Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

IMAN KEPADA KITAB DAN RASUL

KELOMPOK 4

Mata Kuliah: Pendidikan agama islam


Dosen Pengampu: Hidayat,S.H.I.,M.E

DISUSUN OLEH:
1. Aulia Fatina (215310657)
2. Denis Stivany (215310166)
3. Della Safitri (215310364)
4. Isti Kamila Nanda Zahra (215310328)

KELAS A
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2021/2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat,kemudahan,dan karunianya srehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ IMAN KEPADA KITAB DAN RASUL” dapat tersusun dengan
baik dan tepat waktu.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada dosen atas bimbingan
yang telah diberikan, tidak lupa pula kami ucapkan terimkasih kepada orangtua yang
memberikan motivasi dan dukungan dan semua teman-teman yang turut serta dalam
penyusunan makalah ini.
Kami sebagai tim kelompok penyusun, menyadari bahwa dalam penyusunan dan
pengkajiannya masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu
kritik dan saran dari dosen pembimbing dan berbagai pihak yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan, demi untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga allah swt melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua, dan
mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat menambah wawasan beserta
pengetahuan bagi kami penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL BUKU.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................................1
1.3 TUJUAN PENYUSUNAN...........................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT...........................2
2.2 KITAB- KITAB ALLAH SWT...................................................................................3
2.3 HIKMAH BERIMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT DAN PERILAKU
YANG MENCERMINKAN BERIMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT..............6
2.4 PENGERTIAN IMAN KEPADA RASUL..............................................................7
2.5 RASUL- RASUL ALLAH SWT BERSERTA SIFAT WAJIB PARA RASUL..8
2.6 CARA BERIMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT..........................................10
BAB III.................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................13
3.2 SARAN........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tujuan Allah dalam menciptakan manusia adalah untuk mengabdikan diri kepada-
Nya. Allah berfirman dalam beberapa firman-Nya bahwa manusia diutus ke bumi ini untuk
menjadi khalifahnya, untuk melaksanakan amanatnya dan memenuhi janjinya. Jadi harus ada
aturan untuk pengabdian. Tanpa aturan, pengorbanan diri tidak mungkin dilakukan.
Dalam aturan ini datang dari Allah Swt sendiri. Karena manusia tidak mungkin bisa
membuat aturan-aturan tersebut sesuai dengan kehendak Allah Swt. Karena tidak mungkin
manusia mengetahui apa yang dikehendaki Oleh Allah Swt. Belum lagi keinginan Allah Swt,
manusia saja tidak bisa mengenali keinginan manusia lainnya. Untuk itu, Allah yang
mengetahui segala sesuatu, mengirimkan aturan kepada manusia dalam bentuk kitab suci
melalui syafaat Rasul-Nya.
Oleh karena itu, sebagai manusia kita harus beriman kepada kitab suci dan juga
kepada para Rasul.Pada kesempatan kali ini kami akan mencoba memperkenalkan dan
menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan iman kepada kitab merupan rukun iman
yang ketiga, dan juga tentang iman kepada para rasul yang merupakan rukun iman yang
keempat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah Swt
2. Kitab – kitab Allah Swt
3. Hikmah beriman kepada kitab-kitab allah Swt & penerapan hikmah beriman
terhadap kitab-kitab Allah Swt
4. Pengertian iman Rasul
5. Rasul- rasul Allah Swt berserta sifat wajib para Rasul
6. Cara beriman kepada para Rasul Allah Swt

1.3 TUJUAN PENYUSUNAN


Tujuan dari penulisan makalah ini yaini diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk menambah wawasan beserta pengetahuan lebih tentang kitab – kitab Allah
Swt
2. Untuk menambah wawan dan siapa saja mengetahui Rasul – rasul Allah Swt
3. Untuk memahami makna iman kepada kitab Allah dan Rasul Allah Swt
4. Dapat mengimplentasikan cara beriman kepada Rasul dan kitab Allah Swt dalam
kehidupan
5. Untuk pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam

1
2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT.


Menurut bahasa,iman adalah percaya,atau membenarkan menurut istillah iman
adalah kepercayaan yang diyakini keberadannya dalam hati,ucapan secara lisan, serta
diamalkan dengan perbuatan.Jadi Iman kepada Kitab-Kitab Allah Swt adalah mempercayai
dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt telah menurunkan kitab-kitab-Nya
kepada para nabi maupun rasul yang berisi wahyu untuk disampaikan kepada seluruh umat
manusia
Beriman kepada kitab-kitab Allah Swt. Merupakakan rukun iman yang ketiga. Umat
islam wajib percaya dan meyakini sungguh-sungguh bahwa semua kitab yang telah
diturunkan Allah Swt kepada para rasul-nya itu benar.
Baik kitab yang diturunkan kepada nabi muhammad Saw. Maupun kitab yang
diturunkan sebelumnya, Kitab-kitab Allah Swt diturunkan pada masa yang berlainan,
didalamnya terkandung ajaran tentang keesaan Allah Swt.
Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa sebelum Al-
Quran Allah telah menurunkan kitab-kitab kepada Rasul dan Nabi –Nya.Perundang-
undangan kitab suci yang terdahulu telah di hapus telah digantikan dengan perundang-
undangan Al-Quran, maka AL-Quran lah satu-satunya kitab yang seakarng kita ikuti dan kita
Imani.Yang berbeda hanyalah syariat yang Kdisesuaikan dengan zaman dan keadaan umat
pada masa itu, seperti firman Allah Swt didalam surah An-Nisa /4:136:
‫هّٰلل‬
ِ ‫ب الَّ ِذيْ نَ َّز َل ع َٰلى َرسُوْ لِ ٖه َو ْال ِك ٰت‬
>?ْٓ ‫ب الَّ ِذ‬
‫ٓي‬ ِ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا ٰا ِمنُوْ ا بِا ِ َو َرسُوْ لِ ٖه َو ْال ِك ٰت‬
ۤ ‫هّٰلل‬
ۢ ‫ض ٰلاًل‬ َ ‫ض َّل‬ َ ‫اَ ْن َز َل ِم ْن قَ ْب ُل ۗ َو َم ْن يَّ ْكفُرْ بِا ِ َو َم ٰل ِٕٕىِ> َكتِ ٖه َو ُكتُبِ ٖه َو ُر ُسلِ ٖه َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر فَقَ ْد‬
‫بَ ِع ْيدًا‬
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan
kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan
sebelum. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-
jauhnya.”
Makna dalam surah AN-nisa ayat 136 intinya adalah Allah Swt mendorong kepada
orang yang beriman menunjukkan dalam keyakinan. Karena jika salah satu dari rukun iman
diingkari maka dianggap telah keluar dari keislaman disebut dengan murtad, termasuk ketika
mengingkariri kitab Allah sama artinya mengingkari kepada Rasullah, para malaikat dan
kepada Allah Swt.

3
2.2 KITAB- KITAB ALLAH SWT
Yang dimkasud dengan kitab adalah kumpulan Firman Allah Swt, yang
diwahyukan kepada rasul-Nya. Wahyu ini dicatat di dalam lembaran-lembaran kertas,
kemudian disatukan menjadi buku besar dan disusun secara sistematis sesuai pentujuk Rasul.
Kumpulan lembaran-lembaran yang yang terbentuk disebut dengan kitab
Kitab yang diruntunkan Allah swt ada 4 kitab,yaitu zabur,taurat,injil,dan Al-Quran.
Kitab-kitab ini memiliki kesamaan dan perbedaan . Persamaan yang terdapat kitab-kitab
tersebut dimana pada semua kitab tersebut mengajarkan keesaan Allah. Dimana agama-
agama sebelum islam lahir disebut dengan tauhid, yakni agama yang mengajarkan tentang
keesaan Allah Swt.
Sedangkan perbedaan dari kitab-kitab tersebut terletak pada sifatnya. Kitab sebelum
Al-Quran bersifat lokal dan memiliki ajaran yang sederhana, sedangkan jika dengan Al-
Quran bersifat universal dan abadi bersifat kekal serta ajaran yang terdapat didalamnya lebih
kompleks.
Menurut Jumhur Ulama, Kitab-kitab Allah Swt yang diturunkan kepada para rasul
keseluruhan jumlahnya 104. Diantara dari 104 itu, 50 buah diberikan kepada Nabi Tsis As,
30 buah diberikan kepada Nabi Idris As, 10 buah diberikan kepada Nabi Ibrahim As, dan 10
buah diberikan kepada Nabi Musa As. Kitab ini disebut dengan suhuf. Sedangkan 4 lagi
disebut dengan kitab.
1. Kitab Taurat
Kitab taurat ditunkan kepada Nabi Musa A.S di bukit Tursina Mesir yaitu pada
abad ke-12 sebelum Masehi, berbentuk dalam tulisan bangsa Yahudi dan kaum yang
berpegang teguh terhadap kitab ini disebut kaum Yahudi. Firman Allah Swt dalam QS
Al-Maidah ayat 44:
۟ ‫وا لِلَّ ِذينَ هَاد‬
‫ُوا‬ ۟ ‫إِنَّٓا أَن َز ْلنَا ٱلتَّوْ َر ٰىةَ فِيهَا هُدًى َونُو ٌر ۚ يَحْ ُك ُم بهَا ٱلنَّبيُّونَ ٱلَّ ِذينَ أَ ْسلَ ُم‬
ِ ِ
۟
َ َّ‫وا َعلَ ْي ِه ُشهَدَٓا َء ۚ فَاَل ت َْخ َش ُوا ٱلن‬
‫اس‬ ۟ ‫هَّلل‬
> ُ‫ب ٱ ِ َو َكان‬ ِ َ‫وا ِمن ِك ٰت‬۟ ُ‫َوٱل َّر ٰبَّنِيُّونَ َوٱأْل َحْ بَا ُر بما ٱ ْستُحْ فِظ‬
َِ
ٓ
َ‫ُوا بِٔـََٔ>ا ٰيَتِى ثَ َمنًا قَلِياًل ۚ َو َمن لَّ ْم يَحْ ُكم بِ َمٓا أَنزَ َل ٱهَّلل ُ فَأ ُ ۟و ٰلَئِكَ هُ ُم ْٱل ٰ َكفِرُون‬
>۟ ‫ٱخ َشوْ ِن َواَل تَ ْشتَر‬
ْ ‫َو‬
Artinya:
“Sebenarnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada)
petunjuk dan cahaya (yang mengarah), yang dengan Kitab memutuskan perkara
orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerahkan diri kepada Allah, oleh
orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, dirancang oleh mereka
untuk memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya.
Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku.
Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit.
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka
mereka adalah orang-orang yang kafir”

