teknik Perkapalan

UNHAS Volume 7. Makassar.

Trewartha Glenn T, Lyle H. 2015. Pengantar Iklim. Gadjah Mada University Press :

Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai