Anda di halaman 1dari 23

Bogor Agricultural University (IPB)

KEPEMIMPINAN
DALAM ISLAM
A. Pengertian

Pemimpin adalah “leadership or leading involues influencing


others to do what the leader wants them to do”, (Mondy dan
Premeaux)
“ Kepemimpinan atau memimpin adalah kemampuan mempengaruhi
orang lain untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan kehendak
seorang pemimpin”.

Istilah Kepemimpinan;
Khilafah (khalifah), Imamah (Imam), Imarah (amir), Shulthan dan Rais
Amanah bagi orang yang beriman
• Allah memberikan amanat kepemimpinan untuk
orang-orang yang beriman:
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa.” (QS An-Nur:55)
• Orang-orang yang beriman tidak menindas dan berbuat
kerusakan saat memimpin:
“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri
dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi
orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Qasas:83)
• Orang-orang yang beriman melaksanakan syariat dan selalu
mengajak kepada kebaikan:
“Orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya
mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.”
(Al-Hajj:41)
Kepemimpinan= Tanggung Jawab
Rasulullah Saw bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan
dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai
pertanggungjawabannya.
Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia
akan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia
pun akan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya dan ia juga
akan dimintai pertanggungjawabannya.
Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan
dimintai pertanggungjawabannya.” (HR. Bukhari)
B. Urgensi
Pemimpin dan Kepemimpinan
1. Implementasi Syari’ah dan ketundukannya kepada Allah dan Rasul Nya (Qs.
4:59).
ِ ‫َٰ ٓﯾﺄ َ ﱡﯾﮭَﺎ ٱﻟﱠذِﯾنَ ءَا َﻣﻧ ُٓو ْا أَطِ ﯾﻌُو ْا ٱ ﱠ َ َوأَطِ ﯾﻌُو ْا ٱﻟرﱠ ﺳُو َل َوأ ُْوﻟِﻲ ۡٱﻷَﻣۡ رِ ﻣِﻧﻛ ُۡۖم َﻓﺈِن َﺗ َٰﻧزَ ۡﻋﺗُمۡ ﻓِﻲ ﺷ َۡﻲ ٖء َﻓ ُردﱡوهُ إِﻟَﻰ ٱ ﱠ‬
٥٩ ‫ﯾﻼ‬ ً ِ‫ر َوأ َۡﺣﺳَ نُ َﺗﺄۡو‬ٞ ۡ‫ٱﻷﺧ ۚ ِِر ذَٰ ﻟِكَ ﺧَ ﯾ‬
ٓ ۡ ِ‫َوٱﻟرﱠ ﺳُولِ إِن ﻛُﻧﺗُمۡ ﺗ ُۡؤ ِﻣﻧُونَ ﺑِﭑ ﱠ ِ َوٱﻟۡ ﯾ َۡوم‬
- Pemimpin didengar dan ditaati, dikoreksi dan diluruskan;
- Nasihat dan koreksi terbaik untuk pemimpin ialah secara langsung.
،‫ ﻣن أراد أن ﯾﻧﺻﺢ ﻟذي ﺳﻠطﺎن ﻓﻼ ﯾﺑده ﻋﻼﻧﯾﺔ‬:‫ أن رﺳول ﷲ ﷺ ﻗﺎل‬،‫روى ﻋﯾﺎض ﺑن ﻏﻧم اﻷﺷﻌري‬
.‫ وإﻻ ﻛﺎن ﻗد أدى اﻟذي ﻋﻠﯾﮫ‬،‫وﻟﻛن ﯾﺄﺧذ ﺑﯾده ﻓﯾﺧﻠو ﺑﮫ ﻓﺈن ﻗﺑل ﻣﻧﮫ ﻓذاك‬
Dari Iyadh bin Ghonam Al-Asy’ary bahwa Rasulullah Saw bersabda:
Barangsiapa yang ingin menasehati penguasa maka janganlah
terang-terangan, tetapi hendaklah ia tarik tangannya menyepi (untuk
menyampaikannya). Jika ia menerima maka itu, jika tidak maka ia sudah
menunaikan kewajibannya. (HR Ahmad, At-Thabrani)
- Namun pemimpin wajib mendengar nasihat atau koreksi yang benar
walaupun cara menyampaikannya tidak ia sukai.
2. Mengikuti Rasulullah SAW sebagai teladan yang baik. Rasulullah
bersabda,” Jika ada tiga orang mengadakan perjalanan, maka
angkatlah salah seorang diantara mereka menjadi pemimpin, HR. Abu
Daud dari Abu Hurairah”.
3. Menempati posisi tertinggi; (diibaratkan kepala dari seluruh anggota
tubuhnya) dan posisi strategis dalam membangun masyarakat yang
sejahtera (Qs. 34: 15)
‫َﺔ‬ٞ ‫ طَ ﱢﯾﺑ‬ٞ‫َﺎل ُﻛﻠُو ْا ﻣِن رﱢ ۡزقِ رَ ﱢﺑﻛُمۡ َوٱﺷۡ ُﻛرُو ْا َﻟ ُﮫۥۚ ﺑَﻠۡ دَ ة‬
ۖ ٖ ‫َۖﺔ ﺟَ ﱠﻧﺗَﺎ ِن ﻋَ ن َﯾﻣِﯾنٖ َوﺷِ ﻣ‬ٞ ‫َﻟﻘ َۡد ﻛَﺎنَ ﻟِﺳَ َﺑ ٖﺈ ﻓِﻲ ﻣ َۡﺳ َﻛ ِﻧﮭِمۡ ءَاﯾ‬
١٥ ‫ُور‬ ٞ ‫َورَ بﱞ ﻏَ ﻔ‬
15. Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di
tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di
sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki
yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya.
(Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang
Maha Pengampun."
4. Sarana untuk memberikan rasa aman dan mensejahterakan Rakyat (Qs. 24:
55)
‫ٱﺳﺗ َۡﺧﻠَفَ ٱﻟﱠذِﯾنَ ﻣِن‬ ۡ ‫ض َﻛﻣَﺎ‬ ِ ‫ت َﻟﯾ َۡﺳﺗ َۡﺧﻠِ َﻔ ﱠﻧﮭُمۡ ﻓِﻲ ۡٱﻷ َۡر‬ ِ َٰ‫ﺻﻠِﺣ‬ ٰ‫َوﻋَ دَ ٱ ﱠ ُ ٱﻟﱠذِﯾنَ ءَا َﻣﻧُو ْا ﻣِﻧﻛُمۡ َوﻋَ ِﻣﻠُو ْا ٱﻟ ﱠ‬
َ‫ﻗَﺑۡ ﻠِﮭِمۡ َو َﻟ ُﯾ َﻣ ﱢﻛﻧَنﱠ َﻟﮭُمۡ دِﯾ َﻧ ُﮭ ُم ٱﻟﱠذِي ۡٱرﺗَﺿَ ٰﻰ َﻟﮭُمۡ َو َﻟ ُﯾ َﺑ ﱢد َﻟ ﱠﻧﮭُم ﻣ ۢﱢن ﺑ َۡﻌ ِد ﺧَ ۡو ِﻓﮭِمۡ أَﻣۡ ٗﻧ ۚﺎ ﯾ َۡﻌ ُﺑدُو َﻧﻧِﻲ َﻻ ﯾُﺷۡ رِ ﻛُون‬
٥٥ َ‫ﺑِﻲ ﺷَﯾۡ ٔٗ ۚﺎ َوﻣَن َﻛﻔَرَ ﺑ َۡﻌدَ ذَٰ ﻟِكَ َﻓﺄ ُْو َٰ ٓﻟﺋِكَ ُھ ُم ٱﻟۡ َٰﻔﺳِ ﻘُون‬
Artinya, “ Janji Allah bagi orang yang beriman dan beramal- saleh; Dia sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, ... dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka
agama yang telah diridhai-Nya dan Dia benarakan menukar (keadaan) dari ketakutan menjadi
aman. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan
Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang
yang fasik”.
C. Kriteria Pemimpin Yang Baik
A. Ilmu, Iman dan Taqwa kepada Allah SWT (Qs. 2: 247, 3:102, 5:51, 3: 28)
ۡ َ ‫ﻗَﺎ َل إِنﱠ ٱ ﱠ‬...
٢٤٧ ٞ‫ٱﺻطَ ﻔَﯨٰ ُﮫ ﻋَ ﻠَﯾۡ ﻛُمۡ َوزَ ادَ هُۥ ﺑ َۡﺳطَ ٗﺔ ﻓِﻲ ٱﻟۡ ﻌِﻠۡ مِ َوٱﻟۡ ﺟ ِۡﺳ ۖ ِم َوٱ ﱠ ُ ﯾ ُۡؤﺗِﻲ ﻣُﻠۡ َﻛﮫُۥ ﻣَن َﯾﺷَﺂ ُۚء َوٱ ﱠ ُ َٰوﺳِ ٌﻊ ﻋَ ﻠِﯾم‬

247. ... Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan
menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan
pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya
lagi Maha
‫ﱠﻻ َﯾ ﱠﺗ ِﺧ ِذ ٱﻟۡ ﻣ ُۡؤ ِﻣﻧُونَ ٱﻟۡ َٰﻛﻔِرِ ﯾنَ أ َۡوﻟِﯾَﺂ َء ﻣِن دُو ِن ٱﻟۡ ﻣ ُۡؤ ِﻣﻧِﯾنَۖ َوﻣَن ﯾَﻔۡ ﻌَ لۡ ذَٰ ﻟِكَ َﻓﻠَﯾۡ سَ ﻣِنَ ٱ ﱠ ِ ﻓِﻲ ﺷ َۡﻲ ٍء إ ﱠِﻵ‬
٢٨ ‫أَن َﺗ ﱠﺗﻘُو ْا ﻣِﻧۡ ﮭُمۡ ُﺗﻘَﯨٰ ٗۗﺔ َوﯾُﺣَ ﱢذ ُر ُﻛ ُم ٱ ﱠ ُ ﻧَﻔۡ ﺳَ ُﮫۥۗ َوإِﻟَﻰ ٱ ﱠ ِ ٱﻟۡ ﻣَﺻِ ﯾ ُر‬

28. Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan
meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia
dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti
dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya
kepada Allah kembali(mu)
B. Amanah dan tanggung Jawab yang Seimbang (Qs. 4:58, 16:
93),
58. Artinya, . Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha mendengar lagi Maha melihat.
Keseimbangan;
Tanggung jawab terhadap Pekerjaan dan
Tanggung jawab yang melaksanakan pekerjaan