4
Pokok ajaran yang terdapat pada kitab Taurat berisikan tentang Aqidah (Tauhid) dan
hukum-hukum syariat yang dikenal dengan istilah The Ten Commandements (Sepuluh
Perintah Tuhan). Kewajiban meyakini keesaan Allah SWT
1. Larangan menyembah berhala
2. Larangan menyebut nama Allah dengan sia-sia
3. Perintah mensucikan hari Sabtu (Sabat)
4. Kewajiban menghormati kedua orangtua
5. Larangan membunuh sesama manusia
6. Larangan berbuat zina
7. Larangan mencuri
8. Larangan menjadi saksi palsu
9. Larangan mengambil hakorang lain

2. Kitab Zabur
Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur bersaal dari kata zimra yang memiliki arti lagu
atau musik, zamir (lagu) dan mizmor (mazmur), merupakan pengembangan dari kata
zamar yang artinya “nyanyi”, nyayian pujian.
Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud As, di Yerussalem (ISRAEL) pada abad
ke-10 sebelum Masehi berbentuk bahasa Qibty. Pokok ajaran yang termuat pada kitab
Zabur tentang dzikir, nasehat, dan hikmah, serta didalamnya tidak memuat hukum-
hukum syariat. Kitab Zabur merupakan petunjuk bagi umat nabi Daud As agar bertauhid
kepada Allah SWT.
Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud As, yang
terdapat dalam kitab Zabur terdiri atas lima mcam, yaitu:
1. Nyanyian untuk memuji Tuhan
2. Nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur
3. Ratapan-ratapan doa
4. Ratapan doa dan individu
5. Nyanyian untuk raja
Firman Allah SWT dalam QS Al-Isra ayat 55:

‫ض لَقَ ْد ْلنَا النَّبِيِّينَ لَ ٰى ا ا ُوو َد ا‬


ِ ْ‫ت اأْل َر‬
ِ ‫لَ ُم ال َّس َما َوا‬
Artinya:
“Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa di langit dan di bumi. Dan sungguh,
Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian
(yang lain), dan Kami memberikan Zabur kepada Dawud”

3. Kitab Injil

5
Kitab Injil diwahyukan oleh Allah SWT kepada nabi Isa As, di
Yerussalem Israel pada sekitar abad ke-1 Masehi. Kitab ini dituliskan dalam
bahasa Ibrani serta kaum yang menganut pada ini disebut dengan kaum Nasrani.
Kitab ini diruntukan kepada nabi Isa sebagai petunjuk dan cahaya
penerang bagi manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran bahwa nabi Isa
mengajarkan tauhid kepada umatnya maupun pengikutnya. Yang di maksud
tauhid disini yaitu mengesakan Allah dan tidak menyekutukan Allah.
Hanya saja kitab ini sudah banyak mengalami perubahan dan
penggantian yang dilakukan oleh manusia. Kitab ini sekarang memuat tulisan
maupun catatan mengenai perihal kehidupan maupun sejarahnya Nabi Isa As.
Dimana penjelasan ini terdapat pada Qs. Al-Hadad ayat 27:

