Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN HARIAN

NAMA : Nur Fadhilah Has

NIM :PO713201191182

RUANGAN : OK

HARI/TANGGAL : Selasa, 23 November 2021

NO URAIAN KEGIATAN KETERANGAN


1. Menyiapkan obat dari ampul Didampingi
Jam : 08:10

Pengertian
Menyiapkan obat yang akan diberikan pasien dengan benar sesuai dosis yang
diinstruksikan.
Tujuan
1. Obat siap diberikan kepada pasien
2. Dosis obat tepat sesuai instruksi dokter
Prosedur Tindakan
A. Persiapan Alat
Mencuci tangan untuk mencegah atau mengurangi penularan. Siapkan
peralatan dan suplai yang dibutuhkan:

Ampul:

1. Ampul berisi obat


2. Spuit dan jarum
3. Bantalan kasa kecil atau swab alkohol
4. Wadah tempat membuang bahan gelas
B. Prosedur
1. Kumpulkan suplai/peralatan di area kerja di ruang obat
2. Periksa setiap kartu, format, atau huruf cetak nama obat pada label di
setiap ampul atau vial
C. Obat dalam Ampul
1. Ketuk bagian atas ampul dengan perlahan dan cepat dengan jari
sampai cairan meninggalkan leher ampul.
2. Tempatkan bantalan kasa kecil atau swab. Alkohol kering di
sekeliling leher ampul.
3. Patahkan leher ampul dengan cepat dan dengan mantap jauhkan dari
tangan.
4. Isap obat dengan cepat. Pegang ampul terbalik atau letakkan di atas
pada permukaan datar. Masukkan jarum spuit ke dalam bagian tengah
pembukaan muara ampul. Jangan biarkan ujung atau batang jarum
menyentuh tepi ampul.
5. Aspirasi obat ke dalam spuit dengan secara perlahan menarik kembali
alat pengisap.
6. Pertahankan ujung jarum di bawah permukaan larutan. Miringkan
ampul supaya semua cairan di dalam ampul terjangkau oleh jarum.
7. Apabila gelembung udara teraspirasi, jangan keluarkan udara ke
dalam ampul.
8. Untuk mengeluarkan kelebihan gelembung udara, pindahkan jarum.
Pegang spuit dengan jarum mengarah ke atas. Ketuk sisi spuit untuk
membuat gelembung udara naik menuju jarum. Tarik kembali
pengisap sedikit dan dorong pengisap ke arah atas untuk
mengeluarkan udara. Jangan mengeluarkan cairan.
9. Apabila cairan dalam spuit kelebihan, buang ke dalam bak cuci.
Pegang spuit dalam posisi vertikal dengan ujung jarum di atas dan
miringkan dengan tenang ke dalam bak cuci. Keluarkan kelebihan
cairan ke bak cuci secara perlahan-lahan. Periksa kembali
penunjukkan caran pada spuit dengan memegang spuit secara vertikal.
10. Pasang tutup jarum. Ganti jarum dengan spuit. Pastikan jarum
terpasang aman pada spuit.
11. Buang bahan yang kotor. Letakkan ampul yang pecah di wadah
khusus untuk bahan gelas.

2. Observasi pemasangan infus Observasi


Jam : 08.30

Pengertian Pemasangan Infus


Pemasangan infus adalah salah satu cara atau bagian dari pengobatan untuk
memasukkan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien (Darmawan,
2008).Sementara itu menurut Lukman (2007), terapi intravena adalah
memasukkan jarum atau kanula ke dalam vena (pembuluh balik) untuk
dilewati cairan infus / pengobatan, dengan tujuan agar sejumlah cairan atau
obat dapat masuk ke dalam tubuh melalui vena dalam jangka waktu tertentu.

Tujuan Pemasangan Infus


Menurut Hidayat (2008), tujuan utama terapi intravena adalah
mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air,
elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan
melalui oral, mengoreksi dan mencegah gangguan cairan dan elektrolit,
memperbaiki keseimbangan asam basa, memberikan tranfusi darah,
menyediakan medium untuk pemberian obat intravena, dan membantu
pemberian nutrisi parenteral.

