2, Mei 2015
Email:misrawatyyy@gmail.com
ABSTRAK
Minyak goreng merupakan salah satu bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh seluruh lapisan
masyarakat. Meningkatnya harga minyak goreng dikalangan masyarakat dengan perekonomian rendah,
merupakan salah satu faktor penyebab pemakaian minyak goreng berulang kali (minyak jelantah).
Penggunaan minyak jelantah secara berulang kali dapat membahayakan kesehatan, seperti keracunan, diare,
pengendapan lemak dalam pembuluh darah, kanker dan lain-lain. Telah dilakukan penelitian uji
karakteristik fisis, pH dan organoleptik pada minyak jelantah dengan penambahan buah mengkudu blender
dan potong. Parameter yang diukur adalah uji fisis (viskositas, massa jenis, ORP, konduktivitas listrik,
resistivitas), pH dan organoleptik (bau dan rasa). Hasil penelitian yang telah dilakukan untuk uji fisis pada
minyak jelantah yang ditambah mengkudu potong dan blender, memiliki karakteristik fisis yang tidak jauh
berbeda. Akan tetapi, untuk uji pH terdapat satu jenis sampel, penambahan buah mengkudu potong dengan
massa 75 gram memiliki nilai pH yang lebih tinggi dari pada sampel minyak murni dan sampel minyak
jelantah, mungkin disebabkan oleh pengaruh suhu pada saat pengambilan sampel. Untuk hasil uji
organoleptik, minyak jelantah yang ditambahkan dengan mengkudu potong cenderung lebih disukai dari
pada mengkudu blender.
FMIPA-UMRI 21
Vol. 5 No. 2, Mei 2015 Jurnal Photon
efektif dalam pemurnian minyak jelantah. Dalam 2. Ikan 1 Kg dibagi menjadi 4 bagian (1/4 Kg)
penelitian ini untuk uji karakteristik fisis, pH dan 3. Ikan sebanyak 1/4 bagian pertama digoreng
organoleptik pada minyak jelantah penulis dengan minyak 2 Kg, kemudian angkat ikan
menggunakan buah mengkudu. Buah ini yang telah matang.
digunakan karena mudah dijumpai di daerah 4. Ikan 1/4 bagian kedua digoreng dengan minyak
tempat penulis dan harganya murah. Selain itu yang sama dan angkat ikan yang telah matang,
buah mengkudu merupakan salah satu sumber kemudian lakukan penggorengan untuk ¼
antioksidan yang dapat menetralisir senyawa- bagian yang ketiga dan keempat.
senyawa radikal bebas, mengandung zat antiseptik, 5. Minyak jelantah dari penggorengan ikan
zat antikanker, antioksidan (xeronin, proxeronin, didiamkan selama 5 menit, kemudian
asam askorbat) dan zat-zat lainnya [5]. ditimbang sebanyak 250 ml/ sampel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 6. Kemudian minyak jelantah ditambahkan buah
karakteristik fisis, pH dan Organoleptik dari mengkudu dengan variasi potong dan blender.
minyak jelantah yang ditambahkan buah
mengkudu blender dan potong. Uji Fisis
Uji Viskositas
2. METODOLOGI PENELITIAN Untuk mengukur nilai viskositas sampel
Alat digunakan viskometer ostwald.
Dalam penelitian uji karakteristik fisis, pH Cara Kerja:
dan organoleptik pada minyak jelantah Sampel dimasukkan kedalam viskometer
menggunakan buah mengkudu, alat yang ostwald, dan sampel akan terhisap oleh pompa
digunakan adalah alat pengukur pH, ORP, sampai diatas tanda a, kemudian sampel dibiarkan
konduktivitas listrik, resistivitas, viskometer mengalir kebawah (b), waktu yang diperlukan dari
Ostwald, gelas ukur, pipet tetes, botol sampel, a ke b ditulis dan dihitung menggunakan stopwatch
blender, timbangan dan perlengkapan dapur [13], kemudian hitung viskositas menggunakan
(kompor gas, wajan, sendok, piring, saringan). persamaan (2.1). Pengambilan data ini dilakukan 3
kali pengulangan pada setiap sampel.
Bahan
Adapun bahan dalam Penelitian ini adalah: Massa Jenis
1. Minyak jelantah dari penggorengan ikan Cara kerja untuk mengukur massa jenis adalah
sebanyak 250 ml/sampel timbang massa gelas ukur (kosong), kemudian
2. Variasi massa buah mengkudu yaitu 25 masukkan minyak jelantah sebanyak 25 ml
gram, 50 gram, dan 75 gram. kedalam gelas ukur dan ditimbang. Maka massa
dari minyak (sampel) adalah massa gelas ditambah
Prosedur Kerja minyak dikurang dengan massa gelas kosong.
