Anda di halaman 1dari 118

SIRKULASI DAN

RESPIRASI
Dr. Anisya Ulfah Hanum, M.Kes, AIFO
Pendahuluan

1 Sirkulasi darah

2 Respirasi

3 Hubungan sirkulasi dan respirasi

Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed


SIRKULASI DARAH
• Sirkulasi (Hemodinamik) adalah sirkulasi darah yang
beredar dalam tubuh yang diperankan oleh :
(1) Jantung sebagai unit pompa
(2) Pembuluh darah sebagai saluran
(3) Darah sebagai pembawa zat
• Ketiga komponen ini merupakan suatu kesatuan deng
an koordinasi melalui pusat vaso motor di batang otak
dan pusat aselerator jantung yang berada di kornu inte
rmediolateral torakal 4 medula spinalis.
• Kerjasama ketiga komponen tersebut menyebabkan dara
h mengalir ke seluruh tubuh membawa oksigen dan mak
an untuk menunjang kehidupan sel dan jaringan tubuh.
darah mengalir ke seluruh
memompakan seju tubuh membawa oksigen
mlah darah dalam dan makan untuk menunja
sekali pompa ng kehidupan sel dan jarin
gan tubuh
Jantung Darah

darah mengalir ke seluruh


tubuh melalui pembuluh
darah yang mempunyai
Kerjasama ketiga komponen terseb
diameter yang berbeda-beda
ut menyebabkan darah mengalir ke
& memberikan perfusi
seluruh tubuh membawa oksigen d
jaringan
Pembuluh darah an makan untuk menunjang kehidu
pan sel dan jaringan tubuh.
jumlah darah yang
mengalir atau yang
kembali ke jantung

diameter pembuluh
kekuatan dan irama
darah yang dilalui
kontraksi jantung
oleh darah

Perfusi
jaringan
adekuat

Perfusi jaringan : aliran darah ke jaringan


Sirkulasi darah meliputi :

Tekanan Darah Arteri Tekanan Darah Vena Sirkulasi Koroner


Tekanan Darah Arteri

• Tekanan darah arteri adalah tekanan darah pada dinding pembuluh darah
arteri.
• Terdiri dari
a. Tekanan sistolik : tekanan maksimal selama mendorong (120 mmHg)
b. Tekanan diastolik : tekanan minimal dan terjadi pada akhir pengisian ja
ntung (80 mmHg)
• Perbedaan antara keduanya disebut tekanan nadi, yang sangat tergantung
pada curah jantung dan tahanan perifer.
• Keduanya diatur secara reflektoris oleh beroreseptor yang berada pada sin
us karotikus dan arkus aorta.
Aliran darah balik
Isi sekuncup ke jantung

Curah Jantung

Frekuensi Kontraktilitas dari


otot jantung.
jumlah darah yang di jantung
pompakan jantung
permenit
Aktivitas saraf
Tek arteri simpatis
Tahanan
Pembuluh
Darah Elastisitas dinding
Sistemik pembuluh darah

Keadaan endotil
pembuluh darah
Tekanan Darah Vena

• Tekanan vena adalah tekanan darah pada dinding pembuluh darah vena.
• Tekanan vena dipengaruhi oleh tunus dinding vena dan volume darah yang ber
edar.
• Tekanan vena mudah diukur dengan menometer air yang sederhana.
• Tekanan vena sentral (TVS) adalah tekanan darah vena sentral tubuh yang bisa
diukur pada : atrium kanan, vena cava, vena subklavia dan vena jugularis denga
n nilai normalnya berkisar antara 2-8 mmHg (3-10 cmH2O) dan mempunyai art
i penting untuk menilai volume sirkulasi dan kemampuan jantung menerima a
liran darah balik.
• Peningkatan TVS bisa terjadi pada keadaan posisi terlentang. Trendelenbereg, in
fus cairan, ventilasi tekanan positif intermiten (VTPI), batuk, muntah, terlentang
, gagal jantung, maniver valsava dan pemberian katekolamin. Sebaliknya TVS m
enurun terjadi pada posisi duduk, berdiri tegak dan hipovolemia.
Sirkulasi Koroner

• Sirkulasi koroner merupakan sirkulasi darah yang mendarahi otot jantung.


• Pembuluh-pembuluh darah ini disebut dengan pembuluh koroner, membentuk su
atu sirkuit yang merupakan bagian dari sirkulasi sistemik, yang merupakan “pem
buluh-pembuluh pribadi” (vasa privata) bagi jantung.
• Sirkulasi koroner merupakan sirkulasi penting, karena hampir 5-10% dari seluruh
volume darah yang dipompakan oleh jantung akan mengalir masuk dalam sirkula
si ini.
• Jumlah oksigen yang dikonsumsi oleh otot jantung pada waktu istirahat adalah 40
ml/menit atau 15% dari konsumsi oksigen seluruh tubuh.
• Sebagian besar aliran darah vena dari otot jantung kembali ke ventrikel kiri dan se
bagian kecil ke ventrikel kanan.
• Adanya gangguan dalam sirkulasi koroner akan menyebabkan penurunan fungsi
bahkan kematian pada otot jantung.
Hantaran Oksigen
• Hantaran oksigen oleh sirkulasi darah ke seluruh tubuh (“Oxygen Delivery” =
O2Del) adalah laju kecepatan aliran oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
• Hantaran oksigen dipengaruhi oleh kandungan oksigen darah arteri dan curah
jantung.
• Kandungan oksigen darah arteri adalah jumlah oksigen yang mampu dibawa o
leh 100 ml darah.
• Oksigen dalam darah ada dua jenis yaitu : oksigen yang terikat dengan hemogl
obin dan oksigen yang terlarut dalam plasma.
• Untuk meningkatkan hantaran oksigen ke jaringan, perlu dilakukan upaya-up
aya :
• meningkatkan kadar hemoglobin,
• meningkatkan saturasi oksi-hemoglobin,
• meningkatkan tekanan parsial oksigen darah arteri
• meningkatkan curah jantung.
• Konsumsi oksigen jaringan adalah jumlah oksigen yang mampu diambil oleh ja
ringan permenit permeter persegi.
• Keadaan hipoksia jaringan bisa terjadi apabila ada kesenjangan antara hantaran
oksigen dan kebutuhan oksigen jaringan.
• Penurunan hantaran bisa disebabkan oleh penurunan indeks jantung, adanya
pintasan aliran darah arteri-vena, anemia, penurunan SaO2 dan penurunan Pa
O2.
• Sedangkan peningkatan kebutuhan bisa disebabkan oleh peningkatan taraf met
abolisme jaringan.

SaO2 : Saturasi Oksihemoglobin arteri = 96-98%


(jumlah Hb yang mengikat O2)
PaO2 : Tekanan parsial oksigen darah arteri (mmHg)
RESPIRASI
• Sistem respirasi pada manusia ini sama juga dengan s
istem pernapasan pada manusia yang merupakan pro
ses bernapas yang dimulai dari pengambilan oksigen
yang disalurkan ke bagian dalam tubuh sampai peng
eluaran karbondioksida.
• Oksigen yang telah dihirup oleh manusia dari udara
bebas yang selanjutnya dibuang ke lingkungan berup
a karbondioksida.
• Sistem respirasi terdiri dari komponen-komponen :
a. Pusat nafas
b. Jalan nafas
c. Paru
d. Dada
• Fungsi sistem respirasi adalah
untuk mengambil oksigen dari
atmosfir dan sebaliknya meng
eluarkan karbon dioksida ke l
uar atau untuk mempertahank
an tekanan parsial oksigen, kar
bon dioksida dan ion-ion hidr
ogen yang pantas didalam cair
an tubuh.
• Aktivitas pernafasan sangat re
sponsif terhadap perubahan k
onsentrasi zat-zat ini didalam
cairan tubuh.
a. Pusat Nafas
• Pusat nafas terdiri dari sekelompok neuron yang tersebar
luas didalam substansia retikularis medula oblongata dan
pon yang terbagi menjadi 3 (tiga) daerah utama :
1. Area inspirasi
• Area ini terletak bilateral yang terbentang hampir se
panjang bagian dorsal batang otak.
• Fungsi dari area ini adalah mengatur irama dasar pe
rnafasan yang dibantu oleh isyarat-isyarat sensorik
dari khemoreseptor dan nervus vagus.
• Isyarat yang keluar dari pusat ini disebarkan menuju
diafragma dan otot-otot pernafasan, menyebabkan
diafragma dan otot-otot pernafasan berkontraksi
2. Area ekspirasi
• Area ini terletak bilateral yang terbentang hampir sepanj
ang bagian ventral batang otak.
• Fungsi dari area ini adalah mengatur irama dasar ekspira
si.
• Area ekspirasi ini tidak aktif selama proses pernafasan te
nang dan normal, oleh karena proses ekspirasi bisa terja
di secara pasif akibat sifat elastisitas paru dan dada

3. Area pneumotaksis
• Area ini terletak di pons yang mempunyai dua fungsi yai
tu :
a. Menghantarkan isyarat penghambat ke area inspirasi
sehingga membatasi lama inspirasi dan frekuensi naf
as
b. Mengatur irama pernafasan melalui perubahan inten
sitas isyarat.
b. Jalan Nafas
• Udara pernafasan masuk
dan keluar melalui hidung,
selanjutnya udara inspirasi
dihangatkan dan dilembab
kan pada rongga hidung,
kemudian melalui farings,
laring, trakea, bronkiolus,
bronkiolus terminalis, dukt
us alveolaris dan berakhir
pada alveolus.
• Terbagi menjadi 2 bagian :
1. Jalan nafas atas
2. Jalan nafas bawah
Jalan nafas atas
Jalan nafas bawah
• Udara masuk ke dalam sistem respirasi melalui hidung
(cavum nasi)
• Rhima glotis adalah bagian dari laring yang merupaka
n pintu gerbang udara untuk memasuki trakea.
• Melalui pemeriksaan laringoskopi, terlihat pita suara
dan dibagian kaudal akan tampak ruas-ruas tulang raw
an trakea.
• Tulang rawan trakea berbentuk tapal kuda, kecuali tula
ng rawan krikoidea berbentuk lingkaran penuh.
• Tulang rawan krikoidea ini mempunyai arti penting da
lam tindakan anestesia, yaitu untuk mencegah regurgit
asi dengan cara menekannya kearah posterior pada tul
ang servikal.
• Tindakan ini dikenal dengan manuver Sellick’s.
• Antara trakea dan alveolus, jalan nafas
bercabang 23 kali,
❑ 16 cabang pertama merupakan zona
konduksi membentuk bronkus dan
bronkiolus,
❑ 7 cabang sisanya merupakan zona
peralihan dan zona pernafasan me
mbentuk bronkiolus terminalis, duk
tus alveolaris dan sakus alveolaris
tempat terjadinya pertukaran gas.
• Percabangan yang dikotom ini sangat m
enambah luas penampang melintang ja
lan nafas, sehingga kecepatan aliran uda
ra dalam saluran nafas yang sempit dipe
rlambat.
c. Paru
• Paru merupakan komponen yang paling penting dalam siste
m respirasi.
• Fungsi utama paru adalah membuang CO2 yang terkandung
dalam darah dan menyerap sejumlah O2 kedalamnya.
• Proses ini dikenal sebagai pertukaran gas paru.
• Pertukaran gas berlangsung melalui tahapan-tahapan
Udara dihirup melalui saluran nafas

• Tahapan P Didistribusikan ke dalam berjuta-juta


ertukaran alveolus,
Gas
Diikuti oleh proses difusi dari O2 dan
CO2 melalui membran kapiler alveolus,

Oleh sirkulasi paru, darah yang sudah


kaya akan O2 tersebut melalui jantung
disalurkan keseluruh tubuh.
• Jumlah alveolus pada manusia kira-kira 300 juta.
• Dindingnya merupakan membran yang sangat tipis, kurang dari 0,5 mikro
n.
• Luas total dinding alveolus kira-kira 85 m2.
• Alveolus dibatasi oleh 2 jenis sel epitel.
a. Sel tipe I adalah sel gepeng : merupakan sel utama pada alveolus.
b. Sel tipe II (pneumosit granuler) : memproduksi surfaktan (“surface a
ctive substant”) yang menyelimuti permukaan alveolus dan berfungsi
untuk mempertahankan tegangan permukaanya agar tidak menjadi k
olaps, juga berfungsi untuk mencegah edema paru.
• Apabila tidak ada surfaktan, mudah terjadi transudasi cairan ke dalam alv
eolus.
d. Dada
• Dada atau rongga dada dibentuk oleh otot, tulang dan diafragma,
yang merupakan suatu kesatuan utuh yang terkendali melalui
jaringan saraf tepi-medula spinalis-saraf pusat.
• Kesatuan ini mempunyai daya elastisitas atau rekoil, maksudnya
setelah meregang akan kembali pada keadaan semula.
• Hal ini mengikuti hukum “Hooke”, yaitu apabila kita memberikan
daya regang satu satuan pada benda elastis, benda tersebut akan
meregang satu satuan pula sampai mencapai daya regang maksimal.
• Pada keadaan normal dada dan paru mempunyai daya elastisitas
yang seimbang
• Pada saat inspirasi dada diregangka
n oleh otot-otot pernafasan, selanjutn
ya setelah daya regang tersebut hilan
g, akan kembali ke posisi awal.
• Jadi daya regang atau “complience”
adalah kemampuan kembali ke asal,
yaitu perubahan volume paru per un
it perubahan tekanan atau V/P deng
an satuan 1/cm H2O.
• Kita kenal “complience” paru dan ro
ngga toraks.
• Nilai normal untuk keduanya adalah
sama yaitu 0.2 L/cm H2O.
HUBUNGAN SIRKULASI DAN RESPIRASI
• Darah yang mengandung O2 dibawa dari paru-paru melalui vena
pulmonalis masuk agrium kiri dan diteruskan ke ventrikel kiri lal
u dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta.
• Darah yang mengandung CO2 dibawa dari seluruh tubuh ke par
u-paru melalui arteripulmonalis.
• Di dalam proses pertukaran O2 dan CO2, oksigen yang dibutuhka
n berdifusi masuk ke darah dalam pembuluh kapiler yang menyel
ubungi alveolus.
HUBUNGAN SIRKULASI DAN RESPIRASI

• Selanjutnya, oksigen diikat oleh hemoglobin (Hb)untuk diangkut


ke sel-sel jaringan tubuh.
• Darah adalah komponen, termasuk jaringan penghubung dalam t
ubuh yang berfungsi vital
• Darah berfungsi mengangkut sari makanan yang terlarut di dala
mnya, dan mengangkut oksigen dengan hemoglobin yang terdap
at pada sel darah merah (eritrosit)
• Darah berada dalam sistem sirkulasi, bersama komponen lain yait
u pembuluh darah, dan jantung sebagai pusatnya sirkulasi manus
ia termasuk sirkulasi ganda, dimana darah memasuki jantung 2 k
ali sehingga darah kaya CO2 dan darah kaya O2 tidak tercampur
ANATOMI SISTEM
ENDOKRIN
dr. Anisya Ulfah Hanum, MKes
Materi
01 Pendahuluan
02 Anatomi Endokrin
PENDAHULUAN
Kelenjar Endokrin adl kelenjar yg tdk
Sistem endokrin bersama sistem saraf mempunyai saluran keluar (buntu),
mempunyai fungsi pengatur/Regulasi tubuh sekresi hormon yg dibuat tdk dialirkan
baik pada tingkat sel sampai tingkat system melalui saluran ttp lgs masuk kedalam
organ tubuh, disebut system Neuroendokrin darah.

Sistem Endokrin mempunyai sifat kerja Kelenjar Eksokrin adl kelenjar yg


lambat/perlahan utk metabolisme, tumbuh mempunyai saluran keluar.
kembang, reproduksi & homeostasis tubuh Cth; kelenjar keringat, kelenjar lakrimal
mll pelepasan hormone oleh sel kelenjar
endokrin
Kata endokrin berasal dari kata
bahasa Yunani yg berarti sekresi
kedalam
Sistim saraf mempunyai sifat kerja
aktifitas tubuh yang Cepat / segera
seperti ; berlari, makan, dan sebagainya
melalui pelepasan neurotransmitter. Sekresi kelenjar endokrin adalah
hormone, tetapi di Gastro
Intestinal jg mensekresi hormon
• Kelenjar endokrin adalah kelenjar tanpa saluran
keluar,
• Sekretnya disebut HORMON
• Hormon dialirkan langsung kedalam sirkulasi
darah dan lymph, kemudian didistribusikan ke
cairan jaringan di seluruh tubuh

Hormon adalah Oleh aliran darah, hormon


penghantar/transmitter yg dibawa ke sel target
dilepas oleh sel khusus ke tempat terjadinya efek
dalam aliran darah hormon

Sebagian besar kelenjar


Pusat kelenjar endokrin endokrin mrp suatu organ
terletak pada tersendiri (misalnya
diencephalon Hipophysis, pituitary dan
thyroid)
Klasifikasi Hormon

Steroid
• Berasal dari
cholesterol Asam amino Protein
• Contoh hormone • Berasal dari turunan • Berasal dari
steroid adl asam amino tyrosin protein/peptide
estrogen, • Contoh hormone : • Contoh : hormon
progesteron, tiroksin,triiodotyronin, hipofise anterior
testosteron, epinefrin,norepinefrin. dan posterior,
cortisol, aldosteron. insulin, glukagon,
PTH,

Hormon lain sebagai kelompok di luar hormone di atas.


Fungsi Hormon
Membantu mengatur :
a. Komposisi kimia dan volume cairan intersisial ADH,
b. Metabolism dan keseimbangan energy Aldosteron,
c. Kontraksi otot halus dan jantung Renin-Angiotnsin,
d. Sekresi kelenjar PTH,
e. Aktivitas sistem kekebalan tubuh Calcitonin,
Calsitriol
Mengontrol tumbuh kembang
Interaksi hormon peptide, Katekolamin, Steroid dan
tiroid, Insulin-like growth factor( IGF ), Neural-like growth
factor( NGF ), Epidermal-like growth factor( EGF ),

Mengontrol system reproduksi


Hormon androgen, Estrogen, Progesterone
( kelenjar gonad), Hormone LH, FSH, Prolaktin

Membantu pembentukan ritme sirkandian


• Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun
dalam periode 24 jam.
• Kortisol adalah contoh hormon diurnal, meningkat
pada pagi hari dan turun pada malam hari
Mekanisme Pengaturan Hormon

• Jika kadar hormone dalam darah di


bawah normal, negatif feedback
merespon kelenjar endokrin tertentu
untuk menghasilkan lebih banyak
hormon, yang ketika naik ke tingkat
Feedback Negatif yang normal menyebabkan
penurunan produksi

