Anda di halaman 1dari 6

Pernikahan dini, terutama pada usia di bawah

20 tahun, telah terbukti memiliki dampak yang


signifikan terhadap kejadian persalinan
prematur. Penelitian yang dilakukan di Rumah
Sakit Umum Daerah dr. H. Abdurrahman Noor
Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2016
menunjukkan bahwa wanita yang hamil pada
usia muda memiliki risiko yang lebih tinggi
untuk melahirkan prematur. Faktor-faktor
seperti pertumbuhan yang belum sempurna,
kurangnya nutrisi, dan infeksi yang meningkat
menjadi kontributor utama terhadap kejadian
persalinan prematur pada wanita yang
menikah pada usia dini. Hal ini dapat
dibuktikan bahwa terjadinya persalinan
prematur disebabkan oleh beberapa faktor,
salah satunya adalah faktor umur ibu dan
grande multipara. Dari faktor umur ibu yaitu
wanita hamil yang hamil pada usia < 20 dan >
35 tahun berisiko untuk melahirkan prematur
sekitar 40%.

Persalinan prematur merupakan komplikasi


dalam kehamilan yang berbahaya karena
mempunyai dampak yang potensial
meningkatkan kematian perinatal. Menurut
data dunia, kelahiran prematur mencapai 75-
80% dari seluruh bayi yang meninggal pada
usia kurang dari 28 hari. Data dari WHO (2002)
menunjukkan angka yang sangat
memprihatinkan terhadap kematian bayi yang
dikenal dengan fenomena 2/3. Pertama,
fenomena 2/3 kematian bayi pada usia 0-1
tahun terjadi pada masa neonatal (bayi
berumur 0-28 hari). Kedua, 2/3 kematian bayi
pada masa neonatal dan terjadi pada hari
pertama.

Mekanisme biologis peningkatan kejadian


persalinan prematur pada ibu remaja
diterangkan sebagai berikut, yaitu
peredaran darah menuju serviks dan uterus
pada remaja umumnya belum sempurna dan
hal ini menyebabkan pemberian nutrisi pada
janin remaja hamil berkurang. Demikian juga
peredaran darah yang kurang pada saluran
genital menyebabkan infeksi meningkat yang
akan menyebabkan persalinan prematur
meningkat. Peran hormonal gonad pada
remaja juga dapat menyebabkan menstruasi
yang ireguler. Beberapa remaja hamil dapat
menduga kehamilan muda dengan perdarahan
sebagai haid yang ireguler sehingga terlambat
datang untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan. Nutrisi remaja hamil juga berperan
karena remaja masih membutuhkan nutrien
yang akan dibagi pada janinnya dibandingkan
ibu dewasa yang tidak membutuhkan nutrisi
untuk tumbuh.

Selain itu, penelitian ini juga menyoroti risiko


kematian maternal yang lebih tinggi pada
wanita hamil di usia muda. Hal ini
menunjukkan bahwa pernikahan dini tidak
hanya berdampak pada kesehatan bayi yang
lahir prematur, tetapi juga pada kesehatan ibu
yang mengalami risiko kematian yang lebih
tinggi. Oleh karena itu, penting untuk
memberikan perhatian khusus pada ibu hamil
di usia muda untuk mencegah kelahiran
prematur dan komplikasi lainnya.

Kehamilan usia muda sangat berkaitan dengan


potensi yang meningkat dari angka penyakit
dan kematian baik untuk ibu maupun bayi yang
dilahirkan. Resiko yang ditimbulkan pada saat
hamil usia muda terdiri dari beberapa hal
secara umum seperti Placenta Previa,
Pregnancy –induced hypertension, kelahiran
prematur, anemia dan Toxemia. Bayi yang
dilahirkan oleh ibu usia muda mempunyai 2
sampai 6 kali
kemungkinan lebih besar untuk lahir dengan
berat badan di bawah normal dibandingkan
dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu usia 20
tahun ke atas. Prematuritas memegang
peranan penting pada hal ini, tetapi retardasi
pertumbungan intrauterine juga merupakan
faktor berpengaruh pada kehamilan usia
remaja didapatkan Gynaecologycal Age (GA)
yang relatiif masih muda. Gynaecologycal Age
sendiri dihitung dari usia sekarang dikurangi
usia pada saat menarche. Pada GA di bawah 2
tahun atau disebut dengan istilah Low
Gynacologycal Age (LGA) didapati bahwa
terjadi peningkatan yang cukup besar pada
persentase bayi dengan lahir prematur dan
berat di bawah normal atau biasa disebut Bayi
dengan Berat Lahir Rendah.

Saran yang diberikan oleh penelitian ini adalah


perlunya peningkatan kesadaran dan
pendidikan untuk menunda kehamilan hingga
minimal usia 20 tahun guna mengurangi risiko
persalinan prematur. Hal ini menekankan
pentingnya memberikan informasi yang jelas
tentang risiko kehamilan usia dini kepada
remaja dan masyarakat umum. Selain itu,
penelitian lanjutan juga disarankan untuk
melengkapi hasil penelitian ini, sehingga dapat
memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang hubungan antara
pernikahan dini dan persalinan prematur.

Dampak pernikahan dini pada kejadian


persalinan prematur tidak hanya menjadi
masalah kesehatan, tetapi juga menjadi
masalah sosial dan ekonomi. Oleh karena itu,
upaya pencegahan dan intervensi yang lebih
baik perlu
.....

Anda mungkin juga menyukai