Minyak jelantah sebanyak 250 ml/sampel Volume minyak adalah 25 ml. Kemudian massa
ditambahkan buah mengkudu yang dipotong dan jenis sampel dihitung menggunakan persaman
diblender sebanyak 25 gram, 50 gram, dan 750 (2.2). Metode ini dilakukan 3 kali pengulangan
gram. Diamkan minyak jelantah yang telah pada setiap sampel.
ditambahkan buah mengkudu selama 15 menit,
kemudian dipanaskan. Minyak yang telah Uji ORP
dipanaskan disaring dan dianalisa sifat fisis, pH, Pengukuran ORP sampel dilakukan dengan
dan organoleptiknya. Hal yang sama juga mencelupkan alat (ORP) ke dalam sampel. Nilai
dilakukan untuk sampel minyak jelantah yang ORP sampel akan terbaca di layar alat.
tidak ditambah buah mengkudu (MJ) dan minyak Pengambilan data ini dilakukan 3 kali pengulangan
murni. pada setiap sampel.
Pembuatan minyak jelantah
1. Minyak murni (kemasan) sebanyak 2 Kg.
22 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 5 No. 2, Mei 2015
25
(Ns/m²)
FMIPA-UMRI 23
Vol. 5 No. 2, Mei 2015 Jurnal Photon
kemampuan untuk menjaga kualitas minyak dari sampel A, MJ dan sampel yang diberi penambahan
bakteri yang dapat membuat minyak tersebut mengkudu diblender dan dipotong, memilik nilai
menjadi rusak. resistivitas yang sama.
Untuk sampel minyak jelantah, sampel
yang ditambahkan buah mengkudu blender dan pH
potong, memiliki kecendrungan nilai sama dengan Untuk sampel minyak murni memiliki nilai pH
sampel minyak jelantah. Hal demikian disebabkan yang lebih rendah dari pada sampel B50, B75, dan
karena minyak tersebut sudah dipakai lebih dari 4 P50. Sedangkan untuk sampel lainnya (MJ, B25,
kali, dan tekstur buah mengkudu yang belum bisa BP25 dan P75) memiliki nilai pH yang lebih tinggi
mengatasi bakteri yang ada didalam minyak dari minyak murni.
tersebut.
Konduktivitas
0,02 0,02
1000
Massa jenis
Listrik
(kg/m-3)
400 100
Orp (Mv)
300 75
200 50
100 25
0 0
A MJ B25 B50 B75 P25 P50 P75 A MJ B25 B50 B75 P25 P50 P75
Sampel
Sampel
Gambar.5. Resistivitas minyak goreng
Gambar.3. ORP minyak goreng
Konduktivitas Listrik 5
4
Pada Gambar 4, menunjukkan bahwa nilai 3
pH
3
Resistivitas
(Skala 1-3)
24 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 5 No. 2, Mei 2015
Organoleptik Bau
wanita yang seluruhnya rata-rata berusia 30 sampai 3
(Skala 1-3)
40 tahun dan bertempat tinggal di Tapung Hilir. 2
1
Hasil analisis organoleptik bau dapat dilihat
0
pada setiap Gambar 6 terlihat dari 10 panelis, 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
100% menyatakan suka untuk sampel minyak Panelis
murni. Hal demikian disebabkan karena minyak
Gambar.9. Organoleptik bau minyak jelantah + 50 gr
kemasan tersebut belum dipakai.
mengkudu blender
Untuk Gambar 7 terlihat dari 10 panelis, 20%
menyatakan netral atau biasa dan 80% menyatakan
tidak suka. Terlihat kecendrungan wanita pada usia Minyak Jelantah ditambah 75 gr
Organoleptik Bau
mengkudu blender (B 75)
30 sampai 40 tahun tidak menyukai bau minyak
3
(Skala 1-3)
jelantah. 2
1
Minyak Jelantah (MJ) 0
Organoleptik
(Skala 1-3)
3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2
Bau
Panelis
1
0 Gambar.10. Organoleptik bau minyak jelantah + 75 gr
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 mengkudu blender
Panelis
Gambar.7. Organoleptik bau minyak Jelantah Untuk Gambar 10 terlihat dari 10 panelis, 30%
menyatakan netral atau biasa, 60% menyatakan
suka dan 10% menyatakan tidak suka. Terlihat
Minyak Jelantah ditambah 25 gr
mengkudu blender (B 25) kecendrungan wanita pada usia 30 sampai 40 tahun
Bau (Skala 1-3)
Organoleptik
FMIPA-UMRI 25
Vol. 5 No. 2, Mei 2015 Jurnal Photon
3
Untuk Gambar 17 terlihat dari 10 panelis, 60%
2
1 menyatakan netral atau biasa, 30% menyatakan
0 suka dan 10% menyatakan tidak suka. Terlihat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 kecendrungan wanita pada usia 30 sampai 40 tahun
Panelis menilai rasa pada minyak jelantah yang
Gambar.12. Organoleptik bau minyak jelantah + 50 gr ditambahkan 50 gr mengkudu blender yaitu biasa.
mengkudu potong
Organoleptik
Minyak Jelantah ditambah 75 gr 3
(Skala 1-3)
2
mengkudu potong (P 75) 1
rasa
3
Organoleptik
0
(Skala 1-3)
2
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Bau
0
Panelis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penelis Gambar.14. Organoleptik rasa minyak kemasan
Gambar.13. Organoleptik bau minyak jelantah + 75 gr 3 Minyak Jelantah (MJ)
rasa (Skala 1-
mengkudu potong Organoleptik 2
1
3) 0
Untuk Gambar 13 terlihat dari 10 panelis, 50% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
menyatakan netral atau biasa, 40% menyatakan
Panelis
suka dan 10% menyatakan tidak suka. Terlihat
kecendrungan wanita pada usia 30 sampai 40 tahun Gambar.15. Organoleptik rasa minyak jelantah
menyukai sampel minyak jelantah yang Minyak Jelantah ditambah 25 gr
mengkudu blender (B 25)
ditambahkan 75 gr mengkudu potong.
Organoleptik
3
(Skala 1-3)
2
1
rasa
Organoleptik Rasa 0
Rasa pada bahan pangan hasil olahan dengan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Panelis
cara menggoreng erat kaitan dengan sifat fisik dan
Gambar.16. Organoleptik rasa minyak jelantah + 25 gr
kimia dari minyak yang digunakan. Rasa dari
mengkudu blender
bahan pangan dapat disebabkan oleh perombakan
kompleks yang dapat menimbulkan rasa sepat [6]. Minyak Jelantah ditambah 50 gr
Organoleptik
(Skala 1-3)
3
(Skala 1-3)
jelantah. 0
Untuk Gambar 16 terlihat dari 10 panelis, 40% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
menyatakan netral atau biasa, 40% menyatakan Panelis
suka dan 20% menyatakan tidak suka. Terlihat Gambar.18. Organoleptik rasa minyak jelantah + 75 gr
kecendrungan wanita pada usia 30 sampai 40 tahun mengkudu blender
menyatakan netral dan suka untuk sampel minyak
26 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 5 No. 2, Mei 2015
3
2 jelantah yang ditambah mengkudu potong dan
rasa
1
0 blender menunjukkan kecendrungan panelis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 lebih menyukai rasa dan bau minyak jelantah
Panelis
yang dimurnikan dengan mengkudu potong.
Gambar.20. Organoleptik rasa minyak jelantah + 50 gr
mengkudu potong
DAFTAR PUSTAKA
Minyak Jelantah ditambah 75 gr Hartani, Yustinah. 2011. Adsorbsi Minyak Goreng
mengkudu potong (P 75)
Organoleptik rasa
FMIPA-UMRI 27
Vol. 5 No. 2, Mei 2015 Jurnal Photon
Aulia, Afriani, S. Dan Cahyaratri, Febriar. 2005. Sutiah, dan F. K. Firdausi. 2008. Studi Kualitas
Pemanfaatan Asam Sitrat sebagai Adsorben Minyak Goreng dengan Parameter Viskositas
Dalam Upaya Peningkatan Minyak goreng Bekas. dan Indeks Bias. Jurnal FMIPA Vol. 11 No. 2
Semarang. Jurnal Teknik Kimia Universitas Hal. 53-58.
Diponegoro. Fortuna Dewi ayu dan Hanum Farida Hamzah.
Wijayanti, Ria. 2009. Arang Aktif dari Ampas 2010. Evaluasi Sifat Fisiko – Kimia Minyak
Tebu Sebagai Adsorben Pada Pemurnian Goreng yang Digunakan Oleh Pedagang
Minyak Goreng Bekas. Bogor. Skripsi Makanan Jajanan di Kecamatan Tampan Kota
Depertemen Kimia Fakultas Matematika dan Pekanbaru. Skripsi Fakultas Pertanian
Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Riau.Vol 9, No. 1, hal 4 – 1.
www.upi.edu/ Article/Research. Dikunjungi 16
Agustus 2012.
28 FMIPA-UMRI