• Merupakan mekanisme pengaturan


hormon yang jarang terjadi dalam
keadaan fisiologis .
• Kenaikan tingkat satu hormon akan
Feedbeck Positif memicu pelepasan hormon lain. Hal
ini terjadi selama siklus menstruasi
wanita
ANATOMI
SISTEM ENDOKRIN
Sistem Endokrin
Kelenjar endokrin terdiri dari :.
• Hypothalamus
• Pituitary
• Pineal
• Thyroid
• Parathyroid
• Thymus
• Adrenal
• Kidney
• Pancreas
• Ovary
• Uterus
• Testis

Terdapat juga jaringan dan organ lain yang menghasilkan hormon, seperti sel-sel yang
terdapat pada dinding usus, lambung, ginjal, dan jantung
Kelenjar Hypothalamus, Pituitary & Pineal

Hypothalamus & hipofise / pituitary Pituitary/Hipofise


Sekresi kelenjar hipofise dipengaruhi oleh
Kesatuan unit fungsional ant hipothlamus & sekresi hipothalamus ( release atau inhibit ) &
hipofise isering disebut neuroendokrinologi, begitupula hormone yg dihasilkan oleh kelenjar
merupakan cabang ilmu yg mempelajari hipofise akan mempengaruhi sekresi hormone
interaksi otak & system endokrin. hypothalamus.

Hormon hipofise
Hormon hyphotalamus Anterior
• Corticotropin Releasing Hormon (CRH) Growth Hormon (GH)
• Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH) Adrenocorticotropin Hormon (ACTH)
• Thyrotropin Releasing Hormon (TRH) Thyroid Stimulating Hormon (TSH)
• Growth Hormon Inhibiting Hormon (GHIH) Follicle Stimulating Hormon (FSH)
• Prolactin Releasing Factor (PRF) Luteinizing Hormon (LH)
• Prolactin Inhibitory Factor (PIF) Prolactin
• MSH Releasing Factor (MSH-RF)
• MSH Inhibiting Factor (MSH-IF) Posterior
• Vasopresin ( ADH ) Tidak menghasilkan hormone, tapi sebagai
• Oxitosin tempat menyimpan hormone ADH dan
oksitosin yang dihasilkan oleh Hipothalamus.

Pineal
Hormon pineal
Kelenjar kecil ( 1 cm) spt buah cemara yg Fungsi : memproduksi melatonin, yg
berada antara coll iculus superior . berfungsi dalam penglihatan dan reproduksi
Berada didasar dinding posterior ventriculus
tertius.
Kelenjar Tyroid

Letak

• Letak di depan dan sisi leher,


tdd 2 lobus kiri & kanan yg
dihubungkan oleh isthmus yg
sempit
• Setiap lobus berbentuk
avokad, dg puncaknya
mengarah ke atas, basisnya
tdp di bawah setinggi cincin
trakhea ke-4 atau ke-5.
Hormon
1. Tiroksin / T4 & Triiodotiroksin /T3,
Berfungsi pengatur pertumbuhan
& perkembangan jaringan
khusunya kerangka & sistim saraf.
2. Kalsitonin,
Berfungsi menurunkan kadar
kalsium darah (antagonis hormone
paratiroid)
Kelenjar Paratyroid

Letak
• Merupakan badan lonjong berwarna coklat
• kekuningan, ukuran garis tengahnya sekitar 6 mm
• Biasanya terdapat empat buah dan berhubungan erat
• dengan ujung posterior/belakang kelenjat tyroid.

Hormon
Menghasilkan hormon PTH (Paratyroid hormon) yg berfungsi
untuk mengendalikan keseimbangan kalsium

Sasaran
Bila kadar kalsium rendah, PTH dikeluarkan untuk
meningkatkan kalsium darah & sebaliknya
Sasaran; kerangka, ginjal, usus
Kelenjar Tymus

Letak
• Timus merupakan struktur pipih berlobus dua
• Letak diantara sternum dan perikardium
dalam mediastinum anterior

Bentuk
• Pada bayi/ neonatus , timus mempunyai
ukuran relatif besar.
• Timus terus tumbuh smp pubvertas, ttp sth itu
mengalami involusi/pengeciilan.

Fungsi
Timus merupakan sumber penting
limposit T
Kelenjar Adrenal
Kortek ( berwarna kuning)
• Zona Glomerulosa, menghasilkan
mineralokortikoid/ Aldosteron
• Zona fasikulata; menghasilkan glukokortikoid
• Zona retikularis, menghasilkan gonadokortikoid

Fungsi
Letak • Mineralokortikoid, mengatur
keseimbangan elektrolit & cairan
❖Organ berwarna kekuningan, • Glukukortikoid, Mengatur
terletak pd kutub atas ginjal. metebolisme KH, lemak & protein
❖Kelenjar suprarenal kanan • Hormon sex (sedikit) perkembangan
bentuknya spt piramid & yg kiri pubertas organ seksual
berbentuk spt bulan sabit.
❖Kelenjar adrenal dibagi dua bag Fungsi
Kedua hormon sangat meningkatkan
respon fight-or-flight. Dengan cara
meningkatkan denyut jantung dan
kekuatan kontraksi shg tekanan darah
meningkat
Medula ( berwarna coklat tua)
Mensekresi Katekolamin (epinefrin dan
Norepineprin)
Kelenjar Pankreas
Letak & Bentuk
• Lunak dan berlobus,
• Berjalan miring menyilang dinding posterior abdomen
pada regio epigastrium

• Caput : cakram, pada bagian cekung duodenum, meluas ke kiri


di belakang av.mesenterica superior (processus uncinatus)
• Collum : terletak di depan pangkal v.porta & a.mesenterica
superior
• Corpus : berjalan ke atas & kekiri menyilang garis tengah
• Cauda : menuju Lig.lienorenalis (ke hilus limpa)

Hormon
Pulau Langerhans pancreas menghasilkan hormone :
Insulin : meningkatkan up take glukosa dlm sel
Glukagon : lawan kerja Insulin
Ovarium

Fungsi progesteron
• Bersama dg estrogen mengatur
siklus menstruasi
• Juga berfungsi menyiapkan tubuh
utk kehamilan
Fungsi estrogen
Hormon estrogen berperan terhadap perubahan
fisik seperti tumbuhnya payudara, rambut
Organ eksokrin
kemaluan, bulu ketiak & mengatur siklus
menstruasi Mensekresi ovum, sel khusus yang
digunakan dalam reproduksi seksual.
serta kehamilan