Alat dan Bahan Pemasangan Infus


Sebelum melaksanakan pemasangan infus, berikut adalah alat dan bahan yang
harus dipersiapkan ketika hendak melakukan tindakan pemasangan infus.
Pastikan bahwa ke 12 alat dan bahan ini sudah tersedia.
1. Standar infus
2. Cairan infus sesuai kebutuhan
3. IV Catheter / Wings Needle/ Abocath sesuai kebutuhan
4. Perlak
5. Tourniquet
6. Plester
7. Guntung
8. Bengkok
9. Sarung tangan bersih
10. Kassa steril
11. Kapal alkohol / Alkohol swab
12. Betadine
Tindakan
Standar Operasional Prosedur (SOP) memasang selang infus yang digunakan
oleh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Cuci tangan
2. Dekatkan alat
3. Jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan
dirasakan selama pemasangan infus
4. Atur posisi pasien / berbaring
5. Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus
dan gantungkan pada standar infus
6. Menentukan area vena yang akan ditusuk
7. Pasang alas
8. Pasang tourniket pembendung ± 15 cm diatas vena yang akan ditusuk
9. Pakai sarung tangan
10. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm
11. Tusukan IV catheter ke vena dengan jarum menghadap ke jantung
12. Pastikan jarum IV masuk ke vena
13. Sambungkan jarum IV dengan selang infus
14. Lakukan fiksasi ujung jarum IV ditempat insersi
15. Tutup area insersi dengan kasa kering kemudian plester
16. Atur tetesan infus sesuai program medis
17. Lepas sarung tangan
18. Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama pelaksana,
tanggal dan jam pelaksanaan
19. Bereskan alat
20. Cuci tangan
21. Observasi dan evaluasi respon pasien, catat pada dokumentasi
keperawatan
3. Memindahkan pasien dari brankar ke brankar Didampingi
Jam : 08.50

4. Memasang oksigen Didampingi


Jam : 9.20

Pengertian
Pemberian oksigen melalui nasal kanul untuk memberikan konsentrasi
( FiO2 ) rendah 24-40% dengan kecepatan aliran 2-6 liter/menit

Tujuan
- Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen
- Mencegah atau mengatasi hipoksia

PROSEDUR TINDAKAN
Alat dan bahan

1. Nasal kanul
2. Selang oksigen
3. Humidifier
4. Cairan steril
5. Sumber oksigen dengan flowmeter
6. Plester

Tindakan

1. Chek catatan medis dan perawatan


2. Cuci tangan
3. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan
4. Memberikan salam, panggil klien serta mengenalkan diri
5. Menerangkan prosedur dan tujuan tindakan "pemberian oksigen nasal
kanul dan face mask"
6. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya
7. Menjaga privasi
8. Mengkaji adanya tanda-tanda hipoksia dan sekret pada jalan napas
9. Menentukan kebutuhan oksigen, sesuai dengan program medis
10. Menyambungkan nasal kanul atau face mask ke selang oksigen yang
sudah dihumidifikasi
11. Memberikan oksigen dengan kecepatan aliran pada program medis
dan pastikan berfungsi dengan baik:
12. Selang tidak tertekuk, sambungan paten
13. Ada gelembung udara pada humadifier
14. Terasa oksigen keluar dari nasal kanul/fask mask
15. Meletakkan ujung kanul pada lubang hidung
16. Mengatur pita elastis atau selang plastik ke kepala atau ke bawah dagu
sampai kanul pas dan nyaman
17. Memberi plester pada kedua sisi wajah
18. Cek kanul/face mask setiap 8 jam
19. Mempertahankan level air pada botol humidifier setiap waktu
20. Mengecek jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi setiap
8 jam
21. Mengkaji membran mukosa hidung dari iritasi (pada nasal kanul) dan
memberi jelly untuk melembabkan membran mukosa jika diperlukan
22. Pada face mask mengkaji kelembaban kulit wajh dari kekeringan
23. Mengevaluasi respon
24. Rapikan alat-alat

5. Membersihkan infus/ spooling Didampingi


Jam : 9.40

Pengertian
SPOOLING adalah Tidakan jika infusan macet/ berhenti /tidak
jalan,sebenarnya tindakan ini tidak boleh di lakukan. Apabila infusan macet
sebaiknya infus set di ganti dengan yang baru . Apabila darah naik segera
lakukan ganti infus set atau menyepul dan Apabila infusan macettanpa darah
naik ke selang infus sebaiknya di sentil sentil terlebih dahulu
gelembunggelembungya dan menarik selang infus perlahan agar gelembung
naik, jika hal ini dilakukanmasih saja infusan macet boleh di lanjutkan dengan
melakukan tindakan menyepul.

