RESPIRASI
Dr. Anisya Ulfah Hanum, M.Kes, AIFO
Pendahuluan
1 Sirkulasi darah
2 Respirasi
diameter pembuluh
kekuatan dan irama
darah yang dilalui
kontraksi jantung
oleh darah
Perfusi
jaringan
adekuat
• Tekanan darah arteri adalah tekanan darah pada dinding pembuluh darah
arteri.
• Terdiri dari
a. Tekanan sistolik : tekanan maksimal selama mendorong (120 mmHg)
b. Tekanan diastolik : tekanan minimal dan terjadi pada akhir pengisian ja
ntung (80 mmHg)
• Perbedaan antara keduanya disebut tekanan nadi, yang sangat tergantung
pada curah jantung dan tahanan perifer.
• Keduanya diatur secara reflektoris oleh beroreseptor yang berada pada sin
us karotikus dan arkus aorta.
Aliran darah balik
Isi sekuncup ke jantung
Curah Jantung
Keadaan endotil
pembuluh darah
Tekanan Darah Vena
• Tekanan vena adalah tekanan darah pada dinding pembuluh darah vena.
• Tekanan vena dipengaruhi oleh tunus dinding vena dan volume darah yang ber
edar.
• Tekanan vena mudah diukur dengan menometer air yang sederhana.
• Tekanan vena sentral (TVS) adalah tekanan darah vena sentral tubuh yang bisa
diukur pada : atrium kanan, vena cava, vena subklavia dan vena jugularis denga
n nilai normalnya berkisar antara 2-8 mmHg (3-10 cmH2O) dan mempunyai art
i penting untuk menilai volume sirkulasi dan kemampuan jantung menerima a
liran darah balik.
• Peningkatan TVS bisa terjadi pada keadaan posisi terlentang. Trendelenbereg, in
fus cairan, ventilasi tekanan positif intermiten (VTPI), batuk, muntah, terlentang
, gagal jantung, maniver valsava dan pemberian katekolamin. Sebaliknya TVS m
enurun terjadi pada posisi duduk, berdiri tegak dan hipovolemia.
Sirkulasi Koroner
3. Area pneumotaksis
• Area ini terletak di pons yang mempunyai dua fungsi yai
tu :
a. Menghantarkan isyarat penghambat ke area inspirasi
sehingga membatasi lama inspirasi dan frekuensi naf
as
b. Mengatur irama pernafasan melalui perubahan inten
sitas isyarat.
b. Jalan Nafas
• Udara pernafasan masuk
dan keluar melalui hidung,
selanjutnya udara inspirasi
dihangatkan dan dilembab
kan pada rongga hidung,
kemudian melalui farings,
laring, trakea, bronkiolus,
bronkiolus terminalis, dukt
us alveolaris dan berakhir
pada alveolus.
• Terbagi menjadi 2 bagian :
1. Jalan nafas atas
2. Jalan nafas bawah
Jalan nafas atas
Jalan nafas bawah
• Udara masuk ke dalam sistem respirasi melalui hidung
(cavum nasi)
• Rhima glotis adalah bagian dari laring yang merupaka
n pintu gerbang udara untuk memasuki trakea.
• Melalui pemeriksaan laringoskopi, terlihat pita suara
dan dibagian kaudal akan tampak ruas-ruas tulang raw
an trakea.
• Tulang rawan trakea berbentuk tapal kuda, kecuali tula
ng rawan krikoidea berbentuk lingkaran penuh.
• Tulang rawan krikoidea ini mempunyai arti penting da
lam tindakan anestesia, yaitu untuk mencegah regurgit
asi dengan cara menekannya kearah posterior pada tul
ang servikal.
• Tindakan ini dikenal dengan manuver Sellick’s.
• Antara trakea dan alveolus, jalan nafas
bercabang 23 kali,
❑ 16 cabang pertama merupakan zona
konduksi membentuk bronkus dan
bronkiolus,
❑ 7 cabang sisanya merupakan zona
peralihan dan zona pernafasan me
mbentuk bronkiolus terminalis, duk
tus alveolaris dan sakus alveolaris
tempat terjadinya pertukaran gas.
• Percabangan yang dikotom ini sangat m
enambah luas penampang melintang ja
lan nafas, sehingga kecepatan aliran uda
ra dalam saluran nafas yang sempit dipe
rlambat.
c. Paru
• Paru merupakan komponen yang paling penting dalam siste
m respirasi.
• Fungsi utama paru adalah membuang CO2 yang terkandung
dalam darah dan menyerap sejumlah O2 kedalamnya.
• Proses ini dikenal sebagai pertukaran gas paru.
• Pertukaran gas berlangsung melalui tahapan-tahapan
Udara dihirup melalui saluran nafas
Steroid
• Berasal dari
cholesterol Asam amino Protein
• Contoh hormone • Berasal dari turunan • Berasal dari
steroid adl asam amino tyrosin protein/peptide
estrogen, • Contoh hormone : • Contoh : hormon
progesteron, tiroksin,triiodotyronin, hipofise anterior
testosteron, epinefrin,norepinefrin. dan posterior,
cortisol, aldosteron. insulin, glukagon,
PTH,
Terdapat juga jaringan dan organ lain yang menghasilkan hormon, seperti sel-sel yang
terdapat pada dinding usus, lambung, ginjal, dan jantung
Kelenjar Hypothalamus, Pituitary & Pineal
Hormon hipofise
Hormon hyphotalamus Anterior
• Corticotropin Releasing Hormon (CRH) Growth Hormon (GH)
• Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH) Adrenocorticotropin Hormon (ACTH)
• Thyrotropin Releasing Hormon (TRH) Thyroid Stimulating Hormon (TSH)
• Growth Hormon Inhibiting Hormon (GHIH) Follicle Stimulating Hormon (FSH)
• Prolactin Releasing Factor (PRF) Luteinizing Hormon (LH)
• Prolactin Inhibitory Factor (PIF) Prolactin
• MSH Releasing Factor (MSH-RF)
• MSH Inhibiting Factor (MSH-IF) Posterior
• Vasopresin ( ADH ) Tidak menghasilkan hormone, tapi sebagai
• Oxitosin tempat menyimpan hormone ADH dan
oksitosin yang dihasilkan oleh Hipothalamus.
Pineal
Hormon pineal
Kelenjar kecil ( 1 cm) spt buah cemara yg Fungsi : memproduksi melatonin, yg
berada antara coll iculus superior . berfungsi dalam penglihatan dan reproduksi
Berada didasar dinding posterior ventriculus
tertius.
Kelenjar Tyroid
Letak
Letak
• Merupakan badan lonjong berwarna coklat
• kekuningan, ukuran garis tengahnya sekitar 6 mm
• Biasanya terdapat empat buah dan berhubungan erat
• dengan ujung posterior/belakang kelenjat tyroid.
Hormon
Menghasilkan hormon PTH (Paratyroid hormon) yg berfungsi
untuk mengendalikan keseimbangan kalsium
Sasaran
Bila kadar kalsium rendah, PTH dikeluarkan untuk
meningkatkan kalsium darah & sebaliknya
Sasaran; kerangka, ginjal, usus
Kelenjar Tymus
Letak
• Timus merupakan struktur pipih berlobus dua
• Letak diantara sternum dan perikardium
dalam mediastinum anterior
Bentuk
• Pada bayi/ neonatus , timus mempunyai
ukuran relatif besar.
• Timus terus tumbuh smp pubvertas, ttp sth itu
mengalami involusi/pengeciilan.