Letak & Bentuk Organ endokrin


• Jumah sepasang Mensekresi estrogen & progesteron
• Terletak dalam pelvis minor
• Berbentuk bulat memanjang, agak pipih
(dengan ukuran 3x1,5x1)
• Terdiri dari cortek (luar) dan medulla (dalam)
Uterus
Letak Bagian Uterus
• Terletak diantara vesica • Uterus terdiri dari fundus uteri,
urinaria & rectum corpus uteri dan serviks uteri.
• Berbentuk spt buah pir • Biasanya uterus berada dalam
terbalik posisi antefleksi
Lapisan uterus
• Perimetrium, lapisan luar uterus
• Miometrium , lapisan tengah
uterus yg merupakan otot
• Endometrium, lapisan dlm
uterus kaya pembuluh darah
Kehamilan Endometrium
• Lapisan yg luruh saat
Dari fertiliasi sampai proses menstruasi
persalinan dibagi menjadi 3 • Siklus mentruasi wanita 24-36
trimester hari dg rata-rata 28 hari.
• Siklus ini 4 fase yaitu fase
mentruasi, fase preovulasi,
fase ovulasi dan fase post-
ovulasi.
Testis

Letak Struktur
Organ primer untuk reproduksi pria • Testis merupakan organ reproduksi
Mengalami penurunan dari daerah pria homolog dengan ovarium pada
asalnya, melalui kanalis inguinalis ke wanita
dalam skrotum. • Tersusun atas bungkus luar &
struktur dalam

Fungsi
Testosteron
1. Organ reproduksi dengan
Berperan dalam proses spermatogenesis menghasilkan spermatozoa
Berperan dalam maskulinisasi pria 2. Kelenjar endokrin menghasilkan
hormon testosteron
Diatur oleh hormone gonadotropin
THANK YOU
SISTEM URINARIA
dr. Anisya Ulfah Hanum, M.Kes, AIFO
PENDAHULUAN
• Sistem em urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaring
an darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh.
• Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan
berupa urin (air kemih).
• Susunan sistem urinaria terdiri dari:
1. Ginjal : yang menghasilkan urin,
2. Ureter : yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung ke
mih)
3. Vesika urinaria : tempat urin dikumpulkan
4. Uretra : tempat urin dikeluarkan dari vesika urinaria
1. GINJAL
• Ginjal erletak pada dinding
posterior di belakang
peritoneum pada kedua sisi
vertebra torakalis ke-12
sampai vertebra lumbalis k
e-3.
• Bentuk ginjal seperti biji
kacang.
• Ginjal kanan sedikit lebih
rendah dari ginjal kiri,
karena adanya lobus hepatis
dextra yang besar.
• Pada orang dewasa berat ginjal ± 200 gram.
• Ginjal laki – laki lebih panjang dari pada ginjal wanita.
• Fungsi ginjal adalah :
1. Mengekskresikan zat – zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen,
misalnya amonia.
2. Mengekskresikan zat – zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan
vitamin) dan zat berbahaya lainnya (misalnya obat – obatan, bakteri dan z
at warna).
3. Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi.
4. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan as
am atau basa
Struktur Ginjal
• Ginjal terdiri dari tiga bagian,
a. Bagian kulit (korteks),
b. Sumsum ginjal (medula),
c. Bagian rongga ginjal (pelv
is renalis).
a. Kortek Ginjal

• Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas


melaksanakan penyaringan darah yang disebut
nefron.
• Pada tempat penyaringan darah ini banyak men
gandung kapiler – kapiler darah yang tersusun b
ergumpal – gumpal disebut glomerolus.
• Tiap glomerolus dikelilingi oleh simpai bownman
, dan gabungan antara glomerolus dengan simp
ai bownman disebut badan malphigi
• Penyaringan darah terjadi pada badan malphigi,
yaitu diantara glomerolus dan simpai bownman.
• Zat – zat yang terlarut dalam darah akan masuk
kedalam simpai bownman.
• Dari sini maka zat – zat tersebut akan menuju k
e pembuluh yang merupakan lanjutan dari simp
ai bownman yang terdapat di dalam sumsum gi
njal.
b. Sumsum Ginjal (Medula)

• Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid
renal.
• Dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papil
a renis, mengarah ke bagian dalam ginjal.
• Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya disebut lobus ginjal.
• Piramid antara 8 hingga 18 buah tampak bergaris – garis karena terdiri atas be
rkas saluran paralel (tubuli dan duktus koligentes).
• Diantara pyramid terdapat jaringan korteks yang disebut dengan kolumna renal
• Pada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh halus yang merupakan lanjutan da
ri simpai bownman.
• Di dalam pembuluh halus ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringa
n darah dalam badan malphigi, setelah mengalami berbagai proses.
c. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)

• Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang ber


pangkal di ginjal, berbentuk corong lebar.
• Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal,
pelvis renalis bercabang dua atau tiga diseb
ut kaliks mayor, yang masing – masing berc
abang membentuk beberapa kaliks minor ya
ng langsung menutupi papila renis dari pira
mid.
• Kaliks minor ini menampung urine yang teru
s keluar dari papila.
• Dari Kaliks minor, urine masuk ke kaliks ma
yor, ke pelvis renis ke ureter, hingga di tamp
ung dalam kandung kemih (vesikula urinaria
).
Vaskularisasi dan Inervasi Ginjal
• Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabanga
n arteria renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan bercabang menjadi a
rteria interlobaris kemudian menjadi arteri akuata, arteria interlobularis yang
berada di tepi ginjal bercabang menjadi kapiler membentuk gumpalan yang
disebut dengan glomerolus dan dikelilingi oleh alat yang disebut dengan sim
pai bowman, didalamnya terjadi penyadangan pertama dan kapilerdarah ya
ng meninggalkan simpai bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke
vena kava inferior.
• Ginjal mendapat persyarafan dari fleksus renalis (vasomotor) saraf ini berfu
ngsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini ber
jalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.
• Anak ginjal (kelenjar suprarenal) terdapat di atas ginjal yang merupakan se
buah kelenjar buntu yang menghasilkan 2(dua) macam hormon yaitu hormo
ne adrenalin dan hormon kortison.
2. URETER

• Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjaal ke vesika


urinaria.
• Panjangnya ±25-34 cm, dengan penampang 0,5 cm.
• Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pa
da rongga pelvis.
• Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik yang mendo
rong urin masuk ke dalam kandung kemih.
• Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
• Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan
– gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang
akan mendorong air kemih masuk ke dalam
kandung kemih (vesika urinaria).
• Gerakan peristaltik mendorong urin melalui
ureter yang dieskresikan oleh ginjal dan
disemprotkan dalam bentuk pancaran,
melalui osteum uretralis masuk ke dalam
kandung kemih.
• Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah
sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi
oleh pedtodinium.
• Penyempitan ureter terjadi pada tempat
ureter meninggalkan pelvis renalis, pembuluh
darah, saraf dan pembuluh sekitarnya
mempunyai saraf sensorik.
3. VESIKA URINARIA

• Vesika urinaria ( Kandung Kemih) bekerja sebagai penampung urin.


• Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi).
• Letaknya di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul.
• Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
• Bagian vesika urinaria terdiri dari :
a. Fundus, yaitu bagian yang menghadap kearah belakang dan bawah,
bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi ol
eh jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan prostate.
b. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
c. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan lig
amentum vesika umbilikalis.
• Dinding kandung kemih
terdiri dari beberapa la
pisan yaitu, peritonium
(lapisan sebelah luar), t
unika muskularis, tunik
a submukosa, dan lapi
san mukosa (lapisan b
agian dalam).
4. URETHRA

• Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfu
ngsi menyalurkan air kemih ke luar.
• Uretra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm, sphincter uretra terletak
di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan uretra disini hanya se
bagai saluran ekskresi
• Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari:
a. Uretra pars prostatika
b. Uretra pars membranosa
c. Uretra pars spongiosa
Pembentukan Urin
Tahap pembentukan urin
• Proses filtrasi, di glomerulus.
Saat terjadi penyerapan darah, yang tersaring dari darah adalah bagian cairan darah ke
cuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glu
kosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. Cairan yang
disaring disebut filtrat glomerulus.
• Proses reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorid
a fosfat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorb
si) di tubulus proximal. Sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodiu
m dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi f
akultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
• Proses sekresi/augmentasi/pengumpulan
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis sel
anjutnya diteruskan ke luar
• Proses sekresi/augmentasi/pengumpulan
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis sel
anjutnya diteruskan ke luar.
Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus pengumpul. Pad
a tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentu
klah urine sesungguhnya.

Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa ke ureter. Dari
ureter, urine dialirkan menuju vesika urinaria (kandung kemih) yang merupakan tempat
penyimpanan urine sementara. Ketika kandung kemih sudah penuh, urine dikeluarkan d
ari tubuh melalui uretra.
Karakteristik Urin
• Jumlah : 900 – 1500 ml/hari
• Berat jenis : 1002 - 1003
• Reaksi : asam (pH 0,6)
• Komposisi :
❑ Air 95 %
❑ Urea 20 – 30 gr/hari
❑ Asam urat 0,6 gr %
❑ Kreatinin 1 – 2 gr/hari
❑ Elektrolit
Proses Miksi
• Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang
terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah ± 250 cc sudah cukup u
ntuk merangsang berkemih (proses miksi).
• Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat
yang sama terjadi relaksasi spinkter internus, diikuti oleh relaksasi spinkter ek
sternus, dan akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih.
• Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spint
er interus dihantarkan melalui serabut – serabut para simpatis.
• Kontraksi sfinger eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau m
enghentikan miksi, kontrol volunter ini hanya dapat terjadi bila saraf – saraf ya
ng menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak masih utuh.
• Bila terjadi kerusakan pada saraf – saraf tersebut maka akan terjadi inkontine
nsia urin (kencing keluar terus – menerus tanpa disadari) dan retensi urine (ke
ncing tertahan).
Mikturisi
• Peristiwa penggabungan urine yang mengalir melalui ureter ke dalam kandun
g kemih, keinginan untuk buang air kecil disebabkan penambahan tekanan di
dalam kandung kemih dimana saebelumnmya telah ada 170 – 23 ml urine.
• Miktruisi merupakan gerak reflek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan
oleh pusat – pusat persyarafan yang lebih tinggi dari manusia, gerakannya ol
eh kontraksi otot abdominal yang menekan kandung kemih membantu meng
osongkannya.
Beser (Ngompol)
• Sfingter urethra eksterna sebagai otot rangka berkontraksi unt
uk kontrol BAK
• Sfingter urethra eksterna terganggu sehingga tidak mampu ber
kontraksi, sehingga tidak mampu menahan BAK
• Penyebab : trauma tulang belakang, jatuh
• Terapi : latihan fisioterapi
Kreatinin dan Gagal Ginjal
• Clearance kretainin & kadar kreatinin darah merupakan indikator fungsi
ginjal
• Clearance kreatinin ↓, fungsi filtrasi ↓, maka menyebabkan kadar kreatinin
darah ↑
• Kadar kretainin darah ↑ & clearnce kreatinin ↓ : gagal ginjal
• Penyebab gagal ginjal : aliran glomerulus ↓ (disebabkan oleh mis. batu
ginjal)
SISTEM
PENCERNAAN
dr. Anisya Ulfah Hanum, MKes
Pengertian
01

Fungsi Pencernaan
02

Organ Pencernaan
03

Proses Pencernaan
04
PENGERTIAN PENCERNAAN
SISTEM
PENCERNAAN

➢ Sistem pencernaan merupakan sistem yang


memproses mengubah makanan dan
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
➢ Sistem pencernaan akan memecah molekul
makanan yang kompleks menjadi molekul
yang sederhana dengan bantuan enzim
sehingga mudah dicerna oleh tubuh.

➢ Sistem pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan


(alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang merentang
dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris,
seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu
dan pancreas
➢ Saluran pencernaan yang terletak di bawah area
diafragma disebut saluran grastrointestinal
Fungsi Pencernaan
Ingesti
Masuknya makanan ke dalam mulut
Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan
secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian
bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
Fungsi Utama
Untuk menyediakan Peristaltis
makanan, air, dan Gelombang kontraksi otot polos
elektrolit bagi tubuh dari involunter yang menggerakkan makanan
nutrient yang dicerna tertelan melalui saluran pencernaan..
sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan Digesti
berlangsung secara Hidrolisis kimia (penguraian) molekul
mekanik dan kimia, dan besar menjadi molekul kecil sehingga
meliputi beberapa absorpsi dapat berlangsung.
proses
Absorbsi
Penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen
saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan
limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh
Defekasi
Proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan
O R G A N
PENCERNAAN
Oris
(mulut)
Cavum Oris (Rongga Mulut)
Pintu masuk menuju sistem pencernaan, berisi organ aksesori (dibatasi
gigi dan gusi di bagian depan, palatum lunak dan keras dibagian atas,
lidah dibagian bawah, dan orofaring dibagian belakang)

Bibir
Tersusun dari otot orbikularis oris dan jaringan ikat, berfungsi
untuk menerima makanan dan produksi wicara.