Umar Ibn Khattab Ra, mengatakan,” Jika aku tidur di siang hari, pasti
aku akan mengabaikan rakyatku, Jika aku tidur di malam hari, aku
telah mengabaikan diriku sendiri. Bagaimana aku bisa tidur dengan
kondisi demikian wahai Mu’awiyah ...?
Kekuatan Manusia:
Akal: membaca target hidup, perluas dengan kajian dan berbagai
keterampilam., Raga: memenuhi kebutuhan fisik., emosi: emosi yang
benar yang menjadikan anda merasakan arti pentingnya keberadaan
orang lain , dan ruh: menguatkan raga dengan nilai dan prinsip yang
benar.
- Tidak menipu rakyatnya, Rasulullah Saw bersabda:
«(‫ﻣﺎ ﻣن وال ﯾﻠﻲ رﻋﯾﺔ ﻣن اﻟﻣﺳﻠﻣﯾن ﻓﯾﻣوت وھو ﻏﺎش ﻟﮭم إﻻ ﺣرم ﷲ ﻋﻠﯾﮫ اﻟﺟﻧﺔ« )ﻣﺗﻔق ﻋﻠﯾﮫ‬
Artinya, “Tidaklah seorang wali yang memimpin rakyatnya dari kaum
muslimin, jika ia mati dalam keadaan menipu/curang terhadap mereka
melainkan Allah akan mengharamkan baginya surga.” (HR. Bukhari
Muslim)
C. Musyawarah (Qs. 42:38)
٣٨ َ‫ﺻﻠ َٰو َة َوأَﻣۡ ُرھُمۡ ﺷُورَ ٰى ﺑَﯾۡ َﻧﮭُمۡ َو ِﻣﻣﱠﺎ رَ زَ ﻗۡ َٰﻧﮭُمۡ ﯾُﻧ ِﻔﻘُون‬
‫ٱﺳﺗَﺟَ ﺎﺑُو ْا ﻟِرَ ﱢﺑﮭِمۡ َوأَﻗَﺎﻣُو ْا ٱﻟ ﱠ‬
ۡ َ‫َوٱﻟﱠذِﯾن‬
38. Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat,
sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka
Pemimpin yang baik senantiasa mengajak untuk bermusyawarah dalam
menyelesaikan berbagai macam permasalahan.
D. Adil (Qs. 16: 90-92)
٩٠ َ‫ظﻛُمۡ ﻟَﻌَ ﻠﱠﻛُمۡ ﺗَذَ ﱠﻛرُون‬
ُ ‫إِنﱠ ٱ ﱠ َ َﯾ ۡﺄ ُﻣ ُر ﺑِﭑﻟۡ ﻌَ ۡدلِ َو ۡٱﻹ ِۡﺣﺳَٰ ِن َوإِﯾﺗَﺂيِٕ ذِي ٱﻟۡ ﻘ ُۡرﺑ َٰﻰ َوﯾَﻧۡ ﮭ َٰﻰ ﻋَ ِن ٱﻟۡ ﻔ َۡﺣﺷَﺂ ِء َوٱﻟۡ ﻣُﻧﻛَرِ َوٱﻟۡ ﺑ َۡﻐ ۚﻲِ َﯾ ِﻌ‬
90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran
Pemimpin yang bertaqwa akan senantiasa berlaku adil terhadap siapapun
karena sikap ini adalah sikap yang terpuji dan sangat disukai Allah SWT
‫أو ﯾوﺑﻘﮫ اﻟﺟور‬- ‫ﻣﺎ ﻣن أﻣﯾر ﻋﺷرة إﻻ ﯾؤﺗﻰ ﺑﮫ ﯾوم اﻟﻘﯾﺎﻣﺔ ﻣﻐﻠوﻻ ﻻ ﯾﻔﻛﮫ إﻻ اﻟﻌدل‬
Artinya, “Barangsiapa yang memimpin sepuluh orang (atau
lebih) maka ia pasti akan dibelenggu pada Hari Kiamat, tidak
akan dibebaskan kecuali karena keadilannya, atau
dikencangkan karena kedzalimannya. (HR Ahmad, Ad-Darimi)
E. Memiliki Keterampilan Komunikasi yang Baik (ringkas, jelas, tepat).
Keterampilan berkomunikasi dalam hal menyampaikan atau berbicara
kepada orang lain dan pandai mendengarkan, mengerti perasaan orang
lain serta memahami kondisi kejiwaan.
Pada waktu perang Tabuk, Rasulullah SAW tidak mendapatkan Abu
Khaitsamah. Beliau pun menanyakannya dan dikatakan kepada beliau,”
wahai Rasulullah, dia disibukkan oleh kedua istrinya dan mengawasi
dunianya,” beliau bersabda,” janganlah kau katakan itu, jika pada
dirinya ada sesuatu yang baik, Allah akan mendatangkannya dengan
dia”. Tidak lama kemudian, tampaklah bayangan hitam di kejauhan.
Bersabda Rasulullah SAW,” itu adalah Abu Khaitsamah, dan benarlah
apa yang dikatakan oleh Rasulullah SAW (HR. Muslim).
F. Memiliki Peranan dan Pengaruh Positif
Peranan; tanggung jawab, prilaku atau prestasi yang diharapkan dari seseorang yang
memiliki posisi khusus tertentu.
Pengaruh; seni menggunakan kekuasaan utk menggerakkan atau mengubah, dan atau
mengubah pandangan2 orang lain ke arah suatu tujuan atau sudut pandang tertentu.
Pemimpin yang baik menggunakan pengaruhnya untuk hal2 positif, yaitu;
a. Membangkitkan potensi positif di waktu sulit, seperti Nabi Musa As.
(Qs. As Syu’ara (26): 62)
٦٢ ‫َﻶ إِنﱠ َﻣﻌِﻲَ رَ ﺑﱢﻲ ﺳَ ﯾَﮭۡ دِﯾ ِن‬
ۖ ‫• ﻗَﺎ َل ﻛ ﱠ‬
62. Musa menjawab: "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku,
kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku"
b. Membangkitkan rasa aman
Ada orang yang datang menemui Rasulullah SAW, dalam kondisi sekujur tubuhnya
gemetaran. Rasulullah SAW berkata,” tenang saja, sesungguhnya aku bukanlah
seorang raja, aku hanya anak seorang wanita Quraisy yang memakan dendeng”.
(HR. Ibnu Majah)
c. Memotivasi, sebagaimana Sabda beliau tentang Amru bin Ash,” sebaik- baik harta
adalah milik seorang lelaki yang shalih”.
D. Profil Pemimpin
dalam Lintas Sejarah Islam
A. Abu Bakar As shiddiq Ra (Abdullah bin Usman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin
Sa’ad bin Taim bin Murrah at Tamimi). 2 Tahun (632-634 M/ 11-13H)
Abu Bakar diangkat menjadi khalifah secara aklamasi, pidato beliau yang
terkenal setelah kalimat pujian dan syukur,” Saudara2, saya sudah terpilih
untuk memimpin kamu sekalian, dan saya bukanlah orang yang terbaik
diantara kamu sekalian. Kalau saya berlaku baik, bantulah saya ... Apabila
ada golongan yang meninggalkan perjuangan di jalan Allah, maka Allah
akan menimpakan kehinaan kepada mereka. Apabila kejahatan itu sudah
meluas pada suatu golongan, maka Allah akan menyebarkan bencana
kepada mereka. Taatilah saya selama saya taat kepada Allah dan Rasulullah.
Tetapi apabila saya melanggar perintah Allah dan Rasulullah maka gugurlah
kesetianmu kepada saya ...”.
Masa Abu Bakar Perang riddah (Khalid bin Walid, banyak berjasa),
Nukman bin muqarram, Abdullah bin muqarram dan Suwaid bin Muqarran
dan Abu Bakar (Pemimpin Perang) nabi2 palsu itu dapat ditumpas.
Bidang keagamaan; al Qur’an berhasil di bukukan atas saran dari umar Ibn
khaththab.
B. Umar ibn Khaththab Ra, 10 tahun (634-644M/ 13-23 H)
Diangkat jadi khalifah dengan sebutan amirul mu’minin dan dengan
cara penunjukkan setelah bermusyawarah dengan para sahabat.
Pidato Umar bin khaththab, diantara kalimatnya” wahai kaum
muslimin, bagaimana sikap kalian seandainya saya cenderung kepada
kesenangan duniawi? Diantara hadirin menjawab, kalau kami melihat
engkau membengkok, maka kami luruskan kembali dengan pedang2
kami’.
Masa Umar Ibn khaththab, Wilayah Islam meliputi Jazirah Arabia,
Palestina, Syria, sebagian Persia dan Mesir.
Administrasi Pemerintahan (8 Wialayah; Mekkah, Madinah, Syria,
Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir). Lalu dibentuk lembaga
yudikatif, eksekutif, kepolisian. Lembaga keuangan (Baitul Mal) sekaligus
mencetak mata uang, lalu penaggalan Islam.
C. Usman bin Affan Ra, 12 Tahun (644-656 M)
Diangkat sebagai khalifah dengan cara musyawarah oleh dewan syura
yang terdiri dari enama sahabat yang ditunjukoleh Umar Ra, yaitu
Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin
Awwam, Sa’ad bin Abi Waqas dan Abdurrahman bin Auf.

Masa kekuasaannya, wilayah kekuasaan Islam bertambah dengan


dikuasainya; Maroko, Afganistan, Azerbaijan, dan Armenia. Membangun
angakatan armada laut, merencanakan perluasan masjid Nabawi,
membangun bendungan, pembagian air ke kota-kota, membangun
jalan-jalan, jembatan masjid dan pembukuan al Qur’an.
D. Ali bin Abi Thalib, 6 Tahun (656-661 M/ 35-31 H)
Diangkat menjadi khalifah setelah 3 orang sahabat Rasulullah
membaitnya yaitu Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin
Abi Waqas.
Masa pemerintahannya;
Memindahkan pusat pemerintahan dari dari Madinah ke Kufah
Melakukan pembersihan dilingkungan pemerintahan dari aroma
nipotisme.
Menarik kembali tanah-tanah yang dihadiahkan ke penduduk dengan
penyerahan hasil pendapatan kepada nrgara dan menerapkan kembali
sistem distribusi pajak tahunan.
Kontribusi Umat Islam Pra Kemerdekaan
• Para pemuda Islam bersama anak bangsa lainnya
berjuang untuk kemerdekaan dan persatuan
bangsa Indonesia.
• Perjuangan didukung oleh kaum santri,
laskar-laskar Islam dan para ulama. Resolusi Jihad
difatwakan oleh ulama Nahdhatul Ulama untuk
mendukung perjuangan Jend. Soedirman yang
merupakan kader Muhammadiyah.
• 10 November 1945 merupakan peristiwa puncak
perjuangan kemerdekaan yang di dukung oleh
ulama, pemuda islam dan anak bangsa lainnya.
Kontribusi Umat Islam Era Kemerdekaan