Tujuan
Untuk melancarkan tetesan infusan yang macetkarna di sebabkan oleh
gelembung udara ataudarah yang naik ke selang infus

PROSEDUR TINDAKAN
Alat dan bahan

1.Sarung tangan
2.Spuit 5cc berisi cairan NaCl
3.Kapas alcohol
4.Bengok

Tindakan

1) Persiapan alat
2) Cuci tangan
3) Setil sentil gelembung
4) Menarik selang infusan
5) Apabila gagal lalu lakukan menyepul
6) Pakai sarung tangan
7) Buka dan pisahkan antara spuit dengan nidele/jarumnya
8) Off kan/ klem tetesan infus atau clem selang infus
9) Buka atau pisahkan antara selang infus dengan abocath
10) Lalu abocath di tutup dengan spuit tanpa jarum
11) Selang infus di bersihkan dari darah atau gelembung dengan
carameLOSEkan tetesan infus agar keluar semua
12) Nidele/jarum dari spuit tadi di gunakan untuk mengorek ngokrek
darahyang beku di dalam selang infus dan abocath
13) Jika selang infus sudah bersih offkan tetesan infus
14) Lalu buka spuit yang ada di dalam abocath lalu jika abocath ada darah
dibersihkan dengan di spooling dengan jarum
15) Jika sudah terlihat bersih, pasang kembali spuit yang berisi cairan
NaCl lalu dorong atau suntikan cairan nacl ke dalam abocath sampai
nacl habis dan copot
16) Jika sudah pasang kembali selang infus ke bocat, buka klem, lose kan
tetesan infus juka sudah jalan dan berhasil, atur kembali tetesan cairan

6. Observasi pemasangan infus Observasi


Jam : 11.06

7. Mencuci alat Mandiri


Jam : 12.09

8. Up infus Didampingi
Jam : 13.37

Pengertian
Tindakan Melepas Infus adalah suatu langkah tindakan melepas intravena
fluid drip.

Tujuan
Untuk menghentikan pemberian terapi injeksi atau cairan infus.

Alat dan bahan


1. Baki beserta alas
2. Gunting verban
3. Plester / hansaplast
4. Kapas
5. Betadine zalf
6. Betadhine cair
7. Alkohol 70 %
8. Bengkok
9. Hanscoen
10. Perlak /alas

Tindakan
1. Cek catatan medis dan perawatan
2. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
4. Menjelaskan prosedur tentang tindakan yang akan
dilakukan dan tujuan melepas infus
5. Menjaga privasi
6. Mencuci tangan
7. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
8. Memakai hanscoen.
9. Mengajak keluarga untuk bekerjasama dengan perawat saat
dilakukan tindakan seperti : membantu memegangi anaknya
(bila pasien anak ).
10. Menggunting tepat di belakang spalk satu persatu untuk
mencegah kecelakaan / lepas plester satu persatu (bila pasien
anak).
11. Melepaskan plester dengan menggunakan kapas alkohol.
12. Menyiapkan kapas yang sudah diberi betadine untuk
desinfektan pada saat mencabut vena kateter.
13. Bekas tusukan ditekan dideep dengan kapas betadine
beberapa menit untuk mencegah perdarahan dan kapas
betadine bekas pakai dibuang ke bengkok.
14. Jika darah tidak keluar lagi, sekitar luka dibersihkan sekali
lagi dengan kapas betadine untuk mencegah infeksi silang.
15. Bekas luka sebelum ditutup diolesi betadine zalf.
16. Luka ditutup dengan plester.
17. Mengevaluasi hasil tindakan .
18. Berpamitan dengan pasien .
19. Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
20. Mencuci tangan

Mengetahui,

CI Lahan/Perawat Ruangan

Anda mungkin juga menyukai