Fungsi
Timus merupakan sumber penting
limposit T
Kelenjar Adrenal
Kortek ( berwarna kuning)
• Zona Glomerulosa, menghasilkan
mineralokortikoid/ Aldosteron
• Zona fasikulata; menghasilkan glukokortikoid
• Zona retikularis, menghasilkan gonadokortikoid
Fungsi
Letak • Mineralokortikoid, mengatur
keseimbangan elektrolit & cairan
❖Organ berwarna kekuningan, • Glukukortikoid, Mengatur
terletak pd kutub atas ginjal. metebolisme KH, lemak & protein
❖Kelenjar suprarenal kanan • Hormon sex (sedikit) perkembangan
bentuknya spt piramid & yg kiri pubertas organ seksual
berbentuk spt bulan sabit.
❖Kelenjar adrenal dibagi dua bag Fungsi
Kedua hormon sangat meningkatkan
respon fight-or-flight. Dengan cara
meningkatkan denyut jantung dan
kekuatan kontraksi shg tekanan darah
meningkat
Medula ( berwarna coklat tua)
Mensekresi Katekolamin (epinefrin dan
Norepineprin)
Kelenjar Pankreas
Letak & Bentuk
• Lunak dan berlobus,
• Berjalan miring menyilang dinding posterior abdomen
pada regio epigastrium
Hormon
Pulau Langerhans pancreas menghasilkan hormone :
Insulin : meningkatkan up take glukosa dlm sel
Glukagon : lawan kerja Insulin
Ovarium
Fungsi progesteron
• Bersama dg estrogen mengatur
siklus menstruasi
• Juga berfungsi menyiapkan tubuh
utk kehamilan
Fungsi estrogen
Hormon estrogen berperan terhadap perubahan
fisik seperti tumbuhnya payudara, rambut
Organ eksokrin
kemaluan, bulu ketiak & mengatur siklus
menstruasi Mensekresi ovum, sel khusus yang
digunakan dalam reproduksi seksual.
serta kehamilan
Letak Struktur
Organ primer untuk reproduksi pria • Testis merupakan organ reproduksi
Mengalami penurunan dari daerah pria homolog dengan ovarium pada
asalnya, melalui kanalis inguinalis ke wanita
dalam skrotum. • Tersusun atas bungkus luar &
struktur dalam
Fungsi
Testosteron
1. Organ reproduksi dengan
Berperan dalam proses spermatogenesis menghasilkan spermatozoa
Berperan dalam maskulinisasi pria 2. Kelenjar endokrin menghasilkan
hormon testosteron
Diatur oleh hormone gonadotropin
THANK YOU
SISTEM URINARIA
dr. Anisya Ulfah Hanum, M.Kes, AIFO
PENDAHULUAN
• Sistem em urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaring
an darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh.
• Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan
berupa urin (air kemih).
• Susunan sistem urinaria terdiri dari:
1. Ginjal : yang menghasilkan urin,
2. Ureter : yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung ke
mih)
3. Vesika urinaria : tempat urin dikumpulkan
4. Uretra : tempat urin dikeluarkan dari vesika urinaria
1. GINJAL
• Ginjal erletak pada dinding
posterior di belakang
peritoneum pada kedua sisi
vertebra torakalis ke-12
sampai vertebra lumbalis k
e-3.
• Bentuk ginjal seperti biji
kacang.
• Ginjal kanan sedikit lebih
rendah dari ginjal kiri,
karena adanya lobus hepatis
dextra yang besar.
• Pada orang dewasa berat ginjal ± 200 gram.
• Ginjal laki – laki lebih panjang dari pada ginjal wanita.
• Fungsi ginjal adalah :
1. Mengekskresikan zat – zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen,
misalnya amonia.
2. Mengekskresikan zat – zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan
vitamin) dan zat berbahaya lainnya (misalnya obat – obatan, bakteri dan z
at warna).
3. Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi.
4. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan as
am atau basa
Struktur Ginjal
• Ginjal terdiri dari tiga bagian,
a. Bagian kulit (korteks),
b. Sumsum ginjal (medula),
c. Bagian rongga ginjal (pelv
is renalis).
a. Kortek Ginjal
• Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid
renal.
• Dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papil
a renis, mengarah ke bagian dalam ginjal.
• Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya disebut lobus ginjal.
• Piramid antara 8 hingga 18 buah tampak bergaris – garis karena terdiri atas be
rkas saluran paralel (tubuli dan duktus koligentes).
• Diantara pyramid terdapat jaringan korteks yang disebut dengan kolumna renal
• Pada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh halus yang merupakan lanjutan da
ri simpai bownman.
• Di dalam pembuluh halus ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringa
n darah dalam badan malphigi, setelah mengalami berbagai proses.
c. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)
• Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfu
ngsi menyalurkan air kemih ke luar.
• Uretra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm, sphincter uretra terletak
di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan uretra disini hanya se
bagai saluran ekskresi
• Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:
a. Uretra pars prostatika
b. Uretra pars membranosa
c. Uretra pars spongiosa
Pembentukan Urin
Tahap pembentukan urin
• Proses filtrasi, di glomerulus.
Saat terjadi penyerapan darah, yang tersaring dari darah adalah bagian cairan darah ke
cuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glu
kosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. Cairan yang
disaring disebut filtrat glomerulus.
• Proses reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorid
a fosfat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorb
si) di tubulus proximal. Sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodiu
m dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi f
akultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
• Proses sekresi/augmentasi/pengumpulan
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis sel
anjutnya diteruskan ke luar
• Proses sekresi/augmentasi/pengumpulan
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis sel
anjutnya diteruskan ke luar.
Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus pengumpul. Pad
a tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentu
klah urine sesungguhnya.
Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa ke ureter. Dari
ureter, urine dialirkan menuju vesika urinaria (kandung kemih) yang merupakan tempat
penyimpanan urine sementara. Ketika kandung kemih sudah penuh, urine dikeluarkan d
ari tubuh melalui uretra.
Karakteristik Urin
• Jumlah : 900 – 1500 ml/hari
• Berat jenis : 1002 - 1003
• Reaksi : asam (pH 0,6)
• Komposisi :
❑ Air 95 %
❑ Urea 20 – 30 gr/hari
❑ Asam urat 0,6 gr %
❑ Kreatinin 1 – 2 gr/hari
❑ Elektrolit
Proses Miksi
• Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang
terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah ± 250 cc sudah cukup u
ntuk merangsang berkemih (proses miksi).
• Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat
yang sama terjadi relaksasi spinkter internus, diikuti oleh relaksasi spinkter ek
sternus, dan akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih.
• Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spint
er interus dihantarkan melalui serabut – serabut para simpatis.
• Kontraksi sfinger eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau m
enghentikan miksi, kontrol volunter ini hanya dapat terjadi bila saraf – saraf ya
ng menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak masih utuh.
• Bila terjadi kerusakan pada saraf – saraf tersebut maka akan terjadi inkontine
nsia urin (kencing keluar terus – menerus tanpa disadari) dan retensi urine (ke
ncing tertahan).
Mikturisi
• Peristiwa penggabungan urine yang mengalir melalui ureter ke dalam kandun
g kemih, keinginan untuk buang air kecil disebabkan penambahan tekanan di
dalam kandung kemih dimana saebelumnmya telah ada 170 – 23 ml urine.
• Miktruisi merupakan gerak reflek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan
oleh pusat – pusat persyarafan yang lebih tinggi dari manusia, gerakannya ol
eh kontraksi otot abdominal yang menekan kandung kemih membantu meng
osongkannya.