• Para ulama (KH Wachid Hasjim, Ki Bagoes


Hadikoesoemo, Mr Kasman Singodimedjo, Teoekoe
Mohammad Hassan) ikut serta merumuskan
falsafah bangsa yaitu Piagam Jakarta yang kelak
diubah menjadi Pancasila.
• Umat Islam ikut serta dalam membangun bangsa
Indonesia baik secara politik, pendidikan, ekonomi
dan lainnya.
• Umat Islam menjaga Pancasila dari pengkhianatan
komunisme yang hendak mengubah dan
menghapuskan Pancasila.
Peran Umat Islam pasca kemerdekaan

• Umat Islam turut berperan dalam membangun


bangsa dan negara dengan membentuk organisasi
dan lembaga yang berkontribusi besar. (NU,
Muhammadiyyah, ICMI, DDII, Bank Muamalat dll)
• Umat Islam turut merancang dan merumuskan
Undang-undang yang bermanfaat untuk
masyarakat (UU perkawinan, UU Sisdiknas, UU
Zakat, UU Wakaf dan lainnya.)
E. Ayat-ayat Al Qur’an tentang
kepemimpinan
1. Qs. An Nisa : 59
... ‫• َٰ ٓﯾﺄ َ ﱡﯾﮭَﺎ ٱﻟﱠذِﯾنَ ءَا َﻣﻧ ُٓو ْا أَطِ ﯾﻌُو ْا ٱ ﱠ َ َوأَطِ ﯾﻌُو ْا ٱﻟرﱠ ﺳُو َل َوأ ُْوﻟِﻲ ۡٱﻷَﻣۡ رِ ﻣِﻧﻛ ُۡۖم‬
Artinya’” Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan •
.taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu

2. Qs. Al Baqarah : 247

3. Qs. Al Baqarah : 30 (Khalifah)


4. Qs. An Nur (24) : 55
َ‫ٱﺳﺗ َۡﺧﻠَف‬ ۡ ‫ض َﻛﻣَﺎ‬ ِ ‫ت َﻟﯾ َۡﺳﺗ َۡﺧﻠِ َﻔ ﱠﻧﮭُمۡ ﻓِﻲ ۡٱﻷ َۡر‬ ِ َٰ‫ﺻﻠِﺣ‬ ٰ‫• َوﻋَ دَ ٱ ﱠ ُ ٱﻟﱠذِﯾنَ ءَا َﻣﻧُو ْا ﻣِﻧﻛُمۡ َوﻋَ ِﻣﻠُو ْا ٱﻟ ﱠ‬
‫ٱﻟﱠذِﯾنَ ﻣِن ﻗَﺑۡ ﻠِﮭِمۡ َو َﻟ ُﯾ َﻣ ﱢﻛﻧَنﱠ َﻟﮭُمۡ دِﯾ َﻧ ُﮭ ُم ٱﻟﱠذِي ۡٱرﺗَﺿَ ٰﻰ َﻟﮭُمۡ َو َﻟ ُﯾ َﺑ ﱢد َﻟ ﱠﻧﮭُم ﻣ ۢﱢن ﺑ َۡﻌ ِد ﺧَ ۡو ِﻓﮭِمۡ أَﻣۡ ٗﻧ ۚﺎ‬
َ‫ﯾ َۡﻌ ُﺑدُو َﻧﻧِﻲ َﻻ ﯾُﺷۡ رِ ﻛُونَ ﺑِﻲ ﺷَﯾۡ ٔٗ ۚﺎ َوﻣَن َﻛﻔَرَ ﺑ َۡﻌدَ ذَٰ ﻟِكَ َﻓﺄ ُْو َٰ ٓﻟﺋِكَ ُھ ُم ٱﻟۡ َٰﻔﺳِ ﻘُون‬

• Artinya, Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di


antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia
sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama
yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi
aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik
5. Al Maidah (5) : 51, 55

Anda mungkin juga menyukai