Pipi
Mengandung otot buksinator mastikasi. Lapisan epitelial pipi merupakan
subjek abrasi dan sel secara konstan terlepas kemudian diganti dengan
sel-sel baru.

Gigi
Merupakan alat pencernaan yang bertugas secara
mekanik

Lidah
Merupakan organ yang terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya kaya akan
papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap
Gigi
Terdapat 4 jenis gigi
a. Gigi taring (dens caninus) berfungsi untuk
merobek/mencabik makanan.
b. Gigi seri (dens inscisivus) berfungsi untuk memotong
makanan.
c. Gigi geraham depan (dens premolare)
d. Geraham belakang (dens molare) yang keduanya berfungsi
untuk menghaluskan makanan.

Lidah

Fungsi lidah

a. Pengaduk makanan.
b. Membantu proses penelanan makanan.
c. Sebagai alat/organ pengecap.
d. Membantu membersihkan rongga mulut.
e. Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
f. Terbagi menjadi beberapa daerah rasa antara lain asin,
manis, asam dan pahit.
Glandula Salivales (Kelenjar Air Ludah)
Menghasilkan air liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin.
Saliva ini banyak mengandung lendir atau musin dan enzim
ptyalin/amylase.
Enzim ptialin memiliki pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 37o C

Fungsi air ludah :


a. Mempermudah proses penelanan dan pencernaan
makanan
b. Melindungi selaput mulut
c. Mencerna makanan secara kimiawi.
Faring & Esofagus
Faring
Organ penghubung antara rongga mulut dengan
kerongkongan atau esofagus

Makanan yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses deglutisi melewati faring.
Faring juga merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi. Disebut
juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat amandel/tosil yang
merupakan kumpulan kelenjar limpa yang mengandung limposit.

Esofagus/ Kerongkongan
tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan

Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik .


Dinding kerongkongan atau esophagus ini terdiri atas 3 lapisan,
a. Tunika mukosa : menghasilkan mucus/lender
b. Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler
darah, dan ujung saraf
c. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan jaringan ikat gerakan peristaltik
pada kerongkongan.
Gaster/ Lambung
Organ berbentuk J, terletak superior kiri rongga abdomen dibawah diafragma

Kardiak Fundus
Area gastroesofagus Bagian yang menonjol ke sisi kiri atas
mulut esofagus.

Korpus
• Merupakan bagian berdilatasi dibawah
fundus yang membentuk 2/3 bagian
lambung
Pilorus • Terdiri dari
Ujung bawah lambung yang membuka a. Kurvatura minor (tepi medial badan
ke duodenum dan terdapat spingter lambung yang konkaf)
pilorus b. Kurvatura mayor (tepi lateral badan
lambung yang konveks),
Fungsi Lambung

6
1 Absorpsi yang minimal, seperti
Menyimpan makanan dalam obat larut lemak dan alkohol
kurun waktu 2 – 5 jam diabsorpsi di dinding lambung.

5
Makanan dicairkan dan
2 dicampur dengan asam
Mengaduk makanan
hidrokhlorida dan dengan cara
(dengan gerakan meremas).
ini disiapkan untuk dicernakan
oleh usus.

3 4
Mencerna makanan dengan Menerima makanan dan
bantuan enzim. bekerja sebagai penampung
untuk jangka waktu pendek
Tahapan Sekresi
Enzim Yg Dihasilkan Fungsi Asam Lambung Pengosongan Lambung
Lambung
HCl/asam chlorida/asam Mengaktifkan pepsinogen Distimulasi oleh peregangan
Tahap sefalik terjadi sebelum
lambung dihasilkan oleh sel menjadi pepsin untuk lambung, pelepasan gastrin,
makanan mencapai lambung
parietal (parietal cell) memecah protein. kekentalan kimus, volume dan
Pepsinogen [dihasilkan oleh sel
jenis makanan serta kerja
Tahap lambung terjadi saat chief (chief ceel)], akan aktif bila Merangsang keluar hormon peristaltik. Karbohidrat dapat
makanan mencapai lambung dan dalam bentuk pepsin. Pepsin kolesistokinin yang masuk dengan cepat, protein
berlangsung selama makanan berfungsi untuk mencerna merangsang empedu lebih lambat, dan lemak tetap
masih ada protein menjadi pepton dan mengeluarkan getahnya berada dalam lambung selama
proteosa. 3-6 jam
Sekresi hormon distimulasi oleh
Lipase berfungsi untuk peregangan lambung, gastrin
Desinfektan, yaitu membunuh
mencerna lemak menjadi asam lambung, asam amino dan separuh
kuman-kuman. protein yang baru dicerna, dan zat
lemak dan gliserol.
kimia seperti alkohol dan kafein..
Tahap usus terjadi setelah
kimus meninggalkan lambung Hormone gastrin berfungsi Dihambat oleh hormon duodenum
dan memasuki usus halus untuk sekresi getah lambung (sekretin, kolesistokinin,
Renin berfungsi untuk enterogastron, gastric inhibitory
yang kemudian memicu reaksi
polipeptide), yang juga berperan
saraf dan hormon. Lendir/musin berfungsi mengendapkan kasein (protein
dalam menghambat sekresi
melindungi sel-sel di permukaan susu). Kasein akan diubah lambung. Kandungan lemak dan
lambung terhadap kerusakan oleh pepsin menjadi pepton. asam pada kimus juga menghambat
akibat kerja dari HCl. Dihasilkan pengosongan lambung.
oleh sel Goblet (goblet cell)
Usus Halus/Intestinum
Merupakan tuba terlilit yang terentang dari spingter pilorus sampai katup
ileosekal.berdiameter 2,5 cm dengan panjang 3-5 meter saat bekerja,
bisa sampai 7 meter pada saat berelaksasi.