‫ب‬ِ ‫ار ِہۡ>م بِ ُر ُسلِنَا َو قَفَّ ۡینَا بِ ِع ۡی َسی ۡاب ِن َم ۡریَ َم َو ٰات َۡی ٰنہُ ااۡل ِ ۡن ِج ۡی َل ۬ۙ َو َج َع ۡلنَا فِ ۡی قُلُ ۡو‬ َ ‫ث‬‫ا‬ٰ ‫ثُ َّم قَفَّ ۡینَا ع َٰۤلی‬
ِ
‫ان ہّٰللا ِ فَ َما‬ ‫و‬‫ض‬ۡ ‫ر‬
ِ َ ِ َ ِ ِ ِ ‫ء‬ ‫َٓا‬
‫غ‬ ‫ت‬ ۡ
‫اب‬ ‫اَّل‬‫ا‬ ۡ‫م‬‫ہ‬ ۡ
‫ی‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ‫ا‬ َ ‫ہ‬ ٰ
‫ن‬ ۡ
‫َب‬ ‫ت‬‫ک‬َ ‫ا‬‫م‬ ‫ا‬
َ َ ‫ہ‬ ۡ
‫ُو‬ ‫ع‬ ‫د‬
َ َ ‫ت‬ ۡ
‫اب‬ ۨ
‫ۃ‬ َّ ‫ی‬‫ن‬‫ا‬
َ ِ َ َ َ‫ب‬‫ہ‬ۡ ‫ر‬ ‫و‬ ؕ ً ‫ۃ‬ ‫م‬ ‫ح‬
َ َ ۡ ‫ر‬ ‫و‬
َّ ً ‫ۃ‬ َ‫الَّ ِذ ۡینَ اتَّبَع ُۡوہُ َر ۡاف‬
َ‫ق ِرعَایَتِہَا ۚ فَ ٰات َۡینَا> الَّ ِذ ۡینَ ٰا َمنُ ۡوا ِم ۡنہُمۡ اَ ۡج َرہُمۡ ۚ َو َکثِ ۡی ٌر ِّم ۡنہُۡ>م ٰف ِسقُ ۡون‬ َّ ‫َرع َۡوہَا َح‬
Artinya:
“Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan
Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya
Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa
santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal
kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang
mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak
memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan
kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di
antara mereka orang-orang fasik”

4. AL-QURAN
Kitab Suci Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw di
Mekkah dan Madinah Arab Saudi. AL-Quran dirunkan pada abad ke-4 Masehi
yang bertuliskan bahasa Qurasisy. Al-Quran diturunkan berangsung-angsur.
Waktu turunnya Al-Quran selama kurang lebih 23 tahun lebih tepatnya lagi22
tahun 2 bulan 22 hari. Dimana isi AlQuran ini terdiri dari 30 juz, 114 surat,
6.236 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf.
Pokok isi ajaran kitab suci ini memuat isi tentang aqidah (tauhid),
hukum-hukum syariat dan muamalat, sebagian isinya menghapus hukum –
hukum syariat yang terdapat dalam kitab – kitab sebelumnya dan melengkapinya
dengan hukum-hukum syariat yang sesuai dengan perkembangan zaman. Firman
Allah Qs As-Syuara ayat 192-196:

6
َ ِ‫ َعلَ ٰى قَ ْلب‬193‫ين‬
َ‫ك لِتَ ُكونَ ِمن‬ ُ ‫ نَ َز َل بِ ِه ٱلرُّ و ُح ٱأْل َ ِم‬192 َ‫َنزي ُل َربِّ ْٱل ٰ َعلَ ِمين‬
ِ ‫َوإِنَّهۥُ لَت‬
196 َ‫ َوإِنَّهۥُ لَفِى ُزب ُِر ٱأْل َ َّولِين‬195‫ين‬ ٍ ‫بِلِ َس‬194 َ‫ْٱل ُمن ِذ ِرين‬
ٍ ِ‫ان َع َربِ ٍّى ُّمب‬
Artinya:
“Dan sungguh, (Al-Qur'an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh
alam, Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu
(Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan, dengan
bahasa Arab yang jelas. Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu (disebut) dalam kitab-
kitab orang yang terdahulu.”

2.3 HIKMAH BERIMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT DAN


PERILAKU YANG MENCERMINKAN BERIMAN KEPADA KITAB
ALLAH SWT.
A. Manfaat dan hikmah beriman kepada kita Allah sebagai berikut:
1. Memperkokoh keimanan kepada Allah SWT
2. Al-Qur’an bisa menjawab hal yang tidak dapat dijawab oleh ilmu
pengetahuan dan akal, sehingga kehidupan tidak akan tersesat
3. Menambah ilmu pengetahuan, karena Al-Qur’an selain berisi perintah dan
larangan juga berisi pokok-pokok seluruh ilmu pengetahuan.
4. Terjaga ketakwaan nya kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya. Hidup jadi
akan lebih tertata.
5. Menumbuhkan sikap optimis untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan
dunia akhirat.
6. Akan mendapat syafa’at (pertolongan) di akhirat kelak.

B. Perilaku yang mencerminkan beriman kepada kitab Allah:


Orang yang yakin dan percaya akan adanya kitab-kitab Allah senantiasa
selalum berpedoman kepada kita Al-Qur’an, karena ia percaya bahwa seluruh
ajaran kitab-kitab terdahulu sudah dirangkum di dalam Al-Qur’an. Berikut
beberapa contoh perilaku yang menggambarkan perilaku beriman kepada kitab
Allah sebagai berikut.
1. Mengerjakan seluruh perintah yang terdapat dalam Al-Qur’an, seperti shalat,
zakat, dan puasa.
2. Menjauhi semua larangan yang diajarkan Al-Qur’an, contohnya seperti
memakan makanan haram yaitu daging babi dan meminum arak.
3. Selalu membaca Al-Qur’an (tadarus) setelah melaksanakan shalat wajib atau
saat waktu luang
4. Berupaya menghafal dan mempelajari Al-Qur’an.

7
5. Menganggungkan Al-Qur’an dan tidak menyentuhnya kecuali dalam keadaan
suci, menempatkannya pada tempat tinggi dan suci, tidak menimpannya
dengan sesuatu diatas nya, seta tidak menginjak dan mendudukinya.

2.4 PENGERTIAN IMAN KEPADA RASUL


Percaya kepada Rasul Allah berarti meyakini dan percaya sepenuh hati bahwa
Allah SWT. telah memilih dan mengutus beberapa orang terpilih sebagai rasul-Nya.
Sebuah wahyu diturunkan kepada mereka untuk disampaikan kepada umat-Nya
Arti kata "rasul" secara etimologis berasal dari bahasa Arab, kata "rasul", yang
berarti utusan. Arti rasul menurut istilah adalah orang yang menerima wahyu dari Allah
SWT. tentang hukum agama dan bertugas menyebarkannya kepada banyak orang. Setiap
rasul pasti seorang nabi,tapi tidak setiap nabi adalah Rasul. Rasul merupakan manusia
terbaik, dipilih oleh Allah SWT untuk Membawa ajaran kebaikan kepada umat manusia.
Akan tetapi pada Rasul juga berlaku karakteristik seperti manusia seperti makan,
minum, tidur, sehat, sakit, hidup, dan mati. Iman kepada rasul - rasul Allah merupakan
rukun iman yang keempat. Jadi, seseorang dianggap tidak beriman jika tidak
memercayai rasul-rasul Allah SWT.
Kata "nabi" secara etimologis (tergantung bahasanya) berasal dari bahasa Arab,
yaitu dari kata "naba'a", yang berarti "pesan yang sangat bermanfaat". Arti nabi menurut
istilah adalah manusia pilihan Allah SWT. Menerima wahyu tentang hukum agama.
Perbedaan Nabi dan Rasul adalah sebagai berikut:

 Nabi menerima wahyu dalam bentuk hukum Syariah, tetapi tidak diperintahkan
untuk memberikannya kepada orang lain.
 Rasul diutus dengan hukum baru, sedangkan nabi memperkuat/melanjutkan
hukum rasul sebelumnya.
Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al Anbiya ayat 7:

َ‫ا ْلنَا لَكَ اَّل ااًل لَ ْي ِه ْم اسْأَلُوا َل ال ِّذ ْك ِر اَل لَ ُمون‬


Artinya:  

“Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan beberapa


orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu
kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.” (Q.S. al Anbiya: 7)"
Pada ayat tersesebut mengandung penjelasan dikatakan bahwa para rasul yang
diutus oleh Allah swt. Mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul perempuan
dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad sebenarnya banyak. Beberapa
rasul menceritakan kisah mereka dalam Al-Qur'an dan beberapa tidak.

8
2.5 RASUL- RASUL ALLAH SWT BERSERTA SIFAT WAJIB PARA
RASUL
Nabi adalah orang yang menerima wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri tanpa
memberikannya kepada orang lain. Rasul adalah orang yang menerima wahyu yang
selain dirinya sendiri, juga memiliki kewajiban untuk menyampaikannya kepada orang
lain. Jumlah nabi dan rasul sangat banyak, menurut hadits yang diriwayatkan oleh
Ahmad, jumlah nabi adalah 124.000 orang, sedangkan jumlah rasul adalah 315 orang,
tetapi di dalam yang tercantum dalam Alquran Anda harus beriman hingga 25 orang.
Sebagaimana firman Allah (QS. Al-Mukmin:78):

ٍ ‫صصْ نَا> َعلَ ْيكَ َو ِم ْنهُ ْم َم ْن لَ ْم نَ ْقصُصْ َعلَ ْيكَ ۗ َو َما َكانَ لِ َرس‬
‫ُول‬ َ َ‫َولَقَ ْد أَرْ َس ْلنَا ُر ُساًل ِم ْن قَ ْبلِكَ ِم ْنهُ ْم َم ْن ق‬
َ‫ك ْال ُمب ِْطلُون‬
َ ِ‫َس َر هُنَال‬
ِ ‫ق َوخ‬ ِ ُ‫أَ ْن يَأْتِ َي بِآيَ ٍة إِاَّل بِإِ ْذ ِن هَّللا ِ ۚ فَإِ َذا َجا َء أَ ْم ُر هَّللا ِ ق‬
ِّ ‫ض َي بِ ْال َح‬
Artinya:
“Dan Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang
tidak Kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu
mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila telah datang perintah Allah,
diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu rugilah orang-orang yang
berpegang kepada yang batil. (QS. Al-Mukmin: 78)”
Jumlah nabi yang terdapar dalam Al-Qur'an oleh Allah adalah 25 orang. Delapan
belas nama di antaranya disebutkan dalam Surat Al-An'am ayat 8386 dan sisanya
disebutkan dalam Surat lainnya.
25 nama-nama nabi yaitu:
1. Nabi Adam As 11. Nabi Yusuf As 21. Nabi Yunus As
2. Nabi Idris As 12. Nabi Syu’aib As 22. Nabi Zakaria As
3. Nabi Nuh As 13. Nabi Ayub As 23. Nabi Yahya As
4. Nabi Hud As 14. Nabi Zulkifli As 24. Nabi Isa As
5. Nabi Saleh As 15. Nabi Musa As 25. Nabi Muhammad SAW
6. Nabi Ibrahim 16. Nabi Harun As
As 17. Nabi Daud As
7. Nabi Ismail As 18. Nabi Sulaima As
8. Nabi Luth As 19. Nabi Ilyas As
9. Nabi Ishaq As 20. Nabi Ilyasa As
10. Nabi Ya’kub As

Rasul ulul azmi adalah Rasul-rasul yang memiliki kekuatan dan kesabaran yang
luar biasa dalam menghadapi rintangan dan rintangan dalam menjalankan perintah Allah
SWT, yaitu menyampaikan wahyu Allah SWT kepada umatnya. Sebagaimana terdapat
pada firman Allah SWT dalam surat Al Ahqaf ayat 35.

9
‫وا ْٱل َع ْز ِم ِمنَ ٱلرُّ ُس ِل َواَل تَ ْستَ ْع ِجل لَّهُ ْم ۚ َكأَنَّهُ ْم يَوْ َم يَ َروْ نَ َما يُو َع ُدونَ لَ ْم يَ ْلبَثُ ٓو ۟ا إِاَّل‬ ۟ ُ‫صبَ َر أُ ۟ول‬ َ ‫ٱصْ بِرْ َك َما‬
َ‫ك إِاَّل ْٱلقَوْ ُم ْٱل ٰفَ ِسقُون‬ ٰ
ٍ ۭ َ‫َسا َعةً ِّمن نَّه‬
ُ َ‫ار ۚ بَلَ ٌغ ۚ فَهَلْ يُ ْهل‬
Artinya:
“Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul
yang memiliki keteguhan hati dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan
untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-
olah mereka tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya
menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik (tidak taat
kepada Allah). (QS. Al-Ahqaf: 35)”
Rasul-rasul yang termasuk ulul azmi ada 5 orang rasul, mereka adalah:
1. Muhammad SAW
2. Nuh As
3. Ibrahim As
4. Musa As
5. Isa As
Sifat-sifat wajib yang dimiliki para Rasul Allah Swt:
1. Shiddiq artinya kebenaran, selalu mengatakan kebenaran dimana, kapan dan
dalam keadaan apapun tidak berbohong (kadzib).
2. Amanah, yaitu dapat dipercaya, jujur, tidak mungkin licik.
3. Tabligh, artinya mereka selalu menyampaikan kebenaran (wahyu) kepada
umatnya. Mustahil bagi rasul untuk tidak menyampaikan kebenaran yang
telah diterimanya dari Allah swt. (Kitman), terlepas dari tantangannya, Anda
harus mengambil risiko besar.
4. Fathanah, yang artinya semua rasul adalah manusia cerdas.
Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan mendapatkan gelar yang luar biasa
dari Allah Swt yaitu “sayidul mursalin” sebagai pemimpin para Rasul karena beliau
memilki akhlak yang luar biasa. Sebagaimana dengan firman Allah:

‫َظي ٍْم‬ ٍ ُ‫ك لَ َع ٰلى ُخل‬


ِ ‫قع‬ َ َّ‫َواِن‬
Artinya:
“Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung”
(QS.al-qalam:4)

10
2.6 CARA BERIMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT
1. Percaya dengan yakin tetang kebenaran ajaran yang dibawa Nabi
Muhammad serta hal yang beliau sampaikan, sebagaimana dengan firman Allah
tentang ciri orang bertaqwa:

َ ِ‫ق ٰلَئ‬
َ‫ك ْال ُمتَّقُون‬ ِ ‫الَّ ِذي ا َء الصِّ ْد‬
  Artinya:
“Dan orang-orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan
membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (Az-Zumar:
33).
2. ikhlas mematuhi Rasul dengan melakukan seluruh perintah-Nya dan menjauhi
larangannya. Sebagaimana firman Allah pada QS ayat 54

‫ُوا ٱل َّرسُو َل ۖ فَإِن تَ َولَّوْ۟>ا فَإِنَّ َما َعلَ ْي ِه َما ُح ِّم َل َو َعلَ ْي ُكم َّما ُح ِّم ْلتُ ْم ۖ َوإِن‬
>۟ ‫ُوا ٱهَّلل َ َوأَ ِطيع‬
۟ ‫قُلْ أَ ِطيع‬
ُ‫ُوا ۚ َو َما َعلَى ٱل َّرسُو ِل إِاَّل ْٱلبَ ٰلَ ُغ ْٱل ُمبِين‬
۟ ‫تُ ِطيعُوهُ تَ ْهتَد‬
Artinya:
“Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak
lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan
terang”.
3. Mengeimplementasikan ajaran, pemikiran, pokok agama, hukum-hukum dan
cabangnya berdasrkan dengan yang Rasul ajarkan pada kehidupan dengan ikhlas.
Allah berfirman:

َ ْ‫فَاَل َو َربِّكَ اَل ي ُْؤ ِمنُوْ نَ َح ٰتّى يُ َح ِّك ُمو‬


َ َ‫ك فِ ْي َما َش َج َر بَ ْينَهُ ْم ثُ َّم اَل يَ ِج ُدوْ ا فِ ْٓي اَ ْنفُ ِس ِه ْم َح َرجًا ِّم َّما ق‬
َ‫ضيْت‬
‫َويُ َسلِّ ُموْ ا> تَ ْسلِ ْي ًما‬
Artinya:
“Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan
kamu hakim dalam perkara yang mereka persilisihkan, kemudian mereka
tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu
berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An-Nisa : 65).
4. Hendaknya membela serta memperjuangkan ajaran yang dibawa Nabi dan
berda’wah untuk menjauhkan umat manusia dari kegelapan/kezaliman,
kebatilan, kemungkaran dan kemaksiatan pada arah cahaya kebenaran.
Sebagaimana firman Allah pada Surah Al-A’Raf

‫ٱلذين يتبعون ٱلرسول ٱلنبى ٱألمى ٱلذى يجدونه مكتوبا عندهم فى ٱلتورٮة وٱإلنجيل‬
‫يأمرهم> بٱلمعروف> وينہٮهم عن ٱلمنڪر ويحل لهم ٱلطيبت ويحرم عليهم ٱلخبٮث ويضع‬

11
>‫عنهم إصرهم وٱألغلل ٱلتى كانت عليهم فٱلذين ءامنوا به وعزروه ونصروه وٱتبعوا‬
‫ٱلنور ٱلذى أنزل معه أولٮك هم ٱلمفلحون‬
artinya:
“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik
dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari
mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran),
mereka itulah orang-orang yang beruntung” (Al-’Araf: 157).
5. Mencontoh perilaku akhlaq dan kepemimpinan Nabi pada setiap amal beserta
perbuatannya, sesuai dengan firman Allah:

‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل هَّللا ِ أُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َمن َكانَ يَرْ جُو هَّللا َ َو ْاليَوْ َ>م اآْل ِخ َر َو َذ َك َ>ر هَّللا َ َكثِيرًا‬
Artinya:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri tauladan yang baik
bagimu (yaitu) orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah” (Al-
Ahzab:21).
6. Selalu waspada menjauhkan diri dari ajaran yang berbeda dari apa yang diajaran
Nabi Muhammad seperti syirik, tahayul, bid’ah, khurafat, sebagimana
pernyataan Allah:

‫ض ُك ْم بَ ْعض ًۗا قَ ْد يَ ْعلَ ُم هّٰللا ُ الَّ ِذ ْينَ يَتَ َسلَّلُوْ نَ ِم ْن ُك ْم لِ َوا ًذ ۚا فَ ْليَحْ َذ ِ>ر‬
ِ ‫اَل تَجْ َعلُوْ ا ُدع َۤا َء ال َّرسُوْ ِل بَ ْينَ ُك ْم َك ُدع َۤا ِء بَ ْع‬
‫ص ْيبَهُ ْم َع َذابٌ اَلِ ْي ٌم‬ ِ ُ‫ص ْيبَهُ ْم فِ ْتنَةٌ اَوْ ي‬ِ ُ‫الَّ ِذ ْينَ يُخَالِفُوْ نَ ع َْن اَ ْم ِر ٖ ٓه اَ ْن ت‬
Artinya:
“Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan
sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah
mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan
berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi
perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.”
(An-Nur: 63).
7. Bersyukur atas hidayah keimanan kepada Allah dan RasulNya dengan
melakukan menjaga hubungan persatuan umat Islam serta menghindari

12
perpecahan, selalu tetap berpedoman pada Al-Qur’an dan AS-Sunnah shohihah.
Itulah tegaknya agama:

‫ص ْينَا> بِ ِه إِ ْب َرا ِهي َم َو ُمو َس ٰى‬ َّ ‫ك َو َما َو‬َ ‫َش َر َع لَ ُك ْم ِمنَ الدِّي ِن َما َوص َّٰى بِ ِه نُوحًا َوالَّ ِذي أَوْ َح ْينَا إِلَ ْي‬
‫َو ِعي َس ٰى ۖ أَ ْن أَقِي ُموا ال ِّدينَ َواَل تَتَفَ َّرقُوا فِي ِه ۚ َكبُ َر َعلَى ْال ُم ْش ِر ِكينَ َما تَ ْدعُوهُ ْم إِلَ ْي ِه ۚ هَّللا ُ يَجْ تَبِي‬
ُ‫إِلَ ْي ِه َم ْن يَ َشا ُء َويَ ْه ِدي إِلَ ْي ِه َم ْن يُنِيب‬
Artinya:
“Dia telah mensyari’atkan bagi kaum tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan dan apa yang telah Kami wahyukan
kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa
yaitu: Tegakkanlah agama 1341) dan janganlah kamu berpecah belah
karenanya.” (Asy-Syura: 13)

13
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Merupakan mengakui, mempercayai dan
meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab- kitabnya kepada para nabi dan Rasul-
Nya yang berisi ajaran Allah SWT. Dengan tujuan di sampaikan kepada umatnya masing-
masing. Mengimani kitab Allah SWT, wajib hukumnya. Jika mengingkari salah satu kitab
Allah SWT sama artinya seperti mengingkari seluruh kitab-kitab Allah SWT beserta
mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari Allah SWT sendiri.

3.2 SARAN
Dengan ditulisnya makalah ini, kami sebagai penyusun berharap makalah ini dapat
berguna bagi banyak orang. Kami tim penyusun juga sangat berharap kepada para pembaca
makalah ini khusnya dapat mengambil hikmah dari pemaparan kami serta beberapa poin
penting yang dapat diterapkan dalam kehidupan.
Demikianlah makalah ini semoga bermanfaat bagi kita semua, kami sebagai
kelompok penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Mohon maaaf
apalagi terdapat kesalahan.Kami sebagai kelompok penulis mengharap kritikan yang dapat
membangun agar kedepaannya lebih baiknya di masa mendatang.

14
DAFTAR PUSTAKA

Latifah, Margiono, dan Anwar Junaidi. 2013. Pendididkan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Cet. I;  Yudhistira.
Djaliel Maman Abdul, dan Abdullah Zakiy Al Kaaf. 1999. Mutiara Ilmu Tauhid. Cet. I;
Bandung: CV Pustaka Setia.
Iman kepada rasul / penulis, Ali Muhammad Ash-Shallabi ; alih bahasa, M. Fakih.Jakarta :
Ummul Qura, 2015.
https://tafsirweb.com/6182-surat-an-nur-ayat-54.html
https://www.alquranenglish.com/quran-surah-al-araf-157-qs-7-157-in-arabic-and-english-
translation
https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-65

15

Anda mungkin juga menyukai