Beser (Ngompol)
• Sfingter urethra eksterna sebagai otot rangka berkontraksi unt
uk kontrol BAK
• Sfingter urethra eksterna terganggu sehingga tidak mampu ber
kontraksi, sehingga tidak mampu menahan BAK
• Penyebab : trauma tulang belakang, jatuh
• Terapi : latihan fisioterapi
Kreatinin dan Gagal Ginjal
• Clearance kretainin & kadar kreatinin darah merupakan indikator fungsi
ginjal
• Clearance kreatinin ↓, fungsi filtrasi ↓, maka menyebabkan kadar kreatinin
darah ↑
• Kadar kretainin darah ↑ & clearnce kreatinin ↓ : gagal ginjal
• Penyebab gagal ginjal : aliran glomerulus ↓ (disebabkan oleh mis. batu
ginjal)
SISTEM
PENCERNAAN
dr. Anisya Ulfah Hanum, MKes
Pengertian
01
Fungsi Pencernaan
02
Organ Pencernaan
03
Proses Pencernaan
04
PENGERTIAN PENCERNAAN
SISTEM
PENCERNAAN
Bibir
Tersusun dari otot orbikularis oris dan jaringan ikat, berfungsi
untuk menerima makanan dan produksi wicara.
Pipi
Mengandung otot buksinator mastikasi. Lapisan epitelial pipi merupakan
subjek abrasi dan sel secara konstan terlepas kemudian diganti dengan
sel-sel baru.
Gigi
Merupakan alat pencernaan yang bertugas secara
mekanik
Lidah
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya kaya akan
papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap
Gigi
Terdapat 4 jenis gigi
a. Gigi taring (dens caninus) berfungsi untuk
merobek/mencabik makanan.
b. Gigi seri (dens inscisivus) berfungsi untuk memotong
makanan.
c. Gigi geraham depan (dens premolare)
d. Geraham belakang (dens molare) yang keduanya berfungsi
untuk menghaluskan makanan.
Lidah
Fungsi lidah
a. Pengaduk makanan.
b. Membantu proses penelanan makanan.
c. Sebagai alat/organ pengecap.
d. Membantu membersihkan rongga mulut.
e. Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
f. Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin,
manis, asam dan pahit.
Glandula Salivales (Kelenjar Air Ludah)
Menghasilkan air liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin.
Saliva ini banyak mengandung lendir atau musin dan enzim
ptyalin/amylase.
Enzim ptialin memiliki pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 37o C
Makanan yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring.
Faring juga merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi. Disebut
juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat amandel/tosil yang
merupakan kumpulan kelenjar limpa yang mengandung limposit.
Esofagus/ Kerongkongan
tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan
Kardiak Fundus
Area gastroesofagus Bagian yang menonjol ke sisi kiri atas
mulut esofagus.
Korpus
• Merupakan bagian berdilatasi dibawah
fundus yang membentuk 2/3 bagian
lambung
Pilorus • Terdiri dari
Ujung bawah lambung yang membuka a. Kurvatura minor (tepi medial badan
ke duodenum dan terdapat spingter lambung yang konkaf)
pilorus b. Kurvatura mayor (tepi lateral badan
lambung yang konveks),
Fungsi Lambung
6
1 Absorpsi yang minimal, seperti
Menyimpan makanan dalam obat larut lemak dan alkohol
kurun waktu 2 – 5 jam diabsorpsi di dinding lambung.
5
Makanan dicairkan dan
2 dicampur dengan asam
Mengaduk makanan
hidrokhlorida dan dengan cara
(dengan gerakan meremas).
ini disiapkan untuk dicernakan
oleh usus.
3 4
Mencerna makanan dengan Menerima makanan dan
bantuan enzim. bekerja sebagai penampung
untuk jangka waktu pendek
Tahapan Sekresi
Enzim Yg Dihasilkan Fungsi Asam Lambung Pengosongan Lambung
Lambung
HCl/asam chlorida/asam Mengaktifkan pepsinogen Distimulasi oleh peregangan
Tahap sefalik terjadi sebelum
lambung dihasilkan oleh sel menjadi pepsin untuk lambung, pelepasan gastrin,
makanan mencapai lambung
parietal (parietal cell) memecah protein. kekentalan kimus, volume dan
Pepsinogen [dihasilkan oleh sel
jenis makanan serta kerja
Tahap lambung terjadi saat chief (chief ceel)], akan aktif bila Merangsang keluar hormon peristaltik. Karbohidrat dapat
makanan mencapai lambung dan dalam bentuk pepsin. Pepsin kolesistokinin yang masuk dengan cepat, protein
berlangsung selama makanan berfungsi untuk mencerna merangsang empedu lebih lambat, dan lemak tetap
masih ada protein menjadi pepton dan mengeluarkan getahnya berada dalam lambung selama
proteosa. 3-6 jam
Sekresi hormon distimulasi oleh
Lipase berfungsi untuk peregangan lambung, gastrin
Desinfektan, yaitu membunuh
mencerna lemak menjadi asam lambung, asam amino dan separuh
kuman-kuman. protein yang baru dicerna, dan zat
lemak dan gliserol.
kimia seperti alkohol dan kafein..
Tahap usus terjadi setelah
kimus meninggalkan lambung Hormone gastrin berfungsi Dihambat oleh hormon duodenum
dan memasuki usus halus untuk sekresi getah lambung (sekretin, kolesistokinin,
Renin berfungsi untuk enterogastron, gastric inhibitory
yang kemudian memicu reaksi
polipeptide), yang juga berperan
saraf dan hormon. Lendir/musin berfungsi mengendapkan kasein (protein
dalam menghambat sekresi
melindungi sel-sel di permukaan susu). Kasein akan diubah lambung. Kandungan lemak dan
lambung terhadap kerusakan oleh pepsin menjadi pepton. asam pada kimus juga menghambat
akibat kerja dari HCl. Dihasilkan pengosongan lambung.
oleh sel Goblet (goblet cell)
Usus Halus/Intestinum
Merupakan tuba terlilit yang terentang dari spingter pilorus sampai katup
ileosekal.berdiameter 2,5 cm dengan panjang 3-5 meter saat bekerja,
bisa sampai 7 meter pada saat berelaksasi.
Sekum
Pertemuan antara usus halus dan usus besar.
Pada bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai
cacing (appendiks) dengan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh
01
peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium
dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih
hidup.
Kolon
Colon/kolon/usus tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan
menyempit dengan banyak tonjolan pada bagian pemukaannya
Bagian usus besar dari sekum hingga rectum (colon ascenden 12-
02
113cm, tranversum 38 cm, 25 cm descenden, colon sigmoid
menyerupai huruf s)
Rectum
Merupakan bagian terakhir dari usus besar.
Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di
03
depan os sakrum dan os koksigis.
Fungsi Colon Proses Di Colon Proses Di Rectum Anus
Lubang pada ujung saluran
Mengabsorpsi 80-90% air dan Pergerakan feces secara
Pencernaan secara biologis pencernaan yang
elektrolitdari kimus yang peristaltic yang dikendalikan
dengan bantuan menghubungkan rektum
tersisa oleh otot polos
dengan dunia luar (udara luar
Bakteri Escherichia coli yang
Mengubah kimus dari cairan Akhirnya akan menuju anus
bertugas untuk membusukkan Terletak di dasar pelvis..
menjadi padat dan semi padat (lubang pelepasan akhir)
makanan,membentuk vitamin K
Proses perjalanan makanan
Memproduksi mukus, tetapi Di anus, terjadi proses
Menghambat pertumbuhan untuk sampai di usus besar
tidak mensekresi enzim dan perjalanan terakhir dari feces
bakteri yang bersifat pathogen. membutuhkan waktu sekitar
hormon pencernaan yang telah dibentuk di colon
4-5 jam.
Mengandung bakteri kolon
Sisa makanan yang telah
yang mampu mencerna Usus besar dapat
dibusukkan akan dibentuk Proses pengeluaran feces
sedikit selulosa dan menyimpan makanan dalam
menajdi feces dan akan masuk melalui anus disebut defekasi
memproduksi vit K,riboflavin, kurun waktu 24 jam.
dalam rectum.
tiamin dan berbagai gas