Duodenum Jejenum Ileum

Merupakan Jejunum merupakan Ileum merupakan bagian


tabung berbentuk C bagian kedua dari usus ketiga dari usus halus
dengan panjang halus, dimulai dari yang akan berakhir pada
perkiraan 25 cm (10 inch) flexura ileocecal junction.
dimulai dari duodenojejunalis dimana Dinding dalam usus halus
sfingter pilorus lambung traktus gastrointestinalis dilapisi oleh bermiliar-
hingga flexura kembali menjadi miliar tonjolan mikroskopis
duodenojejunalis intraperitoneal menyerupai jari
1. Enterokinase untuk mengaktifkan
tripsinogen menjadi tripsin.
2. Eripsin menyempurnakan pencernaan
protein menjadi asam amino.
3. Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa
dan galaktosa.
4. Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.
5. Disakarase mengubah disakarida menjadi
monosakarida
6. Peptidase mengubah polipeptida menjadi
asam amino
7. Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol
Fungsi Usus dan asam lemak
01 Halus 8. Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa
dan glukosa.

a. Menerima zat-zat makanan yang


Enzim
mudah dicerna untuk diserap melalui
Usus Halus
02
kapiler-kapiler darah dan saluran-
saluran limfe
b. Menyerap protein dalam bentuk
asam amino
c. Menyerap karbohidrat dalam bentuk
emulsi lemak
Merupakan saluran panjang dengan
permukaan dinding yang mengalami
Usus Besar/Colon penyempitan dan penonjolan serta
merupakan terusan dari usus halus.
Panjang usus besar ± l½ m dengan lebar
5 – 6cm.

Sekum
Pertemuan antara usus halus dan usus besar.
Pada bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai
cacing (appendiks) dengan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh
01
peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium
dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih
hidup.

Kolon
Colon/kolon/usus tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan
menyempit dengan banyak tonjolan pada bagian pemukaannya
Bagian usus besar dari sekum hingga rectum (colon ascenden 12-
02
113cm, tranversum 38 cm, 25 cm descenden, colon sigmoid
menyerupai huruf s)

Rectum
Merupakan bagian terakhir dari usus besar.
Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di
03
depan os sakrum dan os koksigis.
Fungsi Colon Proses Di Colon Proses Di Rectum Anus
Lubang pada ujung saluran
Mengabsorpsi 80-90% air dan Pergerakan feces secara
Pencernaan secara biologis pencernaan yang
elektrolitdari kimus yang peristaltic yang dikendalikan
dengan bantuan menghubungkan rektum
tersisa oleh otot polos
dengan dunia luar (udara luar
Bakteri Escherichia coli yang
Mengubah kimus dari cairan Akhirnya akan menuju anus
bertugas untuk membusukkan Terletak di dasar pelvis..
menjadi padat dan semi padat (lubang pelepasan akhir)
makanan,membentuk vitamin K
Proses perjalanan makanan
Memproduksi mukus, tetapi Di anus, terjadi proses
Menghambat pertumbuhan untuk sampai di usus besar
tidak mensekresi enzim dan perjalanan terakhir dari feces
bakteri yang bersifat pathogen. membutuhkan waktu sekitar
hormon pencernaan yang telah dibentuk di colon
4-5 jam.
Mengandung bakteri kolon
Sisa makanan yang telah
yang mampu mencerna Usus besar dapat
dibusukkan akan dibentuk Proses pengeluaran feces
sedikit selulosa dan menyimpan makanan dalam
menajdi feces dan akan masuk melalui anus disebut defekasi
memproduksi vit K,riboflavin, kurun waktu 24 jam.
dalam rectum.
tiamin dan berbagai gas

Mensekresi zat sisa dalam


bentuk feses
Pankreas
Getah yang terdapat di dalam pankreas ialah sebagai
berikut:
Tripsinogen
Pankreas Bentuk tidak aktif dari enzim tripsin
Enzim tripsin berfungsi memecah protein
Pada organ ini terletak di menjadi asam amino agar mudah diserap
dalam rongga perut bagian
belakang bentuknya Enterokinase
memanjang dan
Mengubah tripsinogen menjadi
menghasilkan getah-getah
tripsin yang mengubah amilum
pankreas.
menjadi maltosa.
Pankreas juga memiliki
salah satu fungsi utama
yakni mengatur kadar gula Lipase
dalam darah, didalam Mengubah lemak menjadi asam
pankreas terdapat hormone lemak dan gliserol..
insulin yang berfungsi
mengubah gula darah
(glukosa) menjadi glikogen.
NaHCO3
Asam natrium karbonat yang terkandung didalam getah
pankreas memberi, sifat asam pada lemak dan berperan
membantu enzim lipase mencerna lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.
Hepar/Hati Hati merupakan organ yang terbesar dan penting dalam tubuh organ ini
terletak didalam rongga perut sebelah kanan terdiri atas 2 bagian yang
besar
01 Fungsi hati
a. Menyimpan zat-zat makanan seperti vitamin, lemak dan glukogen.
b. Mengatur suhu tubuh.
c. Mengatur disribusi makanan.
d. Menyimpan darah.
e. Menghasilkan empedu, empedu yang memiliki fungus
mengemulsikan lemak dan mempengaruhi penyerapan vitamin K
oleh usus.
f. Menyaring zat-zat racun, termasuk membantu metabolisme obat.

Vesica velea/Kantung empedu


02 Kandungan empedu
• Garam kholat : Mengaktifkan lipase pankreas untuk emulsi lemak
• Natrium karbonat mengatur keasaman empedu sehingga pH
empedu menjadi 7-8
• Mengandung kolesterol yang merupakan prekursor dri aktivitas
steroid seperti vitamin dan hormon
Fungsi empedu
• Mengemulsikan lemak
• Mempengaruhi penyerapan vit K oleh usus
PROSES PENCERNAAN
Proses Pencernaan

INGESTI MASTIKASI DEGLUTISI DIGESTI ABSORBSI DEFEKASI

Mulut Gigi Esofagus Gaster Intestinum Anus


Proses Proses
Memasukan Perubahan Proses penyerapan Pengeluaran
mengunyah menelan
makanan ke makanan menjadi makanan makanan yg sudah
makanan oleh makanan
dalam mulut molekullebih tidak berguna utk
gigi
sederhana dengan tubuh
bantuan enzim
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai